Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan yang diampu oleh :
Disusun oleh :
2020
I
Kata Pengantar
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat izin karunia dan rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Pembuatan
makalah ini dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan.
Adapun
Adapun masalah-masalah
masalah-masalah yang di bahas yaitu “Pendekatan
“Pendekatan Behavioral
Behavioral dan Kognitif
Kognitif
Sosial dalam Pembelajaran”. Selain itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada Dr. Riski Setiawan, M.Pd. Sebagai dosen pengampu mata kuliah tersebut. Tak
lupa
lupa pe
penu
nuli
liss ju
juga
ga meng
menguc
ucap
apka
kan
n teri
terima
ma ka
kasih
sih ke
kepa
pada
da te
tema
man-t
n-tem
eman
an ya
yang
ng te
tela
lah
h
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Pe
Penu
nuli
liss meny
menyad
adar
arii bahw
bahwaa dala
dalam
m pemb
pembua
uata
tan
n maka
makala
lah
h in
inii masi
masih
h ba
bany
nyak
ak
kekurangan dan belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mohon maaf atas kesalahan
dan mohon diberikan saran atau masukan untuk menyempurnakan makalah ini. Dan
penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua.
Penulis
II
DAFTAR ISI
Halaman Sampul....................................
Sampul..........................................................
............................................
............................................
........................
.. i
Kata Pengantar......................................
Pengantar............................................................
............................................
......................................
.........................
......... ii
Daftar Isi.............................................
Isi...................................................................
............................................
............................................
............................
...... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................
Belakang.......................................................................................
....................................
...... 1
B. Rumusan Masalah...............................................
Masalah...............................................................................
.........................................
......... 2
C. Tujuan..................................
Tujuan........................................................
............................................
...................................................
............................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan................
Kesimpulan......................................
............................................
............................................
.......................................
................. 11
III
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Se
Sela
lain
in mene
menera
rapk
pkan
an pend
pendek
ekat
atan
an Behavioral da
dapa
patt ju
juga
ga melak
melakuk
ukan
an de
deng
ngan
an
pendekatan Kognitif sosial. Karena untuk mengurangi kecenderungan perilaku
pelanggaran aturan atau pelanggaran sosial pada peserta didik, terutama pada masa
remaja. Masa remaja merupakan tahap kehidupan yang bersifat peralihan atau masih
labil.
labil. Pada
Pada masa tersebu
tersebutt sering
sering terpen
terpengar
garuh
uh dengan
dengan sifat
sifat negatif
negatif.. Hal tersebu
tersebutt
merupakan problem yang ada pada remaja. Biasanya problem yang di hadapi para
remaja sehubunga
sehubungan
n dengan
dengan adanya
adanya kebutuhan
kebutuhan untuk menyesuaika
menyesuaikan
n diri terhadap
lingkungan tempat berkembang (Willis, s.s, 2005). Maka dari itu belajar merupakan hal
yang
yang pentin
penting
g dalam
dalam kehidu
kehidupan
pan.. Karena
Karena belajar
belajar akan
akan mengub
mengubah
ah seseora
seseorang
ng untuk
untuk
menjadi yang lebih baik.
1
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pendekatan behavioral klasik dan operan untuk pembelajaran.
2. Untuk mengetahui analisis perilaku terapan dalam pendidikan.
3. Untuk mengetahui pendekatan kognitif sosial untuk pembelajaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pend
Pendek
ekat
atan
an Beha
Behavi
vior
oral
al Kla
Klasi
sik
k dan
dan Oper
Operan
antt Unt
Untuk
uk Pemb
Pembel
elaj
ajar
aran
an
Classic
Classicial
ial Condit
Condition
ioning
ing (Pengk
(Pengkond
ondisi
isian
an Klasik
Klasik)) merupa
merupakan
kan teori
teori yang
yang
menjelaskan bagaimana seseorang kadangkala mempelajari respons-respons yang
baru sebagai sebuah hasil dari dua stimulus atau
a tau lebih yang muncul hampir pada
waktu yang sama (Ormrod, 2003:302). Selain itu, Pavlov mengemukakan bahwa
hukum-hukum pengkondisian bisa di jelaskan oleh kegiatantimbal balik dari dua
proses utama dalam otak : eksitasi dan inhibisi. Eksitasi adalah proses
pembangkitan, proses yang cenderung membuat respons terjadi. Sementara
1. Generaslisasi perangsang
3
2. Diskriminasi
Diskriminasi ini merujuk pada suatu proses yang dipelajari tidak untuk
merespon stimulus-stimulus yang mirip dengan cara yang sama. Pembedaan
berbanding terbalik dengan generalisasi, karena generalisasi merespon
dengan
dengan cara yang
yang sama terhada
terhadap
p dua stimulu
stimuluss yang
yang berbed
berbeda,
a, sedang
sedangkan
kan
diskriminasi bermaksud untuk merespon dengan cara berbeda dua stimulus
yang mirip. Misalkan contohnya siswa mempunyai masalah dalam belajar,
jika mereka tidak dapat menceritakan perbedaan garis lingkaran dengan garis
kurva, atau tidak dapat membedakan antara huruf v dengan huruf u, tanda-
tand
tandaa terseb
tersebut
ut mena
menand
ndak
akan
an ba
bahw
hwaa siswa
siswa memp
mempununya
yaii masal
masalah
ah dadala
lam
m
membaca.
3. Eksisting
Eksisting
Eksisting merupakan
merupakan suatu proses dimana
dimana respons
respons yang dikondisikan
dikondisikan
gagal atau hilang. Dalam dunia pendidikan biasanya sering dijumpai dalam
pengalaman. Misal siswa senior memperingatkan siswa junior tentang guru
“A” yang suka marah akan mengajar pada tingkatan kelas berikutnya. Hal
tersebut membuat siswa junior merasa takut, cemas, namun setelah beberapa
minggu diajar oleh guru “A”. ternyata guru tersebut orangnya ramah dan
menyenangk
menyenangkan.
an. Pada akhirnya
akhirnya rasa cemas dan takut pada siswa akan hilang
dengan seiring berjalannya waktu.
4
2. Memban
Membantu
tu siswa
siswa mengat
mengatasi
asi secara
secara bebas
bebas dan sukses
sukses situasi-
situasi-situ
situasi
asi yang
yang
mencem
mencemask
askan
an atau menega
menegangk
ngkan.
an. Misal
Misal mendor
mendorong
ong siswa
siswa yang
yang pemalu
pemalu untuk
untuk
mengajarkan siswa yang lain agar memahami materi pelajaran. Selain itu, memberi
dorongan siswa untuk berani berbicara di tempat umum.
3. Membant
Membantu
u siswa untuk mengenal
mengenal perbedaan
perbedaan dan persamaan
persamaan terhadap
terhadap situasi-
situasi-
situasi sehingga mereka dapat membedakan dan menggeneralisasikan secara tepat.
Misall meyaki
Misa meyakinka
nkan
n siswa
siswa yang
yang cemas
cemas ketika
ketika mengh
menghada
adapi
pi ujian
ujian sekola
sekolah,
h, bahwa
bahwa
tersebut sama dengan tes ulangan harian.
Operan
Operantt Condit
Condition
ioning
ing adalah
adalah bentuk
bentuk pembel
pembelaja
ajaran
ran dimana
dimana konsek
konsekuen
uensi-
si-
konsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas perilaku
itu akan diulangi (Santrock, 2007 :272). Teori Behavioral Operant Conditioning
juga memiliki beberapa prinsip, antara lain :
Punish
Punishmen
mentt berper
berperan
an untuk
untuk mengur
mengurang
angii perila
perilaku
ku yang
yang bisa
bisa terjad
terjadii
dimasa mendatang. Hukuman seharusnya tidak diterapkan kecuali pada saat
mendesak atau terpaksa. Selain itu, hukuman harus pada garis yang wajar
atau tidak terlalu kejam. Punishment (hukuman) tidak hanya bersifat negatif,
namun juga dapat menjadi motivasi. Misal saja seperti seorang siswa yang
pernah mendapat hukuman di sekolah karena tidak mengerjakan tugas. Maka
dari itu siswa akan berusaha tidak memperoleh hukuman lagi dan siswa
5
Shap
Shapin
ing
g (P
(Pem
embe
bent
ntuk
ukan
an Resp
Respon
ons)
s) meru
merupa
paka
kan
n su
suat
atu
u te
tekn
knik
ik ya
yang
ng
Exti
Extinc
ncti
tion
on (E
(Eli
limi
mina
nasi
si Kond
Kondis
isi)
i) meru
merupa
paka
kan
n pe
perl
rlak
akua
uan
n de
deng
ngan
an
menghilangkan perilaku yang yang di pelajari dengan menghentikan penguat
darii perila
dar perilaku
ku tersebu
tersebut.
t. Misalny
Misalnyaa contoh
contoh seoran
seorang
g Ibu sering
sering member
memberika
ikan
n
penguatan negatif terhadap sikap anaknya yang pemarah dengan memberikan
perhatian. Jika sang Ibu mengabaikan kemarahan anak dengan cara
member
memberikan
ikan perhat
perhatian
ian khusus,
khusus, maka
maka kemarah
kemarahan
an anak
anak akan
akan berku
berkuran
rang.
g.
Namun sang anak akan mengulangi kemarahnnya jika tidak mendapatkan
perhatian dari ibunya.
6
yang lebih jelas dalam membedakan kasus. Lalu respons harus dilakukan
secara khusus dan mesti memperoleh penekanan. Contohnya Angga yang
memberikan penguatan dengan tertawa atas ceritanya lucu di suatu tempat,
maka Angga akan mengulang cerita yang sama namun di tempat berbeda.
Seseora
Seseorang
ng akan
akan belaja
belajarr mencer
menceritak
itakan
an leluco
leluconny
nnyaa di tempat
tempat atau dalam
dalam
kondisi yang riuh dan banyak orang agar lebih ramai dan menyenangkan.
Sela
Selain
in itu,
itu, terd
terdap
apat
at ju
juga
ga lang
langka
kah-
h-la
lang
ngka
kah
h pe
pemb
mbel
elaja
ajaran
ran ya
yang
ng da
dapa
patt di
dite
temp
mpuh
uh
berdasarkan teori operant conditioning, antara lain :
1. Memp
Mempel
elaj
ajari
ari ke
kead
adaa
aan
n ke
kela
las.
s. Ja
Jadi
di seora
seorang
ng gu
guru
ru ha
haru
russ be
beru
rusah
sahaa menc
mencari
ari da
dan
n
mene
menemu
muka
kan
n pe
peri
rila
laku
ku po
posi
siti
tiff da
dan
n ne
nega
gati
tiff pa
pada
da siswa
siswa,, ag
agar
ar se
seor
oran
ang
g gu
guru
ru da
dapa
patt
memperkuat perilaku positif dan perilaku negatif akan diperlemah.
2. Mempe
Memperkuat
rkuat perilaku positif.
positif. Seorang
Seorang guru berusaha mencari
mencari perilaku
perilaku yang di
senan
senangi
gi pe
peser
serta
ta didi
didik.
k. Sepe
Sepert
rtii mela
melaku
kuka
kan
n ke
kegi
giat
atan
an di lu
luar
ar sekol
sekolah
ah ya
yang
ng da
dapa
patt
B. Anal
Analis
isis
is Pe
Perilak
ilaku
u Ter
Terapan
apan da
dalam
lam Pen
Pendidi
didik
kan
Di
Dipe
perl
rluk
ukan
an be
bebe
berap
rapaa lang
langka
kah
h da
dala
lam
m meng
mengan
anali
alisi
siss pe
peri
rila
laku
ku te
terap
rapan
an da
dala
lam
m
7
dapat menentukan perilaku spesifik yang perlu untuk diubah dan diganti. Yang kedua,
mene
menent
ntuk
ukan
an tuju
tujuan
an be
beha
havi
vior
oral
alny
nya,
a, memp
memperk
erkua
uatt pe
peri
rila
laku
ku ya
yang
ng te
tela
lah
h di
dipi
pili
lih,
h,
melaku
melakukan
kan progra
program
m manajem
manajemen
en perilak
perilaku
u dan mngev
mngevalu
aluasi
asi kesuks
kesuksesan
esan maupun
maupun
kegaga
kegagalan
lan dari
dari progra
program
m tersebu
tersebutt (Anisa
(Anisa Safitr
Safitrii dan Sof
Sofii Saifiy
Saifiyah: 2017). Ada tiga
ah: 2017).
8
Dorong
Dorongan
an (promp
(prompit)
it) ial
ialah
ah isyarat
isyarat tambah
tambahan
an yang
yang diberi
diberikan
kan sebelu
sebelum
m
respon dan meningkatkan kemungkinan respon itu akan terjadi. Pembentukan
(shaping) merupakan suatu pengajaran perilaku baru yang diperkuat dengan
perilaku sasaran.
3. Mengurangi perilaku yang tidak diharapkan
Ketika seorang pendidik atau guru ingin mengurangi suatu perilaku dari
peserta didik yang tidak diharapkan (seperti perilaku peserta didik yang sering
mengejek, mengganggu berjalannya diskusi kelas, atau merasa lebih mampu
dalam beberapa hal) yang harus dilakukan menurut analisis perilaku terapan
yaitu
yaitu yang
yang pertam
pertamaa adalah
adalah menggu
menggunak
nakan
an pengua
penguatan
tan diferen
diferensial
sial.. Dalam
Dalam
penguatan diferensial, pendidik memperkuat perilaku yang lebih tepat atau
yang tidak sesuai dengan perilaku peserta didik. Yang kedua, menghentikan
penguatan (pelenyapan). Strategi ini menarik penguatan atau perilaku positif
terhadap perilaku yang tidak diinginkan atau yang tidak tepat. Ketiga dengan
C. Pendekatan
Pendekatan Kognitif Untuk Pembelajaran
Pembelajaran
Pendek
Pendekata
atan
n Kognit
Kognitif
if pada
pada umumny
umumnyaa meneka
menekank
nkan
an pada
pada proses
proses intern
internal
al yaitu
yaitu
mental manusia. Pada proses ini mental manusia dilihat dari tingkah laku manusia.
Untuk mengetahui mental manusia atau tingkah lakunya sebagai bentuk responnya,
bisa dilihat dari bagaimana cara individu bisa mengetahui apa yang harus dikakukan
dalam melakukan suatu tindakan dan memahami dirinya dan lingkungannya. Atau
bisa dilihat dari bagaimana manusia mengaplikasikan ilmu atau informasi yang ia
peroleh.
Ki
Kita
ta bisa
bisa meng
mengam
ambi
bill co
cont
ntoh
oh untu
untuk
k meng
mengga
gamb
mbar
arka
kan
n ba
baga
gaim
iman
anaa pr
pros
oses
es
pendekatan kognitif untuk pembelajaran. Kita bisa mengambil contoh pada saat anak
mendapatka
mendapatkan
n materi matematika. Pada saat pelajaran
pelajaran matematika,
matematika, guru memberikan
memberikan
mate
materi
ri tent
tentan
ang
g pe
pelu
luan
ang.
g. Dalam
Dalam mate
materi
ri pe
pelu
luan
ang
g gu
guru
ru meny
menyam
ampa
paik
ikan
an tenta
tentang
ng
bagaimana kita bisa memperoleh keuntungan, dan mengaba-aba dalam melakukan
suatu tindakan.
tindakan. Misalnya,
Misalnya, peluang
peluang untuk
untuk mendapatk
mendapatkan
an hadiah
hadiah dalam undian sepeda.
Dalam peluang pastinya diajarkan berbagai cara atau rumus untuk mengetahuinya.
9
Sehingga dalam penerapannya anak bisa berpikir bagaimana cara memperoleh hadiah
sepeda secara sistematis. Ini berarti anak tersebut sudah dapat mengaplikasikan ilmu
yang ia dapat di Sekolah.
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
ob
obser
serva
vasi
si umum
umum da
dan
n ya
yang
ng kekedu
duaa mene
menent
ntuk
ukan
an tu
tuju
juan
an be
beha
havi
vior
oral
alny
nya.
a. Ada
Ada tiga
tiga
penggunaan penting analisis perilaku terapan dalam bidang pendidikan. Tiga
penggunaan penting tersebut yaitu:
1. Meningkatka
Meningkatkan
n perilaku
perilaku yang diharapkan
diharapkan atau diinginkan
diinginkan
2. Mengg
Menggun
unak
akan
an dor
doron
onga
gan
n (prompit ) dan pembentukan ( shaping)
shaping)
3. Mengur
Mengurang
angii perilaku
perilaku yang
yang tidak
tidak dihar
diharapk
apkan
an
11
Daftar Pustaka
Anisa
Anisa Safitr
Safitri,
i, Sof
Sofii Saifiy
Saifiyah.
ah. (2017)
(2017).. “Pende
“Pendekat
katan
an Perila
Perilaku
ku dan Kognit
Kognitif
if Sosial
Sosial”.
”.
Arti
Artike
kell Pene
Peneli
liti
tian
an da
dan
n Evalu
Evaluasi
asi Pend
Pendid
idik
ikan
an.. Yogy
Yogyak
akar
arta
ta:: Univ
Univers
ersit
itas
as Nege
Negeri
ri
Yogyakarta.
Dest
Destia
ian
nnisa
nisa,, A. (2
(201
0120
20.. Implementasi Metode Pendekatan Kognitif Dalam
Pembelajaran Paduan Suara.
Suara. Harmonia: Journal of Arts Research and Education,
12(2).
Ormrod ,Jea
Jeanne Allis, Educational Psychology:Developing Learners. New
Jersey:Prentice Hall,2003, hal191, diakses pada tanggal 07 Februari 2020 Pukul
17.30
12