PROFIL

I. IDENTITAS DIRI
NAMA : RURI HADI, SH, MH
TTL : WONOGIRI, 10 NOPEMBER 1971
PEKERJAAN : POLRI
ALAMAT : JL. KEBON MANGGA RT 07/03 NO: 6,
CIPULIR, KEBAYORAN LAMA, JAK-SEL
STATUS : K-3

II. PENDIDIKAN UMUM

- SD
- SMP
- SMA
- SI (FAKULTAS HUKUM)
- S2 (MAGISTER HUKUM)
III. PENDIDIKAN POLRI
- SECABA POLRI 1993/1994
- SIP (SECAPA) POLRI 2011

IV. RIWAYAT JABATAN

1. SAT RESKRIM POLRES METRO JAK-BAR

2. KANIT RESKRIM POLSEK CIPONDOH RESTRO TNG KOTA
3. KASUBNIT RESMOB RESTRO TANGERANG KOTA
4. KASUBNIT NARKOBA RESTRO TANGERANG KOTA
5. KANIT RESKRIM POLSEK CIPONDOH RESTRO TNG KOTA
6. KANIT RESKRIM POLSEK BENDA RESTRO TANGERANG KOTA
7. KANIT BINPOLMAS SAT BINMAS RESTRO TANGERANG KOTA
8. KANIT BINKAMSA SAT BINMAS RESTRO TANGERANG KOTA
9. PAUR SIWASJASPAM SAT BINMAS POLDA METRO JAYA

CONTACT PERSON : 0812-9000-3240

1. UNDANG – UNDANG RI NO. 2 TAHUN 2002
TENTANG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA.

2. UNDANG – UNDANG RI NO. 9 TAHUN 1998

TENTANG KEMERDEKAAN MENYAMPAIKAN
PENDAPAT DI MUKA UMUM.

3. SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI NO.POL : SKEP

/1509 / X / 1998 TANGGAL 6 OKTOBER
1998 TENTANG BAHAN AJARAN
PELATIHAN NEGOSIATOR.
 DAPAT MERUPAKAN SUATU KONDISI DIMANA
TERJADI KETIDAK-SESUAIAN ANTARA KENYATAAN
YANG DIHADAPI DENGAN YANG DIHARAPKAN YG
DISEBABKAN OLEH A.L. ADANYA PERBEDAAN NILAI
ANTARA KELOMPOK YANG SATU DENGAN
YANG LAIN, MIS : ANTARA KEBIJAKAN PEMERINTAH
DENGAN HARAPAN MASYARAKAT
Dengan memperhatikan UU No.2 / 2002 ttg
Polri, maka dapat dikelompokkan tiga
faktor utama dalam menganalisa konflik
sosial

1. Faktor korelatif kriminogen

2. Police hazard
3. Ancaman faktual
1. Manusia sebagai pelaku merupakan
faktor determinan

2. Sistem Kemasyarakatan (perbedaan

nilai- nilai/norma, stuktur sosial,
budaya, dll.)

3. Sistem dalam Pemerintahan ( kebijakan,

mis naiknya harga BBM kekuasaan,
politik, dll.)
SUATU KONDISI YANG APABILA
TIDAK DILAKUKAN TINDAKAN
KEPOLISIAN, MAKA
BERPELUANG TERJADI
PERBUATAN LAWAN
HUKUM/KRIMINALITAS
 ANCAMAN FAKTUAL DAPAT MERUPAKAN
RESULANTE DARI KONFLIK SOSIAL YANG
TIDAK TERTANGANI SECARA TUNTAS YANG
DIMANIFESTASIKAN DALAM BERBAGAI
WUJUD TINDAK PIDANA PERUSAKAN,
PENGANIYAAN, PERKELAHIAN ANTAR WARGA,
DSB ) MERUPAKAN CARA PENYELESAIAN
YANG MELAWAN HUKUM.
 PENGERTIAN UNRAS ADALAH :

SALAH SATU BENTUK PENYAMPAIAN

PENDAPAT DIMUKA UMUM DENGAN
DISERTAI TUNTUTAN DAN PROTES
KEPADA PIHAK LAIN.

 BENTUK PENYAMPAIAN PENDAPAT

DALAM UNJUK RASA :

 UNJUK RASA ATAU DEMONSTRASI

 PAWAI
 RAPAT UMUM
 MIMBAR BEBAS
 AKSI UNJUK RASA DAPAT DIBEDAKAN :
 DIBAWA SENDIRI
 DIBAWA PIMPINAN ( ORGANISASI )
 DIBAWA OLEH PENANGGUNG JAWAB
( KELOMPOK )

 ANATOMI KEGIATAN UNJUK RASA

 MAKSUD DAN TUJUAN
 TEMPAT / LOKASI / RUTE YANG DIGUNAKAN.
 WAKTU DAN LAMANYA UNRAS
 BENTUK UNRAS.
 SIAPA PENANGGUNG JAWA / PIMPINAN
 ALAT PERAGA YANG AKAN DIGUNAKAN
 JUMLAH PESERTA
 DAPATKAN INFORMASI TTG PELAKU/PIMPINAN MASSA
SELENGKAP MUNGKIN MIS : JENIS KELAMIN, USIA, LATAR
BELAKANG PENDIDIKAN, PERILAKUNYA, MOTIVASINYA,
KONDISI MENTALNYA.

