Anda di halaman 1dari 77

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Berdasarkan UU RS No 44 Tahun 2009 disebutkan bahwa rumah sakit adalah


institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
Masalah kesehatan dewasa ini terus berkembang, hal ini menuntut kemampuan dan
profesionalisme kalangan medis untuk mengatasinya dengan layanan medis yang tepat,
cepat dan akurat sangat diharapkan oleh masyarakat.
Pengembangan pelayanan kesehatan sangat terkait dan dipengaruhi oleh berbagai
aspek baik demografi, pertumbuhan ekonomi, tingkat pendidikan, serta perkembangan
lingkungan fisik dan biologi khususnya epidemiologi penyakit. Tingkat pertumbuhan
penduduk di Indonesia semakin hari semakin meningkat, hal ini dapat dilihat dari data yang
dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan tahun 2000- 2025 yang menunjukkan bahwa untuk
Indonesia secara umum, jumlah penduduk akan mengalami peningkatan dari 205,1 juta di
tahun 2000 menjadi 273,1 juta di tahun 2025. Dan untuk wilayah Kabupaten Bungo
Perkiraan laju pertumbuhan penduduk selama 5 tahun terakhir rata-rata per tahun 3,42%.
Jumlah penduduk Kabupaten Bungo pada tahun 2014 sebesar 336.320 jiwa. Perbandingan
antara penduduk laki-laki dan perempuan relatif seimbang yaitu 172.028 (51,15%) jiwa
penduduk laki-laki dan 168.292 (48,85%) jiwa penduduk perempuan. Kabupaten Bungo
mempunyai 17 kecamatan, dengan total tempat tidur yang disediakan oleh rumah sakit yang
ada di Kabupaten Bungo sebanyak 308. Jika dibandingkan dengan rasio 1 TT:1.000
penduduk maka di Kabupaten Bungo perbandingan TT dan jumlah penduduk adalah 1 :
1,25. Dari 2 RS yang ada di Kabupaten Bungo penyebarannya tidak merata, sehingga dapat
disimpulkan bahwa sebenarnya Kabupaten Bungo membutuhkan adanya fasilitas dan sarana
yang dapat melayani masalah kesehatan masyarakat di Kabupaten Bungo.
Sekarang ini pemerintah telah mengembangkan kebijakan pelayanan kesehatan
dengan menerapkan peran serta masyarakat secara luas, sehingga telah memberikan peluang
dan dorongan dari masyarakat maupun swasta. Keterlibatan sektor swasta harus menjadi
pencerminan sikap kemandirian masyarakat guna mengantisipasi kebijakan pemerintah
tersebut dan menjawab tantangan meningkatnya kebutuhan akan penyediaan jasa pelayanan
kesehatan. Dalam mendukung program tersebut, RS. JABAL RAHMAH MEDIKA turut

1
berperan serta dan mengambil bagian di dalamnya dengan menyediakan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat umum dengan pelayanan RS kelas C.
Bahwa diperlukan suatu perencanaan rumah sakit yang benar-benar berbasis pada
kondisi lingkungan yang dihadapi agar dapat menyelaraskan keinginan pemilik dengan
berbagai perubahan kondisi demografis, pola penyakit dan perkembangan teknologi yang
sekarang ini terjadi. Hal ini penting untuk menghindari suatu investasi yang sia-sia karena
berbeda dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. Dalam hal ini perlu dilakukan suatu
studi khusus untuk meneliti perubahan lingkungan tersebut, kebutuhan pasar dan
perhitungan investasi cermat dalam rangka mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan
terjadi. Gambaran ini berfungsi mengarahkan dan memberikan dasar bagi pembangunan dan
pengelolaan rumah sakit secara menyeluruh.
Untuk menjawab permintaan tersebut maka RS. JABAL RAHMAH MEDIKA
mencoba untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat
Bungo dengan menggunakan fasilitas terbaik dan rasa kekeluargaan. Untuk menjadikan
pelayanan rumah sakit menjadi bermutu, ada 3 (tiga) komponen yang harus dikelola yaitu :

- Input (masukan) merupakan komponen yang diperlukan untuk mewujudkan


pelayanan yang bermutu meliputi sumber daya manusia, peralatan medis dan non
medis, sistem organisasi termasuk di dalamnya terkait pengendalian mutu.

- Proses, menunjukkan apa yang dilakukan terhadap pasien selama pasien


mendapatkan pelayanan di rumah sakit, meliputi penegakan diagnosa, rencana
pemberian pengobatan dan pemulangan pasien.

- Output (keluaran) merupakan hasil yang diterima pasien setelah mendapatkan


pelayanan dapat berupa kesembuhan sesuai standar masing-masing (perbaikan
fungsi fisiologi, psikologis).

Pembangunan RS. JABAL RAHMAH MEDIKA ini ditujukan untuk masyarakat


Bungo dan sekitarnya, terutama untuk masyarakat yang berada di wilayah Bungo dengan
segmen kelas menengah hingga ke bawah. Hal ini berkaitan dengan tingkat perekonomian
masyarakat pada daerah Bungo yang merupakan masyarakat dengan tingkat pendapatan
yang menengah.

2
Pada akhirnya diharapkan RS. JABAL RAHMAH MEDIKA dapat memberikan
pelayanan yang maksimal kepada seluruh masyarakat dengan memanfaatkan teknologi yang
tersedia sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan derat kesehatan masyarat Indonesia
dan mendorong pencapaian Milenium Development Goals (MDGs).

1.2 TUJUAN DAN MANFAAT

1. Tujuan Umum Studi Kelayakan RS. JABAL RAHMAH MEDIKA


Melakukan kajian dan analisis untuk pengembangan dan peningkatan fasilitas
layanan RS. JABAL RAHMAH MEDIKA.

2. Tujuan Khusus Studi Kelayakan RS. JABAL RAHMAH MEDIKA

a. Teridentifikasinya filosofi pengembangan RS. JABAL RAHMAH MEDIKA.


b. Teridentifikasinya potensi pasar pengguna jasa dan masyarakat sebagai pasar
potensial.
c. Teridentifikasinya kondisi lingkungan usaha RS. JABAL RAHMAH MEDIKA.
d. Tersusunnya skenario pengembangan RS. JABAL RAHMAH MEDIKA.

3. Manfaat Studi Kelayakan RS. JABAL RAHMAH MEDIKA

Adapun manfaat dari pembuatan feasibility study adalah untuk menentukan


kelayakan suatu proyek, dalam hal ini untuk mengetahui tingkat kelayakan pembangunan
RS. JABAL RAHMAH MEDIKA. Di dalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang
harus dikaji dan diteliti kelayakannya, sehingga hasil studi tersebut digunakan untuk
memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan
dibatalkan. Secara umum, rencana pendirian rumah sakit ini akan dapat membantu
Pemerintah Kabupaten Bungo dalam mewujudkan derajat kesehatan yang tinggi bagi
masyarakat dengan pelayanan yang memadai, membentuk integrasi dalam bidang kesehatan
dari berbagai disiplin ilmu, disamping juga memenuhi aspek ekonomis sebagaimana
layaknya bidang usaha yang lain. Rencana pendirian rumah sakit ini juga diharapkan dapat :

a. Membuka lapangan kerja baru serta meningkatkan pendapatan masyarakat pada


umumnya dan calon tenaga kerja di rumah sakit pada khususnya

3
b. Meningkatkan pendapatan pemerintah daerah

c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia

d. Meningkatkan peluang terjadinya alians strategis antar lembaga pelayanan


kesehatan di wilayah Kabupaten Bungo dan sekitarnya.

Bila dilihat dari segi proyek, studi kelayakan merupakan suatu cara dari
owner/investor terkait dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi,
Bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan
kelancaran pengembaliannya. Sedangkan dari sisi stakeholder, hasil studi diharapkan
bermanfaat untuk menetapkan kebijaksanaan, perencanaan, pengambilan keputusan dalam
pelaksanaan proyek pembangunan RS. JABAL RAHMAH MEDIKA dikemudian hari,
sehingga diharapkan target pelaksanaan proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana.

1.3 RUANG LINGKUP

1. Lingkup wilayah

Lingkup wilayah studi ini dibagi atas wilayah kajian dan wilayah perencanaan.
Wilayah kajian meliputi seluruh Kabupaten Bungo dan kaitannya dengan wilayah-wilayah
lain di lingkungan regionalnya. Sementara, wilayah perencanaan akan difokuskan pada
lokasi pembangunan RS. JABAL RAHMAH MEDIKA di Kedungwonokerto RT 015 RW
005 Kel. Candika Kec. Rimbo Tengah, Kab. Bungo, Jambi seluas 10.173 m2.

2. Lingkup Materi

Ruang lingkup dalam studi kelayakan rumah sakit ini secara materi adalah:
1. Identifikasi aspek pasar dan pemasaran dari RS. JABAL RAHMAH MEDIKA
yang mencakup poin-poin seperti proyeksi permintaan dan penawaran, produk
yang ditawarkan, harga, promosi, distribusi dan analisa SWOT. Keberadaan
dan operasionalisasi RS. JABAL RAHMAH MEDIKA tidak terlepas dari
dinamika lingkungan eksternal yang mempengaruhi pencapaian kinerja selama
ini. Titik berat pada analisis ini adalah untuk menemukan peluang bagi
pendirian RS. JABAL RAHMAH MEDIKA agar mampu bersaing dengan
rumah sakit lain di Kabupaten Bungo dan dalam lingkup yang lebih luas di
Jawa Timur. Lingkungan usaha yang dimaksud adalah yang berkaitan dengan
4
industri perumahsakitan yaitu :

a) Perubahan arah kebijakan di bidang pelayanan kesehatan,

b) Kemajuan teknologi di bidang kedokteran,

c) Perubahan pasar, ekonomi dan sosial budaya yang relevan di bidang


kesehatan,

d) Persaingan di dunia perumahsakitan.


2. Identifikasi aspek teknis dan teknologis seperti deskripsi dan desain produk,
mesin dan teknologi yang digunakan, lokasi dan layout produk. Identifikasi
aspek manajemen dan organisasi, seperti analisis stakeholder, struktur
organisasi perusahaan, job analysis dan job description, proses rekrutmen dan
seleksi, sistem kompensasi dan pengembangan dan system informasi
manajemen.
3. Identifikasi aspek hukum dan legalitas seperti bentuk perusahaan, rencana
anggaran dasar perusahaan dan prosedur perizinan. Kekuatan sebuah
organisasi terletak pada struktur yang dapat mengakomodir dan menggerakkan
roda organisasi ke arah tujuan yang ditetapkan.Penilaian dilakukan dengan
mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku.
4. Identifikasi aspek ekonomi dan keuangan, seperti perkiraan modal kerja,
perkiraan biaya investasi, proyeksi laporan keuangan dan penilaian investasi.
5. Rekomendasi hasil analisa kelayakan.

1.4 METODE PENYUSUNAN

Metode penyusunan Studi Kelayakan RS. JABAL RAHMAH MEDIKA ini


didasarkan pada metode pengumpulan dan analisis data yang juga digunakan pada studi
sejenis yaitu :

a. Data Sekunder
Data ini diperoleh dari berbagai instansi terkait di Kabupaten Bungo dan
sekitarnya. Data-data ini dapat berupa data statistik kesehatan maupun data
pendukung lain. Selanjutnya data akan diolah dengan cara pengkajian dan tabulasi
secara sistematis hingga menghasilkan informasi yang relevan dengan studi
kelayakan ini.

5
b. Studi Kepustakaan
Sebagai bahan pembanding studi ini, berbagai referensi pustaka yang
mendukung akan digunakan dalam koridor studi kelayakan ini.

c. Pengamatan Lingkungan
Agar lebih meyakinkan berbagai informasi yang diperoleh, selanjutnya
diadakan peninjauan langsung ke lokasi dan sekitarnya dengan tujuan :

- Untuk lebih mengetahui kesesuaian dan kelayakan lokasi serta faktor-faktor


yang mendukung pendirian dan pengembangan RS. JABAL RAHMAH
MEDIKA
- Untuk mengetahui daya dukung sarana dan prasarana dalam pemberian
pelayanan berkaitan dengan pendirian rumah sakit
- Untuk mengetahui hal-hal lain yang perlu dalam mendukung pendirian atau
pengembangan RS. JABAL RAHMAH MEDIKA yang berada di wilayah
Kabupaten Bungo.

6
BAB II
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Pada aspek pasar dan pemasaran calon pebisnis perlu meninjau beberapa hal penting.
Tinjauan mengenai latar belakang bisa menjelaskan mengenai kronologis produk dan alasan
mengapa objek tersebut dipilih, serta kondisi pasar atas produk secara khusus. Sementara
pada bagian penawaran menjelaskan tentang jumlah produk sejenis yang ditawarkan oleh
perusahaan lain, atau jumlah produk sejenis yang ada di pasaran, volume produksi
perusahaan – perusahaan sejenis, sumber data lainnya yang dapat dimanfaatkan adalah data
dari pengguna produk sejenis. Berdasarkan hasil analisis sebelumnya yaitu permintaan dan
penawaran , maka dapat dilakukan analisis peluang yaitu selisih antara permintaan dan
penawaran.
Perlu juga mendefinisikan produk yang menjelaskan tentang kualitas, spesifikasi,
kemasan, bentuk fisik, material yang digunakan, dan nama produk (brand), disamping harga
yang menjelaskan tentang metode penetapan harga yang digunakan, dan berapa harga yang
ditetapkan untuk produk yang akan di launching. Tak kalah penting di bagian pasar dan
pemasaran ini yang dilihat adalah jalur distribusi ke konsumen. Dalam hal promosi,
ditentukan media apa yang akan digunakan untuk mempromosikan produk, berapa biayanya
dan dalam waktu berapa lama.
Selain itu juga strategi pemasaran yang digunakan untuk menentukan kebijakan yang
akan diambil oleh calon pebisnis berdasarkan data-data sebelumnya. Calon pebisnis juga
perlu menentukan posisi yang tepat, apa saja kekuatan dan kelemahan perusahaan saat ini,
dan peluang serta ancaman apa yang akan dihadapi oleh perusahaan dengan menggunakan
analisis SWOT.
Menentukan langkah dan strategi yang tepat atau keputusan strategi, sehingga produk
dan perusahaan akan berhasil dalam persaingan. Dari penulusuran-penulusuran tersebut
barulah calon pebisnis bisa melakukan penilaian kelayakan, apakah objek studi berdasarkan
aspek pasar dan pemasaran ini dapat dinilai layak atau tidak.

7
2.1 GAMBARAN KHUSUS PROSPEK PASAR PRODUK
RS. JABAL RAHMAH MEDIKA adalah Rumah Sakit yang merupakan penyedia
jasa kesehatan yang memiliki Tenaga Ahli yang terbaik. Selain itu, RS. JABAL
RAHMAH MEDIKA juga menyediakan beberapa terobosan program kesehatan yang
didukung dengan peralatan yang modern. Diantaranya adalah untuk pelayanan rujukan
dengan pelayanan intensif care yang saat ini masih sangat jarang pada rumah sakit –
rumah sakit swasta di Kabupaten Bungo. Untuk pelayanan-pelayanan lain tersebut pihak
RS. JABAL RAHMAH MEDIKA akan menjalin kerjasama dengan berbagai instansi
seperti asuransi dan perusahaan-perusahaan lain.

2.2 PRODUK
RS. JABAL RAHMAH MEDIKA merupakan Rumah Sakit yang memiliki
berbagai pelayanan medis dan alat penunjang medis yang memadai yang akan
menunjang kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
masyarakat diantaranya adalah :

2.2.1 Pelayanan Medis

Pelayanan medis yang diberikan oleh RS. JABAL RAHMAH


MEDIKA ini kepada masyarakat diantaranya :
a. Poliklinik yang meliputi :
1) Poli Spesialis Penyakit Dalam
2) Poli Spesialis Anak
3) Poli Spesialis Kandungan/Obstetry dan Ginekologi
4) Poli Spesialis Bedah
5) Poli Spesialis THT
6) Poli Gigi

b. Pelayanan Gawat Darurat


RS. JABAL RAHMAH MEDIKA juga dilengkapi dengan IGD yang siap
melayani pasien selama 24 jam untuk menangani keadaan kegawatan yang
menimpa pasien, dengan dokter umum yang sudah terlatih
PPGD/ATLS/ACLS dan stand by on site sesuai jadwal yang sudah ditentukan
(shift).

8
c. Ambulance 24 jam
Ambulance yang dimiliki oleh RS. JABAL RAHMAH MEDIKA sudah
dilengkapi dengan peralatan yang mendukung dengan tenaga yang terlatih
kegawatdaruratan.

d. Pelayanan Rawat Inap


Pelayanan rawat inap di RS. JABAL RAHMAH MEDIKA dibagi
menjadi beberapa kelas sesuai dengan fasilitas yang diberikan. Pembagian
kelasnya adalah sebagai berikut :
 R. VIP ( 14 Tempat tidur )
 R. Rawat Kelas 1 ( 14 Tempat tidur )
 R. Rawat Kelas 2 ( 6 Tempat tidur )
 R. Rawat Kelas 3 ( 21 Tempat tidur )
 R. ICU ( 8 Tempat tidur )
 R. Perinatologi ( 8 Tempat tidur )

2.2.2 Penunjang Medis

Penunjang medis yang diberikan oleh RS. JABAL RAHMAH


MEDIKABUNGO ini kepada masyarakat, diantaranya :

1) Laboratorium
2) Farmasi
3) Radiologi

2.2.3 Pelayanan Lain-lain

Pelayanan lain-lain ini, meliputi Pelayanan yang terdiri dari :


a. R. Operasi
b. R. VK
c. R. Rehabilitasi Medik

9
2.3 PROYEKSI PERMINTAAN DAN PENAWARAN

2.3.1 Permintaan
Berdasarkan pengamatan dan data yang telah diperoleh, didapatkan gambaran
pasar total dan potensial yang ada di daerah Bungo.

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk, sex ratio & jenis kelamin per-kecamatan Kabupaten Bungo tahun 2014

Berdasarkan tabel 2.1 diatas, jumlah penduduk Kabupaten Bungo pada tahun
2014 adalah 336.320. Dengan komposisi laki-laki 172.028 dan perempuan
berjumlah 164.292. Jumlah penduduk yang paling banyak adalah di Kecamatan
Pelepat Ilir dengan jumlah 49.668 sedangkan jumlah penduduk yang paling sedikit
adalah di Kecamatan Bathin III Ulu yaitu 8.404.
Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bungo sebesar 3,42% pertahun. Dari
tingginya angka pertumbuhan penduduk di Kecamatan Kabupaten Bungo
menunjukkan tingginya kebutuhan akan rumah sakit di wilayah tersebut.

10
1. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap
Jumlah kunjungan rawat jalan di Kabupaten Bungo pada tahun 2014
adalah sebesar 47394 di Puskemas, di rumah sakit sebanyak 15.539. Kunjungan
rawat inap adalah sebesar 15479 yang terdiri dari kunjungan rawat inap di
Puskesmas sebanyak 1.039, di rumah sakit sebesar 14.440. Dari data tersebut
terlihat banyak pemanfaatan fasilitas kesehatan di Puskesmas untuk rawat jalan
sedangkan untuk rawat inap masyarakat masih memanfaatkan rumah sakit.
(Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo Tahun 2014). Hal ini
menunjukkan besarnya kebutuhan masyarakat untuk pelayanan rawat inap di
rumah sakit di Kabupaten Bungo.

2. Jumlah Pelayanan Kesehatan


Jumlah pelayanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Bungo tersebar di
berbagai daerah. Jumlah pelayanan kesehatan tersebut dapat terlihat pada tabel
di bawah ini.

Tabel 2. 2 Jumlah Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Bungo (2014)

NO FASILITAS KESEHATAN JUMLAH

1 Rumah Sakit Umum


3
2 Rumah Sakit Khusus
1
3 Puskesmas perawatan
6
4 Puskesmas non perawatan
12
5 Posyandu
278

6 Poskesdes 59

7 Apotik
34
8 Klinik
9
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo

Jumlah fasilitas kesehatan ini bila dibandingkan dengan penduduk di


Kabupaten Bungo masih dirasa kurang.

11
2.3.2 Penawaran
Jumlah penduduk Kabupaten Bungo pada tahun 2014 adalah 336.320. Tingkat
kepadatan penduduk Kabupaten Bungo rata-rata 71 jiwa per Km2. Laju pertumbuhan
penduduk Kabupaten Bungo sebesar 3,42% Bila kita analisa jumlah pertambahan
penduduk dengan kebutuhan akan rumah sakit saat ini, maka akan terjadi
ketidakseimbangan pada nantinya. Kenaikan jumlah penduduk ini harusnya
diimbangi dengan fasilitas pelayanan yang memadai.

1. Persentase ketersediaan rumah sakit per kepadatan penduduk


Jumlah penduduk pada tahun 2014 sebesar 336.320. jiwa, dan pada tahun
2014 Kabupaten Bungo memiliki 3 rumah sakit yang berijin dengan kapasitas
sekitar 268 tempat tidur yang melengkapinya.

Tabel 2.3. Jumlah Rumah Sakit dan Tempat Tidur di Kab Bungo
NO NAMA RUMAH SAKIT JENIS RS JUMLAH TEMPAT
TIDUR
1 RSUD. H. Hanafie RS Umum 214
2 RS. SENTRAL MEDIKA RS Swasta 54
3 RS. Bersaudara RS Swasta 40
TOTAL 308
Sumber: Laporan Tahunan RS Kab Bungo Tahun 2012
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa di Kabupaten Bungo, rasio jumlah
TT dengan jumlah penduduk sebesar 1 TT : 1,25 penduduk. Dari jumlah
fasilitas rumah sakit, terutama dari jumlah tempat tidur yang ada di Kabupaten
Bungo dapat terlihat bahwa jumlah tersebut belum memadai . Maka dari itulah,
RS. JABAL RAHMAH MEDIKA mengutamakan aspek kenyamanan dengan
menyediakan 71 tempat tidur.

2. Jumlah tenaga kesehatan Kabupaten Bungo

Tabel 2.4 . Jumlah Tenaga Kesehatan Kabupaten Bungo Th.2017


Banyaknya Tenaga Kesehatan Menurut Tempat Tugas
RS RS
Jenis Keahlian Dinas Kesehatan Puskesmas
Pemerintah swasta
2017 2017 2017 2017
Dokter Spesialis 0 0 27 0
Dokter Umum 2 33 15 9

12
Dokter Gigi 0 15 4 0
S2 kesehatan Masyarakat 9 0 4 0
S2 Non Kesehatan 2 0 4 0
S1 Profesi Apoteker 3 2 10 4
S1 Profesi Keperawatan 2 19 20 9
S1 Kesehatan Masyarakat 17 28 4 0
S1 Keperawatan 9 23 7 1
S1 gizi 2 4 9 3
S1 Farmasi 1 0 3 0
S1 Non Kesehatan 10 3 48 0
D4 Rontgen 0 0 4 0
D4 Bidan 1 4 0 4
D4 Kesehatan Lingkungan 0 1 0 0
D4 Gizi 0 1 0 0
D3 Perawat 18 372 294 73
D3 Kesehatan Lingkungan 12 17 10 1
D3 Farmasi 2 16 20 7
D3 Penata Rontgen 0 0 7 1
D3 Elektro Medis 0 0 1 0
D3 Bidan 8 174 30 86
D3 Gizi 1 15 1 3
D3 Perawat Gigi 0 6 3 0
D3 Analisis Kesehatan 3 11 14 2
D3 Fisio Terapi 0 0 2 0
D3 Anestesi 0 0 0 0
D3 Refraksionis Optision 0 0 3 0
D3 Rekam Medik 1 0 3 5
D3 Non Kesehatan 4 2 0 0
D2 Non kesehatan 0 0 3 0
D1 Bidan 1 27 5 0
D1 Teknologi Tranfusi Darah 0 0 2 0
D1 Pendidikan Ahli Gizi 0 1 4 0
D1 Non Kesehatan 0 0 2 0
D1 Pembantu Penilik
5 6 2 0
Hygiene
SPK 2 42 0 2
SMF 3 3 0 2
SPRG 0 2 0 0
SMAK 0 5 9 0
SLTA 13 43 91 1
SLTP 2 11 0 0
SD 0 4 0 0
Jumlah 133 893 665 213
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo

Berdasarkan tabel tenaga kesehatan tersebut dapat disimpulkan bahwa di


wilayah Bungo memiliki potensi tenaga kesehatan yang cukup beragam maka
diharapkan RS. JABAL RAHMAH MEDIKA dapat memanfaatkan peluang
ini dengan menggunakan tenaga medis yang berkualitas.

13
2.4 ANALISIS PELUANG
Di Kabupaten Bungo ini kebutuhan rumah sakit masih cukup besar bila melihat
aspek perbandingan antara jumlah tempat tidur rumah sakit dengan jumlah penduduk
yang tidak seimbang. Sehingga kesempatan masih terbuka lebar untuk RS. JABAL
RAHMAH MEDIKA dalam upaya penyediaan layanan kesehatan yang berkualitas.

2.5 PERSAINGAN
Dalam peninjauan aspek pasar, kita juga perlu membandingkan adanya pesaing
ataupun pembanding dalam penentuan penjualan jasa. Di daerah Kabupaten Bungo
sudah terdapat beberapa rumah sakit yang sudah berjalan saat ini. Dan perbandingan ini
akan dibahas pada analisa Benchmarking.

2.5.1 Kondisi Sosial Ekonomi Wilayah Bungo


Kabupaten Bungo merupakan salah satu kabupaten yang terletak di
Propinsi Jambi. Secara geografis Kabupaten Bungo terletak pada 101’ 27’
sampai 102’ 30’ BT dan antara 01’ 55’ LS.Kabupaten Bungo memiliki batas
wilayah yaitu disebelah utara berbatasan dengan dengan Kabupaten Tebo dan
Kabupaten Darmasraya (Provinsi Sumatera Barat), sebelah timur dengan
Kabupaten Tebo, sebelah selatan dengan Kabupaten Merangin dan disebelah
barat dengan Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Kerinci.
Jumlah Kecamatan di Kabupaten Bungo 17 buah Kecamatan yang
mempunyai luas wilayah yang paling luas adalah Kecamatan Pelepat dengan
luas 1.069,07 km2 yaitu 23 % dari total luas Kabupaten Bungo. Sedangkan
kecamatan yang mempunyai luas wilayah paling kecil adalah Kecamatan Bungo
Dani dengan luas 35,97 km2 atau 0,77 % dari total luas Kabupaten Bungo
(Bungo dalam angka Tahun 2018).

14
Gambar 2.1 Peta Wilayah Kabupaten Bungo

Dalam menghadapi era globalisasi yang sangat pesat, pertumbuhan


ekonomi Kabupaten Bungo selama tahun 2007 – 2011 berdasarkan Produksi
Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku adalah sebagai
berikut :

Tabel 2.5 Nilai PDRB Kab. Bungo 2010 – 2016 Atas

Sumber : BPS Kab. Bungo

15
Dari tabel PDRB di atas, nilai dari lapangan usaha jasa menunjukkan tren
yang meningkat. Hal ini dijadikan acuan untuk melaksanakan proyek
pembangunan rumah sakit di daerah Kabupaten Bungo.

2.5.2 Kondisi Ekonomi Makro Indonesia


Berdasarkan perkembangan indikator-indikator yang ada, perekonomian
Indonesia menunjukkan perkembangan yang semakin mantap, pertumbuhan
aktivitas ekonomi yang meningkat, serta stabilitas yang semakin kuat dan
terjaga. Perkembangan tersebut antara lain ditunjukkan oleh tren pertumbuhan
ekonomi yang terus meningkat, inflasi terjaga, nilai tukar yang stabil, cadangan
devisa yang terus meningkat.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia pada tahun
2011 tumbuh 6,5%. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia 2011 atas dasar
harga berlaku mencapai Rp 7.427,1 triliun, sedangkan atas dasar konstan (tahu
2000) Rp 2.463,2 triliun. Pertumbuhan terjadi di semua sektor, kecuali
pertambangan.
Sektor yang tumbuh tinggi dibandingkan tahun lalu adalah sektor
pengangkutan dan komunikasi sebesar 10,7%, sektor perdagangan, hotel dan
restoran sebesar 9,2% serta sektor keuangan, real estate dan jasa keuangan
sebesar 6,8%.
Kondisi makro perekonomian Indonesia secara Khusus digambarkan
sebagai berikut :

1. Pertumbuhan ekonomi mencapai 6,5%. Peningkatan laju pertumbuhan


ekonomi tersebut didorong oleh perbaikan kinerja investasi, ekspor
barang dan jasa, serta konsumsi masyarakat. Disisi sektor industri, laju
pertumbuhan ekonomi didorong oleh peningkatan sektor jasa, terutama
sektor transportasi dan komunikasi dan diikuti oelh sektor perdagangan,
hotel, restoran serta konstruksi.

2. Perbaikan kondisi perekonomian mendorong membaiknya daya beli


masyarakaat dan aktivitas ekonomi yang antara lain diindikasikan oleh
indikator pajak (PPn), konsumsi listrik, pertumbuhan penjualan
kendaraan bermotor, dan kredit konsumsi perbankan.

16
3. Kinerja investasi menunjukkan trend yang semakin membaik
sebagaimana tercermin dalam berbagai indikator investasi, antara lain :
realisasi penanaman modal dalam negeri dan asing (PMDN dan PMA)
serta laju pertumbuhan impor barang semakin meningkat, peningkatan
laba BUMN dan swasta yang akan mendorong peningkatan laba ditahan
untuk diinvestasikan kembali.

4. Di bidang perdagangan internasional, perbaikan kinerja ekspor non


migas. Perbaikan kinerja ekspor tersebut akan berlanjut seiring dengan
perbaikan investasi, peningkatan harga komoditi (khususnya komoditi
primer) di pasar global, dan peningkatan volume dengan mitra dagang
Indonesia. Disisi lain, impor juga mengalami peningkatan sejalan dengan
membaiknya daya beli masyarakat.

5. Indikator lainnya juga menunjukkan kondisi perekonomian yang cukup


kondusif dimana nilai tukar rupiah terhadap US dollar berkisar pada Rp
9.096/US$ dengan kecenderungan penguatan rupiah. Disamping itu,
hingga akhir Januari 2012, cadangan devisa mencapai US$ 112 miliar
atau setara dengan 6,2 bulan impor pembayaran hutang luar negeri
pemerintah.

Untuk suku bunga Bank Indonesia, digambarkan sebagai berikut :

Tabel 2.7 Suku Bunga Bank Indonesia


JANGKA WAKTU SUKU BUNGA

1 Bulan 7,94%

3 Bulan 7,99%

Dengan beberapa indikator di atas, dapat disimpulkan bahwa


perekonomian Indonesia secara khusus, berada di posisi yang cukup kuat dan
didukung oleh daya beli masyarakat yang semakin tinggi.

