KONFIDENSIALITAS

MEDIK

handrianto
 PP 10/1996 TTG WAJIB SIMPAN
RAHASIA KEDOKTERAN
PASAL 1
YG DIMAKSUD DNG RAHASIA KEDOKTERAN
IALAH SEGALA SESUATU YG DIKETAHUI OLEH
ORANG-ORANG TSB DALAM PASAL 3 PADA
WAKTU ATAU SELAMA MELAKUKAN
PEKERJAANNYA DALAM LAPANGAN
KEDOKTERAN
 PENJELASAN PP 10/1996 . . . . .
PASAL 1
DNG KATA-KATA SEGALA SESUATU YG
DIKETAHUI, DIMAKSUD:
SEGALA FAKTA YG DIDAPAT DLM
PEMERIKSAAN PENDERITA, INTERPRETASINYA
UTK MENEGAKKAN DIAGNOSA DAN
MELAKUKAN PENGOBATAN: DARI
ANAMNESE, PEMERIKSAAN DNG ALAT2
KEDOKT DSBNYA. JUGA TERMASUK FAKTA YG
DIKUMPULKAN OLEH PEMBANTU2NYA
 PP 10/1996 . . . . .
PASAL 3
YG DIWAJIBKAN MENYIMPAN RAHASIA YG
DIMAKSUD DALAM PASAL 1 IALAH:
a. NAKES MENURUT PASAL 2 PP 32/1996 TTG
NAKES
b. MAHASISWA KEDOKTERAN, MURID YG
BERTUGAS DLM LAPANGAN PEMERIKSAAN,
PENGOBATAN DAN/ATAU PERAWATAN, DAN
ORANG LAIN YG DITETAPKAN OLEH MENKES
 RAHASIA KEDOKTERAN: ETIKA & HUKUM
PRINSIP HUKUM & ETIKA: ADA INFORMASI
TERTENTU YG TIDAK BOLEH DIBUKA
SEMBARANGAN INFORMASI MANA TERBIT
DARI HUBUNGAN ANTARA PARA
PROFESIONAL SERTA HUBUNGAN BISNIS DAN
PASIEN/REKAN BISNISNYA.
MISAL:
RAHASIA YG TERBIT DARI HUBUNGAN
ANTARA BANK & NASABAHNYA RAHASIA
BANK
RAHASIA KEDOKTERAN: ETIKA & HUKUM . . .
MISAL . . .
RAHASIA YG TERBIT DARI HUBUNGAN
ANTARA PEJABAT PEMERINTAH &
PEMERINTAH SENDIRI RAHASIA JABATAN
RAHASIA YG TERBIT DARI HUBUNGAN
ANTARA ADVOKAT & KLIEN
RAHASIA YG TERBIT DARI HUBUNGAN
ANTARA DOKTER & PASIEN RAHASIA
KEDOKTERAN
 RAHASIA KEDOKTERAN
KETENTUAN-KETENTUAN YG PADA
PRINSIPNYA MELARANG DOKTER UNTUK
MEMBUKA RAHASIA PASIENNYA, IALAH:
SUMPAH HIPPOCRATES
. . . APAPUN, DALAM HUBUNGAN DNG JASA
PROFESIONAL SAYA ATAU TIDAK DALAM
HUBUNGAN DNG JASA TSB, YG SAYA LIHAT ATAU
DENGAR, TTG KEHIDUPAN MANUSIA, YG TIDAK
HARUS DIBUKA KE PIHAK LUAR, SAYA TIDAK AKAN
BERKHIANAT, SBG PENGAKUAN BAHWA SEMUA ITU
HARUS DIJAGA KERAHASIAANNYA.
 RAHASIA KEDOKTERAN
KETENTUAN . . .
DEKLARASI GENEWA
. . . SAYA AKAN MENJAGA RAHASIA YG DIBERIKAN
KPD SAYA, BAHKAN SETELAH PASIEN MENINGGAL
DUNIA.
SUMPAH DOKTER INDONESIA
DEMI ALLAH SAYA BERSUMPAH/BERJANJI BAHWA
SAYA AKAN MERAHASIAKAN SEGALA SESUATU YG
SAYA KETAHUI KRN PEKERJAAN SAYA & KEILMUAN
SAYA SBG DOKTER.
 RAHASIA KEDOKTERAN
KETENTUAN . . .
KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA
. . . PASAL 12: SETIAP DOKTER WAJIB
