Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn. M.

DENGAN MASALAH UTAMA RISIKO


BUNUH DIRI

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK V

1. PANDI WIJAYA
2. RIZKATUL HIKMAH
3. PUTRI MAHARANI
4. RIA SUSILAWATI
5. RESTU WAHYU INAYAH

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XVI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
(STIKES) MATARAM
2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn. M. DENGAN MASALAH UTAMA RISIKO
BUNUH DIRI

Nama Perceptee :
NIM :
Stase : Keperawatan Jiwa
Ruang Praktik :
Kasus : Resiko bunuh diri

A. Pengkajian data fokus


1.Identitas pasien
Nama : Bp. M
Umur : 49 tahun
Alamat : Klaten
Nomor CM : 0053xx
Tgl masuk RS : 4 Juni 2017
2.Alasan MRS
Anak klien mengatakan, klien mencoba bunuh diri dengan mencekik lehernya sendiri
sampai mukanya biru, dan sulit bernapas.
3.Faktor Predisposisi
Klien tidak patuh minum obat, obat habis, pengobatan sebelumnya :kurang
berhasil, karena bisa beradaptasi dalam masyarakat tapi masih ada gejala sisa yaitu sering
melamun sendiri mencoba bunuh diri 2x karena kesulitan ekonomi. Klien mempunyai
penyakit tekanan darah tinggi.
4.Pemeriksaan Fisik
TD : 150/80 mmHg N :60 x/mnt R : 20 x/ mnt Suhu: 36,80C
BB : 50 kg TB : 155 cm IMT : 18,6 kg/m 2
Hemiparese sinistra, kekuatan otot tangan kanan 5, tangan kiri 3, kedua kaki 1.
5.Psikososial
Klien tinggal bersama anak dan istrinya dirumah, istri bekerja sebagai
pedagang dan biasanya menginap di rumah anaknya yang tidak jauh dari rumah klien. Sehari-
hari klien bersama anak laki-lakinya (anak kedua). Kegiatan klien makan dan tidur karena
sudah 2 tahun sulit berjalan akibat gejala sisa dari penyakit Stroke yang pernah diderita 2
tahun yang lalu.
6. Status Mental
Badan klien bau, pakaian tidak pernah ganti karena klien masih direstrain dan masih
sering mengamuk, berulang kali ingin dilepas dan duduk. Pembicaraan klien nglantur,
inkoheren, bloking. Afek klien labil kadang marah-marah dengan mata melotot, kadang
sangat pendiam dan bisa tersenyum saat berjumpa dengan orang lain. Klien mencoba bunuh
diri semalam sebelum dibawa ke RS dengan mencekik dirinya sendiri.
7. Mekanisme Koping
Keluarga mengatakan klien sangat pendiam, tidak pernah mengutarakan isi hatinya
dan tidak pernah bercerita saat mempunyai masalah.
8.Pengobatan Medis
Pengobatan Medis

No Nama Obat Dan Dosis Indikasi Kontra- Efek Samping Implikasi Keperawatan
Indikasi

1 Nopres 1x10 mg Depresi. Hipersensitif Ansietas/kecemasan, gugup, Dorong klien


insomnia (susah tidur), mengantuk, minum obat teratur
lelah, lemah/tidak bertenaga, Observasi pola tidur klien
gemetar,keringat
berlebihan, anoreksia (kehilangan
nafsu makan), mual, diare, pusing,
sakit kepala karena cahaya.
2 Alprazolam½ Gangguan Riwayat Mengantuk,kesulitan koordinasi, Dorong klien untuk minum
kecemasan,ganguan Hipersensif kelelahan,kelemahan otot, ataksia, obat teratur
panik atau, pada dan kepala terasa ringan. Awasi saat klien minum obat
agoraphobia alprazolam
3 Ariski 1x 10 mg kizofrenia Hipersensitif Sakit kepala, astenia, mual. Observasi adanya mual dan
terhadap muntah muntah
aripiprazole Dorong klien minum obat
secara teratur

4 Trihexypheni Parkinson yang Glaukoma Gangguan pencernaan, glaukoma, Observasi adanya mual dan
dyl 2x 1 mg disebakan oleh sudut midriasis, retensi urin, gangguan muntah
obat- obatan tertutup, mental Dorong klien minum obat
ileus secara teratur
paralitikum,
hipertrofi
prostat
5 Meloxicam Iritasi Gangguan pencernaan: sakit perut, Observasi adanya mual dan
1x 15 mg Osteoarthritis dan saluran konstipasi, diare, dispepsia, muntah
Rheumatoid cerna, tukak flatulence, mual dan muntah. Dorong klien minum obat
Arthritis. lambung, Seluruh tubuh: edema, secara teratur
pendarahan pain.
dan Sistem saraf pusat dan
perforasi periferal: pusing, sakit kepala.
dapat terjadi Hematologi: anemia.
pada Musculo-skeletal: artralgia, back
penggunaan pain. Psikiatri: insomnia.
obat-obat Sistem pernafasan: batuk, sistem
NSAID. pernafasan bagian atas, infeksi
saluran
pernafasan.
Kulit: pruritus, rash.
Saluran
kemih: micturition
frequency, infeksi saluran kemih.

ANALISA DATA

No Data Masalah
1 DS : Risiko Bunuh Diri

Keluarga mengatakan klien mencoba bunuh


diri semalam sebelum dibawa ke RS dengan
mencekik dirinya sendiri.
DO :

Klien aktif bangun dari tempat tidurnya, minta


restrain dilepas sambil mata melotot
2 DS : Perilaku kekerasan
Anak klien mengatakan bapak suka marah-
marah sendiri, minta restrain dilepas
DO :
Afek klien labil kadang marah-marah dengan
mata melotot
2 DS : Koping individu inefektif
Keluarga mengatakan klien sangat pendiam,
tidak
pernah mengutarakan isi hatinya dan tidak
pernah
bercerita saat mempunyai masalah.
DO : -

C. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko Bunuh Diri
2. Perilaku Kekerasan
3. Koping Individu Inefektif
D. Rencana Keperawatan

No Hari Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional


Tanggal Keperawatan
1 5 Juni Resiko Bunuh SP 1: Setelah 3 kali Diskusikan klien tentang: Dengan mengetahui
2017 Diri Klien mampu pertemuan klien dapat 1.Masalah yang sedang penyebab klien Resiko
mengidentifikasi menyebutkan minimal satu dihadapi saat ini Bunuh Diri dapat
beratnya masalah resiko masalah yang membuat 2.Beratnya masalah ditemukan mekanisme
bunuh diri: isyarat, klien 3.Isyarat resiko bunuh diri koping klien dalam
ancaman, beresiko bunuh diri 4.Ancaman bunuh diri mengatasi masalah,
percobaan (jika 5.Percobaan bunuh diri serta strategi apa yang
percobaan segera di Setelah1 kali akan diterapkan kepada
rujuk) pertemuan, klien dapat klien.
SP 1: menyebutkan 1.Diskusikan dengan klien
Klien mampu benda berbahaya tentang jenis benda Dengan mengetahui
mengidentifikasi yang dapat berbahaya bahaya benda maka
benda-benda mengancam jiwa 2.Diskusikan dengan klien klien tidak akan
berbahaya kerugian abenda berbahaya menggunakan benda
Setelah 2 kali tersebut (seperti: pisau, tali, tersebut
SP 1: pertemuan, klien dapat zat- zat berbahaya, dll)
Klien mampu berlatih cara 3.Beri pujian terhadap Dengan mengetahui
berlatihcara kemampuan klien manfaat mengendalikan
mengendalikan diri mengungkapkan diri, maka klien akan
perasaannya.

1.Tanyakan kepada klien


tentang manfaat
mengendalikan diri
2.Diskusikan dengan klien
aspek
E. Implementasi Keperawatan

Hari Tanggal Diagnosa Keperawatan Tindakan Keperawatan Evaluasi Keperawatan Paraf


05/06/17 1. Klien mampu 1. Mendiskusikan klien S:
09.00 - mengidentifikasi tentang: masalah yang Klien hanya diam,
09.15 beratnya masalah sedang dihadapi saat ini, tidak mengeluarkan
WIB resiko bunuh diri: beratnya masalah, isyarat suaranya
isyarat, ancaman, resiko bunuh diri, ancaman
percobaan (jika bunuh diri, percobaan bunuh O:
percobaan segera di diri Tiduran tanpa ada
rujuk)  klienberbicara kontak mata, afek labil
2.Klien mampu ngelantur dan minta
mengidentifikasi dilepas restrainnya. A : SP I belum tercapai
benda-benda berbahaya 2. Mendiskusikan P:
dengan klien tentang jenis P : Lanjutkan SP I
benda berbahaya K: Berlatih
 klien belum dapat merespon oranglain
diajak berdiskusi
3. Mendisiskusikan
dengan klien kerugian
abenda berbahaya tersebut
(seperti: pisau, tali, zat-zat
berbahaya, dll)
 klien belum bisa
menanggapi
4. Memberi pujian
terhadap kemampuan klien
mengungkapkan
perasaannya
 memberi klien
dorongan untuk
berkonsentrasi
kembali, klien belum
mau diajak
berdiskusi.
05/06/17 3. Klien mampu 5.Menanyakan kepada klien S:
12.30 - berlatih cara tentang manfaat Klien hanya diam
WIB mengendalikan diri mengendalikan diri. O:
 klien mengatakan Klien tiduran, mata
mencegah rasa marah terbuka,
4.Klien mampu 6.Mendiskusikan dengan pandangan kosong,
memasukkan latihan klien aspek positif yang afek labil
berpikir positif 5 kali dimiliki. A : SP I belum tercapai
per hari  klien kembali diam P : Lanjutkan SP I
7.Mendemonstrasikan P : Lanjutkan SP I
afirmasi/berpikir aspek K: Berlatih
positif: merespon oranglain
 Menjelaskan arti
afirmasi
 Menjelaskan tujuan
afirmasi
 Menjelaskan cara
melakukan
afirmasi/berpikir
aspek
 positif
 d.Mendemonstrasikan
cara berpikir aspek
positif:
1).Memulai dari perawat
dengan memberikan contoh
berpikir positif (contoh: dia
pasti menjadi
yang baik untuk saya)
2) amelakukan kegiatan
tersebut bersama dengan
klien, identifikasi aspek
positif yang dapat dilakukan
klien
3) Meminta klien untuk
mencoba menggali aspek
berpikir positif secara
mandiri

8.Memberikan pujian:
 mendorong klien
untuk menanggapi
perkataan perawat
9.Membantu pasien
memasukkan kegiatan untuk
latihan berpikir positif 5 kali
per hari
 klien diam
10.Memberi motivasi klien
untuk melakukan kegiatan
sesuai dengan jadwal yang
telah dibuat
 klien diam
11.Memberi pujian terhadap
kemampuan klien
memperluas pergaulannya
melalui aktivitas yang
dilaksanakan
 klien belum dapat
diajak berkomunikasi

Anda mungkin juga menyukai