PEMERIKSAAN FUNGSI
KELENJAR THYROID
DISUSUN OLEH:
ALFRINA HANY, S.KP, M.NG (AC)
NS. DINA DEWI SLI, S.KEP, M.KEP
NS. HERI KRISTANTO, M.KEP, SP.KMB.
NS. EFRIS KARTIKA SARI, S.KEP, M.KEP.
NS. AHMAD HASYIM WIBISONO, S.KEP, M.KEP, M.NG.
NS. ENDAH PANCA LF, S.KEP, M.KEP.
EDITOR:
NS. RUSTIANA TASYA A, S.KEP, M.BIOMED.
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA, 2020
Panduan Praktikum KMB-Pemeriksaan Fisik Kelenjar Thyroid
Gambar 1. Anatomi Kelenjar Tiroid, beserta Hipotalamus dan Hipofisis
yang mempengaruhi produksinya. (Rushton, 2009)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 1
Panduan Praktikum KMB-Pemeriksaan Fisik Kelenjar Thyroid
Gambar 2. Produksi berbagai hormon yang dimulai dari produksi di
Hipotalamus, termasuk hormone Tiroid. (Silverthorn, 2010)
Gangguan fungsi tiroid diklasifikasikan sebagai primer (disfungsi
terjadi pada tiroid), sekunder (disfungsi terjadi pada kelenjar hipofisis),
atau tersier (disfungsi terjadi akibat masalah dengan hipotalamus).
Genetika berperan dalam gangguan tiroid. Orang dengan riwayat keluarga
penyakit tiroid memiliki peluang lebih besar untuk menderita gangguan
tersebut. Usia dan jenis kelamin juga merupakan faktor. Sebagian besar
kasus terjadi, setelah usia 50 dan wanita lebih mungkin mengalami
disfungsi tiroid dibandingkan pria, terlihat dari banyaknya manifestasi
hipotiroidisme, yaitu: rambut rontok, kelelahan, depresi, dan masalah
kolesterol. Manifestasi tersebut tetap perlu dibedakan dengan tanda dan
gejala dari penyakit lain.
Skrining dan diagnosis berbagai penyakit tiroid, disfungsi, dan
komplikasi sangatlah penting agar penderita dapat segera mendapatkan
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2
Panduan Praktikum KMB-Pemeriksaan Fisik Kelenjar Thyroid
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 3
Panduan Praktikum KMB-Pemeriksaan Fisik Kelenjar Thyroid
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 4
Panduan Praktikum KMB-Pemeriksaan Fisik Kelenjar Thyroid
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 5
Panduan Praktikum KMB-Pemeriksaan Fisik Kelenjar Thyroid
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 6
Panduan Praktikum KMB-Pemeriksaan Fisik Kelenjar Thyroid
Gambar 3. Pasien dengan Oftalmopati Grave (Bahn, 2010)
Cinical Activity Score (CAS), untuk opthalmopathy Grave telah menjadi
alat yang diterima secara luas untuk membantu memutuskan pengelolaan
kondisi oftalmopati Grave tersebut. CAS, yang didasarkan pada empat
tanda klasik inflamasi (nyeri, kemerahan, pembengkakan, dan gangguan
fungsi), terdiri dari 10 item dengan bobot sama (Tabel 4). Total CAS dapat
berkisar dari 0 hingga 10. Semakin tinggi CAS, semakin besar respons
terhadap imunosupresi. CAS ≥4 menyiratkan tahap inflamasi aktif dari
opthalmopathy Grave. CAS mampu memprediksi hasil terapi berdasarkan
tanda-tanda klasik dan gejala peradangan. Tanda "kenaikan suhu" tidak
digunakan dalam CAS karena sulit untuk mendeteksi kenaikan suhu orbital
yang halus tanpa instrumen khusus. CAS murni bersifat klinis, dan
membantu memilih terapi yang tepat untuk pasien dengan opthalmopathy
Grave.
Tabel 4. Clinical Activity Score (CAS) (Kalra et al,2011)
Nyeri 1 Perasaan nyeri, terasa berat di atau di
belakang mata selama 2 minggu terakhir
2 Nyeri saat mencoba memandang ke atas,
samping atau bawah selama 4 minggu
Kemerahan 3 Kemerahan kelopak mata
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 7
Panduan Praktikum KMB-Pemeriksaan Fisik Kelenjar Thyroid
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 8
Panduan Praktikum KMB-Pemeriksaan Fisik Kelenjar Thyroid
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 9
Panduan Praktikum KMB-Pemeriksaan Fisik Kelenjar Thyroid
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 10
Panduan Praktikum KMB-Pemeriksaan Fisik Kelenjar Thyroid
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 11
Panduan Praktikum KMB-Pemeriksaan Fisik Kelenjar Thyroid
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 12
Panduan Praktikum KMB-Pemeriksaan Fisik Kelenjar Thyroid
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 13
Panduan Praktikum KMB-Pemeriksaan Fisik Kelenjar Thyroid
b. Peralatan:
1. Sarung tangan
2. Stetoskop
3. Senter
c. Prosedur:
1. Inspeksi:
a. Umum: TTV, TB, BB
b. Kulit: warna, suhu, tekstur, kelembapan (kasar, kering, lembut
atau kemerahan)
c. Memar, striae
d. Kaji lesi, pertumbuhan rambut dan kuku pada ekstremitas
bawah
e. Pertumbuhan rambut berlebih pada wajah, dada dan abdomen
f. Adanya lingual tiroid
Gambar 4. Lingual tiroid (Young, 2011)
g. Wajah simetris/asimetris, mata exophthalmos beserta tanda-
tanda opthalmopati.
h. Perhatikan adanya atrofi otot pada temporal dan bahu, eyelid
lag, serta tremor
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 14
Panduan Praktikum KMB-Pemeriksaan Fisik Kelenjar Thyroid
Gambar 5. Atrofi otot wajah dan bahu, eyelid lag, dan tremor
(Young, 2011)
i. Inspeksi adanya Infiltrative dermopathy (pretibial myxedema)
Gambar 6. Infiltrative dermopathy (pretibial myxedema)
(Young, 2011)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 15
Panduan Praktikum KMB-Pemeriksaan Fisik Kelenjar Thyroid
Gambar 7. A) Myxedema pretibial kronis pada pasien
dengan penyakit Graves dan orbitopathy. Lesi-lesi tersebut
kencang dan tidak bersatu (B) Myxedema kronis terus
menyebar ke kaki, menyebabkan disfigurasi dan imobilitas
yang parah. (Melmed et al. 2020)
j. Inspeksi adanya massa pada leher
Gambar 8. Goiter (Young, 2011)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 16
Panduan Praktikum KMB-Pemeriksaan Fisik Kelenjar Thyroid
Gambar 9. Nodular Goiter (Young, 2011)
2. Palpasi:
a. Palpasi kelenjar tiroid dari sisi samping
b. Palpasi adanya ginekomasty/ pembesaran payudara pada pria
Gambar 10. Ginekomastia (Kanakis et al, 2019)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 17
Panduan Praktikum KMB-Pemeriksaan Fisik Kelenjar Thyroid
Tanda Chvostek yaitu kedutan otot-otot wajah sebagai
respons setelah mengetuk saraf wajah
Tanda Trousseau adalah Tanda kejang carpopedal
disebabkan oleh tekanan pada lengan dengan manset
sphygmoma-nometer yang meningkat
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 18
Panduan Praktikum KMB-Pemeriksaan Fisik Kelenjar Thyroid
h. Palpasi kelenjar tiroid, teraba atau tidak teraba.
3. Auskultasi
a. Suara paru: adventitious sound
b. Suara jantung: extra heart sound
4. Pengukuran Basal Metabolic Rate (BMR)
a. Pengertian
BMR (Basal Metabolic Rate)adalah laju metabolisme yang
diperlukan oleh tubuh dalam kondisi istirahat. Nilai BMR
mencerminkan besarnya kalori minimal yang diperlukan untuk
menjaga seseorang tetap hidup. Angka BMR dapat mencapai 70% dari
total kalori yang digunakan oleh tubuh, akan tetapi angka ini dapat
bervariasi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang akan dijelaskan
di bawah. Contoh penggunaan energi untuk metabolisme basal antara
lain pernafasan, pemompaan darah oleh jantung, dan pengaturan suhu
tubuh. BMR adalah prediktor utama dalam menentukan jumlah kalori
yang dibutuhkan untuk menjaga homeostasis tubuh. Berikut adalah
daftar faktor faktor yang dapat berpengaruh pada nilai BMR:
1) Genetik. Beberapa orang terlahir dengan laju metabolisme yang
lemak tubuh yang lebih rendah. Hal ini mengindikasikan bahwa pria
memiliki laju metabolisme yang lebih tinggi.