MERAHASIAKAN SEGALA SESUATU YG
DIKETAHUINYA THD SEORANG PASIEN, BAHKAN
JUGA SETELAH PASIEN ITU MENINGGAL DUNIA.
UU 29/2004 TTG PRAKTIK KEDOKTERAN
. . . PASAL 48: (1) SETIAP DOKTER ATAU DOKTER
GIGI DALAM MELAKSANAKAN PRAKTIK
KEDOKTERAN WAJIB MENYIMPAN RAHASIA
KEDOKTERAN.
 RAHASIA KEDOKTERAN
KETENTUAN . . .
UU 36/2009 TTG KESEHATAN
. . . PASAL 57: (1) SETIAP ORANG BERHAK ATAS
RAHASIA KONDISI KESEHATAN PRIBADINYA YG
TELAH DIKEMUKAKAN KPD PENYELENGGARA YAN
KES.
UU 44/2009 TTG RUMAH SAKIT
. . . PASAL 32: SETIAP PASIEN MEMPUNYAI HAK:
(i) MENDAPATKAN PRIVASI DAN KERAHASIAAN
PENYAKIT YG DIDERITA TERMASUK DATA-DATA
MEDISNYA.
 RAHASIA KEDOKTERAN
PERLINDUNGAN THD RAHASIA KEDOKTERAN
PERLINDUNGAN HAK-HAK INDIVIDUAL
PASIEN:
HAK OTONOMI: HAK UNTUK MENENTUKAN
NASIBNYA SENDIRI
HAK PRIVACY: HAK UNTUK TIDAK
DIGANGGU ATAU DICAMPURI MASALAH
PRIBADI OLEH ORANG LAIN
 RAHASIA KEDOKTERAN
MENJAGA RAHASIA PASIEN OLEH DOKTER
DOKTER TIDAK BOLEH MEMBUKA RAHASIA
PASIEN
DOKTER TIDAK BOLEH MENGGUNAKAN
RAHASIA PASIENNYA UNTUK MERUGIKAN
KEPENTINGAN PASIEN TSB
DOKTER TIDAK BOLEH MENGGUNAKAN
RAHASIA PASIENNYA UNTUK KEPENTINGAN
PRIBADI ATAU UNTUK KEPENTINGAN PIHAK
KETIGA
 SANKSI PIDANA & SANKSI PERDATA
SANKSI PIDANA PASAL 322 KUHP:
(1) BARANGSIAPA DNG SENGAJA MEMBUKA
RAHASIA YG IA WAJIB MENYIMPANNYA OLEH
KRN JABATAN ATAU PEKERJAANNYA, BAIK
SEKARANG MAUPUN YG DULU, DIHUKUM DNG
HUKUMAN PENJARA SE-LAMA2NYA 9 BULAN
ATAU DENDA SE-BANYAK2NYA Rp 600,-
(2) JIKA KEJAHATAN ITU DILAKUKAN THD SEORANG
YG TERTENTU, MAKA INI HANYA DITUNTUT ATAS
PENGADUAN ORANG ITU.
DELIK ADUAN: DOKTER HANYA DPT DITUNTUT
JIKA ADA PENGADUAN DARI PASIEN YBS.
 RAHASIA KEDOKTERAN
SANKSI PERDATA
SETIAP PEMBOCORAN RAHASIA KEDOKTERAN
TENTUNYA DAPAT MENIMBULKAN KERUGIAN
DI PIHAK PASIEN, BAIK MATERIEL MAUPUN
IMMATERIEL PASIEN DAPAT MENGGUGAT
DOKTER PASAL 1365 KUHPerdata:
TIAP PERBUATAN MELANGGAR HUKUM, YG
MEMBAWA KERUGIAN KPD ORANG LAIN,
MEWAJIBKAN ORANG YG KRN SALAHNYA
MENERBITKAN KERUGIAN ITU, MENGGANTI
KERUGIAN TSB
 SUBYEK RAHASIA KEDOKTERAN
KERAHASIAAN ATAS SEGALA INFORMASI ATAU
PENGAKUAN, DOKUMEN, HASIL LABORATORIUM,
KOMUNIKASI, HASIL INVESTIGASI OBSERVASI,
HASIL DIAGNOSTIK TERAPEUTIK, FAKTA, DATA,
ATAU INFORMASI TTG JIWA & RAGA YG DIPEROLEH
DOKTER DARI PASIENNYA ATAU DARI PIHAK LAIN YG
BERHUBUNGAN DNG PASIEN TSB, YG DILINDUNGI
BERDASARKAN PRINSIP HUBUNGAN KERAHASIAAN
ANTARA DOKTER PASIEN BERDASARKAN
PERATURAN PER-UU-AN YG BERLAKU, BAIK JIKA
DIMINTA OLEH PASIEN AGAR RAHASIA TSB DIBUKA,
ATAUPUN TIDAK, ATAU . . . . . .
 SUBYEK RAHASIA KEDOKTERAN
. . . . . JIKA RAHASIA TSB DIBUKA, KEMUNGKINAN
AKAN MEMALUKAN DAN/ATAU MERUGIKAN
KEPENTINGAN PASIEN ATAU KEPENTINGAN ORANG
LAIN, DIMANA RAHASIA TSB TIDAK BOLEH DIBUKA,
BAIK OLEH DOKTER, OLEH BAWAHAN, ATASAN,
REKAN ATAU MITRA KERJA DOKTER, BAIK PADA
SAAT PENGOBATAN BAHKAN SEBELUM ATAU
SETELAH PENGOBATAN ATAU SETELAH
BERAKHIRNYA HUBUNGAN ANTARA DOKTER
PASIEN, BAIK KETIKA PASIEN MASIH HIDUP DAN
BAHKAN PASIEN SUDAH MENINGGAL.
PERTIMBANGAN YURIDIS RAHASIA KEDOKTERAN
1. DOKTER PASIEN ADA HUBUNGAN FIDUCIARY
SECRET TRUST : WAJIB DIJAGA KERAHASIAAN OLEH
DOKTER
2. MEMBUKA RAHASIA TSB PEMBERATAN DIRI
SENDIRI (SELF INCRIMINATION) AIB BAGI PASIEN
3. MENJAGA RAHASIA UNSUR PENTING DALAM
PROSES PERADILAN
4. DIPAKSAKAN MEMBUKA RAHASIA PASIEN
PELANGGARAN THD KEBEBASAN BERKONSULTASI
(FREEDOM OF CONSULTATION) YG MERUPAKAN
SALAH SATU PERWUJUDAN DARI PRINSIP
KEBEBASAN BERBICARA (FREEDOM OF SPEECH)
5. . . . . .
PERTIMBANGAN YURIDIS RAHASIA KEDOKTERAN . . .
5. MENJAGA RAHASIA PASIEN AKAN MENDORONG
MASYARAKAT UTK BERKONSULTASI SEJAK DINI ATAU
LEBIH BANYAK BERKONSULTASI DNG DOKTERNYA, SHG
DAPAT DIHINDARI HAL-HAL YG LEBIH JELEK YG BAKAL
MENIMPA PASIEN AKIBAT PENYAKITNYA
6. JIKA RAHASIA DIBUKA RASA MALU BAGI PASIEN
7. JIKA RAHASIA DIBUKA MERUGIKAN
KEPENTINGAN PASIEN
8. JIKA RAHASIA DIBUKA MEMPERSULIT
PENGOBATAN THD PASIEN
9. . . . . .
PERTIMBANGAN YURIDIS RAHASIA KEDOKTERAN
9. JIKA RAHASIA DIBUKA KEMUNGKINAN PASIEN
TIDAK LAGI MEMBERIKAN INFORMASI SELANJUTNYA
KPD DOKTER MEMPERSULIT DOKTER DALAM
MELAKUKAN PENGOBATAN LEBIH LANJUT
10. BAGI PASIEN INFORMASI TSB SANGAT PENTING
DAN/ATAU SENSITIF
11. JIKA RAHASIA DIBUKA AKAN MENIMBULKAN
KEMARAHAN/GEJOLAK/ATAU SIKAP MASYARAKAT YG
MERUGIKAN KEPENTINGAN PASIEN DAN/ATAU
MERUGIKAN KEPENTINGAN PENGOBATAN OLEH
PASIEN
PENGENDORAN THD PRINSIP KONFIDENSIAL
MEMBOCORKAN RAHASIA KEDOKTERAN IALAH
MENYAMPAIKAN SEBAGIAN/SELURUH INFORMASI
KPD PIHAK LAIN YG TDK BERHAK:
-PERORANGAN
-BADAN (PERUSAHAAN ASURANSI)
YG BERHAK ATAS INFORMASI MEDIK HANYALAH
-PASIEN YBS
-WALI, DLM HAL PASIEN TIDAK SEHAT AKALNYA
ATAU BELUM DEWASA
PENGENDORAN THD PRINSIP KONFIDENSIAL . . .
PEMBERIAN INFORMASI KPD YG BERHAK, BAIK
TERTULIS ATAU LISAN TIDAK DAPAT
DIKATEGORIKAN SBG TINDAKAN PEMBOCORAN
DOKTER WAJIB MEMENUHI KEINGINAN PASIEN
UTK MENDAPATKAN INFORMASI REKOMENDASI
UNTUK: - PERMOHONAN CUTI SAKIT, CUTI HAMIL
-PENGURUSAN AKTE LAHIR, AKTE KEMATIAN
-KELENGKAPAN BUKTI DLM PERKARA PERDATA
PENGENDORAN THD PRINSIP KONFIDENSIAL . . .
UU 29/2004 TTG PRAKTIK KEDOKTERAN
PASAL 48 AYAT (2)
RAHASIA KEDOKTERAN DAPAT DIBUKA HANYA
UNTUK:
-KEPENTINGAN KESEHATAN PASIEN
-MEMENUHI PERMINTAAN APARATUR PENEGAK
HUKUM DLM RANGKA PENEGAKAN HUKUM
-PERMINTAAN PASIEN SENDIRI
-BERDASARKAN KETENTUAN PER-UU-AN
PENGENDORAN THD PRINSIP KONFIDENSIAL . . .
PEMBERIAN INFORMASI MEDIK KPD PIHAK LAIN
HANYA DIBENARKAN JIKA:
1) IZIN DARI YG BERHAK
2) DALAM RANGKA MELAKSANAKAN UU
3) KEADAAN DARURAT
 1) IZIN DARI YG BERHAK
PASIEN:
-MEMILIKI HAK UTK DIRAHASIAKAN PENYAKITNYA
-MEMILIKI HAK UTK MELEPASKAN SIFAT
KERAHASIAAN DARI TIAP-TIAP INFORMASI
YG BERKAITAN DNG KESEHATANNYA
DOKTER:
BOLEH MEMBOCORKAN RAHASIA KEDOKTERAN
PASIEN ASALKAN PASIEN YBS:
-TELAH MEMBERIKAN IZIN
-TELAH MELEPASKAN SIFAT KERAHASIAANNYA
MISAL: . . . . .
 1) IZIN DARI YG BERHAK . . .
DOKTER . . .
MISAL:
-UTK KEPENTINGAN PENGURUSAN KLAIM ASURANSI
KECELAKAAN KERJA DOKTER DAPAT MEMBERIKAN
KETERANGAN MEDIK KPD PIHAK ASURANSI DNG IZIN
TERTULIS DARI PIHAK PASIEN
-PENYAMPAIAN LAPORAN KESEHATAN CALON
PEGAWAI / CALON NASABAH ASURANSI LANGSUNG
KPD INSTANSI / PERUSAHAAN TERKAIT JIKA ADA
IZIN DARI YBS TIDAK PERLU TERTULIS, KRN DNG
KESEDIAAN DIPERIKSA DIANGGAP TELAH
MEMBERIKAN IZIN IMPLISIT (IMPLIED CONSENT)
 2) DLM RANGKA MELAKSANAKAN UU
MESKIPUN HAK ATAS KERAHASIAAN MEDIK DIJAMIN
OLEH UU, NAMUN ADA UU LAIN YG MENGHARUSKAN
DOKTER MEMBUKA RAHASIA TSB, MISAL:
-MELAPORKAN ADANYA PENDERITA PENYAKIT WABAH
-MEMBERIKAN KETERANGAN UTK KEPENTINGAN
PROSES PERADILAN PIDANA
DOKTER TIDAK PERLU RAGU, SEBAB BERDASARKAN
PASAL 50 KUHP: BARANGSIAPA MELAKUKAN
PERBUATAN UTK MELAKSANAKAN KETENTUAN UU,
TIDAK DIPIDANA
KESAKSIAN MEDIK . . . . .
 2) DLM RANGKA MELAKSANAKAN UU . . .
KESAKSIAN MEDIK UTK KEPENTINGAN PERADILAN
PIDANA DIATUR DI DALAM KUHAP (KITAB UNDANG-
UNDANG HUKUM ACARA PIDANA), YAITU HANYA
DAPAT DISAMPAIKAN DI HADAPAN HAKIM DALAM
SIDANG PENGADILAN
DOKTER MASIH DIBERI KESEMPATAN MENGAJUKAN
HAK UNDUR DIRI UNTUK TIDAK MEMBERIKAN
INFORMASI YG BERSIFAT RAHASIA ITU, HANYA SAJA
HAKIM BERWENANG MENENTUKAN BOLEH TIDAKNYA
DOKTER MENGGUNAKAN HAK TSB PASAL 170
KUHAP
 2) DLM RANGKA MELAKSANAKAN UU . . .
KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA
PASAL 170:
(WAJIB MENYIMPAN RAHASIA)
(1) MEREKA YG KRN PEKERJAANNYA, HARKAT
MARTABAT ATAU JABATANNYA DIWAJIBKAN
MENYIMPAN RAHASIA, DAPAT MINTA DIBEBASKAN
DARI KEWAJIBAN UNTUK MEMBERI KETERANGAN
SBG SAKSI, YAITU TTG HAL YG DIPERCAYAKAN KPD
MEREKA
(2) HAKIM MENENTUKAN SAH ATAU TIDAKNYA SEGALA
ALASAN UNTUK PERMINTAAN TSB
 2) DLM RANGKA MELAKSANAKAN UU . . .
KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA
PASAL 179:
(WAJIB MEMBERIKAN KETERANGAN SBG SAKSI AHLI)
(1) SETIAP ORANG YG DIMINTA PENDAPATNYA SBG
AHLI KEDOKTERAN KEHAKIMAN ATAU DOKTER
ATAU AHLI LAINNYA WAJIB MEMBERIKAN
KETERANGAN AHLI DEMI KEADILAN
(2) . . . . .
 2) DLM RANGKA MELAKSANAKAN UU . . .
KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA
PASAL 322:
(WAJIB MENYIMPAN RAHASIA)
(1) BARANGSIAPA DNG SENGAJA MEMBUKA RAHASIA
YG WAJIB DISIMPANNYA KRN JABATAN ATAU
PENCARIANNYA, BAIK YG SEKARANG, MAUPUN YG
DAHULU, DIANCAM DNG PIDANA PENJARA PALING
LAMA 9 BULAN ATAU DENDA PALAING BANYAK Rp
600,-
(2) JIKA KEJAHATAN DILAKUKAN THD SEORANG
TERTENTU, MAKA PERBUATAN ITU HANYA DAPAT
DITUNTUT ATAS PENGADUAN ORANG ITU
 2) DLM RANGKA MELAKSANAKAN UU . . .
KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA
PASAL 224:
(PANGGILAN MENGHADAP SNG SAKSI AHLI)
(1) BARANGSIAPA DIPANGGIL SBG SAKSI, AHLI ATAU
JURU BAHASA MENURUT UU DNG SENGAJA TIDAK
MEMENUHI SUATU KEWAJIBAN YG MENURUT UU
SELALU DEMIKIAN HARUS DIPENUHINYA,
DIANCAM:
KE-1: DALAM PERKARA PIDANA, DNG PIDANA
PENJARA PALING LAMA 9 BULAN
KE-2: DALAM PERKARA LAIN, DNG PIDANA
PENJARA PALING LAMA 6 BULAN
 3) KEADAAN DARURAT
PENERAPAN PRINSIP KONFIDENSIAL KELIHATANNYA
SEDERHANA & MUDAH, NAMUN PADA PRAKTEKNYA DI
LAPANGAN ACAPKALI RUMIT & SULIT SHG BANYAK
DOKTER MERASA BINGUNG.
CONTOH: DOKTER MENEMUKAN PASIEN SEORANG
GURU DNG PENYAKIT TBC PERTANYAAN: BOLEHKAN
DOKTER MELAPORKAN TEMUANNYA ITU KPD INSTANSI
TERKAIT UTK MELINDUNGI MURID TSB DARI
PENULARAN TBC?
KEPENTINGAN & HAK INDIVIDU HARUS DILINDUNGI
TTP KEPENTINGAN & HAK MASYARAKAT JUGA TIDAK
BOLEH DIABAIKAN
 RAHASIA KEDOKTERAN

YANG PEMILIK HAK BERKAS ISI

TERKAIT RAHASIA BERI REKAM REKAM
IZIN MEDIK MEDIK
PASIEN + + - +
DOKTER - - - +
RUMAH - - + +
SAKIT
terima
kasih
 UU RI 36/2014
TENTANG
TENAGA KESEHATAN
 PASAL 1
DALAM UU INI YANG DIMAKSUD DENGAN:
1. TENAGA KESEHATAN ADALAH SETIAP ORANG YG
MENGABDIKAN DIRI DALAM BIDANG
KESEHATAN SERTA MEMILIKI PENGETAHUAN
DAN/ATAU KETERAMPILAN MELALUI
PENDIDIKAN DI BIDANG KESEHATAN YANG
UNTUK JENIS TERTENTU MEMERLUKAN
KEWENANGAN UNTUK MELAKUKAN UPAYA
KESEHATAN.
 PASAL 11
(1) TENAGA KESEHATAN DIKELOMPOKKAN DALAM:
a. TENAGA MEDIS;
b. TENAGA PSIKOLOGI KLINIS;
c. TENAGA KEPERAWATAN;
d. TENAGA KEBIDANAN;
e. TENAGA KEFARMASIAN;
f. TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT;
g. TENAGA KESEHATAN LINGKUNGAN;
h. TENAGA GIZI;
i. TENAGA KETERAPIAN FISIK;
j. . . . . . . .
 PASAL 11 . . . . . . .

j. TENAGA KETEKNISIAN MEDIS;

k. TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA;
l. TENAGA KESEHATAN TRADISIONAL; dan
m. TENAGA KESEHATAN LAIN.

(2) JENIS TENAGA KESEHATAN YANG TERMASUK

DALAM KELOMPOK MEDIS SEBAGAIMANA
DIMAKSUD PADA AYAT (1) HRUF a TERDIRI ATAS
DOKTER, DOKTER GIGI, DOKTER SPESIALIS, DAN
DOKTER GIGI SPESIALIS
 PERSETUJUAN TINDAKAN TENAGA KESEHATAN
PASAL 68

(1) SETIAP TINDAKAN PELAYANAN KESEHATAN

PERSEORANGAN YANG DILAKUKAN OLEH TENAGA
KESEHATAN HARUS MENDAPAT PERSETUJUAN.
(2) PERSETUJUAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA
AYAT (1) DIBERIKAN SETELAH MENDAPAT
PENJELASAN SECARA CUKUP DAN PATUT.
(3) PENJELASAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT
(2) SEKURANG-KURANGNYA MENCAKUP:
a. TATA CARA TINDAKAN PELAYANAN;
b. TUJUAN TINDAKAN PELAYANAN YG DILAKUKAN;
c. , , , ,.
 PASAL 68 . . . .
(3) c. ALTERNATIF TINDAKAN LAIN;
d. RISIKO DAN KOMPLIKASI YG MUNGKIN TERJADI;
DAN
e. PROGNOSIS TERHADAP TINDAKAN YG
DILAKUKAN.
(4) PERSETUJUAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA
AYAT (2) DAPAT DIBERIKAN, BAIK SECARA TERTULIS
MAUPUN LISAN.
(5) SETIAP TINDAKAN TENAGA KESEHATAN YG
MENGANDUNG RISIKO TINGGI HARUS DIBERIKAN
DENGAN PERSETUJUAN TERTULIS YG DITANDA-
TANGANI O;EH YG BERHAK MEMBERIKAN
PERSETUJUAN.
 REKAM MEDIS
PASAL 70

(1) SETIAP TENAGA KESEHATAN YG MELAKSANAKAN

PELAYANAN KESEHATAN PERSEORANGAN WAJIB
MEMBUAT REKAM MEDIS PENERIMA PELAYANAN
KESEHATAN.
(2) REKAM MEDIS PENERIMA PELAYANAN KESEHATAN
SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT (1) HARUS
SEGERA DILENGKAPI SETELAH PENERIMA
PELAYANAN KESEHATAN SELESAI MENERIMA
PELAYANAN KESEHATAN.
(3) . . . .
 PASAL 70 . . . .

(3) SETIAP REKAM MEDIS PENERIMA PELAYANAN

KESEHATAN HARUS DIBUBUHI NAMA, WAKTU, DAN
TANDA TANGAN ATAU PARAF TENAGA KESEHATAN
YG MEMBERIKAN PELAYANAN ATAU TINDAKAN.
(4) REKAM MEDIS PENERIMA PELAYANAN KESEHATAN
SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT (3) HARUS
DISIMPAN DAN DIJAGA KERAHASIAANNYA OLEH
TENAGA KESEHATAN DAN PIMPINAN FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN.
 REKAM MEDIS
PASAL 71

(1) REKAM MEDIS PENERIMA PELAYANAN KESEHATAN

SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 70
MERUPAKAN MILIK FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN.
(2) DALAM HAL DIBUTUHKAN, PENERIMA PELAYANAN
KESEHATAN DAPAT MEMINTA RESUME MEDIS
KEPADA FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN.
 RAHASIA KESEHATAN PENERIMA YAN KES
PASAL 73

(1) SETIAP TENAGA KESEHATAN DALAM

MELAKSANAKAN PELAYANAN KESEHATAN WAJIB
MENYIMPAN RAHASIA KESEHATAN PENERIMA
PELAYANAN KESEHATAN.
(2) RAHASIA KESEHATAN PENERIMA PELAYANAN
KESEHATAN DAPAT DIBUKA HANYA UNTUK
KEPENTINGAN KESEHATAN PENERIMA PELAYANAN
KESEHATAN, PEMENUHAN PERMINTAAN APARATUR
PENEGAK HUKUM BAGI KEPENTINGAN PENEGAKAN
HUKUM, . . . . . .
 PASAL 73 . . . .
(1) . . . . , PERMINTAAN PENERIMA PELAYANAN
KESEHATAN SENDIRI, ATAU PEMENUHAN
KETENTUAN PERATURAN PERUNGANG-
UNDANGAN.
 PENYELESAIAN PERSELISIHAN
PASAL 77

SETIAP PENERIMA PELAYANAN KESEHATAN YANG

DIRUGIKAN AKIBAT KESALAHAN ATAU
KELALAIAN TENAGA KESEHATAN DAPAT
MEMINTA GANTI RUGI SESUAI DENGAN
KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN.
 SANKSI ADMINISTRATIF
PASAL 82
(1) SETIAP TENAGA KESEHATANYANG TIDAK
MELAKSANAKAN KETENTUAN PASAL , , , , , . . . . . . . ,
PASAL 68 AYAT (1), PASAL 70 AYAT (1), PASAL 70
AYAT (2), PASAL 70 AYAT (3) DAN PASAL 73 AYAT (1)
DIKENAI SANKSI ADMINISTRATIF.
(2) . . . . .
(3) PEMERINTAH, PEMERINTAH DAERAH PROVINSI,
DAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA
SESUAI DENGAN KEWENANGANNYA MEMBERIKAN
SANKSI ADMINSTRATIF KEPADA TENAGA
KESEHATAN SBGMANA DIMAKSUD PADA AYAT (1) . .
 SANKSI ADMINISTRATIF
PASAL 82 . . . .
(4) SANKSI ADMINSTRATIF SEBAGAIMANA DIMAKSUD
PADA AYAT (3) DAPAT BERUPA:
a. TEGURAN LISAN;
b. TEGURAN TERTULIS;
c. DENDA ADMINSTRATIF; DAN/ATAU
d. PENCABUTAN IZIN.
 KETENTUAN PENUTUP
PASAL 94
PADA SAAT UNDANG-UNDANG INI MULAI BERLAKU:
a. PASAL 4 AYAT (2), PASAL 17, PASAL 20 AYAT (4), DAN
PASAL 21 UNDANG-UNDANG NOMOR 29 TAHUN
2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN (LEMBARAN
NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004
NOMOR 116, TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4431) DICABUT DAN
DINYATAKAN TIDAK BERLAKU; DAN
b. . . . . . . . .
KEPUTUSAN KONSIL KEDOKTERAN
INDONESIA
NOMOR 17/KKI/KEP/VIII/2006
TENTANG
PEDOMAN PENEGAKAN DISIPLIN
PROFESI KEDOKTERAN
 KETENTUAN UMUM
1. DISIPLIN KEDOKTERAN ADALAH ATURAN-
ATURAN DAN/ATAU KETENTUAN PENERAPAN
KEILMUAN DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN
YANG HARUS DIIKUTI OLEH DOKTER DAN
DOKTER GIGI.
2. PENEGAKAN DISIPLIN ADALAH PENEGAKAN
ATURAN-ATURAN DAN/ATAU KETENTUAN
PENERAPAN KEILMUAN DALAM PELAKSANAAN
PELAYANAN YANG HARUS DIIKUTI OLEH
DOKTER DAN DOKTER GIGI.
 KETENTUAN UMUM
1. DISIPLIN KEDOKTERAN ADALAH ATURAN-
ATURAN DAN/ATAU KETENTUAN PENERAPAN
KEILMUAN DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN
YANG HARUS DIIKUTI OLEH DOKTER DAN
DOKTER GIGI.
2. PENEGAKAN DISIPLIN ADALAH PENEGAKAN
ATURAN-ATURAN DAN/ATAU KETENTUAN
PENERAPAN KEILMUAN DALAM PELAKSANAAN
PELAYANAN YANG HARUS DIIKUTI OLEH
DOKTER DAN DOKTER GIGI.
BENTUK PELANGGARAN DISIPLIN KEDOKTERAN

17. MEMBUKA RAHASIA KEDOKTERAN,

SEBAGAIMANA DIATUR DALAM PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGN ATAU ETIKA PROFESI.
PENJELASAN:
a. DOKTER ATAU DOKTER GIGI WAJIB MENJAGA
RAHASIA PASIENNYA. BILA DIPANDANG PERLU
UNTUK MENYAMPAIKAN INFORMASI TANPA
PERSETUJUAN PASIEN ATAU KELUARGA, MAKA
DOKTER ATAU DOKTER GIGI TERSEBUT HARUS
MEMPUNYAI ALASAN PEMBENARAN
 BENTUK PELANGGARAN DISIPLIN KEDOKTERAN

17. . . . . . . . .
PENJELASAN . . . .
b. ALASAN PEMBENARAN YANG DIMAKSUD ADALAH:
1) PERMINTAAN MAJELIS PEMERIKSA MKDKI;
2) PERMINTAAN MAJELIS HAKIM SIDANG
PENGADILAN; dan
3) SESUAI DENGAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN.
 UU 29/2004 TTG PRAKTIK KEDOKTERAN
PASAL 66

(1) SETIAP ORANG YANG MENGETAHUI ATAU

KEPENTINGANNYA DIRUGIKAN ATAS TINDAKAN
DOKTER ATAU DOKTER GIGI DALAM
MENJALANKAN PRAKTIK KEDOKTERAN DAPAT
MENGADUKAN SECARA TERTULIS KEPADA KETUA
MAJELIS KEHORMATAN DISIPLIN KEDOKTERAN
INDONESIA.
 UU 29/2004 TTG PRAKTIK KEDOKTERAN
PASAL 66 . . . .

(2) PENGADUAN SEKURANG-KURANGNYA HARUS

MEMUAT :
a. IDENTITAS PENGADU;
b. NAMA DAN ALAMAT TEMPAT PRAKTIK
DOKTER ATAU DOKTER GIGI DAN WAKTU
TINDAKAN DILAKUKAN; dan
c. ALASAN PENGADUAN.
 UU 29/2004 TTG PRAKTIK KEDOKTERAN
PASAL 66 . . . .

(3) PENGADUAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA

AYAT (1) DAN AYAT (2) TIDAK MENGHILANGKAN
HAK SETIAP ORANG UNTUK MELAPORKAN
ADANYA DUGAAN TINDAK PIDANA KEPADA
PIHAK YANG BERWENANG DAN/ATAU
MENGGUGAT KERUGIAN PERDATA KE
PENGADILAN