CIPTAKAN HUBUNGAN YG PRIBADI / KONSUSIF

BIARKAN PELAKU AMBIL KEPUTUSAN SENDIRI

SAMPAIKAN KPD PELAKU BAHWA KEHADIRAN NEGOSIATOR

ADALAH UTK MEMBANTU MEMECAHKAN PERSOALAN

USAHAKAN PELAKU TDK MELAKUKAN KONTAK DGN

SIAPAPUN
 PERSYARATAN UNTUK
MELAKSANAKAN KONTAK
DENGAN PENGUNJUK RASA


CIPTAKAN DAHULU HUBUNGAN YANG BAIK
 PUSATKAN PANDANGAN MATA SELAGI
BERKOMUNIKASI
 USAHAKAN CARI JALAN KELUAR DARI
PERSOALAN
 JANGAN MEMBELAKANGI PENGUNJUK RASA
 KENALI CIRI-CIRI PENGUJUK RASA
 PERHATIKAN JARAK
☼ MENYELAMATKAN JIWA.
☼ MEMBUBARKAN MASSA
☼ MENYELAMATKAN HARTA BENDA
PRINSIP-PRINSIP NEGOISASI
1. SELAMATKAN JIWA
2. SELAMATKAN HARTA BENDA

PEDOMAN BERNEGOSIASI
1. UPAYAKAN MENGULUR WAKTU
2. PERTIMBANGKAN KERUGIAN
(ANGGOTA TIM TAKTIS MENJADI BOSAN,
3. GERAKAN TAKTIS JADI TERBURU-BURU
DAN TERPAKSA)

CARA MELAKUKAN KONTAK

1. UPAYAKAN KONTAK FACE TO FACE,
PERSYARATAN :
2. HINDARI KONTAK FACE TO FACE DENGAN
PELAKU LEBIH DARI SATU
JANGAN MEMBELAKANGI PELAKU
 ANATOMI MASSA
( POK MASSA YG DI HADAPI, TINGKAT PENDIDIKAN
KEBERADAANNYA, PIMPINANNYA.
 KOMUNIKASI,
PROSES KOMUNIKASI, KOMUNIKASI EFEKTIF.
 PSYKOLOGI MASSA
PERILAKU INDIVIDU DALAM KELOMPOK MASSA.
 MEMILIKI KEMATANGAN EMOSI
 PENDENGAR YANG BAIK
 LUWES DALAM BERKOMUNIKASI
 MAMPU MEYAKINKAN ORANG LAIN
 CERDAS
 MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN SECARA
TEPAT
 MENURUNYA TINGKAT
ANCAMAN DAN
KETEGANGAN EMOSI

PEMBICARAAN BERLANGSUNG
SEMAKIN PANJANG DAN MENUNJUKAN
NADA YG KOOPERATIF

KESEPAKATAN
 TIDAK ADANYA KORBAN TERLUKA / TERBUNUH.
 MENURUNNYA TINGKAT ANCAMAN DAN SUASANA
EMOSIONAL.
 PEMBICARA BERLANGSUNG SEMAKIN PANJANG
DAN NADANYA KOOPERATIF.
 BERKURANGNYA PARA PENGUNJUK RASA DAN
BUBARNYA MASSA DENGAN DAMAI.
KETUA TEAM
TUGAS ATUR KENDALIKAN GIAT NEGOSIASI SEBAGAI
PENGHUBUNG TEAM DENGAN KASAT WIL

NEGOSIATOR UTAMA
TUGAS LAKUKAN INTERAKSI DENGAN PIMPINAN MASSA

NEGOSIATOR PENDAMPING
TUGAS CATAT KEJADIAN SELAMA PROSES NEGOSIASI
SAMPAIKAN INFORMASI TERBARU PD NEGOSIATOR
UTAMASIAP GANTIKAN NEGOSIATOR UTAMA

PSYKOLOG
TUGAS BERI GAMBARAN KEPRIBADIAN PELAKU
BERI PENILAIAN OBYEKTIF TERHADAP SITUASI MASSA
 PARADIGMA BARU
PENANGANAN UNRAS
 MELAYANI UNRAS
 PETUGAS DAN NEGOSIATOR MEMBAUR DENGAN
MASSA.
 TIDAK MENGANGGAP PELAKU UNRAS SEBAGAI
MUSUH.
 TNPA KEKERASAN DAN RAMAH
 SABAR DAN MAMPU MENGENDALIKAN DIRI
 TIDAK AROGAN
 JANGAN MENJADI PEMICU KERUSUHAN
 MENCEGAH BENTROK.
 SIAP MENTAL UNTUK TAK POPULER
 UNRAS YANG MENYIMPANG DIBUBARKAN DAN DI
HALAU.
 PELAKU UNRAS YANG TIDAK MEMBERITAHU
KEPADA POLRI SAAT MELAKUKAN UNRAS
DAPAT DIBUBARKAN.
 SIAPA YANG MENGHALANGI HAK WARGA
NEGARA MENYAMPAIKAN PENDAPAT DIMUKA

UMUM DAPAT DIPIDANA PALING LAMA 1 TAHUN

( DIGOLONGKAN TINDAK KEJAHATAN ).

 BAGI PENGUNJUK RASA YANG

MEMBERITAHUKAN / TIDAK KEPADA POLRI

MELAKUKAN PERBUATAN MELANGGAR HUKUM

AKAN DITINDAK ( DIPIDANA ).

 LANGKAH-LANGKAH
PENANGANAN UNJUK RASA
LANGKAH-LANGKAH PENANGANAN UNJUK RASA :
1. MONITOR SETIAP PERKEMBANGAN SITUASI
DI WILAYAH MASING-MASING.
2. LAKUKAN PENDEKATAN TERHADAP PARA
TOKOH BURUH, TOGA, TOMAS DAN TODA UNTUK
TIDAK MELAKUKAN UNRAS BESAR-BESARAN.
3. GALANG KORLAP UNRAS UTK
MENGANTISIPASI AKSI TSB AGAR TIDAK
MENJADI ANARKIS.
4. KONSOLIDASIKAN / SIAP SIAGAKAN
SELURUH KEKUATAN SAT DALMAS, SAT PHH
BRIMOB, NEGOSIATOR DAN KEKUATAN SAT CAD
LAINNYA TERMASUK PERALATAN, ALUT DAN
ALSUS LAINNYA.
5. BERIKAN APP KPD SELURUH ANGGOTA YG
SIAPA BERBUAT APA, BEKERJA SESAMA DENGAN
SIAPA DAN BERTANGGUNG JAWAB KPD SIAPA.
6. BERIKAN APP KPD SELURUH ANGGOTA YANG SIAPA
BERBUAT APA, BEKERJASAMA DGN SIAPA DAN
BERTANGGUNG JAWAB KPD SIAPA :
a. PEMBAGIAN TUGAS YG JELAS SIAPA BERBUAT APA,
BEKERJASAMA DGN SIAPA DAN BERTANGGUNG
JAWAB KPD SIAPA.
b. KETENTUAN YANG MENJADI KEHARUSAN DAN
LARANGAN YG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA.
c. GAMBARKAN KEMUNGKINAN PERKIRAAN SIT YG
BAKAL TERJADI.
d. BERIKAN GAMBARAN TTG PSIKOLOGI MASSA DAN
KARAKTER MASSA YG AKAN DIHADAPI OLEH
SATUAN PETUGAS DI LAP.
e. TENTUKAN DAERAH-DAERAH PERSIAPAN,
PENGISOLASIAN, PENDESAKAN, PENCERAI
BERAIAN, PEMISAHAN DAN DAERAH KONSOLIDASI.
7. APABILA TERJADI UNRAS LAKUKAN LANGKAH-LANGKAH SESUAI
DENGAN MEKANISME DAN TAHAPAN PROSEDUR YG BERLAKU :
a). BERIKAN LAYANAN YG BAIK AGAR PELAKU UNRAS BERSIMPATI
KPD PETUGAS.
b). PASANG BARIER PAM YG MEMISAHKAN ANTARA SAT DALMAS
DGN PELAKU UNRAS UNTUK ANTISIPASI KONTAK FISIK YG LEBIH
DEKAT.
c). SBG TINDAKAN AWAL KEDEPANKAN SAT DALMAS TANPA ALAT.
d). LAKUKAN NEGOSIASI DGN KORLAP OLEH TIM.
e). DOKOMENTASIKAN SEMUA GIAT UNRAS DAN TINDAKAN
ANGGOTA DGN MENGGUNAKAN HANDAK.
f). SEMUA UNSUR PA PENGENDALIAN HRS TURUN KE LAP UNTUK
MENGAWASI DAN MENGENDALIKAN ANGGOTANYA.
g). DEKATKAN SAT DALMAS YG DILENGKAPI DGN PERALATAN
LENGKAP DAN SAT PHH BRIMOB UNTUK MENGANTISIPASI
APABILA UNRAS MENJADI RUSMAS DAN ANARKIS.
8. APABILA UNRAS BERUBAH MENJADI RUSMAS LAKUKAN
LANGKAH-LANGKAH :
a. LAKUKAN LEPAS GANTI SAT DALMAS TANPA LAT DGN
SAT DALMAS YG DILENGKAPI PERALATAN.
b. LAKUKAN HIMBAUAN OLEH NEGOSIATOR UTK
MENENANGKAN SIT.
c. LAKUKAN MENYEKAT/PENGISOLASIAN UTK
MEMISAHKAN PELAKU RUSMAS DGN MASY
PENONTON.
d. KAMERAMEN AGAR MEMFOKUSKAN SHOTING KPD
TOKOH-TOKOH ATAU KORLAP YG
MEMPROVOKASIKAN MASSA.
e. DEKATKAN SAT PHH BRIMOB MENEMPEL DGN SAT
DALMAS.
9. APABILA UNRAS BERUBAH MENJADI ANARKIS LAKUKAN
LANGKAH-LANGKAH :
a. LAKUKAN LEPAS GANTI SAT DALMAS DGN SAT PHH
BRIMOB.
b. GUNAKAN RANTIS AWC UNTUK MELAKUKAN
PENYEMPROTAN THDP MASSA AGAR TIDAK
TERLALU DKT DGN PETUGAS.
c. GUNAKAN GAS AIR MATA UNTUK MEMBUBARKAN
MASSA.
d. LAKUKAN TINDAKAN TEGAS DAN TERARAH THDP
PELAKU ANARKIS.
e. KAMERAMEN AGAR MEMFOKUSKAN SHOOTING KPD PR
PELAKU ANARKIS MAUPUN PETUGAS YG MELAKUKAN
TINDAKAN KEKERASAN DI LUAR KETENTUAN YG
BERLAKU.
10. KETENTUAN YG PERLU DIPERHATIKAN OLEH SAT DALMAS MAUPUN SAT
PHH :

1. SETIAP GERAKAN HARUS SELALU DLM IKATAN KESATUAN.

2. CARA-CARA BUKAN KEKERASAN HRS DILAKUKAN TERLEBIH

DAHULU.

3. SETIAP PENGGUNAAN KEKERASAN HRS DIARAHKAN KPD BAGIAN

TUBUH YG TDK MEMBAHAYAKAN / MENGAKIBATKAN LUKA BERAT
MAUPUN MATI.

4. SETIAP PETUGAS HRS MENGHORMATI DAN MENJUNJUNG TINGGI

HAM DR SEMUA ORG.

5. PETUGAS DILARANG BERSIKAP AROGAN.

6. PETUGAS TIDAK BOLEH TERPANCING OLEH PELAKU MASSA.

7. PETUGAS TDK BOLEH MENJADI PEMICU SIT SHG UNRAS MENJADI

ANARKIS.

8. DILARANG MELAKUKAN TINDAKAN KEKERASAN YG TDK SESUAI

DGN PROSEDUR.

9. DILARANG MEMBAWA PERALATAN LAIN DI LUAR KETENTUAN

PERALATAN DALMAS MAUPUN PHH SPT SANGKUR, PISO, KAMPAK, DSB.

10. PENGGUNAAN SENPI MERUPAKAN UPAYA TERKHIR SESUAI PROSEDUR

DAN ATAS PERINTAH SERENDAH-RENDAHNYA KAPOLRES.
11. PROSEDUR PENGGUNAAN SENPI SAT PENINDAK PHH :

a. ISI MAGAZEN SENPI SESUAI KETENTUAN YG BERLAKU.

b. PETUGAS HRS MEMBERI PERINGATAN YG JELAS.

c. PETUGAS HRS MEMBERI WAKTU YG CUKUP AGAR

PERINGATAN ITU DI PATUHI.

d. PENGGUNAAN SENPI HRS DIARAHKAN KPD BAGIAN YG

MELUMPUHKAN.

e. SETELAH PENGGUNAAN SENPI HRS SEGERA MEMBERIKAN

PERTOLONGAN MEDIS KPD SEMUA ORANG YG TERLUKA.
 POSISI PENANGANAN
UNJUK RASA
a. Situasi kondusif / Tertib

Pengunjuk Rasa

Negosiator Utama
Psikolog
Negosiator pendamping

Ketua Team PHH TANPA ALAT

PHH DGN ALAT

Rantis

SASARAN
 a. Penanganan Unras
b. Siituasi tidak tertib.

Pengunjuk Rasa

PHH DGN ALAT

PHH TANPA ALAT

BRIMOB

Rantis / WC

Negosiator

Sasaran
 a. Penanganan Unras
b. Situasi tak tertib / Arogan

Pengunjuk Rasa

Brimob

Water Canon

PHH / Dalmas

Sasaran

Negosiator