Anda di halaman 1dari 58

DUKUNGAN PSIKOLOGIS EMY

MAGDALENA,
AWAL (DPA) SST, MSW.
PERISTIWA KRISIS APA YANG MASING-
MASING KITA PERNAH ALAMI DALAM
HIDUP ATAU PEKERJAAN
SIMULASI PERISTIWA KRISIS PADA ANAK
 
Bentuk kelompok (per kelompok 2 orang). Lakukan pemberian dukungan psikologis bagi
anak sesuai dengan skenario yang ada. 1 orang berperan sebagai anak, 1 orang berperan
sebagai pendamping. Observasi proses pemberian dukungan. (Diskusi)

SKENARIO 1: Kelompok Terdampak Krisis

Kebijakan Pandemi Covid 19 mewajibkan orang tua bekerja dari rumah, banyak orang tua
yang PHK, Anak-anak sekolah harus belajar di rumah karena adanya pandemic Covid 19.
Adanya pembatasan kegiatan masyarakat.
Peranan:
Anak yang bosan tinggal di rumah karena tidak bisa belajar di sekolah dan bermain
dengan teman.
Anak yang sering mendapat marah dari orang tua selama di rumah.
Anak yang mendapat kekerasan seksual dari ayah kandung
Anak yang terinfeksi virus Covid 19 dan harus isolasi
Anak yang orang tuanya meninggal akibat Covid 19
 
 SKENARIO 2: Kelompok Pendamping

Kamu adalah seorang pendamping yang ditugaskan di sebuah shelter yang menangani
anak-anak yang punya masalah kesehatan mental akibat beberapa masalah di masa
pandemic.
REAKSI INDIVIDU DALAM KRISIS

 Gejala Fisik (gemetar, sakit kepala,


merasa kelelahan, hilang selera makan)
 Menangis, sedih, berduka
 Cemas, takut
 Cemas bila sesuatu yang buruk akan
terjadi
 Insomnia, mimpi buruk
 Mudah tersinggung, marah
 Rasa bersalah, malu
 Bingung, mati rasa
 Menarik diri
 Disorientasi
 Tidak mampu merawat diri (tidak makan
atau minum, tidak dapat membuat
keputusan)
DUKUNGAN PSIKOSOSIAL

bantuan yang diberikan


untuk memfasilitasi
kemampuan untuk bangkit
kembali (resiliensi) dari
peristiwa kritis yang ada
dalam diri penyintas,
keluarga dan komunitas,
TUJUAN DUKUNGAN PSIKOSOSIAL

Sehat mental adalah suatu kondisi kesejahteraan pada individu


yang mengenali kemampuan dirinya, mampu menghadapi stress
(tekanan/situasi sulit) dalam kehidupannya, tetap produktif dan
berkontribusi bagi lingkungan dan masyarakat (WHO).

Kondisi di mana individu dapat berkembang secara fi sik, mental,


spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari
kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja
secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi utk
komunitasnya (UU RI Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan
Jiwa)
Piramida Dukungan Psikososial

Penyintas yang membutuhkan penanganan yang lebih


IV. Specialized support spesifik dari profesional di bidang klinis seperti psikolog,
psikiater dan terapis.
Penyintas yang membutuhkan dukungan yang lebih
terfokus/individu. Intervensi bisa bersifat grup atau kelompok
kecil. Dilakukan oleh pekerja kemanusiaan/relawan yang terlatih
III. Focused non specialized support (tidak harus dengan pengalaman tinggi). Termasuk pemberian
DPA.

Penyintas yang membutuhkan dukungan kelompok dan keluarga


II. Community and Family Support termasuk membantu mencari anggota keluarga, melakukan ritual
keagamaan, program dukungan kelompok seperti ruang aman
bagi perempuan dan anak

