Anda di halaman 1dari 20

 

 TUGAS MAKALAH
KEAMANAN KESEHATAN
KESEHATAN DAN KES
KESELAMATAN
ELAMATAN KERJA (K3)
RISIKO DAN HAZARD DALAM ASUHAN KEPERAWATAN

(PENGKAJIAN DAN PERENCANAAN)

KELOMPOK 1

NAMA KELOMPOK :

1. ANDI PRANATA SNR19214070


2. DINA APRIYANI SNR19214037
3. ERWIN DISHANTOSO SNR19214009
4. NADIA DEWI ANZHANI SNR19214062
5. OFA JEKRIJULI CAGATA PUTRA SNR19214029
6. OKY MANGGALAPUTRA SNR19214006

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN REGULAR B


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
PONTIANAK 
2019/2020
 

KATA PENGANTAR 

Deng
Dengan
an meny
enyebu
ebut nama
ama Alla
Allah
h Yan
Yang Mah
Maha Pen
eng
gas
asih
ih la
lag
gi Maha
Maha
Penyayang, puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
meli
melimp
mpah
ahka
kan
n Rahm
Rahmat
at,, Hida
Hidaya
yah,
h, dan
dan In
Inay
ayah
ah-N
-Nya
ya se
sehi
hing
ngga
ga ka
kami
mi da
dapa
patt
meramp
merampung
ungkan
kan penyu
penyusun
sunan
an makalah
makalah K3 dengan
dengan judul
judul “Risik
“Risiko
o Dan Hazard
Hazard
Dalam
Dalam Asuh
Asuhan
an Kepe
Keperaw
rawat
atan
an (Pen
(Pengk
gkaj
ajia
ian
n Dan
Dan Pe
Peren
rencan
canaan
aan)”
)”  te
tepa
patt pa
pada
da
waktunya.

Peny
Penyus
usun
unan
an maka
makala
lah
h in
inii semak
semaksim
simal
al mung
mungki
kin
n ka
kami
mi up
upay
ayak
akan
an da
dan
n
didu
diduku
kung
ng ba
bant
ntua
uan
n be
berb
rbag
agai
ai piha
pihak,
k, se
sehi
hing
ngga
ga da
dapa
patt memp
memper
erlan
lanca
carr da
dala
lam
m

 penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam merampungkan makalah ini.

 Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih terdapat kekurangan
kekurangan baik dari segi penyusunan
penyusunan bahasa dan aspek lainnya.
lainnya.
Oleh karena itu, dengan
dengan lapang
lapang dada kami membuka
membuka selebar-lebarn
selebar-lebarnya
ya pintu bagi
 para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki
makalah ini.

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana

ini dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para
 pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-
makalah selanjutnya.

Pontianak, 15 Oktober 2019

Penulis
 

DAFTAR ISI

KATA
KATA PENG
PENGAN
ANTA
TAR
R ..
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
.... i

DAFT
DAFTAR
AR ISI
ISI ...
.....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
.. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Be
Belakang .............................................. 1
B. Rumusan Ma
Masalah ..
...................................... 2
C. Tujuan ............................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Bahaya Dalam Kesehatan ......................... 3


B. Pengendalian Hazard ................................. 7
C. Kece
Kecela
laka
kaan
an Kerj
Kerja
a ...
.....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
8
D. Faktor-Faktor ya
yang Me
Mempengaruhi
Terjadinya Ke
Kecelakaan Ke
Kerja ..
.................... 8
E. Keselamatan da
dan Ke
Kesehatan Ke
Kerja
Rumah Sa
Sakit da
dan Pe
Pelayanan Ke
Kesehatan.... 10

F. Keadaan dan Masalah di Rumah Sakit ..... 11


G. Penerapan Ke
Keperawatan Dalam
Kese
Keseh
hatan
atan Ker
Kerjja ....
......
....
......
....
....
....
....
......
....
....
....
....
......
....
....
....
....
.... 13
H. Fungsi dan Tugas Perawat Dalam K3 ....... 14
I. Hazard dan Resiko Dalam Proses
Pengkajian da
dan Pe
Perencanaan ..
..................... 15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................. 16

B. Saran .............................................................. 16
 

DAFT
DAFTAR
AR PUST
PUSTAK
AKA
A ...
.....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
.... 17
 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) harus diterapkan di dunia


kerja oleh semua orang yang berada di tempat
tempat kerja baik pekerja maupun
 pemberi kerja, jajaran pelaksana, penyelia ( supervisor 
 supervisor ) mau
aup
pun
manajemen serta pekerja yang bekerja untuk diri sendiri ( self employeed ).
).
Bekerja merupakan bagian dari kehidupan dan setiap orang memerlukan

 pekerjaan untuk dapat memenuhi kehidupan dan atau untuk aktualisasi


diri, namun dalam melaksanakan pekerjaannya, berbagai potensi bahaya
(hazard  atau
  atau faktor risiko) dan risiko di tempat kerja sering mengancam
 pekerja yang dapat menimbulkan cedera dan atau gangguan
gangguan kesehatan.
Dalam Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
 pasal 86-87 dinyatakan bahwa upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) harus diselenggarakan pada semua tempat kerja, khususnya tempat
kerja
kerja yang
yang memili
memiliki
ki risiko
risiko bahaya
bahaya pada
pada keseha
kesehatan
tan,, mudah
mudah terjan
terjangki
gkitt
 penyakit dan ataupun yang mempekerjakan
mempekerjakan karyawan. Jika memperhatikan

