DOSEN PEMBIMBING :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
karunia serta rezeki yang tidak pernah dapat kita hitung dengan kemampuan kita,
sehi
ehingga
ngga kami
kami dapa
dapatt me
meny
nyel
eles
esai
aika
kan
n makal
akalah
ah ini deng
dengan
an judul
udul “ASPEK
PSIKOSOSIAL DALAM KEPERAWATAN KRITIS” Pada kesempatan ini kami
selaku penulis makalah ini mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami selama pelaksanaan hingga penulisan makalah ini dapat selesai.
Makala
Makalah
h ini kami
kami buat
buat dengan
dengan seb
sebaik
aik-ba
-baikn
iknya
ya agar dap
dapat
at dim
dimeng
engert
ertii ole
oleh
h
se
selu
luru
ruh
h pe
pemb
mbac
acany
anya.
a. Namu
Namun
n kam
kamii sa
sada
darr bahwa
bahwa ma
makal
kalah
ah ini
ini ma
masi
sih
h jauh
jauh da
dari
ri
kesemp
kesempurn
urnaan
aan,se
,sehin
hingga
gga saran
saran pembaca
pembaca sangat
sangat kam
kamii har
harapka
apkan
n unt
untuk
uk pem
pembua
buatan
tan
makalah berikutnya.
Tim Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. La
Lata
tarr be
bela
laka
kang
ng
Aspek psikososial dari sakit kritis merupakan suatu tantangan yang unik bagi
perawat pada keperawatan kritis. Perawat harus secara seimbang dalam memenuhi
kebutuhan fisik dan emosional dirinya maupun kliennya dalam suatu lingkungan
yang dapat menimbulkan stress dan dehumanis. Untuk mencapai keseimbangan ini
perawat harus mempunyai pengetahuan tentang bagaimana keperawatan kritis yang
dialami mempengaruhi kesehatan psikososial pasien, keluarga dan petugas kesehatan.
Dalam
Dalam member
memberika
ikan
n asuhan
asuhan kep
kepera
erawat
watan
an pada
pada pasien
pasien yan
yang
g dir
dirawa
awatt di icu ata
atau
u
perawatan kritis selalu mempertimbangkan aspek biologis, psikologis, sosiologis,
sp
spir
irit
itua
ual,
l, se
seca
cara
ra kom
kompr
preh
ehens
ensif
if.. Hal
Hal ini
ini berar
berarti
ti pa
pasi
sien
en ya
yang
ng dira
dirawa
watt di IC
ICU
U
membutuhkan
membut uhkan asuhan keperawatan
keperawatan tidak hanya masal
masalah
ah patofi
patofisiol
siologi
ogi tetapi
tetapi juga
masala
masalah
h psi
psiko
ko sosial
sosial,, li
lingku
ngkungan
ngan dan kel
keluar
uarga
ga yan
yang
g sec
secara
ara era
eratt terkai
terkaitt den
dengan
gan
penyakit fisiknya. (FK Unair, RSUD Dr. Soetomo, 2001)
B. Tujuan
1. Memaha
Memahami
mi respon
respon psikosos
psikososial
ial pad
padaa pasien
pasien gawat d
darura
aruratt dan kri
kritis
tis
2. Men
Mening
ingkat
katkan
kan ke
kemam
mampuan
puan pe
penul
nulisa
isan
n maka
makalah
lah
3. Menget
Mengetahui
ahui intervensi
intervensi psik
psikososi
ososial
al pada
pada keperawat
keperawatan
an kri
kritis
tis
C. Manfaat
1. Bagi
Bagi il
ilmu
mu kepera
keperawat
watan
an
Makalah ini diharapkan dapat memberikan gambaran atau informasi untuk
dijadikan bahan dalam mengembangakan program pendidikan keperawatan
terhadap psikososial pada pasien gawat darurat dan kritis
2. Bagi
Bagi pera
perawa
watt
Makalah in dapat menambah wawasaan perawat tentang pengetahuan tentang
respon psikososial pada pasien gawat darurat dan kritis
4
BAB II
PEMBAHASAAN
A. KO
KONS
NSEP
EP KEP
KEPER
ERAW
AWAT
ATAN
AN K
KRI
RITIS
TIS
1. Defi
Defini
nisi
si
Keperawatan
Keperawatan krit
kritis
is merupakan
merupakan salah satu spesi
spesialisa
alisasi
si di bidang keperawata
keperawatan
n
ya
yang
ng se
seca
cara
ra khus
khusus
us mena
menanga
ngani
ni re
resp
spon
on manu
manusi
siaa terh
terhada
adap
p ma
masa
sala
lah
h ya
yang
ng
mengancam kehidupan. Secara keilmuan perawatan kritis fokus pada penyakit
yang kritis atau pasien yang tidak stabil. Untuk pasien yang kritis, pernyataan
penting yang harus dipahami perawat ialah “waktu adalah vital”.Sedangkan
Istilah kritis memiliki arti yang luas penilaian dan evaluasi secara cermat dan
pertama kali, unit perawatan intensif (ICU) adalah bagian untuk mengatasi
5
keadaan kritis
kritis sedangk
sedangkan
an bagian yang lebih memus
memusatkan
atkan perhat
perhatian
ian pada
penyumbatan dan penyempitan pembuluh darah koroner yang disebut unit
perawatan intensif koroner Intensive Care Coronary Unit (ICCU). Baik UGD,
ICU,, mau
ICU maupun
pun ICC
ICCU
U adalah
adalah uni
unitt perawa
perawatan
tan pas
pasien
ien kri
kritis
tis dim
dimana
ana per
perbur
buruka
ukan
n
patofisiologi dapat terjadi secara cepat yang dapat berakhir dengan kematian.
B. ASPE
ASPEK
K PSIK
PSIKO
OSO
SOSI
SIAL
AL
Psikos
Psikososi
osial
al adalah
adalah set
setiap
iap per
perubah
ubahan
an dal
dalam
am keh
kehidu
idupan
pan indivi
individu,
du, bai
baik
k yang
bersifat psikologik maupun social yang mempunyai pengaruh timbal balik. Masalah
psikososial adalah masalah kejiwaan dan kemasyarakatan yang mempunyai pengaruh
timbal balik, sebagai akibat terjadinya perubahan social dan atau gejolak social dalam
masyarakat yang dapat menimbulkan gangguan jiwa.
6
1. Stress
Stresss didefi
Stres didefinisi
nisikan
kan sebaga
sebagaii respo
respon
n fisik
fisik dan emosional
emosional terha
terhadap
dap tuntutan
tuntutan
yang dialami individu yang diiterpretasikan sebagai sesuatu yang mengancam
ke
kese
seim
imba
bang
ngan
an (E
(Ema
manu
nuel
else
sen
n & Ro
Rose
senl
nlic
icht
ht,, 198
1986)
6).. St
Stre
ress me
meru
rupa
paka
kan
n su
suat
atu
u
fenome
fenomena
na komple
komplek,
k, dim
dimana
ana sek
sekump
umpula
ulan
n kompone
komponen
n saling
saling ber
berint
intera
eraksi
ksi dan
bekerja serentak. Ketika sesuatu hal mengubah satu komponen subsistem, maka
keseluruhan sistem dapat terpengaruh. Jika tuntutan untuk berubah menyebabkan
ketidakseimbangan (disequilibrium) pada sistem, maka terjadilah stress. Individu
kemudi
kemudian
an memobi
memobilis
lisasi
asi sum
sumber
ber-su
-sumbe
mberr kop
koping
ing untuk
untuk men
mengat
gatasi
asi stress
stress dan
mengem
mengembal
balika
ikan
n kes
keseim
eimban
bangan.
gan. Ide
Idealn
alnya,
ya, stres
stresss bergabu
bergabung
ng dengan
dengan per
perila
ilaku
ku
koping yang tepat akan mendorong suatu perubahan positif pada individu. Ketika
stress melebihi kemampuan koping seseorang, maka potensi untuk menjadi krisis
dapat terjadi.(Suryani, 2012)
2. Stre
Stress
ssor
or
Stressor merupakan faktor internal maupun eksternal yang dapat mengubah
individu dan berakibat pada terjadinya fenomena stress . Sumber stressor dapat
berasal dari subsistem biofisikal, psikososial atau masyarakat. Stressor biofisik
anta
antara
ra la
lain
in orga
organi
nism
smee infe
infeks
ksiu
ius,
s, pros
proses
es pe
peny
nyaki
akitt atau
atau nut
nutri
risi
si ya
yang
ng bu
buru
ruk.
k.
Sedangkan contoh stressor psikososial adalah harga diri yang rendah, masalah
hubunga
hubungan
n int
interp
erpers
ersonal
onal,, dan krisis
krisis perkem
perkemban
bangan.
gan. Str
Stress
essor
or ini ber
berasa
asall dar
darii
masyarakat luas seperti fluktuasi ekonomi polusi dan teknologi tinggi.
Bagaim
Bagaimana
ana ora
orang
ng men
mengal
galami
ami suatu
suatu stress
stressor
or tergan
tergantun
tung
g pada
pada per
persep
sepsin
sinya
ya
tentan
tentang
g stress
stressor
or dan sum
sumber
ber kopingny
kopingnya.
a. Str
Stress
ess jug
jugaa mer
merupa
upakan
kan tam
tambaha
bahan
n
(addit
(additive
ive).
). Jika
Jika seseor
seseorang
ang men
mendapa
dapatt seranga
serangan
n stress
stressor
or yang
yang multip
multipel,
el, mak
makaa
respon stress akan lebih hebat.
3. Resp
spo
on st
stres
Respon stress dapat diinduksi oleh stressor biofisik, psikososial atau stressor
social.
social. Hans Selye dalam Emanuelsen
Emanuelsen & Rosenlicht
Rosenlicht mengem
mengemukakan
ukakan temuany
temuanyaa
7
tentan
tentang
g stress
stress kedala
kedalam
m sua
suatu
tu model
model stress
stress yang disebu
disebutt gen
genera
erall ada
adapta
ptati
tion
on
syndrome (GAS). GAS terdiri atas 3 tahap yaitu:
a. Alarm
Alarm respon.
respon. Merup
Merupakan
akan taha
tahap
p per
pertam
tamaa dan ditan
ditandai
dai oleh respon cepat
cepat,,
singkat,
singkat, meli
melindungi/
ndungi/memel
memelihara
ihara kehidupan
kehidupan diman
dimanaa merup
merupakan
akan aktivi
aktivitas
tas
total dari system saraf simpatis. Tahap ini sering disebut dengan istilah
menyerang atau lari (fight-or-flight response).
b. Stage of resistance. Merupakan tahap kedua, dimana tubuh beradaptasi
terh
terhada
adap
p keti
ketida
daks
ksei
eimb
mban
anga
gan
n yang
yang dise
diseba
babka
bkan
n oleh
oleh st
stre
ress
ssor
or.. Tu
Tubu
buh
h
bertahan pada tahap ini sampai stressor yang membahayakan hilang dan
tubuh mampu kembali kekeadaan homeostasis. Jika semua energi tubuh
tubuhnya digunakan untuk koping, maka dapat terjadi tahap yang ketiga
4. Klien
Kl
Klie
ien
n yang
yang sa
saki
kitt dan
dan haru
haruss ma
masu
suk
k ke ru
ruan
ang
g IC
ICU
U tida
tidak
k sa
saja
ja be
bert
rtam
ambah
bah
menderita akibat stress sakit fisiknya tetapi juga stress akibat psikososialnya.
Kons
Konsek
ekuen
uensi
siny
nya,
a, pera
perawa
watt yan
yang
g me
mela
lakuk
kukan
an asuha
asuhan
n keper
keperaw
awat
atan
an pa
pada
da uni
unitt
keperawatan kritis didesign untuk memelihara atau mengembalikan semua fungsi
fisik vital dan fungsi-fungsi psikososial yang terganggu oleh keadaan sakitnya.
5. Re
Respo
spon
n psikoso
psikososia
siall
Respon psikososial klien terhadap pengalaman keperawatan kritis mungkin
dimediasi
dimediasi oleh fenomena
fenomena inter
internal
nal sepert
sepertii keadaan emosional dan mekani
mekanisme
sme
koping atau oleh fenom
fenomena
ena ekster
eksternal
nal sepert
sepertii kuanti
kuantitas
tas dan kualitas stimulas
stimulasii
lingkungan.
a. Reaksi emosiona
emosional.
l. Intensitas
Intensitas reaksi emosional
emosional dapat muda
mudah
h dipahami jika
8
kema
kemati
tian
an.. Klie
Klien
n deng
dengan
an keper
keperaw
awat
atan
an kr
krit
itis
is me
memp
mper
erli
lihat
hatkan
kan reaks
reaksii
emosional yang dapat diprediksi dimana mempunyai cirri-ciri yang umum,
berkaitan dengan sakitnya. Takut dan kecemasan secara umum adalah
re
reak
aksi
si per
perta
tama
ma yan
yang
g ta
tamp
mpak
ak.. Klie
Klien
n mu
mung
ngki
kin
n menga
mengala
lami
mi ny
nyer
erii ya
yang
ng
menakut
menakutkan
kan,, prosed
prosedur
ur yang tid
tidak
ak nyaman
nyaman,, mut
mutil
ilasi
asi tub
tubuh,
uh, kehilan
kehilangan
gan
kendali, dan/atau meninggal.
b. Depresi seringkali muncu
muncull setelah takut dan kecemasan. Depresi seringkali
meru
merupa
paka
kan
n re
resp
spon
on te
terh
rhad
adap
ap be
berd
rduk
ukaa da
dan
n ke
kehi
hila
lang
ngan
an.p
.pen
enga
gala
lama
man
n
kehilan
kehilangan
gan dapat
dapat memicu
memicu mem
memori
ori dim
dimasa
asa lalu
lalu mun
muncul
cul kembal
kembalii den
dengan
gan
perasaan sedih yang lebih hebat.
6. Meka
Mekanis
nisme
me ko
kopi
ping
ng
Mekani
Mekanisme
sme koping
koping mer
merupak
upakan
an sku
skumpu
mpulan
lan strate
strategi
gi men
mental
tal bai
baik
k dis
disadar
adarii
maupun tidak disadari yg digunakan untuk menstabilkan situasi yang berpotensi
mengan
mengancam
cam dan membua
membuatt kem
kembal
balii ke dalam
dalam kes
keseim
eimbang
bangan
an .St
.Strat
rategi
egi kopi
koping
ng
klien merupakan upaya untuk menimbulkan
menimbulkan stabilita
stabilitass emosional,
emosional, mengua
menguasai
sai
lingku
lingkungan
ngan,, mendef
mendefini
inisik
sikan
an kembal
kembalii tug
tugas/
as/tuj
tujuan
uan hidup,
hidup, dan memecah
memecahkan
kan
masalah yang ditimbulkan oleh karena sakit/penyakit. Beberapa contoh perilaku
koping adalah humor, distraksi, bertanya untuk suatu informasi berbicara dengan
yang
yang lai
lain
n tentan
tentang
g kel
keluhan
uhan/pe
/peras
rasaan
aan-per
-perasa
asaann
annya,
ya, mendef
mendefini
inisik
sikan
an kembal
kembalii
masalah kedalam istilah yang lebih disukai, menghadapi masalah dengan dengan
mela
melaku
kukan
kan beber
beberap
apaa ti
tind
ndak
akan,
an, negos
negosia
iasi
si ke
kemu
mung
ngki
kina
nan
n pili
piliha
han/
n/al
alte
tern
rnat
atif
if,,
menu
menuru
runk
nkan
an kete
ketega
ganga
ngan
n denga
dengan
n mi
minu
num,
m, ma
maka
kan
n atau
atau meng
menggu
gunak
nakan
an obat,
obat,
mena
menari
rik
k di
diri
ri,, me
meny
nyal
alah
ahka
kan
n se
sese
seor
oran
ang
g atau
atau sesu
sesuat
atu,
u, me
meny
nyal
alah
ahka
kan
n di
diri
ri
sendirimenghindar dan berkonsultasi dengan ahli agama.
9
C. INT
INTERV
ERVENS
ENSII PSIKOSOS
PSIKOSOSIAL
IAL PADA
PADA KEPERA
KEPERAWAT
WATAN
AN KRIT
KRITIS
IS
Terjadinya sakit / keadaan KRISIS atau KRITIS seseorang akan menimbulkan
stress & anxietas baik path Klien, keluarga atau orang terdekat. Ok:
a. ancaman
ancaman thd kehidup
kehidupannya
annya dan
dan kesej
kesejahter
ahteraanya
aanya
b. ancaman ketidakberdayaan
c. ke
kehi
hila
lang
ngan
an
d. eratny
eratnyaa pen
penyaki
yakitt
e. Kehil
Kehilanga
angan
n kend
kendali
ali
f. Perasaan
Perasaan kehila
kehilangan
ngan fungsi
fungsi & ha
harga
rga diri
g. Kegagalan
Kegagalan m
membent
embentuk
uk per
pertahana
tahanan
n diri
h. Perasa
Perasaan
an teriso
terisolas
lasii
i. Taku
kutt ma
mati
Respon yang dialami baik pasien atau keluarga yang mengalami kegawatan atau
sakit kritis umunya akan :
a. Terkej
Terkejut
ut dan tida
tidak
k per
percay
cayaa
b. Mengembangkan kesadaran
c. re
rest
stit
itus
usii
d. Reso
Resolu
lusi
si
Sebagai perawat professional apabila pasien atau keluarga mengalami hal tersebut
maka penatalaksanaan keperawatan tidak terlepas dari:
a. Pros
Proses
es kep
keper
eraw
awat
atan
an
b. Memenuhi kebutuhan dasar pasien
c. Ad
Adap
apttas
asii
d. Ad
Advo
voka
kasi
si
Tindakan tersebut ditujukan untuk:
a. Dukungan
Dukungan emosiona
emosional,
l, sosial,
sosial, spiritual
spiritual dan fisik di lingkungan
lingkungan perawatan
b. meningkatkan kenyamanan
c. meningkatka
meningkatkan
n integr
integritas
itas dan
dan identitas
identitas pasien
pasien
10
1. PR
PROS
OSES
ES KOPI
KOPING
NG
Proses koping path pasien yang mengalami trauma sangat dipengaruhi oleh:
a. Gejala
Gejala awal ( PS menangis
menangis / ketakuta
ketakutan
n km tidak tahu kond
kondisin
isinya)
ya)
b. Penolakan klien terhadap kondisinya
2. WAWA
WAWANCA
NCARA
RA & INT
INTERV
ERVENS
ENSII PSIKO
PSIKOSOS
SOSIAL
IAL
Bagi perawat emergensi / perawat kritis sangat diperlukan wawancara &
inte
interv
rvens
ensii psik
psikos
osos
osia
iall se
sebab
bab disa
disamp
mpin
ing
g umum
umumnya
nya pas
pasie
ien
n da
dan
n ke
kelu
luar
arga
ga
mengalami sakit yang tiba tiba juga terkadang disertai situasi yang buruk dan
penyakit yang berat (Suryani, 2012) . Keberhasilan tindakan ini sangat
tergantung pada:
a. Informasi
Informasi & jawaban
jawaban yg memuaskan
memuaskan atas
atas perm
permasala
asalahan
han mere
mereka
ka
b. Jaminan thd kesehatannya
c. Peruba
Perubahan
han kearah
kearah kesemb
kesembuha
uhan
n
d. Hara
Harapa
pan
nkkel
elua
uarg
rgaa
e. Sikap
Sikap tenaga
tenaga kepe
keperaw
rawata
atan
n
f. Frekwe
Frekwensi
nsi kontak
kontak d
dng
ng pasi
pasien
en / kel
3. INT
INTER
ERVE
VENS
NSII KEPE
KEPERA
RAWAT
WATAN
AN
a. Peng
Pengkaj
kajia
ian
n yg dite
diteka
kanka
nkan
n pd ada
adany
nyaa kon
konfl
flik
ik-k
-kon
onfl
flik
ik nila
nilai,
i, tunt
tuntut
utan
an
emosi
emosional
onal,, keterl
keterliba
ibatan
tan emo
emosi
si yg ber
berleb
lebih,
ih, kur
kurangb
angbaik
aiknya
nya hubunga
hubungan
n
interpersonal., pola koping pasien & keluarga
b. Support ps & kel. Agar koping psikososial efektif dng cara dukungan
emosional, penyediaan informasi, hubungan sosial yg baik dan dukungan
fasilitas
c. Perhat
Perhatian
ian dan ssent
entuha
uhan
n
d. Keterl
Keterliba
ibatan
tan keluar
keluarga
ga dalam
dalam perawa
perawatan
tan dan duk
dukunga
ungan
n emosio
emosional
nal pat
path
h
pasien
11
e. Pemberian
Pemberian infor
informasi
masi yg terus
terus menerus,
menerus, terus terang
terang ( dng cara yg sesuai )
dan terorganisir
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pasien
Pasien-pa
-pasie
sien
n yang
yang dirawa
dirawatt di ruangan
ruangan kritis
kritis(IG
(IGD,I
D,ICU,
CU,ICC
ICCU,P
U,PICU
ICU)) ada
adalah
lah
pasien-pasien yang mengalami keadaan kritis.Keadaan kritis merupakan suatu
keada
keadaan
an penya
penyaki
kitt krit
kritis
is yan
yang
g ma
mana
na pasi
pasien
en sa
sanga
ngatt be
bere
resi
siko
ko un
untu
tuk
k meni
mening
nggal
gal
dunia.Pada
dunia.Pada keadaan kritis ini pasien
pasien mengalami
mengalami masal
masalah
ah psikososi
psikososial
al yang cukup
serius dan karenanya perlu penanganan yang serius dari perawat dan tenaga kesehatan
yang merawatnya. Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien kritis ini
perawat ini harus menunjukkan sikap propesional dan tulus dengan pendekatan yang
baik serta berkomunikasi yang efektif kepada pasien.
13
DAFTAR PUSTAKA
Suryani. (2012). Aspek Psikososial Dalam Merawat Pasien Kritis. Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Padjajaran,
Padjajaran, 15.
14