Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN HIPERTYROIDISME

Disusun oleh kelompok 1 :


AZKIYA
RIZKI MAULIZA
AHYAR
FITRIANI
MISNAWATI
NURAINA
YUNDA SAFITRI

AKADEMI KEPERAWATAN JABAL GHAFUR SIGLI


TAHUN 2014
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan kuadrah dan
iradahnya hingga kami dapat menyelesaikan makalah sederhana ini yang berjudul “Asuhan
Keperawatan dengan Hipertyroidisme”.

Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada ibu “Ns. Ida Royani,
S.kep” yang telah membimbing kami sehingga dapat menyelesaikan makalah yang sederhana
ini.

Kami manyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekeliruan yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan yang kami miliki.

Segala kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun senantiasa kami
harapkan untuk meningkatkan kualitas makalah ini.

Sigli, 23 Maret 2014

penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

LAPORAN PENDAHULUAN .......................................................................... 1

KONSEP DASAR KEPERAWATAN .............................................................. 4

ANALISA DATA .............................................................................................. 5

ASUHAN KEPERAWATAN ............................................................................ 7

PENUTUP ................. ......................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 10

ii
LAPORAN PENDAHULUAN

1. PENGERTIAN

Hipertyroidisme adalah suatu ketidakseimbangan metabolik yang merupakan akibat


dari produksi hormon tiroid yang berlebihan. Bentuk yang umum dari masalah ini adalah
penyakit Graves, sedangkan bentuk yang lain adalah toksik adenoma, tumor kelenjar
hipofisis yang menimbulkan sekresi TSH meningkat, tiroiditis subakut dan berbagai bentuk
kanker tiroid.
Hipertyroidisme (tiroktosikosis) merupakan suatu keadaan dimana didapatkan
kelebihan hormon tiroid karena ini berhubungan suatu kompleks fisiologis dan biokimiawi
yang ditemukan bila suatu jaringan memberikan hormon tiroid yang berlebihan.
Hipertyroidisme adalah keadaan disebabkan oleh kelenjar tiroid bekerja secara
berlebihan sehingga menghasilkan hormon tyroid yang berlebihan didalam darah. Kelainan
ini merupakan kelainan yang sangat menonjol padA wanita. Kelainan ini menyerang wanita
empat kali lebih banyak daripada pada pria, terutama wanita muda berusia antara 20 dan 40
tahun.
Hipertiroidisme adalah gangguan yang terjadi ketika kelenjar tiroid memproduksi
hormon tiroid lebih dari yang dibutuhkan tubuh. Hal ini kadang-kadang disebut
tirotoksikosis, istilah untuk hormon tiroid terlalu banyak dalam darah. Sekitar 1 persen dari
penduduk indonesia memiliki hyperthyroidism. Perempuan lebih mungkin mengembangkan
hipertiroidisme daripada pria (Anonim, 2012).

2. ETIOLOGI

Hipertiroidisme dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus.
Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertai penurunan TSH dan TRF
karena umpan balik negatif HT terhadap pelepasan keduanya. Hipertiroidisme akibat
rnalfungsi hipofisis memberikan gambamn kadar HT dan TSH yang tinggi. TRF akan rendah
karena umpan balik negatif dari HT dan TSH. Hipertiroidisme akibat malfungsi hipotalamus
akan memperlihatkan HT yang tinggi disertai TSH dan TRH yang berlebihan.
1. Penyebab Utama 
          a. Penyakit Grave
          b. Toxic multinodular goitre
          c. ’’Solitary toxic adenoma’’
2. Penyebab Lain
           a. Tiroiditis(peradangan kelenjar tyroid)
           b. Penyakit troboblastis
           c. Ambilan hormone tiroid secara berlebihan
d. pemasukan yang berlebihan dari hormon-hormon tyroid.
           e. Pemakaian yodium yang berlebihan
f. pengeluaran yang abnormal dari TSH.
           g. Kanker pituitari
           h. Obat-obatan seperti Amiodarone
3. Patofiologi

Konsumsi iodium adenoma tyroiditis

Kerja tyroid hiperfungsi kel.tyroid gangguan fungsi kelenjar

Hipersekresi hormon

Triodotironin Tiroksin Kalsitonin


(T3) (T4)

Metabolisme pertahankan laju metabolisme Ca dalam darah

Hipermetabolisme otot kurang Ca

Suhu tubuh masukan nutrisi kerja otot

Hipertermi b.d BB kelemahan otot, fatigue, gg koordinasi


Peningkatan dan tremor
laju metabolisme perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tbh integumen bladder bowel

respirasi kardiovaskuler produksi keringat, reabsorbsi cairan peristaltik usus


kulit kemerahan
thakipnea TD , SV , HR retensi urine reabsorbsi
(nafas pendek, cepat) (nadi cepat d kuat)
Output urine diare

4. Tanda Dan Gejala

Gejala yang sering ditemukan pada penderita hipertiroid yakni :


1.       Umum :Berat badan turun, keletihan, apatis, berkeringat, dan tidak tahan panas
2.       Kardiovaskuler ;Palpitasi, sesak nafas, angina,gagal jantung, sinustakikardi, fibrilasi
atrium, nadi kolaps.
3.       Neuromuskular : Gugup,gelisah, agitasi, tremor, koreoatetosis,psikosis, kelemahan otot,
secara emosional mudah terangsang (hipereksitabel), iritabel dan terus menerus merasa
khawatir, Serta tidak dapat duduk diam .
4.       Gastrointestinal : penderita  mengalami peningkatan selera makan dan konsumsi
makanan, penurunan berat badan yang progresif, kelelahan oto yang abnormal,
perubahan defekasi dengan konstipasi atau diare, serta muntah.
5.       Reproduksi : Oligomenorea, infertilitas
6.        Kulit : warna kulit penderita biasanya agak kemerahan (flushing) dengan warnah salmon
yang khas dan cenderung terasa hangat, lunak serta basah.. namun demikian, pasien yang
berusia lanjut mungkin kulitnya agak kering, tangan gemetarPruritus, eritema Palmaris,
miksedema pretibial, rambut tipis..
7.     Struma : Difus dengan/tanpa bising, nodosa
8. Mata : lakrimasi meningkat,kemosis (edeme konjungtiva), proptosis, ulserasi
kornea,optalmoplegia, diplobia, edema pupil, penglihatan kabur.

5. KOMPLIKASI
Komplikasi hipertiroidisme yang dapat mengancam nyawa adalah krisis tirotoksik
(thyroid storm). Hal ini dapat berkernbang secara spontan pada pasien hipertiroid yang
menjalani terapi, selama pembedahan kelenjar tiroid, atau terjadi pada pasien hipertiroid yang
tidak terdiagnosis. Akibatnya adalah pelepasan TH dalam jumlah yang sangat besar yang
menyebabkan takikardia, agitasi, tremor, hipertermia, dan apabila tidak diobati, kematian.

6.   PENATALAKSANAAN
Tujuan pengobatan hipertiroidisme adalah membatasi produksi hormon tiroid yang
berlebihan dengan cara menekan produksi (obat antitiroid) atau merusak jaringan tiroid
(yodium radioaktif, tiroidektomi subtotal).
Obat antitiroid. Digunakan dengan indikasi:
a. Terapi untuk memperpaqjang remisi atau mendapatkan remisi yang menetap, pada
pasien muda dengan struma ringan sampai sedang dan tirotoksikusis
b. Obat untuk mengontrol tirotoksikosis pada fase seblum pengobatan, atau sesudah
pengobatan pada pasien yg mendapt yodium radioaktif
c.  Persiapan tiroidektomi
d. Pengobatan pasien hamil dan orang lanjut usia
e.  Pasien dengan krises tiroid

7.    Pemeriksaan Penunjang


1.      TSH serum (biasanya menurun)
2.      T3, T4 (biasanya meningkat)
3.      Test darah hormon tiroid
4.      X-ray scan, CAT scan, MRI scan (untuk mendeteksi adanya tumor)
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

I. PENGKAJIAN

1. Pengumpulan biodata seperti umur, jenis kelamin dan tempat tinggal


2. Riwayat penyakit dalam keluarga
3. Kebiasaan hidup sehari-hari mencakup aktifitas dan mobilitas, pola makan,
penggunaan obat-obatan tertentu, istirahat dan tidur
4. Keluhan klien seperti bb turun meskipun nafsu makan meningkat, diare, tidak tahan
terhadap panas, berkeringat banyak, palpitasi dan nyeri dada.
5. Pemeriksaan fisik:
a. Amati penampilan umum klien, amati wajah klien khususnya kelainan pada
mata seperti:
 Opthalmopati yg ditandai :
 Eksoftalmus: bulbul okuli menonjol keluar
 Tanda stellwag’s: mata jarang berkedip
 Tanda Von Graefes: jika klien melihat kebawah maka palpebra
superior sukar atau sama sekali tidak dapat mengikuti bola
mata.
 Tanda Mobieve: sukar mengadakan atau menahan konvergensi
 Tanda Joffroy: tidak dapat mengerutkan dahi jika melihat
keatas
 Tanda Rosenbagh: tremor palpreba jika mata menutup.
 Edema palpebra dikarenakan akumulasi cairan di periorbita dan
penumpukan lemak di retro orbita.
 Juga akan dijumpai penurunan visus akibat penekanan saraf optikus
dan adanya tanda-tanda radang atau infeksi pada konjungtiva dan atau
kornea.
 Fotopobia dan pengeluaran air mata yang berlebihan merupakan tanda
yang lazim.
b. Amati manifestasi klinis hipertyroidisme pada berbagai sistem tubuh.
c. Palpasi kelenjar tiroid, kaji adanya pembesaran, bagaimana konsistensinya,
apakah dapat digerakkan serta apakah nodul soliter atau nultipel.
d. Auskultasi adanya “bruit”
6. Pengkajian psikososial mencakup kestabilan emosi; iritabilitas, perhatian yang
menurun dan perilaku mania. Fluktuasi emosi menyebabkan klien menjadi tambah
lelah.
7. Pemeriksaan diagnostik mencakup pemeriksaan kadar T3 T4 serum; T3 ambilan resin
T3 dan kadar TSH serum. Skanning tyroid, USG dan pemeriksaan elektrokardiografi.
II. ANALISA DATA
N DATA ETIOLOGI MASALAH
O

1. Do: Produksi hormon tyroid Penurunan curah jantung


 Nafas klien tidak terkontrol
pendek, klien
cemas dan tegang. Metabolisme tubuh
 meningkat
Ds:
   Klien mengatakan Peningkatan kerja jantung
jantungnya
berdebar-debar, takikardia
dan klien
mengatakan lelah. perubahan denyut/irama
jantung

Penurunan curah jantung

2. Do: Produksi hormon tiroid Kelelahan


Klien tampak meningkat
lemas dan pucat.
Hipermetabolik
DS :
Klien mengatakan Meningkatnya kebutahan
badannya lemah. energi

Kelelahan

3. Do : Produksi hormone tiroid Pemenuhan nutrisi kurang


       Berat badan klien meningkat dari kebutuhan tubuh
turun meskipun  
nafsu makan Proses glikogenesis
bertambah, klien meningkat
tamapak lemah.
Proses pembakaran lemak
meningkat
Ds :
       Klien mengatakan Suplai nutrisi yang tidak
terkadang mual, adekuat
klien mengatakan
badannya lemah. Pemenuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
4. hipertiroidisme. Risiko tinggi terhadap
kerusakan integritas jaringan
Do : peningkatan produksi T3
        Klien tampak dan T4
gelisah, klien
tampak tegang, peningkatan pembentukan
klien tampak limfosit
sering
menonjolkan mata. edema jaringan retro orbita

eksoftalmus.
Ds :
        Klien mengatakan protusi bola mata menarik
Penglihatannya saraf optik
kabur, klien
mengatakan sukar Gangguan penglihatan
berkonsentrasi,
klien mengatakan Risiko tinggi terhadap
sulit menutup kerusakan integritas
matanya. jaringan

.      DIAGNOSA KEPERAWATAN 

1. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak
terkontrol, keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung. 
2. Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi
3. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan/pemasukan dengan penurunan
berat badan.
4. Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan perubahan
mekanisme perlindungan dari mata ; kerusakan penutupan kelopak mata/eksoftalmus.
INTERVENSI

No Tujuan/KH INTERVENSI RASIONAL


1. Dx 1 Setelah diberikan pantau tekanan darah pada Hipotensi umum atau
asuhan keperawatan posisi baring, duduk dan ortostatik dapat terjadi
diharapkan klien akan berdiri jika memungkinkan. sebagai akibat dari
mempertahankan Perhatikan besarnya tekanan vasodilatasi perifer
curah jantung yang nadi. yang berlebihan dan
adekuat sesuai dengan penurunan volume
kebutuhan tubuh, sirkulasi.
dengan KH :
1)    Tanda vital stabil. 2.      Periksa kemungkinan adanya
 Denyut nadi perifer nyeri dada atau angina yang 2.      Merupakan tanda
normal. dikeluhkan pasien. adanya peningkatan
3)     Pengisian kapiler kebutuhan oksigen oleh
normal. otot jantung atau
4)     Status mental baik. iskemia.
Tidak ada disritmia.
3.      Auskultasi suara nafas. 3.      S1 dan murmur yang
Perhatikan adanya suara yang menonjol berhubungan
tidak normal (seperti krekels). dengan curah
jantung meningkat pada
keadaan hipermetabolik

4.      Observasi tanda dan gejala 4.      Dehidrasi yang cepat


haus yang hebat, mukosa dapat terjadi yang akan
membran kering, nadi menurunkan
lemah, penurunan produksi volume sirkulasi dan
urine dan hipotensi. menurunkan curah
2. Dx 2 5.      jantung
Setelah diberikan
asuhan keperawatan
diharapkan : Pantau tanda vital dan catat Nadi secara luas
Klien akan nadi baik istirahat maupun meningkat dan bahkan
mengungkapkan saat aktivitas. istirahat , takikardia
secara verbal tentang mungkin ditemukan.
peningkatan tingkat
energi. 2.      Ciptakan lingkungan yang
Klien menunjukkan tenang 2.      Menurunkan stimulasi
perbaikan kemampuan yang kemungkinan
untuk berpartisipasi besar dapat
dalam melakukan menimbulkan agitasi,
aktivitas. hiperaktif, dan
imsomnia.
3.      Sarankan pasien untuk
mengurangi aktivitas 3.     Membantu melawan
pengaruh dari
pningktan metabolisme.
4.      Berikan tindakan yang
No Dx membuat pasien nyaman Meningkatkan relaksasi
Tujuan/KH seperti massase/sentuhan.

INTERVENSI
RASIONAL
3. Dx 3 Setelah diberikan Catat adanya anoreksia, mual: Peningkatan aktivitas
asuhan keperawatan dan muntah adrenergic dapat
diharapkan Klien akan menyebabkan gangguan
menunjukkan berat sekresi insulin/terjadi
badan stabil dengan resisten yang
kriteria : mengakibatkan
1)      Nafsu makan baik, hiperglikemia.
2)      Berat badan normal,
2.      Penurunan berat badan
Tidak ada tanda-tanda2.      Pantau masukan makanan terus menerus dalam
malnutrisi. setiap hari, timbang berat keadaan masukan kalori
badan setiap hari yang cukup merupakan
.
indikasi kegagalan
terhadap terapi
antitiroid.

Mungkin memerlukan
kolaborasi untuk pemberian bantuan untuk
diet tinggi kalori, protein, menjamin pemasukan
karbohidrat dan vitamin. zat-zat makanan yang
adekuat dan
mengidentifikasi
makanan pengganti
yang sesuai.
4. Dx 4
Setelah diberikan manifestasi umum dari
asuhan keperawatan observasi adanya edema stimulasi adrenergik
diharapkan Klien akan periorbital yang berlebihan bhd
mempertahankan tirotoksikosis.
kelembaban membran
mukosa mata, terbebas 2.      Oftalmopati infiltratif
dari ulkus dengan KH: adalah akibat dari
2.      Evaluasi ketajaman mata
klien mampu peningkatan jaringan
mengidentifikasi retroorbita.
tindakan untuk
memberikan 3.      Melindungi kerusakan
perlindungan pada kornea
mata dan pencegahan3.      Anjurkan pasien
komplikasi.
menggunakan kaca mata
gelap Menurunkan edema
jaringan bila ada
komplikasi
Bagian kepala tempat tidur
ditinggikan

EVALUASI

1.     Klien akan mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh
2.      Klien akan mengungkapkan secara verbal tentang peningkatan tingkat energy 
 3.      Klien akan menunjukkan berat badan stabil 
4.      Klien akan mempertahankan kelembaban membran mukosa mata, terbebas dari ulkus 

PENUTUP

KESIMPULAN

Hipertiroidisme merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh abnormalitas fungsi


kelenjar tiroid dimana sekresi hormone yang berlebihan dimanifestasikan melalui
peningkatan kecepatan metabolisme. Banyak ciri khas lain yang terjadi pada pasien
hipertiroid  akibat peningkatan stressor terhadap katekolamin (epinefrin dan norepinefrin)
dalam darah. Hipertiroidisme (Tiroktosikosis) merupakan suatu keadaan di mana didapatkan
kelebihan hormon tiroid karena ini berhubungan dengan suatu kompleks fisiologis dan
biokimiawi yang ditemukan bila suatu jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan.

Tujuan pengobatan hipertiroidisme adalah membatasi produksi hormon tiroid yang


berlebihan dengan cara menekan produksi (obat antitiroid) atau merusak jaringan tiroid
(yodium radioaktif, tiroidektomi subtotal).
DAFTAR PUSTAKA

1. Doenges,E. Marilynn dan MF. Moorhouse, 2001, Rencana Asuhan Keperawatan.


(Edisi III).EGC.Jakarta.

2. Rumahorbo Hutma,1997. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem


Endokrin: Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai