Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN

PROFESIONAL

Disusun Oleh :

Vergio San Savador Markus

NIM : 18011104037

Annastasya Armalianingrum Ariffin

NIM : 18011104029

Virgine Wulur Kojongian

NIM : 18011104033

Glory Mewo

NIM : 18011104041

Frenda Tumangkeng

NIM : 18011104050
Daftar Isi….

Kata pengantar……………………………………………………

Bab I Pendahuluan……..................................................................

1.1 Latar belakang…………………………………………………


1.2 Rumusan masalah……………………………………………...
1.3 Tujuan masalah………………………………………………..

Bab II Pembahasan………………………………………………..

A. Definisi…………………………………………………….
B. Klasifikasi Praktek keperawatan…………………………..
C. Ciri – ciri standar praktek keperawatan……………………
D. Tipe standar keperawatan………………………………….
E. Tujuan standar praktek keperawatan………………………
F. Manfaat praktek keperawatan…………...............................
G. Metode dan implementasi standar praktek keperawatan…..

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan……………………………………………………

3.2 Saran…………………………………………………………..
Kata pengantar
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan atas hikmat dan rahmat-Nya yang memberikan
kekuatan, kecerdasaan dan kerja sama sehingga kami berhasil menyusun makalah tentang
standard praktek keperawatan profesional. Makalah ini dibuat untuk menunjang proses
pembelajaran keperawatan. Kiranya makalah ini dapat berguna bagi pembaca. Demikian saya
mengharapkan kritik dari pembaca tentang makalah ini agar dapat membantu untuk memenuhi
kebutuhan keperawatan profesonal.

Manado,24 oktober 2018

Dibuat oleh

Kolompok 3.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang.
Keperawatan hubunganya sangat banyak keterlibatan dengan segmen manusia dan
kemanusiaan, oleh karena berbagai masalah kesehatan aktual dan potensial. Keperawatan
memandang secara utuh dan unik sehingga praktek keperawatan membutuhkan penerapan
ilmu pengetahuan dan keterampilan yang kompleks sebagai upaya untuk memenuhi
kebutuhan objektif pasien/klien. Keunikan hubungan ners dan klien harus dipelihara.
Penerimaan dan pengakuan keperawatan sebagai pelayanan profesional diberikan dengan
perawat profesional sejak tahun 1983, maka upaya perwujudanya bukanlah hal mudah di
Indonesia. Disisi lain, keperawatan Indonesia menghadapi tuntutan dan kebutuhan eksternal
internal yang kesemuanya membutuhkan upaya sungguh – sungguh dan nyata keterlibatan
berbagai pihak yang terkait dan berkepentingan.

Dalam kaitanya dengan tanggungjawab utama dan komitmen tersebut di atas maka PPNI
harus memberikan respon, sensitive serta peduli untuk mengembangkan standar praktek
keperawatan. Diharapkan dengan pemberlakuan standar praktek keperawatan di Indonesia
akan menjadi titik inovasi baru yang digunakan sebagai falsafah dan pengembangan aspek –
aspek keperawatan Indonesia, sebagai tolak ukur efektifitas dan efisiensi pelayanan
keperawatan, dan perwujudan diri keperawatan profesional.
1.2Rumusan Masalah.
1. Apa yang dimaksud dengan praktek keperawatan ?
2. Bagaimana klasifikasi standar praktek keperawatan ?
3. Apa ciri-ciri standar praktek keperawatan ?
4. Bagaimana tipe standar praktek keperawatan ?
5. Apa tujuan praktek standar keperawatan ?

1.3Tujuan Masalah.
1. Memahami definisi standar praktek keperawatan.
2. Memahami klasifikasi standar praktek keperawatan.
3. Memahami ciri-ciri standar praktek keperawatan.
4. Memahami tipe standar praktek keperawatan.
5. Memahami tujuan standar keperawatan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Standar praktek keperawatan.


Menurut (Gillies, 1989,h.121), standar adalah suatu pernyataan deskriptif yang
menguraikan penampilan kerja yang dapat diukur melalui kualitas struktur, proses dan
hasil. Sedangkan menurut (ANA,1922,h.1), standar merupakan pernyataan yang
mencakup kegiatan-kegiatan asuhan yang mengarah kepada praktek keperawatan
profesional.

Menurut (lokakarya keperawatan nasional tahun 1983), keperawatan adalah suatu bentuk
pelayanan profesional yang merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang didasarkan
pada ilmu keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang
komprehensif. Pelayanan juga ditunjukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat,
baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia.

Menurut ( Gillies, 1989,h.121), standar praktek keperawatan adalah suatu pernyataan


yang menguraikan suatu kualitas yang di inginkan terhadap pelayanan keperawatan yang
diberikan untuk klien. Jadi, dapat disimpulkan, bahwa standar praktek keperawatan
adalah batas minimal yang harus dilakukan perawat dalam melaksanakan asuhan
keperawatan.

Karena keperawatan telah meningkat sebagai profesi, jumlah standar praktek


keperawatan telah ditetapkan. Standar untuk praktek sangat penting sebagai petunjuk
yang objektif untuk perawat memberikan perawatan dan sebagai kriteria untuk
melakukan evaluasi asuhan ketika standar telah didefinisikan dengan jelas, klien dapat
diyakinkan bahwa mereka mendapatkan asuhan keperawatan yang berkualitas tinggi,
perawat mengetahui secara pasti apakah yang penting dalam pemberian askep dan staf
administrasi, dapat menentukan apakah asuhan yang diberikan memenuhi standar yang
berlaku.
B. Klasifikasi Praktek Keperawatan.
1. Perawat dan pelaksana praktek keperawatan.
Perawat memegang peranan penting dalam menentukan dan melaksanakan standar
praktek keperawatan untuk mencapai kemampuan yang sesuai dengan standar
pendidikan keperawatan. Perawat sebagai anggota profesi, setiap saat dapat
mempertahankan sikap sesuai dengan standar profesi keperawatan.

2. Nilai-nilai pribadi dan praktek profesional.


Adanya perkembangan dan perubahan yang terjadi pada ruang lingkup praktek
keperawatan dan bidang teknologi medis akan mengakibatkan terjadinya peningkatan
konflik antara nilai-nilai pribadi yang memiliki perawat dengan pelaksana praktek
yang dilakukan sehari-hari, selain itu pihak atasan membutuhkan bantuan dari
perawat untuk melaksanakan tugas pelayanan keperawatan tertentu. Dilain pihak,
perawat mempunyai hak untuk menerima atau menolak tugas tersebut sesuai dengan
nilai-nilai pribadi mereka.

C. Ciri-ciri Standar Praktek Keperawatan.


Standar praktek keperawatan ini digunakan untuk mengetahui proses dan hasil pelayanan
keperawatan yang diberikan kepada pasien sebagai fokus utamanya.
Praktek keoerawatan profesional mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Otonomi dalam pekerjaan.
2. Bertanggung jawab dan bertanggung gugat.
3. Pengambilan keputusan yang mandiri.
4. Kolaborasi dengan disiplin lain.
5. Pemberian pembelaan.
6. Memfasilitasi kepentingan pasien.
D. Tipe Standar Keperawatan
Dua kategori standar keperawatan yang diterima secara luas adalah standar asuhan
(standar of care) atau pertanyaan yang menguraikan level asuhan yang akan diterima
oleh pasien, dan standar praktek (standard of practice) atau harapan terhadap kinerja
perawat dalam memberikan standar asuhan. Aktifitas pemantaan dan evaluasi
memastikan bahwa level perawatan pasien dan kinerja perawat telah dicapai dengan baik.
Dua macam kinerja ini di rancang untuk mendukung perawat dalam praktek sehari-hari
dengan menyediakan suatu struktur praktek tersebut dan untuk membantu perawat dalam
mengidentifikasi kontribusi keperawatan dalam perawatan pasien.
1. Standar Praktek.
Standar praktek meliputi kebijakan (policy), uraian tugas (job description), dan
standar kinerja (performance standard), menuntun perawat dalam melaksanakan
perawatan pasien dan juga menetapkan level kinerja yang perlu diperlihatkan oleh
perawat untuk memastikan bahwa standar asuhan akan dicapai dan menggambarkan
definisi institusi tentang apa yang dapat dilakukan oleh perawat. Kebijakan
menetapkan sumber-sumber atau kondisi yang harus tersedia menfasilitasi pemberian
asuhan.
Uraian tugas mencerminkan kompetensi, pendidikan, dan pengalaman yang
diperlukan bagi semua orang yang memiliki peran atau posisi perawat. Sedangkan
starndard kinerja diturunkan dari uraian tugas dan menyediakan ukuran untuk
mengevaluasi perilaku perawat yang didasarkan atas pengetahuan, keterampilan, dan
pencapaian aktifitas kemajuan profesional.

2. Standar Asuhan.
Standar asuhan meliputi prosedur, standar asuhan genetik, dan rencana asuhan
(care plan). Mereka merupakan alat untuk memastikan perawatan pasien yang aman
dan memastikan hasil yang berasal dari pasien ini. Prosedur adalah uraian tahap
tentang bagaimana melakukan keterampilan psikomotor dan bersifat orientasi tugas.
Protokol meliputi lima kategori utama :
1. Manajemen pasien dengan peralatan invasi
2. Manajemen pasien dengan non invatif
3. Manajemen status fisiologis
4. Manajemen status psikologis
5. Diagnosa keperawatan tertentu

Standar asuhan genetik menguraikan harapan asuhan minimal yang disediakan bagi
semua pasien dimanapun pasien dirawat. Rencana asuhan dibuat dan biasanya
mempunyai hubungan dengan diagnosa medil pasien dan diagnosa keperawatan
pasien.

E. Tujuan Standar Praktek Keperawatan.


Standar praktek keperawatan mempunyai tujuan untuk meningkatkan asuhan atau
pelayanan keperawatan dengan cara memfokuskan kegiatan atau proses pada usaha
pelayanan untuk memenuhi kriteria pelayanan yang diharapkan berguna untuk :
1. Perawat.
Pedoman membimbing perawat dalam menentukan tindakan keperawatan yang
dilakukan terhadap klien.

2. Rumah Sakit.
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan keperawatan di rumah sakit.

3. Klien.
Perawatan yang tidak lama, biaya yang ditanggung keluarga menjadi ringan.

4. Profesi.
Alat perencanaan mencapai target dan sebagai ukuran evaluasi.

5. Tenaga Kesehatan lain.


Mengetahui batas kewenangan dengan profesi lain sehingga dapat saling
menghormati dan bekerja sama dengan baik.
F. Manfaaat Praktek Keperawatan.
1. Praktek Klinis.
Memberikan serangkaian kondisi untuk mengevaluasi kualitas askep dan merupakan
alat mengukur mutu penampilan kerja perawat guna memberikan saran/kritik untuk
perbaikan.

2. Administrasi Pelayanan Keperawatan.


Memberikan informasi kepada administrator yang sangat penting dalam perencanaan
pola staf, program pengembangan staf dan mengidentifikasi isi dari program
orientasi.

3. Pendidikan Keperawatan.
Membantu dalam merencanakan isi kurikulum dan mengevaluasi penampilan kerja
mahasiswa.

4. Riset Keperawatan.
Hasil proses evaluasi merupakan penelitian yang pertemuanya dapat memperbaiki
dan meningkatkan kualitas askep.

5. Sistem Pelayanan Kesehatan.


Implementasi standar dapat meningkatkan fungsi kerja tim kesehatan dalam
mengembangkan mutu askep dan peran perawat dalam tim kesehatan sehingga
terbina hubungan kerja yang baik dan memberikan kepuasan bagi anggota tim
kesehatan.
G. Metode dan Implementasi Standar Praktek Keperawatan.
Metode yang digunakan untuk menyusun standar keperawatan :
1. Proses Normatif : Standar dirumuskan berdasarkan pendapat ahli profesional dan pola
praktek klinis perawat di dalam suatu badan/institusi tertentu.

2. Proses Empiris : Standar dirumuskan berdasarkan hasil penelitian dan praktek


keperawatan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Hubungan standar dan Legislasi.


Legislasi diperlukan untuk menopang, melaksanakan, membina dan memberi
pemantauan standar praktek Keperawatan untuk melindungi pasien dan perawat.

Lisensi Praktik.
Badan yang berwenang memberikan lisensi berhak dan bertanggungjawab terhadap
pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh praktisi yang melakukan pelanggaran
etis.Hukum, atau undang – undang tidak mengidentifikasi mutu kinerja, akan tetapi akan
menjamin keselamatan pelaksanaan standar praktik keperawatan secara minimal.
Undang – undang Kesehatan RI No.23 Tahun 1992, Bab V Pasal 32 ayat 2 dan 3
menyebutkan :
Ayat 2 :
Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dilakukan dengan pengobatan dan atau
perawatan.
Ayat 3 :
Pengobatan dan atau perawatan dapat dilakukan berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmu
keperawatan atau cara lain yang dapat dipertanggung jawabkan.
Isi undang-undang tersebut, dapat diartikan bahwa lisensi sangat diperlukan oleh perawat
profesional dalm melakukan kegiatan praktik secara bertanggung jawab. Pengertian
lisensi adalah kegiatan administrasi yang dilakukan oleh profesi atau departemen
kesehatan berupa penerbitan surat ijin praktek bagi perawat profesional diberbagai
tatanan layanan kesehatan.
Lisensi diberikan bagi perawat sesuai keputusan menteri kesehatan RI
No.647/Menkes/SK/IV/2000 tentang registrasi dan praktik perawat.
Whasington State Nursing Practice Act (The State Nurses Association) menyatakan
bahwa orang yang terdaftar secara langsung bertanggung gugat dan bertanggung jawab
terhadap individu untuk memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas. American
nurse association (ANA) membut pernyataan yang sama dalam undang-undang lisensi
institusional menjadi lisensi individual, keperawatan secara konsisten dapat
mempertahankan:

1) Asuhan keperawatan yang berkualitas, baik sesuai tanggung jawab maupun tanggung
gugat perawat yang merupakan bagian dari lisensi profesi.
2) Bila perawat meyakini bahwa profesi serta konstribusinya terhadap asuhan kesehatan
adalah penting, maka mereka akan tampil dengan percaya diri dan penuh tanggung
jawab.

UU Praktek Keperawatan
Setiap negara bagian dan provinsi mendefinisikan sendiri cakupan praktek keperawatan,
tetapi sebagian besar memiliki aturan yang serupa. Definisi tentang praktek keperawatan
dipublikasikan oleh ANA pada tahun 1955 mencakup beberapa definisi yang mewakili
cakupan praktek keperawatan sebagaimana didefinisikan dalam sebagian besar negara
bagian dan provinsi. Namun demikian pada dekade terakhir beberapa negara bagian
merevisi UU praktek keperawatan mereka untuk menggambarkan pertumbuhan otonomi
dan meluasnya peran keperawatan dalam praktek keperawatan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengembangan standar praktek keperawatan di Indonesia merupakan tanggung jawab
PPNI karena tekanan dan tuntutan kebutuhan terhadap kualitas asuhan keperawatan
makin tinggi. Pengertian standar sangat luas namun harus dapat diterima dan dicapai.
Dalam pengembangan standar dibutuhkan sumber-sumber pengembangan standar
keperawatan.

Tujuan dan manfaat standar keperawatan pada dasarnya mengukur kualitas asuhan
kinerja perawat dan efektifitas menejemen organisasi. Dalam pengembangan standar
menggunakan pendekatan dan kerangka kerja yang lazim sehingga dapat ditata siapa
yang bertanggung jawab mengembangkan standar bagaimana proses pengembangan
tersebut.

Berbagai jenis keperawatan dapat dikembangkan dengan focus, orientasi, dan


pendekatan yang saling mendukung. Standar asuhan berfokus pada hasil pasien,
standar praktik berorientasi pada kinerja perawat professional untuk memberdayakan
proses keperawatan. Standar finansial juga harus dikembangkan dalam pengelolaan
keperawatan sehingga dapat bermanfaat bagi pasien, profesi perawat dan organisasi
pelayanan.

B. Saran.
Saya menyarankan pembaca untuk menggunakan makalah ini sebagai alat untuk
belajar.
Daftar Pustaka.
Khotimah, standar praktek keperawatan, 

Potter, P.A., dan Perry, A.G. (2009). Fundamental of Nursing. Seven Edition. (Terj.
AndrinaFerderika). Jakarta: Salemba Medika.

Khotimah, Standar Praktek Keperawatan,https://sites.google.com/site/stikeshusada/ikd-


1/standar-praktek-keperawaan

Mindya Rina, Standar Profesional dalam Praktik Keperawatan, 12 May


2011,http://regional.kompasiana.com/2011/05/12/standar-profesional-dalam-praktik-
keperawatan/PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) 2012, http://www.inna-ppni.or.id

Yohana R. Kawonal, standar praktek keperawatan profesional di


 – indonesia, 2011http://wahyubraddasouljah.blogspot.com/2011/11/standar-praktek-
keperawatan- profesional.html

Dewi elizadiani suza, standard untuk


praktek,2003KEPERAWATANhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3584/1/keperaw
atan-dewi.pdf

Anda mungkin juga menyukai