Anda di halaman 1dari 36

PERLINDUNGAN HUKUM

BAGI DOKTER BEDAH DI-RUMAH


SAKIT DALAM ERA JKN-BPJS

M.NASSER
KETUA ASOSIASI DOSEN HUKUM KESEHATAN (2015-skrang)
PAST VICE PRESIDENT WORLD ASSOCIATION FOR MEDICAL LAW (2012-2018)
DOKTER & RS BISA DIGUGAT PADA
ERA JKN-BPJS
• GUGATAN PIDANA & PERDATA MEDIK :
• Ganas dan sering irasional
• penghakiman berupa pembentukan opini melalui
media massa yang tendensius,
• proses hukum yang lama dan jamak (pidana,
perdata, disiplin dan etik),
• MEMANFAATKAN INSTRUMEN ETIK,DISIPLIN
PROFESI & HUKUM SECARA TERGABUNG dan
• tuntutan ganti rugi yang jumlahnya berlebihan
MMENGAPA ERA BPJS MEMBERI RUANG
GUGATAN LEBIH BANYAK ?
KARENA :
• Pasien relative lebih banyak
• dokter dan rumah sakit bersikap defensif,
• Hal diatas menyebabkan kreativitas dan inovasi menurun,
• Ada ruang untuk memperpanjang rantai pemeriksaan sehingga
keputusan medis diambil setelah melakukan pemeriksaan yang lama
• Aturan tentang BPJS terlalu banyak, ruwet, dibuat oleh pihak2 yg
tidak mengerti keadaan lapangan, ada benturan kewenangan antara
Permenkes dengan Peraturan Badan(BPJS)
• Pembuat regulasi hanya berfikir bagaimana bisa hemat…hemat
walau menyiksa dokter ………
PENGERTIAN PERLINDUNGAN HUKUM
DOKTER BEDAH
…. Everything that regulates and determines what are the rights
and obligations of surgeons with each and every party that has
any legal relationship with a surgeon, so that ever surgeons
interests are are protected…….
“ SEGALA SESUATU YG MENGATUR DAN MENENTUKAN
HAK & KEWAJIBAN DOKTER BEDAH DENGAN MASING-
MASING PIHAK YANG MELAKUKAN HUBUNGAN HUKUM
DENGAN DOKTER BEDAH SEHINGGA KEPENTINGAN
DOKTER BEDAH TERLINDUNGI “
DASAR HUKUM PERLINDUNGAN HUKUM
TENAGA KESEHATAN
• UU NO.29/2004 :
Psl 53. : “ Tenaga Kesehatan berhak memperoleh
perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan profesinya.”
• PP No.32/1996
Psl 24 (3) :”Perlindungan hukum diberikan kepada tenaga
kesehatan yang melakukan tugasnya sesuai dengan standar
profesi.
PENYAMAAN PEMAHAMAN
Perlindungan hukum bukanlah ketentuan yang menghilangkan
adanya kemungkinan penuntutan hukum oleh pihak lain, tetapi
lebih berarti untuk:
–Bekerja bebas sesuai profesi, tanpa paksaan dan ancaman oleh
pihak lain
–Memperoleh kewenangan yang sesuai dengan kompetensi
keprofesiannya
–Memperoleh kesempatan untuk membela diri dan diproses
secara adil apabila diduga melakukan pelanggaran profesi, baik
di sidang profesi, institusi RS, maupun di peradilan umum.
Perlindungan hukum DOKTER
DI RUMAH SAKIT
• RS berkewajiban memastikan bahwa di lingkungan RS selalu
terjadi:
• Peningkatan mutu, baik melalui pemastian kompetensi
SDM, kepatuhan SDM atas berbagai standar dan
peraturan, maupun melalui pemenuhan good clinical
governance, seperti audit medis dan kinerja, akreditasi
rumah sakit, dll
• Pemastian bahwa SDM tidak dipengaruhi atau dipaksa
untuk melakukan tindakan yang melanggar standar dan
peraturan
Perlindungan hukum SDM RS
• Kewajiban RS mendukung SDM di RS untuk tetap
bekerja dengan baik dan memiliki komunikasi yg baik
dengan pasien, melalui:
• Penjelasan tentang hak pasien, penghormatan dan
pemenuhan hak pasien, dan pelaksanaan etika
rumah sakit
• Secara eksplisit juga mewajibkan RS untuk melindungi
secara hukum seluruh SDM di RS, termasuk
memberikan bantuan hukum
• HAL2 YG TERKAIT DENGAN PERLINDUNGAN
HUKUM DOKTER BEDAH DI RUMAH SAKIT