Penyintas secara umum;, tidak menampilkan masalah secara


khusus. Reaksi normal atas situasi tidak normal. Dukungan yang
I.Basic Support and Security diberikan adalah advokasi pekerja kemanusiaan untuk
merespon dengan tepat, dokumentasi dampak psikososial,
menguatkan dukungan dan jaringan komunitas,
 Salah satu bentuknya adalah dengan
memberikan Dukungan Psikologis
Bentuk Layanan Awal (DPA)
Psikososial  Dapat dilakukan secara
individu/kelompok kecil/gabungan
dan atau berbasis komunitas
 Memberikan layanan DPA oleh para
relawan terlatih yang dibentuk
adalah contoh bentuk layanan
psikososial gabungan
(individu/kelompok kecil) yang
berbasis komunitas
A NA LO G I

Sama-sama digunakan untuk menstabilkan dan


bukan untuk menyembuhkan
APA YANG KITA PIKIRKAN KETIKA
MENDENGAR TENTANG DUKUNGAN
PSIKOLOGIS AWAL (DPA)
RATIONALE

 PFA diberikan dengan dasar pemahaman bahwa setiap orang


yang terekspos dengan suatu peristiwa krisis atau traumatis
akan memiliki reaksi-reaksi awal yang sangat beragam (fisik,
psikologis, perilaku dan spiritual).
 Sebagian reaksi ini kemungkinan akan mempengaruhi
kemampuan seseorang untuk mengatasi masalah yang
dihadapi dan mempengaruhi keberfungsian sosial mereka.
 Tidak semua penyintas membutuhkan profesional
 Orang di sekitar penyintas memiliki kemampuan untuk
membuat penyintas merasa lebih baik dan menghindarkan
dari dampak psikologis yang lebih buruk
 Penyintas merasakan manfaat dari dampingan yang diberikan
oleh orang awam di sekitarnya.
APA ITU DPA

 Serangkaian KETERAMPILAN dan PENGETAHUAN yang


digunakan untuk membantu orang yang berada dalam keadaan
stress/tertekan, sehingga ia mampu untuk menjadi lebih tenang dan merasa
didukung untuk menghadapi permasalahan atau tantangannya dengan lebih
baik
 Serangkaian keterampilan yang bertujuan mengurangi
penderitaan (distress) dan mencegah munculnya kondisi
kesehatan mental negatif yang disebabkan oleh situasi krisis
yang dihadapi.
 Perawatan dasar yang bersifat praktis dan non-intrusive, fokus
pada mendengarkan namun tidak memaksa, mengenali dan
memahami kebutuhan dasar, mendorong pendampingan dari
orang di sekitar penyintas dan melindungi dari dampak negatif
yang lebih lanjut
TUJUAN

 Mengurangi tekanan awal yang diakibatkan oleh pengalaman


traumatis
 Untuk membantu perkembangan keberfungsian adaptif
jangka pendek dan jangka panjang
 Untuk membantu perkembangan kemampuan penyintas
dalam mangatasi masalah atau akselerasi proses pemulihan
penyintas.
DPA MENCAKUP

 Memberikan perawatan dan dukungan praktis


 Melakukan asesmen kebutuhan dan masalah
 Membantu orang memenuhi kebutuhan dasarnya (makan,
minum, informasi)
 Mendengarkan, tanpa memaksa orang untuk berbicara
 Memberi rasa aman dan membuat mereka menjadi tenang
 Membantu orang dalam mengaikan dengan informasi,
pelayanan dan dukungan sosial
 Melindungi orang dari penderitaan yang lebih lanjut
PENTING DIPAHAMI PFA BUKAN:

 Sesuatu yang hanya dapat dilakukan oleh profesional


 PFA bukan konseling profesional
 PFA bukan tanya jawab psikologis yang memerlukan diskusi
terperinci tentang peristiwa yang menyebabkan tekanan yang
ada.
 PFA tidak meminta seseorang untuk menganalisa apa yang
terjadi pada mereka
 Meskipun PFA mencakup mendengarkan cerita seseorang,
tetapi PFA tidak memaksa orang tersebut untuk
menceritakan perasaan mereka dan reaksinya terhadap
peristiwa traumatis yang dialami.
SIAPA, KAPAN, DAN DIMANA

BAGI DALAM 4 KELOMPOK .

Kelompok 1 : SIAPA YANG MENDAPAT MANFAAT DARI DPA?

Kelompok 2 : SIAPA YANG MEMBUTUHKAN DUKUNGAN LANJUTAN?