isi dari pasal tersebut maka sudah jelas jika rumah sakit termasuk ke dalam
tempat kerja yang berpotensi tinggi terhadap terjadinya kecelakaan kerja.
Adanya
Adanya bahan
bahan mudah
mudah terbaka
terbakar,
r, gas medis,
medis, rad
radiasi
iasi pengio
pengion
n dan
 bahan kimia membutuhkan perhatian serius terhadap keselamatan pasien,
staf dan pasien serta pengunjung rumah sakit. Daerah-daerah yang berisiko
(laboratorium, radiologi, farmasi dan tempat penyimpanan, penggunaan
dan pengelolaan limbah B3) yang ada di rumah sakit harus ditetapkan
sebagai
sebagai daerah
daerah berbah
berbahaya
aya serta
serta dibuat
dibuat dalam
dalam denah
denah rumah
rumah sakit
sakit dan
disebarluaskan / di sosialisasikan kepada seluruh penghuni rumah sakit.
 

K3 Rumah Sakit (K3 RS) diharapkan dapat dikelola dengan baik 


untuk pelaksanaan pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk melindungi
 pasien, pengunjung, pekerja dan masyarakat sekitar di tempat kerja.

Potensi bahaya
Potensi bahaya (hazard ) yang
yang muncul
muncul harus
harus segera
segera diiden
diidentif
tifika
ikasi
si dan
dikend
dikendalik
alikan.
an. Metode
Metode Job Safety
Safety Analys
Analysis
is melalu
melaluii perang
perangkin
kingan
gan OHS
Risk
Risk Assess
Assessmen
mentt and Contro
Controll dapat
dapat diterap
diterapkan
kan dengan
dengan tujuan
tujuan untuk 
untuk 
membantu dalam mengidentifikasi potensi bahaya serta dapat mengetahui
rekomendasi perbaikan yang tepat untuk potensi bahaya tersebut sehingga
angka kecelakaan kerja dapat menurun.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana faktor hazard dan resiko?


2. Bagaimana cara mengendalikan hazard ?
3. Bagaimana peran perawat dalam K3?
4. Baga
Bagaim
iman
anaa fakt
faktor
or ri
risi
siko
ko ha
haza
zard
rd te
terh
rhad
adap
ap pe
pemb
mber
eria
ian
n as
asuh
uhan
an
keperawatan (pengkajian dan perencanaan)?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui factor hazard dan resiko.
2. Untuk mengetahui cara mengendalikan Hazard.
3. Untuk mengetahui peran perawat dalam K3.
4. Baga
Bagaim
iman
anaa fakt
faktor
or ri
risi
siko
ko ha
haza
zard
rd te
terh
rhad
adap
ap pe
pemb
mber
eria
ian
n as
asuh
uhan
an
keperawatan (pengkajian dan perencanaan).
 

BAB II

PEMBAHASAN

 A. Bahaya Dalam Kesehatan


Bahaya atau hazard kesehatan adalah potensi bahaya yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan. Dari sudut pandang kesehatan kerja,
sistem kerja, mencakup empat komponen kerja, yaitu pekerja, lingkungan
kerja, pekerjaan,
pekerjaan, pengorgan
pengorganisasian
isasian pekerjaan dan budaya
budaya kerja. Setiap
ko
komp
mpon
onen
en ke
kerj
rjaa da
dapa
patt menj
menjad
adii su
sumb
mber
er at
atau
au situa
situasi
si ya
yang
ng be
berp
rpot
oten
ensi
si
menimbulkan kerugian bagi kesehatan pekerja. Kerugian kesehatan dapat
 berupa cedera atau gangguan kesehatan baik fisik maupun mental. Sumber 
atau situasi
situasi yang
yang potens
potensial
ial tersebu
tersebutt dikena
dikenall sebaga
sebagaii hazard
hazard atau
atau faktor 
faktor 
risiko kesehatan. Pada kondisi tertentu hazard kesehatan dapat menjadi
nyata dan menimbulkan cedera atau gangguan kesehatan. Peluang hazard
kesehatan untuk menimbulkan gangguan kesehatan disebut sebagai risiko
kesehatan. Bahaya atau hazard dapat digolongkan berdasarkan jenisnya
yaitu :
1. Somatic Hazard
Somati
Somaticc Hazard
Hazard (hazard tubuh pekerja) merupakan hazard
yang
yang berasal
berasal dari dalam
dalam tubuh
tubuh pekerja
pekerja yaitu kapasit
kapasitas
as kerja
kerja dan
status
status keseha
kesehatan
tan pekerja
pekerja.. Contoh
Contohnya
nya seoran
seorang
g pekerj
pekerjaa yang
yang buta
buta
warna bila mengerjakan alat elektronik yang penuh dengan kabel
listrik yang warna-warni, hazard somatiknya dapat membahayakan
diriny
dirinyaa maupun
maupun orang
orang lain
lain orang
orang lain dikeli
dikelilin
lingny
gnyaa bila
bila ia salah
salah
menyambung warna kabel tertentu karena tindakan ini berpotensi
menimbulkan kebakaran atau ledakan.
2.  Behavioral Hazard
 Behavioral Hazard  (hazard
  (hazard perilaku kesehatan), yaitu hazard
yang terkait dengan perilaku pekerja. Contohnya antara lain model
 

rambut panjang diruang mesin berputar telah mengakibatkan seorang


 pekerja di tambang batubara tertarik dalam mesin dan hancur 
tu
tubu
buhn
hnya
ya ka
kare
rena
na terg
tergil
ilin
ing
g mesi
mesin
n pe
peng
nggi
gili
ling
ng bo
bong
ngka
kaha
han
n ba
batu
tu

