Anda di halaman 1dari 38

KATA PENGANTAR 

Segala puji dan syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT.
Karena rahmatnyalah kita masih diberi kehidupan yang sejahtera. Shalawat serta
sala
salam
m sesemo
moga
ga teteta
tapp te
terc
rcur
urah
ahka
kann ke
kepa
pada
da ju
jung
ngju
jung
ngan
an be
besa
sarr ki
kita
ta Ha
Habi
biba
bana
na
Wanabiyana Muhammad SAW, karena bimbingannyalah kita bisa berjalan pada
 jalan yang diridoi Allah SWT,
SWT,  sehingga dengan segala kekhilaan dan kekurangan
 penulis dapat menghasilkan sebuah modul sederhana yang diharapkan dapat
memba
membantuntu mahasis
mahasiswawa dalam
dalam mempel
mempelaja
ajari
ri kon
konsep
sep dasar
dasar tentan
tentangg Kalkul
Kalkulus
us
!ierensial dan "ntegral.

Modul
Modul ini berisi
berisika
kann kon
konsep#
sep#kon
konse
sepp tentan
tentangg Turuna
urunann $un
$ungsi
gsi,, Aplika
Aplikasi
si
Turunan
urunan,, "ntegr
"ntegral
al dan
dan Aplika
Aplikasi
si "ntegr
"ntegral,
al, denga
dengann demik
demikian
ian tulisa
tulisann ini selain
selain
membantu mahasiswa juga dapat memberikan bekal tambahan dalam mengikuti
mata kuliah Kalkukus.

!an sa
!an saya
ya me
meng
nguc
ucap
apka
kann te
terim
rimaa ka
kasi
sihh ke
kepa
pada
da ke
kedu
duaa or
oran
angg tu
tuaa ya
yang
ng
senantiasa memberikan dukungan nya serta do%anya. !an tak lupa juga saya
ucapkan terima kasih kepada !osen kalkulus. yang telah memberikan arahannya
sehingga makalah "ni bisa diselesaikan pada waktu yang telah ditetukan.

Mudah#mudahan dengan telah selesainya makalah ini dapat bermanaat


kususnya bagi saya sendiri dan umunya bagi mahasiswa dan mahasiswi yang
sedang mencari pendidikan di perguruan tinggi "ndonesia . Semoga
Semoga konsep
konsep teori,
teori,
 pembahasan soal, dan soal#soal latihan yang disajikan dalam modul ini dapat
 berguna dan membantu mahasiswa. Kekurangan dan kekhilaan disana sini
 Insyaallah akan diperbaiki dikemudian hari.

Akhir kata, semoga makalah ini bermanaat. Terima


Terima kasih.

 &ilegon, '()*

  +enulis
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR 
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. atar -elakang Masalah
-. umusan Masalah
&. Tujuan Masalah

BAB II PEMBAHASAN
A. +engertian Kalkulus
-. +rinsip#+rinsip !asar Kalkulus
a. Turunan
 b. "ntegral
&. -entuk#-entuk Kalkulus
a. Manipulasi !igit
 b. /eneralisasi
!. +engembangan
+engembang an Kalkulus
a. Kalkulus !alam !unia +endidikan
 b. Kalkulus !unia +opule
+opule

BAB III KESIMPULAN


DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kalkulus 0-ahasa atin1 calculus, artinya 2batu kecil3, untuk menghitung4
adalah cabang ilmu matematika yang mencangkup limit, turunan, integral, dan
deret tak terhingga. Kalkulus adalah ilmu mengenai perubahan, sebagaimana
geome
ge ometri
tri ada
adalah
lah ilm
ilmuu men
mengen
genai
ai be
bentu
ntukk dan aljaljab
abar
ar ada
adalah
lah ilm
ilmuu men
mengen
genai
ai
 pengerjaan untuk memecahkan persamaan serta aplikasinya. Kalkulus memiliki
aplikasi yang luas dalam bidang#bidang sains, ekonomi, dan teknik, serta dapat
memec
mem ecahk
ahkan
an ber
berbag
bagaiai mas
masala
alahh yan
yangg tid
tidak
ak dadapat
pat dip
dipeca
ecahka
hkann den
dengan
gan alj
aljaba
abar r 
elementer.
Kalkulus mempunyai dua cabang utama, kalkulus dierensial dan kalkulus
integr
int egral
al ya
yang
ng sa
salin
lingg be
berhu
rhubun
bungan
gan mel
melalu
aluii teo
teorem
remaa das
dasarar kal
kalkul
kulus.
us. +el
+elaja
ajaran
ran
kalkulus adalah pintu gerbang menuju pelajaran matematika lainnya yang lebih
tinggi, yang khusus mempelajari ungsi dan limit, yang secara umum dinamakan
analisis matematika.
Turunan merupakan salah satu bagian dari kalkulus yang mempunyai
 peranan yang sangat besar baik dalam bidang#bidang lain maupun dalam
matematika itu sendiri. !engan mempelajari turunan, maka dapat mempermudah
kitaa dal
kit dalam
am men
menyel
yelesa
esaika
ikann ma
masal
salah#
ah#mas
masala
alahh yan
yangg be
berka
rkaita
itann den
denga
gann un
ungsi
gsi,,
integral dan bidang kalkulus lainnya. Turunan juga dapat menggambarkan graik
suatu ungsi aljabar yaitu dengan menggunakan penerapannya. 5ntuk menentukan
turunan suatu ungsi biasanya digunakan konsep limit.
B. Rumusan masalah
Makalah ini memiliki berbagai masalah yang perlu diselesaikan dalam rumusan
masalah adalah sebagai berikut.
). !ierensial6Turunan
'. Aplikasi !ierensial
7. "ntegral
8. Aplikasi "ntegral

. Tu!uan Penul"san
Makalah diatas tadi mempunyai tujuan sebagai berikut1
). untuk mengetahui pengertian !ierensial dan "ntegral
'. untuk mengetahui macam#macam bentuk Turunan6"ntegral
7. untuk mengetahui kegunaan Turunan6"ntegral dalam kehidupan sehari#hari
D. Man#aat Penul"san
!engan dituliskannya makalah mengenai materi ini, penulis berharap dapat
memberikan inormasi tambahan kepada pembaca dan dapat menambah wawasan
 pengetahuan mengenai materi kalkulus !ierensial dan "ntegral.
BAB II

PEMBAHASAN

A. DIFERENSIAL
A.$ Pengert"an Turunan Fungs"
imit dapat digunakan untuk menentukan gradien dari suatu kur9a. Selain
itu, limit juga digunakan untuk mendeinisikan salah satu operasi yang
undamental pada kalkulus, yaitu turunan

 Definisi 
Turunan ungsi f  adalah ungsi  f yang nilainya di c adalah.  

f  ( c + h ) − f  ( c )
f  ( c )= lim

h →0 h

Asalkan limit ini ada

:ika f mempunyai turunan disetiap  x anggota domain maka

f  ( x + h )−f  ( x )
f  ( x )=lim

h→ 0 h

dy
:ika y ; f(x) turunan y atau turunan f  dinotasikan dengan  y’ , atau dx
 , atau f’,

df  ( x )
atau
dx

A.% Turunan Fungs" K&nstan 'an Fungs" Pangkat

). jika f(x) ; k dengan k konstan untuk setiap  x 0 f  ungsi konstan4, maka  f’(x) ; (.

 f  ( x + h )− f  ( x )
Bukt"1 f ' ( x )= lim ¿
h →0 h

 k − k 
¿ lim ¿ ;(
h→0 h
'. jika f(x) ; x dengan x 0 f ungsi identitas4, maka  f’(x) ; ).

 f  ( x + h )− f  ( x )
Bukt"1 f ' ( x )= lim ¿
h →0 h

( x +h )− x ¿ lim ¿


 h
¿ lim ¿
h→0 h h→0 h

;)

7. jika f(x) ; xn dengan n bilangan bulat positi, untuk setiap x, maka f ’(x) ; nxn-1.

 f  ( x + h )− f  ( x )
Bukt"1 f ' ( x )= lim ¿
h →0 h

n
lim ( x + h ) − x n
0
¿ h→
h

n n−1 n ( n− 1 ) n − 2 2 n− 1 n n
 x + nx h+ x h + … + nxh + h − x
2
¿ lim ¿
h→0 h

n −1
¿
n− 2 n− 2 n− 1
n− 1 n (¿ 2 x h + ...+ nxh + h ¿ )
nx +
h
h¿
¿ lim ¿
h→ 0

h→0
(
¿ lim nx n− + 1 n ( n− 1 )
2
x
n−2
h+ ...+ nxh
n−2
+ hn− 1

)
¿ lim nx n−1
h→ 0

¿ nx n−1

&nt&h $

:ika f  ( x ) = x


5
, maka turunan  f  adalah f  ( x )=5 x
'  4
A.( S"#at)s"#at Turunan

:ika k  suatu konstanta, f dan g ungsi#ungsi yang terdierensialkan, u dan 9


ungsi#ungsi dalam x sehingga u ; f(x) dan v = g(x) maka berlaku1

). :ika y = ku maka y’ = k 0u’ 4


'. :ika y = u+v maka y’ = u’+v’ 
7. :ika y = u-v maka y’ = u’-v’ 
8. :ika y = u.v maka y’ = u’v+uv’ 

u u v −uv ' 
*. :ika y = v
maka y’ = 2
v
6. :ika y = [ f  ( x ) ]n maka y’ = n . f '  ( x ) [ f  ( x ) ] n−1

A.* Aturan Ranta" +untuk Turunan Fungs" K&m,&s"s"-

3 x
¿
untuk menentukan turunan  y = + 7 x −8 dengan cara mengalikan
¿4¿
¿
¿

Aturan Rantai 3 x


 bersama
misalkankesembilan
y  = f(u) danaktor  ) kemudian
(¿¿ 4 + 7 x −8fungsi
u = g(x) menentukan komposisimencari turunan polinom
yang dirumuskan
  
¿
dengan y = f(g(x)) = (f  g)(x) jika terdiferensialkan di x  dan f terdiferensialkan di
 berderajat 7< tentulah
u = g(x) maka sangat
y = (f  g)(x) melelahkan. di x
terdiferensialkan
   &aradan
yang
g mudah untuk menentukan
'  ' 
 y =( f ° g ) ( x )
8
turunan 4 9  adalah dengan menggunakan aturan rantai.
 y =3 x + 7 x −¿ ¿ ¿ f  ( g ( x )) g ( x )
'  ' 

atau

dy dy du
=
$ungsi komposisi dapat diperluas menjadi komposisi 7 ungsi, 8 ungsi dan
seterusnya

:ika  y = f(u)
u = g(v)
v = h(x)

=akni  y = (f  g  h)(x)
     

dy dy du dv
maka =
dx du dv dx

A. Turunan Fungs" In/ers

−1 −1
Misalkan y = f(x) dan f mempunyai in9ers f   sehingga x = f  (y).
−1
!engan menggunakan aturan rantai pada  x = f  ( y )  diperoleh
−1
dy df  (  y ) dy
=
dx dy dx

dx dy
 ); dy dx
dy 1
=
 dx dy
dx

A.0 Turunan Fungs" Im,l"st

$ungsi implist secara umum dapat ditulis sebagai f  ( x , y ) =0  dengan y


sebagai ungsi dalam  x

&ontoh ungsi implist1 )4 3


 y −2 x − 8 = 0
'4 3
2 x  y −7  y − x
2
+ 1= 0

A.1 Turunan T"ngkat T"ngg"

:ika ungsi diturunkan maka turunannya, yaitu f '   juga berupa ungsi
sehingga boleh jadi f '   mempunyai turunan tersendiri yang dinyatakan oleh
( f ' ) ' =f ' '  . $ungsi yang f ' '   baru ini disebut turunan kedua dari f   karena
dia merupakan turunan dari turunan f  . !engan notasi eibni> kita tuliskan
turunan kedua dari  y = f  ( x )  sebagai

( )
2
d dy d  y
= 2
dx dx dx

 ?otasi lain adalah f  ( x ) = D f  ( x )


' '  2

A.2 Turunan Fungs" Al!a3ar 'an Fungs" Trasen'en


{
{
Fungsi Aljabar  Fungsi Rasional
 Fungsi Irrasional

{
 Fungsi Trigono!"ri
 Fungsi  Fungsi #iklo!"ri
 Fungsi Transndn  Fungsi $ogari"!a
 Fungsi %ks&onnsial
 Fungsi i&rbolik 

A.2.$ Turunan Fungs" Ras"&nal

&ontoh#contoh tentang turunan yang diuraikan sebelumnya 0contoh )4


adalah contoh#contoh turunan ungsi rasional. :adi turunan ungsi rasional ini
tidak perlu dibahas kembali.

A.2.% Turunan Fungs" Irras"&nal

$ungsi irrasional adalah akar dari ungsi#ungsi rasional

A.2.( Turunan Fungs" Tr"g&n&metr"

Akan dicari turunan ungsi kosinus sebagai berikut.


"ngat 1 cos 0 a + b4 ; cos a cos b – sin a sin b.

:ika f  ( x )= cos x , maka

f  ( x + h )−f  ( x )
f  ( x )=lim

h→ 0 h

 ( x + h )−¿ cos x


cos
h
¿ lim ¿
h →0

 x cos h−sin x sin h −¿ cos x


cos
h
¿ lim ¿
h →0
cos x ( cos h−1 )−sin x sin h
¿ lim
h→0 h

cos x ( cos h−1 )


¿ lim −lim sin x sin h
h→0 h h→0 h

( cos h −1) sin h


¿ lim cos x lim − lim sin x lim
h→ 0 h→0 h h→ 0 h→ 0 h

¿ cos x . 0 −sin x . 1

¿− sin x

  :adi, Jika f  ( x )=cos x , maka f '  ( x )=−sin x

Analog 1
Jika f  ( x )=sin x   maka, f '  ( x )=cos x

Jika f  ( x ) ="g x   maka, f  ( x )= sc  x


'  2

Jika f  ( x )= c"gx   maka, f  ( x )=−cosc x


Jika f  ( x ) = scx   maka, f  ( x )= scx"gx


Jika ( x  = cosc x   maka,


A.2.* Turunan F"ngs" S"kl&metr"

$ungsi siklometri adalah in9ers ungsi trigonometri.


akan dicari turunan in9ers ungsi sinus 0arcus sinus4 berikut.

 y = arc sin x →  x =sin  y →


1

√ 1− x 2

dx
=cos y
dy

dy 1
= cos y = √ 1 − x
2
dx cos  y
1
¿
√ 1− x 2

'  1
 jadi, Jika  y = arc sin x , maka  y =
√ 1 − x2

Analog1
'  1
Jika  y = arc cos x ,   maka  y =
√ 1 − x 2

'  1
Jika  y = arc"gx,   maka  y = 2
1 + x

'  −1
Jika  y = arcc"gx,   maka  y = 2
1 + x

'  1
Jika  y = arc sc x ,   maka  y =
 x √  x −1
2

Jika = arc cosc x ,   maka

A.2. Turunan Fungs" L&gar"tma

Akan dicari turunan f  ( x )= ln x  berikut.

f  ( x + h )−f  ( x )
f  ( x )=lim

h→ 0 h

ln ( x + h )− ln x
¿ lim
h→0 h

¿ lim
ln ( )
 x + h
 x
h→0 h
¿ lim
( )
ln 1+
h
 x
h→0 h

¿ lim
( )
ln 1+
h
 x
h→0 h
 . x
 x

¿ lim
 x
h
 ln 1 +
h
 x( )
h→0  x

( )
 x
h
ln 1+ h
 x
¿ lim
h→0  x

( )
 x
h
ln 1+
h
 x
¿ lim
h→0 lim  x
h→ 0

( )
 x
lim ln f   ( x )=ln lim f  ( x )  dan 0'4 h
Mengingat 0)4 lim 1 + h =
h→ 0 h→0
h→0  x

Sehingga diperoleh 1

( )
 x
h
lim ln 1 +
h

h→ 0  x
f  ( x )=
lim  x
h→0

( )
 x
h
lim ¿ 1+ h

h →0  x
ln
lim  x
h →0
¿¿

 ln 
¿
 x

 1
¿
 x
:adi, Jika

f  ( x )= ln x ,   maka f  ( x )=
1
 x

a
Selanjutnya jika  y =¿ log x  maka turunannya dapat dicari sebagai
¿
 berikut.
a
 y =¿ log x ln x
⟺  y =
¿ ln a

1
¿  ln x
ln a

'  1 1
Sehingga y=
ln a  x

1
¿
 x ln a

:adi, Jika
a
 y =¿ log x , maka

A.2.0 Turunan Fungs" Eks,&nens"al

Akan dicari turunan  y = a x  sebagai berikut


 x  x
 y = a  ln  y = ln a
 ln  y = x ln a
 ln  y
  x ¿
ln a

1
  x ¿  ln  y
ln a

dx 1 1
Sehingga =
dy ln a  y

dy
!iperoleh = y ln a
dx

¿ a x ln a

:adi, Jika  y = a
 x
, maka ' 
 y =a ln x
 x

Khususnya untuk a = , jika  y = 


 x
, maka '   x
 y = ln 

¿  x

:adi, Jika  y = 
 x
, maka ' 
 y =
 x

A.2.1 Turunan Fungs" H",er3&l"k 

Defnisi 

− x  x − x
 −
 x
1  +
sinh  x = coth x = =  x − x
2 tanh x  − 

 x − x 1 2
 + sch x = =  x − x
cosh x =
2 cosh  x  + 

:ika f  ( x )=sinh x , maka xdengan


− x
menggunakan turunan ungsi
sinh  x  −  1 2
eksponensial diperoleh

Jika f  ( x )=sinh x , maka f '  ( x )= cosh  x


( )
 x − x
'  d  −
f  ( x )=
dx 2

  −(− )
 x − x
¿
2

 x − x
  + 
¿
2
¿ cosh x

:adi,

A.4 Turunan Fungs" Parameter

Apabila disajikan persamaan berbentuk1


 x = f  ( " )
 y = g ( " )

Maka persamaan ini disebut persamaan parameter dari  x  dan  y , dan


dy
"   disebut parameter. !ari bentuk parameter ini dapat dicari dx
 dengan cara
sebagai berikut. !ari  x = f  (" )  dibentuk " =h ( x )  dengan h  sebagai in9ers
dari f  . ?ampak bahwa  y = g ( " )  merupakan bentuk komposisi
 y = g ( " )
¿ g ( h ( x ) )

dy dy 1
dy dy d"  =
!iperoleh =
dx d"  dx
  atau dx dx dx
d" 

Sehingga dy dy / d" 
=
dx dx / d" 
A.$5 &nt&h S&al D"#erens"al 'an Pem3ahasann6a
B. APLIKASI DIFERENSIAL
B.$ N"la" Maks"mum 'an M"n"mum
De#"n"s"
Andaikan S daerah asal dari , mengandung titik c, kita katakan bahwa1
 0c4 adalah nilai maksimum  pada S jika 0c4 @ 04 untuk semua  di S

 0c4 adalah nilai minimum  pada S jika 0c4 B 04 untuk semua  di S

 0c4 adalah nilai ekstrim  pada S jika ia adalah nilai maksimum atau nilai
minimum
$ungsi yang ingin kita maksimumkan atau minimumkan adalah ungsi objekti 

f(c)

Te&rema 7 Ke3era'aan Maks"mum)M"n"mum


:ika  kontinu pada selang tutup Ca,bD maka  mencapai nilai maksimum dan
minimum di sana. Keberadaan minimum dan maksimum pasti ada pada suatu
selang tertutup. "ni sangatlah jelas, apalagi kur9a yang ada di dalamnya adalah
kur9a naik atau kur9a turun. 5ntuk kur9a yang datar, di semua titik adalah
maksimum dan minimum.
Te&rema 7 T"t"k Kr"t"s
Andaikan  terdierensiasikan pada selang " yang memuat titik c. :ika 0c4 adalah
nilai ekstrim, maka c haruslah berupa suatu titik kritis, yakni c berupa salah satu

 Titik ujung dari "

 Titik stasioner dari  0%0c4 ; (4

 Titik singular dari  0%0c44 tidak ada

&nt&h S&al

&arilah titik#titik kritis dari 04 ; #'7 E 7' pada C#)6' , 'D
Pen6elesa"an

Titik#titik ujungnya adalah #)6' dan '.


5ntuk mencari titik stasioner kita selesaikan %04 ; #< ' E < ; (, sebagai berikut1
 %04 ; #<' E < ; (
 #< 0 # )4 ; (
 #< ; ( atau F);(
 ;( atau ;)
Sehingga titik#titik stasionernya adalah ( dan ).
Tidak ada titik#titik singular pada ungsi ini.
:adi, titik#titik kritisnya adalah #)6', (, ), '

B.% Kem&n&t&nan 'an Ke8ekungan


De#"n"s" Kem&n&t&nan

Andaikan  terdeinisi pada selang " 0buka, tutup atau tak satupun4. Kita katakan
 bahwa 1

  monoton naik pada " jika, untuk setiap pasang bilangan  ) dan ' dalam " berlaku
) G '  0)4 G 0'4

  monoton turun pada " jika, untuk setiap pasang bilangan  ) dan ' dalam "
 berlaku ) G '  0)4 I 0'4

  monoton murni pada " jika  naik pada " atau turun pada "

Fungsi f monoton turun pada selang I

Te&rema 7 Turunan Pertama 'an Kem&n&t&nan


Andaikan  kontinu pada selang " dan terdierensiasi pada setiap titikFdalam dari "
 :ika %04 I ( untuk semua  titikFdalam ", maka  monoton naik pada "
 :ika %04 G ( untuk semua  titikFdalam ", maka  monoton turun pada "

&nt&h S&al

x
Tentukan dimana g ( x ) = 2 naik dan dimana turun
1 + x

Pen6elesa"an

'   (x ) ( 1+ x2 ) − x ( 2 x )  (1 − x 2) (1− x )( 1 + x )


g = = =
( 1 + x 2 )2 ( 1 + x 2 )2 ( 1 + x 2 )2
+erhatikan bahwa penyebut selalu bernilai positi. Titik#titik pemisahyaitu ) dan
#) mengakibatkan menjadi tiga selang. =aitu 0#J, #)4, 0#), )4, 0), J4 jika kita
menguji nilai mereka, kita temukan bahwa g%04 G ( pada selang yang pertama
dan yang ketiga. !an g%04 I ( pada selang yang kedua. Kita menyimpulkan
 bahwa g turun pada 0#J, #)D dan C), J4 dan g naik pada C#), )D.

De#"n"s" Ke8ekungan

Andaikan  terdierensialkan pada selang buka ". Kita mengatakan bahwa  0dan
graiknya4 cekung ke atas pada " jika % naik pada " dan kita mengatakan bahwa 
cekung ke bawah pada " jika % turun pada "
   y      

x      

Te&rema 7 Turunan Ke'ua 'an Ke8ekungan

Andaikan  terdierensiasikan dua kali pada selang buka "

 :ika  304 I ( untuk semua  dalam ", maka  cekung ke atas pada "

 :ika  304 G ( untuk semua  dalam ", maka  cekung ke bawah pada "

&nt&h S&al

Tentukan selang kecekungan dari 2


 x −2 x + 4
f  ( x )=
 x − 2
Pen6elesa"an
2
 x −4 x
f ' ( x )=
( x −2 )2
( 2 x− 4 )( x−2 )2−2 ( x−2 )( x2−4 x )
f  '' ( x )=
( x − 2 )4
( x −2 )(( 2 x −4 )( x −2 )−2 ( x 2 −4 x ))
=
( x −2 ) 4
2
2 x −8 x +8− 2 x 2+8 x =
8
=
( x−2 )3 ( x −2 )3

/raik  cekung keatas pada selang 0',J4 dan cekung kebawah pada selang 0#J,'4

T"t"k Bel&k 
Andaikan f 0 x4 kontinu di  x ; b. Maka 0 b, f 0b44 disebut t"t"k 3el&k   dari kur9a f 0 x4
 jika 1
terjadi perubahan kecekungan di  x ; b, yaitu di sebelah kiri dari  x ;b, ungsi  f 
cekung ke atas dan di sebelah kanan dari  x ;b ungsi f   cekung ke bawah atau
sebaliknya x ; b adalah titik belok, jika  20b4 ; ( atau 0b4 ada.

Karena disebelah kiri c cekung


kebaah dan disebelah kanan c
cekung keatas
&nt&h S&al
Tentukan titik belok 0jika ada4 dari
3 4
1. f ( x )=2 x −1 2. f  ( x )= x

Pen6elesa"an

3
1. f ( x )=2 x −1
2
f ' ( x )=6 x , f  '' ( x )=12 x

###################EEEEEEEEEE
(
!i  ; ( terjadi perubahan kecekungan, dan 0(4; #) maka 0(,#)4 merupakan titik
 belok
4
2. f  ( x )= x
2
f  '' ( x )=12 x
############### EEEEEEEEEE
(
Tidak ada titik belok, karena tidak terjadi perubahan kecekungan

B.( N"la" Maks"mum 'an M"n"mum L&kal


De#"n"s"

Andaikan S daerah asal dari  mengandung titik c. Kita katakana bahwa

 0c4 adalah suatu nilai maksimum lokal dari  jika terdapat sebuah inter9al 0a,b4
yang berisi c sehingga 0c4 adalah nilai maksimum dari  pada 0a,b4  S

 0c4 adalah suatu nilai minimum lokal dari  jika terdapat sebuah inter9al
0a,b4 yang berisi c sehingga 0c4 adalah nilai minimum dari  pada 0a,b4  S

 0c4 adalah suatu nilai ekstrim lokal local dari  jika kedua#duanya adalah sebuah
nilai maksimum local atau sebuah nilai minimum local.
Te&rema
Andaikan  kontinu pada selang buka 0a,b4 yang memuat titik kritis c
 :ika  L04 I ( untuk semua  dalam 0a,c4 dan  L04 I ( untuk semua 
dalam 0c,b4 maka 0c4 adalah nilai maksimum lokal  

 :ika  L04 G ( untuk semua  dalam 0a,c4 dan  L04 I ( untuk semua 
dalam 0c,b4 maka 0c4 adalah nilai minimum lokal  

 :ika  L04 bertanda sama pada kedua pihak c, maka 0c4 bukan nilai ekstrim local
 
Te&rema 7 U!" Turunan Ke'ua
Andaikan  % dan  2 ada pada setiap titik selang buka 0a,b4 yang memuat c, dan
andaikan %0c4 ; (

 :ika  304 G ( maka 0c4 adalah nilai maksimum local  

 :ika  304 I ( maka 0c4 adalah nilai minimum local  


B.* L"m"t '" Ketakh"nggaan9 L"m"t Tak Terh"ngga

De#"n"s"

0imit bila   J 4. Andaikan  terdeinisikan pada Cc, J4 untuk suatu bilangan c,


kita katakan bahwa lim J 04 ;  jika untuk masing#masing  I (, terdapat
 bilangan M yang berpadanan sedemikian sehingga.

N I M  O 04 F  O G 

De#"n"s"
0imit bila   #J4. Andaikan  terdeinisikan pada 0 #J, cD untuk suatu bilangan
c, kita katakan bahwa lim  #J 04 ;  jika untuk masing#masing P I(, terdapat
 bilangan M yang berpadanan sedemikian sehingga
N G M  Q04 F Q G P

De#"n"s"
0imit#limit tak# terhingga4. Kita katakan bahwa lim cE 04 ; J jika untuk tiap
 bilangan positi M, berpadanan suatu RI( demikian sehingga
( G  F c G R 04 I M

Hu3ungan Terha'a, As"mt&t


/aris  ; c adalah asimtot 9ertical dari graik y ; 04. Misalkan garis  ; ) adalah
asimtot tegak. Sama halnya garis#garis  ; ' dan  ; 7 adalah asimtot 9ertical.
!alam naas yang serupa, garis y ; b adalah asimtot hori>ontal dari graik y ; 04
 jika
im J 04 ; b atau im  #J 04 ; b
/aris y ; ( adalah asimtot hori>ontal.
B. Te&rema N"la" Rata)Rata
Te&rema A
+Te&rema N"la" rata)rata untuk Turunan-. :ika f kontinu pada selang tertutup
Ca,bD dan terdeerensial pada titik#titik dalam dari 0a,b4, maka terdapat paling
sedikit satu bilangan c dalam 0a,b4 dimana
f  ( b ) ( f  ( a )
=f ) ( c) atau  f 0b4 F f 0a4 ; f’ 0c4 0b#a4
b(a
Te&rema B
:ika $%04 ; /%04 untuk semua F dalam 0a,b4, maka terdapat konstanta &
sedemikian sehingga $04 ; /04 E &
5ntuk semua  dalam 0a,b4
B.0 A,l"kas" Turunan 'alam Ber3aga" B"'ang
Dalam B"'ang Matemat"ka
). Tentukan ukuran persegi panjang yang dapat dibuat dari kawat sepanjang
)(( cm agar luasnya maksimum 
:awab
Misal panjang persegi panjang ; y, lebar persegi panjang ; 
!
uas ;  ;  . y
Karena ' E 'y ; )(( à y ; *( # 
Sehingga,  ;.y
;  0*( # 4
; *( F ' , ( B  B *(
%04 ; *( F '
 ; '*
Karena 304 ; #' G (, maka di  ; '* maksimum.
Karena 0(4 ; (, 0'*4 ; <'*, 0*(4 ; ( à  agar luas maksimum maka
haruslah
 ; '* dan y ; '*
'. Tentukan persamaan garis singgung dari y ;  7 # '' # * pada titik 07,'4.
:awab
y ; 04 ; 7 # '' # *
y ; 04 ; 7 ' # 8  %074 ; 7074' # 8074 ; )*  m ; )*.
umus +ersamaan /aris Singgung 1
y # yo ; m 0 #  o4
maka garis singgung ungsi diatas adalah 1
y F ' ; )* 0 F 74 atau y ; )* F 87

Dalam B"'ang F"s"ka


). Sebuah roket yang diluncurkan 9ertikal diamati dari menara kontrol yang berjarak
7 km dari tempat peluncuran. Tentukan kecepatan 9ertikal roket pada saat
 jaraknya dari tempat peluncuran * km dan dan jarak ini bertambah dengan
kecepatan *((( km6jam
:awab
Misal ketinggian roket y dan jarak dari menara >
!iketahui
d*
; *((( Saat > ; *(((
d" 
!engan menggunakan dalil +ythagoras diperoleh
y' E U ; > '
+ada saat > ; * maka y ; 8
!engan menggunakan turunan ungsi implisit didapatkan
dy d*
'y d" 
 ; '> d" 
d*
!engan mensubstitusikan y ; 8, > ; * dan d" 
; *((( maka diperoleh
dy d*
'y d" 
 ; '> d" 
dy
 ' 084 d" 
 ; ' 0*4 0*(((4
dy
 V d" 
 ; *(.(((
dy

d" 
 ; *(.(((6V
dy

d" 
 ; <'*(
dy
Sehingga kecepatan 9ertikal roket ; d" 
 ; <'*( km6jam
Dalam B"'ang Ek&n&m"
!alam mempelajari banyak masalah ekonomi sebenarnya kita menggunakan
konsep kalkulus. Misalkan dalam suatu perusahaan, +T A-&. :ika A-& menjual 
satuan barang tahun ini, A-& akan mampu membebankan harga, p04 untuk setiap
satuan. Kita tunjukkan bahwa p tergantung pada . pendapatan total yang
diharapkan A-& diberikan oleh 04 ;  p04, banyak satuan kali harga tiap
satuan.
5ntuk memproduksikan dan memasarkan  satuan, A-& akan mempunyai biaya
total &04. "ni biasanya jumlah dari biaya tetap ditambah biaya 9ariable. Konsep
dasar untuk sebuah perusahaan adalah total laba +04, yakni selisih antara
 pendapatan dan biaya.
P+:- ; R+:- < +:- ; : ,+:- < +:-
5mumnya, sebuah perusahaan berusaha memaksimumkan total labanya.
+ada dasarnya suatu produksi akan berupa satuan#satuan diskrit. :adi 04, &04
dan +04 pada umumnya dideinisikan hanya untuk ; (,),',7,..dan sebagai
akibatnya, graiknya akan terdiri dari titik#titik diskrit. Agar kita dapat
mempergunakan kalkulus, titik#titik tersebut kita hubungkan satu sama
lainsehingga membentuk kur9a. !engan demikian, ,&, dan + dapat dianggap
ebagai ungsi yang dapat dideerensialkan.
Andaikan A-& mengetahui ungsi biayanya &04 dan ntuk sementara
direncanakan memproduksi '((( satuan tahun in. A-& ingin menetapan biaya
tambahan tiap satuan. :ika ungsi biaya adalah seperti pada gambar A, !irektur 
5tama A-& menanyakan nilai X&6XN pada saat X ; ). tetapi kita mengharapkan
 bahwa ini akan sangat dekat terhadap nilai im
+ada saat  ; '(((. ini disebut biaya marjinal. Kita mengenalnya sebagai dc6d,
turunn & terhadap . dengan demikian, kita deinisikan harga marjinal sebagai
dp6d, pendapatan marjinal d6d, dan keuntungan marjinal sebagai d+6d.
B.1 &nt&h S&al A,l"kas" D"#erens"al 'an Pem3ahasann6a

. INTEGRAL
.$ Pengert"an Integral
"ntegral yang biasa disebut juga 2hitung integral3 atau 2kalkulus integral3
dapat digunakan untuk mencari luas suatu daerah. !alam kalkulus integral dapat
diartikan sebagai operasi in9ers dari turunan disebut juga anti turunan atau anti
dierensial. "ntegral dilambangkan oleh 2 +  3 yang merupakan lambang untuk
menyatakan kembali f  ( x ) dari ' 
f  ( x ) .
Suatu fungsi f   disebut anti tuunan dai suatu fungsi f   !ada selang 
 I   , "ika untuk setia! nilai  x  di dala#  I   , belaku f ' ( x )  = f  ( fx ) .
-erdasarkan pengertian bahwa integral adalah in9ers dari operasi
 pendierensialan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
 $!abila teda!at fungsi f  ( x )  yang da!at di difeensialkan !ada inteval 

df  ( x )
 I, sede#ikian sehingga ¿ f '  ( x )=f  ( x )  , #aka anti tuunan dai f(x)
dx
adalah f(x) + % dengan % k&nstanta se#baang.

.% =en"s)=en"s Integral


.%.$ Integral Tak Tentu
Antipendierensialan adalah operasi untuk mendapatkan himpunan semua
antiturunan dari suatu ungsi yang diberikan. Secara umum, integral tak tentu dari
 f(x) dideinisikan sebagai berikut.

∫ f  ( x ) dx = f  ( x ) +, 


Keterangan 1
 Y ; operasi antiturunan atau lambang integral
& ; konstanta integrasi
 f(x)dx ; ungsi integral, ungsi yang akan dicari anti turunannya
 f(x) ; ungsi hasil integral

.%.$.$ Integral Tak Tentu Fungs" Al!a3ar


umus#rumus integral tak tentu ungsi Aljabar 1
)4 Y dx ;  E c
'4 Y a dx ; ax E c
a
74 Y axn dx ; n+1
 nE) E &, & Z )
84 Y a f(x) dx ; a Y f(x) dx
*4 Y C f(x) ' g(x) D dx ; Y f(x) dx [ g(x) dx

&ontoh 1
o > 2x dx 
2
 Y  x dx = 1+1
 x1+1 + c

o > +4x  ? 0 - dx 

 Y 0x E < 4 dx ; Y x dx E Y 6x dx


x E 6x E &

.%.$.% Integral Tak Tentu Fungs" Tr"g&n&metr"


umus#rumus integral tak tentu ungsi trigonometri 1
)4 Y cos x dx ; sin x E c
'4 Y sin x dx ; # cos x E c
74 Y tan x dx ; # ln \cos  x\ E c
1
84 Y cos 0ax + b4 dx ; a
 sin 0ax + b4 E c
1
*4 Y sin 0ax + b4 dx ; # a
 cos 0 ax + b4 E c

&ontoh 1
o > +( s"n x - dx 

 Y 07 sin x4 dx = - 7 cos x E c


o > + x  ? tan x - dx 
1
 Y 0 x E tan x4 dx =  x' E ln \sec x\ E c
2

.%.% Integral Tertentu


"ntegral tertentu adalah integral yang memiliki batas. :ika  suatu ungsi
yang dideinsikan pad selang tutup 0a,b4 maka integral tentu 0integral iemann4
dari  dari a sampai b dinyatakan oleh 1
n
b
a *  f  ( x ) dx = lim ∑ f  ( x )  x
n →- i =1
i i
:ika limit itu ada, dengan  f 0 x4 disebut integran, a disebut batas bawah, b disebut
 batas atas, dan b
a  *   disebut tanda integral tentu.
-erikut siat#siat integral tertentu 1
)4 a
a *    f (x) dx ;(
b a
'4 a *    f (x) dx ; # b *    f (x) dx
b
74 a *    k dx ; k 0b - a4
b b
84 a *    k f(x4 dx ; k a *    f (x) d

*4 b
a *    C f (x) ' g (x)D dx ; b
a *     04 d [ b
a  *    g 04 d
c b c
<4 a *    f (x) dx ; a *    f (x) dx E b *    f (x) dx aGbGc
b
]4  f (x) dx / a  *    g (x) dx jika f (x) dx @ g (x) dx
b
V4 a *   f (x) dx @ (, jika f (x)  

.( ara Mengh"tung Integral


.(.$ ara Su3t"tus"
&ara subtitusi pada integral dilakukan apabila satu bentuk integral tidak
dapat langsung diselesaikan dengan menggunakan rumus#rumus dasar integral.
"ntegral bentuk ini terlebih dahulu diubah menjadi bentuk integral yang dapat
diselesaikan dengan rumus integral, yaitu dengan cara mensubtitusikan 9ariabel
 baru, yaitu dengan mensubtitusikan u ; f 0 x4.

1
Y f 0 x4n d C f 0 x4D ; Y un du ;
n +1
un#) E c, dengan n Z )

&ontoh 1
Tentukan integral dari Y < x' 0' x7 # 84' dx
Misal u ; ' x7 F 8  du ; < x' dx
du
dx = 2
6 x

du
Sehingga, Y < x' 0' x7 # 84' dx = < x'u8 2
6 x

1 1
; u' du ; 5
u* ; 5
 0' x7 # 84* E c
.(.% ara Pars"al
&ara parsial digunakan apabila bentuk suatu integral tidak dapat
diselesaikan dengan menggunakan rumus#rumus dasar integral dan dengan cara
subtitusi. Menghitung integral parsial dideinisikan sebagai berikut.

Y u dv = uv - Y v du

&ontoh 1
Tentukanlah Y  √ 2+ x dx
Misal u ; x  du ; dx
dv = √ 2+ x  v = Y  √ 2+ x  dx
; Y 0' E x4)6' d 0' E x4
2
; 3
 0' E x476' E c
2 2
Sehingga, Y  √ 2+ x dx  ;  ^ 3
 0' E x476' # Y 3
 0' E x476' dx
2 2
; 3
 0' E x4 # Y 3
 0' E x4 d 0' E x4
2 2 2
; 3
 0' E x4 # 3
 ^ 5
 0' E x4*6' E c
2 4
; 3
 0' E x4 76' # 15
 0' E x4*6' E c

.(.% ara Ras"&nal


 & ( x )
$ungsi rasional yang dimaksud adalah ungsi#ungsi bentuk ,
0 ( x )
dengan
 dan
 & ( x ) 0 ( x )  masing#masing suatu polinom derajat !  dan n ,
(! <n ) .

 & ( x ) = & 0+ & 1 x + &2 x + … + &! x . &! 1 0  disebut polynomial derajat !
2 !
Teknik#teknik pengintegralan ungsi rasional didasarkan pada penguraian bentuk
 & ( x )
 menjadi bentuk yang lebih sederhana berdasarkan aktor dari polinomial
0 ( x )
0 ( x ) . -entuk inilah yang lalu diintegralkan.

&ontoh 1
∫  x 2− x3+ x1+2 dx =∫ ( x −21 x) (+ x1−2 ) dx
2

 A 2
 x − 1
dx +¿
 x −2
∫ dx

¿∫ ¿
A dan - dapat dicari melalui hubungan 1
2 x + 1 A 2
= +
 x −3 x + 2  x −1  x −2
2

 A ( x −2 )+ 2 ( x −1)


¿
( x −1 ) ( x −2)
 2 x + 1= A ( x − 2 )+ 2 ( x − 1)

 2 x + 1= ( A + 2 ) x −2 A −2

 ( A + 2 )=2  dan −2  A −2 =1


  A =−3  dan 2 =5

−3 5
¿∫  dx +∫  dx
 x −1  x −2
Misal 1 u= x −1 ⟹ du =dx
v = x −2 ⟹ dv =dx
−3
¿∫
u
∫ 5v dv
du +

; −3 ln (u )+ 5 ln ( v )+  
; −3 ln ( x −1 )+5 ln ( x −2 )+  
 ( x −2 )5
; ln +  
( x −1 )3
 & ( x )
Aturan yang dapat dipedomi untuk penguraian bentuk  sebagai berikut 1
0 ( x )

). 5ntuk setiap aktor dari 0 ( x )  berbentuk ( ax +b ) k  , maka penguraian


aktor
tersebut berbentuk 1

 A 1 A2 A k 
+ + … +
ax + b ( ax + b )2 ( ax + b )k 
'. 5ntuk setiap aktor dari 0 ( x )  berbentuk ( ax 2 +bx + c )k  , maka pengurain
aktor tersebut berbentuk 1

 A 1 x + 21 A 2 x + 2 2 A k  x + 2k 


+ +…+
2
ax + bx + c ( ax 2+ bx + c ) 2
( ax 2 +bx + c )k 

Agar lebih jelas tentang aturan tersebut, diberikan contoh#contoh berikut 1


&ontoh 1
3
2 x + x2 + 2 x −1 2 x 3 + x 2+ 2 x −1
). 4
 x −1
=
( x −1 ) ( x + 1 ) ( x −1 )
A 2 x + D
¿ + +
 x −1  x + 1 2
 x + 1
dengan  A = 2 = D=1  dan  =0

3
3 x −8 x −13 A 2  
'.  = + +
( x + 3 ) ( x −1 )  x +3  x −1 ( x −1 )2
2

dengan  A = 4, 2 =−1, dan  =2

3
6 x −13 x + 22 A 2  
7.  = + +
( x + 3 ) ( x 2− 2 )  x + 3  x + 2 ( x2− 2 )
2 2 2

dengan  A =1, 2=−1,  = 3, D =−5  dan  %= 0


5ntuk kasus nbm yaitu derajat polinomial  & ( x )  tidak kurang dari derajat
 polinomial 0 ( x ) , maka sebelum diterapkan aturan penguraian diatas, perlu
dilakukan penyederhanaan lebih dahulu.
&ontoh 1
3
 x −1
∫ 3
 x + x
=…

!alam hal ini  & ( x ) = x −1


3
 berderajat 7 dan 0 ( x )= x + x
3
 juga berderajat 7.

( )
3
 x −1
∫ 3
 x + x
dx = ∫ 1 +− x1 + x x −+11 2
dx

−1
¿∫ 1 dx +∫
 x
dx + ∫  xx −+11 dx
2

2
 1  x + 1
x 1
¿∫ 1 dx −∫  dx + 2 ∫d − 2 ∫
 x  x + 1 2 x  x + 1
 1 1
¿∫ 1 dx −∫  dx +
 x 2
∫  x 1+1 d ( x +1 )−∫  x 1+1
2
2
2

1
¿ x −ln x +  ln ( x 2+ 1 ) − tan−1 x +  
2

.* &nt&h S&al Integral 'an Pen6elesa"ann6a


D. APLIKASI INTEGRAL
D.$ A,l"kas" Integral 'alam Keh"'u,an
 _K`?`M"
`perasi hitung integral dapat diterapkan dalam persoalan ekonomi, misalnya
dalam integral tak tentu digunakan menghitung ungsi total, dan dalam integral
tertentu digunakan untuk menghitung surplus konsumen dan surplus produsen.
:ika diketahui ungsi demand dan supply suatu barang, operasi hitung integral
dapat dipakai untuk menghitung surplus konsumen dan surplus produsen pada
saat market euilibriumatau pada tingkat harga tertentu.
). Surplus Konsumen
Konsumen yang mampu atau bersedia membeli barang lebih tinggi 0mahal4
dari harga euilibrium +( akan memperoleh kelebihan 0surplus4 untuk tiap unit
 barang yang dibeli dengan harga +(. +ada saat euilibrium, jumlah total
 pengeluaran 0total ependiture4 konsumen ; +(.N( yang dalam gambar ini adalah
luas empat persegi panjang (A-&, sedangkan konsumen yang tadinya bersedia
membeli barang ini lebih tinggi dari harga +( akan menyediakan uang yang
 banyaknya ; luas daerah yang dibatasi kur9a demand yang sumbu tegak +, sumbu
mendatar N, dan garis ordinat  ; ( 0yakni ; luas daerah (A-$4.
 Karena itu, besarnya surplus konsumen yakni selisih antara jumlah uang
yang disediakan dikurangi dengan jumlah pengeluaran nyata konsumen sehingga
surplus konsumen dapat dinyatakan sebagai berikut1

SK ; uas (A-$ F uas (A-& ; uas daerah &-$ ;oYo04.d F +(.N(

:ika dari ungsi demand p ; 04 maka hasil dari (Ya04.d adalah jumlah
uang yang disediakan.
'. Surplus +rodusen
Surplus produsen adalah selisih antara hasil penjualan barang dengan jumlah
 penerimaan yang direncanakan produsen dalam penjualan sejumlah barang. +ada
saat harga terjadi price euilibrium +( maka penjual barang yang bersedia
menjual barang ini dibawah harga po akan memperoleh kelebihan harga jual
untuk tiap unit barang yang terjual yakni selisih antara po dengan harga kurang
dari po.
Sedangkan, pada saat euilibrium, penjual barang ini akan menerima hasil
 penjualan barang sejumlah +( . N( yang dalam gambar adalah luas empat persegi
 panjang (A-&, sedangkan sebenarnya penjual barang ini bersedia menerima
sejumlah uang yang banyaknya ; luas daerah yang dibatasi kur9a supply dengan
sumbu +, sumbu N dan garis ordinat  ; o 0yakni luas daerah (A-_4, maka
 penjual barang ini akan memperoleh surplus produsen 0penjual4 sebanyak berikut
ini1

S+ ; uas (A-& F uas daerah (A-_ ; +(.N( #oYcg04.d

 T_K?``/"
# +enggunaan laju tetesan minyak dari tangki untuk menentukan jumlah kebocoran
selama selang waktu tertentu.

Anda mungkin juga menyukai