Disusun Oleh:
MANAJEMEN KEPERAWATAN
Pemeran:
1. Afifa Tunnisaa : Perwat B
2. Diana Varizka : Katim B
3. Iin Roihatul Zannah : Perwat A2
4. Khalifa Maulana Azhar : Kepala Ruangan
5. Maemuniyyah : Katim A
6. Nabila Fika Aprilia : Perawat A
Saat setelah melakukan opershif malam ke pagi yang di pimpin oleh kepala
ruangan. Kepala ruangan menginformasikan terkait jadwal cuti bulanan di ruang
rawat inap Mawar.
KARU : “Baik, semuanya untuk jadwal cuti bulan depan saya tunggu ya
nama-namanya dari Tim A dan Tim B”.
Katim B : “Baik Pak, nanti untuk nama-nama yang mengajukan cuti di bulan
depan saya akan serahkan”.
Setelah itu kepala ruangan, katim, dan perawat lain kembali ke ruangan dan
memulai tugasnya masing-masing.
Perawat A menghampiri Katim A yang sedang berada di ruang ganti perawat untuk
menyerahkan pengajuan surat izin cuti untuk bulan depan.
Perawat A : “Permisi Bu, saya mau menyerahkan surat izin cuti untuk bulan
depan, semoga gak ditolak lagi yaa Bu kayak bulan kemaren”.
(sambil menyerahkan surat izin cuti)
Katim A : “Sama-sama, buat anggota Tim A ada yang mau mengajukan cuti
bulan depan lagi gak?”(anggota Tim A menjawab tidak ada)
Setelah Katim A bertanya kepada anggota Timnya tidak ada tambahan anggota
Tim A yang mengajukan cuti untuk bulan depan, Katim A pun segera menuju ruang
Kepala Ruangan Mawar.
Saat diperjalanan menuju ruang kepala ruangan Katim A bertemu Katim B yang
akan menyerahkan surat izin cuti anggota Tim B.
Katim A : “Iya nih Bu, mau nyerahin surat izin cuti Tim A”
Katim A dan Katim B pun bersama-sama masuk ke ruang Kepala Ruangan Mawar.
Katim B : “Punten Pak, ini saya mau menyerahkan surat pengajuan cuti dari
Tim B, jumlahnya ada tiga orang yang mengajukan cuti di bulan
depan”. (Sambil menyerahkan surat izin cuti)
Katim A : “Punten Pak, ini hanya ada satu orang yang mengajukan cuti di
bulan depan dari Tim A”. (Sambil menyerahkan surat izin cuti)
KARU : “Hmmm... ” (Sambil melihat surat izin cuti)
KARU : “Tidak apa-apa, nanti saya infokan besok untuk nama-nama yang
mendapatkan jadwal cuti di bulan depan”.
Katim A dan Katim B keluar dari ruang Kepala Ruangan dan melakukan tugasnya
seperti biasa.
Keesokkan harinya setelah operan shif malam ke pagi Ners Station, Kepala
Ruangan mengumumkan nama-nama yang mendapatkan izin cuti bulan depan.
KARU : “Baik, untuk yang mendapatkan cuti di bulan depan dari Tim B ada
Afifa (Perawat B) dan dari Tim A ada Iin (Perawat A2)”.
Katim A : “Maaf Pak, untuk Tim A kemaren saya hanya mengajukan satu
orang atas nama Nabila (Perawat A)”.
Perawat A : “Pak bukannya jalur izin cuti harus melalui katim dulu baru ke
bapak? kemaren saya duluan yang mengajukan cuti, kenapa saya
tidak di acc sedangkan Iin langsung di acc. Dari kemarin saya sudah
diam saja ya pak!”
Perawat B : “Udah-udah Bil, kamu tau kan Pak Alif kayak gimana orangnya”.
Perawat B : “Udah-udah ayo kita ke ruang ganti aja takut keliatan sama
keluarga pasien”.
Perawat B : “Bil, minum dulu nih biar kamu agak tenangan”. (Sambil
memberikan segelas air minum)
Perawat B : “Eh In, jadwal cuti kamu kasih ke Nabila (Perawat A) dulu aja sih”.
Perawat A2 : “Gak bisa.. udah gua mau TPRS dulu”. (Meninggalkan Perawat A
dan Perawat B)
Perawat A dan Perawat B pun pergi menuju Ners Station. Di Ners Station Katim A
menghampiri Perawat A.
Katim A : “Nabila”.