2.5.3 Benchmarking
Benchmarking adalah melakukan identifikasi terhadap fasilitas eksternal
yang mempunyai fungsi sama dengan proyek yang akan dijalankan ataupun
terhadap fasilitas internal yang memiliki fungsi yang hampir sama. Penting bagi

17
owner untuk mengadakan studi banding dengan rumah sakit lain yang
mempunyai hal-hal tertentu yang lebih baik. Misalnya, diketahui ada rumah
sakit yang bisa menekan cost yang rendah dengan mutu layanan tetap baik.
Untuk membuat benchmarking pada RS. JABAL RAHMAH MEDIKA ini
dilakukan survey ke rumah sakit yang mempunyai praktik-praktik (hal-hal) yang
lebih baik dengan lokasi yang tidak jauh dari lokasi rencana. Adapun hal-hal
tersebut anatara lain:

 Quality : laboratorium, isi dan pelayanan medis termasuk klinik, pelayanan


perawatan, dan lainnya.
 Biaya : Bagaimana rumah sakit tersebut menekan biaya baik biaya
langsung ataupun biaya overhead.
 Delivery: bagaimana lead time dari barang-barang yang dibeli dan juga
stok inventaris yang tersedia
 Inovasi : Inovasi-inovasi apa yang menyebabkan rumah sakit tersebut
unggul.
Maka dari itu dilakukan benchmarking dengan rumah sakit lain dengan
lokasi yang tidak terlalu jauh, yaitu RS. Mitra Medika Batanghari. Adapun
alasan pemilihan benchmarking dengan rumah sakit tersebut didasari dari
peruntukan rumah sakit yang sejenis. Adapun hasil benchmarking dapat dilihat
pada tabel berikut:

Tabel 2.8 Perbandingan Aspek Penilaian


RS. JABAL RAHMAH MEDIKA dengan Kompetitor
ASPEK PENILAIAN RS. JABAL RS. MITRA
RAHMAH MEDIKA MEDIKA
BATANGHARI
Akses Jalan Mudah Mudah
Tingkat Bangunan 2 Lantai 3 lantai
IGD 24 Jam terpadu
(Maternal Neonatal √ √
Kegawatdaruratan)
Ambulance 24 Jam √ √
Fasilitas Rawat Inap :
 R. VIP/TT/Tarif 800.000

 R. Klas I/TT/Tarif 550.000


Rp 200,000.00

 R. Klas II/TT/Tarif Rp 150,000.00 275.000

18
135.000
 R. Klas III/TT/Tarif Rp 75,000.00

 R. ICU √
 R. OK √ √
 R. Pre Ops √ √
 R. Post Ops √ √
 R. Persalinan √ √
Poli Spesialis :
 Poli Sp. Anak √ √
 Poli Sp.Obgyn √ √
 Poli Sp. P. Dalam √ √
 Poli Sp. Bedah √ √
 Poli Sp. THT √ √
 Poli Gigi √ √
Penunjang Medis :
 Laboratorium √ √
 USG √ √
 ECG √ √
 Ambulance √ √
 Radiologi √ √

ASPEK RS. JABAL RS. MITRA


PENILAIAN RAHMAH MEDIKA
MEDIKA BATANGHAR
I
 Meeting Room √ √
 In House Sound √ √
System
 Cafetaria √ √
 Area Parkir √ √
 Loundry Service √ √
Keamanan Satpam 24 jam Satpam 24 jam

Berdasarkan penjabaran yang seperti tersebut diatas, maka dapat diambil


kesimpulan sebagai berikut:

19
1. RS. JABAL RAHMAH MEDIKA memberikan fasilitas yang cukup
lengkap untuk standar RS dan sudah memenuhi standar dari Kementerian
Kesehatan RI.
2. RS. JABAL RAHMAH MEDIKA terletak di tempat yang strategis dan
mudah dijangkau.
3. RS. JABAL RAHMAH MEDIKA memiliki jumlah 71 tempat tidur yang
mampu melayani masyarakat.
4. RS. JABAL RAHMAH MEDIKA menawarkan tarif yang sesuai dengan
fasilitas dan pelayanan yang diberikan dimana menggunakan teknologi
dan peralatan terbaru.
5. RS. JABAL RAHMAH MEDIKA menyediakan fasilitas unggulan ICU
dan IGD Terpadu terkait kasus kegawatdaruratan maternal neonatal.
Dengan pelayanan 24 jam dan unit Ambulance yang tersedia maka
diharapkan dapat meningkatkan pelayanan RS ini.
6. RS. JABAL RAHMAH MEDIKA menawarkan program-program
edukasi yang dapat menunjang kesehatan.
7. RS. JABAL RAHMAH MEDIKA mampu memberikan keamanan dan
kenyamanan.
8. RS. JABAL RAHMAH MEDIKA didesain dengan konsep “Moder
Hospital” yang mendukung dan mempercepat kesembuhan.

9. RS. JABAL RAHMAH MEDIKA senantiasa memberikan pelayanan


yang memuaskan kepada pelanggan sehingga mereka nyaman untuk terus
melanjutkan perawatan di RS. JABAL RAHMAH MEDIKA.

2.6 HARGA
Penentuan harga dari berbagai pelayanan medis yang dilakukan oleh RS. JABAL
RAHMAH MEDIKA ini berdasarkan biaya dasar yang dikeluarkan serta menyesuaikan
dengan kemampuan rata-rata konsumen pada Khususnya, sehingga tarif yang telah
ditentukan lebih terjangkau.
Tarif untuk setiap produk perawatan pada RS. JABAL RAHMAH MEDIKA ini
ditampilkan dalam tabel-tabel di bawah ini :

Tabel 2.9 Tarif Pendaftaran dan Pemeriksaan Instalasi Gawat Darurat


NO WAKTU TARIF

20
1 Pagi ( 07.00 - 14.00 WIB) Rp. 35,000
2 Siang ( 14.00 - 21.00 WIB) Rp. 50,000
3 Malam ( 14.00 - 07.00 WIB) Rp. 50,000
4 Hari Libur Rp. 50,000

Tabel 2.10 Tarif Pemeriksaan Poli


NO KETERANGAN TARIF
1 Poli Kandungan Rp. 50,000
2 Poli Anak Rp. 50,000
Rp. 30,000
3 Poli Gigi

Tabel 2.11 Tarif Rawat Inap


VISITE DR
VISITE DR
RUANG TARIF SPESIALIS
SPESIALIS
KONSULTAN
VIP Rp 250,000.00 Rp 45,000.00 Rp 100,000.00

Kelas 1 Rp 200,000.00 Rp 45,000.00 Rp 100,000.00

Kelas 2 Rp 150,000.00 Rp 45,000.00 Rp 100,000.00


Kelas 3
(Zall) Rp 75,000.00 Rp 45,000.00 Rp 100,000.00

Tabel 2.12 Tarif Tindakan Poli KIA (Bidan)


NO JENIS TINDAKAN JASA ALAT BHP JUMLA
H
1 Pemeriksaan Bidan 15,000 5,000 20,000
2 Kontrol IUD 15,000 5,000 5,000 25,000
4 Pasang IUD 150,000 25,000 10,000 185,000
5 Lepas IUD 100,000 20,000 10,000 130,000
6 Pasang Implant 150,000 10,000 10,000 170,000
7 Lepas Implant 100,000 10,000 10,000 120,000
8 Rawat Luka Post Operasi 15,000 5,000 5,000 25,000
9 Imunisasi 10,000 5,000 15,000
10 VT 15,000 5,000 20,000
11 Manual / Digital Placenta 150,000 10,000 160,000
12 Placenta manual by bidan 200,000 10,000 25,000 235,000
13 Hecting porsio 150,000 20,000 25,000 195,000
14 Persalinan Bidan 300,000 300,000

21
Persalinan bidan dgn
15 penyulit 300,000 300,000
16 Persalinan dokter 210,000 210,000
17 Persalinan Operasi 100,000 100,000
18 Ass Curet 40,000 50,000 10,000 100,000
19 Ass. Hydro 20,000 50,000 10,000 80,000
20 Ass. Aff IUD 40,000 50,000 10,000 100,000
21 Ass biopsy 40,000 50,000 10,000 100,000
22 Ass Eksterpasi 40,000 50,000 10,000 100,000

Tabel 2.13 Tarif Pelayanan USG


NO URAIAN BIAYA
1 USG Abdumen 250,000
2 USG Kandungan 125,000

Tabel 2.14 Tarif Pelayanan Laboratorium


NO JENIS PEMERIKSAAN HARGA
URINE
1 UL Rp 15,000.00
2 UL stik Rp 15,500.00
3 REDUKSI Rp 5,000.00
4 FL Rp 12,000.00
5 RST ( HSG Test ) Rp 5,000.00
HEMATOGI
6 DL ( Analyzer )
7 DL LENGKAP Rp 55,000.00
8 Hb + Leko Rp 35,000.00
9 ERI + TROMBOSIT Rp 35,000.00
10 HAPUSAN DARAH TEPI Rp 87,000.00
11 FAAL HAEMOSTATIS Rp 14,000.00
12 RETIKULOSIT Rp 20,000.00
FAAL GINJAL
13 CREATIN Rp 33,000.00
14 BUN / UREA Rp 33,000.00
15 URID ACID Rp 37,500.00
16 GLUCOSA DARAH
17 GLUCOSA LIQUOR Rp 26,500.00
18 GLUCOSA Stik Rp 26,000.00
FAAL HATI
19 BILIRUBIN Rp 26,500.00
20 SGOT Rp 32,000.00
21 SGPT Rp 32,000.00
22
22 ALKALI PHOSPHAT Rp 33,000.00
23 ALBUMIN Rp 25,000.00
24 TOTAL PROTEIN Rp 24,000.00
25 GAMA GT Rp 40,000.00
FAAL LEMAK
26 TRIGLYSERIDA Rp 67,500.00
27 CHOLESTEROL Rp 59,000.00
28 HDL CHOLESTEROL Rp 67,500.00
29 CKMB – LDH Rp 145,000.00
IMUNOLOGI / SEROLOGI
30 DBT Rp 160,000.00
31 Hbs Ag Rp 49,000.00
32 Hbs Ab Rp 49,000.00
33 WIDAL Rp 30,000.00
34 BTA Rp 35,000.00

2.7 STRATEGI PEMASARAN

2.7.1 Produk
Produk yang ditawarkan RS. JABAL RAHMAH MEDIKA ini adalah
perawatan kesehatan dengan kualitas pelayanan yang penuh keramahan dan
kehangatan selayaknya di rumah sendiri. Selain itu, juga menyediakan
pemeriksaan kesehatan dan operasi serta edukasi kepada seluruh kalangan
masyarakat.

2.7.2 Harga
Pelayanan kesehatan dengan kualitas pelayanan yang penuh keramahan
dan kehangatan selayaknya di rumah sendiri dengan tetap memiliki standar
mutu yang tinggi dengan harga yang sangat terjangkau merupakan tujuan kami
sebagai penyelenggara fasilitas kesehatan.

2.7.3 Promosi
Dengan menunjang realisasi pengembangan RS. JABAL RAHMAH
MEDIKA, perlu media promosi yang disesuaikan dengan target sasaran.
Promosi dapat berbentuk edukasi atau seminar awam yang bertujuan memberi
pengetahuan kesehatan masyarakat. Kerjasama dengan para perujuk, posyandu,
praktik dokter, bidan dan tenaga kesehatan disekitarnya. Dapat pula
mengadakan kegiatan-kegiatan lomba seperti kampung sehat, bayi sehat,
posyandu terbaik, dan lain sebagainya.

23
2.7.4 Orang
Pengembangan RS. JABAL RAHMAH MEDIKA hendaknya diikuti
dengan penambahan para dokter Khusus dan spesialis yang siap sehingga
sewaktu-waktu ada pasien yang membutuhkan pemeriksaan, selalu tersedia.
Untuk menunjang layanan rawat jalan, jam praktek dibuat lebih bervariasi.

2.7.5 Proses
Perlunya perbaikan sistem yang komprehensif dari proses pelayanan dari
pendaftaran hingga pasien selesai berobat.

2.7.6 Fasilitas
RS. JABAL RAHMAH MEDIKA dalam proses pengembangan, perlu
diimbangi dengan skala prioritas yang jelas. Penyediaan playground, ruang
menyusui dan beberapa fasilitas pendukung lainnya bisa menjadi prioritas.
Kebersihan ruangan harus menjadi perhatian dan perlu ditingkatkan.
Dalam menjaga kebersihan, bukan hanya menjadi tanggung jawab dari petugas
kebersihan, tetapi juga tanggung jawab bersama dari karyawan dan keluarga
pasien.

2.7.7 Tempat
Lokasi yang berada di jalan utama merupakan tempat yang strategis untuk
mendirikan usaha kesehatan. Dapat dilalui oleh semua jenis kendaraan dan
akses jalan yang mudah.

2.8 ANALISIS SWOT


Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) merupakan
suatu kegiatan menganalisa kelebihan dan kekurangan yang ada bila proyek RS. JABAL
RAHMAH MEDIKA ini jadi dilaksanakan. Hal-hal kelebihan ataupun kekurangan yang
berpotensi datang dari Internal disebut dengan Strength dan Weakness. Sedangkan yang
berpotensi dari Lingkungan atau External biasa disebut dengan Opportunities, dan
Threats. Berdasarkan analisa terhadap tapak, maka dapat dilakukan analisa SWOT untuk
menilai faktor-faktor yang memiliki pengaruh terhadap pengembangan suatu lahan.
Faktor yang menjadi keunggulan harus dapat dioptimalkan, sedangkan faktor yang
menjadi kelemahan harus dapat dieliminisai sehingga tidak memberikan pengaruh buruk.
Hasil analisis SWOT diuraikan dalam tabel berikut.

24
Tabel 2.15 Analisis SWOT RS. JABAL RAHMAH MEDIKA

No
STRENGTH (S) WEAKNESS (W)
Kemudahan akses dari jalan utama
1 Kurangnya informasi tentang
(strategis)
RS
2 Peralatan modern dan terbaru Tarif relatif sama
3 Fasilitas dan pelayanan lengkap Motivasi pegawai sulit,
misalnya karena peraturan
pegawai kurang
lebih sama
Dukungan tenaga kesehatan, Besarnya biaya operasional RS
4 perusahaan rekanan dan asuransi
untuk menjadi jaringan
Dokter dan tenaga ahli medis yang
5
memadai
Kredibilitas dokter spesialis yang kuat
6

7 Dokter spesialis stand by 24 jam


Menawarkan program edukasi yang
8
menunjang kesehatan masyarakat
Memberikan keamanan dan
9
kenyamanan

No OPPORTUNITY (O) THREATS (T)


Terdapat di daerah pemukiman padat Memiliki banyak pesaing(RSU)
1
(rumah ) dan Pusat Pemerintahan
Daerah Kab. Bungo
Tarif perawatan RS sejenis lain
2 Pangsa pasar luas
relatif sama
Kemampuan ekonomi masyarakat Dalam waktu dekat akan
3
sekitar yang cukup baik muncul RS baru dengan
fasilitas sejenis
Adanya pertumbuhan jumlah Inflasi akan mempengaruhi
4
penduduk yang tinggi pengeluaran RS
Mendapat dukungan tenaga medis
5
kabupaten Bungo

Setelah dilakukan identifikasi pada masing-masing faktor (internal dan eksternal)


dan dilakukan strategi untuk mengoptimalkan faktor Strength dan Opportunities, serta
mereduksi faktor Weakness dan Threats, langkah selanjutnya adalah menghitung nilai
dari faktor-faktor tersebut supaya dapat diketahui posisi RS. JABAL RAHMAH
MEDIKA ini. Berikut adalah hasil perhitungannya:

25
2.9 KEPUTUSAN STRATEGI

Dari analisa SWOT yang telah dibuat sebelumnya, dirancang sejumlah strategi
atas masing-masing poinnya, seperti sebagai berikut :

Tabel 2.20 Strategi dari Hasil Analisis SWOT


No S-O Strategies W-O Strategies
1 Melakukan tindakan promosi terkait dengan Melakukan promosi kepada warga tentang
tingkat pelayanan terbaru kepada seluruh warga RS
Bungo
2 Menjalin kerjasama dengan perusahaan Membuat klasifikasi variabel tarif
rekanan dan asuransi pelayanan sehingga tarif pelayanan dapat
ditekan
3 Meningkatkan pelayanan dengan fasilitas yang Membuka pelayanan yang lain
telah tersedia
4 Meningkatkan mutu pelayanan secara Gaji disesuaikan dengan prestasi
berkesinambungan
5 Melakukan proses audit terhadap pengelolaan Selalu melakukan upaya peningkatan
manajemen rumah sakit secara rutin sumber daya manusia dengan melakukan
pelatihan/trainning terhadap calon tenaga
kerja baik tenaga administrasi, perawat
maupun tenaga kerja lainnya
6 Melakukan terobosan dan tawaran yang
menarik dalam memberikan pelayanan
perawatan di RS. JABAL RAHMAH MEDIKA
untuk memberikan kepercayaan kepada
pelanggan

No S-T Strategies W-T Strategies


1 Melakukan kerjasama dengan perusahaan Menambah fasilitas rumah sakit
rekanan dan asuransi
2 Memberikan pelayanan sesuai dengan fasilitas Melakukan tindakan promosi terkait
yang ada dengan tingkat pelayanan terbaru kepada
seluruh warga Bungo
3 Melakukan promosi kepada warga tentang RS Diadakan sistem motivasi, reward, dan
di tempat yang mudah terlihat hukuman yang jelas untuk setiap pegawai
4 Mengadakan training secara rutin untuk tenaga Mengoptimalkan pengoperasian
medis untuk mengupdate pengetahuan ambulance
5 Melakukan efisiensi biaya pengeluaran Peningkatan sumber daya manusia
dengan melakukan pelatihan/trainning
kepada
karyawan dan harus lebih baik
dibandingkan dengan SDM RS lain
6 Meningkatkan layanan bermutu, baik
perawatan, mutu dokter, menggunakan sistem
Apabila ada pengembangan fisik
manajemen ke arah perbaikan mutu
bangunan perlu mempertimbangkan faktor
keamanan

26
7 Melakukan peningkatan keamanan di
lingkungan rumah sakit mengingat lokasi RS.
JABAL RAHMAH MEDIKA berada di jalan
yang mudah terjangkau dari segala arah
8 Meningkatkan mutu pelayanan yang lebih baik
dan tarif yang terjangkau masyarakat
dibandingkan dengan rumah sakit swasta yang
ada dan rumah
sakit pemerintah

27
Berdasarkan analisa SWOT yang telah dilakukan sebelumnya, strategi yang bisa
digunakan adalah strategi Strength – Opportunity, yaitu :

1. Melakukan tindakan promosi terkait dengan tingkat pelayanan terbaru kepada


seluruh warga Bungo
2. Menjalin kerjasama dengan perusahaan rekanan dan asuransi
3. Meningkatkan pelayanan dengan fasilitas yang telah tersedia
4. Melakukan proses audit terhadap pengelolaan manajemen rumah sakit secara rutin
5. Meningkatkan mutu pelayanan secara berkesinambungan

2.10 REKOMENDASI
Berdasarkan analisa aspek pasar dan pemasaran yang telah dilakukan, ditinjau
dari sisi proyeksi permintaan dan penawaran, analisis peluang, persaingan, produk,
harga, distribusi, promosi dan analisa SWOT, maka dapat disimpulkan bahwa rencana
pembangunan RS. JABAL RAHMAH MEDIKA ini layak dilanjutkan.
BAB III
ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI
Dengan adanya Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 TAHUN
2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, RS. JABAL RAHMAH MEDIKA
diharapkan memenuhi standar RS Khusus kelas C. Setiap kelas dalam peraturan tersebut
mempunyai batasan dan standar yang terkait dengan Pelayanan, Sumber Daya Manusia,
Peralatan, Sarana dan Prasarana serta Administrasi dan Manjemen. Dengan memenuhi
persyaratan tersebut dan penataan organisasi yang jelas akan menjadi kekuaatan yang besar
bagi rumah sakit dalam menjamin mutu pelayanannya.
Dalam reformasi kesehatan di Indonesia selama dua dekade terakhir ini, perubahan
kebijakan sudah mengarah ke desentralisasi dengan dikeluarkannya Undang-Undang No.22
Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah. Kemudian disusul dengan dikeluarkannya Undang-
Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang No.33 Tahun
2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Kedua undang-undang tersebut mempunyai dampak yang sangat besar terhadap
pembangunan pelayanan kesehatan khususnya dalam usaha perumahsakitan. Kebijakan
desentralisasi dalam bidang kesehatan merupakan sebuah peluang sekaligus ancaman.
Sebagai peluang yang menguntungkan pemerintah daerah karena dengan menggunakan
kewenangannya, pemerintah daerah dapat mengatur bidang kesehatan sesuai dengan aspirasi
dan kemampuan yang dimilikinya. Sementara sebagai ancaman bial penerapan undang-
undang tersebut tidak menyeluruh dan tidak konsisten.
Undang-Undang nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Nasional juga
menjadi peluang bagi RS. JABAL RAHMAH MEDIKA. Ditunjang dengan adanya Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor 001 tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan
Perorangan, maka RS. JABAL RAHMAH MEDIKAdapat menyediakan pelayanan
berjenjang baik rawat jalan tingkat pertama di poli umum maupun rawat jalan tingkat
lanjutan di poli spesialis, rawat inap dan pelayanan kamar operasi, serta layanan perawatan
intensif.
3.1 DESKRIPSI PRODUK
RS. JABAL RAHMAH MEDIKAmerupakan Rumah Sakit Khusus yang
memiliki berbagai pelayanan medis dan alat penunjang medis yang memadai yang akan
menunjang kesehatan masyarakat di wilayah Kabupaten Bungo dan sekitarnya

Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat diantaranya


adalah :

3.1.1 Pelayanan Rawat Inap

Fasilitas yang ditawarkan RS. JABAL RAHMAH MEDIKAdalam


pelayanan rawat inap diantaranya:
1) R. Rawat VIP (14 Tempat Tidur) :
 Tempat tidur manual
 Tempat tidur penunggu pasien
 side table
 TV 32"
 AC
 kamar mandi shower (water heater)
 Lemari Pakaian
 Kulkas
 Dispenser

2) R. Rawat Kelas 1 (14 Tempat Tidur) :


 Tempat tidur manual
 side table
 TV 32"
 AC
 kamar mandi shower (water heater)
 Dispenser

3) R. Rawat Kelas 2 (6 Tempat Tidur) :


 Tempat tidur manual
 side table
 TV 32"
 AC
 kamar mandi shower (water heater)
 R. Rawat Kelas 3 (21 Tempat Tidur) :
 Tempat tidur manual
 side table
 TV 32"
 AC
 kamar mandi shower (water heater)

4) R. ICU (8 Tempat Tidur):


 Incubator 8 TT
 Ruangan full AC

5) R. Perinatologi (8 Tempat Tidur):


 Incubator 8 TT
 Ruangan full AC

3.1.2 Pelayanan Medis

Pelayanan medis yang diberikan oleh RS. JABAL RAHMAH


MEDIKA ini kepada masyarakat diantaranya :
1) Poliklinik Anak
 Diagnosa dan Perawatan Kesehatan secara umum seperti alergi, dll
 Pemeriksaan Tumbuh Kembang Anak. Klinik Tumbuh Kembang Anak
siap membantu para orang tua yang memiliki anak bermasalah seperti:
gangguan kemampuan belajar, perilaku yang sulit dikendalikan,
interaksi sosial yang terbatas, gangguan berkomunikasi, autisme, dan
deteksi bentuk gangguan lain untuk dapat ditangani secara dini.
 Imunisasi
 Pelayanan spesialistik pada anak
2) Poliklinik Obstetri dan Gynekologi
 Klinik ini didukung oleh dokter ahli kebidanan dan penyakit
kandungan terkait pelayanan kehamilan dan pelayanan gynekologi
 Pemeriksaan kehamilan
 Pelayanan Keluarga Berencana
 Kehamilan normal dan resiko tinggi
 Pemeriksaan dini kesehatan reproduksi
 Pemeriksaan gejala menopouse dan permasalahannya, dll
3) Poliklinik Penyakit Dalam
 Klinik ini didukung oleh dokter ahli Penyakit Dalam
 Pelayanan Konsultasi
 Diagnosa dan Perawatan Kesehatan secara umum seperti Jantung, dll
 Pemeriksaan Fisik dengan peralatan penunjang
 Penyakit akut atau pun kronis di bidang penyakit dalam
 Pemeriksaan dini kesehatan
 Pemeriksaan gejala penyakit dan permasalahannya, dll

4) Poliklinik THT
 Klinik ini didukung oleh dokter ahli THT
 Pelayanan Konsultasi
 Diagnosa dan Perawatan Kesehatan secara umum seperti otitis, dll
 Pemeriksaan Fisik dengan peralatan penunjang
 Penyakit akut atau pun kronis di bidang THT
 Pemeriksaan dini kesehatan
 Pemeriksaan gejala penyakit dan permasalahannya, dll
5) Poliklinik Bedah
 Klinik ini didukung oleh dokter ahli Bedah
 Pelayanan Konsultasi
 Diagnosa dan Perawatan Kesehatan secara umum seperti apendisitis,
dll
 Pemeriksaan Fisik dengan peralatan penunjang
 Penyakit akut atau pun kronis di bidang Bedah
 Pemeriksaan dini kesehatan
 Pemeriksaan gejala penyakit dan permasalahannya, dll
6) Poliklinik Gigi
 Memberikan pelayanan pemeriksaan gigi, orthodenti dll

7) Instalasi Gawat Darurat


 Pelayanan kegawatdaruratan, resusitasi dan stabilisasi
 Ambulance
Instalasi Gawat Darurat ini dilengkapi dengan ambulance yang
lengkap dengan fasilitas peralatan dan obat-obat life saving/evakuasi
lengkap dengan SDM yang kompeten. Tersedia layanan ambulan untuk
menjemput pasien yang gawat dari rumah untuk mendapatkan
pelayanan pre-hospital oleh dokter dan perawat yang kompeten.
 Ruang IGD
8) Rawat Inap
 Pelayanan keperawatan.
 Pelayanan medik (Pra dan Pasca Tindakan Medik),
 Pelayanan penunjang medik
9) Kamar Bersalin (VK)
 Pelayanan persalinan meliputi : pemeriksaan pasien baru, asuhan
persalinan kala I, asuhan persalinan kala II (pertolongan persalinan),
dan asuhan bayi baru lahir.
10) Kamar Operasi (OK)
 Pelayanan tindakan/operasi adalah untuk memberikan tindakan
pembedahan, dll
11) High Care Unit
 Pelayanan kepada pasien yang dalam kondisi kritis stabil yang
membutuhkan pelayanan pengobatan, perawatan dan observasi secara
ketat
12) Perinatologi
 Pelayanan Asuhan Neonatal dengan ketergantungan tinggi

3.1.3 Penunjang Medis dan Non Medis

Penunjang medis dan non medis yang diberikan oleh RS. JABAL
RAHMAH MEDIKAini kepada masyarakat, diantaranya :
1. Laboratorium
Pada dasarnya unit laboratorium memberikan pelayanan
pemeriksaan bagi penderita untuk mendukung penegakan diagnosa suatu
penyakit maupun sebagai alat kontrol bagi pasien baik rawat inap maupun
rawat jalan sesuai dengan petunjuk dokter
2. Farmasi
Memberikan pelayanan terhadap kebutuhan obat-obatan dan
sediaan farmasi lainnya untuk pasien rumah sakit baik rawat inap maupun
rawat jalan dan di luar rumah sakit atas dasar resep dokter serta obat-
obatan sediaan farmasi lainnya untuk rumah sakit
3. Radiologi
Pada dasarnya unit radiologi memberikan pelayanan
pemeriksaan bagi penderita untuk mendukung penegakan
diagnosa suatu penyakit maupun sebagai alat kontrol bagi
pasien baik rawat inap maupun rawat jalan sesuai dengan
petunjuk dokter
4. Pelayanan Gizi
5. Laundry
6. Pengolahan Limbah

3.2 MESIN DAN TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN

Sifat yang melekat dari suatu produk adalah keunggulan teknologinya. Dalam
suatu proses bisnis termasuk industri perumahsakitan peran teknologi sangat vital dalam
menunjang keberhasilan proses produksi. Dalam bidang kesehatan, teknologi yang
paling banyak digunakan berhubungan erat dengan teknologi di bidang medis
(kedokteran) yang dewasa ini semakin berkembang pesat.
Kecanggihan teknologi yang dimiliki oleh suatu alat medis, berpengaruh dalam
pencitraan (image), efektifitas dan efisiensi suatu pelayanan kesehatan. Sebuah rumah
sakit yang mempunyai peralatan medis yang canggih dan lengkap memiliki daya tarik
lebih besar bagi masyarakat untuk datang berobat. Dukungan dari kecanggihan teknologi
kedokteran telah dibuktikan mampu menghasilkan pelayanan medis yang lebih baik.
Sebagai contoh : teknik operasi dengan minimal invasif mempunyai hasil yang lebih baik
daripada dengan teknik konvensional. Selain itu risiko terjadinya infeksi nosokomial
dapat diminimalisir, dan hari rawat juga lebih pendek. Sehingga biaya secara
keseluruhan menjadi lebih efisien.
Selain teknologi di bidang medis rumah sakit juga perlu menyediakan Sistem
Informasi Rumah Sakit (SIRS) yang berbasis teknologi informasi. SIRS mencakup
seluruh aplikasi (software) yang terintegrasi mulai dari billing software, medical record,
logistic dan software lain yang berhubungan dengan proses pelayanan. Dengan adanya
dukungan aplikasi SIRS akan sangat membantu manajemen rumah sakit dalam
memperoleh informasi sebagai acuan pengambilan keputusan. SIRS merupakan back
bone rumah sakit sebagai Decision Support System (DSS) bagi para manajer utamanya
manajer puncak. Setiap rumah sakit pasti ingin menerapkan pelayanan prima sehingga
perlu menggunakan berbagai peralatan, baik medis maupun non-medis yang baru dan
modern. Oleh karena itu RS. JABAL RAHMAH MEDIKA perlu mengikuti trend
perkembangan teknologi sehingga dapat bersaing dengan sarana pelayanan yang lain di
Bungo.
Dalam mendukung pelaksanaan pelayanan medis kepada masyarakat, RS.
JABAL RAHMAH MEDIKA menggunakan mesin-mesin dan alat operasional medis
yang diproduksi dengan menggunakan teknologi terkini. Alat-alat yang digunakan
diantaranya adalah:

a. Hospital Electrical bed, merupakan tempat tidur khusus yang dirancang untuk
penggunaan pada rumah sakit (terutama rawat inap).

b. Mobil Ambulance, digunakan sebagai sarana transportasi pelayanan


kegawatdaruratan khususnya pelayanan pra hospital oleh dokter dan perawat yang
kompeten. Di dalam ambulance itu sendiri tersedia peralatan yang lengkap untuk
menopang kesehatan dan keselamatan pasien.

c. Auto Steam Sterilizer, Alat sterilisasi ini berguna untuk mensterilisasi alat-alat
medis yang telah digunakan hingga siap digunakan kembali. Contoh barang/bahan
yang didekontaminasi antara lain instrumen kedokteran, sarung tangan,
kasa/pembalut, linen, kapas.

d. Dental Chair Unit, Peralatan khusus dokter gigi ini berguna dalam hal perawatan
kesehatan gigi dan mulut dari pasien. Dilengkapi dengan menggunakan peralatan
yang modern dan lengkap seperti kursi pasien, lampu periksa, tempat kumur yang
terhubung secara elektrik.

e. Fetal Doppler, Doppler dengan layar LCD + Lampu untuk mendeteksi detak
jantung janin melalui speaker dan menampilkan detak jantung/menit di layar. Alat
ini digunakan untuk para ibu yang ingin mendengar suara detak jantung buah
hatinya di dalam kandungan.

f. Penyaring Udara, Penyaring udara dengan yang digunakan memiliki 5 tingkatan,


menangkap partikel,mengurangi bau, membunuh kuman dan menyegarkan udara
cocok untuk ruangan 20 m2.

g. Timbangan & Tinggi Badan


h. Timbangan Bayi Digital, Timbangan bayi digital ini digunakan untuk mengetahui
berat bayi secara akurat, serta mengetahui tumbuh kembang bayi dengan baik.
Dengan kapasitas berat maksimum sebesar 20 kg, alat timbang digital ini mampu
digunakan hingga anak bisa berdiri dan ditimbang.

i. Wheelchair / Kursi Roda, Kursi roda dengan kenyamanan maksimal bagi


penggunanya. Sandaran punggung dapat diatur untuk menyesuaikan posisi yang
diinginkan sampai dengan posisi tidur horizontal. Tersedia sandaran kepala untuk
kenyamanan maksimal pada posisi tidur horizontal

j. Body Thermometer, Digunakan untuk mengukur suhu badan dengan tingkat


akurasi yang tinggi. Tampilan layar digital memudahkan melakukan pembaca alat
oleh siapapun.

k. Tensimeter, Digunakan untuk mengukur tekanan darah dengan model air raksa

l. Lampu Kepala, Merupakan lampu standar yang digunakan di kepala, memudahkan


dokter untuk melakukan pemeriksaan kepada pasien dengan kebebasan bergerak
pada kedua tangan.

m. Obgyn – Lito, Merupakan perlengkapan khusus yang dibutuhkan pada klinik


obstetric gynecology. Perlengkapan ini berupa tempat tidur yang sangat penting
untuk kenyamanan pasien dan kemudahan pemeriksaan oleh dokter yang
bersangkutan

n. Incubator, Merupakan alat khusus untuk tempat perawatan bayi tidak sehat,
dilengkapi dengan alat pengatur suhu yang memberi kenyamanan pada bayi dan
membantu kesembuhannya
o. Peralatan Medis Lainnya, seperti :
 Resusitasi
 Table Top Centrifuge
 Stetoskop
 CPAP
 Ventilator
 dll
3.3 LOKASI RUMAH SAKIT
Lokasi proyek pembangunan RS. JABAL RAHMAH MEDIKA terletak Jl. H.
Mathaher RT 015 RW 005 Kel. Candika Kec. Rimbo Tengah, Kab. Bungo, Jambi. Tanah
yang akan digunakan adalah sebesar 10.173 m2,
Kondisi lingkungan objek pada saat dilakukan survey adalah daerah aman dan
cukup ramai dengan suasana pedesaan. Baik jalan maupun fasilitas penerangan memiliki
kondisi yang baik dan cukup terpelihara. Dari hasil survey, kami memberikan argumen
bahwa lokasi merupakan lokasi yang strategis.

3.3.1 Penggunaan Lahan Eksisting

Kegunaan lahan eksisting sebelum pembangunan RS. JABAL


RAHMAH MEDIKA merupakan lahan kosong dikembangkan menjadi rumah
sakit. Adapun maksud dari pembangunan rumah sakit ini adalah untuk
pemanfaatan lahan karena lokasi yang strategis sehingga diharapkan dapat
menghasilkan keuntungan yang lebih.

3.3.2 Aksesibilitas dan Transportasi

Lokasi RS. JABAL RAHMAH MEDIKA ini mempunyai aksesibilitas


yang cukup tinggi (mudah dijangkau). Objek ini terletak di lokasi yang
strategis, dengan semua transportasi darat bisa melewatinya. Jalan tersebut
dibuat dengan konstruksi lapisan aspal.

3.3.3 Harga Tanah

Mengingat daerah ini merupakan daerah yang cukup berkembang,


maka harga jual tanah daerah ini cenderung dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan. Harga saat ini ditaksir sekitar Rp.400.000,- per m2. Oleh karena
itu maka pengembangan propertinya harus disesuaikan dengan nilai lahannya
agar diperoleh pengembalian investasi yang optimal.
3.4 DOKUMEN UKL-UPL

Dampak lingkungan adalah perubahan lingkungan yang disebabkan oleh suatu


kegiatan (pembangunan), yang ditimbulkan oleh proses alamiah ataupun yang dilakukan
oleh manusia. Dampak yang terjadi dapat bersifat positif maupun negatif. Pembangunan
adalah suatu jenis kegiatan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan hidup rakyat
dengan pendayagunaan sumber alam, yang pada kenyataanya disamping menghasilkan
hal-hal yang positif juga mengahasilkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Mengenai Dokumen UKL-UPL dibahas tersendiri di dalam Dokumen
Pengelolaan Lingkungan Hidup RS. JABAL RAHMAH MEDIKA.
3.5 LAY OUT RUMAH SAKIT

Lay Out Rumah Sakit ada di Master Plan RS. JABAL RAHMAH MEDIKA.
3.6 DESAIN PRODUK

Konsep desain ruangan yang direncanakan RS. JABAL RAHMAH MEDIKA


adalah rumah sakit yang memberikan kehangatan dan kenyamanan sehingga pasien
ataupun keluarganya tidak merasa seperti di rumah sakit. Desain ruangannya dibuat
ceria, sesuai dengan peruntukkannya, misalnya, di rawat inap untuk anak diberikan sprai
dan perlengkapan dengan warna dan motif yang ceria, sehingga anak-anak tidak merasa
tertekan apabila harus tinggal lama di dalam ruangan rumah sakit.

3.6.1 Pelayanan Rawat Inap

Fasilitas pada pelayanan rawat inap ini disesuaikan dengan kelasnya,


dengan pembedaan pada rawat inap dewasa dan rawat inap anak. Perbedaan
utama terletak pada desain ruangan, pemilihan warna, pemilihan seprai, motif
dinding kamar mandi dimana untuk anak-anak dipilih keramik dengan motif
ceria seperti hewan ataupun alat transportasi

3.6.2 Pelayanan Medis dan Penunjang Medis

Desain pada pelayanan medis, direncanakan dengan


mempertimbangkan kenyamanan dari pasien dan keluarganya. Pemilihan
warna penutup dinding yang terang membuat ruangan terlihat lebih luas dan
lebih bersih. Pada ruang operasi, penutup lantai merupakan lapisan vinyl yang
lebih steril dibandingkan dengan keramik biasa, sedangkan plafondnya
merupakan plafond gypsum waterproof untuk menghindari kebocoran dari
atas. Cat yang digunakan pada sebagian besar daerah rumah sakit adalah cat
anti bakteri (terutama daerah steril seperti ruang operasi).

3.6.3 Fasilitas Lainnya

Desain pada fasilitas lainnya seperti cafetaria mempertimbangkan


fungsi dan kenyamanan pengunjung, pemilihan warna yang terang
memberikan kesan bersih.

3.7. REKOMENDASI

Berdasarkan pertimbangan pada aspek teknis dan teknologi diatas, ditinjau


dari sisi deskripsi produk, mesin dan teknologi yang digunakan, lokasi, layout rumah
sakit serta desain dari rumah sakit itu sendiri, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
pembangunan RS. JABAL RAHMAH MEDIKA adalah layak dari aspek teknis dan
teknologi.
BAB IV
ASPEK MANAJEMEN DAN SDM

Rumah sakit merupakan organisasi yang kompleks dengan adanya berbagai jenis
layanan yang saling tekait satu dengan yang lain. Meskipun layanan medis merupakan
layanan utama di rumah sakit, namun demikian layanan medis tidak dapat berdiri sendiri
tanpa layanan penunjang dan serangkaian kegiatan administratif yang mengikutinya. Hal
tersebut mengharuskan rumah sakit untuk mengumpulkan berbagai macam kualifikasi dan
profesi sumberdaya manusia. Selain jenis layanan, yang membuat rumah sakit semakin
kompleks adalah sebagian besar pelanggan yang dilayani adalah orang sakit.
Dengan kondisi tersebut, sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat
penting dalam organisasi rumah sakit. Sumber daya manusia merupakan ujung tombak dalam
semua industri jasa. Kepuasan pelanggan akan sangat dipengaruhi oleh layanan yang
diberikan oleh para pemberi layanan tersebut. Untuk menghasilkan layanan yang
memuaskan, sangat penting untuk memperhatikan kepuasan para pemberi layanan atau
dengan kata lain, karyawan yang puas akan dapat memberikan layanan yang memuaskan bagi
pelanggan.
Adanya penerapan kemajuan teknologi peralatan kesehatan yang modern di rumah
sakit juga harus diimbangi dengan penyediaan SDM yang kompeten dan berkualitas.
Pendidikan dan pelatihan SDM penting dalam menciptakan SDM yang unggul sesuai dengan
kompetensinya. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi SDM rumah sakit memang
membutuhkan biaya cukup besar. Namun perlu diingat bahwa di semua lini industri jasa,
investasi SDM yang berkualitas akan sangat bernilai terutama bila menyangkut skill
pelayanan tertentu, misalnya : perawat mahir kamar operasi atau intrumenteur alat medis
canggih.
Untuk itu, dibutuhkan perencanaan dan pengelolaan sumberdaya manusia yang tepat
dan cermat agar pasien dan pemberi layanan mendapatkan sesuai yang diharapkan. Dan dari
sisi penyedia layanan (rumah sakit) dapat menggunakan seluruh sumber dayanya dengan
tepat. Berikut ini akan digambarkan perencanaan pengelolaan sumber daya manusia untuk
RS. JABAL RAHMAH MEDIKA diawali dengan gambaran kebutuhan dan pemenuhan
SDM, rencana struktur organisasi rumah sakit yang ada.
4.1 KEBUTUHAN DAN PEMENUHAN SUMBER DAYA MANUSIA RS. JABAL
RAHMAH MEDIKA
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun
2014 tentang Klasifikasi Rumah Sakit, acuan mengenai komposisi SDM RS kelas C
adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Komposisi Ketenagaan Rumah Sakit Tipe C


NO JENIS KETENAGAAN TOTAL
I. MEDIS
Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi 1
Dokter Spesialis Anak 1
Dokter spesialis Bedah Umum 1
Dokter spesialis THT 1
Dokter spesialis Penyakit Dalam 2
Dokter spesialis Anestesi 1
Dokter spesialis Radiologi 1
Dokter spesialis Patologi Klinik 1
II Keperawatan dan Bidan
Keperawatan 36
Bidan 12
III Kefarmasian
Apoteker 2
D3 Farmasi/Asisten Apoteker 6
IV. Laboratorium
D3 analis kesehatan 3
V Gizi
S1 gizi klinik 2
D3 gizi klinik 1
VI Rekam Medik
D3 rekam medik 4
Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014Tentang Klasifikasi Rumah
Sakit

Selain spesifikasi tenaga, juga perlu diperhatikan adalah aspek pelatihan teknis
SDM khususnya keperawatan dan bidan karena merekalah yang akan sering berhadapan
dengan pasien yang dalam waktu tertentu mempunyai keterbatasan sehingga
membutuhkan perhatian khusus.
Perhitungan kebutuhan SDM RS. JABAL RAHMAH MEDIKA didasarkan dari
berbagai metode dengan lebih menekankan pada perhitungan kebutuhan berdasarkan
estimasi jumlah pasien dengan beberapa penyesuaian agar sesuai dengan kebutuhan
sebuah rumah sakit. Dalam penentuan jumlah SDM ini, diberikan beberapa estimasi, dan
penyesuaian berikut ini :

- Peta instalasi rawat inap, di awal pendirian hingga tahun ke-5 jumlah tempat
tidur RS. JABAL RAHMAH MEDIKA adalah sebanyak 71 TT dan
diasumsikan bed occupancy rationya (BOR)-nya adalah 60 %.

- Setiap BOR mencapai angka 70 % atau lebih, rumah sakit menambah jumlah
tempat tidurnya. Pada perhitungan kebutuhan SDM ini penambahan TT
diasumsikan terjadi pada tahun ke-5.
Penyesuaian yang dilakukan dalam perhitungan ini adalah penyesuaian jumlah
SDM perawat dan SDM lainnya yang berkaitan dengan sistem kerja shift sehingga
dibutuhkan jumlah minimal untuk memenuhi sistem shift tersebut. Fokus utama
perhitungan SDM pada awal pendirian RS. JABAL RAHMAH MEDIKA ini adalah
kebutuhan untuk pelayanan medis dan penunjang medis. Dari beberapa metode yang
ada, yang dipilih untuk perhitungan SDM khususnya tenaga perawat adalah metode yang
didasarkan pada estimasi jumlah pasien yang dilayani. Pemilihan metode ini bertujuan
agar rumah sakit tidak dibebani dengan jumlah SDM yang terlalu banyak.

4.1.1 Instalasi Gawat Darurat dan High Care Unit (HCU)


Kebutuhan SDM khususnya tenaga dokter, sejak awal pendirian sudah
dipenuhi sesuai dengan kebutuhan minimal yaitu 4 orang dokter dalam 3 shift
(1 orang setiap shift) sedangkan untuk perawat dengan jumlah 8 orang setiap
shift.
SDM yang dialokasikan untuk IGD dan HCU adalah 12 perawat dan
bidan 4 orang yang dibagi dalam 3 shift yang sudah terlatih kegawatdaruratan.

 Rawat Inap

Kebutuhan tenaga dokter untuk rawat inap dipenuhi dengan sistem


dokter tamu (visite). Sedangkan kebutuhan perawat, pada awal pendirian
dipenuhi sesuai dengan kebutuhan jumlah pasien dengan 71 TT dan BOR 60
% yaitu 33 orang dengan perbandingan 1 perawat : 2 TT.

Pada tahun ke 5, kebutuhan tenaga perawat bertambah sesuai dengan


ditambahnya jumlah TT menjadi 74 TT dengan BOR 60 %. Sehingga setelah
tahun ke 5, jumah perawat menjadi 23 orang (2 TT : 1 perawat).
Terkait jumlah bidan, penambahannya selain untuk kamar bersalin juga
untuk ruang nifas yang secara umum kebutuhan bidan sampai pada tahun ke-5
adalah 12 orang (1 shif sebanyak 3 orang bidan).

 Rawat Jalan

Untuk melayani jumlah pasien rawat jalan, kebutuhan SDM dapat


dipenuhi dengan jumlah minimal yaitu 1 dokter didampingi oleh 1 orang
tenaga perawat kecuali untuk klinik kebidanan dibantu 1 bidan. Tenaga dokter
umum dan dokter gigi menggunakan dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis
tetap.

 Ruang Operasi

SDM kamar operasi merupakan satu kesatuan yang saling terkait. Pada
1 kamar operasi dibutuhkan 4 komponen SDM yang harus ada, yaitu dokter
anestesi, perawat anestesi, asisten bedah dan perawat instrumen.

Pada perhitungan, untuk RS. JABAL RAHMAH MEDIKAini, SDM


selain dokter untuk kamar operasi dipenuhi dengan jumlah minimal yaitu
masing- masing 1 orang untuk 1 shif saja (pagi) diluar waktu tersebut
dilakukan sistem on call. Dokter yang melakukan operasi adalah dokter yang
bertugas di rawat jalan. Pada awal pembangunan didesain 4 kamar operasi dan
mempunyai dokter anestesi tetap.

4.1.2 Kebutuhan SDM Penunjang Medis

Unit penunjang bagi sebuah rumah sakit sama pentingnya dengan unit
pelayanan medis. Unit penunjang di rumah sakit memegang peranan penting
dalam menciptakan mutu pelayanan medis yang baik. Gambaran kebutuhan
SDM unit penunjang medis RS. JABAL RAHMAH MEDIKA disajikan dalam
tabel berikut ini:

Tabel 4.3 Kebutuhan SDM Pelayanan Penunjang Medis


Unit/Instalasi Tahun 1- 4 Tahun 5-7 Tahun 8-10 Keterangan
/ Bagian
Radiologi 3 3 3
Gizi 2 2 2
Laboratorium 2 4 4
Farmasi 2 4 4
Beberapa unit penunjang medis yang dibutuhkan adalah radiologi, gizi
laboratorium dan farmasi. Jumlah tenaga radiografer yang dibutuhkan adalah 3
pada tahun 1-10. Untuk unit gizi, selain untuk pengaturan diet, unit ini bisa
langsung dinilai oleh pasien berkaitan dengan masakan yang disajikan dan
pelayanan yang baik. Berdasarkan hal tersebut, maka untuk unit gizi ini, untuk
setiap shift harus dipenuhi dengan komposisi 2 orang untuk ahli masak yang
juga bertugas untuk distribusi ke pasien dan dikepalai oleh seorang ahli gizi.
Shift kerja diatur dengan 2 shift, pagi (05.00 – 13.00) dan siang (13.00 – 21.00).
Untuk unit laboratorium dengan pembagian 3 shift karena harus 24 jam maka
dibutuhkan 4 orang tenaga analis medis sedangkan unit farmasi direncanakan 1
orang apoteker dan 2 orang pelaksana farmasi.

4.1.3 Kebutuhan SDM Unit Penunjang Non Medis

Selain penunjang medis, kebutuhan SDM untuk penunjang non medis


sangat berkaitan dengan kebutuhan SDM yang dapat digambarkan pada tabel
berikut ini :

Tabel 4.4 Kebutuhan SDM Pelayanan Penunjang Non Medis


Unit/Instalasi/ Tahun 1- 4 Tahun 5-7 Tahun 8-10 Keterangan
Bagian
Sanitary 1 1 1
Laundry 2 2 2
Pemeliharaan 1 1 2
Sarana
Keamanan 6 6 6
Kebersihan 4 6 6
Sopir 1 2 2
Ambulance

Sanitasi merupakan komponen penting di rumah sakit yang harus


dikelola dengan baik dan benar, sehingga rumah sakit akan selalu bersih baik
secara fisik, biologis maupun klinis. Untuk itu dibutuhkan tenaga khusus
dengan latar pendidikan yang tepat akan mengelolanya. Pada RS. JABAL
RAHMAH MEDIKA dengan kapasitas 71 TT, dengan perencanaan yang
sudah dibuat maka tenaga sanitarian yang dibutuhkan sebanyak 1 orang.
Tenaga Laundry untuk RS. JABAL RAHMAH MEDIKA direncanakan
dengan jumlah tenaga 2 orang per shift untuk 2 shift kerja per hari, dengan
pengaturan shift seperti instalasi gizi yaitu shift pagi (05.00 – 13.00) dan shift
siang (13.00 – 21.00). Bila dengan peningkatan jumlah rawat inap jumlah
tersebut kurang maka ditambahkan personil setelah tahun ke-5.
Kelompok penunjang non medis berikutnya adalah rekam medis,
pemeliharaan sarana, keamanan dan kebersihan. Tenaga pemeliharaan sarana
direncanakan sebanyak 4 orang dengan jam kerja 3 shift.
Keamanan diatur dengan 2 shift masing-masing 12 jam per shift.
Dengan model bangunan yang dimiliki oleh RS. JABAL RAHMAH
MEDIKA dengan satu pintu keluar, maka dapat menghemat jumlah tenaga
keamanan. Tenaga keamanan direncanakan sebanyak 6 orang untuk 2 shift
masing-masing shift 2 orang dengan penambahan jumlah di tahun ke – 5.
Tenaga kebersihan direncanakan sebanyak 4 orang dengan jam kerja
tenaga kebersihan diatur 12 jam sehari yaitu jam 05.00 sampai dengan jam
17.00.
Tenaga sopir ambulance dibutuhkan 1 orang yang diatur dalam kerja
sehari dengan 12 jam dan waktu selanjutnya on call.

4.1.4 Kebutuhan SDM Administrasi

Sejalan dengan perencanaan pengelolaan rumah sakit yang baik pada


sisi pelayanan medis dan unit penunjang, unit lain yang tak kalah pentingnya
adalah tenaga administrasi. Peranan tenaga administrasi juga mempengaruhi
kecepatan pelayanan sehingga juga berpengaruh terhadap kepuasan pasien.
Selain itu, fungsi pendokumentasian kegiatan rumah sakit dilakukan oleh
tenaga administrasi. Fungsi pendokumentasian akan sangat berguna untuk
menetapkan perencanaan di masa yang akan datang. Tabel berikut menyajikan
gambaran tenaga administrasi dan rencana pemenuhannya.

Tabel 4.5 Kebutuhan SDM Administrasi


Unit/Instalasi/ Tahun 1- 4 Tahun 5-7 Tahun 8-10 Keterangan
Bagian
Umum dan 1 1 1
Kepegawaian
Keuangan 1 1 1
Kasir 2 4 4
Rekam Medik 4 8 8
Resepsionis 3 6 6
Rawat Jalan
4.2 ANALISIS STAKEHOLDER
Pihak-pihak yang terlibat dalam Proyek RS. JABAL RAHMAH MEDIKAini
adalah :

a. Owner / Equity Investor (Pemilik Proyek)


b. Pemerintah
c. Lender/Bank
d. Insurance Company
e. Manajemen RS
f. Costumer / Pasien
g. Kontraktor Utama
h. Konsultan
i. Supplier Medis
j. Dokter
k. Tenega medis dan non medis
l. Supplier Farmasi

Setiap pihak dalam proyek RS. JABAL RAHMAH MEDIKA ini memiliki tugas,
hak dan kewajiban atas perannya didalam proyek.

4.2.1 Owner / Equity Investor (Pemilik Proyek)


Pemilik proyek pada RS. JABAL RAHMAH MEDIKA ini adalah PT.
JABAL RAHMAH MEDIKA dan bertindak sebagai pihak pemrakarsa proyek
(pemilik ide), dimana pada dasarnya pemberi tugas sebagai pihak yang awam
menyampaikan maksud dan kehendaknya untuk membangun kepada mereka
yang terpercaya dan dikenal memiliki keahlian dibidang konstruksi. Ahli
konstruksi yang dipercaya tersebut ditugaskan untuk menuangkan prakarsa
pemberi tugas kedalam bentuk gagasan rancangan (desain) dan kemudian
sekaligus membangunnya (diwujudkan secara fisik).
Dengan didasarkan atas asas saling pecaya secara profesional (trust
worthy) mereka membentuk kesepakatan. Ahli konstruksi memberikan
pelayanan jasa melalui keahliannya sedangkan pemberi tugas menyediakan
imbalan tertentu atas pelayanan yang diberikan tersebut.
Tugas dan wewenang owner / equity investor antara lain :
1. Mengurus administrasi dan perijinan pelaksanaan proyek pada pihak-
pihak yang berkesesuaian, baik kepada pemerintah maupun kepada
pihak yang terkait lainnya.
2. Memilih tim pembangunan proyek bertanggung jawab dalam pendanaan
proyek sesuai dengan kesepakatan kontrak.
3. Memberikan data-data yang dibutuhkan kepada konsultan.
4. Memberikan keputusan terhadap perubahan waktu pelaksanaan.

5. Menyatakan setuju atau tidak setuju terhadap perubahan pekerjaan.

Sedangkan hak dari pihak owner adalah menerima laporan


pertanggungjawaban dari pihak-pihak lain yang terkait dengan proyek ini.

4.2.2 Pemerintah
Pemerintah dalam hal ini merupakan pihak yang bertugas sebagai
regulator, pihak yang mengeluarkan peraturan atas tata guna lahan, perpajakan
dan perizinan. Seluruh kegiatan proyek harus sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Dalam kegiatan proyek pembangunan RS. JABAL RAHMAH
MEDIKA ini, pemerintah terkait adalah Dinas Tata Kota Kabupaten Bungo
yang mengeluarkan peraturan tentang Intensitas Ruang untuk Pemanfaatan
Bangunan yang menuntun pihak perencana agar dapat merencanakan bangunan
sesuai dengan peruntukkannya. Selain itu juga terlibat Dinas Kesehatan yang
mengeluarkan perizinan tentang pembangunan rumah sakit ini. Pada saat
pengoperasian rumah sakit juga terlibat Dinas Kebersihan yang berkewajiban
untuk melakukan pengangkutan atas sampah rumah sakit (NON MEDIS) yang
telah mengalami pengolahan sebelumnya dan juga Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Bungo yang mengeluarkan rekomendasi Dokumen Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
Kewajiban dari pemerintah adalah :
1. Mengeluarkan perizinan yang menjamin bahwa peruntukkan bangunan
sesuai dengan rencana tata ruang
2. Menjamin bahwa bangunan yang didirikan memiliki fasilitas yang
sesuai dengan kebutuhan bangunan itu sendiri (misalnya : rumah sakit
memiliki fasilitas pengolahan limbah, dll)

Hak dari pemerintah adalah :


1. Menerima pembayaran pajak atas objek yang dikenai pajak
2. Mengeluarkan surat penyegelan atas bangunan apabila ditemukan
bangunan tidak sesuai dengan rencana awal dan peraturan yang
berlaku sesuai dengan hukum yang berlaku.
4.2.3 Lender
Merupakan badan atau lembaga yang dapat meminjamkan dana kepada
proyek dalam proses pembangunan sebagai tambahan dana selain ekuitas
pemilik proyek. Lender ini biasanya berupa bank, asuransi, leasing company
atau lembaga keuangan lainnya.

Kewajiban dari Lender adalah :


1. Memberikan sejumlah uang sesuai dengan kontrak yang ada.
2. Membuat surat perjanjian di atas materai tentang perjanjian pinjaman
agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

Hak dari lender adalah :


1. Mendapatkan pembayaran atas uang yang dipinjam sesuai dengan
perjanjian diawal.
2. Mendapatkan bunga atau keuntungan atas uang yang dipinjamkan
sesuai dengan perjanjian.
3. Mendapatkan jaminan bahwa uang yang dipinjam akan kembali sesuai
dengan perjanjian.
4. Proyek yang meminjam dana kepada lender berkewajiban
untuk membayarkan.
4.2.4 Insurance Company
Perusahaan asuransi disini adalah pihak yang diberikan kepercayaan
oleh owner atas investasi yang dimilikinya yaitu bangunan dan alat-alat
medisnya.

Kewajiban dari perusahaan asuransi ini adalah :


1. Memberikan jaminan atas bangunan dan alat-alat medis.
2. Memberikan penggantian kerugian apabila bangunan ataupun alat-alat
medis mengalami gangguan fungsi/kerusakan sesuai dengan perjanjian
yang telah ditetapkan.

Hak dari perusahaan asuransi adalah :


1. Mendapatkan pembayaran premi atas perlindungan yang
diberikan kepada aset yang dimiliki oleh rumah sakit
2. Menolak membayarkan pengganti atas kerugian apabila
tidak sesuai dengan perjanjian

4.2.5 Manajemen Rumah Sakit


Manajemen Rumah Sakit merupakan pihak yang melakukan
pengelolaan dan kegiatan operasional atas proyek RS. JABAL RAHMAH
MEDIKA ini. Untuk mendukung kegiatan manajemen rumah sakit diperlukan
perangkat organisasi yang terdiri dari departemen-departemen yang
bertanggung jawab atas bagiannya masing-masing.

Kewajiban dari Manajemen Rumah Sakit adalah :


1. Mengelola, mengoperasikan melakukan tindakan yang dapat
memberikan keuntungan kepada Proyek RS. JABAL RAHMAH
MEDIKA.
2. Membuat peraturan yang harus dipatuhi oleh seluruh pihak di RS.
JABAL RAHMAH MEDIKA selama masa operasional.
3. Membuat laporan bulanan yang dapat dipertanggung jawabkan kepada
pihak owner / pemilik modal.
4. Menjaga kualitas, mutu dan nama baik RS. JABAL RAHMAH
MEDIKA.
5. Membuat program-program untuk meningkatkan kualitas pelayanan
dan program.
6. Membuat program pendidikan dan pelatihan bagi para dokter maupun
pekerja medis lainnya untuk menambah pengetahuan dan
meningkatkan kualitas medis.
7. Memberikan pelayanan kesehatan yang memuaskan bagi pasien.
8. Memberikan informasi pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat
untuk meningkatkan jumlah pasien.

Hak dari pihak Manajemen Rumah Sakit adalah :


1. Menerima pembayaran atas pelayanan medis yang diterima dari pasien
2. Melakukan pengelolaan dan pengoperasian atas RS. JABAL
RAHMAH MEDIKA secara penuh.

4.2.6 Customer / Pasien


Dalam sebuah rumah sakit, pasien merupakan konsumen utama. Pasien
ini dapat merujuk untuk berobat rawat inap, rawat jalan, poliklinik, atau
sekedar menebus obat di apotik. Dengan kondisi keuangan yang berbeda- beda,
pasien diberikan kebebasan untuk memilih kelas rawat inap sesuai dengan
kemampuan.

Kewajiban dari pasien adalah :


1. Mematuhi segala peraturan yang telah ditetapkan oleh
Manajemen RS
2. Menyelesaikan segala urusan administrasi (keuangan)
3. Mendapatkan pelayanan medis yang memadai sesuai dengan
standar pelayanan rumah sakit
4. Mendapatkan informasi tentang pelayanan medis yang ada
5. Mendapatkan kemudahan pembayaran dengan asuransi (bila
memiliki)
4.2.7 Kontraktor Utama
Setelah tersusun dokumen perencanaan yang terdiri dari gambar
arsitektur dan gambar detail teknis, spesifikasi teknis serta administratif
barulah kemudian dilaksanakan pembangunan fisik. Sehingga peran utama
kontraktor adalah sebagai pengelola sumber daya yang bertugas untuk
mengubah dokumen perencanaan menjadi keluaran-keluaran berupa bangunan
fisik.
Oleh pihak kontraktor gambar perencanaan sebagai bagian dari
dokumen perencanaan kemudian diperjelas dan diterjemahkan menjadi
gambar-gambar kerja untuk keperluan operasi dan pelaksanaan. Melalui
gambar kerja tersebut kontraktor harus mengarahkan para mandor dan
pekerjanya untuk dapat memasang komponen-komponen dengan sebaik-
baiknya dan setepat mungkin.

4.2.8 Konsultan
Konsultan perencana merupakan pihak yang ditunjuk owner untuk
merencanakan dan mendesain bangunan. Pekerjaan konsultan adalah
memberikan dan menuangkan pemikiran, gagasan, atau ide yang lebih bersifat
perangkat lunak (software). Konsultan mendapatkan tugas atas penunjukkan
langsung oleh pihak owner dan terkait dalam perjanjian yang telah dibuat
diantara keduanya.

Tugas dan wewenang konsultan perencana bidang arsitektur antara lain:


1. Melaksanakan desain arsitektur proyek secara lengkap beserta
gambar- gambar yang dibutuhkan, berdasarkan keinginan
owner.
2. Memberikan saran atau konsultansi mengenai bidang
arsitektur kepada owner.

Tugas dan wewenang konsultan perencana bidang struktur antara lain :


1. Melakukan penyelidikan yang diperlukan dalam perencanaan
struktur.
2. Bertanggung jawab atas perencanaan struktur lengkap dengan
detail material yang dibutuhkan termasuk perhitungan-
perhitungan struktur.
3. Melakukan perhitungan tambahan perubahan desain atas
permintaan owner (sesuai kesepakatan keduanya).

Tugas dan wewenang konsultan bidang Mekanikal dan Elektrikal (M/E)


yaitu merencanakan dan memasang instalasi mekanikal dan listrik.
Hak dari konsultan adalah mendapatkan pembayaran sesuai dengan jasa
konsultasi yang diberikan.

4.2.9 Supplier alat-alat medis


Supplier alat-alat medis adalah supplier yang ditunjuk untuk melakukan
pengadaan atas alat-alat medis seperti meja operasi, tempat tidur elektrik, dll.
Kewajiban dari supplier adalah untuk menyediakan barang-barang sesuai
dengan spesifikasi yang telah ditentukan dengan tepat waktu dan sesuai budget.
Sedangkan hak dari supplier adalah mendapatkan pembayaran atas hasil
pengadaan barang.

4.2.10 Perusahaan Asuransi Kesehatan


Perusahaan asuransi ini merupakan pihak yang terkait dengan
kebutuhan pendanaan terkait dengan kesehatan pasien dimana pasien sebagai
costumer dari RS. JABAL RAHMAH MEDIKA Kewajiban dari perusahaan
asuransi adalah memberikan jaminan asuransi kesehatan yang memadai kepada
pasien sesuai dengan premi yang dibayarkan. Hak dariperusahaan asuransi
kesehatan adalah untuk mendapatkan pembayaran premi asuransi oleh
pelanggan (pasien).

4.2.11 Dokter
Dokter adalah pihak yang memberikan pelayanan kesehatan kepada
pasien terkait dengan profesinya sebagai dokter yang terikat dengan kode etik
kedokteran.
Kewajiban dari dokter adalah :

1. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan bidang ilmu


yang ditekuninya secara maksimal untuk meningkatkan
pelayanan RS.
2. Memberikan pembayaran atas setiap pasien yang dilayani
sesuai dengan perjanjian dengan Manajemen RS.

Hak dari dokter adalah :

1. Dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang


tersedia.
2. Menerima pembayaran atas pasien yang dilayaninya.

4.2.12 Supplier Farmasi


Supplier farmasi merupakan supplier yang menjalin kerjasama dengan
pihak manajemen rumah sakit terkait dengan pengadaan farmasi atau obat-
obatan maupun peralatan medis untuk operasional misalnya autoclave, dll.
Kewajiban dari supplier adalah untuk menyediakan barang-barang sesuai
dengan spesifikasi yang telah ditentukan dengan tepat waktu dan sesuai budget.
Sedangkan hak dari supplier adalah mendapatkan pembayaran atas hasil
pengadaan barang.
Dari keterkaitan yang terjadi antar stakeholder maka suatu proyek
rumah sakit dikatakan layak jika semua stakeholder bersedia untuk memenuhi
kewajibannya sehingga mendapatkan hak yang sesuai dengan perjanjian awal
yang telah disepakati. Sehingga terjadi suatu hubungan mutualisme yang saling
menguntungkan baik antar pihak yang terlibat atau dengan kata lain semua
ekspektasi stakeholder telah terpenuhi.
4.3 STRUKTUR ORGANISASI
Dalam menjalankan operasionalnya, RS. JABAL RAHMAH MEDIKAini
membutuhkan tenaga kerja agar dapat beroperasi dengan baik. Didalamnya, terdapat
pihak-pihak yang terkait dan mendukung pelaksanaan proyek agar tercapai sasaran dari
proyek tersebut.
Berikut adalah gambaran pihak-pihak yang terkait berupa struktur organisasi
pada Gambar 4.1. dan Tabel 4.6.
Gambar 4.1. Struktur Organisasi RS. JABAL RAHMAH MEDIKA

Dengan adanya struktur organisasi rumah sakit maka akan dilakukan penjelasan
tugas pokok dan fungsi termasuk visi, misi, tujuan dan budaya organisasi. Selain itu juga
akan dilakukan penataan terhadap rencana strategis yang nantinya akan diterjemahkan
dalam suatu rencana bisnis (business plan) untuk menata produk apa yang akan
ditawarkan ke masyarakat. Titik berat perencanaan adalah pada unsur pemasaran agar
RS. JABAL RAHMAH MEDIKA dapat berkembang menjadi suatu brand image
pelayanan rumah sakit yang mudah untuk diingat dan dikenal masyarakat.
Tabel 4.6 Jumlah Kebutuhan Personil RS. JABAL RAHMAH MEDIKA
No Jabatan Jumla
h
1 Direktur 1
Pejabat Struktural (Kabid, Kepala
2 Bidang/Bagian, kasubag) 8

3 Perawat (1 Perawat : 2 TT) 36


4 Bidan 12
5 Apoteker 2
6 Asisten Apoteker 6
7 Analis Laboratorium 3
8 Resepsionis 3
9 Administrasi 2
10 Ahli Gizi 3
11 Tenaga Kebersihan 4
12 Satpam 6
13 Loundry 2
Total 88

4.3.1 Job Description


Peran dan Tanggung Jawab dari masing-masing personel digambarkan
sebagai berikut :
1) Direktur Rumah Sakit
a) Bertanggung jawab dalam perencanaan, keputusan, monitoring
kegiatan, dan membuat laporan review dan evaluasi.
b) Memilih karyawan, membentuk dan mengkoordinasikan kegiatan di
rumah sakit.
c) Melakukan kontrol pelaksanaan kegiatan sehingga berjalan sesuai
dengan rencana dan mencapai sasaran kegiatan.

2) Satuan Pengawas Internal


a) Memberikan masukan dan pertimbangan yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan kegiatan di RS
b) Memberikan penjelasan dan jawaban yang berkaitan dengan
permasalahan yang diketemui dalam pelaksanaan kegiatan di rumah
sakit.
3) Kepala Bidang Pelayanan Medis
a) Bertanggung jawab dalam pelayanan medis.
b) Menyediakan semua kebutuhan penunjang medis.
c) Melaporkan semua perkembangan dan permasalahan yang
diketemui berkaitan dengan bidang medis kepada direktur rumah
sakit.
4) Kabag Umum
a) Bertanggung jawab dalam Pembelian kebutuhan proyek, penentuan
staff dan karyawan yang dibutuhkan.
b) Melakukan penyebaran informasi mengenai perkembangan dan
permasalahan kegiatan di rumah sakit.
c) Mengadakan pendidikan dan pelatihan yang diperlukan.
d) Bertanggung jawab dalam hal keuangan proyek, pengelolaan dana
dan pengawasan pemakaian dana.
e) Melakukan analisa keuangan untuk semua hal yang berkaitan
dengan kegiatan di rumah sakit.
f) Melaporkan semua perkembangan dan permasalahan yang
diketemui berkaitan dengan keuangan kegiatan kepada direktur
rumah sakit.
g) Melaporkan semua perkembangan dan permasalahan yang
diketemui berkaitan dengan bidang SDM dan umum kepada direktur
rumah sakit.
5) Kabid Keperawatan
a) Menyediakan semua kebutuhan keperawatan.
b) Melaporkan semua perkembangan dan permasalahan yang
diketemui berkaitan dengan bidang keperawatan kepada direktur
rumah sakit.

6) Departemen Keuangan (D. Keu)

Setelah pengaturan struktur, hal yang dibutuhkan selanjutnya


adalah penempatan tenaga dengan latar belakang pendidikan yang sesuai
dengan posisi-posisi dalam struktur organisasi tersebut. Rencana
penempatan tenaga dengan latar belakang pendidikannya untuk posisi
dalam struktural maupun fungsional disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 4.7 Kualifikasi Pendidikan Jabatan Struktural dan Fungsional RS
No JABATAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN
I STRUKTURAL
Direktur Dokter + S2 Kesehatan
Kepala Bidang Yanmed S1 kesehatan/dokter
Kepala Bidang Keperawatan S1 Keperawatan
Kepala Bidang Penunjang Medis S1 kesehatan/dokter
Kabag Umum S1 Manajemen
Kasubag Keuangan S1 Akuntansi
II FUNGSIONAL
Instalasi rawat inap
Kepala Ruangan S1 Keperawatan
Perawat D3 Keperawatan
Perinatologi dan ICU
Kepala ruangan S1 Keperawatan
Perawat D3 Keperawatan
Instalasi Rawat Jalan
Dokter umum S1 profesi-dokter
Dokter spesialis Spesialis terkait
Dokter gigi S1 profesi – dokter gigi
Perawat dan Perawat Gigi D3 Keperawatan
Resepsionis dan Administrasi D3 Adminstrasi
IGD
Dokter S1 profesi – dokter
Perawat D3 Keperawatan
Ruang Operasi
Dokter anestesi Spesialis anestesi
Perawat anestesi D3 perawat anestesi
Asisten operasi D3 perawat
Gizi
Ahli Gizi D3 gizi
Pemasak SMK tata boga
Farmasi
Apoteker S1 Profesi-apoteker
Asisten Apoteker D3 Farmasi
Pelaksana Farmasi SMK Farmasi
Sanitary
Sanitarian D3 Kesehatan Lingkungan
Laundry
Pelaksanan laundry SMA/SMK

Rekam Medis
Perekam Medis D3 Rekam Medik
Pemeliharaan Sarana/Teknisi
Teknisi D3 Elektromedik
Keamanan
Petugas Keamanan SMA/SMK
Kebersihan
Petugas kebersihan SMA/SMK
Sopir
Sopir ambulance SMA/SMK
Administrasi umum
Staf administrasi umum dan D3 administrasi
kepegawaian
Keuangan
Staf administrasi D3 Akuntansi
Kasir SMK Akuntansi

4.4 PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI


Tahapan rekrutmen dan seleksi secara umum yang akan diberlakukan di RS.
JABAL RAHMAH MEDIKA ini antara lain :

a) Penyampaian informasi lowongan kerja melalui media


b) Menyampaikan pelamaran
c) Seleksi Administratif
d) Seleksi kompetensi untuk pekerja non-administratif
e) Keputusan diterima atau tidak berdasarkan seleksi
f) Pemanggilan untuk wawancara
g) Tes Kesehatan dan Psikotest
h) Keputusan diterima atau tidak berdasarkan seleksi
i) Registrasi pegawai pasca seleksi
j) Penempatan pada unit-unit kerja
k) Form evaluasi kerja
l) Pengembangan SDM / Pelatihan
m) Sistem Kompensasi
n) Ketentuan tentang Pemutusan Hubungan Kerja

4.5 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


Untuk mengorganisir antar bagian agar dapat menghasilkan kinerja yang lebih
efektif dan efisien, manajemen perlu menyiapkan sistem aplikasi pembantu komputer
(software), diantaranya :

a) Aplikasi cash register


b) Inventory control
c) Sistem penggajian karyawan dan data karyawan
d) Aplikasi keuangan
e) Office automation
f) Email system
g) SIRS
Selain peralatan yang telah disebutkan sebelumya, RS. JABAL RAHMAH
MEDIKA juga menggunakan Hospital Management System (HMS) yang sangat banyak
manfaatnya dalam operasional rumah sakit. Beberapa keuntungan menggunakan
software ini adalah :

a) Meningkatkan pelayanan rumah sakit dan dokter kepada pasien


b) Meningkatkan kualitas perhatian kepada pasien
c) Meningkatkan produktifitas perawat
d) Mengontrol biaya yang dibutuhkan

4.6 REKOMENDASI

Berdasarkan analisa pada aspek managemen dan sumber daya manusia, ditinjau
dari sisi analisis stakeholder, manajemen waktu, struktur organisasi perusahaan, job
analysis dan job description, proses rekrutmen dan seleksi, sistem informasi manajemen
dapat ditarik kesimpulah bahwa proyek RS. JABAL RAHMAH MEDIKA ini layak dan
dapat diteruskan.
BAB V
ASPEK HUKUM DAN LEGALITAS

5.1 BADAN HUKUM ORGANISASI

Status badan hukum Perseroan Terbatas merupakan bentuk badan hukum yang sesuai
dengan RS. JABAL RAHMAH MEDIKA. Lebih dipilihnya Perseroan Terbatas sebagai
bentuk perusahaan dibandingkan dengan bentuk yang lain ini dikarenakan relatif sebagai
sarana pengembangan, pengabdian, dan pelayanan kepada masyarakat umum.
Berdasarkan Pasal 1 UUPT No. 40/2007 pengertian Perseroan Terbatas (Perseroan)
adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian,
melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan
pelaksanaannya.
PT merupakan perusahaan yang oleh undang-undang dinyatakan sebagai perusahaan
yang berbadan hukum. Dengan status yang demikian itu, PT menjadi subyek hukum yang
menjadi pendukung hak dan kewajiban, sebagai badan hukum. Hal ini berarti PT dapat
melakukan perbuatan-perbuatan hukum seperti seorang manusia dan dapat pula mempunyai
kekayaan atau utang.

5.2 ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART)

Untuk mengatur kehidupan organisasi pada masa yang akan datang maka perlu
disusun anggaran dasar atau anggaran rumah tangga.

Contoh AD/ART yang dimaksud antara lain :

 Nama Perusahaan : PT. JABAL RAHMAH MEDIKA


 Tempat & Kedudukan : Bungo, Jambi
 Landasan hukum : Pancasila/UUD 1945
 Tujuan : Bergerak dibidang pelayanan kesehatan
masyarakat
 Fungsi : Menyelenggarakan pelayanan medik
spesialistik, pelayanan penunjang
medik, pelayanan instalasi dan
pelayanan perawatan jalan maupun inap
yang dilakukan oleh RS. JABAL
RAHMAH MEDIKA
 Bidang usaha : Pelayanan Kesehatan
 Perlengkapan organisasi : Rapat Pengurus
 Kepengurusan : Pelindung, Penasehat, Pembina, Pengurus
dan Pengawas
 Tahun buku : Berlangsung dari 1 Jan – 31 Des
 Modal Usaha : Rp 100.000.000.000,-
 Jangka waktu berdiri : Tidak terbatas
 Pembubaran : Rapat Pembina, Pengurus dan Pengawas

5.3 JENIS-JENIS PERIJINAN YANG DIPERLUKAN

Secara khusus badan usaha Perseroan Terbatas diatur dalam Undang-Undang No. 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), yang secara efektif berlaku sejak tanggal 16
Agustus 2007. Sebelum UUPT 2007, berlaku UUPT No. 1 Th 1995 yang diberlakukan sejak
7 Maret 1996 (satu tahun setelah diundangkan) sampai dengan 15 Agustus 2007, UUPT
tahun 1995 tersebut sebagai pengganti ketentuan tentang perseroan terbatas yang diatur
dalam KUHD Pasal 36 sampai dengan Pasal 56, dan segala perubahannya(terakhir dengan
UU No. 4 Tahun 1971 yang mengubah sistem hak suara para pemegang saham yang diatur
dalam Pasal 54 KUHD dan Ordonansi Perseroan Indonesia atas saham -Ordonantie op de
Indonesische Maatschappij op Aandeelen (IMA)- diundangkan dalam Staatsblad 1939 No.
569 jo 717.
Unsur-unsur perseroan terbatas, Berdasarkan pengertian tersebut maka untuk dapat
disebut sebagai perusahaan PT menurut UUPT harus memenuhi unsur-unsur:
1. Berbentuk badan hukum, yg merupakan persekutuan modal;
2. Didirikan atas dasar perjanjian;
3. Melakukan kegiatan usaha;
4. Modalnya terbagi saham-saham;
5. Memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UUPT.
Untuk mendirikan suatu perseroan harus memenuhi persyaratan material antara lain:
1. perjanjian antara dua orang atau lebih;
2. Dibuat dengan akta autentik
3. Modal dasar perseroan
4. Mengambilan saham saat perseroan didirikan
Untuk mendirikan PT, harus dengan menggunakan akta resmi ( akta yang dibuat oleh
notaris ) yang di dalamnya dicantumkan nama lain dari perseroan terbatas, modal, bidang
usaha, alamat perusahaan, dan lain-lain. Akta ini harus disahkan oleh menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu Menteri Kehakiman). Untuk mendapat izin
dari menteri kehakiman, harus memenuhi syarat sebagai berikut:
 Perseroan terbatas tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan kesusilaan.
 Akta pendirian memenuhi syarat yang ditetapkan Undang-Undang.
 Paling sedikit modal yang ditempatkan dan disetor adalah 25% dari modal dasar.
(sesuai dengan UU No. 1 Tahun 1995 & UU No. 40 Tahun 2007, keduanya
tentang perseroan terbatas)
Setelah mendapat pengesahan, dahulu sebelum adanya UU mengenai Perseroan
Terbatas (UU No. 1 tahun 1995) Perseroan Terbatas harus didaftarkan ke Pengadilan Negeri
setempat, tetapi setelah berlakunya UU NO. 1 tahun 1995 tersebut, maka akta pendirian
tersebut harus didaftarkan ke Kantor Pendaftaran Perusahaan (sesuai UU Wajib Daftar
Perusahaan tahun 1982) (dengan kata lain tidak perlu lagi didaftarkan ke Pengadilan negeri,
dan perkembangan tetapi selanjutnya sesuai UU No. 40 tahun 2007, kewajiban pendaftaran di
Kantor Pendaftaran Perusahaan tersebut ditiadakan juga.
Sedangkan tahapan pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia (BNRI )
tetap berlaku, hanya yang pada saat UU No. 1 tahun 1995 berlaku pengumuman tersebut
merupakan kewajiban Direksi PT yang bersangkutan tetapi sesuai dengan UU NO. 40 tahun
2007 diubah menjadi merupakan kewenangan/kewajiban Menteri Hukum dan HAM.
Setelah tahap tersebut dilalui maka perseroan telah sah sebagai
badan hukum dan perseroan terbatas menjadi dirinya sendiri serta dapat melakukan
perjanjian-perjanjian dan kekayaan perseroan terpisah dari kekayaan pemiliknya.
Modal dasar perseroan adalah jumlah modal yang dicantumkan dalam
akta pendirian sampai jumlah maksimal bila seluruh saham dikeluarkan. Selain modal dasar,
dalam perseroan terbatas juga terdapat modal yang ditempatkan, modal yang disetorkan dan
modal bayar. Modal yang ditempatkan merupakan jumlah yang disangguppi untuk
dimasukkan, yang pada waktu pendiriannya merupakan jumlah yang disertakan oleh para
persero pendiri. Modal yang disetor merupakan modal yang dimasukkan dalam perusahaan.
Modal bayar merupakan modal yang diwujudkan dalam jumlah uang.
Selama menunggu persetujuan penggunaan nama tersebut, calon pendiri dapat
menyiapkan beberapa hal yang akan dicantumkan dalam akta pendirian Perseroan Terbatas ,
yaitu :
1. Maksud dan tujuan Perseroan Terbatas , secara baku terdiri dari 3 unsur saja,
yaitu : sosial, kemanusiaan, dan keagamaan.
2. Jumlah kekayaan yang dipisahkan dari kekayaan pendirinya yang nantinya akan
diguanakan sebagai modal awal Perseroan Terbatas .
3. Membentuk Susunan Pengurus yang minimal terdiri dari ketua,
sekretaris dan bendahara (pasal 32 ayat2) untuk jangka waktu
kepengurusan selama 5 tahun.
4. Membentuk pengawas (minimal 1 orang), yang merupakan orang
yang berbeda dengan pendiri maupun pengurus (pasal 40 ayat 2 dan
ayat 4).
5. Menyiapkan program kerja Perseroan Terbatas , yang
ditandatangani oleh ketua, sekretaris dan bendahara.

Untuk melengkapi legalitas suatu Perseroan Terbatas , maka


diperlukan ijin-ijin standar yan meliputi :

1. Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) dari


Kelurahan/Kecamatan setempat
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama Perseroan Terbatas
3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Surat Izin Tempat Usaha
(SITU)
PERATURAN YANG TERKAIT DENGAN PENDIRIAN RUMAH SAKIT

1. Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran


2. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
4. Kepmenkes RI No. 1333/Menkes/SK/XII/2009 tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit
5. Permenkes RI No. 1045/Menkes/Per/XI/2006 tentang Pedoman
Organisasi RS di Lingkungan Departemen Kesehatan
6. Permenkes RI No. 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi RS
7. Kode Etik Rumah Sakit (KODERSI) yang memuat rangkuman nilai-
nilai dan norma-norma perumahsakitan guna dijadikan pedoman
bagi semua pihak yang terlibat dan berkepentingan dalam
penyelenggaraan dan pengelolaan perumahsakitan di Indonesia.

PERIJINAN YANG DIPERLUKAN DALAM PENDIRIAN RUMAH SAKIT

Perijinan yang diperlukan dalam pendirian Rumah Sakit berbeda-


beda tergantung dari keputusan pemerintah daerah setempat. Pada
dasarnya ada 2 ijin yang harus dimiliki oleh Rumah Sakit yang
beroperasi, yaitu :

1. Ijin mendirikan Rumah Sakit


2. Ijin menyelenggarakan Rumah Sakit atau Ijin Sementara (Ijin
Operasional Rumah Sakit)

Secara umum, persyaratan yang diperlukan dalam pemuatan


perijinan tersebut adalah :
1. Surat Permohonan
2. Studi Kelayakan dan Master/Strategic Plan
3. FC Akte Pendirian Badan Hukum pemohon
4. FC Sertifikat tanah/surat penunjukan penggunaan lahan
5. Ijin lokasi dari Pemda setempat
6. FC Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)
7. Daftar isian pendirian Rumah Sakit
8. Dokumen UKL-UPL
9. Surat pernyataan tunduk pada peraturan yang berlaku
REKOMENDASI

Berdasarkan analisis pada aspek hukum dan legalitas, ditinjau


dari sisi badan hukum organisasi, AD/ART Perseroan Terbatas , jenis
perijinan maka proyek pembangunan RS. JABAL RAHMAH MEDIKA
ini dapat dikatakan layak.
BAB VI
ASPEK EKONOMI DAN KEUANGAN

KRITERIA ASPEK PEMBIAYAAN

Analisis yang dipakai dalam mencari ukuran yang menyeluruh


sebagai dasar penerimaan atau penolakan suatu proyek yang biasa dipakai
adalah :

1. NPV (Net Present Value)

NPV suatu proyek adalah selisih present value benefit dengan present value
arus biaya. Rumusan NPV adalah
sebagai berikut :

n
A1
NPV = - ∑
Ao +
(1+r)t
t=1

Dengan :

r = Tingkat pengembalian yang disyaratkan (misal : tingkat suku bunga


deposito bersih / setelah dikurangi pajak)
t = Jumlah tahun
Ao = Investasi Awal
A1 = Penerimaan Kas Bersih

Dalam evaluasi suatu proyek, tanda “go” dinyatakan oleh nilai


NPV ≥ 0. Artinya suatu proyek dapat dinyatakan bermanfaat untuk
dilaksanakan bila NPV proyek ≥ 0. Jika nilai NPV = 0, berarti proyek
tersebut mengembalikan persis sebesar social opportunity factor
produksi modal. Jika NPV < 0, maka prloyek tidak bisa
menghasilkan senilai biaya yang dipergunakan dan oleh sebab itu
pelaksanaannya harus ditolak. Hal ini berarti bahwa sumber-sumber
yang seyogyanya dipakai untuk proyek tersebut sebaiknya
dialokasikan pada penggunaan lain yang lebih menguntungkan.

2. Payback Period
Payback period adalah jangka waktu yang dipergunakan untuk
mengembalikan biaya investasi yang ditanamkan pada suatu proyek.
Metode ini digunakan apabila ingin mengetahui berapa lama
jangka waktu yang dipergunakan untuk mengembalikan investasi
yang telah ditanamkan. Suatu investasi dinilai layak atau tidak, jika
investasi memiliki periode waktu pengembalian yang lebih cepat dari
yang dipersyaratkan, apabila tidak ada batas waktu pengembaliannya
maka kriterianya harus meminimalisi periode pengembaliannya.

Payback Period dirumuskan dengan rumus sebagai berikut :

Inv
PP =
estas

Awa

l Kas

Mas

uk

Bersi

h
KELAYAKAN FINANSIAL

Biaya Investasi

Biaya investasi pendirian RS. JABAL RAHMAH


MEDIKA ini sebesar 50 miliar rupiah meliputi pengadaan tanah
(lahan), biaya konstruksi, biaya konsultan, biaya sistem informasi
rumah sakit, pekerjaan elektrikal dan mekanikal, biaya pembelian
peralatan medis maupun non medis, biaya pembelian kendaraan
ambulance dan kendaraan operasional serta biaya operasional
rumah sakit tahun pertama.

Pemasukan (Cash Flow)

Rawat Inap

Pemasukan diperoleh dari rawat inap meliputi


rawat inap Klas I, II, III, R. Operasi, UGD,
R.ICU,Neonatus, PICU, R. Persalinan

Tabel 6.2 Biaya Pelayanan Rawat Inap

KLAS RAWAT INAP TARIF/TT/HARI


R. VIP Rp 800.000
R. Klas I Rp 550.000
R. Klas II Rp 275.000
R. Klas III Rp 135.000

Untuk mengetahui jumlah pasien rawat inap


digunakan asumsi bahwa pada 2 tahun pertama pasien
rawat inap sebesar 40% dari tempat tidur yang ada.
Selanjutnya pada tahun ketiga dan tahun selanjutnya
60%, pada tahun ketujuh dan kedelapan 70%.

Poliklinik (Rawat Jalan)

Pemasukan dari pasien rawat jalan (poliklinik)


pada manajemen rumah sakit adalah pemasukan
setelah dikurangi biaya pemeriksaan dokter spesialis.

Operasi

Asumsi jumlah pasien operasi sama dengan


asumsi jumlah pasien rawat inap.

Laboratorium

Penghasilan yang dihasilkan dari aktivitas


laboratorium adalah pendapaan bersih yang diterima
pihak manajemen rumah sakit dikurangi kebutuhan
biaya lainnya.

Farmasi

Penghasilan yang dihasilkan dari aktivitas


farmasi adalah pendapatan bersih yang diterima pihak
manajemen rumah sakit dikurangi kebutuhan biaya
pembelian obat.

Pengeluaran (Cash Outflow)

Pengeluaran rumah sakit tiap bulan terdiri dari beberapa


komponen yang ditunjukkan oleh tabel di bawah ini :

Tabel 6.3 Biaya Pemeliharaan dan Operasional

BIAYA per TOTAL per


NO PENGELUARAN BLN TAHUN
( (
Rp) Rp)
1 Biaya Pemeliharaan 20.000.000 240.000.000
2 Biaya Listrik 50.000.000 600.000.000
3 Biaya Telepon 5.000.000 60.000.000
4 Biaya Dapur 40.000.000 480.000.000
5 Biaya Administrasi 20.000.000 240.000.000
6 Gaji Karyawan 300.000.000 3.600.000.000
7 Lain-lain 20.000.000 240.000.000
TOTAL 455.000.000 5.460.000.000

Pada tahun operasional dan pemeliharaan ini diasumsikan


pada setiap tahunnya mengalami kenaikan sebesar 10%.

REKOMENDASI

Berdasarkan analisis pada aspek ekonomi dan keuangan,


ditinjau dari perkiraan modal, perkiraan biaya investasi, proyeksi
keuangan dan penilaian atas investasi, maka proyek RS. JABAL
RAHMAH MEDIKA ini dapat dikatakan layak.
B
A
B

V
I
I

K
E
S
I
M
P
U
L
A
N

HASIL ANALISIS ASPEK KELAYAKAN

Berdasarkan uraian dan analisa studi kelayakan yang telah


dijabarkan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa :

1. Segi Pasar, diketahui dari data dan informasi yang ada, pasar masih
cukup besar terhadap kebutuhan kesehatan, sementara keberadaan
pelayanan kesehatan masih terbatas. Sehingga didirikannya RS.
JABAL RAHMAH MEDIKA masih sangat diperlukan untuk bisa
memberikan layanan kesehatan dengan baik di Kab Bungo

2. Segi Perekonomian, pembukaan RS. JABAL RAHMAH MEDIKA


ini dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap
kesehatan. Dan apabila tingkat kesehatan meningkat, maka akan
meningkat pula kemampuan serta daya saing bangsa secara
keseluruhan. Hal ini seiring dengan tujuan rencana pembangunan
jangka menengah dan panjang Kabupaten Bungo yaitu
meningkatkan derajat kesehatan mashyarakat yang ditandai dengan
meningkatnya kualitas dan jangkauan layanan kesehatan serta
perlindungan kesehatan (universal coverage insurance) terutama
bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.

3. Segi Hukum, RS. JABAL RAHMAH MEDIKAmemiliki dasar


hukum yang kuat, yaitu PT. JABAL RAHMAH MEDIKA diakui
sebagai Badan Hukum yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan
telah memenuhi prosedur perizinan dan penyelenggaraan Rumah
Sakit.

4. Segi Produk, RS. JABAL RAHMAH MEDIKA menyediakan


fasilitas kesehatan yang khas kepada pasiennya. Terdiri dari empat
produk utama yaitu rawat inap, pelayanan medis (poliklinik),
perawatan intensif dan penunjang medis. Dengan mengunggulkan
pada aspek kenyamanan dan pelayanan.

5. Segi Teknologi, RS. JABAL RAHMAH MEDIKA menggunakan


alat medis yang berstandar dan modern. Selain mesin peralatan
medis, RS. JABAL RAHMAH MEDIKA juga menggunakan
teknologi sentuhan pribadi dimana tingkat kenyamanan perawatan
kepada pasien lebih terasa.
6. Segi Lokasi, lokasi tempat RS. JABAL RAHMAH MEDIKA ini
berdiri di perumahan padat penduduk dan pusat pemerintahan yang
merupakan lokasi yang sangat strategis.

7. Segi Manajemen SDM, mempekerjakan tenaga medis yang ahli


dibidangnya dengan gaji ditawarkan telah disesuaikan dengan latar
belakang, pengalaman dan budget perusahaan.

8. Segi Penawaran, tingkat permintaan masih lebih tinggi


dibandingkan dengan tingkat penawaran yang ada.

9. Segi Promosi dan Service yang ditawarkan, RS. JABAL RAHMAH


MEDIKA menawarkan pelayanan kesehatan yang memuaskan
dengan harga yang terjangkau, desain interior yang modern
membuat pasiennya tidak merasa berada di rumah sakit yang
membuat tingkat kenyamanan semakin tinggi.

10. Segi Keuangan, biaya-biaya, kewajiban dan harta yang digunakan


sebanding dengan modal yang ada. Modal yang digunakan adalah
mayoritas modal Perseroan Terbatas sendiri.

11. Segi Penilaian Investasi, berdasarkan parameter penilaian investasi,


RS. JABAL RAHMAH MEDIKA memiliki tingkat pengembalian
investasi yang cukup menguntungkan dan relatif aman dari analisa
sensitivitas.

PENUTUP

Feasibility study (studi kelayakan) adalah untuk menentukan


kelayakan suatu proyek, dalam hal ini untuk mengetahui tingkat
kelayakan pembangunan Rumah Sakit di daerah Bungo. Dalam
prosesnya terdapat beberapa aspek yang dinilai diantaranya aspek pasar
dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen dan
organisasi, aspek hukum dan legalitas serta aspek ekonomi dan
keuangan.

Anda mungkin juga menyukai