Anda di halaman 1dari 14

SENAM OSTEOPOROSIS

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas kelompok matakuliah
Keperawatan Medikal Bedah 1
yang dibina oleh Ibu Wiwin Martiningsih, S.Kep.,Ns., M.Kep., PhD

Oleh :

1. Naniya Nori Zansa Fitri (P17230184098)


2. Prinanda Nurfadila Surya D (P17230184099)
3. Yunita Ega Safitri (P17230184100)
4. Devika Eka Putri (P17230184101)
5. Deby Syakep Suprihatin (P17230184102)
6. Salsabila Amalia (P17230184103)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN BLITAR
OKTOBER 2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT. Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur dan kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu kami menyadari bahwa makalah kami jauh dari kata
sempurna dan banyak kekurangan dari segi penataan bahasa maupun susunan. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir.

Blitar, 09 Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian senam osteoporosis............................................................................2
2.2 Hubungan senam dan kepadatan tulang...............................................................2
2.3 Manfaat dan tujuan senam osteoporosis..............................................................3
2.4 Ketentuan latihan fisik senam osteoporosis.........................................................3
2.5 Gerakan senam osteoporosis................................................................................4
2.6 Terapi pendamping senam osteoporosis..............................................................8

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan..........................................................................................................10
3.2 Saran....................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Osteoporosis adalah suatu keadaan penyakit yang ditandai dengan
rendahnya massa tulang dan memburuknya mikrostruktural jaringan tulang,
menyebabkan kerapuhan tulang sehingga meningkatkan resiko terjadinya
fraktur.
Secara umum, gerakan–gerakan senam osteoporosis dimaksudkan untuk
meningkatkan kemampuan gerak, fungsi, kekuatan, dan daya tahan otot,
kapasitas aerobic, keseimbangan, biomekanik sendi, dan rasa posisi sendi “
untuk mencapai hal yang maksimal, senam osteoporosis sebaiknya dilakukan
tiga hingga lima kali dalam seminggu, namun harus dipastikan bahwa dalam
melakukan senam osteoporosis ini, penderita harus dalam pengawasan dokter
agar terhindar dari hal-hal yang tidak dinginkan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud senam osteoporosis?
2. Apa hubungan senam dan kepadatan tulang?
3. Apa manfaat dan tujuan senam osteoporosis?
4. Apa saja ketentuan latihan fisik senam osteoporosis?
5. Apa Saja gerakan senam osteoporosis?
6. Apa saja terapi pendamping senam osteoporosis?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud senam osteporosis.
2. Untuk mengetahui hubungan senam dan kepadatan tulang.
3. Untuk mengetahui manfaat dan tujuan senam osteporosis.
4. Untuk mengetahui ketentuan latihan fisik senam osteoporosis.
5. Untuk mengetahui gerakan senam osteoporosis.
6. Untuk mengetahui terapi pendampingan dari senam osteoporosis.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Menurut KKBI, senam ialah gerak badan dengan gerakan tertentu, seperti
menggeliat, menggerakkan, dan meregangkan anggota bada. Senam
osteoporosis adalah gerakan yang digunakan untuk latihan fisik guna
kesehatan tulang dengan adanya pembebanan gerakan yang dinamis dan ritmis
serta adanya latihan daya tahan yang berbentuk aerobic low impact. (Aaj,
2014)

