Segala puji dan syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT.
Karena rahmatnyalah kita masih diberi kehidupan yang sejahtera. Shalawat serta
sala
salam
m sesemo
moga
ga teteta
tapp te
terc
rcur
urah
ahka
kann ke
kepa
pada
da ju
jung
ngju
jung
ngan
an be
besa
sarr ki
kita
ta Ha
Habi
biba
bana
na
Wanabiyana Muhammad SAW, karena bimbingannyalah kita bisa berjalan pada
jalan yang diridoi Allah SWT,
SWT, sehingga dengan segala kekhilaan dan kekurangan
penulis dapat menghasilkan sebuah modul sederhana yang diharapkan dapat
memba
membantuntu mahasis
mahasiswawa dalam
dalam mempel
mempelaja
ajari
ri kon
konsep
sep dasar
dasar tentan
tentangg Kalkul
Kalkulus
us
!ierensial dan "ntegral.
Modul
Modul ini berisi
berisika
kann kon
konsep#
sep#kon
konse
sepp tentan
tentangg Turuna
urunann $un
$ungsi
gsi,, Aplika
Aplikasi
si
Turunan
urunan,, "ntegr
"ntegral
al dan
dan Aplika
Aplikasi
si "ntegr
"ntegral,
al, denga
dengann demik
demikian
ian tulisa
tulisann ini selain
selain
membantu mahasiswa juga dapat memberikan bekal tambahan dalam mengikuti
mata kuliah Kalkukus.
!an sa
!an saya
ya me
meng
nguc
ucap
apka
kann te
terim
rimaa ka
kasi
sihh ke
kepa
pada
da ke
kedu
duaa or
oran
angg tu
tuaa ya
yang
ng
senantiasa memberikan dukungan nya serta do%anya. !an tak lupa juga saya
ucapkan terima kasih kepada !osen kalkulus. yang telah memberikan arahannya
sehingga makalah "ni bisa diselesaikan pada waktu yang telah ditetukan.
&ilegon, '()*
+enulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. atar -elakang Masalah
-. umusan Masalah
&. Tujuan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. +engertian Kalkulus
-. +rinsip#+rinsip !asar Kalkulus
a. Turunan
b. "ntegral
&. -entuk#-entuk Kalkulus
a. Manipulasi !igit
b. /eneralisasi
!. +engembangan
+engembang an Kalkulus
a. Kalkulus !alam !unia +endidikan
b. Kalkulus !unia +opule
+opule
. Tu!uan Penul"san
Makalah diatas tadi mempunyai tujuan sebagai berikut1
). untuk mengetahui pengertian !ierensial dan "ntegral
'. untuk mengetahui macam#macam bentuk Turunan6"ntegral
7. untuk mengetahui kegunaan Turunan6"ntegral dalam kehidupan sehari#hari
D. Man#aat Penul"san
!engan dituliskannya makalah mengenai materi ini, penulis berharap dapat
memberikan inormasi tambahan kepada pembaca dan dapat menambah wawasan
pengetahuan mengenai materi kalkulus !ierensial dan "ntegral.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DIFERENSIAL
A.$ Pengert"an Turunan Fungs"
imit dapat digunakan untuk menentukan gradien dari suatu kur9a. Selain
itu, limit juga digunakan untuk mendeinisikan salah satu operasi yang
undamental pada kalkulus, yaitu turunan
Definisi
Turunan ungsi f adalah ungsi f yang nilainya di c adalah.
f ( c + h ) − f ( c )
f ( c )= lim
'
h →0 h
f ( x + h )−f ( x )
f ( x )=lim
'
h→ 0 h
dy
:ika y ; f(x) turunan y atau turunan f dinotasikan dengan y’ , atau dx
, atau f’,
df ( x )
atau
dx
f ( x + h )− f ( x )
Bukt"1 f ' ( x )= lim ¿
h →0 h
k − k
¿ lim ¿ ;(
h→0 h
'. jika f(x) ; x dengan x 0 f ungsi identitas4, maka f’(x) ; ).
f ( x + h )− f ( x )
Bukt"1 f ' ( x )= lim ¿
h →0 h
;)
7. jika f(x) ; xn dengan n bilangan bulat positi, untuk setiap x, maka f ’(x) ; nxn-1.
f ( x + h )− f ( x )
Bukt"1 f ' ( x )= lim ¿
h →0 h
n
lim ( x + h ) − x n
0
¿ h→
h
n n−1 n ( n− 1 ) n − 2 2 n− 1 n n
x + nx h+ x h + … + nxh + h − x
2
¿ lim ¿
h→0 h
n −1
¿
n− 2 n− 2 n− 1
n− 1 n (¿ 2 x h + ...+ nxh + h ¿ )
nx +
h
h¿
¿ lim ¿
h→ 0
h→0
(
¿ lim nx n− + 1 n ( n− 1 )
2
x
n−2
h+ ...+ nxh
n−2
+ hn− 1
)
¿ lim nx n−1
h→ 0
¿ nx n−1
&nt&h $
3 x
¿
untuk menentukan turunan y = + 7 x −8 dengan cara mengalikan
¿4¿
¿
¿
atau
dy dy du
=
$ungsi komposisi dapat diperluas menjadi komposisi 7 ungsi, 8 ungsi dan
seterusnya
:ika y = f(u)
u = g(v)
v = h(x)
=akni y = (f g h)(x)
dy dy du dv
maka =
dx du dv dx
−1 −1
Misalkan y = f(x) dan f mempunyai in9ers f sehingga x = f (y).
−1
!engan menggunakan aturan rantai pada x = f ( y ) diperoleh
−1
dy df ( y ) dy
=
dx dy dx
dx dy
); dy dx
dy 1
=
dx dy
dx
:ika ungsi diturunkan maka turunannya, yaitu f ' juga berupa ungsi
sehingga boleh jadi f ' mempunyai turunan tersendiri yang dinyatakan oleh
( f ' ) ' =f ' ' . $ungsi yang f ' ' baru ini disebut turunan kedua dari f karena
dia merupakan turunan dari turunan f . !engan notasi eibni> kita tuliskan
turunan kedua dari y = f ( x ) sebagai
( )
2
d dy d y
= 2
dx dx dx
{
Fungsi Trigono!"ri
Fungsi Fungsi #iklo!"ri
Fungsi Transndn Fungsi $ogari"!a
Fungsi %ks&onnsial
Fungsi i&rbolik
f ( x + h )−f ( x )
f ( x )=lim
'
h→ 0 h
¿ cos x . 0 −sin x . 1
¿− sin x
Analog 1
Jika f ( x )=sin x maka, f ' ( x )=cos x
√ 1− x 2
dx
=cos y
dy
dy 1
= cos y = √ 1 − x
2
dx cos y
1
¿
√ 1− x 2
' 1
jadi, Jika y = arc sin x , maka y =
√ 1 − x2
Analog1
' 1
Jika y = arc cos x , maka y =
√ 1 − x 2
' 1
Jika y = arc"gx, maka y = 2
1 + x
' −1
Jika y = arcc"gx, maka y = 2
1 + x
' 1
Jika y = arc sc x , maka y =
x √ x −1
2
f ( x + h )−f ( x )
f ( x )=lim
'
h→ 0 h
ln ( x + h )− ln x
¿ lim
h→0 h
¿ lim
ln ( )
x + h
x
h→0 h
¿ lim
( )
ln 1+
h
x
h→0 h
¿ lim
( )
ln 1+
h
x
h→0 h
. x
x
¿ lim
x
h
ln 1 +
h
x( )
h→0 x
( )
x
h
ln 1+ h
x
¿ lim
h→0 x
( )
x
h
ln 1+
h
x
¿ lim
h→0 lim x
h→ 0
( )
x
lim ln f ( x )=ln lim f ( x ) dan 0'4 h
Mengingat 0)4 lim 1 + h =
h→ 0 h→0
h→0 x
Sehingga diperoleh 1
( )
x
h
lim ln 1 +
h
h→ 0 x
f ( x )=
lim x
h→0
( )
x
h
lim ¿ 1+ h
h →0 x
ln
lim x
h →0
¿¿
ln
¿
x
1
¿
x
:adi, Jika
'
f ( x )= ln x , maka f ( x )=
1
x
a
Selanjutnya jika y =¿ log x maka turunannya dapat dicari sebagai
¿
berikut.
a
y =¿ log x ln x
⟺ y =
¿ ln a
1
¿ ln x
ln a
' 1 1
Sehingga y=
ln a x
1
¿
x ln a
:adi, Jika
a
y =¿ log x , maka
1
x ¿ ln y
ln a
dx 1 1
Sehingga =
dy ln a y
dy
!iperoleh = y ln a
dx
¿ a x ln a
:adi, Jika y = a
x
, maka '
y =a ln x
x
¿ x
:adi, Jika y =
x
, maka '
y =
x
Defnisi
− x x − x
−
x
1 +
sinh x = coth x = = x − x
2 tanh x −
x − x 1 2
+ sch x = = x − x
cosh x =
2 cosh x +
−(− )
x − x
¿
2
x − x
+
¿
2
¿ cosh x
:adi,
dy dy 1
dy dy d" =
!iperoleh =
dx d" dx
atau dx dx dx
d"
Sehingga dy dy / d"
=
dx dx / d"
A.$5 &nt&h S&al D"#erens"al 'an Pem3ahasann6a
B. APLIKASI DIFERENSIAL
B.$ N"la" Maks"mum 'an M"n"mum
De#"n"s"
Andaikan S daerah asal dari , mengandung titik c, kita katakan bahwa1
0c4 adalah nilai maksimum pada S jika 0c4 @ 04 untuk semua di S
0c4 adalah nilai minimum pada S jika 0c4 B 04 untuk semua di S
0c4 adalah nilai ekstrim pada S jika ia adalah nilai maksimum atau nilai
minimum
$ungsi yang ingin kita maksimumkan atau minimumkan adalah ungsi objekti
f(c)
&nt&h S&al
&arilah titik#titik kritis dari 04 ; #'7 E 7' pada C#)6' , 'D
Pen6elesa"an
Andaikan terdeinisi pada selang " 0buka, tutup atau tak satupun4. Kita katakan
bahwa 1
monoton naik pada " jika, untuk setiap pasang bilangan ) dan ' dalam " berlaku
) G ' 0)4 G 0'4
monoton turun pada " jika, untuk setiap pasang bilangan ) dan ' dalam "
berlaku ) G ' 0)4 I 0'4
monoton murni pada " jika naik pada " atau turun pada "
&nt&h S&al
x
Tentukan dimana g ( x ) = 2 naik dan dimana turun
1 + x
Pen6elesa"an
De#"n"s" Ke8ekungan
Andaikan terdierensialkan pada selang buka ". Kita mengatakan bahwa 0dan
graiknya4 cekung ke atas pada " jika % naik pada " dan kita mengatakan bahwa
cekung ke bawah pada " jika % turun pada "
y
x
:ika 304 I ( untuk semua dalam ", maka cekung ke atas pada "
:ika 304 G ( untuk semua dalam ", maka cekung ke bawah pada "
&nt&h S&al
/raik cekung keatas pada selang 0',J4 dan cekung kebawah pada selang 0#J,'4
T"t"k Bel&k
Andaikan f 0 x4 kontinu di x ; b. Maka 0 b, f 0b44 disebut t"t"k 3el&k dari kur9a f 0 x4
jika 1
terjadi perubahan kecekungan di x ; b, yaitu di sebelah kiri dari x ;b, ungsi f
cekung ke atas dan di sebelah kanan dari x ;b ungsi f cekung ke bawah atau
sebaliknya x ; b adalah titik belok, jika 20b4 ; ( atau 0b4 ada.
Pen6elesa"an
3
1. f ( x )=2 x −1
2
f ' ( x )=6 x , f '' ( x )=12 x
###################EEEEEEEEEE
(
!i ; ( terjadi perubahan kecekungan, dan 0(4; #) maka 0(,#)4 merupakan titik
belok
4
2. f ( x )= x
2
f '' ( x )=12 x
############### EEEEEEEEEE
(
Tidak ada titik belok, karena tidak terjadi perubahan kecekungan
0c4 adalah suatu nilai maksimum lokal dari jika terdapat sebuah inter9al 0a,b4
yang berisi c sehingga 0c4 adalah nilai maksimum dari pada 0a,b4 S
0c4 adalah suatu nilai minimum lokal dari jika terdapat sebuah inter9al
0a,b4 yang berisi c sehingga 0c4 adalah nilai minimum dari pada 0a,b4 S
0c4 adalah suatu nilai ekstrim lokal local dari jika kedua#duanya adalah sebuah
nilai maksimum local atau sebuah nilai minimum local.
Te&rema
Andaikan kontinu pada selang buka 0a,b4 yang memuat titik kritis c
:ika L04 I ( untuk semua dalam 0a,c4 dan L04 I ( untuk semua
dalam 0c,b4 maka 0c4 adalah nilai maksimum lokal
:ika L04 G ( untuk semua dalam 0a,c4 dan L04 I ( untuk semua
dalam 0c,b4 maka 0c4 adalah nilai minimum lokal
:ika L04 bertanda sama pada kedua pihak c, maka 0c4 bukan nilai ekstrim local
Te&rema 7 U!" Turunan Ke'ua
Andaikan % dan 2 ada pada setiap titik selang buka 0a,b4 yang memuat c, dan
andaikan %0c4 ; (
De#"n"s"
N I M O 04 F O G
De#"n"s"
0imit bila #J4. Andaikan terdeinisikan pada 0 #J, cD untuk suatu bilangan
c, kita katakan bahwa lim #J 04 ; jika untuk masing#masing P I(, terdapat
bilangan M yang berpadanan sedemikian sehingga
N G M Q04 F Q G P
De#"n"s"
0imit#limit tak# terhingga4. Kita katakan bahwa lim cE 04 ; J jika untuk tiap
bilangan positi M, berpadanan suatu RI( demikian sehingga
( G F c G R 04 I M
. INTEGRAL
.$ Pengert"an Integral
"ntegral yang biasa disebut juga 2hitung integral3 atau 2kalkulus integral3
dapat digunakan untuk mencari luas suatu daerah. !alam kalkulus integral dapat
diartikan sebagai operasi in9ers dari turunan disebut juga anti turunan atau anti
dierensial. "ntegral dilambangkan oleh 2 + 3 yang merupakan lambang untuk
menyatakan kembali f ( x ) dari '
f ( x ) .
Suatu fungsi f disebut anti tuunan dai suatu fungsi f !ada selang
I , "ika untuk setia! nilai x di dala# I , belaku f ' ( x ) = f ( fx ) .
-erdasarkan pengertian bahwa integral adalah in9ers dari operasi
pendierensialan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
$!abila teda!at fungsi f ( x ) yang da!at di difeensialkan !ada inteval
df ( x )
I, sede#ikian sehingga ¿ f ' ( x )=f ( x ) , #aka anti tuunan dai f(x)
dx
adalah f(x) + % dengan % k&nstanta se#baang.
&ontoh 1
o > 2x dx
2
Y x dx = 1+1
x1+1 + c
&ontoh 1
o > +( s"n x - dx
*4 b
a * C f (x) ' g (x)D dx ; b
a * 04 d [ b
a * g 04 d
c b c
<4 a * f (x) dx ; a * f (x) dx E b * f (x) dx aGbGc
b
]4 f (x) dx / a * g (x) dx jika f (x) dx @ g (x) dx
b
V4 a * f (x) dx @ (, jika f (x)
1
Y f 0 x4n d C f 0 x4D ; Y un du ;
n +1
un#) E c, dengan n Z )
&ontoh 1
Tentukan integral dari Y < x' 0' x7 # 84' dx
Misal u ; ' x7 F 8 du ; < x' dx
du
dx = 2
6 x
du
Sehingga, Y < x' 0' x7 # 84' dx = < x'u8 2
6 x
1 1
; u' du ; 5
u* ; 5
0' x7 # 84* E c
.(.% ara Pars"al
&ara parsial digunakan apabila bentuk suatu integral tidak dapat
diselesaikan dengan menggunakan rumus#rumus dasar integral dan dengan cara
subtitusi. Menghitung integral parsial dideinisikan sebagai berikut.
Y u dv = uv - Y v du
&ontoh 1
Tentukanlah Y √ 2+ x dx
Misal u ; x du ; dx
dv = √ 2+ x v = Y √ 2+ x dx
; Y 0' E x4)6' d 0' E x4
2
; 3
0' E x476' E c
2 2
Sehingga, Y √ 2+ x dx ; ^ 3
0' E x476' # Y 3
0' E x476' dx
2 2
; 3
0' E x4 # Y 3
0' E x4 d 0' E x4
2 2 2
; 3
0' E x4 # 3
^ 5
0' E x4*6' E c
2 4
; 3
0' E x4 76' # 15
0' E x4*6' E c
& ( x ) = & 0+ & 1 x + &2 x + … + &! x . &! 1 0 disebut polynomial derajat !
2 !
Teknik#teknik pengintegralan ungsi rasional didasarkan pada penguraian bentuk
& ( x )
menjadi bentuk yang lebih sederhana berdasarkan aktor dari polinomial
0 ( x )
0 ( x ) . -entuk inilah yang lalu diintegralkan.
&ontoh 1
∫ x 2− x3+ x1+2 dx =∫ ( x −21 x) (+ x1−2 ) dx
2
A 2
x − 1
dx +¿
x −2
∫ dx
¿∫ ¿
A dan - dapat dicari melalui hubungan 1
2 x + 1 A 2
= +
x −3 x + 2 x −1 x −2
2
−3 5
¿∫ dx +∫ dx
x −1 x −2
Misal 1 u= x −1 ⟹ du =dx
v = x −2 ⟹ dv =dx
−3
¿∫
u
∫ 5v dv
du +
; −3 ln (u )+ 5 ln ( v )+
; −3 ln ( x −1 )+5 ln ( x −2 )+
( x −2 )5
; ln +
( x −1 )3
& ( x )
Aturan yang dapat dipedomi untuk penguraian bentuk sebagai berikut 1
0 ( x )
A 1 A2 A k
+ + … +
ax + b ( ax + b )2 ( ax + b )k
'. 5ntuk setiap aktor dari 0 ( x ) berbentuk ( ax 2 +bx + c )k , maka pengurain
aktor tersebut berbentuk 1
3
3 x −8 x −13 A 2
'. = + +
( x + 3 ) ( x −1 ) x +3 x −1 ( x −1 )2
2
3
6 x −13 x + 22 A 2
7. = + +
( x + 3 ) ( x 2− 2 ) x + 3 x + 2 ( x2− 2 )
2 2 2
( )
3
x −1
∫ 3
x + x
dx = ∫ 1 +− x1 + x x −+11 2
dx
−1
¿∫ 1 dx +∫
x
dx + ∫ xx −+11 dx
2
2
1 x + 1
x 1
¿∫ 1 dx −∫ dx + 2 ∫d − 2 ∫
x x + 1 2 x x + 1
1 1
¿∫ 1 dx −∫ dx +
x 2
∫ x 1+1 d ( x +1 )−∫ x 1+1
2
2
2
1
¿ x −ln x + ln ( x 2+ 1 ) − tan−1 x +
2
:ika dari ungsi demand p ; 04 maka hasil dari (Ya04.d adalah jumlah
uang yang disediakan.
'. Surplus +rodusen
Surplus produsen adalah selisih antara hasil penjualan barang dengan jumlah
penerimaan yang direncanakan produsen dalam penjualan sejumlah barang. +ada
saat harga terjadi price euilibrium +( maka penjual barang yang bersedia
menjual barang ini dibawah harga po akan memperoleh kelebihan harga jual
untuk tiap unit barang yang terjual yakni selisih antara po dengan harga kurang
dari po.
Sedangkan, pada saat euilibrium, penjual barang ini akan menerima hasil
penjualan barang sejumlah +( . N( yang dalam gambar adalah luas empat persegi
panjang (A-&, sedangkan sebenarnya penjual barang ini bersedia menerima
sejumlah uang yang banyaknya ; luas daerah yang dibatasi kur9a supply dengan
sumbu +, sumbu N dan garis ordinat ; o 0yakni luas daerah (A-_4, maka
penjual barang ini akan memperoleh surplus produsen 0penjual4 sebanyak berikut
ini1
T_K?``/"
# +enggunaan laju tetesan minyak dari tangki untuk menentukan jumlah kebocoran
selama selang waktu tertentu.