Anda di halaman 1dari 8

KRITISI JURNAL

TEMA : ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK

Mata kuliah : Administrasi Kebijakan Kesehatan


Dosen : Dr. P. A. Kodrat Pramudho, SKM., M. Kes

Disusun Oleh :

MUHAIMIN FANSURI
NPM : 226131023

Program Magister Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Mitra Indonesia
Bandar Lampung, 2023

1
DATA JURNAL

 Judul Jurnal : Overcoming the COVID-19 Pandemic in Indonesia : A Science, Technology, and
Innovation (STI) Policy Perspective
 Penulis : Prakoso BP (UNPAD, BRIN), Ida Widianingsih (UNPAD), Sinta Ningrum (UNPAD),
Suryanto (UNPAD), Yan Rianto (BRIN)
 Jurnal : Health Policy and Technology
 Terindeks : Scopus
 Publisher : Elsevier
 Cite Score : 10
 Doi : https://doi.org/10.1016/j.vhri.2019.05.005
 Artikel tersedia online 3 Juli 2022

Item Rekomendasi
(a) Pada judul secara eksplisit sudah menjelaskan maksud dari
penelitian. Dengan mudah pembaca dapat mengetahui isi jurnal
Judul dan Abstrak
mengenai cara mengatasi engatasi Pandemi COVID-19 di Indonesia
menurut perspektif kebijakan keilmuan, teknologi, dan inovasi.

2
(b) Abstrak terstruktur dan sudah menyertakan latar belakang penelitian,
hasil, dan kesimpulan. Sehingga pembaca sudah dapat memahami
artikel dengan membaca abstrak. Namun dalam dalam abstrak tidak
menjelaskan kelemahan penelitian ini.
Pendahuluan

Pada latar belakang dijelaskan angka terkonfirmasi Covid-19 dan


penanganan yang belum tepat. Kemungkinan dampak yang terjadi dalam
jangka Panjang, dan peran dari kepemimpinan dalam mengatasi masalah
ini dari berbagai hasil riset sebelumnya serta gambaran penanganan
kasus di negara lain. Pemerintah Indonesia yang mengalami masalah
Latar Belakang
terkait pelayanan kesehatan, penemuan kasus, kemampuan keuangan
negara, dan penurunan kegiatan ekonomi. Selain itu, pandemi
menghadirkan masalah baru yang muncul dari pasar tenaga kerja hingga
penurunan daya beli masyarakat, perubahan pola konsumsi, dan PHK
besar-besaran.
Tujuan penelitian sudah dinyatakan secara spesifik. “This article
presents the efforts through research and innovation policy or
particularly acknowledge as science, technology, and innovation (STI)
Tujuan
policy. STI refers to a strategic component of the post pandemic agenda
in the field of public health, aiming to prepare the community in
responding the future emergencies efficiently”.
Kajian ini menggunakan analisis naratif, berdasarkan analisis isi beserta
kerangka pelaksanaan riset dan inovasi, mengacu pada seluruh kebijakan
nasional, mulai dari Keputusan Republik Indonesia hingga Peraturan
Menteri. Periode penerbitan regulasi dimulai sejak awal tahun 2020
hingga Juli 2021. Ketiga aspek implementasi kebijakan tersebut
dilaksanakan untuk memberikan pemahaman yang utuh tentang
Metode
kerangka analisis berbasis empiris, meliputi:
1) perangkat hukum, menyangkut aspek hukum yang mendasarinya;
2) seting kelembagaan, mengenai struktur dan fungsi organisasi yang
bersangkutan, serta aktor- aktor yang terkait dengan struktur,
hubungan, dan interaksi antar aktor; dan
3) mekanisme operasional, mengenai pola, metode dan prosedur serta

3
proses implementasi dalam penerapan praktis.

Penyajian simple, mudah difahami dan sesuai dengan struktur isi dalam
Respon terhadap penulisan pendahuluan. Runtutan fenomena dan fakta dijelaskan secara
isi Pendahuluan runtut dalam skala besar (dunia) dan mengerucut ke daerah studi di
Indonesia. Penelitian sebelumnya juga dipaparkan di dalam artikel ini.