3) Usia. BMR akan menurun seiring dengan pertambahan usia. Setelah
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 19
Panduan Praktikum KMB-Pemeriksaan Fisik Kelenjar Thyroid
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 20
Panduan Praktikum KMB-Pemeriksaan Fisik Kelenjar Thyroid
11) Latihan fisik. Latihan fisik tidak hanya efektif dalam membakar
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 21
Panduan Praktikum KMB-Pemeriksaan Fisik Kelenjar Thyroid
2) Persiapan Alat
a) Tensimeter
b) Stetoscope
c) Jam/Stop watch
d) Buku catatan
3) Pelaksanaan
a) Cuci tangan
b) Bawa peralatan dekat klien
c) Pastikan klien belum melakukan aktivitas
d) Atur posisi klien tidur terlentang
e) Lakukan pengukuran tekanan darah dan hitung nadi klien
f) Catat tensi dan nadi klien, lakukan penghitungan BMR sesuai
rumus
g) Rapikan klien dan bereskan alat-alat
h) Cuci tangan
i) Dokumentasikan hasil BMR pada status klien lengkap dengan
tanggal dan waktu
Nama:
Kelas/ Kelompok:
Pre tes
2. Sebutkan factor factor yang mempengaruhi BMR
3. Sebutkan rumus BMR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 22
Panduan Praktikum KMB-Pemeriksaan Fisik Kelenjar Thyroid
Nama:
Kelas/ Kelompok:
Pre tes
1. Sebutkan factor factor yang mempengaruhi BMR
2. Sebutkan rumus BMR
REFERENSI
1. Young WF. 2011. The Netter Collection of Medical Illustrations: Endocrine
System. Philadelpia: Elsevier Saunders.
2. Melmed et al. 2020. Williams Textbook of Endocrinology. Philadelpia:
Elsevier Inc.
3. Rushton L. 2009. The Endocrine System. United States of America: Infobase
Publishing.
4. Silverthorn DU. 2010. Human Physiology; An integrated Approah. San
Francisco: Pearson Education, Inc.
5. Holcomb SS. Detecting thyroid disease. Critical Care Nursing2003: August
2003 - Volume 33 - Issue 8 - p 32cc1-32cc4.
6. Haugen B, Hennessey J, Wartofsky L. Goiter. The Journal of Clinical
Endocrinology & Metabolism, Volume 98, Issue 1, 1 January 2013, Pages
27A–28A.
7. Naraintran S, Sandeep KDS, Raveendran K, Eashwara PBK. Accuracy of
Wayne’s criteria in diagnosing hyperthyroidism: a prospective study in
south Kerala, India. Int Surg J. 2018 Apr;5(4):1267-1270.
8. DeGroot LJ. Diagnosis and Treatment of Graves’ Disease. South Dartmouth
(MA): MDText.com, Inc.; 2000.
9. Kalra S, Khandelwal SK, Goyal A. Clinical scoring scales in thyroidology: A
compendium. Indian J Endocrinol Metab. 2011 Jul; 15(Suppl2): S89–S94.
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 23
Panduan Praktikum KMB-Pemeriksaan Fisik Kelenjar Thyroid
10. Bahn RS.Graves’ Ophthalmopathy. N Engl J Med. 2010 Feb 25; 362(8): 726–
738.
11. Werner S. C. Modification of the classification of the eye changes of Graves'
disease. American Journal of Ophthalmology. 1977;83(5):725–727.
12. Barrio-Barrio J, Sabater AL, Bonet-Farriol E, Velázquez-Villoria A, 1 Galofré
JC. Graves' Ophthalmopathy: VISA versus EUGOGO Classification,
Assessment, and Management. J Ophthalmol. 2015; 2015: 249125.
13. McAninch EA, Bianco AC. The History and Future of Treatment of
Hypothyroidism. Ann Intern Med. 2016 Jan 5; 164(1): 50–56.
14. Kostoglou-Athanassiou I, Ntalles K. Hypothyroidism - new aspects of an old
disease. Hippokratia. 2010 Apr-Jun; 14(2): 82–87.
15. Quang TN, Lee EJ, Huang MG, Park YI, Khullar A, Plodkowski RA. Diagnosis
and Treatment of Patients with Thyroid Cancer. Am Health Drug Benefits.
2015 Feb; 8(1): 30–40.
16. Mohebbi MR, Rosenkrans KA, Jung MJ. Chvostek’s and Trousseau’s signs in
a Case of Hypoparathyroidism. J Clin Diagn Res. 2013 May; 7(5): 970.
17. Kanakis GA, et al. EAA clinical practice guidelines—gynecomastia
evaluation and management. Andrology, 2019, 7, 778–793.
18. Alman, et al. 2000. Delmar’s Fundamental & Advan ced Nursing skills.
Canada.
19. Delmar Thomson Learning.
20. Elkin, Perry, Potter. 2000. Nursing Intervention & Clinical Skill. Second
Edition.
21. USA. Mosby, inc.
22. U.K Prospective Diabetes Study Group. 1998. Intensive Blood-Glucose
Control with Slfonylureas or Insulin Compered with Conventional
Treatment and Risk of Complication in Thype 2 Diabetes (UKPDS 33).
Lancet 352: 837-853.
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 24