(crusher).
3.  Environmental Hazard  
 Environmental Hazard   (hazar
(hazard
d lingku
lingkunga
ngan
n kerja)
kerja) dapat
dapat
 berupa faktor fisik, kimia, dan biologik.Faktor fisik, kimia dan
 biologik yang berada ditempat kerja berpotensi menimbulkan
gangguan kesehatan bila kadarnya atau intensitas pajanannya tinggi
mela
melamp
mpau
auii tole
tolera
rans
nsii kema
kemamp
mpua
uan
n tu
tubu
buh
h pe
peke
kerj
rja.
a. Haza
Hazard
rd di
lingkungan kerja antara lain :
a. Bahay
ahayaa fi
fisi
sik
k, ber
erp
poten
otensi
si men
enim
imbu
bulk
lkan
an te
terj
rjad
adin
iny
ya Pen
Penya
yaki
kitt

Akibat Kerja (PAK). Jenis-jenis


Akibat Jenis-jenis bahaya
bahaya yang termasuk
termasuk dalam
golongan fisik serta pekerja berisiko terpajan antara lain adalah
sebagai berikut :
1) Bahaya mekanik
Yang termasuk ke dalam bahaya mekanik antara
lain
lain terb
terben
entu
tur,
r, te
tertu
rtusu
suk,
k, te
tersa
rsaya
yat,
t, te
terj
rjep
epit
it,, te
terte
rteka
kan,
n,
terjatuh, terpeleset, terkilir, tertabrak, terbakar, terkena
serpihan ledakan, tersiram, dan tertelan.
2) Bising

Berasa
Berasall da
dari
ri bun
unyi
yi at
atau
au susuar
araa yan
ang
g tida
tidak 

dikehendaki dan dapat meneng
gan
angggu kes
eseehatan,
keny
kenyam
aman
anan
an,, se
sert
rtaa da
dapa
patt meny
menyeb
ebab
abka
kan
n ga
gang
nggu
guan
an
 pendengaran (ketulian). Ditempat kerja bising dapat
 berasal dari berbagai tempat seperti pada area produksi,
area generator, area kompresor, area dapur, area umum
seperti pasar atau stasiun, hingga area perkantoran, dari
suara
suara mesin,
mesin, suara
suara bentur
benturan
an alat hingga
hingga suara
suara gaduh
gaduh
manusia.
 

3) Getar at
atau Vibration
Getar dapat menimbulkan gangguan
 pendengaran, muskoloskeletal, keseimbagan, white

finger dan hematuri


hematuri mikroskopi
mikroskopik
k akibat
akibat kerusakan
kerusakan saraf 
tepi
tepi dan
dan jari
jarina
nagn
gn pe
pemb
mbul
uluh
uh dadara
rah.
h. Geta
Getara
ran
n da
dapa
patt
memajani seluruh tubuh (whole
( whole body vibration)
vibration) seperti
 pada pekerja pemotong rumput yang membawa mesin di
 punggungnya dan pengemudi.
4) Suhu Ekstrem Panas
Meru
Merup
pakan
akan te
tek
kan
anan
an pan
anas
as yan
ang
g mele
melebi
bihi
hi
kemampuan
kemampuan adaptasi,
adaptasi, dapat menimbulkan
menimbulkan heat cramp,
cramp,
he
heat
at ex
exha
haus
usti
tion
on da
dan
n he
heat
at stro
stroke
ke,, da
dan
n ke
kela
lain
inan
an ku
kuli
lit.
t.

contoh peralatan kerja mengeluarkan suhu ekstrem panas


adalah tempat pembakaran ( furnace
 furnace),
), dapur atau tempat
 pemanasan (boiler ), mesin pembangkit listrik 
( generator 
 generator ) atau mesin lainnya.
5) Suhu Ekstrem Dingin
Pajanan suhu ekstrem dingin dilingkungan kerja
dapat
dapat menimbul
menimbulkan
kan  frostbite
 frostbite   (kerus
(kerusaka
akan
n kulit
kulit dan sel
akibat suhu dingin ekstrem) yang ditandai dengan bagian
tu
tubu
buh
h mati
mati rasa
rasa di
diuj
ujun
ung
g ja
jari
ri at
atau
au da
daun
un te
teli
ling
nga,
a, serta
serta
o
gejala hipotermia yaitu suhu tubuh di bawah 35 C dan
dapat
dapat mengan
mengancam
cam jiwa.
jiwa. Pekerj
Pekerjaa yang
yang berisik
berisiko
o sepert
sepertii
 penyelam, pekerja di cold storage
storage, di ruang panel yang
menggunakan alat elektronik dalam suhu ekstrem dingin,
 pemotong dan pengemas daging atau makanan laut yang
dibekukan.
6) Cahaya
Cahaya
Cahaya yang
yang ku
kuran
rang
g atau
atau terlalu
terlalu terang
terang dapat
dapat
merusa
merusak
k mata.
mata. Sering
Sering bekerj
bekerjaa dibawah
dibawah cahaya
cahaya yang
yang

redup dapat menimbulkan ketidak nyamanan pada mata


 

 berupa kelelahan mata atau kepala sakit. Adapun


 pencahayaan lainnya yang dapat berisiko mengangggu
kesehatan pekerja adalah mereka yang bekerja di pantai

atau
ataupu
pun
n dite
diteng
ngah
ah la
laut
ut sebag
sebagai
ai ak
akib
ibat
at te
terk
rken
enaa sina
sinar 

matahari secara langsung dan berlangsung cukup lama.
7) Radiasi Pe
Pengion
Berasal dari sinar alfa, sinar beta, sinar gamma
atau sinar-X, pekerja yang berisiko yaitu radiografer di
 bagian radiologi di suatu klinik atau rumah sakit,
operator pembangkit tenaga nuklir atau lainnya.
 b. Bahaya Kimia, berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan
yang sangat luas dari yang ringan seperti bersin-bersin, kulit

gatal sampai yang berat seperti kelainan organ hati dan saraf,
gagal ginjal atau cacat fungsi paru. Bahaya kimia di tempat
kerja dapat berupa :
1) Loga
Logam
m ber
berat,
at, se
sepe
pert
rtii merk
merkur
uri,
i, kr
krom
om at
atau
au cadmi
cadmium
um
2) Solv
Solven
entt / pelaru
pelarutt organ
organik
ik,, misaln
misalnya
ya hidr
hidrok
okarb
arbon
on alifa
alifati
tik,
k,
hidrok
hidrokarb
arbon
on aromat
aromatik.
ik. Pelaru
Pelarutt organi
organik
k yang
yang banyak 
banyak 
digunakan di industri antara lain asam sulfat, asam fosfat
 benzena, toluena, dll.
3) Gas
Gas dan
dan Uap,
Uap, di
di udar
udaraa gas
gas dan uap
uap bia
biasa
sany
nyaa bersi
bersifa
fatt

asphyxiants, iritasi lokal pada mukosa mata dan saluran


 pernafasan, sensitasi dan yang toksik. Beberapa contoh
 pemanfaatan dan keberadaan gas dan uap antara lain
adalah amoniak di pabrik pupuk, klorin dalam pembersih
rumah tangga, pemutih binatu atau desinfektan di kolom
renang dan fasilitas kesehatan.
c. Baha
Bahaya
ya Biolo
Biologi
gik,
k, berpo
berpote
tens
nsii meni
menimb
mbul
ulka
kan
n pe
peny
nyak
akit
it in
infe
feks
ksii
akibat
akibat kerja
kerja (PAK),
(PAK), dari
dari penyak
penyakit
it flu biasa
biasa sampai
sampai SARS
SARS
 bahkan HIV/AIDS bagi pekerja kesehatan. Jenis

mikr
mikroo
oorg
rgan
anism
ismee ya
yang
ng te
term
rmasu
asuk
k da
dala
lam
m go
golo
long
ngan
an fakto
faktor 

 

 biologik serta pekerja berisiko terpajan antara lain virus


(Hepatitis
tis B/C, HIV/AIDS), bakter
erii (tuberk
rku
ulosis
sis,
leptospiros
leptospirosis),
is), jamur (coccidiomy
(coccidiomycosis,
cosis, aktinomik
aktinomikosis)
osis) serta

 parasit (malaria).
4. Hazard Ergonomik
Hazar
azard
d ergonomik   yang
yang dimaks
dimaksud
ud terkai
terkaitt dengan
dengan kondis
kondisii
 pekerjaan yang dilakukan serta peralatan kerja yang digunakan oleh
 pekerja termasuk work station. Contoh pekerja yang mengalami
hazard ergonomik adalah pengemudi, penjahit, pembuat batik dan
sebagainya.
5. Haza
Hazard
rd Peng
Pengor
orga
gani
nisa
sasia
sian
n Pek
Peker
erja
jaan
an dan
dan Buda
Budaya
ya Kerj
Kerjaa
Contoh
Contohnya
nya adalah
adalah faktor
faktor stress
stress ker
kerja
ja berupa
berupa beban
beban kerja
kerja

 berlebih atau pembagian pekerjaan yang tidak proporsional, budaya


kerja sampai larut malam danmengabaikan kehidupan sosial pekerja.

B. Pengendalian Hazard
 Hazard atau bahaya  dapat
bahaya  dihindari ataupun dam
amp
pak 
dari hazard te
terse
rsebu
butt da
dapa
patt di
dimi
mini
nimal
malka
kan.
n. Me
Menu
nuru
rutt Pe
Perm
rmen
enak
aker
er No
No..
05/MEN/1996, pengendalian risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja
kerja
dilakukan dengan berbagai macam metode, yaitu :

1. Pengendalian teknis atau rekayasa yang meliputi eliminasi, subtitusi,


isolasi, ventilasi, higiene, dan sanitasi (engineering
(engineering control ).
).
2. Pendidikan dan pelatihan.
3. Pembangunan kesadaran dan motivasi yang meliputi sistem bonus,
insentif, penghargaan, dan motivasi diri.
4. Evaluasi melalui internal audit, penyelidikan dan etiologi.
5. Penegakan hukum.
6. Pemberian alat pelindung diri/ APD
 

