MAKALAH
PELAKSANAAN EVIDENCE BASED PRACTICE PADA SISTEM
INTEGUMEN
Disusun Guna Memenuhi Tugas Keperawatan Medical Bedah III
Dosen: Nunung Liawati, S. Kep., Ners., M.Kep.,
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Abdul Karim C1AA18001
Awaldy Mubarok C1AA18023
Erik Setiawan C1AA18041
Dwi Rahayu Kustina C1AA18037
Nira Nurliani C1AA18081
1
2021
2
KATA PENGANTAR
Pujii sy
Puj syuk
ukur
ur ke
kehad
hadir
irat
at Tuhan
Tuhan Yang
Yang Maha
Maha Es
Esaa at
atas
as se
sega
gala
la ra
rahm
hmat
atNY
NYA
A
sehi
sehing
ngga
ga maka
makala
lah
h ini
ini da
dapa
patt te
ters
rsus
usun
un hing
hingga
ga se
sele
lesa
sai.
i. Ti
Tida
dak
k lu
lupa
pa ka
kami
mi ju
juga
ga
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterb
Karena keterbata
atasan
san pengeta
pengetahuan
huan maupun
maupun pengal
pengalama
amann kami,
kami, Kami
Kami yakin
yakin
masi
masih
h ba
bany
nyak
ak ke
keku
kura
rang
ngan
an da
dala
lam
m makal
makalah
ah in
ini,
i, Ol
Oleh
eh ka
kare
rena
na it
itu
u ka
kami
mi sa
sang
ngat
at
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
A. LATAR BELAKANG
BELAKANG ........................................................
................................................ ................
................
.............
.....11
B. RUMUSAN
RUMUSAN MASALAH
MASALAH ............................................
....................................................
................
................
.............
.....22
C. TUJUAN ...................................................................................
...................................................... .....................................
................
........2
2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................3
A. SISTEM INTEGUMEN
INTEGUMEN ................................................
.............................................................
.....................
.............
.....3
3
1. PENGERTIAN
PENGERTIAN ...................................................
..................................................................................
...............................3
3
2. FUNGSI
FUNGSI INTEGUMEN
INTEGUMEN ................................................
..........................................................
..................
.........3
.3
3. KOMPONEN
KOMPONEN INTEGUMEN
INTEGUMEN ................................................
....................................... .................
..........4
..4
4. GANGGUAN
GANGGUAN PADA KULIT DAN KUKU.....................................11
KUKU.................................... .11
B. EVIDANCE
EVIDANCE BASE PRACTICE..........................................................
PRACTICE..............................................................16
....16
1. KONSEP
KONSEP EVIDANCE
EVIDANCE BASE PRACTICE
PRACTICE ..............................
...................... ..............
......16
16
2. TUJUAN
TUJUAN DAN
DAN MANFAAT
MANFAAT EVIDANCE
EVIDANCE BASE PRACTICE
PRACTICE .....
... ..17
17
3. PERSYARATAN DALAM PENERAPAN EVIDANCE BASE
PRACTICE .......................................................................................18
4. MODEL IMPLEMENTASI
IMPLEMENTASI EVIDANCE
EVIDANCE BASE
BASE PRACTICE
PRACTICE .....19
.... .19
5. LANGKAH
LANGKAH DALAM EVIDANCE
EVIDANCE BASE PRACTICE...............
PRACTICE................20
.20
6. PELAKSANAAN EVIDANCE BASE PRACTICE PADA SISTEM
INTEGUMEN....................................................................................21
C. LITERATUR
LITERATUR REVIEW...............................................
REVIEW....................................................................
............................
.......25
25
BAB III PENUTUP ............................................................................................45
A. KESIMPULAN .......................................................................
...................................................... .........................
.................
......... 45
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belakang
Perawat merupakan tenaga kesehatan professional yang memiliki tugas
untuk mengembangkan praktek yang berkontribusi terhadap kesehatan pasien.
Profesionalisme diartikan sebagai tingkat komitmen individu untuk nilai dan
karakteris
karakteristik
tik perilaku
perilaku terhadap
terhadap identitas
identitas karir tertentu.
tertentu. Hal ini merupakan
merupakan
karakteristik penting yang menekankan nilai dan komitmen dalam pemberian
pelayanan kesehatan kepada masyarakat (Kim-Godwin, Baek, & Wynd,
2010).
B. Rumusan
Rumusan Masalah
1. Apa
Apa it
itu
u sist
sistem
em int
integu
egume
men?
n?
2. Baga
Bagaim
imananaa pel
pelaks
aksana
anaan
an Evidence
Evidence Based Practice pada
Practice pada sistem integumen?
3. Baga
Bagama
mana
na lite
litera
ratu
turr review
review pelaks
pelaksana
anaan
an Evidence Based Practice pada
sistem integumen?
C. Tujuan
Tujuan
1. Untuk
Untuk menge
mengetah
tahui
ui sist
sistem
em inte
integum
gumen
en
2. Untu
Untuk
k meng
menget
etah
ahui
ui pelak
pelaksa
sana
naan
an Evid
Evidenc
encee Base
Based
d Pr
Prac
acti
tice
ce pa
pada
da si
sist
stem
em
integumen
3. Untuk
Untuk menget
mengetahui
ahui litera
literatur
tur review
review pelaks
pelaksanaa
anaan
n Eviden
Evidence
ce Based
Based Practice
Practice
pada sistem integumen
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Integumen
Integumen
1. Pen
Penger
gertian
tian
Kata
Kata inte
integum
gumen
en ini
ini be
bera
rasa
sall da
dari
ri ba
baha
hasa
sa La
Lati
tin
n "Integumentum",
yang berarti "Penutup". Sistem integumen atau biasa disebut kulit adalah
syst
system
em orga
organ
n ya
yang
ng memb
membed
edak
akan
an,, memi
memisa
sahk
hkan
an,, meli
melind
ndun
ungi
gi,, da
dan
n
meng
mengin
info
form
rmas
asik
ikan
an manu
manusi
siaa te
terh
rhad
adap
ap li
ling
ngku
kung
ngan
an se
seki
kita
tarn
rnya
ya da
dan
n
meru
merupa
pakan
kan orga
organ
n yang
yang palin
paling
g lu
luas
as,, di
dima
mana
na or
orang
ang de
dewa
wasa
sa lu
luas
asnya
nya
mencapai lebih dari 19.000 cm.
Sist
Sistem
em inte
integu
gume
men
n meli
meliput
putii kulit
kulit da
dan
n de
deri
riva
vatn
tnya
ya.. Kuli
Kulitt ya
yang
ng
sebenarnya adalah lapisan penutup yang umumnya terdiri atas dua lapisan
utama
utama yang letakn
letaknya
ya disebe
disebelah
lah luar
luar jar
jaring
ingan
an ikat,
ikat, kendur
kendur.. Sed
Sedangk
angkan
an
derivat integumen meliputi struktu-struktur tertentu yang secara ontogeni
berasal dari salah satu dari kedua lapisan utama pada kulit yang
sesungg
sesungguhny
uhnyaa yaitu
yaitu epider
epidermis
mis dan dermis
dermis.. Stuktu
Stuktur-s
r-stru
truktu
kturr ter
terseb
sebut
ut
menca
mencaku
kup
p ku
kuli
lit,
t, ra
ramb
mbut
ut,, bu
bulu
lu,, si
sisi
sik,
k, ku
kuku,
ku, kelen
kelenja
jarr kerin
keringa
gatt da
dan
n
produknya (keringat atau lendir).
2. Fun
Fungsi
gsi Integum
Integumen
en
Integumen dan derivate mempunyai fungsi yang sangat luas di dalam
tubuh meliputi :
a. Pe
Peli
lindu
ndung
ng at
atau
au prot
protek
eksi
si te
terh
rhad
adap
ap mi
mikr
kroo
oorg
rgan
anis
isme
me,, pe
penar
narik
ikan
an,, at
atau
au
kehilangan cairan dan zat iritan kimia maupun mekanik.
b. Eksterosepsi atau penerimaan stimuli dari lingkungan luar, misalnya
rasa sakit,gatal, panas, dingin.
c. Eksk
Ekskre
resi
si at
atau
au pe
pemb
mbua
uang
ngan
an si
sisa
sa meta
metabo
boli
lism
smee mela
melalu
luii ke
kele
lenj
njar
ar,,
misalnya kelenjarkeringat pada mamalia.
3
d. Ther
Thermo
more
regu
gula
lasi
si at
atau
au meng
mengat
atur
ur pa
pana
nass tu
tubu
buh
h pa
pada
da he
hewa
wan
n he
hewa
wan
n
endote
endoterm
rm danhomo
danhomoite
iterm
rm (mamal
(mamalia
ia dan aves)
aves) dibant
dibantu
u oleh
oleh adanya
adanya
rambut dan bulu.
e. Homeos
osttati
atis atau mengatu
atur kada
darr garam dan cairan tubuh
(osmoregulasi).
f. Tempat
Tempat menyimpa
menyimpan
n cadangan
cadangan makanan
makanan seperti
seperti lemak di bawah
bawah kulit.
kulit.
g. Te
Temp
mpat
at sint
sintes
esis
is vit
vitam
amin
in D.