Kelompok 3 : KAPAN DPA BISA DIBERIKAN?

Kelompok 4 : DIMANA DPA DAPAT DIBERIKAN?


SIAPA PEMBERI PFA

Masyarakat awam, bukan profesional kesehatan


mental
First responder (orang-orang yang bertugas saat
emergensi)
SIAPA YANG MEMERLUKAN PFA

Penyintas yang mengalami Kejadian


krisis atau traumatis
Saksi Kejadian traumatis
Keluarga
Dapat diberikan kepada orang dewasa
maupun anak
Tidak semua orang yang mengalami
krisis memrlukan DPA-Jangan memaksa
orang untuk mendapat DPA, tetapi buat
diri kita mudah diakses bila seseorang
membutuhkan dukungan.
DUKUNGAN LANJUTAN DIBERIKAN KEPADA:

Seseorang yang mengalami luka serius


Seseorang yang begitu cemas tidak dapat
merawat diri mereka sendiri dan merawat anak
mereka
Seseorang yang mungkin menyakiti diri mereka
sendiri
Seseorang yang mungkin mengancam atau
menyakiti orang lain
KAPAN DPA DIBERIKAN?

PFA dapat diberikan ketika pertama kali kontak


dengan penyintas yang merasa tertekan.
Biasanya ini terjadi setelah suatu persitiwa
traumatik atau krisis terjadi.
Tetapi krisis dapat juga dirasakan oleh individu
dalam beberapa minggu setelah peristiwa terjadi.
DIMANA DPA DIBERIKAN?

PFA diberikan di tempat yang dinilai cukup


aman dimana kita dapat memiliki privacy
untuk berbicara dengan orang yang tepat.
FAKTOR YANG PENTING DALAM DPA

1. Rasa Aman, hubungan dengan orang lain,


ketenangan, dan punya harapan.
2. Memiliki akses kepada dukungan sosial, fisik, dan
emosional.
3. Mendapatkan kembali perasaan terkontrol dengan
membantu diri mereka sendiri.
PERSIAPAN

Persiapan Sebelum malekukan pendampingan, coba pelajari tentang…


Peristiwa krisis Apa yang terjadi?
Kapan?
Dimana?Berapa banyak dan siapa yang terdampak?

Pelayanan yang Siapa yang menyediakan kebutuhan dasar?


tersedia Kapan dan dimana orang bisa mengakses layanan?
Siapa yang ikut membantu, temasuk anggota komunitas.

Keamanan dan Apakah krisis telah berakhir atau masih akan berlanjut?
kenyamanan Apa bahaya yang ada dalam lingkungan?
Adakah teman yang harus dihindari karena ketidakamanan
atau karena tidak diizinkan ke sana?
3 PRINSIP DPA

LOOK (Amati)
 Mengamati situasi saat ini, siapa yang
memerlukan dukungan
 Kenali dan beri perhatian pada anak
 Tanyakan tentang kondisi anak
 Cari tempat yang aman dan nyaman bagi anak
untuk bercerita
 Penuhi kebutuhan yang bisa diberikan saat itu
seperti air minum dan biskuit.
 Jika anak menunjukkan gejala stres seperti
detak jantung yang meningkat, cemas,
pendamping dapat mengajak anak untuk
melakukan olah napas hingga anak rileks dan
dapat mulai bercerita
LISTEN

 Dengarkan keluhan atau masalah yang dihadapi anak.


 Beri perhatian dan simak keluhan anak.
 Hindari penggunaan HP (kecuali keadaan darurat) atau
mengabaikan cerita anak.
 Menyampaikan kembali cerita anak dengan bahasa yang
singkat dan sederhana
 Memberikan tanggapan yang tidak menghakimi, menyakiti
dan menyinggung perasaaan anak. Misalnya, “ini semua
salahmu.”
LINK

 Dukung anak dengan memberikan informasi tentang cara


mengatasi keluhannya.
 Bantu anak mencari info tentang dukungan yang dibutuhkan
 Menghubungkan anak dengan dukungan itu
 Dampingi anak dalam proses mengelola masalah dan
membuat rencana
 Rujuk anak ke profesional bila dibutuhkan penanganan lebih
lanjut
LOOK
LOOK Amati keamanan
Amati orang dengan kebutuhan dasar yang mendesak
Amati orang dengan reaksi yang sangat tertekan