2.2 Hubungan senam dengan kepadatan tulang


Ada empat konsep tentang latihan fisik dan tulang yaitu
1. Beban mekanik melalui latihan fisik mempunyai pengaruh positif pada
kepadatan mineral tulang. Penelitian cross sectional pada atlet berlatih
teratur dalam aktivitas fisik dengan pembebanan atau angkat beban juga
mempunyai densitas mineral tulang 40% lebih tinggi dibandingkan
kelompok control yang tidak berlatih. Apabila latihan ini diterapkan pada
wanita pasca menopause, efek intervensi latihan fisiklebih sedikit dengan
perubahan 3-8% setelah penelitian 1-3 tahun.
2. Kekurangan latihan fisik mempunyai pengaruh negatif terhadap kepadatan
mineral tulang. Beban mekanik yang hilang dapat menyebabkan
kehilangan massa tulang.
3. Masa tulang dipertahankan ada tingkat yang tepat sesuai dengan
kemampuan susunan tulang terhadap beban fungsional. Pembebanan
mekanik terhadap tulang selama latihan fisik dengan pembebanan
menimbulkan strain atau perubahan bentuk tulang. Strain ini menjadi
stimulus osteogenik apabila lebih besar dari optimal strain untuk daerah
tersebut.
4. Pengaruh positif latihan fisik terhadap tulang dapat dikurangi oleh keadaan
lingkungan termasuk keadaan hormon dan gizi. Penurunan densitas
mineral tulang pada atlet pramenopause yang mengalami gangguan haid

2
(amenore) menunjukkan bahwa latihan fisik saja tidak dapat menggantikan
secara penuh kekurangan estrogennya.

2.3 Manfaat dan tujuan senam osteoporosis


Senam osteoporosis mempunyai manfaat untuk kesehatan tulang para
pesenam, membuat badan lebih bugar serta sehat dan bagi para pesenam
yang telah berusia dewasa serta telah lanjut usia baik laki-laki ataupun
perempuan dapat mempertahan massa tulang.
Tujuan utama dalam melakukan senam ini sebenarnya adalah untuk
mengurangi atau melakukan pencegahan terhadap pengeroposan tulang.
Senam Osteoporosis memberikan stimulus terjadinya regenerasi massa
tulang sehingga bisa mencegah penurunan nilai massa tulang. Regenerasi
massa tulang akan berlangsung jika ada stimulus berupa tarikan otot maupun
tekanan dari berat badan. Senam Osteoporosis akan memberikan stimulus
benar pada tubuh sehingga regenerasi massa tulang akan berlangsung dengan
baik.

2.4 ketentuan latihan fisik senam osteoporosis


Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam latihan fisik seba gai berikut.
1. Latihan harus bersifat menumpu berat badan. Beban berat badan
terhadap tulang penyangga merupakan rangsangan terhadap sel-sel tulang
yang bersifat sebagai piezo elektrik. Rangsangan mekani tersebut
menimbulkan potensial listrik yang berpengaruh terhadap metabolisme
tulang, termasuk kalsium. Kadar kalsium akan terkontrol sehingga
proses osteoporosis dapat dihambat.
2. Latihan harus dinamis dan melibatkan banyak otot. Kontraksi otot yang
dinamis dan melibatkan banyak otot akan meningkatkan volume sekuncup
jantung. Kontraksi otot yang dinamis memberikan pemompaan terhadap
kembalinya darah vena ke jantung, selanjutnya akan meningkatkan volume
sekuncup untuk memenuhi kebutuhan volume curah jantung (cardiac
output), denyut jantung tidak perlu meningkat tajam. Keadaan ini lebih

3
aman bagi jantung. Aktivitas berjalan, bersepeda, dan berenang termasuk
contoh latihan yang baik.
3. Latihan harus rutin. Penelitian menunjukkan bahwa apabila otot bekerja
secara aktif, progresif, rutin, dan teratur maka akan memelihara atau
meningkatkan kepadatan tulang yang dilekati otot tersebut. Kontraksi
otot memberikan rangsangan mekanis pada bagian tulang yang dilekati
otot tersebut. Rangsangan mekanik tersebut merangsang metabolisme
tulang sehingga kadar kalsium tulang terpelihara dan osteoporosis
terhambat. Senam osteoporosis ini memang sebaiknya dilakukan secara
teratur dengan frekuensi 3-5 kali dalam seminggu. Setiap latihan
diperlukan waktu 20-60 menit. Sebaiknya pada awalnya senam ini
dilakukan dengan intensitas rendah kemudian untuk senam selanjutnya
disesuaikan dengan kemampuan para peserta.
4. Latihan harus bersifat aerobik. Keuntungan latihan aerobik antara lain
volume ruangan jantung dapat dipertahankan, bahkan dapat meningkat
sehingga volume sekuncup meningkat. Dengan demikian, denyut jantung
tidak meningkat tajam saat beraktivitas.
2.5 Gerakan senam osteoporosis
Di dalam pra latihan kita akan diperiksa terlebih dahulu mengenai riwayat
penyakit dan cidera, tingkat aktifitas fisik, kekuatan dan keseimbangan otot
serta tes karadiovaskuler.
Selain itu juga diadakan tes mengenai tekanan darah. Hal ini dikarenakan
jika ada peserta yang mengidap atau terserang tekanan darah tinggi maka akan
ada bagian gerakan tertentu yang para peserta tidak harus melakukannya
serta tidak diperkenankan untuk menggunakan alat. Senam Osteoporosis
dibagi dalam dua jenis yaitu.
1. Senam pencegahan osteoporosis bagi yang tulang-tulangnya belum
keropos atau yang T-scorenya normal dan kategori osteopeni.
a. Salam pembuka
Berdiri dalam posisi yang baik, kedua kaki sating mendekat, lengan
atas kesamping badan, telapak tangan saling menekan.
1. Jalan ditempat 2x8

4
2. Tekukan kepala 2x8
3. Gerakan bahu 2x8
4. Gerakan siku dan lengan bawah ke depan, belakang, kiri, kanan,
atas, dan bawah 2x8
5. Gerakan kaki dan tangan langkah tunggal kesamping bergantian
lengan bawah diayun
6. kedepan dan kesamping
7. Gerakan pinggul dan pergelangan tangan
8. Gerakan lutut dan otot biceps serta jari-jari
b. Latihan peregangan
1. Jalan ditempat dengan meluruskan lengan atas 3x8
2. Jalan ditempat dengan lengan bawah ke samping dan di tekuk 2x8
3. Jalan ditempat lengan atas diluruskan dengan badan diliukkan
sedikit kekanan dan ke kiri
4. Kaki kanan dibuka ke samping
5. Kedua kaki pada posisi terbuka
6. Lutut kanan ditekuk lengan keatas
7. Lutut kanan ditekuk lengan atas direntangkan
8. Peregangan otot betis dengan kaki ke depan salah satu
9. Ambil napas dari hidung lepas dari mulut
c. Latihan inti 1
1. Gerakan sisipan jalan ditempat dengan kedua lengan atas digerakan
2. Langkah tunggal jari tangan mengepal dan langkah ganda
3. Melangkah kedepan 4 langkah dan mundur 4 langkah
4. Gerakan tumit kedepan bergantian dan tumit kesamping disertai
gerakan lengan bawah
5. Dua langkah diagonal 4 langkah dan mundur 4 langkah
d. Latihan inti 2
1. Gerakan sisipan badan tegak bahu diputar ke belakang dan ke
depan
2. Gerakan lengan bawah bergantian ditekuk perkenaan otot biceps
2x8

5
3. Gerakan mengguatkan otot triceps
4. Gerakan menghadap ke depan dengan kaki terbuka
e. Latihan pendinginan dengan mengulang gerakan pemanasan dan
akhiri dengan pernapasan.

2. Kelas terapi osteoporosis bagi pasien sudah mengalami pengeroposan


tulang.
a. Latihan pemanasan (duduk)
1. Kedua lengan bawah ke atas bawah
2. Tekuk kepala atas bawah
3. Gelengkan kepala bergantian
4. Gerakan bahu
5. Tarik kedua lengan bawah ke arah belakang
6. Angkat kedua lengan bawah, gerakan buka tutup
7. Angkat kedua lengan bawah, tekuk, putar badan
8. Putar badan lalu angkat kedua lengan bawah letakkan diatas bahu
9. Julurkan kaki kiri dan kanan seiring dengan lengan bawah
10. Julurkan kaki kiri dan kanan kedepan dan belakang bergantian dan
seiring dengan lengan bawah.
b. Latihan peregangan (duduk)
1. Julurkan salah satu kaki, tarik telapak tangan, kepala menoleh
kesamping
2. Julurkan salah satu kaki, tarik punggung tangan, kepala menoleh
kesamping
3. Tarik lengan bawah kebelakang, ke atas dan kesamping
4. Tekuk salah satu kaki, lengan bawah dibawah lutut
5. Tekuk kaki kesamping dan tahan
6. Silangkan kaki dan kesampingkan badan beralawan arah
7. Julurkan kaki tekuk badan bertumpu pada kaki yang tidak
dijulurkan
8. Ulangi langkah 4-7
9. Angkat lengan naik turunkan menyamping

6
c. Latihan inti ( berdiri )
1. Jalan ditempat
2. Berjalan ke kiri kanan
3. Naik turunkan lengan bawah ke depan belakang bergantian
4. Lengan bawah dipinggang, jalan maju mundur
5. Naik turunkan lengan bawah ke depan sambil jalan maju mundur
6. Naik turunkan lengan atas ke depan sambil jalan kiri kanan
d. Latihan keseimbangan ( berdiri )
1. Julurkan salah satu lengan bawah dan kaki kesamping lalu kedepan
2. Naik turunkan lengan atas
3. Berpegangan dikursi, julurkan kaki kesamping, menyilang, dan
kebelakang bergantian
4. Silangkan kedua lengan bawah di dada la lu membungkuk sambil
tekuk kedua lutut
e. Latihan aerobik ( duduk )
1. Lari di tempat, memutar lengan bawah, dan menepuk telapak
tangan
2. Luruskan salah satu lengan bawah dan kaki, lalu berlawanan arah.
Langkukan berulang
3. Luruskan kedua lengan bawah dan julurkan salah satu kaki
4. Ulangi langkah a-c
5. Menggerakan kedua kaki, tarik lengan atas kebelakang dan tekuk
lengan bawah, ulangi ke arah atas
6. Menggerakan kedua kaki, tarik dan pertemukan kedua lengan
bawah
7. Naik- turunkan lengan bawah dan kaki berlawanan
8. Kedua lengan bawah naikkan dan luruskan salah satu kaki
9. Tekuk lengan bawah sejajar badan, naikkan salah satu kaki, putar
badan ke kiri ke kanan
10. Naik turunkan lengan atas sambil menggerakkan kedua kaki
f. Latihan tongkat ( duduk )

7
1. Mengangkat kedua lengan atas sambil memegang sebuah tongkat
dan menganyunkan ke kiri ke kanan

2. Tekuk kedua lengan bawah sambil memegang sebuah tongkat,


putarkan badan ke kiri kanan
3. Luruskan lengan bawah (tetap pegang tongkat), naik turunkan
4. Naik turunkan tangan di samping
5. Angkat kedua lengan bawah, kaitkan dan tarik telapak tangan
ayunkan ke kiri ke kanan
6. Angkat kedua lengan bawah ke belakang kepala
7. Luruskan salah satu lengan bawah ke samping, tahan dengan
tangan satunya, tekuk kepala ke arah berlawanan
8. Tarik kedua lengan bawah ke belakang lalu ke depan
9. Naik turunkan tangan ke samping
g. Latihan pendingin ( tidur )
1. Tekuk salah satu kaki tekan ke samping berlawanan dengan
arah tubuh, lakukan bergantian
2. Tekuk kedua kaki
3. Tarik salah satu kaki bawah bergantian
4. Putar badan dan tekuk kaki ke arah berlawanan
5. Luruskan kaki, naik turunkan lengan bawah, tarik dan hembuskan
napas
6. Berdiri dan salam
2.6 Terapi pendamping senam osteoporosis
Kebutuhan kalsium tiap orang sangat dipengaruhi oleh faktor usia
1. Usia 0-6 bln membutuhkan kalsium 210 mg/hari
2. Usia 6-12 bln membutuhkan kalsium 270 mg/hari
3. Usia 1-3 tahun membutuhkan kalsium 500 m/hari
4. Usia 4-8 tahun membutuhkan kalsium 800 mg/hari
5. Usia 9-18 tahun membutuhkan kalsium 1300 mg/hari
6. Usia 19-50 tahun membutuhkan kalsium 1000 mg/hari
7. Usia lebih dari 51 tahun membutuhkan kalsium 1200 mg/hari

8
Khusus wanita hamil lebih banyak membutuhkan kalsium sebesar
1500mg/hari. Makanan yang sebaiknya dikonsumsi:
1. Susu dan produknya, seperti yogurt, atau susu skim, sangat baik untuk
penderita penyakit osteoporosis dan baik pula dikonsumsi untuk
mencegah timbulnya penyakit keropos tulang.
2. Kacang-kacangan terutama kacang almond dan pistachio yang
merupakan sumber kalsium terbaik. Kacang-kacangan sangat baik
dikonsumsi untuk mencegah timbulnya penyakit osteoporosis,
karena mengandung magnesium, mangan, dan fosfor yang mampu
memberi nutrisi untuk memenuhi kecukupan gizi yang dibutuhkan.
Sehingga tulang menjadi kuat dan tidak mudah keropos.
3. Sayuran diantaranya brokoli, kembang kol, dan bit.
4. Buah-buahan mencegah penyakit osteoporosis adalah jambu, jeruk,
strawberri dan nanas. Buah-buahan tersebut memiliki kandungan
vitamin C mampu memperkuat tulang. Selain beberapa jenis buah-
buahan tersebut, jangan lupa bahwa apel dan pisang juga merupakan
sumber nutrisi yang baik untuk mengatasi penyakit osteoporosis.
5. Omega-3 dalam beberapa makanan seperti biji labu, bij rami, atau
minyak ikan. Selain sangat efektif untuk penyembuhan
osteoporosis, omega-3 ini juga sangat berguna untuk mengatasi
penyakit rematik dan nyeri sendi.
6. Ikan terutama yang berminyak (oily fish), seperti ikan salmon, dan
ikan tuna yang kaya akan kalsium dan mineral lainnya.

Selain jenis makanan diatas Berjemur di bawah sinar matahari selama


30 menit. Dan waktu yang paling baik adalah pagi sebelum jam 09.00
WIB atau sore sesudah jam 16.00 WIB. Sinar matahari terutama UVB
membantu tubuh menghasilkan vitamin D yang dibutuhkan oleh
tubuh dalam pembentukan massa tulang

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Osteoporosis merupakan suatu penyakit dengan tanda utama berupa
berkurangnya kepadatan massa tulang, yang berakibat meningkatnya
kerapuhan tulang dan juga resiko patah tulang. Faktor resiko osteoporosis
meliputi usia, herediter, kurang aktivitas, nutrisi, endokrin, penggunaan
kortikosteroid, kurang sinar matahari, penyakit, merokok, dan alkohol.
Senam osteoporosis merupakan gerakan yang digunakan untuk latihan
fisik guna kesehatan tulang dengan adanya pembebanan gerakan yang dinamis
dan ritmis serta adanya latihan daya tahan berbentuk aerobik low impact.

3.2 Saran

Demikian makalah ini kami buat, dan semoga bisa bermanfaat bagi penulis dan
pembaca. Dan semoga kita bisa mengetahui tentang Senam Osteoporosis. Dan
tentunya makalah ini memiliki banyak sekali kekurangan, dan oleh sebab itu
segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Aaj, A. (2014, 11 08). Senam Osteoporosis. Retrieved 10 05, 2019, from scribd:
https://www.scribd.com/doc/245922500/Senam-Osteoporosis.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/50742/Chapter
%20II.pdf;jsessionid=B82188E900F688F5E52AA815B8C0099B?sequence=3

http://eprints.ums.ac.id/15265/2/BAB_I.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai