Anda di halaman 1dari 49

Dukungan Psikososial Dan

Kesehatan Jiwa Dengan PFA


Pada Kejadian Bencana

dr. Ratna Istiastuti, Sp.KJ, M.Kes


Dukungan Kesehatan Jiwa Dan
Psikososial (DKJPS)
Istilah dalam situasi kedaruratan seperti wabah COVID-19, yang berarti
dukungan jenis apa pun dari luar atau lokal yang bertujuan melindungi atau
meningkatkan kesejahteraan psikologis dan/atau mencegah atau menangani
kondisi kesehatan jiwa.

Dilakukan pendekatan biologis dan pendekatan sosiokultural di bidang kesehatan,


sosial, pendidikan dan komunitas, serta untuk 'menggaris bawahi perlunya
pendekatan-pendekatan yang beragam dan saling melengkapi dalam memberikan
dukungan yang sesuai.
Piramida Penanganan Psikososial Bencana
Respons Kesehatan Jiwa Dan Psikososial Untuk
COVID-19

■ Dalam wabah apa pun, wajar jika orang merasa tertekan dan khawatir. Respons umum
dari orang-orang yang terdampak (baik secara langsung atau tidak) antara lainTakut jatuh
sakit dan meninggal
■ Tidak mau datang ke fasilitas layanan kesehatan karena takut tertular saat dirawat
■ Takut kehilangan mata pencaharian, tidak dapat bekerja selama isolasi, dan dikeluarkan
dari pekerjaan
■ Takut diasingkan masyarakat/dikarantina karena dikait-kaitkan dengan penyakit (seperti
rasisme terhadap orang yang berasal dari, atau dianggap berasal dari, tempat-tempat
terdampak)
Respons Kesehatan Jiwa Dan Psikososial Untuk COVID-19….

■ Merasa tidak berdaya untuk melindungi orang-orang terkasih dan takut kehilangan orang-
orang terkasih karena virus yang menyebar
■ Takut terpisah dari orang-orang terkasih dan pengasuh karena aturan karantina
■ Menolak untuk mengurusi anak kecil yang sendirian atau terpisah, penyandang disabilitas
atau orang berusia lanjut karena takut infeksi, karena orang tuanya atau pengasuhnya
dikarantina
■ Merasa tidak berdaya, bosan, kesepian dan depresi selagi diisolasi
■ Takut mengalami pengalaman wabah sebelumnya
Kedaruratan Memang Selalu Membuat Tertekan, Tetapi Faktor
Penyebab Tekanan Khusus Wabah COVID-19 Dapat Mempengaruhi
Masyarakat, Seperti:

