MAKALAH
AKUNTANSI SYARIAH
[Akad-Akad Lainnya]
Dosen:
SUMARLIN, SE., M.Ak
Disusun oleh:
KELOMPOK 4
MUSFIRAH AD
A DYANINGSIH (90400117026)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat
dan salam kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad
SAW.. Dianta
SAW Diantara
ra sekian
sekian banyak
banyak nikmat
nikmat Allah
Allah SWT yang membaw
membawaa kita
kita dari
dari
kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah dan yang paling bermanfaat
bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya kami dapat menyelesaikan
tugas kewirausahaan ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun maksud dan tujuan
darii penyus
dar penyusuna
unan
n makala
makalah
h ini adalah
adalah untuk
untuk memenu
memenuhi
hi salah
salah satu
satu tugas
tugas yang
yang
diberikan oleh dosen pada mata kuliah Akuntansi Syariah.
Dalam proses penyusunan tugas ini kami menjumpai hambatan, namun
berkat dukungan materil
materi l dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan
tu
tuga
gass in
inii de
deng
ngan
an cu
cuku
kup
p ba
baik
ik,, oleh
oleh ka
kare
rena
na itu
itu melal
melalui
ui ke
kesem
sempa
pata
tan
n in
inii ka
kami
mi
menyampaik
menyampaikan
an terimakasih
terimakasih dan penghargaa
penghargaan
n setinggi-tin
setinggi-tinggin
gginya
ya kepada
kepada semua
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................
Pengantar...................................................................................
.........................................
.......ii
Daftar Isi.............................................
Isi...................................................................
............................................
.................................ii
...........ii
BAB I PENDAHULUAN
B. Tujuan Penulisan....................................
Penulisan............................................................................
.............................................2
.....2
C. Manfaat Penulisan......................................
Penulisan........................................................................
.........................................
.......2
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Akad Sharf.........................................
Sharf...............................................................
...................................................3
.............................3
B. Akad Wadiah.....................................
Wadiah...........................................................
...............................................
.............................4
....4
C. Akad Wakalah.............................................
Wakalah...............................................................................
.........................................
.......5
5
D. Akad Kafalah............................................
Kafalah..................................................................
............................................6
......................6
E. Qardhul Hasan.............................................
Hasan...............................................................................
.........................................
.......7
7
F. Akad Hiwalah.........................................
Hiwalah...............................................................
...............................................9
.........................9
G. Akad Rahn.......................................
Rahn.............................................................
.....................................................12
...............................12
H. Akad Ju
J u alah.....................................................
alah.........................................................................................
....................................15
15
A. Kesimpulan.......................................
Kesimpulan.............................................................
...................................................22
.............................22
B. Saran .............................................
...................................................................
.....................................................
................................22
.22
DAFTAR PUSTAKA...............................
PUSTAKA.....................................................
........................................
.........................23
.......23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Lata
Latarr Bel
Belak
akan
ang
g
Dala
Dalam
m Huku
Hukum
m Islam
Islam dipe
diperi
rint
ntah
ahka
kan
n un
untu
tuk
k be
beke
kerja
rja sekua
sekuatt te
tena
naga
ga un
untu
tuk
k
mencar
mencarii rizki
rizki yang
yang halal.
halal. Dalam
Dalam menjala
menjalanka
nkan
n usahany
usahanyaa dilaran
dilarang
g melaku
melakukan
kan
transaksi riba dan dianjurkan untuk memanifestasikan sejumlah nilai-nilai akhlaqul
karimah
karimah seperti
seperti tolong-men
tolong-menolong
olong.. Prinsip
Prinsip At Ta'âwunadal
Ta'âwunadalah
ah salah satu prinsip
prinsip
dalam Hukum Islam. Prinsip tolong-menolong dalam ketakwaan merupakan salah
satu faktor penegak agama karena dengan tolong menolong akan menciptakan rasa
saling memiliki di antara umat sehingga akan lebih mengikat persaudaraan. Selain
itu secara lahiriah manusia adalah mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendirian
kare
karena
na manu
manusi
siaa butu
butuh
h beri
berint
nter
erak
aksi
si deng
dengan
an se
sesa
sama
many
nya.
a. Deng
Dengan
an to
tolo
long
ng--
menolonglah seorang muslim dapat dikatakan sebagai seorang muslim. Tolong-
menolong yang dilakukan tidak hanya dalam lingkup yang kecil seperti antara dua
orang tapi juga dalam sebuah perkumpulan yang besar termasuk dalam bisnis yang
di dalamnya ada transaksi pembiayaan.
Salah satu bentuk aplikasi prinsip tolong menolong adalah dalam akad qardh,
yakni
yakni Qardhu
Qardhull Hasan.
Hasan. Akad
Akad Qardh
Qardh merupa
merupakan
kan salah
salah satu perwuj
perwujud
udan
an prinsi
prinsip
p
tolong menolong dalam praktek bank syariah. Perjanjian gardh adalah perjanjian
pinjaman. Perjanjian qardh, pemberi pinjaman (kreditor) memberikan pinjaman
kepada
kepada pihak
pihak lai
lain
n dengan
dengan ketent
ketentuan
uan peneri
penerima
ma pinjam
pinjaman
an akan
akan mengem
mengembal
balikan
ikan
pinjaman tersebut pada waktu yang telah diperjanjikan dengan jumlah yang sama
ketikaa pinjaman
ketik pinjaman itu diberikan. Qardh ul-hasan
ul-hasan merupakan
merupakan perjanjian
perjanjian qardh untuk
tujuan sosial. Adalah tidak mustahil bagi suatu bank syariah yang terpanggil untuk
memb
member
erik
ikan
an pinj
pinjam
aman
an-p
-pin
inja
jama
man
n kepa
kepada
da mere
mereka
ka ya
yang
ng te
terg
rgol
olon
ong
g le
lema
mah
h
ekonominya untuk memberikan fasilitasgardh ul-hasan.