Keamanan Apa bahaya-bahaya yang dapat kita Jika tidak yakin dengan keamanan…
amati jangan pergi. Cari bantuan dari orang
Dapatkah kita ada di tempat itu tanpa lain.
membahayakan diri dan orang lain? Komunikasilah dari tempat yang aman.
Orang dengan Adakah seseorang yang terluka parah? Kenali perananmu.
kebutuhan Apakah orang itu butuh penyelamatan? Coba mendapatkan bantuan untuk
dasar urgen Apakah ada yang memerlukan orang yang butuh bantuan khusus.
kebutuhan dasar? Rujuk orang yang terluka parah untuk
Siapa yang butuh akses ke pelayanan? perawatan
Adakah orang lain yang bisa
membantu?
Orang dengan Berapa banyak dan dimana lokasi Pertimbangkan siapa yang akan
tekanan serius mereka? mendapat manfaat DPA dan
Adakah orang yang benar-benar cemas, bagaimana cara terbaik untuk
tidak dapat bergerak, tidak dapat menolongnya.
merespon ke orang lain atau shock.
KASUS 1 : BENCANA ALAM
Kamu mendengar telah terjasi gempa di suatu daerah. Banyak orang yang
terdampak dan gedung-gedung hancur. Lembaga meminta kamu untuk membantu
para penyintas, untuk mendukung orang-orang yang terdampak yang kamu akan
temui.
 
KASUS 2 : KEKERASAN
Para pengungsi dipindahkan ke lokasi baru, mereka akan direlokasi Karen terjadi
kerusuhan di lokasi sebelumnya. Saat diangkut dengan truk, sebagian dari mereka
menangis, sebagian tampak ketakutan, sebagian mengalami disorientasi. Sebagian
besar merasa ragu dengan tempat yang baru, tidak tahu mereka akan makan
dimana dan tidur dimana. Kamu sebagai relawan yang bekerja di lembaga yang
menyediakan makanan, tetapi diminta untuk memberikan DPA.

KASUS 3 : KECELAKAAN
Kamu dan beberapa teman melakukan perjalanan ke luar kota dan melihat sebuah
kecelakaan lalu lintas. Tampaknya seorang bapak dan istri serta anaknya tertabrak
oleh sebuah mobil saat sedang menyeberang jalan. Bapak itu terbaring di jalanan,
berdarah dan tidak bergerak. Istri dan anaknya yang masih kecil berada di
sampingnya. Istrinya menangis dan gemetar, sementara anaknya terdiam dan tidak
bisa bergerak. Beberapa penduduk desa berada di sekitar jalan yang cukup ramai
itu.
KELOMPOK ORANG YANG BUTUH
PERHATIAN KHUSUS
 ANAK_ANAK DAN REMAJA
Anak-anak khususnya yang tanpa pengawasan orang tua atau wali
rawan mendapat eksploitasi.
 ORANG DENGAN KONDISI KESEHATAN TERTENTU ATAU
DISABILITAS
Ibu hamil dan penyandang disabilitas atau orang yang tidak dapat
berpindah sendiri ke tempat yang aman, orang dengan gangguan
kesehatan mental dan orang dengan kondisi kesehatan yang buruk
mungkin perlu tempat yang aman untuk dapat mengakses perawatan
kesehatan
 ORANG YANG BERESIKO MENGALAMI DISKRIMINASI ATAU
EKSPLOITAS
Perempuan atau orang dari suku atau ras tertentu yang membutuhkan
bantuan ekstra sehingga tidak mengalami diskriminasi atau eksploitasi.
LOOK

Komunikasi dengan anak yang sedang mengalami distress


1. Bantu anak-anak merasa tenang
2. Bicaralah dengan lembut dan tenang
3. Duduk di samping atau berjongkok, sehingga Anda
berada pada level yang sama
4. Pertahankan kontak mata atau kontak lainnya, jika
perlu
5. Perhatikan hal-hal yang tidak mengganggu di
lingkungan
6. Bernapas dengan tenang
LISTEN