•Rumah sakit harus memastikan bahwa sumber


daya manusia di RS melakukan pekerjaannya
sesuai dengan standar profesi, standar
pelayanan rumah sakit, standar pelayanan
profesi masing-masing, dan standar prosedur
operasional yang berlaku di rumah sakit
Kewajiban Rumah Sakit :
UU NO 44/2009 ttg Rumah Sakit, dalam psl 29 :
a.. membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit sebagai acuan dalam
melayani pasien;
b. menyelenggarakan rekam medis;
c. menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan
standar profesi dan etika serta peraturan perundang-
undangan;
Hak ganti rugi
Pasal 58 ayat (1) UU No 36 / 2009
•Setiap orang berhak menuntut ganti rugi
terhadap seseorang tenaga kesehatan,
dan/atau penyelenggara kesehatan yang
menimbulkan kerugian akibat kesalahan
atau kelalaian dalam pelayanan kesehatan
yang diterimanya
Pengecualian:
Pasal 58 ayat (2) UU No 36 / 2009
•Tuntutan ganti rugi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi
tenaga kesehatan yang melakukan
tindakan penyelamatan nyawa atau
pencegahan kecacatan seseorang dalam
keadaan darurat.
Perlindungan hukum di RS
Pasal 45
• (1) Rumah Sakit tidak bertanggung jawab secara
hukum apabila pasien dan/atau keluarganya menolak
atau menghentikan pengobatan yang dapat berakibat
kematian pasien setelah adanya penjelasan medis yang
komprehensif.
• (2) Rumah Sakit tidak dapat dituntut dalam
melaksanakan tugas dalam rangka menyelamatkan
nyawa manusia.
Perlindungan hukum bagi SDM

Pasal 46
……Rumah Sakit bertanggung jawab
secara hukum terhadap semua
kerugian yang ditimbulkan atas
kelalaian yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan di Rumah Sakit……
PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KESEHATAN