Hasil
a) Merujuk pada kebijakan STI yang diamati, khususnya yang terkait
dengan pelaksanaan penelitian dan pengembangan dalam upaya
penanganan COVID-19 di Indonesia, maka 9 regulasi terkait
pandemi terdiri dari 1 peraturan berbentuk Peraturan Presiden, 1
peraturan berbentuk Keputusan Presiden, 1 peraturan berbentuk
Instruksi Presiden dan Peraturan Menteri Keuangan, 1 peraturan
pengadaan barang/jasa pemerintah lembaga kebijakan, dan 4
Keputusan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Inovasi Nasional Republik Indonesia. Jika dilihat
dari tahun penerbitannya, 2 peraturan ditetapkan pada tahun 2021,
dan 7 peraturan ditetapkan pada tahun 2020, menandakan tahun
pertama upaya pemerintah untuk mengatasi pandemi COVID-19 di
Indonesia dengan menonjolkan kebijakan penelitian dan
Regulasi
pengembangan.
b) Pada tahun 2020 hingga Juli 2021 ditetapkan dua kebijakan penting
STI untuk mengatasi pandemi COVID-19 di Indonesia dengan
membentuk konsorsium riset dan inovasi untuk percepatan
penanganan COVID-19 di bawah koordinasi Menristek/Kepala
Badan Riset dan Inovasi Nasional pada tahun 2020, dan dengan
pembentukan Tim Nasional Pengembangan Vaksin COVID-19 oleh
Presiden Republik Indonesia pada tahun 2020. Konsorsium riset dan
inovasi bertugas: (1) menyusun rencana kerja dan langkah- langkah
strategis yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian,
pengembangan, pengkajian, dan penerapan terkait upaya
penanggulangan COVID-19; (2) melakukan penelitian,
pengembangan, pengkajian, dan implementasi terkait upaya

4
penanganan COVID-19 ; (3) memanfaatkan potensi sumber daya
yang dimiliki anggota konsorsium; (4) pengelolaan dan pertukaran
data dan informasi yang diperlukan oleh anggota konsorsium secara
berkala mengenai kerahasiaan dan kepentingan negara kesatuan
Republik Indonesia, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; (5) pelaksanaan hasil pengembangan, penilaian, dan
implementasi terkait dengan upaya penanganan dengan COVID-19
untuk kepentingan masyarakat dengan mencegah, mendeteksi, dan
menanggapi COVID-19; (6) mengembangkan dan memproduksi
hasil penelitian dan pengembangan sesuai kapasitas anggota
konsorsium dari industri, dan (7)) mensosialisasikan, mendidik dan
menyebarluaskan penelitian dan hasil inovasi kepada masyarakat.
c) Regulasi yang dihasilkan:
- Peraturan Presiden (PERPRES) Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor
99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan
Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona
Virus Disease 2019 (COVID 19).
- Keputusan Presiden (KEPRES) Republik Indonesia Nomor 18
Tahun Tahun 2020 tentang Tim Nasional Percepatan
Pembangunan Vaksin Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
- Instruksi Presiden (INPRES) Republik Indonesia Nomor 4
Tahun 2020 tentang Pemfokusan Kembali Kegiatan, Realokasi
Anggaran, dan Pengadaan Barang dan Jasa Dalam Rangka
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-
19)
- Peraturan Menteri (PERMEN) Keuangan Nomor
92/PMK.04/2021 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 34/PMK.04/2020 tentang Pemberian
Fasilitas Kepabeanan dan/atau Cukai Dan Perpajakan Atas
Barang Impor Dalam Rangka Penanganan Pandemi Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19)
- Peraturan Badan Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

5
(PERLEM) Nomor 7 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Badan Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Nomor 11 Tahun 2018 Tentang Katalog Elektronik
- Keputusan Menteri (KEPMEN) Riset dan Teknologi/Kepala
Balai Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia
Nomor 150/M/KPT/2020 tentang Pedoman Penilaian dan
Pemberitahuan Pencantuman Produk Inovasi di Bidang
Elektronika Katalog Produk Inovasi
- Keputusan Menteri (KEPMEN) Riset dan Teknologi/Kepala
Balai Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia
Nomor 151/M/KPT/2020 tentang Penilaian dan Pemberitahuan
Komite Pencantuman Produk Inovasi di Bidang Elektronika
Katalog Produk Inovasi
- Keputusan Menteri (KEPMEN) Riset dan Teknologi/Kepala
Balai Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia
Nomor 118/M/KPT/2020 tentang Kantor Pengelola Proyek
(PMO) untuk pelaksanaan Konsorsium Riset dan Inovasi dalam
rangka percepatan penanganan COVID-19
- Keputusan Menteri (KEPMEN) Riset dan Teknologi/Kepala
Balai Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia
Nomor 68/M/KPT/2020 tentang Riset dan Inovasi Konsorsium
Percepatan Penanganan COVID-19

Kelebihan :
Respon terhadap Tampilan hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel serta penjelasan
Hasil mengenai regulasi sangat mudah difahami dan sudah sesuai dengan
tujuan penulisan artikel

Pembahasan
1. 9 kebijakan yang merupakan respon pemerintah Indonesia dalam
hal riset dan inovasi dalam penanganan pandemi COVID-19, yang
dibagi lagi menjadi dua kategori level kebijakan, yang terdiri dari: 3
peraturan berupa kebijakan presiden (Presiden Keppres No 14
Tahun 2021, Keppres No 18 Tahun 2020, dan Inpres No 4 Tahun

6
2020). Sedangkan kategori kedua ditempati oleh kebijakan berupa
Keputusan Menteri/Pejabat setingkat Menteri (ada enam peraturan,
antara lain: Permen No. 92/PMK.04/2021, Perlem No. 7/2020,
Permen No. Nomor 150/M/KPT/2020, Keputusan Menteri Nomor
151/M/KPT/2020, Keputusan Menteri Nomor 118/M/ KPT/2020,
dan Keputusan Menteri 68/M/KPT/2020).
2. Aspek kedua yang menjadi perhatian terletak pada mekanisme
operasional dengan menitikberatkan pada kajian etiologi terjadinya
bersamaan imunisasi vaksin COVID-19 pasca COVID-19 di
Indonesia, pemberian fasilitas kepabeanan, cukai dan perpajakan
terhadap sejumlah barang impor, pemanfaatan riset laboratorium
dan peluang produk penelitian dan inovasi dari para peneliti di
Indonesia
3. Pemerintah memperhatikan aspek hukum dengan
menginstruksikan Menteri Kesehatan untuk mempercepat
pendaftaran alat kesehatan yang belum memiliki nomor registrasi,
sehingga mampu beredar di pasaran, termasuk produk hasil
penelitian
4. Sebagai hasil dari respon pemerintah di bidang riset dan inovasi,
para peneliti dan perekayasa yang tergabung dalam Konsorsium
COVID-19 telah menginisiasi solusi berupa 50 inovasi penanganan
COVID-19. Solusi yang dihasilkan berupa produk atau instrumen
pencegahan penularan COVID-19, instrumen skrining dan
diagnostik, alat kesehatan dan penunjang, serta terapi dan obat-
obatan.

Kelebihan dalam pembahasan sudah sesuai dengan tujuan penulisan,


Respon terhadap penulisan terstruktur dan mudah difahami. Kelemahan dari pembahasan
Pembahasan ini tidak menjelaskan kendala dalam implementasi pelaksanaan
kebijakan yang dikeluarkan
Sejak COVID-19 menjadi pandemi global, pemerintah Indonesia pun
merespons dengan menetapkan pandemi COVID-19 sebagai bencana
Kesimpulan
nasional sehingga memerlukan pendekatan khusus. Pendekatan khusus
dibuktikan dengan dikeluarkannya regulasi di bidang riset dan inovasi

7
penanganan COVID-19 yang dikenal dengan Kebijakan STI dalam
COVID-19.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pengaturan kelembagaan
mendominasi 44,4% peraturan Kebijakan IMS. Hasil ini menunjukkan
bahwa aspek kelembagaan diprioritaskan untuk penanganan pandemi
COVID-19 di Indonesia dari perspektif Kebijakan STI. Implementasi
kebijakan yang ada diharapkan dapat berkontribusi pada percepatan riset
dan inovasi di bidang kesehatan yang dihasilkan dengan menghasilkan
50 produk riset dan inovasi yang mencerminkan kejadian pandemi
COVID-19 di Indonesia
Kelebihan dalam artikel ini adalah menjelaskan keterbatasan yang tidak
Respon terhadap menguraikan variabel (hubungan antar aktor dalam quadruple helix
Kesimpulan dalam mengatasi pandemi COVID-19 di Indonesia). Memberikan saran
untuk memasukkan variabel tersebut dalam penelitian selanjutnya.
Pustaka yang digunakan sebagai rujukan sangat kuat. Terdiri dari 30
Daftar Pustaka
sumber yang relevan serta kekinian (tahun terbaru)

Anda mungkin juga menyukai