■ Risiko terinfeksi dan menginfeksi orang lain, terutama jika cara penularan COVID-19
belum 100% diketahui
■ Gejala umum seperti masalah kesehatan lain (mis., demam) bisa disalahartikan sebagai
COVID-19 dan menyebabkan rasa takut terinfeksi
■ Pengasuh dapat makin khawatir akan anak-anaknya yang mereka tinggal di rumah sendiri
(karena sekolah tutup) tanpa asuhan dan dukungan yang tepat
■ Risiko penurunan kesehatan fisik dan jiwa pada kelompok-kelompok, yang rentan seperti
orang berusia lanjut (Intervensi 1) dan penyandang disabilitas (Intervensi 2), jika
pengasuh dikarantina dan tidak ada layanan dan dukungan lain.
■ Selain itu, bagi tenaga kesehatan garis depan (termasuk perawat, dokter pengemudi ambulans, petugas
identifikasi kasus, dan lainnya) faktor penyebab stres tambahan selama wabah COVID-19 bisa jadi
lebih berat:
■ Stigmatisasi terhadap orang yang menangani pasien COVID-19 dan jenazahnya
■ Langkah-langkah biosecurity yang ketat: ƒ alat perlindungan yang membatasi gerak
■ ƒIsolasi fisik mempersulit upaya menolong orang yang sakit atau tertekan
■ ƒKesiagaan dan kewaspadaan yang terus-menerus
■ ƒProsedur ketat melarang tindakan spontan dan sesuai pilihan
■ Tuntutan pekerjaan yang lebih tinggi, termasuk waktu kerja yang lama
■ Jumlah pasien yang meningkat dan praktik terbaik yang terus berubah
■ Seiring perkembangan informasi tentang COVID-19 semakin sulit mendapatkan dukungan sosial
karena jadwal kerja yang padat dan adanya stigma masyarakat terhadap petugas garis depan
■ Kurang kesempatan dan tenaga untuk perawatan dasar bagi dirinya sendiri
■ Kurang informasi tentang paparan jangka panjang pada orang-orang yang terinfeksi COVID-19
■ Rasa takut petugas garis depan akan menularkan COVID-19 ke teman dan keluarga karena bidang
pekerjaannya
■ Rasa takut, kekhawatiran dan faktor penyebab tekanan yang terus ada di masyarakat selama wabah
COVID-19 dapat menyebabkan konsekuensi jangka panjang di tengah masyarakat dan keluarga
■ Melemahnya hubungan sosial, dinamika lokal dan ekonomi
■ Stigma terhadap pasien yang selamat sehingga ditolak masyarakat
■ Kemungkinan timbulnya amarah dan permusuhan terhadap pemerintah dan tenaga garis depan
■ Kemungkinan rasa ragu atas informasi dari pemerintah dan otoritas lain
■ Kemungkinan kambuhnya gangguan kesehatan jiwa dan penyalahgunaan obat dan akibat-akibat
negatif lain karena orang menghindari fasilitas kesehatan atau tidak dapat menjangkau tenaga
kesehatan
Rumor umum tentang COVID-19 antara lain:
1. Virus hanya menyerang orang tua saja, bukan orang muda dan anak-
anak
2. Virus dapat ditransmisikan melalui hewan peliharaan dan orang harus
meninggalkan hewan peliharaan mereka
3. Penggunaan cairan pencuci mulut, antibiotik, rokok, dan minuman
keras beralkohol tinggi dapat membunuh COVID-19
4. Penyakit ini dibuat manusia dan COVID-19 merupakan senjata biologis
yang dirancang untuk menyerang kelompok tertentu.
5. Adanya kontaminasi makanan yang akan menyebarkan virus
6. Hanya orang dari etnis atau budaya tertentu yang menyebarkan virus
STIGMA SOSIAL

• Stigma sosial dan diskriminasi sosial dapat dikaitkan


dengan COVID-19, misalnya terhadap orang-orang
yang pernah tertular, keluarganya dan tenaga kesehatan
dan petugas garis depan lain yang pernah merawat.
• Harus diambil langkah-langkah untuk menghadapi
stigma dan diskriminasi
• Di setiap fase tanggap darurat COVID-19. Perhatian
yang wajar harus diberikan untuk membantu integrasi
orang-orang yang pernah terdampak COVID-19.
MOTIVASI PASIEN
TERKONFIRMASI COVID-19
• Untuk gambaran yang lebih positif beberapa orang mungkin memiliki pengalaman
positif seperti merasa bangga menemukan cara mengatasi tekanan dan bertahan
 Contoh:
 Kegiatan DKJPS masyarakat selama wabah COVID-19 antara lain:
1.Menjaga hubungan sosial dengan orang dalam isolasi, melalui
telepon atau pesan singkat
2.Membagikan informasi faktual yang penting dengan masyarakat,
terutama orang-orang yang tidak menggunakan media sosial
3.Menjaga dan mendukung orang yang terpisah dari keluarga dan
pengasuh
Prinsip - Prinsip Umum Respons DKJPS
Terhadap COVID-19
■ Orang-orang yang menunjukkan gejala-gejala COVID-19 selama dirawat inap
di fasilitas kesehatan jiwa harus mendapatkan kualitas perawatan dan dukungan
yang sama baiknya dengan orang lain.
■ Program kesehatan jiwa, pelayanan dan kesejahteraan sosial, pusat pendidikan
nasional dan organisasi lokal pemerintah dan nonpemerintah dapat dan perlu
memainkan peran dalam tanggapan DKJPS.
REAKSI PSIKOLOGIS
PIRAMIDA PENANGANAN PSIKOLOGIS
KONDISI YANG DICIPTAKAN PFA
• SAFETY (rasa aman)
•CALMING (tenang & nyaman)
•CONNECTEDNESS TO OTHERS
(tidak sendiri, ada dukungan sosial)
•SELF-EFFICACY –EMPOWERMENT (sikap positif pada diri penyintas, merasa
mampu)
•HOPEFULNESS (harapan)

SAFETY –FUNCTION –ACTION (AMAN-FUNGSI-AKSI)


Hal Yang Diharapkan Dari
Pendamping PFA

• Observasi secara santun (Observasi>>> Wawancara)


• Fokus perhatian pada reaksi & interaksi penyintas dalam setting
• Mendemonstrasikan ketenangan & berpikir dengan jelas
(menjadi model bagi penyintas)
• Sensitif terhadap budaya & keragaman yang ada
• Memperhatikan kelompok yang beresiko tinggi
Memulai
Kontak &
Keterlibatan
• Berespons terhadap kontak yang
dimulai oleh penyintas.
• Memulai kontak dengan cara yang
non-intrusive, compassionate & helpful
sehingga tidak menimbulkan
penolakan.
Hal Yang Dilakukan Dalam Memulai
Kontak & Keterlibatan
• Prioritas pertama pada penyintas yang mendatangi anda
• Memperhatikan aspek budaya dalam memulai kontak, mis: seberapa dekat
jarak anda berdiri dengan penyintas, seberapa banyak kontak mata.
• Peka terhadap tanda yang ditampilkan penyintas akan kebutuhan personal
space
• Hindari asumsi bahwa apa yang anda lakukan akan ditanggapi secara
positif/penyintas bereaksi positif pada anda.
• Hargai keputusan penyintas yang menolak bantuan anda
2 Hal Penting Dalam Memulai Kontak

PRESENCE : EMPATI :

Hadir, berada secara fisik & Mempersepsikan, mengenali berbagai


emosional reaksi penyintas, mendengar aktif
MODEL SFA
TARGET HASIL STRATEGI
(keadaan yang diharapkan dari penyintas) (hal yang dilakukan pendamping)

SAFEGUARD Melindungi dari bahaya


SAFETY
SUSTAIN memenuhi kebutuhan dasar

COMFORT menenangkan, stabilisasi


FUNCTION
CONNECT menghubungkan dengan dukungan sosial

ADVISE melakukan edukasi


ACTION
ACTIVATE memfasilitasi partisipasi
Traveller
Creative Presentation

Memenuhi Melindungi,
mengamankan
SAFETY: penyintas dari
bahaya, resiko,
Safeguard menawarkan upaya
perlindungan.

Lorem Ipsun | www.lorem,com


Traveller
Creative Presentation
Kebutuhan Penyintas: Safeguard
• Keamanan & keselamatan
• Perlindungan dari ekspos pengalaman traumatis
• Persepsi yang akurat tentang keamanan &
keselamatan diri
• Intervensi untuk perilaku beresiko tinggi
membahayakan keselamatan

Lorem Ipsun | www.lorem,com


Traveller
Creative Presentation

Memenuhi kebutuhan dasar dan


Memenuhi pokok penyintas:

SAFETY: Kebutuhan penyintas -> Sustain


- Kepastian akan pemenuhan
Sustain kebutuhan dasar untuk tetap
survive

Lorem Ipsun | www.lorem,com


MODEL SFA
TARGET HASIL STRATEGI
(keadaan yang diharapkan dari penyintas) (hal yang dilakukan pendamping)

SAFEGUARD Melindungi dari bahaya


SAFETY
SUSTAIN memenuhi kebutuhan dasar

COMFORT menenangkan, stabilisasi


FUNCTION
CONNECT menghubungkan dengan dukungan sosial

ADVISE melakukan edukasi


ACTION
ACTIVATE memfasilitasi partisipasi
Traveller
Creative Presentation

Kebutuhan Kepastian akan pemenuhan


penyintas: kebutuhan dasar untuk
tetap survive
SURVIVE

Lorem Ipsun | www.lorem,com


Traveller
Creative Presentation

•Penurunan perasaan tidak nyaman


Kebutuhan •Penurunan level stres
penyintas: •Stabilisasi untuk reaksi negatif yang kuat

COMFORT atau terhambat oleh reaksi negatif tersebut


•Orientasi
•Kenyamanan

Lorem Ipsun | www.lorem,com


Traveller
Creative Presentation Memfasilitasi FUNCTION: Comfort

Memberikan kenyamanan, menenangkan,


mengupayakan kondisi yang lebih stabil pada
penyintas.

Lorem Ipsun | www.lorem,com


Apa Yang Dilakukan?

• Berikan rasa nyaman melalui perilaku verbal & non-verbal pada penyintas
terutama: penyintas yang tampak sangat emosional, penyintas yang berduka
karena kehilangan, penyintas yang sangat terpapar dengan pengalaman
traumatis.
• Mengajarkan keterampilan mengelola stres yang sederhana, misalnya:
mengatur nafas, relaksasi.
• Memfasilitasi ketenangan pada penyintas yang tampak sangat emosional
(stabilisasi).
• Memfasilitasi orientasi terhadap lingkungan sekitar penyintas.
1 2 3
Perilaku non-
Keterampilan yang Komunikasi Tanggapan verbal verbal yang
diharapkan suportif: Verbal yang menyejukkan/ memancarkan
dari pendamping –Non verbal menenangkan kehangatan dan
empatis
Memfasilitasi Menghubungkan penyintas dengan
lingkungan sosial terdekat & bermakna,

FUNCTION: yaitu: keluarga, sahabat dan orang lain yang


dapat ada dikomunitas penyintas dan dapat

CONNECT memberikan bantuan.


Traveller
Creative Presentation Kebutuhan penyintas : CONNECT

• Dekat & relasi dengan orang yang familiar, dapat


dipercaya.
• Memperoleh dukungan untuk menghadapi
situasi sulit

Lorem Ipsun | www.lorem,com


Apa Yang Bisa Dilakukan?

• Jaga keluarga penyintas agar tetap bisa berhubungan satu sama lain.
• Berikan motivasi pada penyintas bahwa sangat dibutuhkan oleh
keluarga.
• Tanyakan padapenyintas adakah pihak ain yang ingin diberitahu
penyintas sehubungan dengan bencana yang sedang terjadi
• “Hadir”
• Bantu mencari informasi pada sumber lain yang menyediakan
informasi yang dibutuhkan penyintas.
MODEL SFA
TARGET HASIL STRATEGI
(keadaan yang diharapkan dari penyintas) (hal yang dilakukan pendamping)

SAFEGUARD Melindungi dari bahaya


SAFETY
SUSTAIN memenuhi kebutuhan dasar

COMFORT menenangkan, stabilisasi


FUNCTION
CONNECT menghubungkan dengan dukungan sosial

ADVISE melakukan edukasi


ACTION
ACTIVATE memfasilitasi partisipasi
Bagaimana Cara
Anda?
• Memberi informasi mengenai apa yang terjadi dan
apa yang akan terjadi serta apa yang harus dilakukan
kepada penyintas setelah terjadinya sakit covid ?
• Memberii nformasi yang akurat kepada keluarga
mengenai reaksi atau penghayatan psikologis seorang
yang menjalani pengobatan akibat Covid 19.
• Mengajarkan cara menghadapi berbagai pengalaman
yang dapat menjalani masa-masa sulit sembuh dari
penyakit Covid 19.
Traveller
Creative Presentation

Memfasilitasi Memberikan bimbingan & informasi

ACTION: (edukasi) pada penyintas mengenai apa

Advise yang terjadi, memvalidasi reaksi


penyintas dan mengajarkan strategi
coping yang relevan.

Lorem Ipsun | www.lorem,com


Traveller
Creative Presentation Kebutuhan Penyintas : ADVISE

• Mengurangi ketidakpastian Informasi tentang


wabah Covid 19.
• Informasi tentang reaksi yang umum dialami
penyintas
• Informasi tentang cara untuk menghadapi
pengalaman sulit & membuat keadaan menjadi
lebih baik.

Lorem Ipsun | www.lorem,com


Apa Yang Dilakukan?

• Gantikan ketidak pastian dengan informasi yang akurat. Berikan


informasi tentang apa yang telah dan akan terjadi serta apa yang
akan dilakukan
• Tenangkan penyintas bahwa reaksi mereka adalah wajar.
• Berikan informasi tentang reaksi stress yang normal.
• Ajarkan keterampilan cara positif menghadapi pengalaman sulit
tersebut.
• Ajarkan penyintas tentang cara yang positif untuk beradaptasi
• Sediakan informasi tentang pemberian/penerimaan dukungan
“ Keterampilan yang
diharapkan
dari pendamping :
Keterampilan
berkomunikasi
dengan jelas, dapat
dipahami.
Memfasilitasi Mendorong penyintas untuk berpartisipasi
dalam proses pemulihan pasca penyembuhan

FUNCTION: covid 19, mendapatkan akses ke sumber


daya yang ada dan membantu penyintas

ACTIVATE lainnya.
Traveller
Creative Presentation Kebutuhan Penyintas : ACTIVATE

• Bimbingan untuk membantu pemulihan


• Kesempatan mendapatkan kembali kendali atas
hidupnya.
• Kesempatan untuk membantu penyintas lainnya.
• Mendapatkan rujukan untuk proses pemulihan
dan layanan dukungan lainnya.
Lorem Ipsun | www.lorem,com
Apa Yang Dilakukan?

• Secepat mungkin dorong penyintas untuk kembali pada rutinitasnya


• Memfasilitasi penyintas untuk memetakan kebutuhannya dan merencanakan aktivitas
untuk memenuhi kebutuhan tersebut
• Bimbing penyintas untuk mengambil langkah awal sederhana menuju pemulihan.
• Libatkan penyintas secara aktif dalam tugas-tugas pemulihan dan perilaku bantu diri
• Berikan kesempatan pada penyintas untuk saling menolong
• Rujuk penyintas pada penyedia layanan pemulihan dan dukungan berdasarkan
kebutuhan
• Rujuk untuk mendapatkan dukungan atau layanan yang tersedia sesuai kebutuhan
penyintas.
1 2
Keterampilan yang Keterampilan
Keterampilan
diharapkan memfasilitasi
memotivasi
pengambilan
dari pendamping keputusan
Pendamping • Menentukan arah untuk yang didampingi
TIDAK : • Memilihkan solusi/jalan keluar untuk
yang didampingi
• Menjadikan masalah yang didampingi
menjadi masalah pendamping
• Hubungan tidak setara antara
pendamping dan yang didampingi.
• Pendamping sebagai FASILITATOR
PERUBAHAN
R E A D M O R E

R E A D M O R E
• Bencana, krisis & situasi darurat dan
dampaknya bagi individu terutama aspek Pengetahuan
psikologis.
Yang Relevan
• Kebutuhan Penyintas Pasca Bencana &
Dalam
pemenuhannya
• Cara/strategi menjadikan diri lebih baik setelah
Melakukan
pengalaman sulit (coping adaptif), termasuk PFA
strategiself-care
• •Konteks sosial& budaya komunitas pasca
wabah.
KETERAMPILAN DALAM PFA
• Keterampilan Intervensi Krisis:
• Komunikasi suportif (Verbal –Nonverbal)
• Deteksi dini  Merujuk
• Mengelola diri dalam situasi sulit
Kualitas Pendamping
PFA Yang Efektif:
1. Pribadi utuh
2. Penguasaan diri
3. Kreatif &Fleksibel
4. Kompetensi dalam keberagaman
5. Energi positif & ketangguhan
6. Mampu bereaksi secara tepat& cepat
7. Potensi untuk bertumbuh
Hal Yang Dilakukan Dalam Konteks
Emergensi:

1.Dukungan langsung kepada penyintas melalui layanan/respons tanggap


darurat: medis, fisik, pendidikan darurat, aktivitas rekreasional.
2.Pendampingan dan penguatan kapasitas relawan sebagai first responder.
3.‘Asesmen’yang memfasilitasi pemulihan.
4.Psikoedukasi tentang normalisasi, memfasilitasi pemulihan.
5.Berjejaring
H A S I L YA N G D I H A R A P K A N

Penguatan kapasitas Pemberdayaan


komunitas dalam individu/komunitas 
memberikan dukungan membantu diri
psikososial. sendiri/komunitasnya.
Traveller
Creative Presentation

Lorem Ipsun | www.lorem,com

Anda mungkin juga menyukai