Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

PENYAKIT GRAVES (E05.00)

1. Pengertian (definisi) Penyakit autoimun yang dikarakteristikkan


dengan hipertiroid karena adanya autoantibodi
yang bersirkulasi dalam darah. TSH receptors
antibody (TRAb) berikatan dengan reseptor
tirotropin aktif sehingga menyebabkan kelenjar
tiroid berkembang dan terjadi peningkatan
sintesis hormon tiroid oleh folikel tiroid.

2. Anamnesis Secara umum gejala yang ditimbulkan


berdasarkan sistem adalah sebagai berikut:
 Keluhan umum : Lemah, gampang capek
 Kulit : Hangat, basah, berkeringat, bulu-bulu
halus, onycholisis, alopecia, edema pretibial
 Saraf dan otot : tangan sering gemetar
( tremor), kelemahan otot-otot bagian atas,
gampang lemah
 Tulang belakang: nyeri punggung,
peningkatan resiko fraktur
 Jantung dan pembuluh darah : berdebar-
debar, sesak saat beraktivitas, nyeri dada,
bengkak
 Pernafasan : sesak
 Saluran cerna : peningkatan pergerakan dan
bising usus
 Mata : berair, rasa gatal, tidak tahan cahaya,
nyeri pada mata, mata menonjol, penglihatan
ganda, kehilangan penglihatan
 Hematologi : gampang berdarah
 Metabolik : tidak tahan panas, penurunan
berat badan walaupun selera makan tetap,
kesulitan pengendalian diabetes
 Endokrin : menstruasi tidak teratur
 Psikiatri : gelisah, cemas, gampang marah,
sulit tidur
3. Pemeriksaan Fisik  Keadaan umum : Peningkatan basal
metabolic rate, penurunan berat badan
walaupun selera makan tetap
 Kulit : hangat, lembab, halus, berkeringat,
vitiligo, myxedema pretibial
 Kepala, mata, telinga, hidung dan
tenggorokan : iritasi konjungtiva, lid lag, lid
retraction, proptosis, gangguan pergerakan
ekstraokuli, gangguan penglihatan pada
kelainan syaraf optik yang berat, edema
periorbita.
 Leher : Pada pemeriksaan didapatkan
pembesaran kelenjar gondok yang difus, bisa
didapatkan bruit pada auskultasi.
 Dada : frekuensi nafas yang meningkat,
frekuensi jantung yang meningkat suara S3
dan S4 , denyut dan irama jantung yang
irreguler.
 Abdomen : Peningkatan suara usus
 Neurologi :Tremor pada tangan (biasanya
bilateral dan halus)
 Ekstremitas : Edema, acropachy, onycholysis
 Muskuloskeletal : Kifosis, lordosis,
kelemahan otot-otot tubuh bagian atas,
hipokalemia periodic paralisis
 Psikiatri : Gelisah, cemas, mudah marah, sulit
tidur dan depresi
4. Kriteria Diagnosis Penekanan/Supresi TSH
Peningkatan T4, FT4, T3, FT3.

5. Diagnosis Kerja Penyakit Graves

6. Diagnosis Banding 1. Hipertiroidisme primer


2. Tirotoksikosis tanpa hipertiroidisme
3. Hipertiroidisme sekunder

4. Pemeriksaan Penunjang 1. Pemeriksaan laboratorium:


- Darah rutin
- TSH dan Ft4
2. USG doppler thyroid
3. Foto thoraks
4. Tata Laksana : 1. Obat Antitiroid
 Propiltiourasil (PTU) dosis awal 300-
600 mg/hari, dosis maksimal 2.000
mg/hari
 Metimazole dosis awal 20-40
mg/hari
2. Penyekat adrenergic beta
 Pada awal terapi diberikan, yaitu
propranolol dosis 40-200 mg dalam
2-3 dosis

5. Edukasi :  Proses terjadinya penyakit ini


(Hospital Health  Kemungkinan komplikasi
Promotion)  Tindakan dan pengobatan yang
dilakukan
6. Prognosis Cenderung tidak mengalami remisi pada laki-
laki usia > 40 tahun dnegan ukuran gondok
yang besar dan tirotoksikosis yang klinis lebih
berat

7. Tingkat Evidens II

8. Tingkat Rekomendasi B

9. Penelaah Kritis -

10. Indikator  Keluhan/gejala-gejala terkait hipertiroid


berkurang
 Normalnya thyroid function test
11. Kepustakaan 1. Fitzgerald AP. Endocrine disorders.
Current Medical Diagnosis and
Treatment 2013 Ed Papadakis MA,
McPhee SJ. McGrawHill 2013
2. Chen JL, Chiu HW, Tseng YJ, Chu WC.
Hyperthyroidism is characterized by
both increased sympathetic and
decreased vagal modulation of heart
rate: evidence from spectral analysis of
heart rate variability. Clin Endocrinol
(Oxf). Jun 2006;64(6):611-6

Anda mungkin juga menyukai