C. Kecelakaan Kerja
Kece
Kecela
laka
kaan
an ya
yait
itu
u suatu
suatu ke
keja
jadi
dian
an ya
yang
ng tida
tidak
k di
diin
ingi
gink
nkan
an ya
yang
ng
menimb
menimbulk
ulkan
an kerugi
kerugian
an pada
pada manusi
manusiaa (menye
(menyebab
babkan
kan orang
orang cedera)
cedera),,

kerusakan properti,
kerusakan properti, lingkunga
lingkungan
n ataupun
ataupun kegiatan
kegiatan proses kerja, sebagai
sebagai
akibat dari kontrak
kontrak dengan
dengan sumber
sumber energi seperti mekanis, kimia, kinetik 
kinetik 
da
dan
n fis
fisik
ik ya
yang
ng mele
melebi
bihi
hi ba
bata
tass ke
kema
mamp
mpua
uan
n tu
tubu
buh,
h, al
alat
at at
atau
au stru
strukt
ktur
ur..
Beberapa ahli juga mendefinisikan kecelakaan kerja, yaitu :
1. Kece
Kecela
laka
kaan
an kerja
kerja adala
adalah
h suatu
suatu keja
kejadi
dian
an yang
yang jela
jelass tidak
tidak dike
dikehe
hend
ndak
akii
da
dan
n se
seri
ring
ngka
kali
li tida
tidak
k terd
terdug
uga,
a, semua
semua ya
yang
ng da
dapa
patt meni
menimb
mbul
ulka
kan
n
kerugian berupa waktu, harta benda atau properti maupun korban
 jiwa yang terjadi didalam suatu proses kerja industri atau yang
 berkaitan dengannya.

2. Kece
Kecela
laka
kaan
an akib
akibat
at ker
erja
ja ad
adal
alah
ah kecel
ecelak
akaa
aan
n ya
yan
ng ber
erh
hub
ubun
unga
gann
dengan
dengan kecela
kecelakaan
kaan yang
yang terjad
terjadii di perusa
perusahaa
haan.
n. Hubung
Hubungan
an disini
disini
 berarti bahwa kecelakaan terjadi dikarenakan oleh pekerjaan atau
 pada waktu melaksanakan pekerjaan.
Sehingga pendapat dari beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa
kecelakaan kerja merupakan suatu hal yang tidak diinginkan karena dapat
mengakibatkan kerugian berupa cidera, kerugian atau kerusakan properti,
kerugian materi, gangguan kesehatan atau penyakit akibat kerja bahkan
dapat
dapat menyeb
menyebabk
abkan
an kematia
kematian.
n. Demiki
Demikian
an pu
pula
la kecela
kecelakaa
kaan
n yang
yang terjadi
terjadi

dalam perjalanan
perjalanan berangkat
berangkat dari rumah menuju tempat kerja serta pulang
ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui. Semuanya dapat
diar
diarti
tika
kan
n meni
menimb
mbul
ulka
kan
n ke
keru
rugi
gian
an ba
baik
ik ke
keru
rugi
gian
an manu
manusia
sia,, ke
keru
rusak
sakan
an
material serta terhentinya proses kerja.

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Kecelakaan Kerja


1. Tindakan Tidak Aman
Tindakan tidak aman adalah praktek kerja / tindakan yang

tidak sesuai dengan standar yang telah di tentukan. Kasus kecelakaan


 

kerja disebabkan oleh tindakan yang tidak aman dalam bekerja atau
karena kesalahan manusia. Ada banyak penyebab dari tindakan kerja
yang tidak aman, antara lain lemahnya pengawasan, tidak adanya

 pemimpin, standar kerja yang kurang baik atau kelemahan dalam


fungsi manajemen.
2. Kondisi Tidak Aman
Kondisi tidak aman biasanya berasal dari lingkungan kerja,
 baik yang berasal dari alat, material, atau lingkungan yang tidak 
aman dan membahayakan, contohnya lantai yang licin, tidak tersedia
alat pelindung diri, alat pelindung diri yang tidak berfungsi dengan
 baik atau pencahayaan yang kurang baik
baik pada saat bekerja
3. Pengetahuan

Kurangny
Kuran gnyaa penget
pengetahu
ahuan
an pekerj
pekerjaa tentan
tentang
g keadaa
keadaan n tempat
tempat
kerja dapat berdampak yang kurang baik terhadap pekerja itu sendiri.
s endiri.
Kurang
Kurangnya
nya penget
pengetahu
ahuan
an diseba
disebabka
bkan
n oleh
oleh kurang
kurang pengal
pengalama
aman,
n,
orientasi yang tidak adekuat atau pelatihan yang kurang dipahami.
Tentu saja hal ini tidak semata-mata kesalahan dari pekerja yang
 baru masuk tapi pekerja senior juga turut andil dalam memberikan
 pengetahuan yang benar terhadap para juniornya.
juniornya.
4. Pelatihan at
atau Tr
Training
Pelatih
Pelatihan
an atau
atau trainin
training
g bagi
bagi pekerj
pekerjaa merupa
merupakan
kan hal yang
yang

 penting dalam program pengendalian bahaya sebagai bagian dari


 program keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja. Materi
trainining itu sendiri dapat difokuskan pada proses kerja, material
ya
yang
ng digu
diguna
naka
kan
n pa
pada
da saat
saat pe
peke
kerj
rjaa
aan,
n, serta
serta ya
yang
ng pa
pali
ling
ng ut
utam
amaa
keselamatan dan kesehatan kerja itu sendiri dalam proses kerjanya.
5. Kerja
Standar kerja dalam setiap pekerjaan berbeda-beda, hal ini
dapat dituliskan dalam SOP (Standard Operating Procedure) yang
harus dilaksanakan
dilaksanakan pada setiap pekerjaan.
pekerjaan. SOP harus berisi tentang

 proses kerja secara detail, dari awal pekerjaan sampai dengan tahap
 

akhir
akhir pekerj
pekerjaan
aan.. Adanya
Adanya SOP sangat
sangat pentin
penting,
g, karena
karena berfun
berfungsi
gsi
sebaga
sebagaii bahan
bahan acuan
acuan serta
serta daftar
daftar aktivi
aktivitas
tas seoran
seorang
g pekerj
pekerjaa ketika
ketika
menggunakan alat kerja ataupun sedang melakukan tugasnya dalam

 bekerja.

E. Kesela
Keselamat
matan
an dan Keseha
Kesehatan
tan Kerja
Kerja Rumah
Rumah Sakit
Sakit dan
dan Pelay
Pelayana
anan
n
Kesehatan
1. Rumah Sakit
Rumah
Rumah sakit
sakit adalah
adalah suatu
suatu tempat
tempat kerja
kerja yang
yang mempun
mempunyai
yai
risiko bahaya kesehatan yang cukup tinggi dan merupakan area kerja
yang
yang mudah
mudah menula
menularka
rkan
n penyak
penyakit.
it. Sehing
Sehingga
ga dalam
dalam pelaks
pelaksana
anaan
an

kegiat
kegiatann
annya
ya harus
harus menerap
menerapkan
kan upaya
upaya kesehat
kesehatan
an kerja
kerja disamp
disamping
ing
kesela
keselamata
matan
n kerja,
kerja, dengan
dengan tujuan
tujuan agar
agar risiko
risiko terjad
terjadiny
inyaa Penyak
Penyakit
it
Akibat
Akibat Kerja
Kerja (PAK)
(PAK) dan Kecelak
Kecelakaan
aan Akiba
Akibatt Kerja
Kerja (KAK)
(KAK) dapat
dapat
diminimalisa
diminimalisasi.
si. Lingkungan
Lingkungan kerja yang sehat harus meminimalkan
meminimalkan
risiko pekerjaan,
pekerjaan, dan disesuikan dengan kesehatan
kesehatan dan kemampuan
 pekerja.
2. Pelayanan Ke
Kesehatan
Semua
Semua infrast
infrastruk
ruktur
tur dan lingku
lingkunga
ngan
n yang
yang terliba
terlibatt dalam
dalam
 penyediaan perawatan kesehatan umum dan spesialis. Baik itu bagi

 pasien atau pelayanan pendukung seperti rumah sakit umum atau


swasta,
swasta, sarana
sarana pemeli
pemelihar
haraan
aan dan perawa
perawatan
tan pribad
pribadi,
i, pelaya
pelayanan
nan
 pengumpulan darah, pelayanan kesehatan ke rumah, kantor, tempat
 bedah, atau praktek dokter, osteopath, dokter gigi dan praktisi
kedokteran lainnya, laboratorium kedokteran dan gigi, klinik, dan
 pelayanan kesehatan kerja, pelayanan kesehatan masyarakat, rumah
obat, rumah pemakaman, dan pelayanan ibu dan anak.
3. Pek
ekeerja Sektor Kesehatan
Sese
Seseor
oran
ang
g (sepe
(sepert
rtii pe
peraw
rawat
at,, do
dokt
kter
er,, pe
petu
tuga
gass no
non
n me
medi
dis,
s,

karyaw
karyawan
an teknis
teknisi,
i, pekerja
pekerja pemaka
pemakaman
man,, dokter
dokter gigi,
gigi, mahasis
mahasiswa,
wa,
 

ko
kont
ntrak
rakto
tor,
r, klin
klinisi
isi tamu
tamu,, pe
peke
kerj
rjaa ke
kesel
selam
amata
atan
n pu
publ
blik
ik,, pe
perso
rsoni
nill
tanggap darurat, pekerja limbah pelayanan kesehatan, petugas atau
suka relawan pertolongan pertama) yang pekerjaannya menyebabkan

kontak dengan pasien atau cairan tubuh lain dari pasien.


Menu
Me nuru
rutt Pe
Perm
rmen
enke
kess RI No.1
No.16161 ta
tahu
hunn 20
2010
10 te
tent
ntan
ang
g te
tena
naga
ga
kesehat
kesehatan
an adalah
adalah setiap
setiap orang
orang yang
yang mengab
mengabdik
dikan
an diri
diri dalam
dalam bidang
bidang
kesehat
kesehatan
an serta
serta memili
memiliki
ki penget
pengetahu
ahuan
an dan/at
dan/atau
au ketera
keterampi
mpilan
lan melalu
melaluii
 pendidikan dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Dalam pekerjaan yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan
ada prosed
prosedur
ur yang
yang harus
harus dijala
dijalanka
nkan
n pada
pada setiap
setiap pekerj
pekerjaa yakni
yakni dengan
dengan
melaksanakan SUP ( standard
 standard universal
univers al precaution).
precaution). SUP saat ini dikenal

dengan kewaspadaan
dengan kewaspadaan standar. Kewaspadaan
Kewaspadaan standar
standar tersebut
tersebut dirancang
dirancang
untuk mengurangi risiko infeksi penyakit menular pada petugas kesehatan
 baik dari sumber terinfeksi yang diketahui maupun yang tidak diketahui.
Kewaspadaaan standar adalah upaya-upaya yang diambil untuk mencegah
 penularan infeksi dalam memberikan pelayanan kesehatan, dalam hal
 penanganan produk-produk limbah kewaspadaaan universal juga
dilaksanakan untuk mencegah pajanan terhadap darah atau cairan tubuh
lain, yang dilakukan terhadap semua pasien tanpa memandang diagnosis
mereka.

F. Keadaan dan Masalah di Rumah Sakit


Penyakit akibat kerja di rumah sakit, umumnya berkaitan dengan
faktor biologi (kuman patogen yang berasal umunya dari pasien); faktor 
kimia (pemaparan dalam dosis kecil yang meneus seperti antiseptik pada
kulit, gas anatesi pada hati); faktor ergonomi (cara duduk yang salah, cara
mengangkat pasien salah); faktor fisik (panas pada kulit, tegangan tinggi
 pada sistem reproduksi, radiasi pada sistem produksi sel darah); faktor 
 

 psikologis (ketegangan di kamar bedah, peneriamaan pasien gawat darurat,


 bangsal penyakit jiwa, dan lain-lain).
Sumber bahaya yang ada di rumah sakit harus diidentifikasi dan

dinilaii untuk
dinila untuk menent
menentuka
ukan
n tingka
tingkatt risiko,
risiko, yang
yang merupa
merupakan
kan tolok
tolok uk
ukur 
ur 
kemungkinan terjadinya kecelakan dan penyakit akibat kerja.

Pekerjaan yang
No Bahaya Bahaya Potensial Lokasi
Berisiko
1. Fisik Bising IPS – RS, Laundri, Karyawan yang
dapur, CSSD,  bekerja di lokasi
gedung genset- tersebut
 boiler, (IPAL)
Getaran Ruang mesin-mesin Perawat dan cleaning
dan peralatan yang service
menghasilkan
getaran (ruang gigi,
dll)
Debu Genset, bengkel Petugas sanitsi,
kerja, laboratorium teknisi gigi, petugas
gigi, gudang rekam IPS dan rekam medis
medis, incinerator 
Panas CSSD, dapur, Pekerja dapur,
laundry incenerator,  pekerja
 boiler  laundry,petugas
sanitasi dan IP-RS
Radiasi X-ray, OK yang Ahli radiologi,
menggunakan c-arm, radioterapi dan
Ruang fisioterapi, radiografer, ahli
unit gigi fisioterapi dan
 petugas rontgent gigi
2. Kimia Disinfektan Semua area Petugas kebersihan,
 perawat
Cytotoxics Farmasi, tempat Pekerja farmasi,

 pembuangan
 bangsal limbah,  perawat,
 pengumpul petugas
sampah
Ethylene Oxide Kamar operasi Dokter, perawat
Formaldehyde Laboratorium, ka
kamar   Petugas kamar
mayat, gudang mayat, petugas
farmasi laboratorium dan
farmasi
Gas-gas An
Anestesi Ruang operasi gigi, Dokter gigi, perawat,
OK, ruang dokter bedah,
 pemulihan (RR) dokter/perawat
anaestesi
3 Biologik AIDS, Hepatitis B dan IGD, kamar operasi, Dokter, dokter gigi,
 Non-A-Non B ruang pemeriksaan  perawat, petugas
gigi, laboratorium,
laboratorium,laundry  petugas sanitasi, dan
laundry

Tuberculosis Bangsal,
laboratorium, ruang Perawat, petugas
laboratorium,
 

isolasi fisioterapis
4 Ergonomik Pekerjaan yang Area pasien dan Petugas yang
dilakukan secara tempat penyimpanan menanganni pasien
manual  barang (gudang) dan barang
Postur yang salah Semua area Semua karyawan

dalam melakukan
 pekerjaan dan
 pekerjaan berulang
5 Psikososial Sering kontak dengan Semua area Semua karyawan
 pasien, kerja bergilir,
kerja berlebih,
ancaman secara fisik 

G. Penerapan Keperawatan Dalam Kesehatan Kerja


Seca
Secara
ra um
umum
um,, tu
tuju
juan
an ke
kepe
pera
rawa
wata
tan
n ke
kese
seha
hata
tan
n kerj
kerjaa adal
adalah
ah
menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif. Tujuan hyperkes dapat

diperinci sebagai berikut (Rachman. 1990) :


1. Agarr ten
Aga tenaga
aga kerja dan setiap
setiap ora
orang
ng yan
yang
g ber
berada
ada di tem
tempat
pat ker
kerja
ja
selalu dalam keadaan sehat dan selamat
2. Agar sumber-sumber
sumber-sumber produksi dapat berjal
berjalan
an secara lancar tanpa
adanya hambatan.

H. Fungsi Dan Tugas Perawat Dalam K3


Fungsi
Fungsi dan tugas perawat dalam usaha keselam
keselamatan
atan dan keseha
kesehatan
tan

kerja (K3) adalah sebagai berikut (Effendy, Nasrul. 1998) :


1. Fungsi perawat
a. Mengkaji masalah kesehatan
 b. Menyusun rencana asuhan keperawatan pekerja
c. Melaksanakan pelayanan kesehatan dan keperawatan terhadap
 pekerja
d. Mela
Melaku
kuka
kan
n pe
peni
nila
laia
ian
n te
terh
rhad
adap
ap asu
asuha
han
n ke
kepe
pera
rawa
watan
tan ya
yang
ng
dilakukan
2. Tugas perawat

a. Mengawasi lingkungan pekerja


 

 b. Memelihara fasilitas kesehatan perusahaan


c. Membantu dokter dalam pemeriksaan kesehatan pekerja
d. Membantu melakukan penilaian terhadap keadaan kesehatan

 pekerja
e. Meren
Me renca
cana
naka
kan
n da
dan
n me
mela
laks
ksan
anak
akan
an ku
kunj
njun
unga
gan
n ru
ruma
mah
h da
dan
n
 perawatan di rumah kepada pekerja dan keluarga yang
mempunyai masalah kesehatan
f. Ikut berperan dalam penyelenggaraan pendidikan K3 terhadap
 pekerja
g. Ikut berperan dalam usaha keselamatan kerja
h. Member
Memberika
ikan
n pen
pendid
didika
ikan
n kes
keseha
ehatan
tan men
mengen
genai
ai KB terh
terhada
adap
p
 pekerja dan keluarganya

i. Membantu usaha penyelidikan kesehatan pekerja


 j. Mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan K3.