D.
3. Komponen
Komponen Integumen
Integumen
Secara rinci, integumen dapat dibedakan atas:
a. Kulit
4
5
mattahar
ma aharii yang
yang mer
erug
ugiikan.
kan. Seba
Seballiknya
knya,, sinar
nar mat
atah
ahar
arii
meningkatkan pembentukan melanosom dan melanin.
b) Dermis
Dermis
Dermis tersus
tersusun
un atas
atas jar
jaring
ingan
an ikat,
ikat, ter
terdir
dirii dari
dari dua daerah
daerah
utama,
utama, yaitu
yaitu daerah
daerah papila
papilarr dan daerah
daerah retiku
retikular
lar.. Sepert
Sepertii pada
pada
ep
epid
ider
ermi
mis,
s, keteb
ketebal
alan
anny
nyaa ti
tida
dak
k mera
merata
ta,m
,mis
isal
alny
nyaa de
derm
rmis
is pada
pada
telapak tangan dan telapak kaki lebih tebal daripada di bagian kulit
yang lain.
1. La
Lapi
pisa
san
n pa
papi
pila
lar
r
Merupakan lapisan dermal paling atas, sangat tidak rata, bagian
bawah papila ini nampak bergelombang. Proyeksi seperti
6
khusus,, sehing
khusus sehinggaga mampu
mampu men
mendet
deteks
eksii peruba
perubahan
han perubah
perubahan
an
yang terjadi di lingkungan yang kemudian disampakan ke otak.
c) Deri
Deriva
vatt Kul
Kuliit
Ramb
Rambut
ut,, kuku,
kuku, da
dan
n ke
kele
lenj
njar
ar kulit
kulit meru
merupak
pakan
an deriv
derivat
at da
dari
ri
epider
epidermi
miss meskip
meskipun
un berada
berada dalam
dalam dermis
dermis,, mereka
mereka berasa
berasall dari
dari
stratum germinativum yang tumbuh ke arah bawah ke bagian yang
lebih dalam dari kulit.
- Kelenjar ku
kulit
Kelenjar kulit dibedakan menjadi dua macam yaitu kelenjar
sebasea (kelenjarminyak) dan kelenjar keringat.
- Kelenjar minyak
- Ter
Terdapa
dapatt ham
hampir
pir di se
sem
mua per
permuka
mukaan
an kuli
kulitt kecu
kecual
alii di
daerah-daera
daerah-daerah
h yangtidak
yangtidak berambut
berambut seperti
seperti telapak
telapak tangan
da
dan
n te
tela
lapa
pak
k ka
kaki
ki.. Sa
Salu
lura
ran
n ke
kele
lenj
njar
ar mi
miny
nyak
ak bi
bias
asan
anya
ya
bermuara pada bagian atas folikel rambut, tetapi pada
beberapa terbuka langsung ke
k e permukaan kulit, seperti pada
glans penis, glans klitoris, dan bibir.
7
Se
Sekr
kres
esii ke
kele
lenj
njar
ar mi
miny
nyak
ak di
dise
sebu
butt se
sebu
bum,
m, meru
merupa
paka
kan
n
campuran dari zat-zat berminyak dan pecahan-pecahan sel.
Sebum berfungsi sebagai pelumas yang memelihara kulit
te
teta
tap
p ha
halu
lus,
s, se
sert
rtaa ra
ramb
mbut
ut te
teta
tap
p kuat.
kuat. Kelen
Kelenja
jarr mi
minya
nyak
k
menj
menjad
adii sa
sang
ngat
at aktif
aktif se
sela
lama
ma puber
puberta
tass se
sehi
hingg
nggaa ku
kuli
litt
cender
cenderung
ung bermin
berminyak
yak selama
selama period
periodee ini
ini.. Sering
Sering sebum
sebum
mengum
mengumpul
pul pada suatu
suatu tempat
tempat,, menger
mengering
ing,, dan kadang
kadang
mengan
mengandung
dung bakteri
bakteri,, memben
membentuk
tuk ganggua
gangguan
n kulit
kulit yang
yang
disebut
disebut “black
“blackhead
heads”.
s”. Kadang-
Kadang-kad
kadang
ang kelenj
kelenjar
ar minyak
minyak
mengalami infeksi aktif membentuk “ jerawat”.
- Kelenja
njar ke
kerring
ngaat
8
Pe
Peng
ngua
uapa
pan
n ini
ini me
meng
nggu
guna
naka
kan
n pa
pana
nass tu
tubu
buh,
h, se
sehi
hing
ngga
ga
penguapan keringat berlaku sebagai sistem keadaan darurat
untuk membebaskan panas apabila sistem pendingin kapiler
tidak bekerja dengan baik untuk memelihara homeostatis.
Kedua jenis kelenjar ini tersusun atas sel mioepitel (dari
bahasa Latin:myo=otot), sel epitel khusus yang terletak
an
anta
tara
ra se
sell ke
kele
lenj
njar
ar da
dan
n la
lami
mina
na ba
basa
sali
liss di
diba
bawa
wahn
hnya
ya..
Kontraksi sel mioepitel memeras kelenjar dan melepaskan
sekret
sekret yangs
yangs udah menump
menumpuk.
uk. Aktivi
Aktivitas
tas sekret
sekretori
orik
k sel
kelenj
kelenjar
ar dan kontra
kontraksi
ksi sel mioepi
mioepitel
tel dikend
dikendali
alikan
kan oleh
oleh
sistem saraf otonom dan hormon yang beredar dalam tubuh.
b. Rambut
Rambut dijumpai di seluruh permukaan tubuh kecuali pada
permukaan tangan, permukaan kaki, dan bibir.
b ibir. Rambut dibungkus oleh
folikel rambut, yaitu suatu invaginasi epidermis yang terjadi selama
periode pertumbuhan dengan suatu pelebaran ujung yang dinamakan
bulbus rambut. Bagian rambut yang berada didalam folikel rambut
disebut akar rambut. Rambut dibentuk oleh mitosis sel-selepithelial
ge
germ
rmin
inal
al ya
yang
ng meng
mengal
alam
amii de
defe
fere
rens
nsia
iasi
si menj
menjad
adii se
sel-
l-se
sell ya
yang
ng
membentuk medula rambut, korteks rambut, dan kutikula rambut. Sel-
sel yang
yang lebih
lebih tua didesa
didesak
k menjau
menjauh
h dari
dari daerah
daerah pertum
pertumbuha
buhan
n ini
ini,,
mereka mati dan mengalami keratinisasi,membentuk bagian membesar
dari pangkal rambut. Suatu rambut terdiri dari tiga lapis, bagian pusat
disebut medula, yang dikelilingi pertama-tama oleh korteks pelindung
dan kemudian oleh kutikula. Lukapada kutikula menyebabkan ujung
rambut terbelah.
9
mi
minya
nyak
k di se
seki
kita
tarr foli
folike
kel,
l, meny
menyeb
ebabk
abkan
an se
seju
juml
mlah
ah ke
keci
cill se
sebu
bum
m
dibebaskan.
c. Kuku
Kuku
Kuku merupak
merupakan
an deriva
derivatt epider
epidermis
mis yang berupa
berupa lempeng
lempeng--
lempeng zat tanduk terdapat pada permukaan dorsal ujung jari tangan
dan jari kaki. Kuku terdiri dari bagian akar dan bagian badan. Dilihat
dari atas, pada bagian proksimal badan kuku terdapat bagian putih
berbentuk bulan sabit yang disebut lunula. Warna putih lunula
disebabkan epitel yang lebih tebal dari epitel kasar kuku dan kurang
melekatnya
melekatnya epitel
epitel dibawahnya
dibawahnya sehingga
sehingga transmisi
transmisi warna pembuluh
pembuluh
darah kurang dipancarkan.Seperti halnya rambut, kuku tersusun atas
za
zat-
t-za
zatt mati
mati,, yaitu
yaitu la
lapi
pisa
san
n ko
komp
mpak
ak da
dari
ri ep
epit
itel
el ya
yang
ng menga
mengala
lami
mi
pertandukan. Kuku tumbuh ke arah distal, meluncur diatas kulit dasar
kuku
kuku yang dikena
dikenall sebaga
sebagaii hiponi
hiponikiu
kium,
m, yang melanj
melanjutka
utkan
n diri
diri ke
ep
epid
ider
ermi
miss ya
yang
ng meli
melipu
puti
ti pe
perm
rmuka
ukaan
an ve
vent
ntra
rall ja
jari
ri-j
-jar
ari.
i. Pe
Perl
rlua
uasa
san
n
epidermis berzat tanduk pada ujung proksimal lipatan kuku adalah
eponikium atau kutikula. Kuku hampir tidak berwarna tetapi nampak
10
a. Jerawat
Jerawa
Jerawatt adalah
adalah suatu
suatu perada
peradangan
ngan kelenj
kelenjar
ar minyak,
minyak, ter
terjad
jadii
biasanya mulai pada saat pubertas. Jerawat yang umum disebut acne
vulgari (jerawat vulgaris). Jerawat ini umumnya terjadi pada individu
berumur antara 14 – 25 tahun, diderita oleh hamper 80% anak muda.