MENDENGAR AKTIF
 Memberi Perhatian penuh kepada anak atau
seseorang yang sedang berbicara.
 Pendengar aktif akan fokus pada komunikasi dengan
anak dan ikut terlibat dalam komunikasi tersebut
baik verbal maupun non verbal.
PENTINGNYA MENJADI PENDENGAR
AKTIF

 Anak merasa didengarkan


 Membangun kepercayaan anak
 Memahami kondisi dan situasi anak
secara tepat
 Mendorong anak untuk
mengekspresikan perasaan/emosi,
pikiran, dan kebutuhannya
 Pendengar dapat mengklarifikasi
informasi yang diberikan anak
5 UNSUR MENDENGAR AKTIF

1. Memberi Perhatian
2. Tunjukkan bahwa kamu
Mendengarkan apa yang
dibicarakan
3. Berikan Feedback
4. Beri respon secara tepat
5. Tunda Penilaian
MEMBERI PERHATIAN (PAY
ATTENTION)

 Pastikan kita berhadapan dengan anak


 Berikan perhatian penuh kepada anak
 Jangan melihat ke jam tangan, handphone,
orang lain atau aktivitas lainnya.
 Menahan diri untuk membicarakan hal lain
TUNJUKKAN BAHWA KAMU
MENDENGARKAN

Perhatikan bahasa tubuh kita-misalnya melipat


tangan menunjukkan bahwa kita tidak terbuka atau
bersifat negatif
Dorong anak untuk bercerita dengan memberikan
komentar “singkat” seperti “oh ya?”, lalu,
selanjutnya, oh begitu ya?,
Pastikan postur dan sikap kita terbuka
Tunjukkan beberapa ekspresi wajah seperti
mengangguk atau tersenyum.
BERIKAN FEEDBACK

 Tanyakan pertanyaan yang terkait dan relevan. Gunakan


pertanyaan terbuka seperti, “apa yang akan kamu ceritakan
hari ini?”, Apa yang kamu rasakan saat kejadian?”
 Refleksikan apa yang dikatakan anak dengan melakukan
parafrase misalnya: “Dari ceritamu, kamu merasa sedih bila
…..”.
 Klarifikasi kita lakukan bila kita ingin meminta informasi
saat ragu-ragu. Misalnya, “bisa ceritakan atau jelaskan apa
maksudmu dengan ….?”
 Menyimpulkan pembicaraan anak
HAL YANG DAPAT DAN TIDAK DAPAT
DILAKUKAN DALAM MEMBERIKAN PFA
LAKUKAN JANGAN LAKUKAN

• Mendengarkan lebih banyak daripada • Memaksa anak berbicara ketika dia


berbicara tidak ingin bicara
• Gunakan pertanyaan terbuka • Bertanya “mengapa….?”
• Normalisasi emosi dan reaksi • Menghakimi
• Kenali sumber daya internal dan • Menggunakan istilah teknis
potensi • Membicarakan diri kita atau masalah
• Berikan informasi tentang covid kita
• Sabar dan tenang • Menjanjikan sesuatu yang tidak dapat
• Berikan waktu kepada anak untuk kita tepati
ventilasi emosi • Menceritakan pengalaman atau cerita
• Bantu anak menentukan pilihan orang lain
tepat • Menyalahgunakan kepercayaan dan
• Yakinkan mengenai kerahasiaan kerahasiaan
• Tidak menimbulkan bahaya lebih
lanjut pada anak
MEMBERIKAN RESPON YANG TEPAT

Kemukakan pendapatmu dengan tetap menghormati


pendapat anak
Hindari menghakimi anak secara verbal
Hindari menginterupsi pembicaraan anak bila tidak
perlu
Berikan respon secara terbuka dan jujur, dengan
tekanan suara yang tepat
Perlakukan anak dengan baik seprti kita ingin
diperlakukan
TUNDA BERI PENILAIAN

Hindari membuat asumsi


Berempati dan tidak menghakimi
Pertimbangkan komunikasi dari perspektif anak
Dengarkan seluruh pesan sebelum memberikan
komentar
MENDENGAR AKTIF MENCAKUP JUGA

