DISUSUN OLEH :
NPM : 020.020.1129
SEMESTER : I REGULER
TAHUN 2020
SATUAN ACARA PENULUHAN (SAP)
Sasaran : Lansia
Waktu : 15 menit
A. ANALISIS SITUASI
1. Peserta
Jumlah peserta 3 orang, pendidikan tidak seklah/SD umur rata-rata 50-65
tahun peserta belum mengetahui tetang Manajemen Nyeri
a. Ukuran ruang/kelas : Rumah Lansia
b. Keadaan penerang dan ventilasi : Penerang cukuP dan ventilasi memadai
B. TUJUAN
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 1 x 15 menit, pasien dan
keluarga memahami dan mampu menjelaskan tentang Manajemen Nyeri
D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi
E. MEDIA
1. Lembar balik
Penyebab Osteoarthritis
Manajemen nyeri
Mengajukan
osteoarthtritis
pertanyaan
Pencegahan terjadinya
osteoarthritis
3 Evaluasi 3 menit Memberikan pertanyaan Menjawab
akhir sebagai evaluasi mendemonstrasikan
4 Penutup 2 menit menyimpulkan bersama- mendengarkan
sama hasil kegiatan
penyuluhan
menutup penyuluhan dan menjawab salam
mengucapkan salam
Daftar Pustaka :
1. Definisi Osteoarthritis
2. Penyebab Osteoarthritis
1) Penuaan/umur
Proses penuaan ada hubungan dengan perubahan-perubahan
dalam fungsi kondrosit, menimbulkan perubahan pada
komposisi rawan sendi yang mengarah pada perkembangan
OA.
6) Obesitas/kegemukan
Faktor kegemukan akan menambah beban pada sendi
penopang berat badan, sebaliknya nyeri atau cacat yang
disebabkan oleh osteoartritis mengakibatkan seseorang
menjadi tidak aktif dan dapat menambah kegemukan.
5. Pencegahan
OA dapat dicegah dengan beberapa hal berikut:
a. Menjaga berat badan
b. Olahraga yang tidak banyak menggunakan persendian
c. Aktifitas olahraga sesuai kebutuhan
d. Jaga keseimbangan antara olahraga, bekerja dan istirahat
e. Menghindari perlukaan pada persendian.
f. Minum suplemen sendi
g. Mengkonsumsi makanan sehat
h. Memilih alas kaki yang tepat dan nyaman
i. Lakukan relaksasi dengan berbagai teknik
j. Hindari gerakan yang meregangkan sendi jari tangan.
k. Jika ada deformitas pada lutut, misalnya kaki berbentuk O,
jangan dibiarkan. Hal tersebut akan menyebabkan tekanan
yang tidak merata pada semua permukaan tulang (Kowalak,
Welsh&Mayer, 2012)