Anda di halaman 1dari 40

 

MAKALAH
PELAKSANAAN EVIDENCE BASED PRACTICE PADA SISTEM
INTEGUMEN 
 Disusun Guna Memenuhi Tugas Keperawatan Medical Bedah III 
Dosen: Nunung Liawati, S. Kep., Ners., M.Kep.,

Disusun Oleh:
Kelompok 1
Abdul Karim C1AA18001
Awaldy Mubarok C1AA18023
Erik Setiawan C1AA18041
Dwi Rahayu Kustina C1AA18037
 Nira Nurliani C1AA18081

 Nurahmah Alhasanah C1AA18083


Rizqi Ayu Safitri C1AA18099
Selviana C1AA18103

PRODI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI

1
 

2021

2
 

KATA PENGANTAR

Pujii sy
Puj syuk
ukur
ur ke
kehad
hadir
irat
at Tuhan
Tuhan Yang
Yang Maha
Maha Es
Esaa at
atas
as se
sega
gala
la ra
rahm
hmat
atNY
NYA
A
sehi
sehing
ngga
ga maka
makala
lah
h ini
ini da
dapa
patt te
ters
rsus
usun
un hing
hingga
ga se
sele
lesa
sai.
i. Ti
Tida
dak
k lu
lupa
pa ka
kami
mi ju
juga
ga
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
 pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk 
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterb
Karena keterbata
atasan
san pengeta
pengetahuan
huan maupun
maupun pengal
pengalama
amann kami,
kami, Kami
Kami yakin
yakin
masi
masih
h ba
bany
nyak
ak ke
keku
kura
rang
ngan
an da
dala
lam
m makal
makalah
ah in
ini,
i, Ol
Oleh
eh ka
kare
rena
na it
itu
u ka
kami
mi sa
sang
ngat
at
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Sukabumi, Maret 2021

Kelompok 1

i
 

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
A. LATAR BELAKANG
BELAKANG ........................................................
................................................ ................
................
.............
.....11
B. RUMUSAN
RUMUSAN MASALAH
MASALAH ............................................
....................................................
................
................
.............
.....22
C. TUJUAN ...................................................................................
...................................................... .....................................
................
........2
2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................3
A. SISTEM INTEGUMEN
INTEGUMEN ................................................
.............................................................
.....................
.............
.....3
3
1. PENGERTIAN
PENGERTIAN ...................................................
..................................................................................
...............................3
3

2. FUNGSI
FUNGSI INTEGUMEN
INTEGUMEN ................................................
..........................................................
..................
.........3
.3
3. KOMPONEN
KOMPONEN INTEGUMEN
INTEGUMEN ................................................
....................................... .................
..........4
..4
4. GANGGUAN
GANGGUAN PADA KULIT DAN KUKU.....................................11
KUKU.................................... .11
B. EVIDANCE
EVIDANCE BASE PRACTICE..........................................................
PRACTICE..............................................................16
....16
1. KONSEP
KONSEP EVIDANCE
EVIDANCE BASE PRACTICE
PRACTICE ..............................
...................... ..............
......16
16
2. TUJUAN
TUJUAN DAN
DAN MANFAAT
MANFAAT EVIDANCE
EVIDANCE BASE PRACTICE
PRACTICE .....
... ..17
17
3. PERSYARATAN DALAM PENERAPAN EVIDANCE BASE
PRACTICE .......................................................................................18
4. MODEL IMPLEMENTASI
IMPLEMENTASI EVIDANCE
EVIDANCE BASE
BASE PRACTICE
PRACTICE .....19
.... .19
5. LANGKAH
LANGKAH DALAM EVIDANCE
EVIDANCE BASE PRACTICE...............
PRACTICE................20
.20
6. PELAKSANAAN EVIDANCE BASE PRACTICE PADA SISTEM
INTEGUMEN....................................................................................21
C. LITERATUR
LITERATUR REVIEW...............................................
REVIEW....................................................................
............................
.......25
25
BAB III PENUTUP ............................................................................................45
A. KESIMPULAN .......................................................................
...................................................... .........................
.................
......... 45
DAFTAR PUSTAKA

ii
 

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belakang
Perawat merupakan tenaga kesehatan professional yang memiliki tugas
untuk mengembangkan praktek yang berkontribusi terhadap kesehatan pasien.
Profesionalisme diartikan sebagai tingkat komitmen individu untuk nilai dan
karakteris
karakteristik
tik perilaku
perilaku terhadap
terhadap identitas
identitas karir tertentu.
tertentu. Hal ini merupakan
merupakan
karakteristik penting yang menekankan nilai dan komitmen dalam pemberian
 pelayanan kesehatan kepada masyarakat (Kim-Godwin, Baek, & Wynd,
2010).

Profesionalisme harus menjadi bagian yang mendasar dan melekat dari


seluru
seluruh
h kelomp
kelompok
ok perawa
perawat,
t, baik
baik yang
yang bekerja
bekerja di tat
tatana
anan
n kli
klinis
nis maupun
maupun
akademis. Peran professional dari seorang perawat di pelayanan klinis telah
 berkembang menjadi kemandirian dalam melakukan pengambilan keputusan
klin
klinis
is untuk
untuk diag
diagnos
nosis
is ke
keper
peraw
awat
atan
an,, pe
pengu
nguji
jian
an,, da
dan
n pember
pemberia
ian
n as
asuh
uhan
an
keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien (Facchiano & Snyder, 2012).
Oleh karena itu, untuk memenuhi tanggung jawab peran profesional tersebut,
diperlukan suatu penelitian klinis yang dapat menjadi bukti kuat bahwa suatu
inte
interv
rven
ensi
si ke
kepe
pera
rawa
wata
tan
n tidak
tidak memb
membaha
ahaya
yakan
kan da
dan
n memi
memili
liki
ki ef
efek
ek ya
yang
ng
menguntungkan
menguntungkan bagi pasien,
pasien, baik ditinjau
ditinjau dari segi klinis dan juga ekonomis
(Forbes, 2009).
Salah
Salah satu
satu metode
metode dalam
dalam mendapa
mendapatka
tkan
n hasil
hasil peneli
penelitia
tian
n klinis
klinis yang
terbukti
terbukti manfaatnya adalah dengan melakukan
melakukan kajian terkait
terkait  Evidence Based 
 Practice   dan riset
 Practice riset klinis
klinis keperawatan.
keperawatan. Pemahaman dan penerapan
penerapan hasil-hasi
hasil-hasill
rise
riset/
t/pe
pene
neli
liti
tian
an di ta
tata
tana
nan
n pe
pela
laya
yana
nan
n ke
kepe
pera
rawa
wata
tan
n ak
akan
an memb
memban
antu
tu
meningkatkan mutu dan kualitas pemberian asuhan keperawatan.
 

 Namun, dalam kenyataannya di tatanan klinis, masih banyak tindakan


atau
atau interv
intervens
ensii keperaw
keperawata
atan
n yang dil
dilakuk
akukan
an hanya
hanya berdasark
berdasarkan
an kepada
kepada
kebia
kebiasa
saan
an yang
yang turu
turun
n te
temu
muru
run
n ta
tanp
npaa be
berd
rdas
asar
arka
kan
n pe
perk
rkem
emban
banga
gan
n il
ilmu
mu
 pengetahuan yang baru. Kebiasaan seperti ini perlu dihilangkan dan
digantikan
digantikan dengan kebiasaan
kebiasaan tindakan
tindakan yang berdasarkan
berdasarkan pada bukti riset dan
ilmu pengetahuan.
pengetahuan.  Evidence Based Practice in
inii bi
bisa
sa di
digun
gunak
akan
an un
untu
tuk 

 perawatan pada sistem integumen, seperti intervensi keperawatan sistem
integumen pada pasien luka bakar, dematitis dan acne.

B. Rumusan
Rumusan Masalah

1. Apa
Apa it
itu
u sist
sistem
em int
integu
egume
men?
n?
2. Baga
Bagaim
imananaa pel
pelaks
aksana
anaan
an Evidence
 Evidence Based Practice pada
Practice pada sistem integumen?
3. Baga
Bagama
mana
na lite
litera
ratu
turr review
review pelaks
pelaksana
anaan
an  Evidence Based Practice  pada
sistem integumen?

C. Tujuan
Tujuan
1. Untuk
Untuk menge
mengetah
tahui
ui sist
sistem
em inte
integum
gumen
en
2. Untu
Untuk
k meng
menget
etah
ahui
ui pelak
pelaksa
sana
naan
an Evid
Evidenc
encee Base
Based
d Pr
Prac
acti
tice
ce pa
pada
da si
sist
stem
em
integumen
3. Untuk
Untuk menget
mengetahui
ahui litera
literatur
tur review
review pelaks
pelaksanaa
anaan
n Eviden
Evidence
ce Based
Based Practice
Practice
 pada sistem integumen

2
 

BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Integumen
Integumen
1. Pen
Penger
gertian
tian
Kata
Kata inte
integum
gumen
en ini
ini be
bera
rasa
sall da
dari
ri ba
baha
hasa
sa La
Lati
tin
n "Integumentum",
yang berarti "Penutup". Sistem integumen atau biasa disebut kulit adalah
syst
system
em orga
organ
n ya
yang
ng memb
membed
edak
akan
an,, memi
memisa
sahk
hkan
an,, meli
melind
ndun
ungi
gi,, da
dan
n
meng
mengin
info
form
rmas
asik
ikan
an manu
manusi
siaa te
terh
rhad
adap
ap li
ling
ngku
kung
ngan
an se
seki
kita
tarn
rnya
ya da
dan
n
meru
merupa
pakan
kan orga
organ
n yang
yang palin
paling
g lu
luas
as,, di
dima
mana
na or
orang
ang de
dewa
wasa
sa lu
luas
asnya
nya
mencapai lebih dari 19.000 cm.
Sist
Sistem
em inte
integu
gume
men
n meli
meliput
putii kulit
kulit da
dan
n de
deri
riva
vatn
tnya
ya.. Kuli
Kulitt ya
yang
ng

sebenarnya adalah lapisan penutup yang umumnya terdiri atas dua lapisan
utama
utama yang letakn
letaknya
ya disebe
disebelah
lah luar
luar jar
jaring
ingan
an ikat,
ikat, kendur
kendur.. Sed
Sedangk
angkan
an
derivat integumen meliputi struktu-struktur tertentu yang secara ontogeni
 berasal dari salah satu dari kedua lapisan utama pada kulit yang
sesungg
sesungguhny
uhnyaa yaitu
yaitu epider
epidermis
mis dan dermis
dermis.. Stuktu
Stuktur-s
r-stru
truktu
kturr ter
terseb
sebut
ut
menca
mencaku
kup
p ku
kuli
lit,
t, ra
ramb
mbut
ut,, bu
bulu
lu,, si
sisi
sik,
k, ku
kuku,
ku, kelen
kelenja
jarr kerin
keringa
gatt da
dan
n
 produknya (keringat atau lendir).

2. Fun
Fungsi
gsi Integum
Integumen
en
Integumen dan derivate mempunyai fungsi yang sangat luas di dalam
tubuh meliputi :
a. Pe
Peli
lindu
ndung
ng at
atau
au prot
protek
eksi
si te
terh
rhad
adap
ap mi
mikr
kroo
oorg
rgan
anis
isme
me,, pe
penar
narik
ikan
an,, at
atau
au
kehilangan cairan dan zat iritan kimia maupun mekanik.
 b. Eksterosepsi atau penerimaan stimuli dari lingkungan luar, misalnya
rasa sakit,gatal, panas, dingin.
c. Eksk
Ekskre
resi
si at
atau
au pe
pemb
mbua
uang
ngan
an si
sisa
sa meta
metabo
boli
lism
smee mela
melalu
luii ke
kele
lenj
njar
ar,,
misalnya kelenjarkeringat pada mamalia.

3
 

d. Ther
Thermo
more
regu
gula
lasi
si at
atau
au meng
mengat
atur
ur pa
pana
nass tu
tubu
buh
h pa
pada
da he
hewa
wan
n he
hewa
wan
n
endote
endoterm
rm danhomo
danhomoite
iterm
rm (mamal
(mamalia
ia dan aves)
aves) dibant
dibantu
u oleh
oleh adanya
adanya
rambut dan bulu.
e. Homeos
osttati
atis atau mengatu
atur kada
darr garam dan cairan tubuh
(osmoregulasi).
f. Tempat
Tempat menyimpa
menyimpan
n cadangan
cadangan makanan
makanan seperti
seperti lemak di bawah
bawah kulit.
kulit.
g. Te
Temp
mpat
at sint
sintes
esis
is vit
vitam
amin
in D.
D.

3. Komponen
Komponen Integumen
Integumen
Secara rinci, integumen dapat dibedakan atas:
a. Kulit

Kulit adalah bagian terluar tubuh. Beratnya ± 4,5 kg menutupi area


seluas 18kaki persegi dengan BB 75 kg. Dilihat dari strukturnya, kulit
terdir
terdirii dari
dari dua lapis,
lapis,pal
paling
ing luar
luar disebu
disebutt epider
epidermi
miss ter
tersus
susun
un atas
atas
epithe
epitheliu
lium,
m, skuamo
skuamosa
sa bergar
bergaris,
is, danlapi
danlapisan
san di bawahny
bawahnyaa disebu
disebutt
dermis.
dermis. Tersusun
Tersusun dari jaringan
jaringan ikat tidak beraturan.
beraturan. Kedua lapisan
lapisan
terseb
tersebut
ut berlek
berlekata
atan
n dengan
dengan erat.
erat. Tepat
Tepat di bawah
bawah dermis
dermis ter
terdapa
dapatt
lapisan hypodermis atau fasia superficial yang terutama tersusun dari
 jaringan adiposa yang bukan bagian dari kulit. Lapisan ini banyak 
mengand
mengandung
ung lemak.
lemak. Lemak
Lemak berfun
berfungsi
gsi sebaga
sebagaii cadanga
cadangan
n makanan
makanan,,
 pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas tubuh,
meng
mengik
ikat
at ku
kuli
litt se
seca
cara
ra long
longga
garr de
deng
ngan
an or
orga
gan
n ya
yang
ng te
terd
rdap
apat
at di
 bawahnya.Lapisan ini mengandung jumlah sel lemak yang beragam.
a) Epide
derrmis
Epider
Epidermis
mis merupak
merupakan
an permuk
permukaan
aan kulit
kulit paling
paling luar
luar dengan
dengan
tebal ± 0,07 – 0,12mm.
0,12mm. Epidermis
Epidermis tersusun dari lapisan epitelium
epitelium
 bergaris, mengandung sel-sel pigmen yang memberi warna pada
kulit
kulit dan berfun
berfungsi
gsi melind
melindung
ungii kulit
kulit dari
dari kerusa
kerusakan
kan oleh
oleh sinar 
sinar 

matahari. Epidermis terdiri dari beberapa lapis sel. Lapis paling

4
 

luar disebut stratum korneum, yang disebut juga lapisan bertanduk,


ka
kare
rena
na la
lapi
pisa
san
n ini
ini te
ters
rsus
usun
undar
darii se
sel-
l-se
sell pi
pipi
pih
h be
berk
rker
erat
atin
in yan
yang
g
merupakan sel-sel mati. Keratin adalah suatuprotein yang bersifat
tahan
tahan air,
air, jadi
jadi lapisa
lapisan
n ini merupak
merupakan“
an“mant
mantel”
el”tub
tubuh
uh alami
alami yang
yang
melindungi jaringan-jaringan yang lebih dalam dari kehilangan air.
La
Lapi
pisa
san
n ini
ini se
seca
cara
ra te
teru
russ mener
menerus
us meng
mengal
alam
amii ge
gese
seka
kan
n da
dan
n
mengelupas, namun secara terus menerus pula selalu diganti oleh
sel-sel yang lebih dalam. Persis di bawah stratum korneum adalah
stratum lusidium, yang nampak lebih terang disebabkan akumulasi
dari molekul keratin. Di bawah stratum lusidium adalah stratum
granulosum, merupakan daerah dimana sel-sel mulai mati karena

terakumulasinya molekul bakal keratin yang memisahkan sel-sel


ini
ini da
dari
ri da
daer
erah
ah de
derm
rmal
al.. La
Lapi
pisa
san
n ep
epid
ider
ermi
miss ya
yang
ng berba
berbata
tasa
san
n
la
lang
ngsu
sung
ng de
denga
ngan
n de
derm
rmis
is adala
adalah
h st
stra
ratu
tum
m germi
germina
nati
tivum
vum,, yang
yang
tersusun dari stratum spinosum dan stratum basal.
Stratum
Stratum germinativu
germinativum
m tersusun
tersusun dari sel-sel epidermal yang
menerima
menerima nutrisi
nutrisi cukup daridermis
daridermis.. Sel-sel
Sel-sel tersebut
tersebut mengalami
mengalami
 pembelahan dan menghasilkan berjuta-juta sel baru setiap hari.
Sel-se
Sel-sell yang lebih
lebih tua akan
akan ter
terdes
desak
ak keluar
keluar menjau
menjauhi
hi sumber 
sumber 
nutrisi,sehingga lambat laun akan mati dan mengalami keratinisasi.
Sel utama kedua epidermis (setelah keratinosit) adalah melanosit,
dite
ditemu
muka
kan
n da
dala
lam
m la
lapi
pisa
san
n ba
basa
sal.
l. Pe
Perb
rban
andi
ding
ngan
an se
sel-
l-se
sell ba
basa
sall
terhada
terhadap
p melano
melanosit
sit adalah
adalah 10 : 1. Did
Didala
alam
m melano
melanosit
sit disint
disintesi
esiss
granul
granula-g
a-gran
ranula
ula pigmen
pigmen yang
yang disebut
disebut melanos
melanosom.
om. Melano
Melanosom
som
mengandung biokroma coklat yang disebut melanin.
Melanos
Melanosomd
omdihi
ihidro
drolis
lisis
is oleh
oleh enzim
enzim dengan
dengan kecepat
kecepatan
an yang
 berbeda-beda. Jumlah melanin dalam keratinosit menentukan
warna dari kulit. Melanin melindungi kulit dari pengaruh-pengaruh

5
 

mattahar
ma aharii yang
yang mer
erug
ugiikan.
kan. Seba
Seballiknya
knya,, sinar
nar mat
atah
ahar
arii
meningkatkan pembentukan melanosom dan melanin.
 b) Dermis
Dermis
Dermis tersus
tersusun
un atas
atas jar
jaring
ingan
an ikat,
ikat, ter
terdir
dirii dari
dari dua daerah
daerah
utama,
utama, yaitu
yaitu daerah
daerah papila
papilarr dan daerah
daerah retiku
retikular
lar.. Sepert
Sepertii pada
pada
ep
epid
ider
ermi
mis,
s, keteb
ketebal
alan
anny
nyaa ti
tida
dak
k mera
merata
ta,m
,mis
isal
alny
nyaa de
derm
rmis
is pada
pada
telapak tangan dan telapak kaki lebih tebal daripada di bagian kulit
yang lain.
1. La
Lapi
pisa
san
n pa
papi
pila
lar 

Merupakan lapisan dermal paling atas, sangat tidak rata, bagian
 bawah papila ini nampak bergelombang. Proyeksi seperti

kerucut yang menjorok ke arah epidermis yang disebut papila


dermal
dermal.. Proyeks
Proyeksii terseb
tersebut
ut diproy
diproyeks
eksika
ikan
n pada
pada cap jar
jarii yang
yang
meru
merupa
pakan
kan po
pola
la unik
unik yan
yang
g ti
tida
dak
k be
beru
ruba
bah
h se
sela
lama
ma hi
hidup
dup..
Jaringa
gan
n kapiler ya
yan
ng banyak
yak pada lapisan pap
apiilar 
meny
nyeediak
akaan nutrien untuk lapi
pissan epider
erm
mal dan
memungkinkan panas merambat ke permukaan kulit. Reseptor 
sentuhan juga terdapat dalam lapisan dermal.
2. La
Lapi
pisa
san
n reti
reticu
cula
lar 

Merupakan
Merupakan lapisan
lapisan kulit paling dalam, mengandung
mengandung banyak 
arteri dan vena,kelenjar keringat dan sebaseus, serta reseptor 
tekanan. Baik lapisan papilla rmaupun lapisan retikuler banyak 
mengan
mengandung
dung serabu
serabutt kolagen
kolagen dan serabut
serabutela
elasti
stin.
n. Adanya
Adanya
se
sera
rabu
butt el
elas
asti
tiss te
ters
rseb
ebut
ut meny
menyeb
ebabk
abkan
an kuilt
kuilt or
orang
ang muda
muda
lebihelast
lebihelastis,
is, sedangkan kulit orang tua menjadi keriput
keriput karena
serabu
serabutt elasti
elastiss dan lapisa
lapisan
n lemak
lemak subkut
subkutan
an menjad
menjadii sangat
sangat
 berkurang.Pada seluruh dermis juga mengandung fibroblas,
sel-sel adiposa, berbagai jenis makrofag yang sangat penting

 bagi pertahanan tubuh dan berbagai jenis selyang lain.

6
 

Dermis juga memiliki banyak pembuluh darah, yang


memungkinkan
memungkinkan berperan melakukan regulasi
regulasi suhu tubuh. Bila
suhu
suhu tubuh
tubuh mening
meningkat
kat,, art
arteri
eriold
oldila
ilatas
tasi,
i, dan kapiler
kapiler-ka
-kapil
piler 
er 
de
derm
rmis
is menj
menjadi
adi te
teri
risi
si denga
dengan
n da
dara
rah
h ya
yang
ng pa
pana
nas.
s.Den
Denga
gan
n
demikan
demikan memungkinkan
memungkinkan panas dipancarkan
dipancarkan dari permukaan
permukaan
kulit keudara. Bila suhu lingkungan
lingkungan dingin, maka panas tubuh
harus disimpan, untuk itukapiler dermal berkontriksi sehingga
darah tidak banyak menuju permukaan kulit, dengan demikian
sedikit
sedikit panas tubuh dipancarkan
dipancarkan keluar tubuh. Dermis juga
kaya akan pembuluh limfa dan serabut-serabut saraf. Banyak 
ujung
ujung saraf
saraf berakhi
berakhirr pada
pada dermi
dermiss beruba
berubah
h menjad
menjadii resept
reseptor 
or 

khusus,, sehing
khusus sehinggaga mampu
mampu men
mendet
deteks
eksii peruba
perubahan
han perubah
perubahan
an
yang terjadi di lingkungan yang kemudian disampakan ke otak.
c) Deri
Deriva
vatt Kul
Kuliit
Ramb
Rambut
ut,, kuku,
kuku, da
dan
n ke
kele
lenj
njar
ar kulit
kulit meru
merupak
pakan
an deriv
derivat
at da
dari
ri
epider
epidermi
miss meskip
meskipun
un berada
berada dalam
dalam dermis
dermis,, mereka
mereka berasa
berasall dari
dari
stratum germinativum yang tumbuh ke arah bawah ke bagian yang
lebih dalam dari kulit.
- Kelenjar ku
kulit
Kelenjar kulit dibedakan menjadi dua macam yaitu kelenjar 
sebasea (kelenjarminyak) dan kelenjar keringat.
- Kelenjar minyak 
- Ter
Terdapa
dapatt ham
hampir
pir di se
sem
mua per
permuka
mukaan
an kuli
kulitt kecu
kecual
alii di
daerah-daera
daerah-daerah
h yangtidak
yangtidak berambut
berambut seperti
seperti telapak
telapak tangan
da
dan
n te
tela
lapa
pak
k ka
kaki
ki.. Sa
Salu
lura
ran
n ke
kele
lenj
njar
ar mi
miny
nyak
ak bi
bias
asan
anya
ya
 bermuara pada bagian atas folikel rambut, tetapi pada
 beberapa terbuka langsung ke
k e permukaan kulit, seperti pada
glans penis, glans klitoris, dan bibir.

7
 

Se
Sekr
kres
esii ke
kele
lenj
njar
ar mi
miny
nyak
ak di
dise
sebu
butt se
sebu
bum,
m, meru
merupa
paka
kan
n
campuran dari zat-zat berminyak dan pecahan-pecahan sel.
Sebum berfungsi sebagai pelumas yang memelihara kulit
te
teta
tap
p ha
halu
lus,
s, se
sert
rtaa ra
ramb
mbut
ut te
teta
tap
p kuat.
kuat. Kelen
Kelenja
jarr mi
minya
nyak 

menj
menjad
adii sa
sang
ngat
at aktif
aktif se
sela
lama
ma puber
puberta
tass se
sehi
hingg
nggaa ku
kuli
litt
cender
cenderung
ung bermin
berminyak
yak selama
selama period
periodee ini
ini.. Sering
Sering sebum
sebum
mengum
mengumpul
pul pada suatu
suatu tempat
tempat,, menger
mengering
ing,, dan kadang
kadang
mengan
mengandung
dung bakteri
bakteri,, memben
membentuk
tuk ganggua
gangguan
n kulit
kulit yang
yang
disebut
disebut “black
“blackhead
heads”.
s”. Kadang-
Kadang-kad
kadang
ang kelenj
kelenjar
ar minyak 
minyak 
mengalami infeksi aktif membentuk “ jerawat”.
- Kelenja
njar ke
kerring
ngaat

Merupakan kelenjar eksokrin yang ekskresinya dikeluarkan


melalui pori-pori yang tersebar luas di seluruh permukaan
kulit
kulit.. Kelenj
Kelenjar
ar kering
keringat
at dibedak
dibedakanm
anmenj
enjadi
adi dua macam
macam
 berdasarkan sekresinya, yaitu: kelenjar ekrin dan kelenjar 
apokrin, kelenjar ekrin tersebar di seluruh permukaan tubuh
memproduksi keringat jernih yang terutama mengandung
air, NaCl, dan urea, sedangkan kelenjar apokrin dijumpai
 pada ketiak dan daerah genital. Di samping mensekresikan
air, NaCl, dan urea, kelenjar ini juga mensekresikan zat dari
 bahandasar protein bersusu yang merupakan medium ideal
untuk mikroorgani
mikroorganisme
sme yang berada dalam kulit.Kelen
kulit.Kelenjar 
jar 
ke
keri
ring
ngat
at be
bera
rada
da di ba
bawa
wah
h pe
penge
ngend
ndal
alia
ian
n si
sist
stem
em sa
sara
raf,
f,
merupakan bagian penting dari alat regulasi suhu tubuh.
Bila suhu lingkungan cukup panas, makakelenjar keringat
akan
akan mensek
mensekres
resika
ikan
n kering
keringat
at ke permuk
permukaan
aan tubuh
tubuh untuk 
untuk 
kemudian diuapkan airnya.

8
 

Pe
Peng
ngua
uapa
pan
n ini
ini me
meng
nggu
guna
naka
kan
n pa
pana
nass tu
tubu
buh,
h, se
sehi
hing
ngga
ga
 penguapan keringat berlaku sebagai sistem keadaan darurat
untuk membebaskan panas apabila sistem pendingin kapiler 
tidak bekerja dengan baik untuk memelihara homeostatis.
Kedua jenis kelenjar ini tersusun atas sel mioepitel (dari
 bahasa Latin:myo=otot), sel epitel khusus yang terletak 
an
anta
tara
ra se
sell ke
kele
lenj
njar
ar da
dan
n la
lami
mina
na ba
basa
sali
liss di
diba
bawa
wahn
hnya
ya..
Kontraksi sel mioepitel memeras kelenjar dan melepaskan
sekret
sekret yangs
yangs udah menump
menumpuk.
uk. Aktivi
Aktivitas
tas sekret
sekretori
orik
k sel
kelenj
kelenjar
ar dan kontra
kontraksi
ksi sel mioepi
mioepitel
tel dikend
dikendali
alikan
kan oleh
oleh
sistem saraf otonom dan hormon yang beredar dalam tubuh.

 b. Rambut
Rambut dijumpai di seluruh permukaan tubuh kecuali pada
 permukaan tangan, permukaan kaki, dan bibir.
b ibir. Rambut dibungkus oleh
folikel rambut, yaitu suatu invaginasi epidermis yang terjadi selama
 periode pertumbuhan dengan suatu pelebaran ujung yang dinamakan
 bulbus rambut. Bagian rambut yang berada didalam folikel rambut
disebut akar rambut. Rambut dibentuk oleh mitosis sel-selepithelial
ge
germ
rmin
inal
al ya
yang
ng meng
mengal
alam
amii de
defe
fere
rens
nsia
iasi
si menj
menjad
adii se
sel-
l-se
sell ya
yang
ng
membentuk medula rambut, korteks rambut, dan kutikula rambut. Sel-
sel yang
yang lebih
lebih tua didesa
didesak
k menjau
menjauh
h dari
dari daerah
daerah pertum
pertumbuha
buhan
n ini
ini,,
mereka mati dan mengalami keratinisasi,membentuk bagian membesar 
dari pangkal rambut. Suatu rambut terdiri dari tiga lapis, bagian pusat
disebut medula, yang dikelilingi pertama-tama oleh korteks pelindung
dan kemudian oleh kutikula. Lukapada kutikula menyebabkan ujung
rambut terbelah.

9
 

Folikel rambut dipisahkan daridermis oleh membran hialin non


seluler yang disebut membran glasi, yang merupakan penebalan dari
membra
membrane
ne basali
basalis.
s. Warna
Warna rambut
rambut dit
ditent
entukan
ukan oleh
oleh jumlah
jumlahpig
pigmen
men
dalam korteks rambut. Bila struktur rambut diamati dengan cermat,
akan nampak umumnya tertanam miring pada kulit. Di bagian dalam
dermis terdapat pita kecil dari otot polos yang disebut pili arektor,
menghub
menghubungk
ungkan
an salah
salah satu
satu sisi
sisi folike
folikell rambut
rambut ke lapisa
lapisan
n papill
papillaa
dermis. Bila otot ini berkontraksi pada saat dingin atau takut, maka
 batang rambut akan ditarik ke atas ke posisi yang lebih vertikal.
Fe
Feno
nome
mena
na ini
ini pa
pada
da manu
manusi
siaa se
seri
ring
ng di
dise
sebu
butt “t
“teg
egak
ak bulu
bulu ro
roma
ma”.
”.
Aktivitas otot pili arektor juga memberikan tekanan kepada kelenjar 

mi
minya
nyak
k di se
seki
kita
tarr foli
folike
kel,
l, meny
menyeb
ebabk
abkan
an se
seju
juml
mlah
ah ke
keci
cill se
sebu
bum
m
dibebaskan.
c. Kuku
Kuku
Kuku merupak
merupakan
an deriva
derivatt epider
epidermis
mis yang berupa
berupa lempeng
lempeng--
lempeng zat tanduk terdapat pada permukaan dorsal ujung jari tangan
dan jari kaki. Kuku terdiri dari bagian akar dan bagian badan. Dilihat
dari atas, pada bagian proksimal badan kuku terdapat bagian putih
 berbentuk bulan sabit yang disebut lunula. Warna putih lunula
disebabkan epitel yang lebih tebal dari epitel kasar kuku dan kurang
melekatnya
melekatnya epitel
epitel dibawahnya
dibawahnya sehingga
sehingga transmisi
transmisi warna pembuluh
pembuluh
darah kurang dipancarkan.Seperti halnya rambut, kuku tersusun atas
za
zat-
t-za
zatt mati
mati,, yaitu
yaitu la
lapi
pisa
san
n ko
komp
mpak
ak da
dari
ri ep
epit
itel
el ya
yang
ng menga
mengala
lami
mi
 pertandukan. Kuku tumbuh ke arah distal, meluncur diatas kulit dasar 
kuku
kuku yang dikena
dikenall sebaga
sebagaii hiponi
hiponikiu
kium,
m, yang melanj
melanjutka
utkan
n diri
diri ke
ep
epid
ider
ermi
miss ya
yang
ng meli
melipu
puti
ti pe
perm
rmuka
ukaan
an ve
vent
ntra
rall ja
jari
ri-j
-jar
ari.
i. Pe
Perl
rlua
uasa
san
n
epidermis berzat tanduk pada ujung proksimal lipatan kuku adalah
eponikium atau kutikula. Kuku hampir tidak berwarna tetapi nampak 

10
 

kemerahan karena warna darahyang berada di dalam kapiler di bawah


kuku.
4. Gangguan pada Kulit dan Kuku

Kulit merupakan bagian dari tubuh yang berhubungan langsung


dengan
dengan lingku
lingkungan
ngan luar.
luar. Oleh
Oleh karena
karena it
itu
u sangat
sangat mungki
mungkin
n mengal
mengalami
ami
gangguan
gangguan dan mengalami
mengalami kerusakan. Gangguan tersebut
tersebut terutama berupa
ga
gangg
nggau
auan
an meka
mekani
nis,
s, za
zat-
t-zat
zat kimi
kimia,
a, da
dan
n mi
mikr
kroor
oorga
gani
nism
sme.
e. Bebe
Bebera
rapa
pa
gangguan pada kulit dan kuku antara lain: jerawat, impetigo, dermatitis,
dan onikomikosis.

a. Jerawat
Jerawa
Jerawatt adalah
adalah suatu
suatu perada
peradangan
ngan kelenj
kelenjar
ar minyak,
minyak, ter
terjad
jadii
 biasanya mulai pada saat pubertas. Jerawat yang umum disebut acne
vulgari (jerawat vulgaris). Jerawat ini umumnya terjadi pada individu
 berumur antara 14 – 25 tahun, diderita oleh hamper 80% anak muda.
 Namun tidak sedikit orang dewasa yang menderita jerawat tersebut.
Jenis jerawat yang lain adalah acne cosmetika (jerawat kosmetik) yang
disebabkanoleh pengguanaan make-up dan bahan kosmetik lain dalam
 jangka lama.Pada masa pubertas kelenjar minyak pada kulit di bawah
 pengaruh hormonandrogen tumbuh membesar dan meningkatkan

 produksi sebum, yaitu berupa produk lipid kompleks. Di samping


hormon androgen, ovarium dapat menstimulus sekresi minyak kulit
samaa baiknya
sam baiknya dengan
dengan hormon
hormon androg
androgen.
en. Jerawat
Jerawat ter
terjad
jadii ter
teruta
utama
ma
 padakelenjar minyak folikel, dimana kelenjar minyak membesar dan
ra
ramb
mbut
utnya
nya menga
mengala
lami
mi rudi
rudime
ment
nter
er.. Folik
Folikel
el-f
-fol
olik
ikel
el se
secar
caraa ce
cepa
patt
ditempati koloni mikroorganismeyang tumbuh dengan subur, karena
lingkungan folikel kaya akan lipid.

11
 

Bila ini terjadi, maka kantung sel-sel jaringan ikat dapat rusak 
dan memindah sel-sel epidermal sehingga terbentuk bekas luka yang
tetap. Menghadapi jerawat harus hati-hati, perlu menghindari memijat
atau menggaruknya supaya tidak terjadi luka.
 b. Impetigo
Impetigo
Impetigo adalah suatu infeksi
infeksi permukaan
permukaan atas kulit, disebabkan oleh
stafilokoki atau streptokoki, dan ditandai oleh binntil-bintil terisolasi
yang
yang menger
mengeras
as kemudi
kemudian
an pecah.T
pecah.Terj
erjadi
adi biasan
biasanya
ya di sekita
sekitarr mulut,
mulut,
hidung, dan tangan. Peradangan terisolasi pada lapisan papila kulit,
meli
melibat
batka
kan
n ja
jari
ring
ngan
an ka
kapi
pile
lerr da
dan
n st
stra
ratu
tum
m ko
korn
rneu
eum.
m. Penya
Penyaki
kitt in
inii

umumny
umumnyaa menyer
menyerang
ang anak-an
anak-anak,
ak, dan dapat
dapat epidem
epidemik
ik serius
serius pada
pada
taman kanak-kanak.
c. Dermatitis
Dermatiti
Dermatitiss adalah suatu peradangan kulit, ada beberapa
beberapa jenis dengan
 penyebab yangberbeda-beda, antara lain:
a) Dermatiti
Dermatitiss kroni
kronik,
k, sering
sering terjadi
terjadi pada tangan
tangan atau
atau kaki,
kaki, dan terjadi
terjadi
karena iritasiyang terus menerus. Ditandai oleh penebalan kulit,
 peradangan, dan pengelupasan. Kadang-kadang disebabkan oleh
 pencucian tangan yang berlebihan atau oleh sisa sabun atau
deterjen yang berada di bawah cincin. Kadang-kadang disebabkan
oleh infeksi jamur.
 b) Dermatitis kontak, adalah jenis peradangan kulit yang disebabkan
oleh
oleh zat kimiay
kimiayang
ang bersin
bersinggun
ggungan
gan dengan
dengan kulit.
kulit. Misaln
Misalnya
ya zat
kimia
kimia yang keras,
keras, deterj
deterjen,
en, atausa
atausabun
bun yang mengir
mengirita
itasi
si secara
secara
langsu
langsung.
ng. Dapat
Dapat pula
pula oleh
oleh sua
suatu
tu zat yang menyeba
menyebabka
bkan
n reaksi
reaksi
al
aler
ergi
gi ya
yang
ng ba
baru
ru munc
muncul
ul se
sete
tela
lah
h 5 – 6 ha
hari
ri se
sete
tela
lah
h kont
kontak
ak..
Penyebab utama dermatitis kontak adalah racun sejenis tumbuhan

12
 

menjal
menjalar,
ar, bahan
bahan kimia
kimia pada sepatu
sepatu dan baju,
baju, ran
rantai
tai arl
arloji
oji dari
logam, salep antibiotik, dan bahan kosmetik.
c) Ekse
Eksem,
m, meru
merupa
pakan
kan pe
pera
rada
dang
ngan
an ya
yang
ng di
dita
tand
ndai
ai ol
oleh
eh mele
melepuh
puhny
nyaa
kulit,, kemerah-mer
kulit kemerah-merahan,
ahan, keluar cairan
cairan dari peradangan ini, kerak,
keropeng,
keropeng, rasa gatal, dankadang-kada
dankadang-kadang
ng mongering.
mongering. Umumnya
Umumnya
ek
ekse
sem
m te
terd
rdap
apat
at pada
pada te
temp
mpat
at le
leku
kukan
kan ku
kuli
lit,
t,mi
misa
saln
lnya
ya bagia
bagian
n
 belakang lutut, dan ujung dari siku. Terdapat beberapa
macameksem, salah satu jenis yang umum dermatitis atopik, yaitu
 peradangan kulit yangdisertai rasa gatal disebabkan oleh alergi.
d) Dermat
Dermatiti
itiss eksfol
eksfoliat
iatif,
if, merupak
merupakan
an jenis
jenis dermati
dermatitis
tis yang ditanda
ditandaii
dengan adanya pengelupasan kulit di seluruh tubuh disertai dengan

rontok
rontoknya
nya rambut
rambut.. Seluru
Seluruh
h per
permuk
mukaan
aan kulit
kulit berwar
berwarna
na merah,
merah,
 berkerak, dan menebal. Pada banyak kasustidak diketahui
 penyebabnya, tetapi kadang-kadang terjadi mengikuti suatu
efek samping dari obat.
e) Dermatiti
Dermatitiss sebor
seboreik,
eik, merupakan
merupakan jenis
jenis dermati
dermatitis
tis yang
yang ditandai
ditandai oleh
 pengerakandan peradangan kulit kepala dan kadang-kadang kulit
muka dan bagian tubuhyang lain. Pada umumnya penyebabnya
adalah ketombe.
f) Onikom
Onikomiko
ikosis
sis,, merupakan
merupakan peradan
peradangan
gan kuku yang diseba
disebabkan
bkan oleh
oleh
infeksi jamur. Onikomikosis umumnya terdapat pada orang yang
memiliki daya tahan rendah terhadap infeksi, misalnya penderita
diabetes atau pasien yang menggunakan kortikosteroid atau obat
hormon
hormonal
al yang
yang lain.
lain. Onikom
Onikomiko
ikosis
sis disebab
disebabkan
kan oleh
oleh sejuml
sejumlah
ah
 jamur dan sering dihubungkan dengan paronisia.

13
 

d. Luka bakar
Luka bakar adalah luka yang dapat timbul akibat kulit terpajan
ke suhu tinggi, syok listrik, atau bahan kimia (Corwin, 2001). Luka
 bakar mengakibatkan peningkatan permeabilitas pembuluh darah
sehing
sehingga
ga air,
air, natriu
natrium,
m, klorid
kloridaa dan protei
protein
n tubuh
tubuh akan
akan keluar
keluar dari
dari
dalam sel dan menyebabkan terjadinya edema yang dapat berlanjut
 pada keadaan hipovolemia dan hemokonsentrasi. Kehilangan cairan
tubuh pada klien luka bakar dapat disebabkan oleh beberapa faktor 

antara
antara lain:
lain: pening
peningkat
katan
an minera
mineralok
lokort
ortikoi
ikoid
d (reten
(retensi
si air
air,, natriu
natrium,
m,
klorida, ekskresi kalium), peningkatan permeabilitas pembuluh darah,
 perbedaan tekanan osmotik intra dan ekstra sel (Djuanda,A 2001).
Perpindahan cairan dari intravaskuler ke ekstravaskuler melalui
kebocoran kapiler yang mengakibatkan kehilangan Na, air dan protein
 plasma serta edema jaringan diikuti dengan; penurunan curah jantung,
hemokon
hemokonsen
sentra
trasi
si sel darah
darah merah,
merah, penurun
penurunan
an perfus
perfusii pada
pada organ
organ
mayor, edema menyeluruh. ( Mansjoer, A.dkk. 2000).
Dengan menurunnya volume intravaskuler, maka aliran plasma
ke ginjal
ginjal dan GFR akan
akan menuru
menurun
n yang
yang mengak
mengakiba
ibatka
tkan
n penuru
penurunan
nan
haluaran urine (Djuanda, A.2001).
Sepertiga dari klien-klien luka bakar akan mengalami masalah
 pulmoner yang berhubungan dengan luka bakar. Meskipun tidak 
terjadi cedera pulmoner, hipoksia (starvasi oksigen) dapat dijumpai.
Pada luka bakar yang berat, konsumsi oksigen oleh jaringan tubuh
klie
klien
n akan
akan meni
mening
ngkat
kat du
duaa ka
kali
li li
lipat
pat se
seba
bagai
gai ak
akib
ibat
at da
dari
ri ke
kead
adaan
aan
hipermetabolisme dan repon lokal.(Djuanda, A. 2001).

14
 

Cedera
Cedera inhala
inhalasi
si merupa
merupakan
kan penyeba
penyebab
b utama
utama kemati
kematian
an pada
pada
korban-korban kebakaran. Karbonmonoksida mungkin merupakan gas
ya
yang
ng palin
paling
g se
seri
ring
ng menye
menyeba
babk
bkan
an ceder
cederaa in
inha
hala
lasi
si karen
karenaa ga
gass in
inii
merupakan produk sampingan pembakaran bahan-bahan organik.
 Efek patofisiologiknya adalah hipoksia jaringan yang terjadi
ke
keti
tika
ka ka
karb
rbon
onmo
mono
noks
ksid
idaa be
beri
rika
kata
tan
n de
deng
ngan
an he
hemo
mogl
glob
obin
in untu
untuk 

membentuk karboksihemoglobin.(Djuanda, A. 2001).
Respon umum yang biasa terjadi pada klien luka bakar >20%
adalah penurunan aktivitas gastrointestinal. Hal ini disebabkan oleh
kombin
kombinasi
asi efek
efek repson
repson hipovol
hipovolemi
emik
k dan neurolo
neurologik
gik serta
serta respon
respon
endokrin terhadap adanya perlukaan luas.(Djuanda, A. 2001).

Pe
Pert
rtah
ahana
anan
n im
imuno
unolo
logi
gik
k tu
tubu
buh
h sa
sanga
ngatt be
beru
ruba
bah
h ak
akib
ibat
at lu
luka
ka
 bakar. Semua tingkat respon imun akan dipengaruhi nsecara
meru
merugi
gikan
kan.. Kehi
Kehila
lang
ngan
an inte
integr
grit
itas
as ku
kuli
litt di
diper
perpa
para
rah
h la
lagi
gi denga
dengan
n
 pelepasan faktor-faktor inflamasi yang abnormal, perubahan kadar 
imunoglobul
imunoglobulin
in serta
serta komplemen
komplemen serum,
serum, gangguan fungsi neutrofil,
neutrofil,
da
dan
n pe
penu
nuru
runa
nan
n juml
jumlah
ah limf
limfos
osit
it (l
(lim
imfo
fosi
sito
tope
peni
nia)
a).. Imun
Imunos
osup
upre
resi
si
membuat klien luka bakar berisiko tinggi untuk mengalami sepsis.
(Djuanda, A. 2001).
Hilangn
Hilangnya
ya kulit
kulit juga
juga menyeba
menyebabka
bkan
n ketida
ketidakma
kmampu
mpuan
an tubuh
tubuh
untuk
untuk mengat
mengatur
ur suhunya
suhunya.. Karena
Karena itu klien-k
klien-klie
lien
n luka
luka bakar
bakar dapat
dapat
memperlihatkan suhu tubuh yang rendah dalam beberapa jam pertama
 pasca luka bakar, tetapi kemudian setelah keadaan hipermetabolisme
menyetel kembali suhu inti tubuh, klien luka bakar akan mengalami
hipertermi selama sebagian besar periode pasca luka bakar kendati
tidak terdapat infeksi.

15
 

B. Evidence
Evidence Based
Based Practice
Practice
1. Konsep Evidanc
Konsep Evidance
e Based Pr
Practiced 
acticed  (EBP)
 (EBP)
Evidence Based Practice (EBP) merupakan upaya untuk mengambil
keputu
keputusan
san klinis
klinis berdas
berdasark
arkan
an sumber
sumber yang paling
paling rel
releva
evan
n dan valid.
valid.
Dengan kata lain, EBP merupakan jalan untuk mentransformasikan hasil
 penelitian ke dalam praktek keperawatan sehingga perawat dapat

mening
meningkat
katkan
kan rasa
rasa peduli
pedulinya
nya ter
terhada
hadap
p pasien
pasien.. EBP merupak
merupakan
an suatu
suatu
 pendekatan memecahkan masalah untuk mengambilan keputusan dalam
organisasi pelayanan kesehatan yang terintegrasi di dalamnya adalah ilmu
 pengetahuan atau teori yang ada dengan pengalaman dan bukti - bukti
nyata yang baik (pasien dan
 praktisi).
Evidence
Evidence Based Practice (EBP) adalah Penggunaan
Penggunaan bukti terbaik
terbaik saat
ini secara sadar dan bijaksana dalam hubungannya dengan keahlian klinis,
nilai pasien, dan keadaan untuk memandu keputusan perawatan kesehatan.
EBP
EBP meru
merupa
paka
kan
n pe
pende
ndeka
kata
tan
n ya
yang
ng dapat
dapat di
digun
gunak
akan
an da
dala
lam
m pr
prakt
aktik 
ik 
keperawatan kesehatan, yang berdasarkan hasil penelitian atau fakta dan
 bukan hanya asumsi untuk menuntun pengambilan keputusan dalam
 proses
 perawatan.
Menur
Menurut
ut (Ing
(Inger
erso
soll
ll G, 2000)
2000),, EBP
EBP ad
adal
alah
ah pe
pengg
nggun
unaa
aan
n te
teor
orii da
dan
n
informasi yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian secara teliti, jelas
dan bijaks
bijaksana
ana dalam
dalam pembuat
pembuatan
an keputus
keputusan
an tentan
tentang
g pember
pemberian
ian asuhan
asuhan

ke
kepe
pera
rawa
wata
tan
n pa
pada
da indi
indivi
vidu
du at
atau
au se
seke
kelo
lomp
mpok
ok pa
pasi
sien
en da
dan
n de
deng
ngan
an

16
 

memp
memper
erti
timb
mban
angk
gkan
an ke
kebu
butu
tuha
han
n da
dan
n pi
pili
liha
han
n da
dari
ri pa
pasi
sien
en te
ters
rseb
ebut
ut..
Sedangkan menurut (Mullhal 1998), EBP merupakan penggabungan bukti
yang diperoleh dari hasil penelitian dan praktek klinis ditambah dengan
 pilihan dari pasien ke dalam keputusan klinis.

2. Tujuan Dan Manfaat


Manfaat Evidance
Evidance Based
Based Practiced
Practiced (EBP)
a. Tujuan EB
EBP :
a) Tuj
Tujuan
uan EBP
EBP yait
yaitu
u membe
emberrik
ikan
an dat
data pada
pada pera
perawa
watt pr
prak
akttisi
 berdasarkan bukti ilmiah agar dapat memberikan perawatan secara

efekti
efektiff dengan menggun
menggunakan
akan hasil
hasil penelit
penelitian
ian yang terbai
terbaik,
k,
menyelesaika
menyelesaikan
n masalah yang ada di tempat
tempat pemberian
pemberian pelaya
pelayanan
nan
terhadap pasien, mencapai kesempurnaan dalam pemberian asuhan
keperaw
keperawata
atan
n dan jamina
jaminan
n standa
standarr kualita
kualitass dan untuk
untuk mem
memicu
icu
adanya inovasi (Grinspun, Virani & Bajnok, 200l / 2002).
 b) Menurut Stout & Hayes (2005), EBP bertujuan untuk memberi
alat, berdasarkan bukti-bukti terbaik, untuk mencegah, mendeteksi
dan menangani gangguan kesehatan artinya dalam memilih suatu
 pendekatan pengobatan kita hendaknya secara empiris melihat
kajian penelitian yang menunjukkan keefektifan suatu pendekatan
terapi tertentu pada diri individu tertentu.
 b. Manfaat EBP :
1) Menjadi
Menjadi jembatan
jembatan antara
antara peneliti
penelitian
an dan praktik
praktik keperaw
keperawatan.
atan.
2) Mengelimina
Mengeliminasi
si peneliti
penelitian
an dengan k
kualit
ualitas
as penelitia
penelitian
n yang buruk.
buruk.
3) Mencega
Mencegah
h terjad
terjadiny
inyaa inform
informasi
asi yang overlo
overload
ad ter
terkai
kaitt hasil-
hasil-has
hasil
il
 penelitian.
4) Meng
Mengel
elim
imin
inas
asii bu
buday
dayaa la
laya
yana
nan
n ke
kese
seha
hata
tan
n di
dima
mana
na pr
prak
akti
tik
k yang
yang

tidak berbasis bukti.

17
 

5) Meningkatkan
Meningkatkan kepercayaan
kepercayaan diri
diri dalam
dalam mengambi
mengambill keputusan.
keputusan.
6) Inte
Integr
gras
asii EBP
EBP da
dan
n prak
prakti
tik
k as
asuh
uhan
an keper
keperaw
awat
atan
an sa
sang
ngat
at penti
penting
ng
untuk meningkatkan kualitas perawatan pada pasien.

3. Persyaratan
Persyaratan dalam Penerapan
Penerapan EBP
Dalam
Dalam menera
menerapka
pkan
n EBP,
EBP, perawa
perawatt harus
harus memaha
memahami
mi konsep
konsep
 penelitian dan tahu bagaimana secara akurat mengevaluasi hasil
 penelitian. Konsep penelitian meliputi antara lain proses atau langkah-

langkah
langkah dalam
dalam peneli
penelitia
tian
n kuanti
kuantitat
tatif
if dan peneli
penelitia
tian
n kualita
kualitatif
tif,, eti
etika
ka
 penelitian, desain penelitian, dan sebagainya. Keakuratan dalam
mengev
mengevalu
aluasi
asi hasil
hasil penelitia
penelitian
n antara
antara lain dapat
dapat dit
diting
ingkat
katkan
kan dengan
menggunakan panduan yang sesuai dengan desain dan jenis penelitian
yang dilakukan.
Tingkatan Hirarki dari penerapan EBP Tingkatan hirarki digunakan
untuk mengukur kekuatan suatu evidence dari rentang tingkatan rendah
menuju ke tingkatan tinggi :
a. Lapora
Laporan
n fenomena
fenomena atau
atau kejadian
kejadian - kejadi
kejadian
an yang kita
kita temuai
temuai sehari
sehari – 
hari
 b. Studi kasus
c. Studi
Studi lapa
lapangan
ngan atau
atau lapor
laporan
an deskr
deskript
iptif 
if 
d. Studi
Studi percobaa
percobaan
n tanpa
tanpa penggunaa
penggunaan
n teknik
teknik pengambi
pengambilan
lan sampel
sampel secara
secara
acak (random)
e. Stud
Studii percob
percobaa
aan
n ya
yang
ng mengg
menggun
unaka
akan
n se
seti
tida
dakny
knyaa ad
adaa sa
satu
tu ke
kelo
lomp
mpok 
ok 
 pembanding dan menggunakan sampel secara acak 
f. System
Systemic
ic reviews
reviews untuk
untuk kelompo
kelompok
k bijak bestar
bestarii atau metaana
metaanalis
lisaa yaitu

 pengkajian

18
 

 berbagai penelitian yang ada dengan tingkat kepercayaan yang tinggi.

4. Model Implmentasi
Implmentasi Evidence
Evidence Based
Based Practice
Practice
a. Model
odel Sett
Settller 
Merupakan seperangkat perlengkapan atau media penelitian untuk 

mening
meningkat
katkan
kan penerap
penerapan
an Eviden
Evidence
ce Based.
Based. 5 langkah
langkah dalam
dalam Model
Model
settler:
1) Fa
Fase
se 1 : Pe
Pers
rsia
iapa
pan.
n.
2) Fa
Fase
se 2 : Vali
Valida
dasi
si..
3) Fase 3 : Perbandin
Perbandingan
gan evaluasi
evaluasi dan
dan pengambil
pengambilan
an keputusan.
keputusan.
4) Fase
Fase 4 : Trans
Translas
lasii dan apli
aplikas
kasi.
i.
5) Fa
Fase
se 5 : Eval
Evalua
uasi
si
 b. Model IOWA Model of Evidence Based Practice to Promote Quality
Care
Model EBP IOWA dikembangkan oleh Marita G. Titler, PhD,
RN, FAAN, Model IOWA diawali dari pemicu atau masalah. Pemicu /
masalah ini sebagai focus masalah. Jika masalah mengenai prioritas
dar
dari su
suat
atu
u orga
organi
nisa
sasi
si tim
tim seger
egeraa di
dibe
bent
ntuk
uk.. Tim
Tim ter
erdi
diri
ri dari
dari
stakeholders, klinisian, staf perawat dan tenaga kesehatan lain yang
dirasakan penting untuk diliatkan dalam EBP. Langkah selanjutnya
adalah mensistesis EBP. Perubahan terjadi dan dilakukan jika terdadat
cukup bukti yang mendukung untuk terjadinya perubahan. kemudian

19
 

dilakukan evaluasi dan diikuti dengan diseminasi (Jones dan Bartlett,


2004 : Bernadette Mazurek Melnyk, 2011).

c. Model
Model kons
konsept
eptual
ual Rosswu
Rosswurm
rm dan
dan Larr
Larrabee
abee
Model ini disebut juga dengan model Evidence Based Practice

Change yang terdiri dari 6 langkah yaitu :


Tahap 1 : mengkaji kebutuhan untuk perubahan praktis
Tahap 2 : tentukkan evidence terbaik 
Tahap 3 : kritikal analisis evidence
Tahap 4 : design perubahan dalam praktek 
Tahap 5 : implementasi dan evaluasi perubahan
Tahap 6 : integrasikan dan maintain perubahan dalam praktek 
Model ini menjelaskan bahwa penerapan Evidence Based ke
lahan
lahan prakte
praktek
k harus
harus memper
memperhat
hatika
ikan
n lat
latar
ar belakan
belakang
g teori
teori yang ada,
ada,
ke
keva
vali
lida
dan
n da
dan
n ke
kere
reli
liab
abil
ilit
itas
asan
an meto
metode
de ya
yang
ng di
digu
guna
naka
kan
n se
sert
rtaa
 penggunaan nomenklatur yang standar.

5. Langkah – Langkah
Langkah Dalam EBP
a. Langka
Langkah
h 1: Kemba
Kembangk
ngkan
an seman
semangat
gat penel
peneliti
itian
an
Sebelum memulai dalam tahapan yang sebenarnya didalam EBP, harus
ditumbuhkan semangat dalam penelitian sehingga klinikan akan lebih
nyaman
nyaman dan tertar
tertarik
ik mengen
mengenai
ai pertan
pertanyaan
yaan - pertan
pertanyaan
yaan berkai
berkaitan
tan

dengan perawatan pasien.

20
 

 b. Langkah 2: Ajukan pertanyaan klinis dalam format PICOT


Pertanyaan klinis dalam format PICOT untuk menghasilkan evidence
yang lebih baik dan relevan.
a) Populasi
Populasi pasien
pasien (P) : Siapa yang menjadi
menjadi populas
populasii yang menderi
menderita
ta
masalah ?
 b) Intervensi (I) : Intervensi keperawatan seperti apa yang kira - kira
menyebabkan masalah bagi pasien, bagi organisasi, bagi perawat?
c) Perban
Perbandin
dingan
gan interven
intervensi
si / Compar
Compariso
ison
n int
interv
ervens
ensii (C) : interv
intervens
ensii
standar atau intervensi yang biasa dilakukan.
d) Hasi
Hasill ya
yang
ng diha
dihara
rapk
pkan
an / Outc
Outcom
omee (O)
(O) : be
beru
rupa
pa pe
peng
nget
etah
ahua
uan,
n,
 praktik atau proses dan pasien.

e) Batas waktu atau Time


Time (T)
(T) : berapa
berapa waktu yang diperlu
diperlukan
kan

6. Pelaksanaan
Pelaksanaan Evidence
Evidence Based
Based Practice
Practice Pada Sistem
Sistem Integumen
Integumen
a. Luka bakar 
Kulit merupakan salah satu organ tubuh yang rentan terjadi
kerusakan, salah satunya akibat suhu tinggi dapat menyebabkan luka
 bakar. Penyembuhan luka bakar sangat tergantung dengan manajemen
luka
luka ya
yang
ng ba
baik
ik.. Te
Terd
rdapa
apatt ba
banya
nyak
k ba
baha
han
n ob
obat
at-ob
-obat
atan
an ya
yang
ng da
dapat
pat
mempercepat kesembuhan luka bakar, antara lain adalah madu. Madu
 berperan sebagai antibakteri dan saat ini sudah dimanfaatkan dalam
tatalaksan
tatalaksanaa luka bakar. Madu memiliki beberapa sumber nutrisi yang
kaya akan asam amino, karbohidrat, protein, vitamin dan mineral yang
 berperan dalam mempercepat penyembuhan kulit. Di dalam madu juga
terdapa
terdapatt senyaw
senyawaa organi
organik
k sepert
sepertii polypen
polypenol
ol dan glykos
glykosida
ida yang
yang
 bersifat antiviral dan antibakteri yang dapat menekan infeksi yang
merupakan salah satu penghambat penyembuhan luka bakar. Madu
terbukt
terbuktii dapat
dapat mengham
menghambat
bat pertum
pertumbuha
buhan
n bakteri
bakteri Escher
Escherich
ichia
ia coli,
coli,

Lister
Listeria
ia monocy
monocytog
togenes
enes,, dan Staphyl
Staphyloco
ococcus
ccus aureus
aureus.. Nutri
Nutrisi
si yang

21
 

 baik, kandungan antiviral dan


da n antibakteri iniliah yang membuat madu
efektif sebagai tatalaksana masalah kulit, terutama luka bakar.
a) Pa
Pato
tofi
fisi
siol
olog
ogii
Pajanan panas yang menyentuh permukaan kulit mengakibatkan
ke
keru
rusa
saka
kan
n pe
pemb
mbul
uluh
uh da
dara
rah
h ka
kapi
pile
lerr ku
kuli
litt da
dan
n pe
peni
ning
ngka
kata
tan
n
 permeabilitasnya. Peningkatan permeabilitas ini mengakibatkan
edema jaringan dan pengurangan cairan intravaskular. Kerusakan
kulit
kulit akibat
akibat luka
luka bakar
bakar menyeba
menyebabka
bkan
n kehi
kehilan
langan
gan cairan
cairan ter
terjad
jadii
akibat penguapan yang berlebihan di derajat 1, penumpukan cairan
 pada bula di luka bakar derajat 2, dan pengeluaran cairan dari
keropeng luka bakar derajat 3. Bila luas luka bakar kurang dari

20%,, biasan
20% biasanya
ya masih
masih terkom
terkompens
pensasi
asi oleh
oleh keseim
keseimbang
bangan
an cairan
cairan
tubuh, namun jika lebih dari 20% resiko syok hipovolemik akan
muncul
muncul dengan
dengan tanda-t
tanda-tand
andaa sepert
sepertii gelisa
gelisah,
h, puca
pucat,
t, dingin
dingin,, nadi
lemah
lemah dan cepat,
cepat, serta
serta penurun
penurunan
an tekanan
tekanan darah
darah dan produk
produksi
si
urin.4 kulit manusia dapat mentoleransi suhu 44 o C (111 o F) relatif 
selama 6 jam sebelum mengalami cedera termal.
 b) Fase Luka Bakar
- Fase
Fase akut
akut//sy
syok
ok/a
/awa
wal.
l.
- Fa
Fase
se su
suba
baut
ut/f
/flo
low/
w/hi
hipe
perm
rmet
etabo
aboli
lik,
k,
- Fase llaanjut.
 b. Dermatitis
Dermatitis atopik (DA) adalah keradangan kulit yang bersifat
ga
gata
tal,
l, mena
menahu
hun,
n, re
resi
sidi
dif,
f, da
dan
n da
dapat
pat te
terj
rjadi
adi pada
pada bayi,
bayi, an
anak
ak,, se
sert
rtaa
dewasa
dewasa.. Pengoba
Pengobatan
tan DA dibagi
dibagi menjad
menjadii pengoba
pengobatan
tan sistem
sistemik
ik dan
topikal.Pengobatan topikal merupakan lini pertama dari pengobatan
DA ringan sampai sedang yang merupakan bentuk tersering penyakit
DA. Selain itu pengobatan dermatitis bisa dengan kompres aloe vera.

22
 

De
Derm
rmat
atit
itis
is ad
adal
alah
ah pe
peny
nyaki
akitt kul
kulit
it gat
gatal
al-ga
-gata
tal,
l, ke
keri
ring
ng,, dan
kemerahan.
kemerahan. Demat
Dematitis
itis juga dapat didef
didefinisi
inisikan
kan sebaga
sebagaii perada
peradangan
ngan
 pada kulit, baik karena kontak langsung dengan zat kimia yang
mengakibatkan iritasi, atau reaksi alergi.
Dengan kata lain, dermatitis adalah jenis alergi kulit. Selain
 penyebab bahan-bahan kimia, sering kali dermatitis terjadi ketika kulit
sensit
sensitive
ive kont
kontak
ak lan
langsu
gsung
ng deng
dengan
an per
perhia
hiasan
san log
logam
am bia
biasan
sanya
ya ema
emass
dengan kadar rendah atau perhiasan perak dan kuningan.

a) Pat
Patofi
ofisio
siolog
logii Der
Dermat
matiti
itiss

Pada dermatitis kontak iritan kelainan kulit timbul akibat kerusakan sel
yang disebabkan oleh bahan iritan melalui kerja kimiawi maupun fisik.
Bahan
Bahan iri
iritan
tan mer
merusa
usak
k lap
lapisa
isan
n tan
tanduk,
duk, dal
dalam
am bebe
beberap
rapaa men
menit
it ata
atau
u
 beberapa jam bahan-bahan iritan tersebut akan berdifusi melalui
memb
membra
ran
n un
untu
tuk
k me
meru
rusa
sak
k li
liso
soso
som,
m, mi
mito
tokon
kondr
dria
ia da
dan
n ko
komp
mpon
onen
en--
komponen
komponen inti sel. Dengan rusaknya membran lipid kerat
keratinosi
inositt maka
fosfolipase akan diaktifkan dan membebaskan asam arakidonik akan
membebaskan prostaglandin dan leukotrin yang akan menyebabkan
dilata
dilatasi
si pem
pembul
buluh
uh dar
darah
ah dan tra
transu
nsudas
dasii dar
darii fak
faktor
tor sir
sirkul
kulasi
asi dar
darii
komp
komple
leme
men
n da
dan
n sy
syst
stem
em ki
kini
nin.
n. Ju
Juga
ga aka
akan
n me
mena
nari
rik
k ne
neut
utro
rofi
fill da
dan
n
limf
limfos
osit
it se
sert
rtaa me
meng
ngakt
aktif
ifka
kan
n se
sell ma
mast
st ya
yang
ng ak
akan
an me
memb
mbeb
ebas
aska
kan
n
hist
histam
amin
in,, pr
pros
osta
tagl
glan
andi
din
n dan le
leuko
ukotr
trin
in.. PA
PAF
F ak
akan
an me
menga
ngakt
ktiv
ivas
asii
 platelets yang akan menyebabkan
menyeb abkan perubahan vaskuler. Diacil gliserida
akan merangsang ekspresi gen dan sintesis protein.
Pada
Pada der
derma
mati
titi
tiss ko
kont
ntak
ak ir
irit
itan
an te
terj
rjad
adii ke
keru
rusa
sakan
kan ker
kerat
atis
isoni
onitt da
dan
n
keluarnya
keluarnya media
mediator-
tor- media
mediator.
tor. Sehing
Sehingga
ga perbed
perbedaan
aan mekani
mekanismeny
smenyaa
dengan dermatis kontak alergik sangat tipis yaitu dermatitis kontak 
iritan tidak melalui fase sensitisasi.

23
 

c. Acne
Akne vulgaris merupakan penyakit kulit yang umum terjadi
 pada remaja dan dewasa. Terapi topikal untuk akne dapat digunakan
sebagai monoterapi maupun kombinasi dengan terapi sistemik. Terapi
topika
topikall yang diguna
digunakan
kan dalam
dalam peneli
penelitia
tian
n ini adalah
adalah tretin
tretinoin
oin dan
nicotinamide, dan terapi sistemiknya adalah zinc.

a) Pa
Pato
toge
gene
nesi
siss Acne
Acne

Akne memili
memiliki
ki patoge
patogenes
nesis
is yang multif
multifakt
aktori
orial,
al, tet
tetapi
api secara
secara
umum dapat diidentifikasikan ke dalam empat faktor, yaitu :
- Hi
Hiper
perpr
prol
olif
ifer
eras
asii epide
epiderm
rmis
is fol
folik
ikul
ular
ar..
- Pr
Prod
oduk
uksi
si se
sebu
bum
m ya
yang
ng ber
berle
lebi
biha
han.
n.
- Inflamasi.
- Akti
Aktivi
vita
tass Pro
Propi
pion
onib
ibac
acte
teri
rium
um ac
acnes
nes..
Hipe
Hiperp
rpro
roli
life
fera
rasi
si ep
epid
ider
ermi
miss fo
foli
liku
kula
larr meny
menyeb
ebab
abka
kan
n
 pembentukan lesi primer akne, yaitu mikrokomedo yang
membua
membuatt penyum
penyumbat
batan
an folike
folikel.T
l.Terj
erjadi
adinya
nya hiperp
hiperprol
rolife
iferas
rasii
epidermis folikular dipengaruhi oleh penurunan asam linoleat
ku
kuli
litt da
dan
n ad
adan
anya
ya pe
peni
ning
ngka
kata
tan
n ak
akti
tivi
vita
tass IL
IL-1
-1,, se
sehi
hing
ngga
ga
menyebabkan
menyebabkan infundibulu
infundibulum
m atau folikel rambut bagian atas
menjadi
menjadi hiperkerat
hiperkeratotik
otik dan bertambahnya
bertambahnya kohesi keratinosit
keratinosit
sehingga menyumbat muara folikel rambut.
Hormon
Hormon androgen
androgen juga berperan pada folikel
folikel keratinosi
keratinositt
untuk menstimulasi hiperproliferasi melalui dihidrotestosteron
(DHT)
(DHT) sebaga
sebagaii poten
poten androg
androgen
en serta
serta bekerja
bekerja pada
pada aktivi
aktivitas
tas
sebosit yang berlebih.

24
 

C. Literatur
Literatur Review

a. Topic
Pelaksanaan Evidence
Pelaksanaan  Evidence Based Practice pada
Practice pada sistem integumen (luka bakar,
dermatitis, acne)
 b. Kata kunci
 Evidence Based Practice,
Practice, sistem integumen, luka bakar, dermatitis, acne
c. Sumb
Sumber
er yan
yang
g digu
diguna
naka
kan
n
Penelaa
Penelaahan
han artike
artikell dilakuk
dilakukan
an melalu
melaluii media
media elektr
elektroni
onik
k yaitu
yaitu databa
database
se
 google scholar   ,, Artikel yang dipilih berupa hasil penelitian pada rentang
tahun 2016-2021.
d. Al
Alas
asan
an pem
pemil
ilih
ihan
an sum
sumbe
berr
a) Su
Sumb
mber
erny
nyaa je
jela
lass
 b) Isi jurnal relevan dengan topic
c) Meru
Merupak
pakan
an sum
sumbe
berr prim
primer 
er 
d) Sumber yang dipakai jelas kredibilit
kredibilitasnya
asnya
e) Sesuai
Sesuai dengan
dengan yang dibutu
dibutuhkan
hkan untuk
untuk penulisa
penulisan
n literatu
literature
re review
review

25
 

e. Su
Summ
mmar
ary
y jurn
jurnal
al
 No Topik Peneliti Tahun Metode Populasi & Hasil Kesimpulan
sampel
1. Efek Madu Arif Mz 2017 Penelitian ini Se
Seb
banya
nyak 10 Hasil penelitian Peny
Penyem
embu
buha
han
n luka
luka baka
bakar 

Dalam
Dalam Pro
Proses
ses merupakan sampel luka menu
menunjuk
njukkan
kan seca
secara klinis dera
ra klinis deraja
jatt dua
dua da
dang
ngka
kall yang
yang
Epitelisasi  penelitian dibagi menjadi 2  proses epitelisasi luka bakar  dibe
diberi
ri madu
madu se
seca
cara
ra kl
klin
inis
is
Luka Bakar  eksperimental kelompok   balut madu lebh cepat  berlangsu
 berlangsung
ng lebih cepat dari

Dera
eraja
jatt Duaa
Du  pada pasien  perlakuan
 perlakuan yaitu dibanding kan dengan balut yang dibe
dibandingkan iberi kasa tull tullee.
Dangkal yang telah kelompo
kelompokk madu kas
kasaa tul
tulle.
le. Namun
Namun sec ara  Namun secara statistik, tidak 
secara
lol
lolos
os kaji
kaji etik 
etik  (M) dan sta
staist
istik
ik tid
tidak
ak did
didapa
apatkan dida
tkan didapatk
patkan
an perbedaa
perbedaan
n yang
 penelitian kelompok  n yang bermakna  bermakn
 perbedaan
 perbedaa  bermaknaa pada proses
kontrol (K).  pada proses epitelisasi luka epit
epitelis
elisasi
asi luka bakar yang
 bakar derajat dua dangkal diberi madu dan kasa tulle
yang dibalut madu dan kasa
tulle
2. Effectt Of  Pramesty,
The Effec 2021 Penelitian ini Popu
Populasi
lasi dalam Luka
dalam Luka ba
baka
karr yang
yang di
diolah Dari penelitian ini diperoleh
olah
Giving
Giv Honey I
ing Honey menggunakan  penelitian ini dala
dalam
m bentuk
bentuk madu
madu murni
murni kesi
kesimp
mpul
ulan
an bahw
bahwaa madu
madu
On The meto
metode
de studii adal
stud adalah
ah ju
jurnal dapa
rnal dapatt memb
member
erik
ikan
an ha
hasi
sill dapa
dapatt di
digu
guna
naka
kan
n se
seba
baga
gaii
Process Of    pustaka.  berlatar  yang baik dan sembuh rata- altern
alternati
atiff pen
pengo
gobat
batan
an luk
lukaa
Wound  belakang bidang rata dalam 20 hari Proses  bakar.
hari.. Proses
Healing In kesehatan  penyembuhan
 penyembuhan akan lebih
Burned dengan 10 jurnal  baik jika luka diberi
Patients internasional campuran
campuran bahan lain yan
yang
g

26

tentang luka  juga memiliki keasaman


 bakar dengan rend
rendah
ah se
sepe
pert
rtii ba
bawa
wang
ng
kualifi
lifika
kasi
si 9  putih, kitosan dan lilin lebah
lebah
 jurnal terindeks serta minyak zaitun. Madu
AGO dan mem
SCIMAGO
SCIM memiliki
iliki sifa
sifatt antimikr
antimikroba
oba
1 jurnal dan tingkat pH yang rendah.
terindeks Mikroba yang paling
SINTA
SINTA terbitan se
terbitan sens
nsit
itif
if te
terh
rhad
adap
ap ma
madu
du
2015 hingga ad
adal
alah
ah Stap
Staphy
hylo
loco
cocc
ccus
us
2020. aureus.
3. Pengaruh  Nanang 2019 penelitian Sampel Hasi
Hasill pene
peneli
liti
tian
an ini komp
ini kompre
ress al
aloe
oe ve
vera
ra sa
sang
ngat
at
Kompres Aloe Roswita ini  penelitian menu
menunj
njuk
ukka
kan
n bahwaa efek
bahw efekti
tiff da
dala
lam
m penu
penuru
runa
nan
n
Vera Pada Paramata, menggunakan sejumlah 10 setelah diberikan kompres ge
gejal
jalaa derma
dermatit
titis
is seh
sehing
ingga
ga
Penderita  Nova Jenis orang aloe verakepada 10 disarankan kepada penderita
Dermatitis Di Afriyani  penelitian yaitu penderita responden, semua derm
dermatit
atitis
is men
menggun
ggunakan
akan
Wilayah Kerja Abas kuantitatif   penyakit res
respo
ponde
nden
n me
mengalamii kompres aloe vera untuk 
ngalam
Puskesmas dengan dermatitis.  penurunan
 penurunan gejala. meny
menyem
embu
buhk
hkan
an pe
peny
nyak
akit
it
Sumalata Eksperimen Be
Berd
rdas
asar
arka
kan
n hasill dermatitis
hasi
Kabupaten Se
Semu
mu (q
(qua
uasi
si-- komputerisasi melalui uji
Gorontalo experime
experimen
n tal) T Berpasangan didapatkan
Utara menggunakan nilai pvalue =0,000 < a =
rancangan 0,05 yang artinya dapat
 penelitiandeng
 penelitiandeng dinyatakan
dinyatakan ada pengaruh

27

an pra-post kompres aloe vera pada


test design. Penyakit
Penyakit Derm
Dermatiti
atitiss di
Wilayah Kerja Puskesmas
Sumalata.
4 Penelitian Wahyunita 2016 Penelitian ini Semua pasien Ju
Juml
mlah
ah pa
pasi
sien
en baru DA Kortik
baru tikost
steeroid
roid top
opik
ikaal

Retrospektif: Desi dilakukan  baru DA yang yan


ang
g mendap
apaat te
terapi me
rap merup
rupak
akan
an piliha
pilihan
n uta
utama
ma
Pengobatan Ratnaningt secara mendapat topikal
topikal sebe
sebesar
sar 272 pasien untu
pasien untuk
k de
derm
rmat
atit
itis
is at
atop
opik
ik,,
Topikal Pada yas, retrospektif   pengobatan
 pengobatan (83.
(83.2%
2%)) da
dari
ri 327
327 pa
pasien na
sien namu
mun
n pe
pera
rana
nan
n em
emol
olie
ien
n
Pasien Marsudi dengan topikal di Divisi  baru DA. Terapi topikal diperlukan untuk  
Dermatitis Hutomo mengevaluasi Alergi ya
yang
ng dibe
diberi
rika
kan
n be
berupa memperbaiki sawar kulit
rupa
Atopik  reka
rekam
m medik  Imun
medik  ologii Unit ko
Imunolog kort
rtik
ikos
oste
tero
roid
id topi
topika
kall
 pasien baru Rawat Jalan sebesar 187 pasien (23.6,%),
DA yang (URJ) Ilmu emolien sebesar 183 pasien
mendapat Kesehatan
Kesehatan Kulit (23,
(23,1%
1%),
), da
dan
n an
anti
tibi
biot
otik 
ik 
 pengobatan
 pengobatan dan Kelamin to
topi
pika
kall pa
pada
da 40 pa
pasi
sien
en
topikal di RSUD Dr. (5.1
(5.1%).
%). Pasien
Pasien yan
yang
g tidak 
tidak 

Divisi
Divisi Alergi Soetomo
Alergi kontrol
kontrol sete
setelah
lah kunjung
kunjungan
an
Imunologi Surabaya  pertama sebesar 174 orang
Unit Rawat  periode 2013- (53.2%).
Jala
Jalan
n (URJ) 2015.
(UR
Ilmu
Kesehatan
Kulit dan

28

Kelamin
RSUD Dr.
Soetomo
Surabaya
 periode 2013-
2015.
5 Terapi T
To
opikal Usodo,
Usodo, G. 2017 Experimental sebanyak 30 Jumlah lesi pada kelompok  Tretinoin
Tretinoin 0,024%
 0,024% + Zinc
+ Zinc Oral
 Oral
Tretinoin P., dengan orang yang terapi tretinoin
tretinoin 0,025%
 0,025% dan Nicotinamid
dan Nicotinamidee 4%+
 4%+ Zinc
 Zinc  
0,025% + Zinc Wibowo,  pendekatan
 pendekatan dibagi menjadi 2 + zinc
 zinc  oral (p= 0,00) Or
Oral
al sa
sama
ma – sa
sama
ma ef
efek
ekti
tif 

Oral D. A., & kohort dan kelompok secara dan nicotinamide
nicotinamide 4%
 4% menurunkan
menurunkan jumlah lesi akne
Dibandingkan Ariosta, rancangan com acak untuk   + zinc
 zinc  oral (p= 0,00) vulgaris .
Topikal A.  parison group mendapat mengalami penurunan yang
 Nicotinamidee
 Nicotinamid  pre and post   pengoba
 pengobatan
tan treti sangat
sangat berm
bermakna
akna (p<0
(p<0,05)
,05)..
4% + Zinc Oral test design.
design. noin 0,025%
noin  0,025% Presentase kesembuhan lesi
Pada Akne + zinc
 zinc oral
 oral  pada
Vulgaris dan nicotinamid  kelompok tretinoin
tretinoin 0,025%
 0,025%
e 4% + zinc
+ zinc oral,
 oral, + zinc
 zinc  ora
rall seb
sebes
esaar 61%
61%
digunakan
digunakan 1 kali sedangkan
sehari tiap kelompok nicotinamide
nicotinamide 4%
 4%
malam selama 4 + zinc
 zinc  or
oral
al sebe
sebesa
sarr 60%.
60%.
minggu Analisis Tidak ada perbedaan
data unutk   efek
efektivi
tivitas
tas yang berm
bermakn
aknaa
derajat antara dua kelompok terapi

29

kesembuhan lesi (p= 1,00 ; p > 0,05).


menggunakan
uji kolmogrov-
 smirnov.
 smirnov.
6. Pengaruh Baiq 2015 Pen
Peneli
elitia
tian
n ini Pe
Pene
neli
liti
tian
an inii Dar
in Darii ha
hasil
sil an
anali
alisi
si mi
minya
nyak 
k  Kes
Kesimou
imoulan
lan dari pene
penelitia
litian
n
Pemakaian Lenysia masuk  menggunakan  jinten hitam dan madu ini adalah pemakaian
Kombinasi Puspita  penelitian 12 Sukarelawa
Sukarelawan
n menggunakan GCMS ko
komb
mbin
inas
asii miny
minyak
ak jint
jinten
en
Minyak
Minyak Jint
Jinten
en Anjani, eksperimental wanit
wanitaa ya
yang
ng di diketahui bahwa hi
hita
tam
m dan
dan madu
madu deng
dengan
an
Hitam (Nigella dkk. dengan  bagi dalam dua kandung
kandungannya
annya yang paling  perband
 perbandingan
ingan 1:1 selama 14
Sativa) dan rancangan kelompok,
kelompok, yaitu  banyak atau kandungan
kandungan ha
hari
ri be
bere
refe
fek
k se
seba
baga
gaii anti-
Madu (Apis  penelitian Pre-
 penelitian  Pre- kelompok  utam
utaman
anya
ya adal
adalah
ah asam
asam acne  pada wanita, namun
Mellifera)  Post  kontrol dan linoeat. Kadar asam linoleat secara statistik tidak  
seb
sebag
agai
ai Anti-
Anti- Treatment  kelompok   pada minyak jinten hitam  bermakn
 bermakna.
a.
Acne
Acne Seca
Secara
ra  Design Study.
Study.  perlakuan.
 perlakuan. sebesar
sebesar 34,1
34,12%
2% dan kada
kadar 

Topi
Topika
kall Pa
Pada
da asam
asam li
lino
noea
eatt pa
pada
da ma
madu
du
Sukarelawan sebe
sebesa
sarr 33,2
33,25%
5%.. Hasi
Hasill
Wanita.  penelitian menunjukan
menunjukan
 bahwa kelompo
kelompok
k perlakua
wan
wanit
itaa yan
ang
g memaka
kaii
kombi
kombinas
nasii minya
minyak
k jinten
jinten
hita
hitam
m da
dan
n ma
madu
du de
deng
ngan
an
 perbandingan
 perbandingan 1:1 selama 14
hari diba
dibandin
ndingka
gkan
n den
dengan
gan

30
 

kel
kelomp
ompok
ok kontr
kontrol
ol wanit
wanitaa
tidak
tidak teer
teerdapa
dapatt perb
perbedaa
edaan
n
dalam
dalam men
menurun
urunkan
kan juml
jumlah
ah
 parameter komedo hitam,
komedo putih, papul, pustul,
hiperpig
hiperpigment
mentasi,
asi, eritemia,
eritemia,
 pruritis, xerosis,

desquamation,
desquamation, dan sunburn
dengan nilai p>
nilai p>0,05.
0,05.
7. Pembuatan Ulaen, S. 2012 Penelitian Sa
Sam
mpel yang Dari hasil ekstraksi rimpang Berdasarkan hasil penelitian,
Banne, Y.
Salep Anti yang digunakan temulawak secara maserasi ekst
ekstrak
rak rimp
rimpang
ang temu
temulawa
lawak 

Suatan, R.
Jerawat Dari digunakan dalam penelitian dip
dipero
eroleh
leh ekstr
ekstrak
ak kental dapat dibuat menjadi sediaan
kental
Ekstrak adal
adalah
ah jeniss ini
jeni adalah sebanyak 50 gram. Ekstrak  salep yang memenuhi syarat
Rimpang  penelitian rimpang rimpa
rimpang
ng tem
temula
ulawa
wak
k yang  pengujia
yang  pengujian
n sediaan salep.
Temulawak deskriptif yang temulawak. digunakan
digunakan untuk pembuatan Perlu dilakukan
(Curcuma dila
dilaku
kuka
kan
n di sa
sale
lep
p anti
anti jera
jerawa
watt dari  pengem
dari  pengembangan
bangan dan
Xanthorrhiza laboratorium. ekstrak rimpang temulawak  so
sosi
sial
alis
isas
asii pe
pem
manfa
anfaat
atan
an
Roxb.) se
seb
ban
any
yak 12,1
,16
6 ram. tanaman
gram obat seperti

Be
Berd
rdas
asar
arka
kan
n pe
pene
neli
litian,, temu
tian temula
lawa
wakk da
dala
lam
m bi
bida
dang
ng
form
formul
ulas
asii sasale
lep
p ek ekst
stra k  kosmetika
rak 
rimpang temulawak  
menghasilkan suatu sediaan
semi padat yang
yang mem
memiliki
iliki

31

konsistensii yang baik. Salep


konsistens
ant
antii jeraw
jerawat
at yang
yang di buat
buat
dari ekstrak rimpang
temula
temulawak
wak me
meng
nggun
gunak
akan
an
dasar salep larut air, terdiri
dari
dari ca
camp
mpur
uran
an 40
40%
% PEG
PEG
4000
4000 da
dan
n 60
60%
% PEG
PEG 40
400
0
dengan penambahan nipagin
sebagai pengawet.
8. Formulasi F. Ra
Rahim
him,, 2015 Tidak di Bahan yang Ekstrak
Ekstrak etanol
etanol daun ubi jala
jalar 
r  - Ekstrak etanol daun ubi jalar 

Krim Ekstrak M. Aria


Aria,, cantum kan digunakan adalah da
dan
n VCO
VCO di
difo
form
rmul
ulaa da
dala
la dan

Etanol Daun  N. Aji dalam jurnal daun


aun ubi jal
alar 
ar   bentuk krim,  dengan Virgi
gin
n Co
Coco
con
nut Oil (VCO)

Ubi Jalar  putih, Virgin konsentrasi ekstrak 3%. Basis dapat


Coconut Oil krim
krim dan krim
krim yan
yang
g dibuat
dibuat diformulasi dalam bentuk krim
(Ipomoeae
(V
(VCO
CO),
), et
etanol dievaluasi  
anol meliputi yang  sta
stabil
bil sec
secara
ara fisika
fisika dan
 batatas L.)
96%, asam  pemeriksaan organoleptis,
organoleptis, ki
kimi
miaa se
selama 
lama 8 minggu
untuk
stearat, homogenitas,
homogenitas, pemeriksan tipe  penyimpa
 penyimpanan.
nan.
Pengobatan
trietanolamin, krim, pH  krim, yang dilakukan - Formula
Formula krim ekstrak
ekstrak etanol
Luka Bakar  adeps lanae, setia
setiap
p minggu 
minggu sel
elam
amaa 8 daun  ubi jalar ( Ipomoea batatas
batatas
 paraffin minggu. L.)  den
dengan
gan bas
basis
is krim
krim yan
yang
g
liqui
liquid,
d, nipagi
nipagin,
n, men
eng
gan
and
dung VCO (F1B
(F1B))
nipasol, aquadest memberikan
memberikan efek penyembuhan
penyembuhan
lu
luka
ka bak
bakar
ar yan
yang
g pal
paling
ing cep
cepat
at
yaitu 7  hari.  Dari perhitungan
yaitu perhitungan

32

uji statistika
statistika  analisa variasi satu
arah (ANOVA) diketahui bahwa
krim ekstrak etanol  dau
ekstrak etanol daun
n ubi
 jalar dapat memberikan
memberikan
 penyembuhan
 penyembuhan terhadap luka

 bakar.
9. Uji Ak
Aktivitas  Nuralifah,  2019   Uji stab
stabilita
ilitass tidak
tidak terc
tercantu
antum
m - Serbuk simplisia daun sirih Sediaan krim ekstrak  
 N
Antibakteri fisi
fisik
k sedi
sediaa
aan
n dalam jurnal. dari
ari Kab
Kabupat
aten
en Mu
Muna
na te
terp
rpur
urif
ifik
ikas
asii da
daun
un si
siri
rih
h
Armadany
Sediaan Krim , Fery kri
krim
m mel
melipu
iputi
ti diekstra
diekstraksi
ksi men
menggu
ggunaka
nakan
n de
deng
ngan
an konsen
konsentra
trasi
si 0,5
0,5%,
%,
Indradewi
Anti Jerawat  pemeriksaan
 pemeriksaan etanol 96%. Hasil ekstraksi 1%, 1,5%, dan 2% memiliki
Parawansa
Ekstrak Etanol h, P organoleptis, disaring kemudian akti
aktivita
vitass antijera
antijerawat
wat den
dengan
gan
Pratiwi,
Terpurifikasi homogenitas, dip
dipeka
ekatka
tkan
n de
denga
ngan
n rotary
rotary nil
nilai
ai da
daya
ya ha
hamb
mbat
at ma
masin
sing-
g-
Aulif 
Daun Sirih daya sebar, vacuu
vacuum
m evap
evapora
orator
tor pad
padaa ma
masin
sing
g zona
zona ha
hamba
mbatt 1,4
1,41
1
(Piper betle L.) viskositas, pH, suhu 30°C sehingga mm; 5,33 mm; 9,58 mm; dan
dengan Basis dan tipe kri
krim
m dip
dipero
eroleh
leh ekstr
ekstrak
ak etano
etanoll 13 mm terhad
terhadap
ap bakter
bakterii P.
Vanishing m/a sebanyak 72,4 g (14,48%). acne.
acne. Formula
Formula sedi
sediaan
aan krim
Cream - Senyawa yang terkandung ekstr
ekstrak
ak terpu
terpurif
rifika
ikasi
si da
daun
un
Terhadap dalam
dalam dau
daun
n sirih meliputi
meliputi si
siri
rih
h st
stab
abil
il se
seca
cara
ra fisi
fisik 

Propionibacteri alkalo
alkaloid,
id, sap
saponi
onin,
n, tannin
tannin,, selama penyimpanan ditinjau
um acne dan flav
flavono
onoid.
id. Mekanism
Mekanismee dari pengamatan
kerj
kerjaa flav
flavon
onoi
oid
d se
seba
baga
gaii orga
organole
noleptis,
ptis, homoge
homogenita
nitas,
s,
ant
antimi
imikro
kroba
ba da
dapa
patt dib
dibag
agii  pH, viskositas, daya sebar,
menjadi 3 yaitu dan tipe krim m/a.

33

mengham
menghambat
bat sintesis
sintesis asam
nukleat, menghambat fungsi
membran sel dan
mengham
menghambat
bat meta
metaboli
bolisme
sme
energi.
- Uj
Ujii ak
akti
tivi
vita
tass an
anti
tiba
bakt
kter
erii
ekstrak
ekstrak etan
etanol
ol terp
terpurifi
urifikasi
kasi
daun sirih terhadap P. acne
dilakuka
dilakukan
n dengan
dengan melihat
melihat

zona bening yang terbentuk 


dis
iseekita
itar lub
lubang yang
meru
merupa
paka
kan
n zo
zona
na hamb
hambat
at
 pertumbuhan
 pertumbuhan bakteri.

10. Pe
Pem
mbers
rsih
ihaan Wahyuni, 2015 Metode Populasi Dari hasil  Nonparametric
 Nonparametric Da
Dari
ri ha
hasi
sill an
anal
alis
isaa da
data
ta da
dan
n

Luka Tavip Dwi  penelitian ini  penelitian ini Correlations


Correlations(Spea
(Spearmen’s rho)  pembahas
rmen’s  pembahasan
an

Dermatitis adal
adalah
ah quasii adal
quas adalah
ah semuaa  pada
semu program SPSS  penelitian yang sudah diuraikan
me
menun
nunjuk
jukkan
kan ada Pengar
Pengaruh
uh dapat ditarik  
Atopik Dengan eksperimen.  penderita
Pemb
Pember
ersi
siha
han
n Luka
Luka de
deng
ngan
an kesim
kesimpu
pulan
lan seb
sebaga
agaii ber
beriku
ikut:
t:
Cairan Normal dermatitis
menggunakan Cairan Dari 20
Salin atopik.Sampel
 NormalSalin terhadap Kondisi Responden
Responden yang mengalami
 penelitian ini
adalah penderita Luka pada Klien
Klien Dermatit
Dermatitis
is dermatitis atopic sebelum dan
Atopik dengan nilai ( sesudah dilakukan
dermatitis atopik 
P= 0,000).

34

ring
ringan
an sa
samp
mpai
ai  pembersihan
 pembersihan luka dengan
seda
sedang
ng.. Besa
Besar 
r  menggunakan cairan Normal
sampel 20 Salin menunjukkan
responden  perkembangan
 perkembangan kondisi luka
dilakukan
dilakukan secara  bagus yang ditandai dengan
Accidental  penurunan
 penurunan derajat inflamasi
Sampling.  pada luka dermatitis yang
diuk
iukur denga
ngan metode
tode
Scorad.  Terdapat hubunga
hubungan
n
yang signifikan pembersihan
luka deng
dengan
an menggun
menggunakan
akan
cairan Normal  Salin dengan
Kond
Kondid
idii Luka
Luka pa
pada
da klie
klien
n
dermatitis Ato
top
pik ya
yang
ng

ditunjukkan dengan
 Nonparametric
 Nonparametric Correlations
Correlations
(Spearm
(Spearmen’sr
en’srho)
ho)  pada program
SPS
PSS
S ju
jug
ga men
enu
unju
juk
kka
kan
n
ada dengan nilai ( P= 0,000).
11. Pe
Pen
ngaruh
aruh Gel Hervina 2015 Penelitian ini Konsumen yang Berdasarka
Konsumen n hasil penelitian Be
Berdasarkan Berd
rdas
asar
arka
kana
nana
nali
lisi
siss da
data
ta
Anti Jerawat Rela menggunakan dijadikan yang telah dilakuka
dilakukan, yaitu hasilpenelitiandapatdiambilsi
n, yaitu
Dari Ekstrak   Afrilyanti  pendekatan
 pendekatan responden  pemberian gel anti mp
data hasil pemberian mpul
ulan
anse
seba
baga
gaib
iber
erik
ikut
ut :
Daun Pepaya kuantitatif  sebanyak 12  jerawat dari ekstrak daun - Ada pengaru
garuh
h gel ant
ntii

35
 

Dan Daun kar


karena
ena dalam orang
dalam  pepaya dan daun binahong  jerawat dari ekstrak daun
Binahong  pelaksanaanny
 pelaksanaanny mahasiswa untuk  kulit wajah berjerawat  pepaya dan daun   binahong
Terhadap a mencari data UNNES. sebelum dan sesudah terhad
terhadap
ap ko
konsu
nsume
men
n unt
untuk 
uk 
Konsumen sebanyak-  perlakuan..
 perlakuan Pengolesan me
meng
nger
erin
ingk
gkan
an jera
jerawa
wat.
t.
Untuk  banyaknya.
 banyaknya. dilakukan   pada saat setelah - Bes
Besar
ar penga
pengaruh
ruh g
gel
el an
anti
ti
Mengeringkan Desain  pembersihan
 pembersihan wajah,  jerawat dari ekstrak daun
Jerawat eksperimen  pengolesan
 pengolesa dilakukan pada  pepaya dan daun   binahong
n dilakukan

yang  jerawat yang ada terhad


terhadap
ap ko
konsu
nsume
menn unt
untuk 
uk 
digunakan di wajah dengan cara mengerin
mengeringkan
gkan jerawat adalah
dalam mengoleskan
mengoleskan tipis-tipis pada sangat baik.
 baik.

 penelitian ini  jerawatnya saja. Tunggu


adalah hingga kering sekitar 30-60
OneGroup menit angkat gel dengan air 
 Pretest-  bersih.
 Posttest 
 Desain
12. Efe
fekt
ktiv
ivit
itas
as Miftahul 2017 Penelitian ini 20 bayi,10
bayi,10 bay
bayii Hasil penelitian - Perawatan perianal dengan
Perawatan Khair  menggunakan akan
akan dib
diberi
erika
kan
n me
menu
nunj
njuk
ukka
kan
n ke
keja
jadi
dian
an men
menggu
ggunaka
nakan
n baby
baby oi
oill yang

Perianal Imran desain  perawatan diaper dermatitis lebih dilak


ilaku
ukan sec
ecaara ruti
rutin
n
Dengan Baby  penelitian  perianal dengan  banyak pada responden setelah bayi selesai
Oil Terhadap Quasi menggunakan yang dilakuk
dilakukan
an perawata
perawatan
n BAB/BAK, efektif mencegah
Pencegahan  Eksperimental 
 Eksperimental  baby
baby oil dan 10 tanp
tanpaa meng
menggu
guna
naka
kan
n baby diaper
diaper dermati
dermatitis
tis  pada bayi.
Diaper ( Post
 Post Test   bayi akan oil  - Pera
Perawata
watan
n perianal
perianal yang

36

Dermatitis Only diberikan yaitu 7 orang (70%) dengan dilakukan dengan


Pada Bayi Di Control Group  perawatan de
derm
rmat
atit
itis
is se
seda
dang
ng dan 3 menggunakan
dan baby oil  
Rsud Labuang  Design))
 Design  perianal orang (30%) dengan membuat kulit bayi
Baji tanpa dermatitis berat.
dermatitis berat. Dilihat dari terjaga tetap kering,
Makassar  menggunakan uji statis
statistik
tik  Mann Whitney mencegah amonia dan enzim
baby oil. U Test menunjukkan fecall tida
feca tidak
k mudah
mudah meresap
meresap
 probabilitass
 probabilita p=0,000 dalam kulit bayi
(p≤0,05) sehingga menyeb
menyebabkan
abkan permeab
permeabilitas
ilitas
 penggunaan
 penggunaan baby oil sangat kulit
lit (pH
(pH kulit)
lit) norma
rmal
efektif terhadap pencegahan sehi
hing
ngg
ga tidak
idak te
terj
rjaadi
diaper
diaper dermatitis  pada bayi derm
dermatitis dermatit
atitis.
is. Pada pera
perawata
watan
n
di Ruang
Ruang Perawatan Anak   perianal tanpa menggunakan
Perawatan menggunakan
RSUD Labuang Baji baby oil maka
maka kuli
kulitt ba
bayi
yi
Maka
Makass
ssar
ar.. Da
Dala
lam
m hal ini men
hal ini menjadi
jadi lembab
lembab oleh urin
urinee
seo
seoran
rang
g perawa atau ibu da
perawatt atau dan
n fae
faeces
ces,, me
menye
nyeba
babka
bkan
n
 berperan sangat penting am
amon
onia
ia da
dan
n enzi
enzim
m feca
fecall
dalam melakukan mudah meresap dalam kulit,
 pencegahan
 pencegahan terjadinya sehingga pH kulit meningkat
diap
diaper
er de
derm
rmat
atit
itis
is dengan dan terjadilah diaper  
cara melakuk
melakukan
an perawatan dermatitis.
perawatan
segera setelah bayi - Bay
Bayii yang
yang terkena
terkena diaper 
BAB/BAK dengan der
dermati
matitis
tis tanpa penggunaan

37

menggunakan baby oil  baby oil dari sebanyak 10 org


dengan prosedur perawatan (100%
(100%)) dari
dari 10 res
respon
ponde
den
n
 perianal. se
seda
dang
ngka
kan
n ba
bayi
yi de
deng
ngan
an
 penggunaan
 penggunaan baby oil yang
terk
terken
enaa diap
diaper
er derm
dermat
atit
itis
is

sebanyak
sebanyak 2 org (20%) dari 10
responden.
13
13.. Perb
Perban
andi
ding
ngan
an Athuf  2015 Penelitian Pasien usia Peneli
Penelitia
tian
n didapa
didapatka
tkan:
n:  Skor  Krim metronidazol
metronidazol 1% dan krim

Efektivitas Thaha eksperimental ng dari  12 SA


kurang
kura SASI
SI-F
-F  post-
 post-ekspe
eksperimen
rimental
tal pada keto
ketokonaz
konazol
ol 2% sama efekt
efektifnya
ifnya
ke
kedu
duaa ke
kelo
lomp
mpok
ok pe
peng
ngob
obat
atan
an terhadap
terhadap penur
penurunan
unan skor SASI-
SASI-F
F
Krim  paralel, acak, tahu
tahun;
n; pa
pasi
sien
en
menu
menuru
run
n seca
secara
ra sign
signif
ifikan  pada DS di wajah.
ikan
Metronidazol  buta  ganda yang didiagnosis (p=0,000)
(p=0,000).. Rerata skor SASI-F
1% dan Krim membagi rosasea,  post-eeksperimental
 post- pada

Ketokonazol subjek menjadi sebopsoriasis, kelompok


kelompok metronidazo
metronidazoll adalah
adalah
1.
1.37
375±
5±1.
1.25
257
7 and
and kelo
kelomp
mpok 
ok 
2% pada 2 lompok   penyakit
kelom
ketokonazo
ketokonazoll adalah 1.18
1.188±1.0
8±1.014
14
Dermatitis untuk  Parkinson,
(  p=0
p=0.5
.514
14).
). De
Dera
raja
jatt pe
perb
rbai
aika
kan
n
Seboroik di menerima krim HIV/AIDS;
kl
klin
inis
is pa
pada
da ke
kedu
duaa kelo
kelomp
mpok 
ok 

Wajah metronidazol hamil dan hampi


hampirr sama, (p=0,811)..   Angka
(p=0,811)
atau  krim menyusui;
1% atau kesembuhan kelompok  

ketokonazol  pasien yangtelah metronidazol adalah 75% (24/32)


dan
dan kelo
kelomp
mpok
ok keto
ketoko
kona
nazo
zoll
2% untuk   mendapa
mendapatt terapi
81,25% (26/32), (p=0,763).
 pengobatan
 pengobatan DS kortikosteroid
di wajah. atau anti
antijamu
jamur;
r;
yang sedang

38

mendapatt terapi
mendapa
radioterapi, obat
imunosupresan,
asam
asam reti
retino
noat
at
topikal,
isotretinoin oral
dan kemoterapi.
14. Pengaruh dr. Nani 2019 Peneli
Penelitia
tian
n ini Pasien yang Ter
Terda
dapa
patt pe
penu
nurun
runan yang Peng
an yang Penggu
guna
naan
an ek
ekst
stra
rak
k biji
biji
Ekstrak Biji Kumala merupaka
merupakan
n uji didiagnosis  bermakna dari jumlah lesi mar
markisa
kisa ungu secara
secara topikal
topikal
Markisa Ungu Dewi. klinis quasi-- dengan
quasi akne noni
noninf
nfla
lama
masi
si,, infl
inflamasii dapat 
amas mempengaruhi

( Passiflora
 Passiflora eksperimental vulgaris di dan total lesi akne vulgaris  perbaika
 perbaikan
n akne vulgaris dan

 Edulis Sims dengan


dengan desa
desain
in Polik
Poliklini
linik Kulitt setelah 8 minggu pemberian menurunkan jumlah lesi dan
k Kuli
Var. Edulis)
Edulis)  pretest- dan Kelamin ekst
ekstrak
rak biji mark
markisa ungu, UVRF   pasien akne vulgaris
isa ungu,

Terhadap Akne  posttest  pada Rumah


umah Sakit den
Sak denga
gan
n rer
rerata
ata pe
penur
nurunan den
unan dengan
gan efek samp
samping
ing yan
yang
g

Vulgaris. 45 subjek   Universitas sebesar 80,9%, 71,1%, dan ring


ringan
an dan dapat
dapat dito
ditolera
leransi
nsi

de
deng
ngan
an akne Suma
akne Sumatera Utaraa 73% (  p
tera Utar p < 0,001)
0,001),, secara serta  ting
secara tingkat
kat kepu
kepuasan
asan yang
yang

vulgaris. di
dimu
mula
laii bu
bulan  berurutan.
lan  baik.
April 2019. Penurunan bermakna
seb
sebesa
esarr 36% dari
dari jum
jumlah
lah
spot dan 45,9% dari
 persentase area terjangkau
terjangkau
UVRF
UVRF jug
jugaa dia
diama
mati
ti pad
padaa
akhir penelitian (  p
p < 0,001).

39

Hany
Hanyaa 1 da
dari
ri 45 su
subj
bjek 
ek 
 penelitian (2,2%)mengalami
efek samping derajat ringan
dan sementara berupa kulit
terkelup
terkelupas.
as. Sebagian
Sebagian besa
besar 

subjek
subjek penelitia
penelitian
n (77,
(77,8%)
8%)
menun
nunjuk
jukkan tin
tingkat
kepuasan pasien yang baik.
15. Pengaruh  N. Earlia 2018 Penelitian ini Populasi Jumlah sub
Jumlah subjek
jek pen
peneli
elitian Kesim
tian Kesimpu
pulan
lan penel
peneliti
itian
an ini
Pemberian merupakan  penelitian ini yang terkump
terkumpul
ul berj
berjumlah adalah suplementasi vitamin
umlah
Vitamin D  penelitian uji adala
adalah
h sel
seluruh 68
uruh oran
rang yang te
terb
rbaagi D sel
selam
amaa sa
satu
tu bu
bulan
lan lebih
lebih
Terhadap klinis
klinis (clinical  penderita
(clinical me
menj
njad
adii du
duaa ke
kelo
lomp
mpok 
ok  efek
efektif
tif men
menurun
urunkan
kan dera
derajat
jat
Perbaikan tria
trials
ls)) de
desain Dermatitis
sain  penelitian yaitu kelompo
kelompok 
k  kep
keparah
arahan
an dermatiti
dermatitiss atop
atopik 
ik 
Gejala Klinis  paralel dengan Atopik yang vitamin D (+) dan kelompok   pada anak dibanding
dibandingkan
kan

Pada Penderita ma
match
tchin g. Uji  berobat
ing. di vita
vitami
min
n D (-)
(-) ya
yang
ng pa
pada
da  plasebo.
Dermatitis klin
klinis
is ad adalah Polik
alah Poliklini
linik Kulitt masing-masing
k Kuli
Atopik Di  penelitian dan Kelamin kelo
kelomp
mpok
ok terd
terdir
irii da
dari
ri 34
Poliklinik Kulit eksperimental Rumah Sakit sub
Sak subjek
jek pen
peneli
elitia
tian.
n. Jum
Jumlah
lah
Kelamin terencana yang Um
Umum
um De
Dearah subjek
arah yang sudah
RSUD Dr . dilakukan pada dr. zainoel mem
memenuh
enuhii krit
kriteria
eria inkl
inklusi
usi
Zainoel Abidin manusia. Ab
Abid
idin
in Bandaa dan ekslusi penelitian.
Band
Banda Aceh Aceh. Data hasil penelitian
Tahun 2018 : dian
dianal
alis
isis
is meng
menggu
guna
naka
kan
n

40
 

Uji Klinis analisis


Ketersamaran statistik
statistik tida
tidak
k berpasan
berpasangan
gan
Ganda dengan tingkat kepercayaan
95%.. SCO
95% SCORAD
RAD pen
pende
derit
ritaa
DA yang mendapat
su
supl
plem
emen
enta
tasi
si vi
vita
tami
min
n D
selama 28 hari dengan terapi

standar
standar (13
(13,8
,8   6,39) lebih
 baik dibandingkan
dibandingkan dengan
kelompok yang tidak  

mendapatt vitamin D 20,6


mendapa 

7,94 dengan tingkat


kemaknaan p < 0,001.

41

f. Literarur
a. Luka Bakar 
Kerusakan akibat luka bakar derajat dua dangkal mengenai epidermis dan
 bagian atas dari corium / dermis. Penyembuhan terjadi spontan dalam 10-14
1 0-14 hari
h ari
tanpa
tanpa terbent
terbentuk
uk jaring
jaringan
an parut.
parut. Penyemb
Penyembuha
uhan
n luka
luka adalah
adalah suatu
suatu kualita
kualitass dari
dari
kehidupan jaringan. Hal ini juga berhubungan dengan regenerasi jaringan. Proses
 penyembuhan dapat terjadi secara normal tanpa bantuan, walaupun beberapa
 bahan perawatan dapat membantu untuk mendukung proses penyembuhan (Stotts

 N.A, et all,1 993).


Pe
Peng
ngel
elol
olaa
aann luka
luka ya
yang
ng ba
baik
ik ak
akan
an mene
menent
ntuk
ukan
an ha
hasi
sill ak
akhi
hirr pr
pros
oses
es
 penyembuhan luka. Kasa tulle banyak digunakan untuk pembalutan luka bakar.
Pember
Pemberia
ian
n antib
antibio
ioti
tik
k pa
pada
da kasa
kasa tull
tullee dapat
dapat menc
menceg
egah
ah te
terj
rjad
adin
inya
ya in
infe
feks
ksii
mi
mikr
kroo
oorg
rgan
anis
isme
me yang
yang da
dapat
pat meng
mengha
hamb
mbat
at pr
pros
oses
es penye
penyemb
mbuh
uhan
an lu
luka
ka bakar 
bakar 
(Sabiston, 1995). Madu adalah cairan kental manis yang dihasilkan oleh lebah.
Bahan ini telah lama digunakan sebagai obat, dan penelititan yang dilakukan pada
dekade terakhir
terakhir telah menunjukka
menunjukkan
n manfaat yang besar dari madu.8-10
madu.8-10 Selain
Selain
memi
memili
liki
ki ef
efek
ek an
anti
ti mi
mikr
krob
oba,
a, madu
madu ju
juga
ga memi
memili
liki
ki ef
efek
ek an
anti
ti in
infl
flam
amas
asii da
dan
n
meningkatkan fibroblastik serta angioblastik (Medhi, 2008). Analisis mengenai
kandungan madu menyebutkan bahwa unsur terbesar komponen madu adalah
glukos
glukosaa dengan
dengan kadar
kadar frukt
fruktosa
osa paling
paling besar
besar (76,8%
(76,8%),
), disamp
disamping
ing minera
minerall dan
vitamin (Aden R, 2010).
Hasil
Hasil penelit
penelitian
ian Martya
Martyarin
rini,
i, (2011)
(2011) menunj
menunjukka
ukkan
n secara
secara kli
klinis
nis proses
proses
epitelisasi luka bakar balut madu lebh cepat dibandingkan dengan balut kasa tulle.
 Namun secara staistik tidak didapatkan perbedaan yang bermakna pada proses
epitelisasi luka bakar derajat dua dangkal yang dibalut madu dan kasa tulle.

Gambaran ini sedikit berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
oleh P.C. Molan (2006) pada luka bakar derajat tiga yang diberi madu dan perak 
sufadiazine dimana secara statistik didapatkan perbedaan yang bermakna pada
 proses penyembuhan luka bakar tersebut.

42

 b. Dermatitis
Dermatiti
Dermatitiss atau yang sering
sering disebu
disebutt eczemaa
eczemaadalah
dalah peradangan
peradangan kulit
dengan morfologi khas namun penyebabnya bervariasi. Kulit yang
mengalami
mengalami dermatiti
dermatitiss memiliki
memiliki ciri
ciri warna
warna kemerahan,
kemerahan, bengkak,
bengkak, vesikel
vesikel kecil
 berisi cairan, dan pada tahap akut mengeluarkan cairan. Pada tahap kronis,
kulit
kulit menjad
menjadii bersis
bersisik,
ik, menga
mengalam
lamii likenfi
likenfikas
kasi,
i, menebal
menebal,, retak,
retak, dan dapat
dapat
 berubah warna (Jeyaratnam & Koh, 2010).
Menurut
Menurut World Health
Health Organizatio
Organization
n (WHO)
(WHO) tahun

(2013)pada
(2013)pada survey
survey Americ
American
an Academ
Academy
y ofAll
ofAllerg
ergy,
y, Asthma
Asthma and
Immunology (AAAAI), mengungkapkan bahwa dermatitis merupakan
masalah kulit yang umum dimana terdapat 5,7 juta kunjungan dokter pertahun
akibat penyakit
penyakit dermatitis
dermatitis.. Data Kemenkes
Kemenkes RI (2014),
(2014), bahwa ditemukan
ditemukan

Anda mungkin juga menyukai