Memahami perilaku/komunikasi/isyarat non verbal Anak

PERILAKU
EKSPRESI
TUBUH
WAJAH
bibir, kerut dahi, alis, makro kinetik: gerakan
hidung, tatap mata dan tubuh-tangan-kaki-sikap
kesesuaian antara tubuh
pandangan mata–bibir-
hidung
Reaksi Fisologis
SUARA
PENAMPILAN pupil melebar, nafas
intonasi suara, cara tersengal, wajah merah –
pucat, berkeringat
bicara, jeda kata Cara berpakaian, sikap dalam
duduk dan berdiri
HAL YANG BOLEH DAN TIDAK BOLEH
DILAKUKAN SAAT MENDENGAR AKTIF

Yang Boleh Dilakukan Yang tidak Boleh dilakukan


 Tunjukkan bahwa anda tertarik pada apa • Mendengar sambil menulis
yang dikemukakan (dipikir dan dirasa) pandangan menerewang
 Bersikap hangat-supportive-empatik • Mendengarkan yang menuntut
 Nada bicara suara atau bicaranya tidak fakta
menakutkan/mengecam • Cenderung memperhatikan
 Memperhatikan komunikasi verbal-non penampilan
verbal ana • Menyela/interupsi
 Merefleksikan apa yang dirasakan dan • Berargumentasi
dipikirkan anak • Terlalu cepat menyimpulkan
 Membantu anak untuk mengungkapkan • Banyak bicara
emosinya dalam suasana aman
 Mendorong anak untuk menemukan
alternatif pemecahan masalahnya
UNTUK ANAK-ANAK

○ Sediakan sesuatu y g bisa dijadikan “ he l pe r / b a nt u a n ”


 b o n ek a , robot, t o k o h y a n g ku at , dll

○ Bisa dilakukan sambil “ b e r ma in ”


○ S ab a r, m e mb an g un k e p e r c a y a a n b ut uh w a k t u
○ P r a kt e k me nd e ng a r a k ti f d e ng an a na k:
○ B e r i pe r hat i a n
○ Tunj u kk a n a nd a me nd e ng a r ka n
○ D o r o ng an a k u nt uk b e r b i c a ra j i k a d ib ut u hk a n
○ R e s po n t anp a p e n i la i a n
LEMBAR PENGAMATAN
LISTEN

Menbuat Kontak Melakukan pendekatan dengan tetap menghormatia anak


Perkenalkan dirimu
Tawarkan jika kamu dapat memberikan bantuan ke tempat
yang aman
Bantu anak merasa nyaman
Usahan mereka tetap aman
Tanyakan tentang Meskipun kita bisa melihat apa yang dibutuhkan, kita
kebutuhan dan masalah tanyakan
Cari tahu prioritas kebutuhan mereka
Dengarkan, bantu dan Tetap ada di dekat anak
anak merasa tenang Jangan memaksa mereka untuk bercerita
Dengarkan bila mereka mau bercerita
Jika mereka sangat tertekan, bantu mereka agar
tenang dan yakinkan mereka tidak sendiri.
BAGAIMANA KITA DAPAT MENOLONG
ORANG YANG SANGAT TERTEKAN ATAU
MENGALAMI DISTRES YANG BERAT
MEMBANTU ANAK YANG SANGAT STRES ATAU
TERTEKAN

 Pertahankan tekanan suara kita tetap tenang dan lembut


 Jaga Kontak mata
 Yakinkan mereka bahwa mereka aman
 Yakinkan mereka bahwa kamu ada untuk membantu
 Jika orang atau anak itu merasa “tidak nyata”bantu mereka
untuk kontak dengan:
 Diri mereka sendiri (rasakan menginjak kaki di lantai atau
tanah, menepuk tangan di paha).
 Sekeliling mereka (perhatikan sesuatu yang dikenal di
sekeliling mereka).
 Napas mereka (fokus pada naps dan bernapas perlahan)
KOMUNIKASI YANG BAIK

HAL YANG DAPAT DILAKUKAN HAL YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN


• Cari tempat aman untuk berbicara Jangan memaksa orang untuk bercerita
dan kurangi ganggian Jangan menginterupsi
• Tetap berada didekat orang atau Jangan memberi opinimu tentang
anak namun tetap jaga jarak situasi
• Biarkan mereka tahu bahwa kamu Jangan menyentuh orang atau anak jika
mendengarkan mereka kamu tidak yakin’
• Sabar dn tenang Jangan menilai atau menghakimi
• Berikan informasi faktual Jangan mengatakan sesuatu yang kamu
• Beri informasi yang dapat dipahami tidak tahu pasti
orang tersebut Jangan gunakan istilah teknis
• Kenali bagaimana persaan dan emosi Jangan cerita tentang masalahmu
mereka Jangan memberi janji palsu
• Hargai privasi orang Jangan merasa kamu bisa memecahkan
• Kenali kekuatan atau potensi orang semua masalah
itu dan bagaiman mereka dapat Jangan merampas potensi orang dan
membantu diri mereka merasa kamu bisa merawat orang itu
LINK

Bantu orang / anak mengatasi kebutuhan


dasarnyadan akses ke pelayanan
Bantu orang mengatasi masalah
Beri informasi
Hubungkan anak dengan keluarga atau dukungan
sosial lainnya
HUBUNGKAN DENGAN KEBUTUHAN DASAR

Apa kebutuhan yang mereka minta?


Pelayanan apa yang tersedia?
Perhatikan kebutuhan orang-orang yang berisiko
atau termaginalkan
Tindak lanjut jika diperlukan
BANTU ORANG/ANAK MENGATASI MASALAH

 Bantu mereka memprioritaskan kebutuhan yang mendesak


 Bantu mereka mengidentifikasi dukungan mereka
 Beri saran praktis (misalnya daftar untuk mendapat bantuan
makanan)
 Bantu mereka mengingat bagaimana mengatasi masalah di
masa lalu
 Apa yang membuat mereka merasa lebih tenang
STRATEGI MENGATASI MASALAH SECARA POSITIF

 Istirahat yang cukup


 Makan teratur
 Luangkan waktu bersama keluarga
 Diskusikan masalah dengan orang yang dipercaya
 Rileks : jalan2, menyanyi, bermain dengan anak.
 Latihan fisik : olah raga
 Hindari alkohol atau obat-obatan
 Temukan cara yang aman untuk menolong orang
MEMBERIKAN INFORMASI

 Cari informasi yang akurat tentang pelayanan


 Tetap updated informasi
 Pastikan informasi dimana dan bagaimana pelayanan bisa
didapatkan
 Bicara HANYA apa yang kita ketahui
 Berikan pesan yang singkat dan sederhana
 Berikan informasi yang sama untuk menghindari rumor
 Jelaskan sumber info yang kita berikan dan kebenarannya
DUKUNGAN SOSIAL

Dukungan sosial sangat penting untuk pemulihan


Upayakan anak tetap bersama orang tua atau wali
Bantu anak atau seseorang untuk berhubungan dengan
keluarga, teman.
Memberi akses ke dukungan keagamaan
Orang yang terdampak dapat saling membantu
Pastikan orang tahu bagaimana mengakses pelayanan
ROLE PLAY

Dalam kelompok, diskusikan kasus anak yang akan


mendapatkan DPA
Tentukan yang akan memerankan:
Anak
Pemberi DPA
Pengamat

Jika sudah siap, bermain peran di depan kelas


KASUS SIMULASI/ROLE PLAY

1. Rizky 12 tahun marah dan kesal di sekolah karena sering


diledek beberapa temannya.
2. Agnes 14 tahun datang kesekolah pagi hari tanpa berhenti
menitikkan air mata, menyendiri, tidak bermain dengan
teman-temannya, karena semalam baru mendapatkan
kekerasan seksual dari pamannya, orang tua Agnes tidak
tahu.
3. Monica, 7 tahun sepanjang pelajaran di sekolah diam saja,
ketika didekati dan akan disentuh menghindari sentuhan.
Monica baru saja mendapatkan kekerasan dari ibunya.
4. Billar, 5 tahun tampak diam menyendiri di sekolah karena
semalam menyaksikan ayahnya mabuk dan melakukan
kekerasan terhadap ibunya
LEMBAR PENGAMATAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai