1. Pengertian (definisi) Penyakit autoimun yang dikarakteristikkan
dengan hipertiroid karena adanya autoantibodi yang bersirkulasi dalam darah. TSH receptors antibody (TRAb) berikatan dengan reseptor tirotropin aktif sehingga menyebabkan kelenjar tiroid berkembang dan terjadi peningkatan sintesis hormon tiroid oleh folikel tiroid.
2. Anamnesis Secara umum gejala yang ditimbulkan
berdasarkan sistem adalah sebagai berikut: Keluhan umum : Lemah, gampang capek Kulit : Hangat, basah, berkeringat, bulu-bulu halus, onycholisis, alopecia, edema pretibial Saraf dan otot : tangan sering gemetar ( tremor), kelemahan otot-otot bagian atas, gampang lemah Tulang belakang: nyeri punggung, peningkatan resiko fraktur Jantung dan pembuluh darah : berdebar- debar, sesak saat beraktivitas, nyeri dada, bengkak Pernafasan : sesak Saluran cerna : peningkatan pergerakan dan bising usus Mata : berair, rasa gatal, tidak tahan cahaya, nyeri pada mata, mata menonjol, penglihatan ganda, kehilangan penglihatan Hematologi : gampang berdarah Metabolik : tidak tahan panas, penurunan berat badan walaupun selera makan tetap, kesulitan pengendalian diabetes Endokrin : menstruasi tidak teratur Psikiatri : gelisah, cemas, gampang marah, sulit tidur 3. Pemeriksaan Fisik Keadaan umum : Peningkatan basal metabolic rate, penurunan berat badan walaupun selera makan tetap Kulit : hangat, lembab, halus, berkeringat, vitiligo, myxedema pretibial Kepala, mata, telinga, hidung dan tenggorokan : iritasi konjungtiva, lid lag, lid retraction, proptosis, gangguan pergerakan ekstraokuli, gangguan penglihatan pada kelainan syaraf optik yang berat, edema periorbita. Leher : Pada pemeriksaan didapatkan pembesaran kelenjar gondok yang difus, bisa didapatkan bruit pada auskultasi. Dada : frekuensi nafas yang meningkat, frekuensi jantung yang meningkat suara S3 dan S4 , denyut dan irama jantung yang irreguler. Abdomen : Peningkatan suara usus Neurologi :Tremor pada tangan (biasanya bilateral dan halus) Ekstremitas : Edema, acropachy, onycholysis Muskuloskeletal : Kifosis, lordosis, kelemahan otot-otot tubuh bagian atas, hipokalemia periodic paralisis Psikiatri : Gelisah, cemas, mudah marah, sulit tidur dan depresi 4. Kriteria Diagnosis Penekanan/Supresi TSH Peningkatan T4, FT4, T3, FT3.
5. Diagnosis Kerja Penyakit Graves
6. Diagnosis Banding 1. Hipertiroidisme primer
2. Tirotoksikosis tanpa hipertiroidisme 3. Hipertiroidisme sekunder
- Darah rutin - TSH dan Ft4 2. USG doppler thyroid 3. Foto thoraks 4. Tata Laksana : 1. Obat Antitiroid Propiltiourasil (PTU) dosis awal 300- 600 mg/hari, dosis maksimal 2.000 mg/hari Metimazole dosis awal 20-40 mg/hari 2. Penyekat adrenergic beta Pada awal terapi diberikan, yaitu propranolol dosis 40-200 mg dalam 2-3 dosis
5. Edukasi : Proses terjadinya penyakit ini
(Hospital Health Kemungkinan komplikasi Promotion) Tindakan dan pengobatan yang dilakukan 6. Prognosis Cenderung tidak mengalami remisi pada laki- laki usia > 40 tahun dnegan ukuran gondok yang besar dan tirotoksikosis yang klinis lebih berat
berkurang Normalnya thyroid function test 11. Kepustakaan 1. Fitzgerald AP. Endocrine disorders. Current Medical Diagnosis and Treatment 2013 Ed Papadakis MA, McPhee SJ. McGrawHill 2013 2. Chen JL, Chiu HW, Tseng YJ, Chu WC. Hyperthyroidism is characterized by both increased sympathetic and decreased vagal modulation of heart rate: evidence from spectral analysis of heart rate variability. Clin Endocrinol (Oxf). Jun 2006;64(6):611-6