Namun tidak sedikit orang dewasa yang menderita jerawat tersebut.
Jenis jerawat yang lain adalah acne cosmetika (jerawat kosmetik) yang
disebabkanoleh pengguanaan make-up dan bahan kosmetik lain dalam
jangka lama.Pada masa pubertas kelenjar minyak pada kulit di bawah
pengaruh hormonandrogen tumbuh membesar dan meningkatkan
11
Bila ini terjadi, maka kantung sel-sel jaringan ikat dapat rusak
dan memindah sel-sel epidermal sehingga terbentuk bekas luka yang
tetap. Menghadapi jerawat harus hati-hati, perlu menghindari memijat
atau menggaruknya supaya tidak terjadi luka.
b. Impetigo
Impetigo
Impetigo adalah suatu infeksi
infeksi permukaan
permukaan atas kulit, disebabkan oleh
stafilokoki atau streptokoki, dan ditandai oleh binntil-bintil terisolasi
yang
yang menger
mengeras
as kemudi
kemudian
an pecah.T
pecah.Terj
erjadi
adi biasan
biasanya
ya di sekita
sekitarr mulut,
mulut,
hidung, dan tangan. Peradangan terisolasi pada lapisan papila kulit,
meli
melibat
batka
kan
n ja
jari
ring
ngan
an ka
kapi
pile
lerr da
dan
n st
stra
ratu
tum
m ko
korn
rneu
eum.
m. Penya
Penyaki
kitt in
inii
umumny
umumnyaa menyer
menyerang
ang anak-an
anak-anak,
ak, dan dapat
dapat epidem
epidemik
ik serius
serius pada
pada
taman kanak-kanak.
c. Dermatitis
Dermatiti
Dermatitiss adalah suatu peradangan kulit, ada beberapa
beberapa jenis dengan
penyebab yangberbeda-beda, antara lain:
a) Dermatiti
Dermatitiss kroni
kronik,
k, sering
sering terjadi
terjadi pada tangan
tangan atau
atau kaki,
kaki, dan terjadi
terjadi
karena iritasiyang terus menerus. Ditandai oleh penebalan kulit,
peradangan, dan pengelupasan. Kadang-kadang disebabkan oleh
pencucian tangan yang berlebihan atau oleh sisa sabun atau
deterjen yang berada di bawah cincin. Kadang-kadang disebabkan
oleh infeksi jamur.
b) Dermatitis kontak, adalah jenis peradangan kulit yang disebabkan
oleh
oleh zat kimiay
kimiayang
ang bersin
bersinggun
ggungan
gan dengan
dengan kulit.
kulit. Misaln
Misalnya
ya zat
kimia
kimia yang keras,
keras, deterj
deterjen,
en, atausa
atausabun
bun yang mengir
mengirita
itasi
si secara
secara
langsu
langsung.
ng. Dapat
Dapat pula
pula oleh
oleh sua
suatu
tu zat yang menyeba
menyebabka
bkan
n reaksi
reaksi
al
aler
ergi
gi ya
yang
ng ba
baru
ru munc
muncul
ul se
sete
tela
lah
h 5 – 6 ha
hari
ri se
sete
tela
lah
h kont
kontak
ak..
Penyebab utama dermatitis kontak adalah racun sejenis tumbuhan
12
menjal
menjalar,
ar, bahan
bahan kimia
kimia pada sepatu
sepatu dan baju,
baju, ran
rantai
tai arl
arloji
oji dari
logam, salep antibiotik, dan bahan kosmetik.
c) Ekse
Eksem,
m, meru
merupa
pakan
kan pe
pera
rada
dang
ngan
an ya
yang
ng di
dita
tand
ndai
ai ol
oleh
eh mele
melepuh
puhny
nyaa
kulit,, kemerah-mer
kulit kemerah-merahan,
ahan, keluar cairan
cairan dari peradangan ini, kerak,
keropeng,
keropeng, rasa gatal, dankadang-kada
dankadang-kadang
ng mongering.
mongering. Umumnya
Umumnya
ek
ekse
sem
m te
terd
rdap
apat
at pada
pada te
temp
mpat
at le
leku
kukan
kan ku
kuli
lit,
t,mi
misa
saln
lnya
ya bagia
bagian
n
belakang lutut, dan ujung dari siku. Terdapat beberapa
macameksem, salah satu jenis yang umum dermatitis atopik, yaitu
peradangan kulit yangdisertai rasa gatal disebabkan oleh alergi.
d) Dermat
Dermatiti
itiss eksfol
eksfoliat
iatif,
if, merupak
merupakan
an jenis
jenis dermati
dermatitis
tis yang ditanda
ditandaii
dengan adanya pengelupasan kulit di seluruh tubuh disertai dengan
rontok
rontoknya
nya rambut
rambut.. Seluru
Seluruh
h per
permuk
mukaan
aan kulit
kulit berwar
berwarna
na merah,
merah,
berkerak, dan menebal. Pada banyak kasustidak diketahui
penyebabnya, tetapi kadang-kadang terjadi mengikuti suatu
efek samping dari obat.
e) Dermatiti
Dermatitiss sebor
seboreik,
eik, merupakan
merupakan jenis
jenis dermati
dermatitis
tis yang
yang ditandai
ditandai oleh
pengerakandan peradangan kulit kepala dan kadang-kadang kulit
muka dan bagian tubuhyang lain. Pada umumnya penyebabnya
adalah ketombe.
f) Onikom
Onikomiko
ikosis
sis,, merupakan
merupakan peradan
peradangan
gan kuku yang diseba
disebabkan
bkan oleh
oleh
infeksi jamur. Onikomikosis umumnya terdapat pada orang yang
memiliki daya tahan rendah terhadap infeksi, misalnya penderita
diabetes atau pasien yang menggunakan kortikosteroid atau obat
hormon
hormonal
al yang
yang lain.
lain. Onikom
Onikomiko
ikosis
sis disebab
disebabkan
kan oleh
oleh sejuml
sejumlah
ah
jamur dan sering dihubungkan dengan paronisia.
13
d. Luka bakar
Luka bakar adalah luka yang dapat timbul akibat kulit terpajan
ke suhu tinggi, syok listrik, atau bahan kimia (Corwin, 2001). Luka
bakar mengakibatkan peningkatan permeabilitas pembuluh darah
sehing
sehingga
ga air,
air, natriu
natrium,
m, klorid
kloridaa dan protei
protein
n tubuh
tubuh akan
akan keluar
keluar dari
dari
dalam sel dan menyebabkan terjadinya edema yang dapat berlanjut
pada keadaan hipovolemia dan hemokonsentrasi. Kehilangan cairan
tubuh pada klien luka bakar dapat disebabkan oleh beberapa faktor
antara
antara lain:
lain: pening
peningkat
katan
an minera
mineralok
lokort
ortikoi
ikoid
d (reten
(retensi
si air
air,, natriu
natrium,
m,
klorida, ekskresi kalium), peningkatan permeabilitas pembuluh darah,
perbedaan tekanan osmotik intra dan ekstra sel (Djuanda,A 2001).
Perpindahan cairan dari intravaskuler ke ekstravaskuler melalui
kebocoran kapiler yang mengakibatkan kehilangan Na, air dan protein
plasma serta edema jaringan diikuti dengan; penurunan curah jantung,
hemokon
hemokonsen
sentra
trasi
si sel darah
darah merah,
merah, penurun
penurunan
an perfus
perfusii pada
pada organ
organ
mayor, edema menyeluruh. ( Mansjoer, A.dkk. 2000).
Dengan menurunnya volume intravaskuler, maka aliran plasma
ke ginjal
ginjal dan GFR akan
akan menuru
menurun
n yang
yang mengak
mengakiba
ibatka
tkan
n penuru
penurunan
nan
haluaran urine (Djuanda, A.2001).
Sepertiga dari klien-klien luka bakar akan mengalami masalah
pulmoner yang berhubungan dengan luka bakar. Meskipun tidak
terjadi cedera pulmoner, hipoksia (starvasi oksigen) dapat dijumpai.
Pada luka bakar yang berat, konsumsi oksigen oleh jaringan tubuh
klie
klien
n akan
akan meni
mening
ngkat
kat du
duaa ka
kali
li li
lipat
pat se
seba
bagai
gai ak
akib
ibat
at da
dari
ri ke
kead
adaan
aan
hipermetabolisme dan repon lokal.(Djuanda, A. 2001).