B. Rumu
Rumusa
san
n Masa
Masala
lah
h
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang
yang dimaks
dimaksud
ud deng
dengan
an Akad
Akad Sharf?
Sharf?
2. Apa yang
yang dima
dimaksu
ksud
d dengan
dengan Akad
Akad Wadi
Wadiah?
ah?
3. Apa yang
yang dima
dimaksu
ksud
d dengan
dengan Akad
Akad Waka
Wakalah
lah??
4. Apa yang
yang dima
dimaksu
ksud
d dengan
dengan Akad
Akad Kafa
Kafalah
lah??
1
5. Apa yang
yang dima
dimaksu
ksud
d dengan
dengan Qard
Qardhul
hul Hasa
Hasan?
n?
6. Apa yang
yang dimaks
dimaksud
ud deng
dengan
an Akad
Akad Rahn?
Rahn?
7. Apa yang
yang dima
dimaksu
ksud
d dengan
dengan Akad
Akad Ju’a
Ju’alah
lah??
8. Apa yang
yang dimaksud
dimaksud dengan
dengan Charge
Charge dan
dan Syariah
Syariah Card?
C. Tuju
Tujuan
an Penu
Penuli
lisa
san
n
Makalah
Makalah ini dibuat dengan tujuan selain memenuhi
memenuhi tugas kuliah
kuliah dan dengan
tujuan agar Mahasiswa mengetahui akad-akad lainnya seperti Akad Sharf, Wadiah,
Wakalah, Kafalah, Hiwalah, Rahn, Ju’alah dan juga untuk mengetahui apa saja
dasar hukum, rukun, syarat dr akad-akad tersebut, serta untuk mengetahui apa yang
dimaksud dengan Qardhul Hasan dan Charge Card dan Syariah Card.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. AKAD
AKAD SHAR
SHARF
F
Sahrf menurut bahasa adalah penambahan, penukaran dan penghindaran atau
transaksi
transaksi jual beli. Sharf adalah transaksi
transaksi jual beli suatu valuta dengan valuta
valuta asing
yang lain. Transaksi ini bisa dilakukan baik dengan mata uang yang sejenis maupun
dengan mata uang yang tidak sejenis.
Sumber Hukum Akad Sharf
Ada beberapa sumber hukum sharf antara lain
1. Dari Abu Said Al-khurdi
Al-khurdi r.a, Rasulullah
Rasulullah bersabda:
bersabda:
“ transaksi pertukaran emas dengan emas harus sama takarannya, timbangan
dan tangan ke tangan (tunai), kelebihannya adalah riba. Perak dengan perak
harus sama takarannya, timbangan dan tangan ke tangan (tunai), kelebihannya
adalah riba. Gandum dengan gandum harus sama takarannya, timbangan dan
tangan ke tangan (tunai), kelebihannya adalah riba. Tepung dengan tepung
harus sama takarannya, timbangan dan tangan ke tangan (tunai), kelebihannya
adalah
adalah riba.k
riba.kurm
urma
a dengan
dengan kurma
kurma harus
harus sama
sama takara
takarann
nnya,
ya, timban
timbangan
gan dan
tangan
tangan ke tangan
tangan (tunai),
(tunai), kelebihann
kelebihannya
ya adalah
adalah riba. Garam dengan
dengan garam
garam
harus sama takarannya, timbangan dan tangan ke tangan (tunai), kelebihannya
adalah riba..”
riba..” (HR.Muslim).
2. “ Juallah emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum,
syair dengan syair, kurma dengan kurma, dan garam dengan garam (dengan
syarat harus) sama dan sejenis serta secara tunai, juka jenisnya berbeda jualah
sekehendakmu dan dilakukan
dilakukan secara tunai”
tunai” (HR.Muslim).
3. “ Rasulullah melarang menjual emas dan perak secara piutang (tidak tunai)”
tunai)”
(HR.Muslim)
Menuru
Menurutt ajaran
ajaran islam
islam uang
uang hanya
hanya berfun
berfungsi
gsi sebaga
sebagaii alat
alat tukar
tukar dan bukan
meru
merupa
paka
kan
n komo
komodi
dita
tas,
s, tanp
tanpaa dida
didaya
yagu
guna
naka
kan
n maka
maka ua
uang
ng tida
tidak
k ak
akan
an da
dapa
patt
menghasilkan pendapatan atau pemasukan dengan dirinya sendiri.
Ada empat jenis transaksi pertukaran valuta asing yakni:
1. Tran
Transa
saks
ksii Spot
Spot..
2. Tran
Transa
saks
ksii For
Forwa
ward
rd
3
3. Tran
Transa
saks
ksii Swap
Swap
4. Tran
Transa
saks
ksii Opt
Optio
ion.
n.
Rukun dan Ketentuan syariah
1. Pelaku
Pelaku baik
baik penjual
penjual maupun
maupun pembeli
pembeli harus
harus cakap
cakap dan sudah baligh.
baligh.
2. Obje
Objek
k akad
akad deng
dengan
an ket
keten
entu
tuan
an
a. Nilai tukar
tukar atau
atau kurs
kurs harus
harus diketa
diketahui
hui oleh
oleh kedua
kedua belah
belah pihak.
pihak.
b. Valuta asing harus dikuasai oleh penjual dan embeli sebelum keduabelah
pihak berpisah.
c. Apabil
Apabilaa mata uang atau
atau valuta
valuta asing
asing tersebut
tersebut dalam
dalam jenis
jenis yang sama maka
maka
harus sama nilainya meskipun dalam bentuk yang berbeda.
d. Dalam akad sharf
sharf tidak
tidak diperboehka
diperboehkan
n ada khiyar
khiyar bagi
bagi pembeli.
pembeli.
e. Dalam
Dalam akad sh
sharf
arf tida
tidak
k dipe
diperb
rbol
oleh
ehka
kan
n ad
adan
anya
ya tengg
tenggan
ang
g wakt
waktu
u da
dala
lam
m
penyerahan mata uang. Karena akad sharf akan dikatakan syah apabila
penguasaan dilakukan dengan tunai dalam waktu
waktu maksimal 2 x 24 jam.
3. Ijab Kabul
Kabul / serah
serah terima
terima merupaka
merupakan
n pernyataa
pernyataan
n dan ekspresi
ekspresi yang
yang saling
saling rela
antara kedua belah pihak yang bertransaksi.
B. AKAD
AKAD WADI
WADIAH
AH
Wadiah merupakan simpanan barang atau dana kepada pihak lain yang bukan
merupa
merupakan
kan pemili
pemilikny
knyaa untuk
untuk tujuan
tujuan keaman
keamanan.
an. Wadiah
Wadiah adalah
adalah akad
akad peniti
penitipan
pan
barang atau dana dari suatu pihak ke pihak lain dengan catatan barang atau dana
tersebut dapat diambil kapanpun oleh sang pemilik.
Jenis Akad Wadiah
Terdapat dua jenis akad wadiah menurut PSAK 59 yaitu :
1. Wad
Wadiah
iah ama
amana
nah
h
2. Wadi
Wadiah
ah ya
yadh
dh dh
dham
aman
anah
ah
Sumber hukum akad wadiah terdapat dalam Al-Qur’an yaitu dalam surah An-
Nisa ayat 58 yaitu disebutkan:
“ sesungguhnya Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada mereka yang
berhak menerimanya”
menerimanya” (QS 4:58)
Rukun dan Ketentuan Syariah
1. Pelaku
Pelaku baik pemilik
pemilik maupun
maupun penyim
penyimpan
pan barang
barang harus
harus cakap dan
dan baligh
baligh serta
mampu menjaga barang wadiah.
4
2. Objek
Objek wadiah
wadiah merupa
merupakan
kan barang
barang yang
yang akan dititipka
dititipkan
n setelah
setelah sebelumn
sebelumnya
ya
disebutkan secara jelas keadaan barang yang bersangkutan.
3. Ijab
Ijab Kabul
Kabul atau serah terima
terima merupaka
merupakan
n pernya
pernyataa
taan
n kerelaan
kerelaan antara
antara kedua
kedua
belah pihak.
C. AKAD
AKAD AL-
AL-WA
WAKA
KALA
LAH
H
Al Wakalah adalah akad pelimpahan pelimpahan kekuasaan oleh satu pihak
kepada pihak lain dalam hal-hal yang boleh diwakilkan. Wakalah dalam pembelian
barang terjadi dimana seseorang mengajukan calon atau menunjuk orang lain untuk
mewaki
mewakili
li diriny
dirinyaa dalam
dalam membel
membelii barang
barang.. Orang
Orang yang
yang tunjuk
tunjuk (agen)
(agen) diperb
diperbole
oleh
h
menerim
menerimaa komisi.
komisi. Wakalah
Wakalah dengan
dengan komisi
komisi disebu
disebutt dengan
dengan wakala
wakalah
h bil ujrah.
ujrah.
Namun agen juga diperbolehkan
diperbolehkan tidak menerima komisi.
Sumber hukum
“ maka suruhlah salah seorang diantara kalian pergi kekota dengan membawa
uang perakmu”
perakmu” (QS 18:19)
Rukun dan ketentuan syariah
1. Pelaku
a. Pihak
Pihak yang
yang member
memberii kuasa
kuasa deng
dengan
an syar
syarat
at
1) Pemili
Pemilik
k syah dari
dari barang
barang yang
yang diwak
diwakilk
ilkan.
an.
2) Orang mukalaf
mukalaf atau anak
anak mummayiz
mummayiz dalam
dalam batasan-bat
batasan-batasan
asan tertentu.
tertentu.
b. pihak yang diberi kuasa dengan syarat
syarat
1) Haru
russ cak
cakap
2) Dapat mengerjakan
mengerjakan tugas yang diwakilkan
diwakilkan kepadanya.
kepadanya.
2. Objek
Objek ya
yang
ng diku
dikuasa
asaka
kan
n
1) Diketahui
Diketahui dengan
dengan jelas
jelas oleh
oleh orang
orang yang diwakili.
diwakili.
2) Tidak
Tidak berten
bertentan
tangan
gan deng
dengan
an syariah
syariah islam
islam..
3) Dapat
Dapat diwaki
diwakilka
lkan
n menurut
menurut syari
syariah
ah islam.
islam.
4) Manfaat
Manfaat baran
barang
g atau jasa
jasa harus
harus dapat
dapat dinilai
dinilai..
5) Kontrak
Kontrak dapat
dapat dilaks
dilaksana
anakan
kan..
3. Ijab
Ijab Kabul / serah terima
terima Ijab Kabul
Kabul / serah
serah terima
terima merupaka
merupakan
n pernyata
pernyataan
an dan
ekspresi yang saling rela antara kedua belah pihak yang bertransaksi.
Akad wakilah akan berakhir apabila :
1. Salah
Salah satu
satu pihak
pihak mening
meninggal
gal dunia
dunia atau
atau hilang
hilang akal.
akal.
5
2. Pekerj
Pekerjaan
aan yang
yang diwak
diwakilk
ilkan
an su
sudah
dah selesa
selesai.
i.
3. Pemutu
Pemutusan
san oleh
oleh piha
pihak
k yang
yang diwaki
diwakilka
lkan
n
4. Waki
Wakill meng
mengun
undu
durk
rkan
an dir
diri.
i.
5. Orang
Orang yang diwaki
diwakilka
lkan
n tidak
tidak memiliki
memiliki status
status kepemi
kepemilik
likan
an atas suatu yang
yang
diwakilkan.
D. AKAD
AKAD AL-
AL-KA
KAFA
FALA
LAH
H
Akad
Akad Al Kafa
Kafala
lah
h meru
merupa
paka
kan
n perj
perjan
anji
jian
an ja
jami
mina
nan
n ya
yang
ng di
dibe
beri
rika
kan
n ol
oleh
eh
penanggung kepada pihak ke tiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau
pihak yang ditanggung.
ditanggung.
Sumber hukum
“ Dan Dia (Alloh) menjadikan Zakaria sebagai penjaminnya (Maryam).”
(Maryam). ” (QS.
3:37)
Rukun dan Ketentuan Syariah
1. Pela
Pelaku
ku ya
yang
ng terd
terdir
irii dari
dari
a. Pi
Piha
hak
k penj
penjam
amin
in den
denga
gan
n syara
syaratt
1) ba
bali
ligh
gh dan
dan ber
berak
akal
al seha
sehatt
2) berhak
berhak penuh untuk
untuk melakuk
melakukan
an tindakan
tindakan hukum
hukum dalam urusan
urusan hartanya
hartanya dan
rela dengan tanggungan kafalah tersebut.
b. Pihak yang berutang dengan
dengan syarat:
1) Sanggup
Sanggup menyer
menyerahkan
ahkan tangguanga
tangguangannya
nnya kepada
kepada penjami
penjamin.
n.
2) Dike
Dikena
nall oleh
oleh pen
penja
jami
min.
n.
c. Pi
Piha
hak
k oran
orang
g yang
yang berp
berpiu
iutan
tang
g
1) Dike
Diketa
tahu
huii iden
identi
tita
tasn
snya
ya..
2) Dapat
Dapat hadi
hadirr dalam
dalam waktu
waktu akad.
akad.
3) Bera
Beraka
kall se
seha
hat.
t.
2. Obje
Objek
k pen
penja
jami
mina
nan
n
1) Merupakan
Merupakan tanggungan
tanggungan pihak yang berutang.
berutang.
2) Bisa
Bisa dilaks
dilaksana
anakan
kan oleh
oleh penja
penjamin
min..
3) Harus
Harus merup
merupaka
akan
n utang
utang yang
yang mengi
mengikat
kat
4) Harus
Harus jelas
jelas nilai
nilai jumlah
jumlah dan
dan spesifi
spesifikas
kasiny
inya,
a,
5) Tidak
Tidak bertent
bertentang
angan
an dengan
dengan syariah
syariah islam.
islam.
6
3. Ijab Kabul
Kabul atau serah
serah terima
terima merupakan
merupakan pernyat
pernyataan
aan dan ekspresi
ekspresi yang
yang saling
saling rela
antara kedua belah pihak yang bertransaksi.
Berakhirnya akad kafalah
1. Utan
Utang
g tela
telah
h dise
diseles
lesai
aika
kan.
n.
2. Kred
Kredit
itor
or mele
melepa
pask
skan
an utan
utangn
gnya
ya ke
kepa
pada
da pi
piha
hak
k ya
yang
ng be
beru
ruta
tang
ng tida
tidak
k pa
pada
da
penjamin.
3. Ketika
Ketika utan
utang
g terseb
tersebut
ut telah
telah dial
dialihk
ihkan.
an.
4. Keti
Ketika
ka penj
penjam
amin
in meny
menyel
eles
esai
aika
kan
n ke pi
piha
hak
k la
lain
in mela
melalu
luii ab
abri
rita
tase
se de
deng
ngan
an
kreditur.
5. Kredit
Kreditur
ur telah mengakhi
mengakhiri
ri kontr
kontrak
ak kafalah
kafalah walaup
walaupun
un pihak penjam
penjamin
in tidak
menyetujuinya.
E. QARD
QARDHU
HUL
L HASA
HASAN
N
Qard
Qardhu
hull Hasa
Hasan
n ad
adal
alah
ah pinj
pinjam
aman
an tanp
tanpaa di
dike
kena
naka
kan
n bi
biay
ayaa (h
(han
anya
ya waji
wajib
b
membay
membayar
ar sebesar
sebesar pokok
pokok utang
utangnya
nya).
). Pinjam
Pinjaman
an uang
uang seperti
seperti inilah
inilah yang
yang sesuai
sesuai
dengan ketentuan syariah (tidak ada riba). Pinjaman qardh bertujuan untuk diberikan
pada orang yang membutuhkan atau tidak memiliki kemampuan finansial,untuk
tujuan sosial atau untuk kemanusiaan.
Caraa peluna
Car pelunasan
san dan waktu
waktu peluna
pelunasan
san pinjam
pinjaman
an diteta
ditetapka
pkan
n bersam
bersamaa antara
antara
pemberi dan penerima pinjaman. Walaupun sifat utang ini sangat lunak tidak berarti
pihak yang berhutang dapat semaunya sendiri, karena dalam Islam, utang yang tidak
dibayar akan menjadi penghalang dia di hari akhir nanti walaupun ia gugur dalam
jihad di medan perang yang pahalanya sudah dijamin bahkan rasul tidak bersedia
menshalatkan jenazah yang masih memiliki utang.
Rukun dan Ketentuan Syariah
Rukun Qhardhul Hasan ada 3 yaitu :
1. Pelaku
Pelaku yang
yang terdiri
terdiri dari
dari pemberi
pemberi dan
dan penerima
penerima pinjaman.
pinjaman.
2. Objek
Objek akad,
akad, berupa
berupa uang
uang yang
yang dipin
dipinjam
jamkan
kan..
3. Ijab
Ijab Kabu
Kabul/
l/ser
serah
ah terim
terimaa
Ketentuan syariah, yaitu :
1. Pelaku
Pelaku,, harus
harus cakap
cakap hukum
hukum dan
dan bali
baliqh
qh
2. Objek ak
akad
a. Jelas
Jelas nilai
nilai pinjama
pinjamanny
nnyaa dan waktu
waktu peluna
pelunasan
sannya
nya..
7
b. Peminjam diwajibkan membayar pokok pinjaman pada waktu yang telah
disepa
disepakat
kati,
i, tidak
tidak boleh
boleh diperj
diperjanj
anjika
ikan
n akan
akan ada penamb
penambaha
ahan
n atas po
pokok
kok
pinjamannya. Namun peminjam dibolehkan memberikan sumbangan secara
sukarela.
c. Apab
Apabil
ilaa mema
memang
ng pe
pemi
minj
njam
am meng
mengal
alami
ami ke
kesu
suli
lita
tan
n ke
keua
uang
ngan
an maka
maka wakt
waktu
u
peminjaman dapat diperpanjang atau menghapuskan sebagian atau seluruh
kewajibannya. Namun jika peminjam lalai maka dapat dikenakan denda.
3. Ijab Kabul/serah
Kabul/serah terima
terima adalah pernyataan
pernyataan dan ekspresi
ekspresi saling rida/rela
rida/rela di antara
pihak-pihak pelaku akad yang dilakukan secara verbal,tertulis,melalui
korespondensi atau menggunakan cara-cara komunikasi modern.
Perlakuan Akutansi Qardhul Hasan
Pela
Pelapo
pora
ran
n qa
qard
rdhu
hull ha
hasan
san disaj
disajik
ikan
an terse
tersend
ndir
irii da
dala
lam
m la
lapo
poran
ran sumb
sumber
er da
dan
n
penggunaan dana qardhul hasan karena dana tersebut
ter sebut bukan aset perusahaan. Oleh
sebab itu, seluruhnya dicatat dengan akun dana kebajikan dan dibuat buku besar
pembantu atas dana kebajikan berdasarkan jenis dana kebajikan yang diterima atau
yang dikeluarkan.
a. Bagi
Bagi Pem
Pembe
beri
ri Pin
Pinja
jama
man
n
1. Saat menerim
menerimaa dana sumbangan
sumbangan dari pihak
pihak eksternal,
eksternal, jurnal
jurnal :
Dr. Dana Kebajikan-kas xxx
Kr. Dana Kebajikan-Infak/sedekah/hasil wakaf xxx
2. Untuk
Untuk penerim
penerimaan
aan dana yang
yang berasal
berasal dari denda dan pendap
pendapata
atan
n non halal,
halal,
jurnal :
Dr. Dana Kebajikan-kas xxx
Kr. Dana Kebajikan-denda/pendapatan Non-halal xxx
3. Untuk
Untuk pengeluara
pengeluaran
n dalam rangka
rangka pengalo
pengalokasian
kasian dana
dana qardh
qardh hasan,jurn
hasan,jurnal
al :
Dr. Dana Kebajikan-Dana Kebajikan Produkstif xxx
Kr. Dana Kebajikan-Kas xxx
4. Untuk
Untuk penerima
penerimaan
an saat pengem
pengembal
balian
ian dari pinjaman
pinjaman untuk
untuk qardhu
qardhull hasan,
hasan,
jurnal :
Dr. Dana Kebajikan-kas xxx
Kr. Dana Kebajikan-Dana Kebajikan Produktif xxx
b. Bagi Pihak yan Meminjam
8
1. Saat
Saat menerim
menerimaa uang
uang pinja
pinjaman
man,, jurna
jurnall :
Dr. Kas xxx
Kr.Utang xxx
2. Saat
Saat pe
pelu
luna
nasan
san,, jur
jurna
nall :
Dr. Utang xxx
Kr.Kas xxx
F. AKAD
AKAD AL-H
AL-HAW
AWAL
ALAH
AH
Hawalah secara harfiah artinya pengalihan, pemindahan,perubahan warna kulit
atau memikul sesuatu di atas pundak. Objek yang dialihkan dapat berupa utang atau
piutang. Jenis akad ini pada dasarnya adalah akad tabaruu’ yang bertujuan untuk
saling tolong menolong untuk menggapai ridho Allah. Jika yang dialihkan utang
maka akad hawalah merupakan akad pengalihan utang dari satu pihak yang berutang
kepada pihak lain yang wajib menanggung (membayar ) utangnya.
Secara teknis, pihak yang berutang ( muhil ) meminta pihak lain (muhal’alaih)
untuk membayarkan terlebih dahulu utangnya pada pihak lain (muhal). Setelah akad
hawalah dilakukan pihak yang berutang (muhil) akan membayar kepada pihak yang
telah menanggung utangnya (muhal’alaih) atau hak penagihan berpindah menjadi
hak muhal’alaih. Dalam hal ini pihak yang mengambil alih utang harus yakin pihak
yang diambil alih utangnya dapat memenuhi kewajibannya di kemudian hari. Jika
yang dialihkan piutang maka akad hawalah merupakan akad pengalihan piutang dari
satu
satu piha
pihak
k ya
yang
ng be
berp
rpiu
iutan
tang
g ke
kepa
pada
da piha
pihak
k la
lain
in ya
yang
ng be
berk
rkew
ewaj
ajib
iban
an mena
menagi
gih
h
piutangnya.
Seda
Sedang
ngka
kan
n piha
pihak
k ya
yang
ng be
berp
rpiu
iuta
tang
ng ( muhi
muhill ) memi
memint
ntaa pi
piha
hak
k la
lain
in un
untu
tuk
k
mengambil alih (muhal’alaih) piutang yang dimilikinya,dengan pengambil alihan ini
pihak yang berpiutang akan menerima uang dari yang mengambil alih piutang,
sementara pihak yang berhutang (muhal) akan membayar pada pihak yang telah
mengambil alih piutang.
Dasar Hukum
Imam bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah
saw,be
saw,bersab
rsabda
da yang artiny
artinyaa : “ Menunda pembayaran bagi orang yang mampu
adalah suatu kezaliman. Yang mampu atau kaya, terimalah hawalah itu”.
itu”.
9
Pada
Pada ha
hadi
dits
ts terse
tersebu
but,
t, Rasu
Rasulu
lull
llah
ah memb
memberi
eritah
tahuk
ukan
an ke
kepa
pada
da or
oran
ang
g ya
yang
ng
mengutangkan, jika orang yang berutang menghawalahkan kepada orang kaya atau
mampu,
mampu, hendak
hendaklah
lah ia meneri
menerima
ma hawala
hawalah
h terseeb
terseebut
ut dan hendak
hendaklah
lah ia menagi
menagih
h
kepada orang yang dihawalahkan (muhal alaih). Dengan demikian haknya dapat
terpenuhi.
Sebagian ulama berpendapat bahwa perintah untuk menerima hawalah dalam
hadits terseebut menunjukkan wajib. Oleh sebab itu, wajib bagi yang mengutangkan
(muhal) menerima hawalah. Adapun mayoritas ulama brpendapat bahwa perintah itu
menunjukkan sunnah. Jadi, sunnah hukumnya menerima hawalah bagi muhal.
Rukun dan Syarat
1. Pe
Pela
laku
ku den
denga
gan
n syar
syarat
at
a. Bali
Baligh
gh da
dan
n bera
beraka
kall sseh
ehat
at
b. Berhak penuh melakukan tindakan hukum dalam urusan hartanya dan rela
dengan pengalihan utang piutang tersebut.
c. Dike
Diketa
tahu
huii ide
ident
ntit
itasn
asnya
ya..
2. Objek ak
akad
a. Bisa dilaksan
dilaksanakan
akan oleh
oleh pihak
pihak yang
yang mengambil
mengambil alih
alih utang
utang atau
atau piutang.
piutang.
b. Harus merupakan utang / piutang yang
yang mengikat
c. Harus
Harus jelas
jelas nila
nilai,
i, jumla
jumlah
h dan spes
spesifi
ifikas
kasiny
inya.
a.
d. Tidak
Tidak berte
bertenta
ntang
ngan
an denga
dengan
n syariah
syariah..
3. Ijab
Ijab Kabul / serah terima
terima merupaka
merupakan
n pernya
pernyataa
taan
n dan ekspresi
ekspresi yang saling
saling rela
rela
antara kedua belah pihak yang bertransaksi.
Macam-macam Hawalah
a. Dalam
Dalam pelak
pelaksan
sanaan
aannya
nya,, hawala
hawalah
h ada dua
dua yaitu
yaitu::
1. Hawalah
Hawalah mutlaqoh adalah
adalah seseorang memindah
memindahkan
kan utang pada yang lain tanpa
memberikan
memberikan keterangan bahwa orang tersebut harus membayar
membayar utangnya
utangnya dari
utang yang ada padanya.
2. Hawalah
Hawalah muqayyadah
muqayyadah adalah seseorang memindahkan
memindahkan pembayaran
pembayaran utangnya
utangnya
pada orang lain, dari utangnya yang ada pada orang tersebut.
b. Ditinjau dari segi obyeknya hiwalah dibagi 2, y
yaitu
aitu :
1. Hawala
Hawalah
h al-Ha
al-Haqq
qq (pemin
(pemindah
dahan
an hak)
hak)
10
Hawalah
Hawalah haqq
haqq adalah
adalah pemind
pemindaha
ahan
n piutan
piutang
g dari
dari satu piutan
piutang
g kepada
kepada
piutang yang lain atau pemindahan hak untuk menuntut hutang. Dalam hal ini
yang bertindak sebagai muhil adalah pemberi hutang dan ia mengalihkan
haknya kepada pemberi hutang yang lain sedangkan orang yang berhutang
tidak berubah atau berganti, yang berganti adalah piutang. Ini terjadi piutang
A mempunyai hutang kepada piutang B.
2. Hawala
Hawalah
h ad-Dai
ad-Dain
n (pemin
(pemindah
dahan
an hutan
hutang)
g)
Hawalah
Hawalah ad-dai
ad-dain
n adalah
adalah pemind
pemindaha
ahan
n hutang
hutang kepada
kepada orang
orang lain yang
yang
memp
mempun
unya
yaii hu
huta
tang
ng ke
kepa
pada
dany
nya.
a. In
Inii be
berb
rbed
edaa dari
dari hi
hiwa
walah
lah ha
haqq
qq,, ka
kare
rena
na
pengertiannya sama dengan hawalah yang telah diterangkan di depan yakni
yang dipindahkan itu kewajiban untuk membayar hutang.