I. Hazard dan Resiko Dalam Proses Pengkajian dan Perencanaan


Dalam melakukan proses pengkajian dan perencanaan pada pasien,
 perawat harus memperhatikan hazard dan resiko yang kemungkinan
terjadi, seperti :
1. Pelece
Pelecehan
han ver
verbal
bal saat ber
berkom
komuni
unikas
kasii deng
dengan
an pas
pasien
ien dan kel
keluar
uarga.
ga.

2. Keke
Kekeras
rasan
an fisi
fisik
k pada
pada per
peraw
awat
at ket
ketik
ikaa mela
melaku
kuka
kan
n peng
pengka
kaji
jian
an..
3. Pasi
Pasien
en dan
dan kelu
keluar
arga
ga acuh
acuh tak
tak acuh
acuh deng
dengan
an pert
pertan
anya
yaan
an yang
yang dia
diaju
juka
kan
n
 perawat.
4. Resi
Resiko
ko tert
tertul
ular
ar penya
penyaki
kitt de
deng
ngan
an kont
kontak
ak fisik
fisik maup
maupun
un udar
udaraa sa
saat
at
 pemeriksaan fisik.
5. Perawat menjadi terlalu empati dengan keadaan pasien dan
keluarganya.
 

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahaya atau hazard kesehatan adalah potensi bahaya yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan. Dari sudut pandang kesehatan kerja,
sistem kerja, mencakup empat komponen kerja, yaitu pekerja, lingkungan
kerja, pekerjaan,
pekerjaan, pengorgan
pengorganisasian
isasian pekerjaan dan budaya
budaya kerja. Setiap
ko
komp
mpon
onen
en ke
kerj
rjaa da
dapa
patt menj
menjad
adii su
sumb
mber
er at
atau
au situa
situasi
si ya
yang
ng be
berp
rpot
oten
ensi
si
menimb
menimbulk
ulkan
an kerugi
kerugian
an bagi
bagi keseha
kesehatan
tan pekerj
pekerja.
a. Dalam
Dalam pekerja
pekerjaan
an yang
yang
 berhubungan dengan pelayanan kesehatan ada prosedur yang harus

dijalankan pada setiap pekerja yakni dengan melaksanakan SUP ( standard 


universal
univer sal precaution
precaution).
). Penyak
Penyakit
it akibat
akibat kerja
kerja di rumah
rumah sakit,
sakit, umu
umumny
mnyaa
 berkaitan dengan faktor biologi (kuman patogen yang berasal umunya dari
 pasien); faktor kimia (pemaparan dalam dosis kecil yang meneus seperti
antiseptik
antiseptik pada kulit,
kulit, gas anatesi pada hati); faktor ergonomi (cara duduk 
duduk 
yang salah, cara mengangka
mengangkatt pasien salah); faktor fisik (panas pada kulit,
tegangan tinggi pada sistem reproduksi, radiasi pada sistem produksi sel
darah); faktor psikologis (ketegangan di kamar bedah, peneriamaan pasien
gawat darurat, bangsal penyakit
penyakit jiwa, dan lain-lain.

B. Saran
K3 rumah
rumah sakit
sakit dihara
diharapka
pkan
n dapat
dapat dikelo
dikelola
la dengan
dengan baik
baik un
untuk 
tuk 
 pelaksanaan pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk melindungi pasien,
 pengunjung, pekerja dan masyarakat sekitar di tempat kerja. Potensi
 bahaya (hazard) yang muncul harus segera diidentifikasi dan dikendalikan.
dikendalikan.
 

DAFTAR PUSTAKA

Menteri Kesehatan. KMK No.1087 Standar Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di


Rumah Sakit. In: RI K, editor. Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan; 2010
OHSAS 18001. 2007 Occupational Health and Safety Assessment Series, OH&S
Safety Management System Requirements
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 66 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Rumah Sakit. Jakarta; 2016
Peratu
Peraturan
ran Pemerin
Pemerintah
tah RI No. 33 tentan
tentang
g Kesela
Keselamata
matan
n Radias
Radiasii Pengio
Pengion
n dan
Keamanan Sumber Radioaktif. Jakarta; 2007
Pujiono, BN, Ishardita PT, Remba YE. Analisis Potensi Bahaya serta
Rekomendasi Perbaikan dengan Metode Hazard and Operability Study (HAZOP)
melalui Perangkingan OHS Risk Assessment and Control . Universitas
Brawijaya; 2013
Rifk
Rifkii Arfi
Arfian
anto
to,, Dkk.
Dkk. 2017
2017.. Anal
Analis
isis
is Pote
Potens
nsii Baha
Bahaya
ya Se
Sert
rtaa Kaji
Kajian
an Risi
Risiko
ko
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Profesi Radiografer Di Rumah Sakit
Peli
Pelita
ta Anug
Anuger
erah
ah Mran
Mrangg
ggen
en Dema
Demak.
k. Fa
Faku
kult
ltas
as Keseh
Kesehat
atan
an Masy
Masyar
arak
akat
at
Universitas Muhammadiyah. Semarang. Online
Sutomo AH, Soebijanto, Widodo Hariyono. Standarisasi Penerapan Keselamatan
dan Keseha
Kesehatan
tan Kerja
Kerja (K3)
(K3) dalam
dalam Iklim
Iklim Masyar
Masyaraka
akatt Ekonom
Ekonomii ASEAN
ASEAN
(MEA). Gajah Mada University Press; 2016
Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai