PENGANTAR
ANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan
limpahan rahma
rahmatt serta karun
karuniaNy
iaNya,
a, sehin
sehingga
gga peny
penyusun
usun dapat menyelesaikan
menyelesaikan lapor
laporan
an
kasus dengan judul “ Anestesi Umum pada Pasien Ca mamae sinistra dengan
Hipertensi”. Dalam menyelesaikan laporan kasus ini, kami mendapat bantuan dan
bimbingan, untuk itu pada kesempatan
kesempatan ini penulis menguapkan terima kasih kepada !
". dr. #untur,
#untur, $p.%n
$p.%n dan sebagai pemb
pembimbin
imbing
g yang telah memberikan
memberikan kesempatan
kesempatan
kepada
kepada pen
penuli
uliss unt
untuk
uk men
menimb
imbaa ilm
ilmu
u dan men
menjal
jalani
ani &ep
&epani
anitera
teraan
an &li
&linik
nik 'lm
'lmu
u
%nestesi di (umah $akit )mum Daerah dr. $oeselo, $la*i.
+. $ta dan paramedis
paramedis yang bertugas
bertugas di &amar -perasi
-perasi (umah $ak
$akit
it )mum Daerah
Daerah
dr. $oeselo $la*i, khususnya kepada seluruh penata anestesi yang telah membantu
selama kami menjalankan kepaniteraan.
Penu
Penuli
liss me
meny
nyad
adar
arii ba
bah*
h*aa la
lapo
pora
ran
n ka
kasu
suss in
inii mas
asih
ih me
memi
mili
liki
ki ba
bany
nyak
ak
kekurangan, oleh karena kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Penulis
berharap laporan khusus ini dapat memberikan manaat yaitu menambah ilmu
pengetahuan bagi seluruh pembaa, khususnya untuk mahasis*a kedokteran dan
masyarakat pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
I ANAMNESIS
# Ke$u%an Utama
2enjolan pada lipatan paha kiri sejak 5 hari yang lalu.
& Ri'a(at Pen(a)it Se)arang
Pasien datang pada sabtu tanggal 6 oktober +/"6 ke Poli 2edah (umah $akit
)mum Daerah dr. $oeselo $la*i dengan benjolan pada lipat paha kiri sejak 5 hari
yang lalu. 2enjolan telah dirasakan oleh pasien sejak "0 tahun yang lalu. Mula = mula
benjolan hanya sebesar bola pingpong dengan konsistensi lunak dan dapat
digerakkan. Pasien mengaku pada saat itu benjolan tidak terasa sakit dan masih dapat
dimasukkan. 2enjolan akan munul saat pasien sedang mengangkat barang = barang
berat atau batuk lama namun saat berbaring benjolan tidak dirasakan lagi. 2enjolan
lama kelamaan dirasakan pasien membesar dan mulai terasa sakit. Pasien
mengeluhkan terasa sakit saat pasien batuk dan mengejan. Pasien menyangkal adanya
demam dan mual muntah. 2uang air keil dan buang air besar lanar. Pasien
menyangkal ada batuk lama sebelumnya.
I0 ASSESSMENT
Tn. $ohidin, 65 tahun dengan diagnosis 3ernia 'nguinalis 4ateralis (eponible
$inistra , dengan Cital sign tekanan darah "8/>"// mm3g dan yang lain dalam
batas normal. 4aboratorium! leukosit "/.6 "/ 5>u4, Eritrosit 0.8 "/ 8>u4, 3b
"8.+ , %PTT test +F.F detik dan PT test "".", gula darah se*aktu "/5,
ureum 6<.0, kreatinin /.F8 $#PT 8 dan $#-T "5. (adiologi tidak ada
kelainan. $tatus %$% '' dengan ri*ayat hipertensi @B tidak terkontrol. %kan
dilakukan spinal anestesi.
0 PENATALAKSANAAN
". Persiapan operasi
a. Persetujuan operasi tertulis (informed consent) @ B
b. Puasa 8AF jam @B
. -ksigenasi 5 4> menit
d. Pemasangan '7 line memakai aboath nomor +/ dan tranusi set
dengan (inger laktat
e. Pemasangan kateter urin dan disambungkan dengan urine bag
+. enis anestesi ! %nestesi regional
5. Teknik anestesi ! $pinal anestesi, 45A46, 4;$ @B
6. Premedikasi ! -ndanetron 6 mg>+ ml, ortanest 6/ mg
0. 'nduksi ! 2upiCaaine 3;l 0mg>mlG 5ml
8. Maintenane ! -ksigen 54>menit
<. Monitoring ! Tanda Cital selama operasi berlangsung setiap 0 menit,
airan,
dan perdarahan
F. Penga*asan pasa anestesi di ruang pulih sadar
M-N'T-('N#
.AM TD HR SpO& Keterangan
+. 1aktor $irkulasi
a. %liran darah paru dan ardia output menentukan pengangkutan gas
anestesi dari paru ke jaringan dan sebaliknya. 2ila terjadi gangguan
maka makin sedikit obat anestesi yang dapat diangkut.
b. 2lood gas partition oeisien adalah rasio konsentrasi Jat anestesi
dalam darah dan dalam gas bila keduanya dalam keadaan seimbang.
2ila kelarutan Jat anestesi dalam darah tinggi @2# koeisien tinggiB,
maka obat yang berdiusi epat larut dalam darah. 2ila 2# koeisien
rendah, maka epat terjadi keseimbangan antara alCeoli dan sirkulasi
darah, akibatnya penderita mudah tertidur saat induksi dan mudah
terbangun saat anestesi diakhiri.
5. 1aktor aringan
a. Perbedaan tekanan parsial obat anestesi antara sirkulasi darah arteri
dan jaringan.
b. &oeisien partisi jaringan>darah! kiraAkira ",/ untuk sebagian besar Jat
anestesi, keuali halotan.
. &eepatan metabolism obat.
d. %liran darah terdapat dalam 6 kelompok jaringan!
- aringan kaya pembuluh darah! otak, jantung, hepar, ginjal.
-rganAorgan ini menerima </A<0 urah jantung hingga
tekanan parsial Jat anestesi meningkat dengan epat dalam
organAorgan ini. -tak menerima "6 urah jantung.
- &elompok intermediate! otot skelet dan kulit.
- 4emak! jaringan lemak.
- aringan sedikit pembuluh darah! relati tidak ada aliran darah
yaitu ligament dan tendon.
Pemeri)saan Fisi)
Pemeriksaan gigiAgeligi, tindakan buka mulut, lidah relati besar sangat
penting untuk diketahui apakah akan menyulitkan tindakan laringoskopi
intubasi. 4eher pendek dan kaku juga akan menyulitkan laringoskopi
intubasi. Pemeriksaan rutin seara sistemik tentang keadaan umum tentu
tidak boleh dile*atkan seperti inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi
semua sistem organ tubuh pasien
Pemeri)saan La-1rat1rium
)ji laboratorium hendaknya atas indikasi yang tepat sesuai dengan dugaan
penyakit yang sedang diurigai. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi
pemeriksaan darah @3b, lekosit, masa perdarahan dan masa pembekuanB
dan urinalisis. Pada usia pasien diatas 0/ tahun ada anjuran pemeriksaan
E&# dan oto thoraks.
Masu)an 1ra$
(eleks laring mengalami penurunan selama anestesi. (egurgitasi isi
lambung dan kotoran yang terdapat dalam jalan napas merupakan risiko
utama pada pasienApasien yang menjalani anestesi. )ntuk meminimalkan
g. $pasme bronkus
+. $etelah ekstubasi
a. $pasme laring
b. %spirasi
. #angguan onasi
d. Edema glottisAsubglotis
e. 'neksi laring, aring, trakea
E)stu-asi
". Ekstubasi ditunda sampai pasien benarAbenar sadar, jika!
a. 'ntubasi kembali akan menimbulkan kesulitan
b. Pasa ekstubasi ada risiko aspirasi
+. Ekstubasi dikerjakan pada umumnya pada anestesi sudah ringan dengan atatan
tak akan terjadi spasme laring.
5. $ebelum ekstubasi bersihkan rongga mulut laring aring dari sekret dan
airan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Hypertension management. +//9. %Cailable at!
http://!!!.surgi"al"riti"al"are.net/#uidelines/$ypertension
%&0management%&0&00'.pd(
2. &aplan MN., erioperati!e management of "ypertension.
http://!!!.uptodate."om
#. :iryana M., +//F. Manajemen perioperati pada hipertensi.
http://ejournal.unud.a".id/abstrak/)*manajemen%&0perioperati(
%&0pd%&0hipertensi.pd(
$. Mayell %;. +//8. Hypertension in anaest"esia.
http://!!!.(r"a."o.uk/arti"le.asp+,arti"leid100)5)
%. 4atie $%, $uryadi &%, Dahlan M(. Petunjuk Praktis %nestesiologi Edisi &edua.
akarta! 2agian anestesiologi dan Terapi 'ntensi 1&)'! +/"/.
&. 2ro*n D4 K :edel D. $pinal, Epidural and audal anesthesia. in! Miller (D.
Editor. %nesthesia. 1ourt edition. ;aliornia, ;hurhill 4iCingstone Ne* York,
"99/ Col. +. p. "0/0 A "05/
'. 2ridenbaugh P-, #reene NM. $pinal @$ubarahnoidB, Neural blokade. in!
;ausins M K 2ridenbaugh P-, editor. Neural blokade in linial anesthesia and
management o pain. seond edition. :ashington, .2 lipinott ompanyG "9FF. p.
+"5 = +6F.
. ;ad*el ;, Nielson ;3, 2alth T, Taylor P, 3elton 2, 2utler P. ;omparison - high
dose epineprine and phenilephrine in spinal anesthesia *ith tetraain.
%nesthesiology 8+! F/6, "9F0.
. 2ro*n D4 K :edel D. $pinal, Epidural and audal anesthesia. in! Miller (D.
Editor. %nesthesia. Third edition. ;aliornia, ;hurhill 4iCingstone Ne* York,
"99/ Col. +. p. "5<< = "6//.
1*. $pener $4. 4oal %nesthetis! ;linial %spets. in! 2enJon, (aja, Molloy, 4iu,
1ishman. Esentials o Pain Mediine and (egional anesthesia. seond edition.
Philadelphia , +//0 p. 009 = 098.
11. ;asey :1. $pinal %naesthesia A a Pratial #uide. +///, Desember /0G %Cailable
at. ! http!>>***.manbit.om>oa>"8A".htm Accssed no!ember2$, 2**%