14
Cedera
Cedera inhala
inhalasi
si merupa
merupakan
kan penyeba
penyebab
b utama
utama kemati
kematian
an pada
pada
korban-korban kebakaran. Karbonmonoksida mungkin merupakan gas
ya
yang
ng palin
paling
g se
seri
ring
ng menye
menyeba
babk
bkan
an ceder
cederaa in
inha
hala
lasi
si karen
karenaa ga
gass in
inii
merupakan produk sampingan pembakaran bahan-bahan organik.
Efek patofisiologiknya adalah hipoksia jaringan yang terjadi
ke
keti
tika
ka ka
karb
rbon
onmo
mono
noks
ksid
idaa be
beri
rika
kata
tan
n de
deng
ngan
an he
hemo
mogl
glob
obin
in untu
untuk
k
membentuk karboksihemoglobin.(Djuanda, A. 2001).
Respon umum yang biasa terjadi pada klien luka bakar >20%
adalah penurunan aktivitas gastrointestinal. Hal ini disebabkan oleh
kombin
kombinasi
asi efek
efek repson
repson hipovol
hipovolemi
emik
k dan neurolo
neurologik
gik serta
serta respon
respon
endokrin terhadap adanya perlukaan luas.(Djuanda, A. 2001).
Pe
Pert
rtah
ahana
anan
n im
imuno
unolo
logi
gik
k tu
tubu
buh
h sa
sanga
ngatt be
beru
ruba
bah
h ak
akib
ibat
at lu
luka
ka
bakar. Semua tingkat respon imun akan dipengaruhi nsecara
meru
merugi
gikan
kan.. Kehi
Kehila
lang
ngan
an inte
integr
grit
itas
as ku
kuli
litt di
diper
perpa
para
rah
h la
lagi
gi denga
dengan
n
pelepasan faktor-faktor inflamasi yang abnormal, perubahan kadar
imunoglobul
imunoglobulin
in serta
serta komplemen
komplemen serum,
serum, gangguan fungsi neutrofil,
neutrofil,
da
dan
n pe
penu
nuru
runa
nan
n juml
jumlah
ah limf
limfos
osit
it (l
(lim
imfo
fosi
sito
tope
peni
nia)
a).. Imun
Imunos
osup
upre
resi
si
membuat klien luka bakar berisiko tinggi untuk mengalami sepsis.
(Djuanda, A. 2001).
Hilangn
Hilangnya
ya kulit
kulit juga
juga menyeba
menyebabka
bkan
n ketida
ketidakma
kmampu
mpuan
an tubuh
tubuh
untuk
untuk mengat
mengatur
ur suhunya
suhunya.. Karena
Karena itu klien-k
klien-klie
lien
n luka
luka bakar
bakar dapat
dapat
memperlihatkan suhu tubuh yang rendah dalam beberapa jam pertama
pasca luka bakar, tetapi kemudian setelah keadaan hipermetabolisme
menyetel kembali suhu inti tubuh, klien luka bakar akan mengalami
hipertermi selama sebagian besar periode pasca luka bakar kendati
tidak terdapat infeksi.
15
B. Evidence
Evidence Based
Based Practice
Practice
1. Konsep Evidanc
Konsep Evidance
e Based Pr
Practiced
acticed (EBP)
(EBP)
Evidence Based Practice (EBP) merupakan upaya untuk mengambil
keputu
keputusan
san klinis
klinis berdas
berdasark
arkan
an sumber
sumber yang paling
paling rel
releva
evan
n dan valid.
valid.
Dengan kata lain, EBP merupakan jalan untuk mentransformasikan hasil
penelitian ke dalam praktek keperawatan sehingga perawat dapat
mening
meningkat
katkan
kan rasa
rasa peduli
pedulinya
nya ter
terhada
hadap
p pasien
pasien.. EBP merupak
merupakan
an suatu
suatu
pendekatan memecahkan masalah untuk mengambilan keputusan dalam
organisasi pelayanan kesehatan yang terintegrasi di dalamnya adalah ilmu
pengetahuan atau teori yang ada dengan pengalaman dan bukti - bukti
nyata yang baik (pasien dan
praktisi).
Evidence
Evidence Based Practice (EBP) adalah Penggunaan
Penggunaan bukti terbaik
terbaik saat
ini secara sadar dan bijaksana dalam hubungannya dengan keahlian klinis,
nilai pasien, dan keadaan untuk memandu keputusan perawatan kesehatan.
EBP
EBP meru
merupa
paka
kan
n pe
pende
ndeka
kata
tan
n ya
yang
ng dapat
dapat di
digun
gunak
akan
an da
dala
lam
m pr
prakt
aktik
ik
keperawatan kesehatan, yang berdasarkan hasil penelitian atau fakta dan
bukan hanya asumsi untuk menuntun pengambilan keputusan dalam
proses
perawatan.
Menur
Menurut
ut (Ing
(Inger
erso
soll
ll G, 2000)
2000),, EBP
EBP ad
adal
alah
ah pe
pengg
nggun
unaa
aan
n te
teor
orii da
dan
n
informasi yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian secara teliti, jelas
dan bijaks
bijaksana
ana dalam
dalam pembuat
pembuatan
an keputus
keputusan
an tentan
tentang
g pember
pemberian
ian asuhan
asuhan
ke
kepe
pera
rawa
wata
tan
n pa
pada
da indi
indivi
vidu
du at
atau
au se
seke
kelo
lomp
mpok
ok pa
pasi
sien
en da
dan
n de
deng
ngan
an
16
memp
memper
erti
timb
mban
angk
gkan
an ke
kebu
butu
tuha
han
n da
dan
n pi
pili
liha
han
n da
dari
ri pa
pasi
sien
en te
ters
rseb
ebut
ut..
Sedangkan menurut (Mullhal 1998), EBP merupakan penggabungan bukti
yang diperoleh dari hasil penelitian dan praktek klinis ditambah dengan
pilihan dari pasien ke dalam keputusan klinis.
efekti
efektiff dengan menggun
menggunakan
akan hasil
hasil penelit
penelitian
ian yang terbai
terbaik,
k,
menyelesaika
menyelesaikan
n masalah yang ada di tempat
tempat pemberian
pemberian pelaya
pelayanan
nan
terhadap pasien, mencapai kesempurnaan dalam pemberian asuhan
keperaw
keperawata
atan
n dan jamina
jaminan
n standa
standarr kualita
kualitass dan untuk
untuk mem
memicu
icu
adanya inovasi (Grinspun, Virani & Bajnok, 200l / 2002).
b) Menurut Stout & Hayes (2005), EBP bertujuan untuk memberi
alat, berdasarkan bukti-bukti terbaik, untuk mencegah, mendeteksi
dan menangani gangguan kesehatan artinya dalam memilih suatu
pendekatan pengobatan kita hendaknya secara empiris melihat
kajian penelitian yang menunjukkan keefektifan suatu pendekatan
terapi tertentu pada diri individu tertentu.
b. Manfaat EBP :
1) Menjadi
Menjadi jembatan
jembatan antara
antara peneliti
penelitian
an dan praktik
praktik keperaw
keperawatan.
atan.
2) Mengelimina
Mengeliminasi
si peneliti
penelitian
an dengan k
kualit
ualitas
as penelitia
penelitian
n yang buruk.
buruk.
3) Mencega
Mencegah
h terjad
terjadiny
inyaa inform
informasi
asi yang overlo
overload
ad ter
terkai
kaitt hasil-
hasil-has
hasil
il
penelitian.
4) Meng
Mengel
elim
imin
inas
asii bu
buday
dayaa la
laya
yana
nan
n ke
kese
seha
hata
tan
n di
dima
mana
na pr
prak
akti
tik
k yang
yang
17
5) Meningkatkan
Meningkatkan kepercayaan
kepercayaan diri
diri dalam
dalam mengambi
mengambill keputusan.
keputusan.
6) Inte
Integr
gras
asii EBP
EBP da
dan
n prak
prakti
tik
k as
asuh
uhan
an keper
keperaw
awat
atan
an sa
sang
ngat
at penti
penting
ng
untuk meningkatkan kualitas perawatan pada pasien.
3. Persyaratan
Persyaratan dalam Penerapan
Penerapan EBP
Dalam
Dalam menera
menerapka
pkan
n EBP,
EBP, perawa
perawatt harus
harus memaha
memahami
mi konsep
konsep
penelitian dan tahu bagaimana secara akurat mengevaluasi hasil
penelitian. Konsep penelitian meliputi antara lain proses atau langkah-
langkah
langkah dalam
dalam peneli
penelitia
tian
n kuanti
kuantitat
tatif
if dan peneli
penelitia
tian
n kualita
kualitatif
tif,, eti
etika
ka
penelitian, desain penelitian, dan sebagainya. Keakuratan dalam
mengev
mengevalu
aluasi
asi hasil
hasil penelitia
penelitian
n antara
antara lain dapat
dapat dit
diting
ingkat
katkan
kan dengan
menggunakan panduan yang sesuai dengan desain dan jenis penelitian
yang dilakukan.
Tingkatan Hirarki dari penerapan EBP Tingkatan hirarki digunakan
untuk mengukur kekuatan suatu evidence dari rentang tingkatan rendah
menuju ke tingkatan tinggi :
a. Lapora
Laporan
n fenomena
fenomena atau
atau kejadian
kejadian - kejadi
kejadian
an yang kita
kita temuai
temuai sehari
sehari –
hari
b. Studi kasus
c. Studi
Studi lapa
lapangan
ngan atau
atau lapor
laporan
an deskr
deskript
iptif
if
d. Studi
Studi percobaa
percobaan
n tanpa
tanpa penggunaa
penggunaan
n teknik
teknik pengambi
pengambilan
lan sampel
sampel secara
secara
acak (random)
e. Stud
Studii percob
percobaa
aan
n ya
yang
ng mengg
menggun
unaka
akan
n se
seti
tida
dakny
knyaa ad
adaa sa
satu
tu ke
kelo
lomp
mpok
ok
pembanding dan menggunakan sampel secara acak
f. System
Systemic
ic reviews
reviews untuk
untuk kelompo
kelompok
k bijak bestar
bestarii atau metaana
metaanalis
lisaa yaitu
pengkajian
18
4. Model Implmentasi
Implmentasi Evidence
Evidence Based
Based Practice
Practice
a. Model
odel Sett
Settller
Merupakan seperangkat perlengkapan atau media penelitian untuk
mening
meningkat
katkan
kan penerap
penerapan
an Eviden
Evidence
ce Based.
Based. 5 langkah
langkah dalam
dalam Model
Model
settler:
1) Fa
Fase
se 1 : Pe
Pers
rsia
iapa
pan.
n.
2) Fa
Fase
se 2 : Vali
Valida
dasi
si..
3) Fase 3 : Perbandin
Perbandingan
gan evaluasi
evaluasi dan
dan pengambil
pengambilan
an keputusan.
keputusan.
4) Fase
Fase 4 : Trans
Translas
lasii dan apli
aplikas
kasi.
i.
5) Fa
Fase
se 5 : Eval
Evalua
uasi
si
b. Model IOWA Model of Evidence Based Practice to Promote Quality
Care
Model EBP IOWA dikembangkan oleh Marita G. Titler, PhD,
RN, FAAN, Model IOWA diawali dari pemicu atau masalah. Pemicu /
masalah ini sebagai focus masalah. Jika masalah mengenai prioritas
dar
dari su
suat
atu
u orga
organi
nisa
sasi
si tim
tim seger
egeraa di
dibe
bent
ntuk
uk.. Tim
Tim ter
erdi
diri
ri dari
dari
stakeholders, klinisian, staf perawat dan tenaga kesehatan lain yang
dirasakan penting untuk diliatkan dalam EBP. Langkah selanjutnya
adalah mensistesis EBP. Perubahan terjadi dan dilakukan jika terdadat
cukup bukti yang mendukung untuk terjadinya perubahan. kemudian
19
c. Model
Model kons
konsept
eptual
ual Rosswu
Rosswurm
rm dan
dan Larr
Larrabee
abee
Model ini disebut juga dengan model Evidence Based Practice
5. Langkah – Langkah
Langkah Dalam EBP
a. Langka
Langkah
h 1: Kemba
Kembangk
ngkan
an seman
semangat
gat penel
peneliti
itian
an
Sebelum memulai dalam tahapan yang sebenarnya didalam EBP, harus
ditumbuhkan semangat dalam penelitian sehingga klinikan akan lebih
nyaman
nyaman dan tertar
tertarik
ik mengen
mengenai
ai pertan
pertanyaan
yaan - pertan
pertanyaan
yaan berkai
berkaitan
tan
20
6. Pelaksanaan
Pelaksanaan Evidence
Evidence Based
Based Practice
Practice Pada Sistem
Sistem Integumen
Integumen
a. Luka bakar
Kulit merupakan salah satu organ tubuh yang rentan terjadi
kerusakan, salah satunya akibat suhu tinggi dapat menyebabkan luka
bakar. Penyembuhan luka bakar sangat tergantung dengan manajemen
luka
luka ya
yang
ng ba
baik
ik.. Te
Terd
rdapa
apatt ba
banya
nyak
k ba
baha
han
n ob
obat
at-ob
-obat
atan
an ya
yang
ng da
dapat
pat
mempercepat kesembuhan luka bakar, antara lain adalah madu. Madu
berperan sebagai antibakteri dan saat ini sudah dimanfaatkan dalam
tatalaksan
tatalaksanaa luka bakar. Madu memiliki beberapa sumber nutrisi yang
kaya akan asam amino, karbohidrat, protein, vitamin dan mineral yang
berperan dalam mempercepat penyembuhan kulit. Di dalam madu juga
terdapa
terdapatt senyaw
senyawaa organi
organik
k sepert
sepertii polypen
polypenol
ol dan glykos
glykosida
ida yang
yang
bersifat antiviral dan antibakteri yang dapat menekan infeksi yang
merupakan salah satu penghambat penyembuhan luka bakar. Madu
terbukt
terbuktii dapat
dapat mengham
menghambat
bat pertum
pertumbuha
buhan
n bakteri
bakteri Escher
Escherich
ichia
ia coli,
coli,
Lister
Listeria
ia monocy
monocytog
togenes
enes,, dan Staphyl
Staphyloco
ococcus
ccus aureus
aureus.. Nutri
Nutrisi
si yang
21
20%,, biasan
20% biasanya
ya masih
masih terkom
terkompens
pensasi
asi oleh
oleh keseim
keseimbang
bangan
an cairan
cairan
tubuh, namun jika lebih dari 20% resiko syok hipovolemik akan
muncul
muncul dengan
dengan tanda-t
tanda-tand
andaa sepert
sepertii gelisa
gelisah,
h, puca
pucat,
t, dingin
dingin,, nadi
lemah
lemah dan cepat,
cepat, serta
serta penurun
penurunan
an tekanan
tekanan darah
darah dan produk
produksi
si
urin.4 kulit manusia dapat mentoleransi suhu 44 o C (111 o F) relatif
selama 6 jam sebelum mengalami cedera termal.
b) Fase Luka Bakar
- Fase
Fase akut
akut//sy
syok
ok/a
/awa
wal.
l.
- Fa
Fase
se su
suba
baut
ut/f
/flo
low/
w/hi
hipe
perm
rmet
etabo
aboli
lik,
k,
- Fase llaanjut.
b. Dermatitis
Dermatitis atopik (DA) adalah keradangan kulit yang bersifat
ga
gata
tal,
l, mena
menahu
hun,
n, re
resi
sidi
dif,
f, da
dan
n da
dapat
pat te
terj
rjadi
adi pada
pada bayi,
bayi, an
anak
ak,, se
sert
rtaa
dewasa
dewasa.. Pengoba
Pengobatan
tan DA dibagi
dibagi menjad
menjadii pengoba
pengobatan
tan sistem
sistemik
ik dan
topikal.Pengobatan topikal merupakan lini pertama dari pengobatan
DA ringan sampai sedang yang merupakan bentuk tersering penyakit
DA. Selain itu pengobatan dermatitis bisa dengan kompres aloe vera.
22
De
Derm
rmat
atit
itis
is ad
adal
alah
ah pe
peny
nyaki
akitt kul
kulit
it gat
gatal
al-ga
-gata
tal,
l, ke
keri
ring
ng,, dan
kemerahan.
kemerahan. Demat
Dematitis
itis juga dapat didef
didefinisi
inisikan
kan sebaga
sebagaii perada
peradangan
ngan
pada kulit, baik karena kontak langsung dengan zat kimia yang
mengakibatkan iritasi, atau reaksi alergi.
Dengan kata lain, dermatitis adalah jenis alergi kulit. Selain
penyebab bahan-bahan kimia, sering kali dermatitis terjadi ketika kulit
sensit
sensitive
ive kont
kontak
ak lan
langsu
gsung
ng deng
dengan
an per
perhia
hiasan
san log
logam
am bia
biasan
sanya
ya ema
emass
dengan kadar rendah atau perhiasan perak dan kuningan.
a) Pat
Patofi
ofisio
siolog
logii Der
Dermat
matiti
itiss
Pada dermatitis kontak iritan kelainan kulit timbul akibat kerusakan sel
yang disebabkan oleh bahan iritan melalui kerja kimiawi maupun fisik.
Bahan
Bahan iri
iritan
tan mer
merusa
usak
k lap
lapisa
isan
n tan
tanduk,
duk, dal
dalam
am bebe
beberap
rapaa men
menit
it ata
atau
u
beberapa jam bahan-bahan iritan tersebut akan berdifusi melalui
memb
membra
ran
n un
untu
tuk
k me
meru
rusa
sak
k li
liso
soso
som,
m, mi
mito
tokon
kondr
dria
ia da
dan
n ko
komp
mpon
onen
en--
komponen
komponen inti sel. Dengan rusaknya membran lipid kerat
keratinosi
inositt maka
fosfolipase akan diaktifkan dan membebaskan asam arakidonik akan
membebaskan prostaglandin dan leukotrin yang akan menyebabkan
dilata
dilatasi
si pem
pembul
buluh
uh dar
darah
ah dan tra
transu
nsudas
dasii dar
darii fak
faktor
tor sir
sirkul
kulasi
asi dar
darii
komp
komple
leme
men
n da
dan
n sy
syst
stem
em ki
kini
nin.
n. Ju
Juga
ga aka
akan
n me
mena
nari
rik
k ne
neut
utro
rofi
fill da
dan
n
limf
limfos
osit
it se
sert
rtaa me
meng
ngakt
aktif
ifka
kan
n se
sell ma
mast
st ya
yang
ng ak
akan
an me
memb
mbeb
ebas
aska
kan
n
hist
histam
amin
in,, pr
pros
osta
tagl
glan
andi
din
n dan le
leuko
ukotr
trin
in.. PA
PAF
F ak
akan
an me
menga
ngakt
ktiv
ivas
asii
platelets yang akan menyebabkan
menyeb abkan perubahan vaskuler. Diacil gliserida
akan merangsang ekspresi gen dan sintesis protein.
Pada
Pada der
derma
mati
titi
tiss ko
kont
ntak
ak ir
irit
itan
an te
terj
rjad
adii ke
keru
rusa
sakan
kan ker
kerat
atis
isoni
onitt da
dan
n
keluarnya
keluarnya media
mediator-
tor- media
mediator.
tor. Sehing
Sehingga
ga perbed
perbedaan
aan mekani
mekanismeny
smenyaa
dengan dermatis kontak alergik sangat tipis yaitu dermatitis kontak
iritan tidak melalui fase sensitisasi.
23
c. Acne
Akne vulgaris merupakan penyakit kulit yang umum terjadi
pada remaja dan dewasa. Terapi topikal untuk akne dapat digunakan
sebagai monoterapi maupun kombinasi dengan terapi sistemik. Terapi
topika
topikall yang diguna
digunakan
kan dalam
dalam peneli
penelitia
tian
n ini adalah
adalah tretin
tretinoin
oin dan
nicotinamide, dan terapi sistemiknya adalah zinc.
a) Pa
Pato
toge
gene
nesi
siss Acne
Acne
Akne memili
memiliki
ki patoge
patogenes
nesis
is yang multif
multifakt
aktori
orial,
al, tet
tetapi
api secara
secara
umum dapat diidentifikasikan ke dalam empat faktor, yaitu :
- Hi
Hiper
perpr
prol
olif
ifer
eras
asii epide
epiderm
rmis
is fol
folik
ikul
ular
ar..
- Pr
Prod
oduk
uksi
si se
sebu
bum
m ya
yang
ng ber
berle
lebi
biha
han.
n.
- Inflamasi.
- Akti
Aktivi
vita
tass Pro
Propi
pion
onib
ibac
acte
teri
rium
um ac
acnes
nes..
Hipe
Hiperp
rpro
roli
life
fera
rasi
si ep
epid
ider
ermi
miss fo
foli
liku
kula
larr meny
menyeb
ebab
abka
kan
n
pembentukan lesi primer akne, yaitu mikrokomedo yang
membua
membuatt penyum
penyumbat
batan
an folike
folikel.T
l.Terj
erjadi
adinya
nya hiperp
hiperprol
rolife
iferas
rasii
epidermis folikular dipengaruhi oleh penurunan asam linoleat
ku
kuli
litt da
dan
n ad
adan
anya
ya pe
peni
ning
ngka
kata
tan
n ak
akti
tivi
vita
tass IL
IL-1
-1,, se
sehi
hing
ngga
ga
menyebabkan
menyebabkan infundibulu
infundibulum
m atau folikel rambut bagian atas
menjadi
menjadi hiperkerat
hiperkeratotik
otik dan bertambahnya
bertambahnya kohesi keratinosit
keratinosit
sehingga menyumbat muara folikel rambut.
Hormon
Hormon androgen
androgen juga berperan pada folikel
folikel keratinosi
keratinositt
untuk menstimulasi hiperproliferasi melalui dihidrotestosteron
(DHT)
(DHT) sebaga
sebagaii poten
poten androg
androgen
en serta
serta bekerja
bekerja pada
pada aktivi
aktivitas
tas
sebosit yang berlebih.
24
C. Literatur
Literatur Review
a. Topic
Pelaksanaan Evidence
Pelaksanaan Evidence Based Practice pada
Practice pada sistem integumen (luka bakar,
dermatitis, acne)
b. Kata kunci
Evidence Based Practice,
Practice, sistem integumen, luka bakar, dermatitis, acne
c. Sumb
Sumber
er yan
yang
g digu
diguna
naka
kan
n
Penelaa
Penelaahan
han artike
artikell dilakuk
dilakukan
an melalu
melaluii media
media elektr
elektroni
onik
k yaitu
yaitu databa
database
se
google scholar ,, Artikel yang dipilih berupa hasil penelitian pada rentang
tahun 2016-2021.
d. Al
Alas
asan
an pem
pemil
ilih
ihan
an sum
sumbe
berr
a) Su
Sumb
mber
erny
nyaa je
jela
lass
b) Isi jurnal relevan dengan topic
c) Meru
Merupak
pakan
an sum
sumbe
berr prim
primer
er
d) Sumber yang dipakai jelas kredibilit
kredibilitasnya
asnya
e) Sesuai
Sesuai dengan
dengan yang dibutu
dibutuhkan
hkan untuk
untuk penulisa
penulisan
n literatu
literature
re review
review
25
e. Su
Summ
mmar
ary
y jurn
jurnal
al
No Topik Peneliti Tahun Metode Populasi & Hasil Kesimpulan
sampel
1. Efek Madu Arif Mz 2017 Penelitian ini Se
Seb
banya
nyak 10 Hasil penelitian Peny
Penyem
embu
buha
han
n luka
luka baka
bakar
r
Dalam
Dalam Pro
Proses
ses merupakan sampel luka menu
menunjuk
njukkan
kan seca
secara klinis dera
ra klinis deraja
jatt dua
dua da
dang
ngka
kall yang
yang
Epitelisasi penelitian dibagi menjadi 2 proses epitelisasi luka bakar dibe
diberi
ri madu
madu se
seca
cara
ra kl
klin
inis
is
Luka Bakar eksperimental kelompok balut madu lebh cepat berlangsu
berlangsung
ng lebih cepat dari
Dera
eraja
jatt Duaa
Du pada pasien perlakuan
perlakuan yaitu dibanding kan dengan balut yang dibe
dibandingkan iberi kasa tull tullee.
Dangkal yang telah kelompo
kelompokk madu kas
kasaa tul
tulle.
le. Namun
Namun sec ara Namun secara statistik, tidak
secara
lol
lolos
os kaji
kaji etik
etik (M) dan sta
staist
istik
ik tid
tidak
ak did
didapa
apatkan dida
tkan didapatk
patkan
an perbedaa
perbedaan
n yang
penelitian kelompok n yang bermakna bermakn
perbedaan
perbedaa bermaknaa pada proses
kontrol (K). pada proses epitelisasi luka epit
epitelis
elisasi
asi luka bakar yang
bakar derajat dua dangkal diberi madu dan kasa tulle
yang dibalut madu dan kasa
tulle
2. Effectt Of Pramesty,
The Effec 2021 Penelitian ini Popu
Populasi
lasi dalam Luka
dalam Luka ba
baka
karr yang
yang di
diolah Dari penelitian ini diperoleh
olah
Giving
Giv Honey I
ing Honey menggunakan penelitian ini dala
dalam
m bentuk
bentuk madu
madu murni
murni kesi
kesimp
mpul
ulan
an bahw
bahwaa madu
madu
On The meto
metode
de studii adal
stud adalah
ah ju
jurnal dapa
rnal dapatt memb
member
erik
ikan
an ha
hasi
sill dapa
dapatt di
digu
guna
naka
kan
n se
seba
baga
gaii
Process Of pustaka. berlatar yang baik dan sembuh rata- altern
alternati
atiff pen
pengo
gobat
batan
an luk
lukaa
Wound belakang bidang rata dalam 20 hari Proses bakar.
hari.. Proses
Healing In kesehatan penyembuhan
penyembuhan akan lebih
Burned dengan 10 jurnal baik jika luka diberi
Patients internasional campuran
campuran bahan lain yan
yang
g
26
27
Divisi
Divisi Alergi Soetomo
Alergi kontrol
kontrol sete
setelah
lah kunjung
kunjungan
an
Imunologi Surabaya pertama sebesar 174 orang
Unit Rawat periode 2013- (53.2%).
Jala
Jalan
n (URJ) 2015.
(UR
Ilmu
Kesehatan
Kulit dan
28
Kelamin
RSUD Dr.
Soetomo
Surabaya
periode 2013-
2015.
5 Terapi T
To
opikal Usodo,
Usodo, G. 2017 Experimental sebanyak 30 Jumlah lesi pada kelompok Tretinoin
Tretinoin 0,024%
0,024% + Zinc
+ Zinc Oral
Oral
Tretinoin P., dengan orang yang terapi tretinoin
tretinoin 0,025%
0,025% dan Nicotinamid
dan Nicotinamidee 4%+
4%+ Zinc
Zinc
0,025% + Zinc Wibowo, pendekatan
pendekatan dibagi menjadi 2 + zinc
zinc oral (p= 0,00) Or
Oral
al sa
sama
ma – sa
sama
ma ef
efek
ekti
tif
f
Oral D. A., & kohort dan kelompok secara dan nicotinamide
nicotinamide 4%
4% menurunkan
menurunkan jumlah lesi akne
Dibandingkan Ariosta, rancangan com acak untuk + zinc
zinc oral (p= 0,00) vulgaris .
Topikal A. parison group mendapat mengalami penurunan yang
Nicotinamidee
Nicotinamid pre and post pengoba
pengobatan
tan treti sangat
sangat berm
bermakna
akna (p<0
(p<0,05)
,05)..
4% + Zinc Oral test design.
design. noin 0,025%
noin 0,025% Presentase kesembuhan lesi
Pada Akne + zinc
zinc oral
oral pada
Vulgaris dan nicotinamid kelompok tretinoin
tretinoin 0,025%
0,025%
e 4% + zinc
+ zinc oral,
oral, + zinc
zinc ora
rall seb
sebes
esaar 61%
61%
digunakan
digunakan 1 kali sedangkan
sehari tiap kelompok nicotinamide
nicotinamide 4%
4%
malam selama 4 + zinc
zinc or
oral
al sebe
sebesa
sarr 60%.
60%.
minggu Analisis Tidak ada perbedaan
data unutk efek
efektivi
tivitas
tas yang berm
bermakn
aknaa
derajat antara dua kelompok terapi
29
30
kel
kelomp
ompok
ok kontr
kontrol
ol wanit
wanitaa
tidak
tidak teer
teerdapa
dapatt perb
perbedaa
edaan
n
dalam
dalam men
menurun
urunkan
kan juml
jumlah
ah
parameter komedo hitam,
komedo putih, papul, pustul,
hiperpig
hiperpigment
mentasi,
asi, eritemia,
eritemia,
pruritis, xerosis,
desquamation,
desquamation, dan sunburn
dengan nilai p>
nilai p>0,05.
0,05.
7. Pembuatan Ulaen, S. 2012 Penelitian Sa
Sam
mpel yang Dari hasil ekstraksi rimpang Berdasarkan hasil penelitian,
Banne, Y.
Salep Anti yang digunakan temulawak secara maserasi ekst
ekstrak
rak rimp
rimpang
ang temu
temulawa
lawak
k
Suatan, R.
Jerawat Dari digunakan dalam penelitian dip
dipero
eroleh
leh ekstr
ekstrak
ak kental dapat dibuat menjadi sediaan
kental
Ekstrak adal
adalah
ah jeniss ini
jeni adalah sebanyak 50 gram. Ekstrak salep yang memenuhi syarat
Rimpang penelitian rimpang rimpa
rimpang
ng tem
temula
ulawa
wak
k yang pengujia
yang pengujian
n sediaan salep.
Temulawak deskriptif yang temulawak. digunakan
digunakan untuk pembuatan Perlu dilakukan
(Curcuma dila
dilaku
kuka
kan
n di sa
sale
lep
p anti
anti jera
jerawa
watt dari pengem
dari pengembangan
bangan dan
Xanthorrhiza laboratorium. ekstrak rimpang temulawak so
sosi
sial
alis
isas
asii pe
pem
manfa
anfaat
atan
an
Roxb.) se
seb
ban
any
yak 12,1
,16
6 ram. tanaman
gram obat seperti
Be
Berd
rdas
asar
arka
kan
n pe
pene
neli
litian,, temu
tian temula
lawa
wakk da
dala
lam
m bi
bida
dang
ng
form
formul
ulas
asii sasale
lep
p ek ekst
stra k kosmetika
rak
rimpang temulawak
menghasilkan suatu sediaan
semi padat yang
yang mem
memiliki
iliki
31
32
uji statistika
statistika analisa variasi satu
arah (ANOVA) diketahui bahwa
krim ekstrak etanol dau
ekstrak etanol daun
n ubi
jalar dapat memberikan
memberikan
penyembuhan
penyembuhan terhadap luka
bakar.
9. Uji Ak
Aktivitas Nuralifah, 2019 Uji stab
stabilita
ilitass tidak
tidak terc
tercantu
antum
m - Serbuk simplisia daun sirih Sediaan krim ekstrak
N
Antibakteri fisi
fisik
k sedi
sediaa
aan
n dalam jurnal. dari
ari Kab
Kabupat
aten
en Mu
Muna
na te
terp
rpur
urif
ifik
ikas
asii da
daun
un si
siri
rih
h
Armadany
Sediaan Krim , Fery kri
krim
m mel
melipu
iputi
ti diekstra
diekstraksi
ksi men
menggu
ggunaka
nakan
n de
deng
ngan
an konsen
konsentra
trasi
si 0,5
0,5%,
%,
Indradewi
Anti Jerawat pemeriksaan
pemeriksaan etanol 96%. Hasil ekstraksi 1%, 1,5%, dan 2% memiliki
Parawansa
Ekstrak Etanol h, P organoleptis, disaring kemudian akti
aktivita
vitass antijera
antijerawat
wat den
dengan
gan
Pratiwi,
Terpurifikasi homogenitas, dip
dipeka
ekatka
tkan
n de
denga
ngan
n rotary
rotary nil
nilai
ai da
daya
ya ha
hamb
mbat
at ma
masin
sing-
g-
Aulif
Daun Sirih daya sebar, vacuu
vacuum
m evap
evapora
orator
tor pad
padaa ma
masin
sing
g zona
zona ha
hamba
mbatt 1,4
1,41
1
(Piper betle L.) viskositas, pH, suhu 30°C sehingga mm; 5,33 mm; 9,58 mm; dan
dengan Basis dan tipe kri
krim
m dip
dipero
eroleh
leh ekstr
ekstrak
ak etano
etanoll 13 mm terhad
terhadap
ap bakter
bakterii P.
Vanishing m/a sebanyak 72,4 g (14,48%). acne.
acne. Formula
Formula sedi
sediaan
aan krim
Cream - Senyawa yang terkandung ekstr
ekstrak
ak terpu
terpurif
rifika
ikasi
si da
daun
un
Terhadap dalam
dalam dau
daun
n sirih meliputi
meliputi si
siri
rih
h st
stab
abil
il se
seca
cara
ra fisi
fisik
k
Propionibacteri alkalo
alkaloid,
id, sap
saponi
onin,
n, tannin
tannin,, selama penyimpanan ditinjau
um acne dan flav
flavono
onoid.
id. Mekanism
Mekanismee dari pengamatan
kerj
kerjaa flav
flavon
onoi
oid
d se
seba
baga
gaii orga
organole
noleptis,
ptis, homoge
homogenita
nitas,
s,
ant
antimi
imikro
kroba
ba da
dapa
patt dib
dibag
agii pH, viskositas, daya sebar,
menjadi 3 yaitu dan tipe krim m/a.
33
mengham
menghambat
bat sintesis
sintesis asam
nukleat, menghambat fungsi
membran sel dan
mengham
menghambat
bat meta
metaboli
bolisme
sme
energi.
- Uj
Ujii ak
akti
tivi
vita
tass an
anti
tiba
bakt
kter
erii
ekstrak
ekstrak etan
etanol
ol terp
terpurifi
urifikasi
kasi
daun sirih terhadap P. acne
dilakuka
dilakukan
n dengan
dengan melihat
melihat
10. Pe
Pem
mbers
rsih
ihaan Wahyuni, 2015 Metode Populasi Dari hasil Nonparametric
Nonparametric Da
Dari
ri ha
hasi
sill an
anal
alis
isaa da
data
ta da
dan
n
Dermatitis adal
adalah
ah quasii adal
quas adalah
ah semuaa pada
semu program SPSS penelitian yang sudah diuraikan
me
menun
nunjuk
jukkan
kan ada Pengar
Pengaruh
uh dapat ditarik
Atopik Dengan eksperimen. penderita
Pemb
Pember
ersi
siha
han
n Luka
Luka de
deng
ngan
an kesim
kesimpu
pulan
lan seb
sebaga
agaii ber
beriku
ikut:
t:
Cairan Normal dermatitis
menggunakan Cairan Dari 20
Salin atopik.Sampel
NormalSalin terhadap Kondisi Responden
Responden yang mengalami
penelitian ini
adalah penderita Luka pada Klien
Klien Dermatit
Dermatitis
is dermatitis atopic sebelum dan
Atopik dengan nilai ( sesudah dilakukan
dermatitis atopik
P= 0,000).