Psl 27 UU NO. 36/2008 : Setiap


TK berhak atas perlindungan
hukum dalam melaksanakan tugas profesinya
• Bentuk Perlindungan Hukum apa saja yang diberikan pada
DOKTER BEDAH ?
• Siapa yang membela bila ada gugatan hukum?
• Bagaimana detail pembelaaannya?
• Bila ada konsekwensi pembiayaan, siapa yang membayar?
• Apakah tunduk pada kontrak RS-Dokter?
BAGAIMANA BENTUK PERLINDUNGAN
HUKUM TERHADAP DOKTER BEDAH ?
•PERLINDUNGAN OLEH OTORITAS KESEHATAN
- BERDASARKAN REGULASI YG ADA
•PERLINDUNGAN OLEH ORGANISASI PROFESI
- BERDASARKAN ATURAN ORGANISASI
•PERLINDUNGAN OLEH SARANA TEMPAT BEKERJA
- BERDASARKAN ATURAN RUMAH SAKIT
•PERLINDUNGAN NORMATIF
TANGGUNG JAWAB HUKUM
SARANA KESEHATAN TERHADAP
TENAGA KESEHATAN
DIATUR DETAIL DALAM PASAL YG TERKENAL MANIS :
Psl 46, UU RS :
“ Rumah Sakit bertanggung jawab secara
hukum terhadap semua kerugian yang
ditimbulkan atas kelalaian oleh tenaga
kesehatan di Rumah Sakit “
PERLINDUNGAN OLEH OTORITAS KESEHATAN
OTORITAS KESEHATAN/DEPKES SEHARUSNYA :
• MELINDUNGI TK DARI TUNTUTAN HUKUM APABILA SDH BEKERJA
SESUAI STANDAR
• DI RS PEMERINTAH : MELINDUNGI PNS & PEGAWAI HONOR YG ADA
DISANA
• PIMPINAN RS HARUS MEMBELA DOKTERNYA BILA DIGUGAT. ADALAH
PRESEDEN JELEK BILA DOKTER DIBIARKAN BERJUANG SENDIRI
• KADSIKES, BUPATI, GUBERNUR SEHARUSNYA TURUN TANGAN BILA
ADA DOKTERNYA YG DIKRIMINALISASI
• KOMITMENT BISA DIATUR OLEH PIMPINAN OP & PEMDA/LOKAL INST
BAGAIMANA PERLINDUNGAN HUKUM PASKA
UU NO 36 & 44 THN 2009
ADA BEBERAPA PASAL YG PENTING :
1. Psl 27 : Setiap TK berhak atas perlindungan hukum
dalam melaksanakan tugas profesinya
2. Pasal 29 : dalam hal Tk melakukan kelalaian
dalam menjalankan profesinya,kelalaian tsb harus
diselesaikan terlebih dahulu melalui mediasi
1. Psl 58 : Setiap orang berhak ganti rugi atas
keslahan/kelalaian yang dilakukan oleh TK
Pasal 38 UURS
• (2) Rahasia kedokteran sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) hanya dapat dibuka untuk kepentingan
kesehatan pasien, untuk pemenuhan permintaan
aparat penegak hukum dalam rangka penegakan
hukum, atas persetujuan pasien sendiri, atau
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 44 UURS
• (2) Pasien dan/atau keluarga yang menuntut Rumah
Sakit dan menginformasikannya melalui media
massa, dianggap telah melepaskan hak rahasia
kedokterannya kepada umum.
Tanggungjawab ganti rugi SEBAGAI BAGIAN
DARI PERLINDUNGAN HUKUM
• Pendekatan Pertama : Hanya ada satu pihak di dalam RS:
• RS bertanggungjawab seluruhnya
• Sediakan dana:
• Anggaran khusus,
• Kelola dana “cadangan” khusus, risk-sharing
• Anggaran untuk Asuransi indemnity, bagi RS atau bagi tenaga kesehatan
• Pendekatan kedua: RS menganggap Tenaga Medis yang non-
organik sebagai “pihak lain”
• RS bertanggungjawab penuh untuk seluruh pegawainya
• RS berbagi tanggungjawab dengan tenaga medis yang non-pegawai
• Risk-sharing
• Mewajibkan tenaga medis terasuransi
HAK-HAK DOKTER BEDAH
• MENERIMA IMBALAN JASA YG LAYAK
(PSL 50, UU NO.29/2004), PSL 36 UU No 38 /2014):
• DARI SISI ETIK PROFESI DOKTER TIDAK BOLEH MENUNTUT HAK
• DARI SISI DISIPLIN : MEMILIKI HAK UNTUK MELAKUKAN SESUATU ATAU
TIDAK MELAKUKAN SESUATU, TERGANTUNG PADA KEADAAN &
PERJALANAN PENYAKIT PASIEN YANG DIDERITA
• DARI SISI HUKUM :
1. MEMILIKI KEWENANGAN UTK MELAKUKAN TINDAKAN MEDIK SESUAI
SOP ATAS DASAR NIAT UTK MENGURANGI PENDERITAAN DAN
MENYEMBUHKAN PASIEN
2. Mendapat perlindungan Hukum bila bekerja sesuai STANDAR
DISKUSI SEPUTAR HAK DOKTER
SERINGKALI YG MENJADI PANGKAL MASALAH
ADALAH KETIKA MENUNTUT IMBALAN SECARA
MELAWAN ETIK & AZAZ KEPATUTAN :
1.IMBALAN TIDAK STANDAR, BERUBAH-RUBAH, TDK
TERTULIS & TERKESAN MENCARI DANA DARI PASIEN
YG SAKIT
2.INDIKASI TINDAKAN SERING KABUR & TDK JELAS
3.ADA MOTIF LAIN SEBAGAI MOTIF TERCELA
MEDIASI DALAM KELALAIAN MEDIK OLEH
TENAGA KESEHATAN
Pasal 29 UU RS : dalam hal TK melakukan kelalaian dalam
menjalankan profesinya,kelalaian tsb harus diselesaikan terlebih
dahulu melalui mediasi

