2
HUKUM KESEHATAN :
• Hak dan Kewajiban pasien ( UU RS .Ps 32 )
• Hak dan kewajiban dokter
• Hubungan RS dengan dokter, paramedis,
pasien;
• Izin tindakan medis
• Peranan medical record
• Malpraktek
• Transaksi therapeutic dokter dengan pasien.
4/26/2018
4 akre-mik-2012
Konsil Kedokteran Indonesia
REKAM MEDIS YANG BAIK ADALAH
CERMIN DARI PRAKTIK KEDOKTERAN YANG BAIK
6
LANDASAN HUKUM YANG BERKAITAN DENGAN
PELEPASAN INFORMASI DATA MEDIS
1. UU RI NO 29 TH 2004 TENTANG PRAKTEK
KEDOKTERAN
PASAL 46 “DOKTER WAJIB MEMBUAT RM YANG
HARUS DIBUBUHI NAMA, WAKTU & TANDA TANGAN”
PASAL 47
(1) “ RM MILIK DOKTER ATAU SARANA
PELAYANAN KESEHATAN, ISI MILIK PASIEN”
(2) “ RM HARUS DIJAGA KERAHASIAANNYA”
PASAL 48
(2) “ RAHASIA KEDOKTERAN DAPAT DIBUKA UNTUK
KEPENTINGAN KESEHATAN PASIEN, PERUNDANG-
UNDANGAN, KEPENTINGAN PASIEN SENDIRI
7
Lanjutan...
8
lanjutan...
3. UU RI NO 44 TH 2009 TENTANG RUMAH SAKIT
PASAL 32 (1, BUTIR I)
“ MEMPEROLEH INFORMASI TTG HAK &
KEWAJIBAN PASIEN”
PASAL 38 (1)
“ SETIAP RUMAH SAKIT HARUS MENYIMPAN
RAHASIA KEDOKTERAN”, (2) “ RAHASIA
KEDOKTERAN TSB HANYA DAPAT DIBUKA
KEPENTINGAN PASIEN, PERMINTAAN APARAT
PENEGAK HUKUM “
9
PASAL 44
(1)“ RUMAH SAKIT DPT MENOLAK
MENGUNGKAPKAN SEGALA INFORMASI
KEPADA PUBLIK
(2) “ PASIEN/KELUARGA YG MENUNTUT RS &
MENGINFORMASIKAN KPD MEDIA MASA
DIANGGAP TELAH MELEPASKAN
RAHASIANNYA KPD UMUM “
(3)“PENGINFORMASIAN KPD MEDIA MASA
TERSEBUT MEMBERIKAN KEWENANGAN
TERHADAP RS UNTUK MENGUNGKAPKAN
RAHASIA KEDOKTERAN SEBAGAIMANA HAK
JAWAB RS
10
4. KUH PIDANA PASAL 48, PASAL 50,
PASAL 51
5. PERMENKES 269/MENKES/PER/III/2008
PASAL 10
AYAT 1” INFORMASI TENTANG IDENTITAS
DIAGNOSIS, RIWAYAT PENYAKIT,
PEMERIKSAAN, PENGOBATAN PASIEN
HARUS DIJAGA KERAHASIAANYA OLEH
DR/DRG & TENAGA KESEHATAN TTT,
PETUGAS PENGELOLA & PIMPINAN
SARANAPELAYANAN KESEHATAN 11
AYAT (2) “ INFORMASI TSB DAPAT DIBUKA DALAM HAL :
1. KEPENTINGAN KESEHATAN PASIEN
2. MENGETAHUI PERMINTAAN APARAT PENEGAK HUKUM
ATAS PERINTAH PENGADILAN
3. PERMINTAAN & PERSETUJUAN PASIEN SENDIRI
4. PERMINTAAN INSTITUSI/LEMBAGA BERDASARKAN
KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN
5. UNTUK KEPENTINGAN PENELITIAN, PENDIDIKAN &
AUDIT MEDIS SEPANJANG TIDAK MENYEBUTKAN
IDENTITAS PASIEN
12
PASAL 12
15
WAJIB SIMPAN RAHASIA KEDOKTERAN
(PP NO 10 TAHUN 1966)
PASAL 1
RAHASIA KEDOKTERAN SEGALA SESUATU
YANG DIKETAHUI ORANG-ORANG TERSEBUT
DALAM PASAL 3 PADA WAKTU/SELAMA
MELAKUKAN PEKERJAAN DALAM LAPANGAN
KEDOKTERAN
PASAL 2
PENGETAHUAN PADA PASAL 1 HARUS
DIRAHASIAKAN OLEH ORANG-ORANG PADA
PASAL 3, KECUALI PADA APABILA SUATU
PERATURAN LAIN YANG SEDERAJAD/LEBIH
TINGGI DARI PP INI MENENTUKAN LAIN
16
PASAL 3
YANG DIWAJIBKAN MENYIMPAN RAHASIA
YANG
DIMAKSUD IALAH :
1. TENAGA KESEHATAN MENURUT UU
TENAGA KESEHATAN NO 36 TH 2014
2. MAHASISWA KEDOKTERAN, MURID YANG
DALAM PEMERIKSAAN, PENGOBATAN DAN
ATAU PERAWATAN DAN ORANG LAIN YANG
DITETAPKAN OLEH MENKES.
