Pertanyaan saksi AHLI PU

Nama :NAMA AHLI DR…………….., S.H., M.H

TTL : 42 Tahun AMBAIPUA, 16 Maret 1980

Alamat : , Jl. kebun nanga-nanga No. 35 Kendari,

Pekerjaan : DOSEN PIDANA UNIVERSITAS HALU OLEO

Agama : ISLAM

Pendidikan : DOKTOR

Jenis Klamin ………..

HAKIM :

1. SAUDARA AHLI DALAM HUKUM PIDANA PADA SAAT KAPAN SESEORANG DAPAT
DIMINTAI PERTANGGUNG JAWABAN PIDANA?
JAWAB: JADI DALAM SISTEM PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DALAM HUKUM
POSITIF INDONESIA MENGANUT ASAS KESALAHAN ATAU TIADA PIDANA TANPA
KESALAHAN “GEEN STRAF ZONDER SCHULD” SEBAGAI SYARAT MUTLAK
SESEORANG DAPAT DIMINTAI PERTANGGUNG JAWABAN PIDANA, ADAPUN
UNSUR-UNSUR KESALAHAN YANG HARUS DI PENUHI AGAR SESEORANG DAPAT
DIMINTAI PERTANGGUNG JAWABAN PIDANA ADALAH PERTAMA ADANYA
KEMAMPUAN BERTANGGUNG JAWAB KEDUA ADANYA KESENGAJAAN ATAU
KEALPAAN KETIGA TIDAK ADANYA ALASAN PEMAAF ATAU ALASAN PEMBENAR
OLEH KARENA ITU DENGAN DIPENUHINYA KETIGA UNSUR KESALAHAN
TERSEBUT MAKA SUDAH BARANG TENTU SESEORANG TERSEBUT DAPAT
DIMINTAI PERTANGGUNG JAWABAN SEBALIKNYA JIKA SALAH SATU DARI
KETIGA UNSUR TERSEBUT TIDAK TERPENUHI MAKA SESEORANG TIDAK DAPAT
DIMINTAI PERTANGGUNG JAWABAN.

PU :

1. SAUDARA AHLI BISA SAUDARA JELASKAN BAGAIMANA PERBUATAN

PERCOBAAN DALAM PASAL 132 AYAT (1) UNDANG-UNDANG NO. 35 TAHUN 2009
TENTANG NARKOTIKA?
JAWAB: JADI DIDALAM PENJELASAN PASAL 132 AYAT (1) UNDANG-UNDANG
NO.35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA DISITU MENYEBUTKAN PERCOBAAN
ATAU PERMUFAKATAN JAHAT DIMANA INI BERARTI BERSIFAT ALTERNATIF,
KARENA MENGGUNAKAN FRASA KATA ATAU, KALAU ALTERNATIF ITU SALAH
SATU SAJA TERPENUHI, BISA PERCOBAAN SAJA, BISA PERMUFAKATAN JAHAT
SAJA, DAN BISA KEDUA-DUANYA. TAPI KALAU LIHAT DISINI TERBUKTI
PERMUFAKATAN JAHAT MASUK DI PASAL 132, KALAU SEANDAINYA
PERMUFAKATAN JAHAT ITU TIDAK BISA DIBUKTIKAN MAKA TIDAK BISA
KETENTUAN PASAL 132, KALAU PERMUFAKATAN JAHAT ITU TIDAK BISA
DIBUKTIKAN MAKA SECARA MUTATIS MUTANDIS PERCOBAAN PUN TIDAK BISA
DIBUKTIKAN, KARENA KEMBALI LAGI DALAM URUTAN SUATU PERBUATAN
PIDANA ITU MULAI DARI PERMUFAKATAN JAHAT, PERBUATAN PERSIAPAN,
BARU KEMUDIAN PERCOBAAN, KALAU PERMUFAKATAN JAHAT SAJA TIDAK
TERBUKTI YA TIDAK MASUK AKAL PERCOBAAN TERBUKTI.

2. DIDALAM PROSES PENANGKAPAN YANG MENGGUNAKAN SISTEM CONTROL

DELIVERY, APAKAH APABILA PADA PROSES PENANGKAPANNYA, APARAT
MENGAJAK SESEORANG YANG BUKAN MERUPAKAN APARAT UNTUK
 MENANGKAP TERSANGKA DAN MENGGUNAKAN BARANG BUKTI DARI HASIL
PENGEMBANGAN KASUS LAIN?
JAWAN: BAIK JADI CONTROL DELIVERY INI SEBENARNYA MENGADOPSI UN
CONVENTION AGAIN ILLICIT TRAFIC IN NARCOTIC DRUGS AND PSYCTROPIC 1988
YANG OLEH PEMERINTAH INDONESIA MERATIFIKASINYA DAN DIMASUKAN
DALAM PASAL 75 HURUF J UNDANG-UNDANG NO. 35 TAHUN 2009 TENTANG
NARKOTIKA DIMANA PEMERINTAH INDONESIA MENGGUNAKANNYA SEBAGAI
TEKHNIK PENANGGULANGAN PEREDARAN LIAR NARKOTIKA. YANG DIDALAM
PASAL 75 HURUF J YANG DIMAKSUD DENGAN CONTROL DELIVERY IALAH
“MELAKUKAN TEKNIK PENYIDIKAN PEMBELIAN TERSELUBUNG DAN
PENYERAHAN DIBAWAH PENGAWASAN”. JADI YANG TERLIBAT DI DALAM
CONTROL DELIVERY MAUPUN PENYERAHAN TERSELUBUNG, ITU PURE/MURNI
SEMUANYA ADALAH APARAT, TIDAK BOLEH ADA PIHAK LAIN. BAHWA APARAT
YANG MELAKUKAN TUGAS CONTROL DELIVERY ITU HARUS MENGENAL ORANG
YANG MENJADI SASARAN ITU, JADI HARUS SASARANNYA SUDAH DIKETAHUI,
SUDAH ADA SUATU DUGAAN, BAHWA DALAM BAHASA KRIMINOLOGI ITU DIA
SUDAH MEMOTRET, SUDAH MENGGAMBAR BAHWA TEMPAT ITU SERING
TERJADI SUATU TRANSAKSI JUAL BELI. BAHWA APABILA ITU APARAT YANG
MELAKUKAN PENANGKAPAN TIDAK MENGENAL ORANG YANG DITANGKAP,
BUKAN CONTROL DELIVERY, CONTROL DELIVERY ITU SUDAH ADA KOMUNIKASI,
KARNA POLISI INI MENYAMAR SEBAGAI PENJUAL. JADI KALAU BERDASARKAN
PADA ILUSTRASI YANG SAUDARA BERIKAN TADI ITU ADALAH PENJEBAKAN.
BAHWA MENGENAI PENJEBAKAN ATAU ENTRAPMENT ADA AJAKAN DARI
PENEGAK HUKUM UNTUK MELAKUKAN SUATU TINDAK PIDANA DAN ORANG
ATAU PIHAK YANG DIAJAK/DIINDUKSI UNTUK MELAKUKAN TINDAK PIDANA
HARUS ADA JAMINAN DARI APARAT PENEGAK HUKUM ITU UNTUK DIA TIDAK
DITUNTUT, DI SINILAH PALING PENTING DARI PENGERTIAN MENGENAI
PENJEBAKAN/ENTRAPMENT. DAN TERHADAP BARANG BUKTI YANG DIDAPAT
DARI TERSANGKA LAIN DIGUNAKAN UNTUK MENANGKAP TERSANGKA YANG
SATU ITU TIDAK BISA DIGUNAKAN UNTUK PENGEMBANGAN, ANDA LIHAT
KASUS KPK MELAKUKAN PENGGELEDAHAN, BEGITU SUDAH DI TITIK A YA
SUDAH BARANG BUKTI ITU DISITA, DALAM HAL PENANGKAPAN MEMAKAI
BARANG BUKTI ITU LAGI ITU NAMANYA REKAYASA JADI BARANG BUKTI YANG
SUDAH DISITA ITU PERTAMA KALI YA SUDAH ITU SELESAI, TINGGAL
DIKEMBANGKAN SIAPA-SIAPA YANG TERLIBAT, BUKAN DISITA KEMUDIAN
DIBAWA LAGI KE ORANG LAIN KEMUDIAN DISITA LAGI, REKAYASA ITU
NAMANYA, TIDAK DIBENARKAN HAL ITU.

PH :

1. SAUDARA AHLI DALAM HAL SEORANG YANG PADA SAAT DILAKUKAN

PENANGKAPAN TERDAPAT 769,9 KG YANG MENJADI BARANG BUKTI, DAN 2,05
KG YANG DI TEMUKAN DALAM BUNGKER KLIEN KAMI APAKAH ITU MASIH
DAPAT DIKATEGORIKAN SEBAGAI PENGGUNA YANG HARUS DIREHABILITAS?
SEDANGKAN DISINI SESUAI DENGAN SEMA NO. 4 TAHUN 2010 TENTANG
KRITERIUM PENGGUNA NARKOTIKA JENIS SHABU ITU HANYA 2.4 GRAM SAJA?
JAWAB: BAIK JADI DIDALAM SEMA 4/2010 MENGSYARATKAN 5 KRITERIA YANG
KEMUDIAN HAKIM BISA MEMUTUS REHABILITAS, DIMANA SYARAT PERTAM
ADALAH: PENYIDIK POLRI DAN PENYIDIK BNN MENANGKAP TANGAN
TERDAKWA, PADA SAAT TANGKAP TANGAN DITEMUKAN BARANG BUKTI
PEMAKAIAN SATU HARI DENGAN PERINCIAN YANG BERBEDA-BEDA SESUAI
JENIS NARKOTIKANYA ITU SENDIRI TERMASUK YANG SAUDARA SEBUTKAN
TADI JENIS EKSTASI BERJUMLAH 2,4 GRAM. ADANYA SURAT UJI
LABORATORIUM POSITIF MENGGUNAKAN.ADANYA SURAT KETERANGAN DARI
DOKTER JIWA/SPIKIATER DAN TIDAK TERDAPAT BUKTI BAHWA YANG
BERSANGKUTAN TIDAK TERLIBAT DALAM PEREDARAN GELAP NARKOTIKA,
KEMUDIAN BERDASARKAN 5 SYARAT TERSEBUT JIKA KITA MERUJUK PADA
PERTANYAAN YANG SAUDARA AJUKAN BAHWA APAKAH KETIKA DITEMUKAN
23 RIBU BUTIR PIL EKSTASI MASIH DAPAT DIKATEGORIKAN SEBAGAI
PENGGUNA, MEMANG JAWABANYA TIDAK DAN MENURUT SAYA ITU DAPAT
DIKATAKAN SEBAGAI PENGEDAR ATAUPUN PENJUAL TAPIKAN ITU MASIH
MENURUT SAYA. KARENA KITA PERLU KETAHUI BERSAMA BAHWA DIDALAM
SEMA NO. 4 TAHUN 2010 DI SYARAT KELIMA ITU MENYEBUTKAN BAHWA TIDAK
TERDAPAT BUKTI BAHWA YANG BERSANGKUTAN TIDAK TERLIBAT DALAM
PEREDARAN GELAP NARKOTIKA ARTINYA SYARAT INI MENEGASKAN BAHWA
HARUS ADA PEMBUKTIAN DULU BAHWA 23 RIBU PIL EKSTASI ITU APAKAH
BENAR MILIKNYA ATAU BUKAN DAN KEMUDIAN APAKAH BARANG BUKTI
TERSEBUT DITEMUKAN PADA SAAT TERTANGKAP TANGAN ATAU TIDAK
KARENA DI SYARAT KE 2 ITU MENGATAKAN BAHWA BARANG BUKTI HARUS
DITEMUKAN PADA SAAT TANGKAP TANGAN KARNA KETIKA BARANG BUKTI
TERSEBUT DITEMUKAN PADA SAAT PENGGELEDAHAN MAKA ITU TIDAK DAPAT
DIKATAKAN SEBAGAI BARANG BUKTI PADA SAAT TANGKAP TANGAN TAPI
BARANG BUKTI PADA SAAT PENGGELEDAHAN SEHINGGA HARUS ADA
PEMBUKTIAN DULU BARANG BUKTI TERSEBUT MILIK SIAPA SEHINGGA
KEMUDIAN DIA MEMANG HARUS DIREHABILITASI DULU DAN INI SESUAI
DENGAN PADA PASAL 3 AYAT (1)  PERATURAN BNN NO. 11 TAHUN 2014
MENGATUR BAHWA PECANDU NARKOTIKA DAN KORBAN PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA YANG TANPA HAK DAN MELAWAN HUKUM SEBAGAI TERSANGKA
DAN/ ATAU TERDAKWA DALAM PENYALAHGUNAAM NARKOTIKA YANG
SEDANG MENJALANI PROSES PENYIDIKAN, PENUNTUTAN, DANPERSIDANGAN
DIPENGADILAN YANG DIBERIKAN PENGOBATAN, PERAWATAN DAN PEMULIHAN
DALAM LEMBAGA REHABILITASI.