• Bagaimana mediasi dilakukan ? Dalam atau diluar pengadilan?


• Mediatornya siapa ?
• Siapa yang membayar?
• Bagaimana kalau digugat pidana?
• Bagaimana dengan kemungkinan untuk Mediasi Penal dan
Restorative justice ?
KEWAJIBAN GANTI RUGI KEPADA PASIEN
1.Psl 58, UU NO 36/2009 : Setiap orang berhak ganti rugi atas
keslahan/kelalaian yang dilakukan oleh TK

• Ganti rugi untuk pasien/korban


• Tuntutan ganti rugi pada siapa ?
• Siapa yang harus membajar ?
• Bagaimana peran Sarkes/Faskes, mengingat dokter adalah staf
medik?
• Bagaimana dengan perjanjian yg ada ?
PASAL 46 UU.No.44/2009
…Direktur RUMAH SAKIT bertanggung jawab atas kelalaian yg
dilakukan tenaga kesehatan di RUMH SAKIT…….
• Hal ini berartI bila ada kasus dokter bedah digugat secara
perdata maka ganti rugi menjadi tanggungan rumah sakit
• Kelalaian yg bagaimana yg ditanggung RS ?
• Di RS swasta sbg lembaga profit, ada perjanjian yg SERING KALI
menyudutkan dokter,bagaimana dokter bersikap?
• Apakah ini yg dimaksud dengan PERLINDUNGAN HUKUM tenaga
kesehatan ?
KESIMPULAN PERDATA
• PSL 50, UU No 29/2004 : Tidak dapat terimplementasi
karena tidak detail. Butuh banget peraturan-
pelaksanaan(bntuk?)
• Pengawasan oleh Otoritas Kesehatan belum jelas?
Bandingkan dengan China,Singapore, dsb
• Unit Hukum dan Audit medik di RS/faskes belum
jalan.Mengapa ?
• PERLINDUNGAN HUKUM MASIH MIMPI, KRN ATURAN
BANCI
PERLINDUNGAN “PROFESI”
dapat dimaknai :
• PERLINDUNGAN INDIVIDUAL BAGI MRKA YG SDANG
MENJALANKAN TUGAS PROFESI ( pengertian sempit)
• PERLINDUNGAN TERHADAP PELAKU PROFESI
KESEHATAN, DIMANA TRMAKSUD DIDALAMNYA
INSTITUSI KESEHATAN ( dalam arti luas)
INTI PERLINDUNGAN HUKUM DOKTER BEDAH
1. Sp B harus dibela dan dilindungi bila bekerja sesuai
kompetensi
2. Sp B harus dibela dan dilindungi bila bekerja sesuai Standar
profesi
3. Sp B harus dibela dan dilindungi bila prosedur medik yang
dilakukan tidak disertai niat buruk (harus dibuktikan)
4. Ada bukti bahwa kerugian pasien karena factor risiko yg tidak
dapat dihindarkan karena bersifat individual dan konstitutif
tubuh manusia
5. Sp B harus mendapat perlindungan dan Jaminan proteksi
profesi.
PRLINDUNGN SBG SUBYEK HUKUM
ALASAN PENGHAPUS PIDANA
* Dalam HUKUM PIDANA, dikenal ALASAN PENGHAPUS
PIDANA (APP) yg terdiri atas ALASAN PEMBENAR &
ALASAN PEMAAF :
* APP juga terdiri atas APP formal (UU) dan APP material
(ketentuan hukum tdk tertulis).
* APP material mengadung 2 azaz penting :
1. Azaz tdk adanya sifat melawan hukum (AVAW)
:materiale wederrechtelijkheid, : DIKAITKAN DENGAN
NIAT
2. Azaz tdk adanya kesalahan (AVAS):
geen straf zonder schuld : FAKTOR RISIKO MEDIS
KARENA KONSTITUSI TUBUH
BATAS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA
TENAGA KESEHATAN
ADANYA SIFAT MELAWAN HUKUM MATERIEL,OK:
• Kerugian yg tmbul bukan krn sengaja atau/ maksud jahat
(willful or criminal misconduct, stupid gross negligence,
sembrono (reckless misconduct) atau pembiaran kasar
• PRBUATAN DPTDIPRTANGJAWABKAN DLM STANDAR
• PERBUATAN TDK SISTEMATIS ATAU TIDAK BERULANG
• SIFAT MLAWAN HKM FORMAL KRN YAKIN ADA BENEFIT
KEBIJAKAN (HARM REDUCTION POLICY)
PERLINDUNGAN DOKTER SBG OBYEK
• Sebagai obyek hukum, SpB = wn yg lain, bila ada
pelanggaran/ kejahatan hrs di proses hukum sprti biasa
• Sebagai Dr yg disumpah bisa mndapatkan hukuman yg lbh
berat bila mnggunakn profesi untk membunuh/mencederai
pasien (KUHP)
• Oleh karena itu wajar juga ada kseimbangan perlindungan
khusus dlm mnjalankan profesi
• Perlindungan dari kriminalisasi oleh karena ketidaktahuan
dan kesalahfahaman (ignorance )
KERJASAMA PRIMKOP IDI DENGAN SLU
JAMINAN PROTEKSI PROFESI : www. Jaminanproteksiprofesi.com
1. MENJAMIN PROTEKSI PROFESI SECARA LUAS & KOMPREHENSIF
2. MEMBAYAR 3 HAL :
a. MEMBAYAR PENASEHAT HUKUM YANG ANGGOTA IDI
b. MEMBAYAR SEMUA PROSES MEDIASI DAN PROSES PEMBELAAN MULAI
DARI AWAL SAMPAI PUTUSAN PENGADILAN
c. MEMBAYAR 500 JT KLAIM HANYA DENGAN IURAN YG MURAH
= Rp.1,4 jt/tahun
3. DIKOORDINASIKAN OLEH PERHIMPUNAN DENGAN JASA 5 %
KUHP BARU :
TINDAK PIDANA YANG MENGAKIBATKAN
MATI ATAU LUKA KARENA KEALPAAN
Pasal 481
• (1) Setiap orang yang karena kealpaannya mengakibatkan
orang lain luka sehingga timbul penyakit atau halangan
menjalankan jabatan, mata pencaharian, atau profesi, selama
waktu tertentu dipidana dengan pidana penjara paling lama 1
(satu) tahun atau pidana denda paling banyak Kategori II.
(2)Setiap orang yang karena kealpaannya mengakibatkan orang
lain luka berat dipidana dengan pidana penjara paling lama 3
(tiga) tahun atau pidana denda paling banyak Kategori III.
• (3) Setiap orang yang karena kealpaannya mengakibatkan
matinya orang lain dipidana dengan pidana penjara paling lama
5 (lima) tahun atau pidana denda paling banyak Kategori V.
TERIMA KASIH
•MATUR NUWUN
•NUHUN PISAN
•MAULI ATE GODANG
•TARIMO KASE

Anda mungkin juga menyukai