34
ring
ringan
an sa
samp
mpai
ai pembersihan
pembersihan luka dengan
seda
sedang
ng.. Besa
Besar
r menggunakan cairan Normal
sampel 20 Salin menunjukkan
responden perkembangan
perkembangan kondisi luka
dilakukan
dilakukan secara bagus yang ditandai dengan
Accidental penurunan
penurunan derajat inflamasi
Sampling. pada luka dermatitis yang
diuk
iukur denga
ngan metode
tode
Scorad. Terdapat hubunga
hubungan
n
yang signifikan pembersihan
luka deng
dengan
an menggun
menggunakan
akan
cairan Normal Salin dengan
Kond
Kondid
idii Luka
Luka pa
pada
da klie
klien
n
dermatitis Ato
top
pik ya
yang
ng
ditunjukkan dengan
Nonparametric
Nonparametric Correlations
Correlations
(Spearm
(Spearmen’sr
en’srho)
ho) pada program
SPS
PSS
S ju
jug
ga men
enu
unju
juk
kka
kan
n
ada dengan nilai ( P= 0,000).
11. Pe
Pen
ngaruh
aruh Gel Hervina 2015 Penelitian ini Konsumen yang Berdasarka
Konsumen n hasil penelitian Be
Berdasarkan Berd
rdas
asar
arka
kana
nana
nali
lisi
siss da
data
ta
Anti Jerawat Rela menggunakan dijadikan yang telah dilakuka
dilakukan, yaitu hasilpenelitiandapatdiambilsi
n, yaitu
Dari Ekstrak Afrilyanti pendekatan
pendekatan responden pemberian gel anti mp
data hasil pemberian mpul
ulan
anse
seba
baga
gaib
iber
erik
ikut
ut :
Daun Pepaya kuantitatif sebanyak 12 jerawat dari ekstrak daun - Ada pengaru
garuh
h gel ant
ntii
35
36
37
sebanyak
sebanyak 2 org (20%) dari 10
responden.
13
13.. Perb
Perban
andi
ding
ngan
an Athuf 2015 Penelitian Pasien usia Peneli
Penelitia
tian
n didapa
didapatka
tkan:
n: Skor Krim metronidazol
metronidazol 1% dan krim
38
mendapatt terapi
mendapa
radioterapi, obat
imunosupresan,
asam
asam reti
retino
noat
at
topikal,
isotretinoin oral
dan kemoterapi.
14. Pengaruh dr. Nani 2019 Peneli
Penelitia
tian
n ini Pasien yang Ter
Terda
dapa
patt pe
penu
nurun
runan yang Peng
an yang Penggu
guna
naan
an ek
ekst
stra
rak
k biji
biji
Ekstrak Biji Kumala merupaka
merupakan
n uji didiagnosis bermakna dari jumlah lesi mar
markisa
kisa ungu secara
secara topikal
topikal
Markisa Ungu Dewi. klinis quasi-- dengan
quasi akne noni
noninf
nfla
lama
masi
si,, infl
inflamasii dapat
amas mempengaruhi
( Passiflora
Passiflora eksperimental vulgaris di dan total lesi akne vulgaris perbaika
perbaikan
n akne vulgaris dan
de
deng
ngan
an akne Suma
akne Sumatera Utaraa 73% ( p
tera Utar p < 0,001)
0,001),, secara serta ting
secara tingkat
kat kepu
kepuasan
asan yang
yang
vulgaris. di
dimu
mula
laii bu
bulan berurutan.
lan baik.
April 2019. Penurunan bermakna
seb
sebesa
esarr 36% dari
dari jum
jumlah
lah
spot dan 45,9% dari
persentase area terjangkau
terjangkau
UVRF
UVRF jug
jugaa dia
diama
mati
ti pad
padaa
akhir penelitian ( p
p < 0,001).
39
Hany
Hanyaa 1 da
dari
ri 45 su
subj
bjek
ek
penelitian (2,2%)mengalami
efek samping derajat ringan
dan sementara berupa kulit
terkelup
terkelupas.
as. Sebagian
Sebagian besa
besar
r
subjek
subjek penelitia
penelitian
n (77,
(77,8%)
8%)
menun
nunjuk
jukkan tin
tingkat
kepuasan pasien yang baik.
15. Pengaruh N. Earlia 2018 Penelitian ini Populasi Jumlah sub
Jumlah subjek
jek pen
peneli
elitian Kesim
tian Kesimpu
pulan
lan penel
peneliti
itian
an ini
Pemberian merupakan penelitian ini yang terkump
terkumpul
ul berj
berjumlah adalah suplementasi vitamin
umlah
Vitamin D penelitian uji adala
adalah
h sel
seluruh 68
uruh oran
rang yang te
terb
rbaagi D sel
selam
amaa sa
satu
tu bu
bulan
lan lebih
lebih
Terhadap klinis
klinis (clinical penderita
(clinical me
menj
njad
adii du
duaa ke
kelo
lomp
mpok
ok efek
efektif
tif men
menurun
urunkan
kan dera
derajat
jat
Perbaikan tria
trials
ls)) de
desain Dermatitis
sain penelitian yaitu kelompo
kelompok
k kep
keparah
arahan
an dermatiti
dermatitiss atop
atopik
ik
Gejala Klinis paralel dengan Atopik yang vitamin D (+) dan kelompok pada anak dibanding
dibandingkan
kan
Pada Penderita ma
match
tchin g. Uji berobat
ing. di vita
vitami
min
n D (-)
(-) ya
yang
ng pa
pada
da plasebo.
Dermatitis klin
klinis
is ad adalah Polik
alah Poliklini
linik Kulitt masing-masing
k Kuli
Atopik Di penelitian dan Kelamin kelo
kelomp
mpok
ok terd
terdir
irii da
dari
ri 34
Poliklinik Kulit eksperimental Rumah Sakit sub
Sak subjek
jek pen
peneli
elitia
tian.
n. Jum
Jumlah
lah
Kelamin terencana yang Um
Umum
um De
Dearah subjek
arah yang sudah
RSUD Dr . dilakukan pada dr. zainoel mem
memenuh
enuhii krit
kriteria
eria inkl
inklusi
usi
Zainoel Abidin manusia. Ab
Abid
idin
in Bandaa dan ekslusi penelitian.
Band
Banda Aceh Aceh. Data hasil penelitian
Tahun 2018 : dian
dianal
alis
isis
is meng
menggu
guna
naka
kan
n
40
standar
standar (13
(13,8
,8 6,39) lebih
baik dibandingkan
dibandingkan dengan
kelompok yang tidak
41
f. Literarur
a. Luka Bakar
Kerusakan akibat luka bakar derajat dua dangkal mengenai epidermis dan
bagian atas dari corium / dermis. Penyembuhan terjadi spontan dalam 10-14
1 0-14 hari
h ari
tanpa
tanpa terbent
terbentuk
uk jaring
jaringan
an parut.
parut. Penyemb
Penyembuha
uhan
n luka
luka adalah
adalah suatu
suatu kualita
kualitass dari
dari
kehidupan jaringan. Hal ini juga berhubungan dengan regenerasi jaringan. Proses
penyembuhan dapat terjadi secara normal tanpa bantuan, walaupun beberapa
bahan perawatan dapat membantu untuk mendukung proses penyembuhan (Stotts
Gambaran ini sedikit berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
oleh P.C. Molan (2006) pada luka bakar derajat tiga yang diberi madu dan perak
sufadiazine dimana secara statistik didapatkan perbedaan yang bermakna pada
proses penyembuhan luka bakar tersebut.
42
b. Dermatitis
Dermatiti
Dermatitiss atau yang sering
sering disebu
disebutt eczemaa
eczemaadalah
dalah peradangan
peradangan kulit
dengan morfologi khas namun penyebabnya bervariasi. Kulit yang
mengalami
mengalami dermatiti
dermatitiss memiliki
memiliki ciri
ciri warna
warna kemerahan,
kemerahan, bengkak,
bengkak, vesikel
vesikel kecil
berisi cairan, dan pada tahap akut mengeluarkan cairan. Pada tahap kronis,
kulit
kulit menjad
menjadii bersis
bersisik,
ik, menga
mengalam
lamii likenfi
likenfikas
kasi,
i, menebal
menebal,, retak,
retak, dan dapat
dapat
berubah warna (Jeyaratnam & Koh, 2010).
Menurut
Menurut World Health
Health Organizatio
Organization
n (WHO)
(WHO) tahun
(2013)pada
(2013)pada survey
survey Americ
American
an Academ
Academy
y ofAll
ofAllerg
ergy,
y, Asthma
Asthma and
Immunology (AAAAI), mengungkapkan bahwa dermatitis merupakan
masalah kulit yang umum dimana terdapat 5,7 juta kunjungan dokter pertahun
akibat penyakit
penyakit dermatitis
dermatitis.. Data Kemenkes
Kemenkes RI (2014),
(2014), bahwa ditemukan
ditemukan