Perlakuan Akutansi Hiwalah (ED PSAK 110)
1. Akuta
Akutansi
nsi Pihak
Pihak yang
yang Menga
Mengalih
lihkan
kan Utang
Utang / Muhil
Muhil
- Ketika
Ketika peng
pengamb
ambil
il alihan
alihan utang
utang dima
dimana
na muhal’
muhal’alai
alaih
h membaya
membayarr utang
utang muhil
muhil
pada muhal, jurnal :
Dr. Utang –A (muhal) xxx
Kr. Utang –B (muhal’alaih) xxx
- Jika
Jika utang
utang yang
yang dialih
dialihka
kan
n ha
haru
russ dilu
diluna
nasi
si dalam
dalam jangk
jangkaa pe
pend
ndek
ek maka
maka uj
ujra
rah
h
(fee) yang dibayarkan diakui pada saat terjadinya, Jurnal :
Dr. Beban hawalah xxx
Kr. Kas xxx
- Jika
Jika utang
utang yang
yang diali
dialihka
hkan
n harus
harus diluna
dilunasi
si dalam
dalam jangk
jangkaa panjang
panjang maka
maka ujrah
ujrah
(fee) yang dibayarkan diakui sebagai beban tangguhan, Jurnal :
Dr. Beban Tangguhan hawalah xxx
Kr. Kas xxx
- Kemu
Kemudi
dian
an beban
beban diakui
diakui melalu
melaluii amor
amorti
tisa
sasi
si be
beba
ban
n ta
tang
nggu
guha
han
n secar
secaraa ga
gari
riss
lurus, jurnal :
Dr. Beban hawalah xxx
Kr. Beban Tangguhan Hawalah xxx
- Bi
Biay
ayaa tr
tran
ansa
saks
ksii ha
hawa
wala
lah
h sepert
sepertii biay
biayaa le
lega
gall da
dan
n bi
biay
ayaa ad
admi
mini
nist
stras
rasii di
diak
akui
ui
sebagai beban pada saat terjadinya,jurnal :
Dr. Beban hawalah xxx
11
12
13
14
15
4) Ju’alah
Ju’alah dapat dibatalk
dibatalkan
an meskipun
meskipun upaya
upaya telah dilakuk
dilakukan
an asalkan
asalkan belum selesai,
selesai,
sedangkan upah tidak dapat dibatalkan karena mengikat
Upah lebih luas ruang lingkupnya dari ju’alah.
Rukun dan Ketentuan Syariah
- Rukun Ju’alah ada 4 yaitu :
1. Pihak yang membuat
membuat sayembar
sayembara/penu
a/penugasan
gasan (al aqid/al
aqid/al ja’il)
2. Objek akad berupa
berupa pekerjaan
pekerjaan yang harus dilakukan
dilakukan (al maj’ul)
maj’ul)
3. Hadiah
Hadiah yang
yang akan
akan dibe
diberik
rikan(
an(al
al ji’l)
ji’l)
4. Ada sigh
sighat
at dari
dari pihak
pihak yang
yang menjan
menjanjik
jikan
an (ij
(ijab)
ab)
- Kete
Ketent
ntu
uan sy
syar
aria
iah
h, yai
yaitu
tu :
1. Pi
Piha
hak
k yang
yang memb
membua
uatt sa
saye
yemb
mbar
ara:
a: caka
cakap
p hu
huku
kum,
m, ba
bali
ligh
gh da
dan
n da
dapa
patt ju
juga
ga
dilakukan oleh orang lain.
2. Obje
Objek
k yang
yang haru
haruss dike
dikerj
rjak
akan
an :
a. Harus
Harus mengan
mengandun
dung
g manfa
manfaat
at yang
yang jelas
jelas
b. Boleh dimanfaatkan sesuai syariah
3. Hadiah
Hadiah yang diberik
diberikan
an harus sesuatu
sesuatu yang bernila
bernilaii (harta)
(harta) dan jumlahn
jumlahnya
ya
harus jelas.
4. Sah dengan
dengan ijab
ijab saj
sajaa tanpa
tanpa ada kalbu
kalbu
Perl
Pe rlak
akua
uan
n Aku
Ak untans
ta nsii Ju’a
Ju ’ala
lahh
a. Bagi
Bagi Pih
Pihak
ak yan
yang
g Memb
Membua
uatt Janji
Janji
Saat membuat janji tidak diperlukan pencatatan apa pun karena belum pasti
hasil atas sayembara tersebut.
Saat medengar janji tidak diperlukan pencatatan apa pun karena belum
pasti hasil atas sayembara tersebut.
16
I. CHAR
CHARGE
GE CAR
CARD
D DAN
DAN SYAR
SYARIA
IAH
H CARD
CARD
Charge Card dan Syariah Card merupakan salah satu produk dari perbankan
syariah, sedangkan akad yang digunakan adalah kombinasi dari akad-akad yang
telah dijelaskan. Charge Card adalah fasilitas kartu talangan yang dipergunakan oleh
pemegang kartu (hamil al-bithaqah) sebagai alat bayar atau pengambilan uang tunai
pada tempat-tempat tertentu yang harus dibayar lunas kepada pihak yang
member
memberika
ikan
n tal
talang
angan
an (mushd
(mushdir
ir al-bith
al-bithaqa
aqah)
h) pada
pada waktu
waktu yang
yang telah
telah ditetap
ditetapkan
kan..
Syaria
Syariah
h Card
Card adalah
adalah kartu
kartu yang
yang berfun
berfungsi
gsi sebaga
sebagaii kartu
kartu kredit
kredit yang
yang hubung
hubungan
an
hukum
hukum (berdasarkan
(berdasarkan sistem yang sudah ada) antara para pihak berdasarkan
berdasarkan prinsip
syariah.
Kedua jenis kartu tersebut merupakan pola pembiayaan seperti halnya kartu
kredit dan kartu debit di bank konvensional. Hanya saja, charge dan syariah card
tidk mengenakan bunga,tetapi
bunga,tetapi mengenakan fee atas keanggotaan dan transaksi yang
dilakukan.
Rukun dan Ketentuan Syariah
Mengingat transaksi ini merupakan implementasi dari gabungan akad, maka
rukun dan ketentuan
ketentuan syariahny
syariahnyaa akan merujuk
merujuk pada rukun dan ketentuan
ketentuan syariah
dari akad kafalah, ijarah dan qardh hasan.
Fatw
Fatwaa Dewa
Dewan
n Syar
Syari'a
i'ah
h Nasi
Nasion
onal
al Majel
Majelis
is Ul
Ulam
amaa In
Indo
done
nesia
sia no
no:: 42
42/D
/DSN
SN--
MUI/V/2004 tentang Syariah Charge Card.
1. Bahw
Bahwaa untu
untuk
k memb
member
erik
ikan
an kemu
kemuda
daha
han,
n, ke
keam
aman
anan
an,, da
dan
n ke
keny
nyam
aman
anan
an ba
bagi
gi
nasabah dalam melakukan transaksi dan penarikan tunai diperlukan charge card
2. Bahwa
Bahwa fasilita
fasilitass charge
charge card yang ada dewasa
dewasa ini masih
masih belum
belum sesuai dengan
dengan
prinsip-prinsip syariah.
3. Bahw
Bahwaa ag
agar
ar fa
fasil
silit
itas
as terseb
tersebut
ut dila
dilaks
ksan
anak
akan
an se
sesu
suai
ai de
deng
ngan
an Syari
Syari'a
'ah,
h, Dewa
Dewan
n
Syari'ah Nasional memandang perlu menetapkan fatwa mengenai hal tersebut
untuk dijadikan pedoman.
Dasar Hukum
- Fi
Firm
rman
an Al
Alla
lah
h SWT
SWT,, ant
antar
araa llai
ain:
n:
QS. al-Ma'idah [5]: 1
" Hai orang yang beriman!
beriman! Penuhilah akad-akad itu...".
itu...".
QS.Yusuf [12]: 72:
17
18
Ketentuan Akad
19
2. Denda
Denda karena
karena melam
melampau
pauii pagu (Over
(Overlim
limit
it Charge
Charge))
20
Pene
Penerb
rbit
it ka
kart
rtu
u bo
bole
leh
h meng
mengen
enak
akan
an de
dend
ndaa ka
karen
renaa pe
peme
mega
gang
ng ka
kart
rtu
u
melamp
melampaui
aui pagu
pagu yang
yang diberi
diberikan
kan (overli
(overlimit
mit charge
charge)) tanpa
tanpa perset
persetuju
ujuan
an
penerbit kartu dan akan diakui sebagai dana sosial.
Ketentuan Penutup
a. Jika
Jika sa
sala
lah
h sa
satu
tu piha
pihak
k tida
tidak
k menu
menuna
naik
ikan
an ke
kewa
waji
jiba
bann
nnya
ya at
atau
au jika
jika te
terja
rjadi
di
perselisihan di antara pihak-pihak terkait, maka penyelesaiannya dilakukan
melalu
melaluii Badan
Badan Arbitra
Arbitrase
se Syari'a
Syari'ah
h setelah
setelah tidak
tidak tercapa
tercapaii kesepak
kesepakata
atan
n
melalui musyawarah.
b. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika di
kem
kemud
udia
ian
n har
arii tern
ternya
yata
ta terd
terdap
apat
at kek
ekel
elir
irua
uan
n, ak
akan
an diu
iub
bah dan
disempurnakan sebagaimana mestinya.
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesi
Kesimp
mpul
ulan
an
Menu
Menuru
rutt term
termin
inol
olog
ogii huku
hukum
m Is
Isla
lam
m ak
akad
ad ad
adal
alah
ah pe
pert
rtal
alia
ian
n an
anta
tara
ra
penyerahan (ijab) dan penerimaan (qobul) yang dibenarkan oleh syariah yang
menimb
menimbulk
ulkan
an akibat
akibat hukum
hukum terhada
terhadap
p objekn
objeknya.
ya. Aplika
Aplikasi
si dalam
dalam Perban
Perbankan
kan
Akad qard biasanya diterapkan sebagai produk perlengkapan kepada nasabah
yang
yang telah
telah terbukt
terbuktii loyalit
loyalitas
as dan bonafid
bonafidita
itasny
snya,
a, yang
yang membut
membutuhk
uhkan
an dana
dana
talan
talanga
gan
n segera
segera un
untu
tuk
k masa
masa ya
yang
ng rela
relati
tiff pe
pend
ndek
ek.. Nasab
Nasabah
ah te
terse
rsebu
butt ak
akan
an
mengem
mengembal
balika
ikan
n secepa
secepatny
tnyaa sejumla
sejumlah
h uang
uang yang
yang dipinj
dipinjamn
amnya
ya itu.
itu. Hiwala
Hiwalah
h
adalah
adalah memind
memindahk
ahkan
an utang
utang dari
dari tanggu
tanggunga
ngan
n seseora
seseorang
ng kepada
kepada tanggu
tanggunga
ngan
n
orang lain. Adapun akad-akad lainnya yang dibahas dalam makalah ini yaitu:
1. Akad Sh
Sharf
2. Akad Wad
Wadiiah
3. Akad
kad Wakal
akalah
ah
4. Akad Ka
Kafalah
5. Qur
urd
dhu
hull Ha
Hasa
san
n
6. Akad
kad Hiwa
Hiwala
lah
h
7. Akad Rahn
8. Akad Ju
Ju’alah
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu penuli
penuliss mengha
mengharap
rapkan
kan kritik
kritik dan saran
saran yang
yang sifatny
sifatnyaa memban
membangun
gun demi
demi
penyempurnaan makalah ini. Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang membantu dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya, sekian terimakasih.
22
DAFTAR PUSTAKA
Nurhayati, Sri dan Wasilah. 2013. Akuntansi Syariah Indonesia. SALEMBA EMPAT:
Jakarta
Sumber Internet:
http://hukum-islam.com/2014/06/konsep-dan-dalil-qardhul-hasan-pinjaman-lunak/
https://sharianomics.wordpress.com/2010/11/17/definisi-jualah/
http://www.ekonomisyariah.org/konsultasi-detail/detail-konsultasi/1/40
https://viewislam.wordpress.com/2009/04/15/konsep-akad-hiwalah-dalam-fiqh-
muamalah/
23