17
TENAGA KESEHATAN TDD :
TENAGA MEDIS
TENAGA KEPERAWATAN
TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT
TENAGA GIZI
TENAGA KETERAPIAN FISIK
TENAGA KETEKNISIAN MEDIS
18
PERBEDAAN ANTARA RAHASIA PEKERJAAN &
RAHASIA JABATAN BAGI TENAGA KESEHATAN
19
PEMAPARAN REKAM MEDIS
SECARA UMUM INFORMASI YANG TERDAPAT DALAM
REKAM MEDIS SIFATNYA RAHASIA
21
POKOK TERPENTING SUATU REKAM MEDIS
22
YANG BERHAK MEMBUAT REKAM MEDIK
(BAB III, PASAL 5 (1))
23
KELENGKAPAN ISI REKAM MEDIS
REKAM MEDIS HARUS DIBUAT SEGERA DAN
DILENGKAPI SETELAH PASIEN MENERIMA
PELAYANAN
PENCATATAN KEDALAM REKAM MEDIS HARUS
DIBUBUHI NAMA, WAKTU & TANDA TANGAN
OLEH DR/DRG/ TENAGA KESEHATAN TTU
YANG MEMBERIKAN PELKES SECARA
LANGSUNG
PEMBETULAN KESALAHAN CATATAN
DILAKUKAN PADA TULISAN YG SALAH &
DIBERI PARAF OLEH PETUGAS YG
BERSANGKUTAN
PENGHAPUSAN TULISAN DGN CARA APAPUN
TIDAK DIPERBOLEHKAN !!!!
24
KEPEMILIKAN REKAM MEDIS
BERKAS REKAM MEDIS MILIK
SARANA PELAYANAN
KESEHATAN
25
Lanjutan...
ISI REKAM MEDIS MILIK PASIEN
26
PENANGGUNG JAWAB REKAM MEDIS
Siapa yang bertanggung jawab atas rekam medis
PIMPINAN SARANA
PELAYANAN KESEHATAN
27
Standar Akreditasi Baru Merupakan
Suatu Pedoman Yang Dapat Digunakan:
Bukti legal/hukum
Dokumen
Bukti legal/hukum
Termasuk
Dokumen Rekam Medis
Keterlibatan Rekam Medis :
Jika Pasien akan dirujuk ke rumah sakit lain maka yang disertakan
hanya resume akhir pasien yang dibuat oleh dokter yang merawat
Informasi didalam rekam medis bersifat rahasia karena hal ini menjelaskan
hubungan yang khusus antara pasien dan dokter yang wajib dilindungi dari
pembocoran sesuai dengan kode etik kedokteran dan peraturan
perundangan yanng berlaku
Perlu diperhatikan
Adakalanmya identitas pasien dianggap perlu disembunyikan
Hal ini dilakukan demi ketenangan pasien dan demi tertibnya keamanan di
rumah sakit dari pihak-pihak yang tidak berwenang
Kebijakan pelayanan RM
1. Setiap pasien RS hanya memiliki satu nomor rekam medis, baik
pelayanan rawat jalan, inap maupun penunjang
2. Penyimpanan rekam medis pasien rawat jalan dan rawat inap
disimpan dalam satu tempat ( sentralisasi )
3. Setiap pasien yang keluar rawat inap dibuatkan ringkasan perawatan
pasien ( resume medis )
4. Pencatatan data pelayanan rumah sakit dilaksanakan dengan buku
register baik manual maupun terekam dalam sistem komputerisasi
5. Setiap Pasien di RS harus dibuatkan berkas rekam medis
6. Semua profesi tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kepada
pasien diwajibkan menulis seluruh hasil pelayanan yg diberikan pada
lembar rekam medis yang sudah ditentukan, dilengkapi tanggal, tanda
tangan/paraf dan initial
7. Seluruh hasil pemeriksaan pelayanan penunjang wajib disertakan pada
berkas rekam medis yang ditetapkan
8. Berkas rekam medis yang telah dikembalikan ke Instalasi Rekam Medis
belum lengkap wajib dilengkapi oleh profesi tenaga kesehatan ybs
9. Petugas rekam medis bertanggung jawab atas pengembalian dan
pendistribusian berkas rekam medis
10.Petugas rekam medis bertanggung jawab atas penyimpanan berkas
rekam medis in aktif, termasuk rekam medis pasien meninggal dunia.
11. Petugas rekam medis bertanggung jawab atas penyimpanan berkas
rekam medis in aktif, termasuk rekam medis pasien meninggal dunia.
12. Pendistribusian RM rawat jalan sekurang kurangnya 15 menit setelah
pasien mendaftar sampai ke poliklinik yang dituju
13. Seluruh pelayanan dokumen rekam medis dilakukan oleh petugas
rekam medis atau petugas yang mempunyai hak akses RM
14. Permintaan berkas rekam medis hanya bisa diberikan untuk
kepentingan pengobatan pasien & untuk kepentingan lain harus
sesuai aturan
15. Bagi pasien yang memerlukan data rekam medis, dapat diberikan
resume atau ringkasan riwayat penyakit dan hasil pemeriksaan
penunjang dalam bentuk fotokopi
16. Pemberian informasi data medis pasien hanya diberikann oleh dokter yang
merawat kepada pasien sendiri, orang / badan yang mendapat kuasa
17. Berkas Rekam Medis harus kembali/ diterima oleh Bagian/Unit rekam
medis dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam
18. Instalasi Rekam Medis bertanggung jawab atas laporan berkala yang telah
ditetapkan, baik untuk kepentingan internal maupun eksternal RS
19. Instalasi Rekam Medis bertanggung jawab atas tersedianya informasi
kegiatan pelayanan dan indikator rumah sakit yang telah ditetapkan
20. Seluruh pelayanan rekam medis wajib berorientasi kepada kepuasan
pelanggan
21. Permintaan meilhat isi Rekam Medis oleh Orang / badan yang
mendapat surat kuasa harus menunjukkan identitas yang sah,
sebelum diijinkan dan harus secara tertulis
22. Instalasi Rekam Medis menerima kegiatan magang mahasiswa
terkait, mahasiswa sebelum meneliti / melihat isi Rekam Medis
wajib menandatangani surat pernyataan untuk tidak membocorkan
isi Rekam Medis
23. Hasil penelitian mahasiswa magang tidak diperkenankan
menyebutkan identitas pasien yang tertera di berkas Rekam Medis
24. Pasien tidak diperkenankan membawa berkas rekam medisnya
25. Penggunaan rekam medis untuk kepentingan riset yang bukan dari
staf medis harus memperoleh persetujuan dari Direktur
Berkas rekam medis yang kembali dari unit pelayanan harus dilakukan
analisa kelengkapan ( kuantitatif / kualitatif )
Pemusnahan berkas rekam medis in aktif dilakukan oleh Panitia yang
dibentuk oleh manajemen RS ( tidak dilakukan oleh Instalasi Rekam
Medis sendiri )
Setiap pasien yang akan mendapatkan pelayanan rawat inap, tindakan
medis dan pasien gawat darurat dipasang gelang identitas pasien
dll
KUH Pidana Pasal 322
setiap dokter atau dokter gigi yang dengan sengaja tidak membuat
rekam medis dapat dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1
(satu) tahun atau denda paling banyak Rp 50.000.000,- (lima puluh juta
rupiah).
Selain tanggung jawab pidana, dokter dan dokter gigi yang tidak
membuat rekam medis juga dapat dikenakan sanksi secara perdata,
karena dokter dan dokter gigi tidak melakukan yang seharusnya
dilakukan (ingkar janji/wanprestasi) dalam hubungan dokter dengan
pasien.
AKREDITASI
• A sesmennya banyak sekali
• K eselamatan pasien jadi fokus utama
• R encana dan tiap tindakan harus ada bukti
• E lemen penilaian terletak pada implementasi
• D okumen harus sesuai satu dengan yang lain
• I mplementasi dilakukan menyeluruh
• T anpa bukti dokumentasi tiada arti
• A ral melintang harus berani dilalui untuk diubah
dan di perbaiki
• S ukses akan tercapai bila didukung oleh semua
tanpa terkecuali
• I ndah hasilnya bila dilaksanakan dengan penuh
semangat dan iklas hati .