PROFESIONAL
Disusun Oleh :
NIM : 18011104037
NIM : 18011104029
NIM : 18011104033
Glory Mewo
NIM : 18011104041
Frenda Tumangkeng
NIM : 18011104050
Daftar Isi….
Kata pengantar……………………………………………………
Bab I Pendahuluan……..................................................................
Bab II Pembahasan………………………………………………..
A. Definisi…………………………………………………….
B. Klasifikasi Praktek keperawatan…………………………..
C. Ciri – ciri standar praktek keperawatan……………………
D. Tipe standar keperawatan………………………………….
E. Tujuan standar praktek keperawatan………………………
F. Manfaat praktek keperawatan…………...............................
G. Metode dan implementasi standar praktek keperawatan…..
3.1 Kesimpulan……………………………………………………
3.2 Saran…………………………………………………………..
Kata pengantar
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan atas hikmat dan rahmat-Nya yang memberikan
kekuatan, kecerdasaan dan kerja sama sehingga kami berhasil menyusun makalah tentang
standard praktek keperawatan profesional. Makalah ini dibuat untuk menunjang proses
pembelajaran keperawatan. Kiranya makalah ini dapat berguna bagi pembaca. Demikian saya
mengharapkan kritik dari pembaca tentang makalah ini agar dapat membantu untuk memenuhi
kebutuhan keperawatan profesonal.
Dibuat oleh
Kolompok 3.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang.
Keperawatan hubunganya sangat banyak keterlibatan dengan segmen manusia dan
kemanusiaan, oleh karena berbagai masalah kesehatan aktual dan potensial. Keperawatan
memandang secara utuh dan unik sehingga praktek keperawatan membutuhkan penerapan
ilmu pengetahuan dan keterampilan yang kompleks sebagai upaya untuk memenuhi
kebutuhan objektif pasien/klien. Keunikan hubungan ners dan klien harus dipelihara.
Penerimaan dan pengakuan keperawatan sebagai pelayanan profesional diberikan dengan
perawat profesional sejak tahun 1983, maka upaya perwujudanya bukanlah hal mudah di
Indonesia. Disisi lain, keperawatan Indonesia menghadapi tuntutan dan kebutuhan eksternal
internal yang kesemuanya membutuhkan upaya sungguh – sungguh dan nyata keterlibatan
berbagai pihak yang terkait dan berkepentingan.
Dalam kaitanya dengan tanggungjawab utama dan komitmen tersebut di atas maka PPNI
harus memberikan respon, sensitive serta peduli untuk mengembangkan standar praktek
keperawatan. Diharapkan dengan pemberlakuan standar praktek keperawatan di Indonesia
akan menjadi titik inovasi baru yang digunakan sebagai falsafah dan pengembangan aspek –
aspek keperawatan Indonesia, sebagai tolak ukur efektifitas dan efisiensi pelayanan
keperawatan, dan perwujudan diri keperawatan profesional.
1.2Rumusan Masalah.
1. Apa yang dimaksud dengan praktek keperawatan ?
2. Bagaimana klasifikasi standar praktek keperawatan ?
3. Apa ciri-ciri standar praktek keperawatan ?
4. Bagaimana tipe standar praktek keperawatan ?
5. Apa tujuan praktek standar keperawatan ?
1.3Tujuan Masalah.
1. Memahami definisi standar praktek keperawatan.
2. Memahami klasifikasi standar praktek keperawatan.
3. Memahami ciri-ciri standar praktek keperawatan.
4. Memahami tipe standar praktek keperawatan.
5. Memahami tujuan standar keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut (lokakarya keperawatan nasional tahun 1983), keperawatan adalah suatu bentuk
pelayanan profesional yang merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang didasarkan
pada ilmu keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang
komprehensif. Pelayanan juga ditunjukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat,
baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia.
2. Standar Asuhan.
Standar asuhan meliputi prosedur, standar asuhan genetik, dan rencana asuhan
(care plan). Mereka merupakan alat untuk memastikan perawatan pasien yang aman
dan memastikan hasil yang berasal dari pasien ini. Prosedur adalah uraian tahap
tentang bagaimana melakukan keterampilan psikomotor dan bersifat orientasi tugas.
Protokol meliputi lima kategori utama :
1. Manajemen pasien dengan peralatan invasi
2. Manajemen pasien dengan non invatif
3. Manajemen status fisiologis
4. Manajemen status psikologis
5. Diagnosa keperawatan tertentu
Standar asuhan genetik menguraikan harapan asuhan minimal yang disediakan bagi
semua pasien dimanapun pasien dirawat. Rencana asuhan dibuat dan biasanya
mempunyai hubungan dengan diagnosa medil pasien dan diagnosa keperawatan
pasien.
2. Rumah Sakit.
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan keperawatan di rumah sakit.
3. Klien.
Perawatan yang tidak lama, biaya yang ditanggung keluarga menjadi ringan.
4. Profesi.
Alat perencanaan mencapai target dan sebagai ukuran evaluasi.
3. Pendidikan Keperawatan.
Membantu dalam merencanakan isi kurikulum dan mengevaluasi penampilan kerja
mahasiswa.
4. Riset Keperawatan.
Hasil proses evaluasi merupakan penelitian yang pertemuanya dapat memperbaiki
dan meningkatkan kualitas askep.
Lisensi Praktik.
Badan yang berwenang memberikan lisensi berhak dan bertanggungjawab terhadap
pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh praktisi yang melakukan pelanggaran
etis.Hukum, atau undang – undang tidak mengidentifikasi mutu kinerja, akan tetapi akan
menjamin keselamatan pelaksanaan standar praktik keperawatan secara minimal.
Undang – undang Kesehatan RI No.23 Tahun 1992, Bab V Pasal 32 ayat 2 dan 3
menyebutkan :
Ayat 2 :
Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dilakukan dengan pengobatan dan atau
perawatan.
Ayat 3 :
Pengobatan dan atau perawatan dapat dilakukan berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmu
keperawatan atau cara lain yang dapat dipertanggung jawabkan.
Isi undang-undang tersebut, dapat diartikan bahwa lisensi sangat diperlukan oleh perawat
profesional dalm melakukan kegiatan praktik secara bertanggung jawab. Pengertian
lisensi adalah kegiatan administrasi yang dilakukan oleh profesi atau departemen
kesehatan berupa penerbitan surat ijin praktek bagi perawat profesional diberbagai
tatanan layanan kesehatan.
Lisensi diberikan bagi perawat sesuai keputusan menteri kesehatan RI
No.647/Menkes/SK/IV/2000 tentang registrasi dan praktik perawat.
Whasington State Nursing Practice Act (The State Nurses Association) menyatakan
bahwa orang yang terdaftar secara langsung bertanggung gugat dan bertanggung jawab
terhadap individu untuk memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas. American
nurse association (ANA) membut pernyataan yang sama dalam undang-undang lisensi
institusional menjadi lisensi individual, keperawatan secara konsisten dapat
mempertahankan:
1) Asuhan keperawatan yang berkualitas, baik sesuai tanggung jawab maupun tanggung
gugat perawat yang merupakan bagian dari lisensi profesi.
2) Bila perawat meyakini bahwa profesi serta konstribusinya terhadap asuhan kesehatan
adalah penting, maka mereka akan tampil dengan percaya diri dan penuh tanggung
jawab.
UU Praktek Keperawatan
Setiap negara bagian dan provinsi mendefinisikan sendiri cakupan praktek keperawatan,
tetapi sebagian besar memiliki aturan yang serupa. Definisi tentang praktek keperawatan
dipublikasikan oleh ANA pada tahun 1955 mencakup beberapa definisi yang mewakili
cakupan praktek keperawatan sebagaimana didefinisikan dalam sebagian besar negara
bagian dan provinsi. Namun demikian pada dekade terakhir beberapa negara bagian
merevisi UU praktek keperawatan mereka untuk menggambarkan pertumbuhan otonomi
dan meluasnya peran keperawatan dalam praktek keperawatan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengembangan standar praktek keperawatan di Indonesia merupakan tanggung jawab
PPNI karena tekanan dan tuntutan kebutuhan terhadap kualitas asuhan keperawatan
makin tinggi. Pengertian standar sangat luas namun harus dapat diterima dan dicapai.
Dalam pengembangan standar dibutuhkan sumber-sumber pengembangan standar
keperawatan.
Tujuan dan manfaat standar keperawatan pada dasarnya mengukur kualitas asuhan
kinerja perawat dan efektifitas menejemen organisasi. Dalam pengembangan standar
menggunakan pendekatan dan kerangka kerja yang lazim sehingga dapat ditata siapa
yang bertanggung jawab mengembangkan standar bagaimana proses pengembangan
tersebut.
B. Saran.
Saya menyarankan pembaca untuk menggunakan makalah ini sebagai alat untuk
belajar.
Daftar Pustaka.
Khotimah, standar praktek keperawatan,
Potter, P.A., dan Perry, A.G. (2009). Fundamental of Nursing. Seven Edition. (Terj.
AndrinaFerderika). Jakarta: Salemba Medika.