Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA KEGIATAN

“SENAM PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS”

Dosen Pembimbing :
Lingga Dewi Curnia, S.Kep., Ns., M.Kep

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 11
1. Alfera Novitasari (132013143061)
2. Angga Kresna Pranata (132013143062)
3. Rizki Jian Utami (132013143063)
4. Sabila Nisak ( 132013143076)
5. Konita Shafira (132013143077)
6. Mutiara Citra Dewi (131611133078)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2020
SATUAN ACARA KONSELING

Topik : Osteoporosis
Sub Topik : Senam Pencegahan Osteoporosis
Sasaran : Masyarakat Umum
Tempat : Media sosial
Hari ,Tanggal : Selasa, 27 Oktober 2020
Waktu : 10 Menit

1. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Pada akhir pemutaran video edukasi, diharapkan masyarakat dapat
memahami materi mengenai osteoporosis dan pencegahannya

2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah pemutaran video edukasi diharapkan :
a. Masyarakat dapat mengetahui definisi osteoporosis
b. Masyarakat dapat mengetahui penyebab osteoporosis
c. Masyarakat dapat mengetahui tanda dan gejala osteoporosis
d. Masyarakat dapat mengetahui pencegahan osteoporisis
e. Masyarakat dapat mengetahui senam osteoporosis
f. Masyarakat dapat mempraktekkan senam osteoporosis mandiri

3. SASARAN
Masyarakat Umum

4. MATERI
a. Definisi osteoporosis
b. Penyebab osteoporosis
c. Tanda dan gejala osteoporosis
d. Pencegahan osteoporosis
e. Senam osteoporosis
f. Prosedur senam osteoporosis
5. METODE
Diskusi / Tanya Jawab

6. MEDIA
Video edukasi

7. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
Penyampaian materi dengan media video edukasi di sosial media
2. Evaluasi proses
Masyarakat antusias memutar video edukasi yang sudah di upload di
sosial media
Masyarakat mengajukan pertanyaan dan menjawab di kolom komentar di
sosial media

3. Evaluasi hasil
Masyarakat mampu memahami tentang osteoporosis

8. KEGIATAN PENYULUHAN
No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA
1 45 detik Pembukaan:
 Membuka video dengan  Mendengarkan
mengucapkan salam.  Memperhatikan
 Memperkenalkan diri.
 Menjelaskan tujuan dari
video edukasi.
2 3 menit Pelaksanaan:
Penjelasan tentang materi :  Mendengarkan
 Definisi osteoporosis  Memperhatikan
 Penyebab osteoporosis
 Tanda dan gejala
osteoporosis
 Pencegahan osteoporosis
 Senam osteoporosis
 Prosedur senam
osteoporosis
3 1 menit Evaluasi:
 Memberikan kesempatan  Memberikan
pada masyarakat untuk pertanyaan
menyampaian pertanyaan  Menjawab
dan menjawab pada kolom pertanyaan
komentar
4 15 detik Terminasi:
 Mengucapkan terimakasih.  Mendengarkan
MATERI OSTEOPOROSIS

1. Definisi
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang di tandai dengan menurunnya
massa tulang (Kepadatan tulang) secara keseluruhan akibat ketidakmampuan
tubuh dalam mengatur kandungan mineral dalam tulang disertai dengan
rusaknya arsitektur tulang yang akan mengakibatkan penurunan kekuatan tulang
yang dalam hal ini biasa disebut dengan pengeroposan tulang. Osteoporosis
merupakan salah satu penyakit yang biasa disebut dengan silent disease karena
tidak menunjukkan gejala yang spesifik (Kemenkes RI, 2016).

2. Penyebab
Penyebab osteoporosis adalah adanya gangguan pada metabolisme tulang.
Metabolisne tulang dapat terganggu oleh berbagai kondisi, yaitu berkurangnya
hormon estrogen, berkurangnya asupan kalsium dan vitamin D, berkurangnya
stimulasi mekanik (inaktif) pada tulang, efek samping beberapa jenis obat,
minum alkohol, merokok, dan sebagainya (Kemenkes RI, 2015). Faktor yang
mempengaruhi osteoporosis menurut (Asikin, dkk, 2012):
a. Faktor makanan dan hormon :
1) Kalsium
Kalsium merupakan nutrisi yang sangat penting bagi tulang.
Perempuan pada masa perimenopause dengan asupan kalsium yang
rendah dan absorpsinya tidak baik, akan mengakibatkan keseimbangan
kalsium menjadi negatif, sedangkan bagi mereka yang asupan
kalsiumnya baik dan asbsorpsinya juga baik akan menunjukkan
keseimbangan kalsium positif.
2) Estrogen
Berkurangnya/hilangnya estrogen dari dalam tubuh akan
mengakibatkan terjadinya gangguan keseimbangan kalsium.
3) Rokok dan kopi
Merokok dan minum kopi jumlah banyak cenderung akan
mengakibatkan penurunan masa tulang, terlebih jika disertai asupan
kalsium yang rendah.

3. Tanda dan Gejala


a. Kekuatan otot tulang melemah
Klien merasa kekuatan melemah sehingga tak mampu mengankat beban
atau naik tangga
b. Bungkuk
Osteoporosis menimbulkan fraktur kompresi atau terjadinya kolaps.
Kondisi ini menyebabkan tulang menjadi bungkuk
c. Nyeri pungggung
Rasa nyeri pada bagian punggung juga mungkin menjadi gejala
osteoporosis, terutama jika nyeri muncul akibat fraktur vertebra.

4. Pencegahan
Terapi pencegahan osteoporosis dapat dilakukan sedini mungkin yaitu sejak
masa kanak-kanak. Pencegahan osteoporosis pada usia muda mempunyai tujuan
mencapai masa tulang dewasa (proses konsolidasi yang) yang optimal. Sejumlah
pencegahan yang dapat dilakukan di antaranya:
a. Mengonsumsi kalsium dan vitamin D yang cukup
b. Latihan/olah raga secara teratur setiap hari (Senam Osteoporosis)
c. Menghindari perilaku yang meningkatkan risiko osteoporosis, misalnya
merokok, alkohol, dan kafein.

5. Senam Osteoporosis
Senam osteoporosis adalah latihan fisik yang bermanfaat untuk
mencegah dan mengobati terjadinya pengeroposan tulang serta dampak yang
ditimbulkannya seperti nyeri (Widianti, 2010). Prinsip senam osteoporosis
adalah latihan pembebanan, gerakan dinamis dan ritmis, serta latihan daya ahan
(Endurance) dalam benuk aerobik low impact. Senam osteoporosis dapat
diberikan pada pria maupun wanita yang belum atau sudah memasuki usia
menopouse (Widianti, 2010 dalam Andriani & Yanti, 2019). Lama latihan
sekitar 10-15 menit. Boleh dilakukan setiap hari. Saat otot meregang, tahan
selama 6 sampai 15 detik (Kusmiyati, 2013 dalam Andriani & Yanti, 2019).
Selain bermanfaat untuk menjaga kebugaran, senam ini berguna untuk
melindungi tubuh terutama tulang-tulang agar menjadi lebih kuat, dengan
begtu pertahanan tulang dan otot-ototnya menjadi lebih baik (Widianti, 2010
dalam Andriani & Yanti, 2019).

6. Prosedur Senam Osteoporosis


a. Pemanasan
1) Salam Pembuka
 Sikap tubuh : berdiri dalam posisi yang baik, kedua kaki saling
mendekat, lengan ke samping dada, telapak tangan saling menekan
 Gerakan 1 jalan di tempat hitungan 2x8
 Gerakan 2 dengan kepala hitungan 4x8
 Gerakan bahu hitungan 2x8
 Gerakan siku dan tangan hitungan 2x8
 Gerakan kaki dan tangan langkah tunggal ke samping bergantian
tangan diayun ke depan dan ke samping
 Gerakan pinggul dan pergelangan tangan
 Gerakan lutut dan oto biceps serta jari-jari
2) Latihan peregangan
 Jalan di tempat dengan meluruskan lengan hitungan 3x8
 Jalan di tempat dengan tangan ke samping dan ditekuk hitungan 2x8
 Jalan di tempat lengan diluruskan dengan badan diliukkan sedikit ke
kanan dank e kiri
 Kaki kanan dibuka ke samping
 Kedua kaki pada posisi terbuka
 Lutut kanan ditekuk lengan ke atas
 Lutut kanan ditekuk lengan direntangkan
 Peregangan otot betis dengan kaki ke depan salah satu
 Ambil napas dari hidung lepas dari mulut
b. Latihan Inti
1) Latihan 1
 Gerakan sisipian jalan di tempat dengan kedua lengan digerakkan
 Langkah tunggal jari tangan mengepal dan langkah danda
 Melangkah ke depan 4 langkah dan mundur 4 langkah
 Gerakan tumit ke depan bergantian dan tumit ke samping
 Dua langkah diagonal 4 longkah dan mundur 4 langkah
2) Latihan 2 Depan Menggunakan Beban
 Gerakan sisipan badan tegak bahu diputar ke belakang dank e depan
 Gerakan tangan bergantian ditekuk perkenaan otot biceps hitungan
2x8
 Gerakan menguatkan otot biceps
 Gerakan menghadap ke depan dengan kedua kaki terbuka
c. Pendinginan
Latihan pendinginan mengulangi gerakan pemanasan dan diakhiri
dengan ambil napas
DAFTAR PUSTAKA

Andriani, M., & Yanti, S. (2019, September). Pengaruh Senam Osteoporosis


terhadap Penurunan Nyeri Muskuloskeletal pada Lanjut Usia di Dusun Barekah
Desa Rai Oi Kecamatan Sape Kabupaten Bima. In Seminar Nasional Taman
Siswa Bima (Vol. 1, No. 1, pp. 405-410)
Asikin, M., Nasir, M., Podding, I Takko., dkk. (2012). Keperawatan Medikal Bedah
: Sistem Muskuloskeletal. Jakarta : Erlangga
Kelompok Peneliti Osteoporosis FK UI/RSCM. 1999. Senam Pencegahan Keropos
Tulang (Osteoporosis). Jakarta
Marwotok, J. (2008). Pengenalan macam-macam senam dan manfaatnya.
Profil Kesehatan Indonesia . (2016). Jakarta: Kemenkes RI.

Anda mungkin juga menyukai