Anda di halaman 1dari 52

PEDOMAN PENULISAN

Karya Tulis Ilmiah (KTI)

PRODI D. III KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI
2021/ 2022
PENGESAHAN PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH
PRODI DIII KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES JAMBI
TAHUN 2021/ 2022

Karya tulis Ilmiah (KTI) adalah sebuah karya tulis yang disusun oleh mahasiswa
Diploma III Keperawatan dalam rangkaian kegiatan yang terstruktur dengan tujuan
memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk menyusun laporan secara komprehensif
sebagai penugasan akhir pendidikan.

Dalam pendoman KTI secara khusus akan memaparkan tentang bentuk studi kasus
dengan harapan dapat membantu pembimbing dalam mengarahkan mahasiswa dan membantu
mahasiswa dalam menyusun suatu karya ilmiah sebagai tugas akhir pendidikannya.

Pedoman Karya Tulis Ilmiah ini telah disusun oleh panitia penyusunan pedoman Karya
Tulis Ilmiah Program Studi DIII Keperawatan Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Jambi.

Jambi, Oktober 2021

Ketua Program Studi D III Keperawatan

Monalisa, S.Kep, Ners., M.Kep


NIP. 197408112002122003
SUSUNAN PANITIA PENYUSUNAN PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES JAMBI TAHUN 2021/ 2022

PENGARAH : Gusti Lestari Handayani, A.Per.Pend., M. Kes (Ketua Jurusan


Keperawatan)
PENANGGUNG JAWAB : Monalisai, S.Kep, Ners., M.Kep
(Ketua Prodi D-III Keperawatan)
SEKRETARIS : Abbasiah, SKM., M.Kep
ANGGOTA TEKNIS : Reta Renylda, S. Kep, Ners., M.Kep
Suharti, M.Pd
Kodariyah, S.Kep, Ners

Ketua Program Studi D III Keperawatan

Monalisa, S.Kep, Ners., M.Kep


NIP. 197408112002122003
DAFTAR ISI

Hal
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang………………………………………………………….. 1
B. Dasar Hukum…………………………………………………………… 1
C. Deskriptor KKNI Level 5………………………………………………. 2
3
D. Tujuan…………………………………………………………………...
3
E. Ruang lingkup…………………………………………………………...
BAB II KARYA TULIS ILMIAH………………………………………………... 4
A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah………………………………………... 4
B. Model Karya Tulis Ilmiah……………………………………………. 5
C. Pembimbing Karya Tulis Ilmiah……………………………………… 5
D. Penguji Karya Tulis Ilmiah…………………………………………… 6
E. Tugas Pembimbing……………………………………………………. 7
BAB III PROSES PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH.………………….. 8
A. Pengusulan Tema…………………………………………………….. 8
B. Penyusunan Proposal…………………………………………………. 9
C. Pelaksanaan Studi Kasus……………………………………………… 9
D. Ujian Sidang KTI……………………………………………………... 9
BAB IV Desain Studi Kasus………………………..……………………………… 11
A. Pengertian Studi Kasus Deskriptif…………………………………… 11
B. Tujuan Studi Kasus…………………………………………………….. 12
C. Ciri-ciri Studi Kasus…………………………………………………… 12
D. Desain Studi Kasus…………………………………………………….. 13
E. Metode Studi Kasus……………………………………………………. 13
BAB V Kerangka Penulisan……………………………………………………….. 15
A. Kerangka Penulisan……………………………………………………. 15
B. Penjelasan dan Contoh penulisan……………………………………… 16
BAB VI Evaluasi Karya Tulis Ilmiah……………………………………………… 31
A. Seminar Proposal……………………………………………………… 31
B. Ujian Sidang…………………………………………………………… 32
Kutipan dan Daftar Pustaka
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang pentingnya Karya Tulis Ilmiah

Program Pendidikan Diploma III Keperawatan adalah program pendidikan tinggi


yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan Perawat Vokasi yang memiliki pengetahuan
dan kemampuan atau ketrampilan khusus dalam bidang keperawatan, serta mempunyai
sikap etis profesional agar mampu memberikan asuhan keperawatan kepada pasien secara
komprehensif. Hal ini diperoleh melalui penerapan Kurikulum Pendidikan yang baik
dengan berbagai bentuk pengalaman belajar, di kelas, laboratorium, klinik, dan
lapangan,serta ditunjang dengan sarana dan prasarana belajar yang yang memadai sesuai
dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti).

Berdasarkan Kurikulum Pendidikan Diploma III Keperawatan Indonesia tahun


2018, yang dikeluarkan oleh Asosiasi Institusi PendidikanDiploma III Keperawatan di
Indonesia disebutkan bahwa profil lulusan Diploma III Keperawatan Indonesia adalah
sebagai perawat pelaksana asuhan keperawatan pada individu, keluarga, dan kelompok
khusus di tatanan klinik dan komunitas yang memiliki kemampuan dalam memenuhi
kebutuhan dasar manusia yang meliputi aspek bio, psiko, sosio, kultural, dan spiritual
dalam kondisi sehat, sakit serta kegawatdaruratan berdasarkan ilmu dan teknologi
keperawatan dengan memegang teguh kode etik perawat.

Upaya pencapaian tujuan tersebut merujuk pada Kerangka Kualifikasi Nasional


Indonesia (KKNI) dimana diharapkan lulusan Diploma III Keperawatan mampu menyusun
laporan tertulis secara komprensif yang dikemas dalam Mata Kuliah Karya Tulis Ilmiah
(KTI). Karya tulis Ilmiah (KTI) adalah sebuah karya tulis yang disusun oleh mahasiswa
Diploma III Keperawatan dalam rangkaian kegiatan yang terstruktur dengan tujuan
memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk menyusun laporan secara komprehensif
sebagai penugasan akhir pendidikan. Dalam pendoman KTI ini secara khusus akan
memaparkan tentang bentuk studi kasus dengan harapan dapat membantu pembimbing
dalam mengarahkan mahasiswa dan membantu mahasiswa dalam menyusun suatu karya
ilmiah sebagai tugas akhir pendidikannya.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.
2. Undang-Undang no 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

1
5. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
8. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang KKNI.
9. Permendiknas Nomor 17 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Plagiat di Perguruan Tinggi.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. Nomor 73 Tahun 2013 tentang
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
11. Permenristek Dikti Nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi.
12. Kurikulum Inti Pendidikan Diploma III Keperawatan Indonesia tahun 2014.

C. Deskriptor Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Level 5


Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat KKNI, adalah
kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan
dan mengintergrasian antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta
pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan
struktur pekerjaan diberbagai sektor. Berdasarkan KKNI tersebut maka kualifikasi
kompetensi lulusan Diploma III adalah pada level 5.
Adapun deskripsi Level 5KKNI adalah sebagai berikut:
1. Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang sesuai dari
beragam pilihan yang sudah maupun belum bakudengan menganalisis data, serta
mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur.
2. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum, serta mampu
memformulasikan penyelesaian masalah procedural.
3. Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis secara
komprehensif.
4. Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggungjawab atas
pencapaian hasil kerja kelompok.
Berdasarkan Deskriptor KKNI tersebut dan sesuai dengan Kurikulum Diploma
IIIKeperawatan Indonesia, maka mata kuliahKarya TulisIlmiah (KTI) adalah struktur mata
kuliah wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa semester akhir.

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 2


D. Dasar Pemikiran
1. Standar Kompetensi Perawat Indonesia yang mencakup ketiga ranah kompetensi
yaitu Praktik profesional, legal, etis, dan peka budaya; Pemberian asuhan dan
Manajemen keperawatan; serta Pengembangan kualitas personal dan profesional.
2. Rumusan capaian pembelajaran pada program pendidikan Diploma III Keperawatan
yang menjadi acuan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah sebagai Tugas Akhir adalah:
a. Menyusun laporan tentang hasil dan proses kerja dengan akurat dan sahih,
mengkomunikasikan secara efektif kepada pihak lain yang membutuhkannya.
(CP.U.4)
b. Mampu Mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan
kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi. (CP.U.8)

E. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman bagi penyelenggara pendidikan Diploma III Keperawatan
khususnya kepada pembimbing dan untuk memberikan panduan bagi mahasiswa
dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah dengan desain studi kasus.
2. Tujuan Khusus
a. Dipahaminya latar belakang perlunya penulisanKTI.
b. Dipahaminya alur penyusunan KTI.
c. Dipahaminyadesain studi kasus deskriptif.
d. Dipahaminya kerangka acuan penyusunan KTI.
e. Dipahaminya teknik penulisan KTI.
f. Dipahaminyacara evaluasi KTI.

F. Lingkup Karya Tulis Ilmiah


Mengacu kepada Profil lulusan dan capaian pembelajaran lulusan pendidikan
Diploma III Keperawatan, maka lingkup karya tulis ilmiah adalah asuhan keperawatan
baik di tatanan klinik maupun komunitas dengan fokus studi pada kasus yang dilaporkan
secara komprehensif atau prosedur keperawatan tertentu sesuai masalah keperawatan dan
rencana tindakan.

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 3


BAB II
KARYA TULIS ILMIAH

A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah


Terdapat dua makna tentang karya tulis ilmiah, yakni karya tulis dan karya ilmiah.
Karya tulis merupakan salah satu media komunikasi adalah karangan yang memaparkan
hasil pemikiran, hasil pengamatan, atau tinjauan dalam bidang tertentu yang disusun secara
sistematis.Karya tulis juga dapat dikatakan sebagai tulisan atau karya yang membahas
masalah tertentu berdasarkan pengamatan atau pengalaman secara sistematis dan
terarah.Hal ini berbeda dengan karya ilmiah.
Karya ilmiah atau scientific paper adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau
sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya
ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau
pengkajian selanjutnya.
Karya tulis ilmiah merupakan karangan yang berisi gagasan yang disajikan dengan
menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah. Karya tulis ilmiah mengusung permasalahan
keilmuan dan materi yang dituangkan dalam tulisan berupa gagasan-gagasan, baik berupa
hasil kajian maupun hasil-hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk karya tulis.
Gagasan-gagasan ilmiah yang dimaksud merupakan gambaran perkembangan ilmu
pengetahuan yang terekam dalam tulisan ilmiah, menyajikan fakta umum yang dapat
dibuktikan kebenarannya secara ilmiah, serta ditulis dengan kaedah penulisan dan
metodologi yang benar.

B. Model KTI
Dalam Pedoman ini, yang dimaksud model KTI bagi mahasiswa Diploma III
Keperawatan adalah studi kasus yang berorientasi pada asuhan keperawatan atau prosedur
tindakan keperawatan tertentu yang dilakukan pada individu, keluarga dan masyarakat
(kelompok khusus).

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 4


Asuhan Keperawatan yang dimaksud adalah asuhan keperawatan terhadap satu atau
dua kasus dengan menggunakan salah satu pendekatan yaitu;
1. Pendekatan asuhan keperawatan yang dilaporkan secara komprehensif mulai tahap
pengkajian sampai dengan evaluasi.
2. Pendekatan asuhan keperawatan yang dilaksanakan secara komprehensif dimana
bentuk pelaporannya lebih memaparkan secara mendalam salah satu tindakan fokus
sesuai masalah (prosedur tindakan tertentu) dari rencana keperawatan.

C. Pembimbing Karya Tulis Ilmiah


Pembimbing adalah dosen tetap yang telah ditunjuk oleh institusi untuk menjadi
pembimbing selama proses pembuatan proposal dan penyusunan laporan KTI, yang
bertugas dan bertanggung jawab sepenuhnya baik dari segi substansi maupun metodologi
penulisan ilmiah
Persyaratan pembimbing KTI adalah:
1. Terdaftar sebagai dosen tetap.
2. Penyusunan KTI dibimbing sedikitnya oleh 1 (satu) orang pembimbing yang memiliki
keahlian dalam bidang keperawatan.
3. Pembimbing utama adalah dosen program studi yang memiliki keahlian sesuai dengan
keahlian dalam bidang keperawatan
4. Pembimbing pendamping adalah dosen program studi yang memiliki keahlian yang
relevan dengan topik yang dipilih.
5. Pembimbing KTI ditetapkan dengan surat keputusan pimpinan institusi.

D. Penguji Karya Tulis Ilmiah


Penguji KTI adalah dosen tetap yang telah ditunjuk oleh institusi untuk menjadi
penguji selama proses ujian dan revisi laporan KTI, yang bertugas dan bertanggung jawab
sepenuhnya baik dari segi substansi maupun metodologi penulisan ilmiah.
Persyaratan Penguji
1. Penguji KTI adalah dosen program studi dengan jabatan fungsional, memiliki bidang
keahlian sesuai dengan bidang KTI yang diuji.
2. Penguji Ketua adalah dosen program studi yang memiliki keahlian sesuai dengan
keahlian dalam bidang keperawatan

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 5


3. Penguji anggota adalah dosen program studi yang memiliki keahlian yang relevan
dengan topik yang dipilih.
4. Penguji KTI ditetapkan dengan surat keputusan pimpinan institusi.

E. Tugas Pembimbing
1. Pembimbing I
Secara umum mengarahkan laporan kasus (materi/ substansi laporan) sesuai dengan
kasus yang diambil, pendahuluan, hasil, pembahasan dan pemantauan kepustakaan
mahasiswa yang sedang menyelesaikan laporan kasus. Secara rinci meliputi hal-hal
sebagai berikut:
a. Membantu mahasiswa dalam pembuatan laporan kasus yang disesuaikan dengan
sumber daya dan jangka waktu yang tersedia.
b. Membantu mahasiswa dalam menyusun latar belakang maslah dengan melihat
gambaran umum kasus.
c. Membantu mahasiswa dalam menyusun landasan teori yang terdiri dari konsep
dasar medis dan konsep dasar keperawatan
d. Membantu mahasiswa dalam menyusun dan menelaah kasus sesuai dengan
tahapan proses keperawatan, mulai dari pengkajian, analisa data, rumusan
diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi.
e. Proses bimbingan dicatat dalam lembar konsultasi/bimbingan sebagai bukti
komunikasi antara mahasiswa dan pembimbing dan dikumpulkan oleh mahasiswa
pada saat mendaftar ujian Karya Tulis Ilmiah.
2. Pembimbing II
Mengarahkan teknik penulisan laporan kasus, meliputi:
a. Memberi petunjuk kepada mahasiswa mengenai tata cara penulisan laporan kasus.
b. Membantu mahasiwa dalam penulisan dengan menggunakan tata bahasa yang
benar.
c. Memberi petunjuk kepada mahasiswa mengenai cara penulisan daftar pustaka.
d. Memberikan petunjuk pada mahasiswa dalam mencari bahan pustaka dan
pengumpulan data sekunder.
e. Proses bimbingan dicatat dalam lembar konsultasi/bimbingan sebagai Bukti
komunikasi antara mahasiswa dan pembimbing dan dikumpulkan oleh mahasiswa
pada saat mendaftar ujian skripsi.

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 6


F. Penggantian pembimbing
Pembimbing dimungkinkan untuk diganti , bila terjadi hal-hal sebagai berikut :
1. Pembimbing melanjutkan pendidikan diluar Propinsi Jambi, sehingga sulit untuk
dihubungi.
2. Pembimbing tidak bisa ditemui selama satu bulan berturut-turut selama masa
bimbingan, sehingga proses bimbingan tidak dapat dilaksanakan secara
maksimal.
3. Atas permintaan pembimbing karena pembimbing berhalangan yang dapat
menghambat proses bimbingan
4. Proses bimbingan tidak dapat berlangsung efektif karena terdapat ketidak
sesuaian topik antara mahasiswa yang dibimbing

G. Mekanisma Bimbingan
1. Proses bimbingan terdokumentasi pada lembar konsultasi/ bimbingan sebagai
alat komunikasi antara mahasiswa dan pembimbing.
2. Lembar bimbingan untuk pembimbing I dan pembimbing II dibuat berbeda.
3. Bukti bimbingan dan lembar pengesahan untuk ujian laporan kasus diserahkan
kepada Sub Unit Pendidikan Jurusan keperawatan setelah selesai akhir
bimbingan dan selanjutnya bagian akademik akan menetapkan tanggal dan
waktu ujian laporan kasus.
4. Laporan kasus harus selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan
5. Bila pada akhir waktu yang ditentukan mahasiswa belum dapat menyelesaikan
laporan kasus-nya maka Bagian Pendidikan akan memanggil mahasiswa tersebut
untuk evaluasi proses bimbingan, dan akan dipertimbangkan untuk penggantian
pembimbing bila terbukti proses bimbingan tidak berjalan efektif.
6. Bila terjadi pengantian pembimbing Utama maka pembimbing pendamping
menjadi pembimbing utama, dan pembimbing pendamping ditunjuk oleh Ketua
Jurusan dengan SK Direktur Politeknik Kesehatan Jambi.

H. Masa Bimbingan
Pembimbingan mulai berlaku pada saat pembimbing menerima Surat Keputusan
Pembimbing KTI yang dikeluarkan Oleh Direktur Politeknik Kesehatan Jambi, masa
bimbingan berlaku selama satu semester dengan Rata-rata jumlah
pertemuan/pembimbingan selama penyelesaian tugas akhir/ kasus ≥ 8 kali. Masa
bimbingan bila memungkinkan dapat dilakukan perpanjangan atas permintaan dari
mahasiswa dan masa bimbingan berakhir hingga mahasiswa menyerahkan perbaikan
laporan kasus setelah ujian sidang karya tulis ilmiah dilaksanakan.

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 7


BAB III
PROSES PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

Penyusunan karya tulis ilmiah dilakukan oleh mahasiswa yang telah memenuhi
persyaratan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
A. Langkah Pertama (Penentuan tema):
1. Mahasiswa menentukan dan melakukan kajian tentang kasus yang ditemukan
dilahan praktik
2. Setiap mahasiswa mendapatkan dosen pembimbing.

B. Langkah Kedua (Penyusunan Proposal):


1. Mahasiswa melakukan proses penyusunan proposal studi kasus sesuai dengan
waktu yang sudah ditentukan. Proposal dinyatakan layak untuk diseminarkan jika
telah melalui proses konsultasi/bimbingan.
2. Selanjutnya mahasiswa mengajukan seminar proposal kepada bagian administrasi
akademik dan sarana prasarana untuk persiapan kelengkapan seminar proposal.
3. Apabila hasil seminar proposal dinyatakan layak maka dapat dilanjutkan ke tahap
pengambilan kasus/ penyusunan KTI

C. Langkah Ketiga (Pelaksanaan Studi Kasus):


1. Sebelum pelaksanaan pengambilan data, mahasiswa harus mengurus surat ijin studi
kasus dan ethical clearance bila diperlukan sesuai dengan kebutuhan / permintaan
lahan.
2. Mahasiswa melakukan pengumpulan data untuk studi kasus setelah memenuhi
syarat-syarat administratif serta persetujuan dari kedua pembimbing.
3. Hasil studi kasus dinyatakan memenuhi syarat untuk diujikan jika telah melalui
proses bimbingan, telah disetujui oleh pembimbing dan dinyatakan layak untuk
dipertahankan di hadapan penguji

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 8


D. Langkah Keempat (Ujian Sidang Hasil KTI):
1. Mahasiswa diuji sekurang-kurangnya oleh tiga orang penguji
2. Mahasiswa mengajukan ujian hasil studi kasus sebagai Ujian sidang KTI kepada
ketiga Penguji.
3. Setelah memperoleh persetujuan waktu pelaksanaan ujian, mahasiswa melapor
kepada penanggungjawab KTI dan sarana prasarana untuk menyiapkan sarana uji
sidang.
4. Uji sidang dapat dilaksanakan jika mahasiswa telah memenuhi syarat-syarat
administratif dan akademis.
5. Uji sidang dinyatakan lulus atau tidak lulus.
6. Jika ada revisi mahasiswa diberikan kesempatan memperbaiki KTI selama 1
minggu.
7. Jika dinyatakan tidak lulus, maka mahasiswa harus mengulang langkah ketiga
sampai dinyatakan layak untuk ujian ulang oleh kedua pembimbing.
8. KTI yang sudah diperbaiki dimintakan persetujuan dan pengesahan penguji.

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 9


BAB IV
DESAIN STUDI KASUS

A. Pengertian Studi kasus Deskriptif


Studi kasus merupakan satu jenis rancangan penelitian yang banyak dilakukan di
berbagai bidang. Studi kasus deskriptif, menurut Danim (2003) adalah studi kasus yang
dimaksudkan untuk mendeskripsikan secara sistematis dan akurat suatu situasi atau area
populasi tertentu yang bersifat faktual. Studi kasus ini juga dimaksudkan untuk memotret
fenomena individual, situasi, atau kelompok tertentu yang terjadi. Sedangkan menurut
Stake, 1995: Yin, 2009, 2012 dalam Creswell, 2014 dijelaskan bahwa dalam rancangan
studi kasus, peneliti mengembangkan analisis mendalam terhadap suatu kasus, program,
peristiwa, aktivitas, proses, atau satu individu atau lebih. Kasus-kasus yang diobservasi
tersebut dibatasi oleh waktu dan aktivitas. Peneliti mengumpulkan informasi secara
lengkap dengan menggunakan prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah
ditentukan.

B. Tujuan Studi kasus Deskriptif


Adapun tujuan studi kasus deskriptif ini adalah mendeskripsikan seperangkat peristiwa
atau kondisi populasi tertentu (Danim, 2003).

C. Ciri-Ciri Studi kasus Deskriptif


Ciri-ciri dominan studi kasus deskriptif menurut Danim (2003), sebagai berikut:
1. Bersifat mendeskripsikan kejadian atau peristiwa yang bersifat faktual.
2. Dilakukan secara survei, karena itu studi kasus deskriptif sering disebut sebagai
studi kasus survei.
3. Bersifat mencari informasi faktual & dilakukan secara mendetail.
4. Mengidentifikasi masalah-masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaan
dan praktik-praktik yang sedang berlangsung.
5. Mendeskripsikan tentang subyek yang sedang dikelola oleh kelompok orang
tertentu dalam waktu yang bersamaan.

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 10


D. Desain Studi kasus Deskriptif
Berbagai buku sumber yang menyebutkan, terdapat berbagai jenis studi kasus
deskriptif. Desain studi kasus deskriptif yang digunakan sebagai referensi AIPViKI adalah
jenis studi kasus deskriptif yang merujuk pada Nursalam (2003), yaitu desain deskriptif
studi kasus. Lebih lanjut dalam pedoman ini akan diuraikan tentang desain deskriptif studi
kasus.
Studi kasus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Merupakan rancangan studi kasus yang mencakup pengkajian satu unit kasus
secara intensif, misal satu pasien, keluarga, kelompok, komunitas atau Institusi.
Meskipun jumlah subyek cenderung sedikit, jumlah variabel yang diteliti sangat
luas (Nursalam, 2003).
2. Unit yang menjadi kasus dilakukan analisis secara mendalam, baik dari segi yang
berhubungan dengan keadaan kasus itu sendiri, faktor-faktor yang mempengaruhi,
kejadian-kejadian khusus yang muncul sehubungan dengan kasus, maupun tindakan
dan reaksi kasus terhadap suatu perlakuan atau pemaparan tertentu
(Notoatmodjo,S., 2005).

E. Metode Studi kasus


Adapun metode studi kasus, sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi masalah dan merumuskan latar belakang studi kasus
2. Merumuskan dan membuat batasan masalah
3. Merumuskan tujuan dan manfaat studi kasus
4. Menghimpun informasi dan teori-teori sebagai dasar menyusun kerangka konsep
studi kasus.
5. Menentukan desain studi kasus.
6. Menentukan subyek studi kasus.
7. Menentukan fokus studi dan definisi operasional
8. Menentukan lokasi dan waktu studi kasus
9. Menentukan tehnik pengumpulan data
10. Menentukan alat pengumpulan data yang akan digunakan.
11. Melaksanakan pengumpulan data.
12. Melakukan pengolahan dan analisis data.
13. Menarik kesimpulan.

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 11


14. Menyusun dan mempublikasikan laporan studi kasus.

F. Etika Implementasi Studi kasus


Studi kasus ini pada dasarnya tidak menimbulkan risiko bagi pasien, namun penulis
tetap perlu untuk sensitif terhadap isu-isu etik dalam menjalankan studi kasus. Creswell
(2014) menjelaskan bahwa interaksi yang terjadi antara peneliti dengan klien selama
proses penelitian dapat menyebabkan terjadinya masalah etika. Permasalahan etika dalam
penelitian terjadi akibat bertemunya dua atau lebih kepentingan yang berbeda pada saat
bersamaan, misalnya kepentingan peneliti untuk memperoleh hasil penelitian ilmiah dan
penghormatan terhadap hak informan atau pihak-pihak lain yang terkait.
Studi kasus ini juga tidak memberikan dampak negatif berupa masalah etika karena
sebelum memulai pengumpulan data untuk studi kasus, peneliti telah melakukan langkah-
langkah antisipatif dengan memenuhi beberapa prinsip etika penelitian salah satunya
adqalah ijin / persetujuan penelitian. Pertimbangan etik dalam penelitian ini dilaksanakan
dengan memenuhi prinsip-prinsip the Five Right of Human Subjects in Research (Macnee,
2004). Lima hak tersebut meliputi hak untuk selfdetermination; hak terhadap privacy dan
dignity; hak terhadap anonymity dan confidentiality; hak untuk mendapatkan penanganan
yang adil dan hak terhadap perlindungan dari ketidaknyamanan atau kerugian.
1. Hak untuk self determination, klien memiliki otonomi dan hak untuk membuat
keputusan secara sadar dan dipahami dengan baik, bebas dari paksaan untuk
berpartisipasi atau tidak dalam penelitian ini atau untuk mengundurkan diri dari
penelitian ini.
2. Hak terhadap privacy dan dignity berarti bahwa klien memiliki hak untuk dihargai
tentang apa yang mereka lakukan dan apa yang dilakukan terhadap mereka serta
untuk mengontrol kapan dan bagaimana informasi tentang mereka dibagi dengan
orang lain.
3. Proses pengumpulan data juga beresiko mengungkap pengalaman klien yang
bersifat sangat rahasia bagi pribadinya, peneliti menginformasikan bahwa klien
juga berhak untuk tidak menjawab pertanyaan wawancara yang mungkin
menimbulkan rasa malu atau tidak ingin diketahui oleh orang lain. Jika klien
merasa tidak nyaman untuk berpartisipasi lebih lanjut, klien diperkenankan untuk
mengundurkan diri dari proses penelitian kapanpun ia inginkan. Semua ini
dilakukan peneliti untuk menghormati prinsip privacy dan dignity.

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 12


4. Hak anonymity dan confidentiality, maka semua informasi yang didapat dari klien
harus dijaga dengan sedemikian rupa sehingga informasi individual tertentu tidak
bisa langsung dikaitkan dengan klien, dan klien juga harus dijaga kerahasiaan atas
keterlibatannya dalam penelitian ini. Untuk menjamin kerahasiaan (confidentiality),
maka peneliti menyimpan seluruh dokumen hasil pengumpulan data berupa lembar
persetujuan mengikuti penelitian, biodata, kaset rekaman dan transkrip wawancara
dalam tempat khusus yang hanya bisa diakses oleh peneliti. Dalam menyusun
laporan penelitian, peneliti menguraikan data tanpa mengungkap identitas klien
(anonymous).
5. Hak terhadap penanganan yang adil memberikan individu hak yang sama untuk
dipilih atau terlibat dalam penelitian tanpa diskriminasi dan diberikan penanganan
yang sama dengan menghormati seluruh persetujuan yang disepakati, dan untuk
memberikan penanganan terhadap masalah yang muncul selama partisipasi dalam
penelitian. Semua klien mempunyai kesempatan yang sama untuk berpartisipasi
dalam penelitian ini dan mendapatkan perlakuan yang sama dari peneliti.
6. Hak untuk mendapatkan perlindungan dari ketidaknyamanan dan kerugian
mengharuskan agar klien dilindungi dari eksploitasi dan peneliti harus menjamin
bahwa semua usaha dilakukan untuk meminimalkan bahaya atau kerugian dari
suatu penelitian, serta memaksimalkan manfaat dari penelitian ( Macnee, 2004).
Pada penelitian ini, untuk memenuhi hak-hak tersebut peneliti memberikan
informed consent yang memungkinkan peneliti untuk mengevaluasi kesediaan
klienberpartisipasi dalam penelitian pada berbagai tahap dalam proses penelitian
(Streubert & carpenter, 2010). Klien yang menyatakan setuju untuk berpartisipasi
dalam penelitian ini kemudian menandatangani lembar persetujuan.

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 13


BAB V
KERANGKA PENULISAN

Pada bagian ini akan diuraikan secara rinci hal-hal yang harus dituliskan dalam Karya
Tulis Ilmiah lengkap beserta contohnya.
A. Kerangka Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Kerangka penulisan proposal maupun Karya Tulis Ilmiah untuk studi kasus deskriptif, baik
desain studi kasus maupun survei terdiri dari: 1) Bagian Awal, 2) Bagian Inti dan 3)
Bagian Akhir.
B. Kerangka Penulisan Proposal KTI
Bagian Awal
1. Halaman Sampul Depan
2. Halaman Sampul Dalam
3. Halaman Bebas plagiasi
4. Halaman Orisinalitas
5. Halaman Persetujuan
6. Halaman Daftar Isi
7. Halaman Daftar Tabel
8. Halaman Daftar Gambar
9. Halaman Daftar Lampiran
Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Studi kasus
D. Manfaat Studi kasus
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Dasar yang relevan (dapat terdiri dari beberapa sub bab yang relevan
dengan topik studi kasus)
B. Kerangka Konsep Studi kasus (untuk desain studi kasus survei saja)

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 14


BAB III METODE STUDI KASUS
A. Jenis/Desain/Rancangan Studi kasus
B. Subyek Studi kasus
C. Fokus studi
D. Definisi Operasional Fokus Studi
E. Instrumen Studi kasus
F. Metode Pengumpulan Data
G. Lokasi& Waktu Studi kasus
H. Analisis Data dan Penyajian Data
I. Etika Studi Kasus

Bagian Akhir
Daftar Pustaka
Lampiran
1) Jadwal Kegiatan
2) Informasi & Pernyataan Persetujuan (Informed Consent)
3) Bukti proses bimbingan
4) Instrumen Studi kasus, dst

C. Kerangka Penulisan KTI (Pelaporan Hasil Studi kasus)


Bagian Awal
a. Halaman Sampul Depan
b. Halaman Sampul Dalam dan Prasyarat Gelar
c. Halaman Pernyataan Keaslian
d. Halaman Persetujuan
e. Halaman Pengesahan Penguji
f. Halaman Kata Pengantar
g. Halaman Abstrak (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris)
h. Halaman Daftar Isi
i. Halaman Daftar Tabel
j. Halaman Daftar Gambar
k. Halaman Daftar Lampiran
l. Daftar Arti Lambang, Singkatan dan Istilah

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 15


Bagian Inti
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Studi kasus
D. Manfaat Studi kasus
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
BAB III: METODE STUDI KASUS
A. Jenis/Desain/Rancangan Studi kasus
B. Subyek Studi kasus
C. Fokus Studi
D. Definisi Operasional Fokus Studi
E. Instrumen Studi kasus
F. Metode Pengumpulan Data
G. Lokasi& Waktu Studi kasus
H. Analisis Data dan Penyajian Data
I. Etika Studi kasus
BAB IV: HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Studi kasus
B. Pembahasan
C. Keterbatasan Studi kasus
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Bagian Akhir
a. Daftar Pustaka
b. Lampiran
1) Jadwal Kegiatan
2) Surat Ijin Studi kasus
3) Informasi & Pernyataan Persetujuan (Informed Consent)
4) Instrumen Studi kasus
5) Tabulasi Data
6) Bukti proses bimbingan ( minimal 12 kali )

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 16


D. Penjelasan dan Contoh Karya Tulis Ilmiah
Pada bagian ini diuraikan tentang penjelasan serta contoh-contoh penulisan
Proposal Studi kasus maupun Laporan Studi kasus (KTI).
1. Bagian Awal
Bagian awal meliputi:
a. Halaman Sampul Depan
Halaman Sampul Depan merupakan sampul dari Karya Tulis Ilmiah yang
memuat hal berikut secara berurutan:
1) Judul Karya Tulis Ilmiah
2) Nama Lengkap Penulis (Mahasiswa), tanpa kata “oleh”
3) NIM (Nomor Induk Mahasiswa)
4) Logo Institusi
5) Tahun Penulisan Laporan
Dengan warna orange terbuat dari bahan karton tebal (Hard Cover). Huruf-huruf
dicetak dengan tinta hitam, menyebutkan judul KTI dengan lengkap (huruf kapital,
komposisi diatur simetris, serasi dan rapi membentuk piramida/trapesium terbalik
dengan font ditebalkan, tulisan ditebalkan dan dengan huruf 14-16 times new roman, ),
dengan spasi tunggal harus singkat, tepat, informatif (jumlah kata dalam Judul berkisar
5 sampai 20 kata). Apabila judul tidak dapat dibuat menjadi judul yang singkat, maka
dapat dibuat Sub Judul di bawah Judul Pokok dengan huruf kecil dalam kurung ( ) dan
merupakan kalimat penjelasan, lambang Politeknik Kesehatan Jambi , KTI, nama dan
nomor induk mahasiwa, Politeknik Kesehatan Jambi serta tahun pembuatan KTI semua
huruf kapital dengan huruf judul utama lebih menonjol, letak dan komposisi diatur
simetris, serasi dan rapi membentuk piramida/trapesium terbalik dengan font
ditebalkan.

b. Halaman Sampul Dalam


Halaman Sampul Dalam memiliki kemiripan dengan Sampul Halaman Depan.
Perbedaannya adalah:
1) Di bawah Judul ditulis prasyarat: Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai
salah satu persyaratan menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III
Keperawatan.
2) Dicetak di atas kertas putih yang sama dengan kertas naskah KTI.

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 17


Halaman judul dengan sfesifikasi khusus dicetak pada kertas putih dengan tinta
warna hitam,
Studi Kasus Ini Diajukan
Sebagai Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan
Pendidikan Diploma III Keperawatan

Seperti halnya halaman judul dan sampul, halaman ini juga dicetak dengan
komposisi huruf dan letak masing-masing bagian secara simetris.

c. Pernyataan Keaslian Tulisan (untuk hasil studi kasus)


Pernyataan keaslian tulisan berisi ungkapan penulis bahwa Karya Tulis Ilmiah
yang ditulisnya bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain
yang diaku sebagai tulisan atau pemikirannya sendiri. Pengambilalihan karya
orang lain untuk diaku sebagai karya sendiri merupakan tindak kecurangan yang
lazim disebut plagiat. Penulis Karya Tulis Ilmiah harus menghindarkan diri dari
tindak kecurangan ini.
d. Lembar Persetujuan dan Pengesahan
Terdiri dari 2 (dua) halaman:
1) Lembar pertama adalah Lembar Persetujuan Pembimbing Karya Tulis
Ilmiah. Hal-hal yang dicantumkan adalah: 1). Karya Tulis Ilmiah
oleh..............ini telah disetujui untuk diuji; 2). Nama lengkap dan NIM
Mahasiswa; 3) Nama lengkap beserta gelar Pembimbing I dan Pembimbing
II dan Tanda Tangan; 4) Tempat, tanggal, bulan, dan tahun disetujui
Pembimbing.
2) Lembar kedua adalah Lembar pengesahan untuk proposal dan untuk Karya
Tulis Ilmiah. Lembar pengesahan ini baru diberikan setelah ada
penyempurnaan isi oleh mahasiswa yang bersangkutan sesuai dengan saran-
saran yang diberikan oleh para Penguji pada saat Ujian Sidang proposal
maupun KTI. Pada lembar ini terdapat tanggal, bulan, tahun dilaksanakan
ujian; nama lengkap, NIP, dan tanda tangan dari masing-masing Penguji.

e. Kata Pengantar
Di dalam halaman Kata Pengantar dicantumkan ucapan terima kasih penulis
Karya Tulis Ilmiah yang ditujukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 18


dan/atau pihak-pihak lain yang telah banyak membantu dalam mempersiapkan,
melaksanakan dan menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah.
Tulisan Kata Pengantar diketik dengan huruf kapital, simetris di batas atas
bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks kata pengantar diketik dengan
spasi ganda (dua spasi). Panjang teks tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran
A4. Kemudian, pada akhir teks dicantumkan kata “Penulis” tanpa menyebut
nama terang, dan ditempatkan di pojok kanan bawah.

f. Abstrak
Abstrak hanya untuk Hasil Studi kasus. Pada bagian awal dan terpisah dari teks
Abstrak, dicantumkan Judul Karya Tulis Ilmiah secara lengkap (termasuk sub
judul) yang diketik dengan huruf kecil kecuali huruf-huruf pertama dari masing-
masing kata dan bukan kata penghubung. Nama Penulis Karya Tulis Ilmiah
dicantumkan di bawah judul, diikuti dengan tahun lulus Ujian Karya Tulis
Ilmiah yang diketik dalam tanda kurung. Di bawah nama dituliskan nama
Program Studi (tidak boleh disingkat) dan nama Institusi. Kemudian
dicantumkan nama Dosen Pembimbing Utama dan Pendamping lengkap dengan
gelar akademiknya. Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan di
bawah nama dosen pembimbing. Jumlah kata kunci ini sekitar lima buah. Kata
kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata
kunci, kita bisa menemukan judul-judul karya tulis beserta abstraknya dengan
mudah.Di dalam teks abstrak disajikan secara padat inti sari Karya Tulis Ilmiah
yang mencakup latar belakang, tujuan studi kasus, metode yang digunakan,
hasil-hasil yang diperoleh, kesimpulan yang dapat ditarik, dan saran yang
diajukan. Teks Abstrak diketik dengan spasi tunggal (satu spasi) dan panjangnya
tidak lebih dari 200 kata, merupakan satu paragraf ditulis dalam bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris.

g. Daftar Isi
Daftar Isi merupakan petunjuk bagi pembaca tentang topik tertentu dalam Karya
Tulis Ilmiah dan nomor halaman. Daftar Isi memuat judul besar (bab), judul
kecil (sub bab atau sub-sub bab) diketik dengan spasi tunggal jika lebih dari satu
baris dan disertai nomor halamannya.

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 19


h. Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor urut lampiran, judul lampiran, nomor halaman
letak Lampiran. Judul Lampiran yang memerlukan lebih dari 2 baris diketik
dengan spasi tunggal, antara Judul lampiran yang satu dengan Judul lampiran
yang lain diberi jarak 2 spasi.

i. Daftar Tabel
Daftar Tabel memuat nomor urut tabel, judul tabel, nomor halaman letak tabel.
Judul tabel yang memerlukan lebih dari 2 baris diketik dengan spasi tunggal,
antara judul tabel yang satu dengan judul tabel yang lain diberi jarak 2 spasi.

j. Daftar Gambar
Daftar Gambar memuat nomor urut gambar, judul gambar, nomor halaman letak
gambar. Judul gambar yang memerlukan lebih dari 2 baris diketik dengan spasi
tunggal, antara Judul gambar yang satu dengan Judul gambar yang lain diberi
jarak 2 spasi.

k. Daftar Istilah dan Singkatan


Daftar istilah dan singkatan memuat beberapa arti lambang singkatan dan istilah
yang banyak digunakan pada naskah Karya Tulis Ilmiah.

2. Bagian Inti
Bagian Inti dari Karya Tulis Ilmiah sebagai berikut:
BAB 1: Pendahuluan
Pada Bab Pendahuluan memuat:
A. Latar Belakang
Latar Belakang berisi uraian tentang (1) apa yang menjadi perhatian atau
masalah dalam Studi Kasus, (2) alasan mengapa masalah itu dianggap penting,
(3) masalah tersebut didukung oleh fakta empiris (pemikiran induktif) termasuk
hasil-hasil studi kasus terdahulu, sehingga dapat mempertegas bahwa masalah
tersebut perlu diteliti dengan studi kasus, namun pada studi kasus studi kasus,
diperbolehkan tanpa data yang berupa angka-angka kejadian di lapangan (studi
pendahuluan). (4) harapan dari peneliti tentang pentingnya dilakukan studi

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 20


kasus, (5) kesenjangan-kesenjangan yang ditemukan yang nantinya akan
memunculkan pertanyaan studi kasus.
B. Rumusan Masalah
Perumusan Masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat
pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicarikan jawabannya. Dapat juga dikatakan
bahwa perumusan masalah merupakan pernyataan secara lengkap dan terinci,
mengenai ruang lingkup masalah/fokus studi asuhan keperawatan atau prosedur
keperawatan berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Rumusan
masalah disusun secara singkat, padat dan jelas, dituangkan dalam bentuk
kalimat tanya.

Contoh rumusan masalah untuk studi kasus:


Bagaimanakah gambaran asuhan keperawatan pasien Diabetus Mellitus dalam
pemenuhan kebutuhan nutrisi?
Contoh rumusan masalah untuk studi kasus prosedur keperawatan:
Bagaimanakah asuhan keperawatan dengan pemberian terapi musik dapat
meningkatkan kemandirian pasien menarik diri?

C. Tujuan Studi kasus


Tujuan studi kasus mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai dengan
studi kasus terhadap masalah yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya.
Rumusan tujuan studi kasus dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan secara
jelas, tegas, tidak bermakna ganda dan konsisten dengan rumusan masalah.
Rumusan tujuan studi kasus studi kasus hanya berupa 1 (satu) rumusan saja.

Contoh rumusan tujuan untuk studi kasus:


Menggambarkan asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada
pasien Diabetus Mellitus.
Contoh rumusan tujuan untuk prosedur keperawatan:
Mengggambarkan asuhan keperawatan dengan pemberian terapi musik dalam
meningkatkan kemandirian pasien menarik diri.

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 21


D. Manfaat Studi kasus
Manfaat studi kasus memuat uraian tentang implikasi temuan studi kasus yang
bersifat praktis terutama bagi:
(a) Masyarakat secara luas sebagai pengguna hasil studi kasus.
(b) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan.
(c) Penulis, yang mungkin akan dikembangkan untuk studi kasus lebih lanjut.

Contoh manfaat studi kasus:


Studi kasus ini, diharapkan memberikan manfaat bagi:
(1) Masyarakat:
Membudayakan pengelolaanpasien Diabetus Mellitus dalam
pemenuhan kebutuhan nutrisiyang seimbang.
(2) Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan:
Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan bidang
Keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien
Diabetus Mellitus.
(3) Penulis:
Memperoleh pengalaman dalam mengaplikasikan hasil riset
keperawatan, khususnya studi kasus tentang pelaksanaan pemenuhan
kebutuhan nutrisi pada pasien Diabetus Mellitus.

Contoh manfaat prosedur keperawatan:


Karya tulis ini, diharapkan memberikan manfaat bagi:
(1) Masyarakat:
Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam meningkatkan
kemandirian pasien menarik diri melalui terapi musik.
(2) Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan:
Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan
dalam meningkatkan kemandirian pasien menarik diri melalui terapi
musik.
(3) Penulis:
Memperoleh pengalaman dalam mengimplementasikan prosedur terapi
musik pada asuhan keperawatan pasien menarik diri.

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 22


BAB II : Tinjauan Pustaka
Pada Bab Tinjauan Pustaka ditekankan pada penulisan teori-teori yang diuraikan secara
sistematis dan relevan dengan variabel studi kasus. Untuk studi kasus tidak perlu memuat
kerangka konsep studi kasus.

Contoh Sub Judul Bab 2:


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Asuhan keperawatan Diabetes mellitus
a. Pengkajian
b. Diagnosa
c. Perencanaan
d. Pelaksanaan
e. Evaluasi
2. Nutrisi pada Diabetus Mellitus
a. Pengertian
b. Gangguan nutrisi pada Diabettus Mellitus
c. Pengaturan nutrisi pada Diabetus Mellitus
d. Edukasi nutrisi pada Diabetus Mellitus
e. ........... dan seterusnya sesuai kebutuhan

Contoh Sub Judul Bab 2:


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
3. Asuhan keperawatan pasien menarik diri
a. Pengkajian
b. Diagnosa
c. Perencanaan
d. Pelaksanaan
e. Evaluasi
4. Terapi musik
a. Pengertian
b. Jenis terapi musik
c. Tehnik prosedur terapi musik
d. ........... dan seterusnya sesuai kebutuhan

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 23


BAB III: Metodologi Penulisan
Pada Bab ini diuraikan tentang metode penulisan yang diterapkan
mahasiswa dalam studi kasus yang akan dilaksanakan. Bab ini berisi tentang
desain/rancangan studi kasus, subyek studi kasus, fokus studi yang akan diteliti,
definisi operasional, cara pengumpulan data, instrumen pengumpulan datanya,cara
pengolahan data, dan etika penulisan.
A. Rancangan Studi kasus
Karya tulis menggunakan Studi Kasus. Jelaskanlah Desain Studi kasus
Deskriptif yang dipilih untuk studi kasus yang akan dilaksanakan
B. Subyek Studi kasus
Untuk studi kasus tidak dikenal populasi dan sampel, namun lebih mengarah
kepada istilah subyek studi kasus oleh karena yang menjadi subyek studi kasus
sekurang-kurangnya dua klien (individu, keluarga, atau masyarakat kelompok
khusus) yang diamati secara mendalam. Subyek studi kasus perlu dirumuskan
kriteria inklusi dan eksklusi.

C. Fokus Studi
Fokus studi adalah kajian utama dari masalah yang akan dijadikan titik acuan
studi kasus.
Contoh Fokus Studi:
a) Kebutuhan nutrisi pada pasien Diabetus Mellitus.
b) Penerapan prosedur terapi musik pada pasien menarik diri.

D. Definisi Operasional
Pada bagian ini berisi tentang penjelasan/definisi yang dibuat oleh peneliti
tentang fokus studi yang dirumuskan secara operasional yang akan digunakan
pada studi kasusdan bukanmerupakan definisi konseptual berdasarkan literature.

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 24


Contoh Definisi Operasional:
Studi Kasus asuhan keperawatan:
a) Kebutuhan nutrisi adalah .......
b) Pasien Diabetus Mellitus adalah .......

Studi kasus penerapan prosedur keperawatan:


a) Prosedur terapi musik adalah ..... ..
b) Pasien menarik diri adalah .......

E. Tempat dan Waktu


Pada bagian ini berisi penjelasan tentang tempat/lokasi studi kasus maupun
waktu yang digunakan.

F. Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data dan instrumen pengumpul data yang digunakan
dalam studi kasus, diuraikan pada bagian ini.
Penyusunan bagian awal instrumen dituliskan karakteristik responden: umur,
pekerjaan, sosial ekonomi, jenis kelamin, dll. Jenis instrument yang sering
digunakan pada ilmu keperawatan diklasifikasikan menjadi 5 bagian (Nursalam,
2003), yaitu:
a. Biofisiologis (Pengukuran yang berorientasi pada dimensi fisiologis
manusia, baik invivo maupun invitro).
b. Observasi (terstruktur dan tidak terstruktur)
Observasi dapat dilaksanakan dengan menggunakan beberapa model
instrumen, antara lain:
1) Catatan Anecdotal: mencatat gejala-gejala khusus atau luar biasa
menurut urutan kejadian
2) Catatan Berkala: mencatat gejala secara berurutan menurut waktu namun
tidak terus menerus
3) Daftar Cek List: menggunakan daftar yang memuat nama observe
disertai jenis gejala yang diamati

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 25


c. Wawancara (terstruktur dan tidak terstruktur)
d. Kuesioner (pengumpulan data secara formal untuk menjawab pertanyaan
tertulis)
e. Skala penilaian

G. Penyajian Data
Penyajian data disesuaikan dengan desain studi kasus deskriptif yang dipilih.
Untuk studi kasus, data disajikan secara tekstular/narasi dan dapat disertai
dengan cuplikan ungkapan verbal dari subyek studi kasus yang merupakan data
pendukungnya.

H. Etika Studi kasus


Jelaskan etika yang harus ditaati oleh peneliti dalam melaksanakan suatu studi
kasus. Jika perlu, terutama jika studi kasus ini dianggap dapat membahayakan
responden, maka peneliti juga harus mencantumkan ethical clearance.

BAB IV: Hasil Studi kasus dan Pembahasan


Bagian ini terdiri dari 2 bagian yaitu, bagian pertama: berisikan tentang uraian hasil
yang diperoleh dari studi kasus. Bagian kedua: memuat uraian tentang pembahasan
atas temuan-temuan studi kasus/studi kasus yang telah dikemukakan pada bagian
pertama dan keterkaitannya dengan teori. Bagian ini juga dilengkapi dengan
keterbatasan dari studi kasus yang dilaksanakan
A. Hasil Studi kasus
Pada bagian ini menguraikan paparan data yang diperoleh sesuai dengan fokus
studi, dengan merujuk pada rumusan masalah atau tujuan dilaksanakannya
studi kasus. Deskripsi data hasil studi kasus tentang fokus studi dilaporkan
sebagai Hasil studi kasus yang telah diolah secara narasi, dan/atau distribusi
frekuensi dan bentuk lain sesuai kebutuhan:
Gambaran umum situasi lingkungan dilaksanakannya studi kasus (Ruang Rawat
Inap, Poliklinik, Masyarakat). Pemaparan tentang variabel studi kasus atau jika
fokus studi harus dipaparkan secara mendalam atau intensif dari hasil studi
kasus baik melalui wawancara maupun observasi atau pengukuran lain yang

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 26


bisa didapatkan dari subyek studi kasus maupun sumber-sumber lain yang dapat
dipertanggung jawabkan (perawat atau anggota keluarga yang terkait).

B. Pembahasan
Pembahasan atas temuan-temuan studi kasus yang telah dikemukakan di dalam
hasil studi kasus, mempunyai arti penting bagi keseluruhan kegiatan studi kasus.
Adapun tujuan pembahasan adalah: menjawab masalah studi kasus dengan merujuk
bagaimana tujuan studi kasus dapat dicapai. Pembahasan menjelaskan dan
mengintegrasikan keterkaitan temuan-temuan dalam studi kasus dengan teori yang
mendasarinya dalam Bab 2. Pembahasan akan menjadi lebih menarik dan relevan
jika di dalamnya dicantumkan juga temuan-temuan orang lain yang sudah lebih
dulu melakukan studi kasus dan mendukung hasil studi kasus yang disajikan. Dapat
juga dicantumkan hasil studi kasus orang lain yang berbeda sehingga penulis
mampu memberikan penjelasan teoritis.

C. Keterbatasan
Pada Bagian ini uraikanlah tentang hal-hal yang mempengaruhi hasil studi kasus.
Keterbatasan studi kasus, meliputi aspek teoritis, metodologis maupun hal-hal yang
menghambat jalannya studi kasus.

BAB V: Kesimpulan dan Saran


Pada bagian penutup ini memuat 2 (dua) hal pokok, yaitu kesimpulan dan saran.
A. Kesimpulan
Isi dari kesimpulan ialah yang terkait langsung dengan rumusan masalah dan
tujuan studi kasus. Dengan kata lain, kesimpulan studi kasus terikat secara
substansif terhadap temuan-temuan studi kasus yang mengacu pada tujuan studi
kasus yang telah ditetapkan sebelumnya. Kesimpulan dapat juga ditarik dari
hasil pembahasan, namun yang benar-benar relevan dan mampu memperkaya
temuan hasil studi kasus yang diperoleh.
B. Rekomendasi
Rekomendasi yang diajukan hendaknya selalu bersumber dari temuan studi
kasus, pembahasan dan kesimpulan hasil studi kasus. Dengan demikian

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 27


rekomendasi tersebut tidak keluar dari batas-batas lingkup dan implikasi studi
kasus.
Saran yang baik nampak dari rumusannya yang bersifat rinci dan operasional.
Artinya, jika orang lain hendak melaksanakan saran itu, ia tidak mengalami
kesulitan dalam menafsirkan atau mengaplikasikannya. Disamping itu, saran
yang diajukan hendaknya telah spesifik dan dapat ditujukan kepada pihak yang
terkait.

3. Bagian Akhir
Bagian akhir dari Karya Tulis Ilmiah bisa memuat Daftar Rujukan, Pernyataan
Keaslian Tulisan dan Lampiran-Lampiran.
a. Daftar Rujukan
Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan
dalam teks Karya Tulis Ilmiah. Artinya, bahan pustaka yang hanya dipakai
sebagai bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks karya tulis ilmiah tidak
boleh dimasukkan dalam daftar rujukan. Bahan Pustaka termasuk text book
maupun jurnal ilmiah nasional/internasional. Sebaliknya, semua bahan pustaka
yang disebutkan dalam batang tubuh Karya Tulis Ilmiahharus dicantumkan
dalam daftar rujukan. Tatacara penulisan daftar rujukan disesuaikan dengan
kebijakan institusi.
b. Lampiran-Lampiran
Lampiran-lampiran hendaknya berisi keterangan-keterangan yang dipandang
penting untuk Karya Tulis Ilmiah seperti instrumen studi kasus, data mentah
hasil studi kasus, surat ijin, dan tanda bukti telah melaksanakan pengumpulan
data studi kasus, dan masih bisa ditambah dengan hal yang lain. Keterangan
penting itu ditaruh dalam lampiran dengan maksud agar tidak mengganggu
kelancaran informasi yang terdapat dalam bagian inti Karya Tulis Ilmiah. Untuk
mempermudah pemanfaatannya, setiap lampiran harus diberi nomor urut dengan
menggunakan angka Arab.

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 28


BAB VI
EVALUASI KARYA TULIS ILMIAH

A. Seminar Proposal
Seminar Proposal dilaksanakan setelah mahasiswa melalui proses bimbingan dan
proposal dinyatakan layak untuk diseminarkan. Penguji 2 - 3 orang terdiri dari: Ketua
Penguji dan 1 atau 2 orang Anggota Penguji. Proses seminar dipimpin oleh Ketua Penguji.
Ketua Penguji ditetapkan sesuai ketetapan Institusi.
Aspek yang dievaluasi adalah sistematika dan cara penulisan, isi tulisan, penyajian
dan responsi. Sistematika penulisan meliputi: kerangka penulisan, kesinambungan antar
alinea, antar Bab KTI. Cara Penulisan meliputi: penggunaan bahasa, susunan kalimat,
pengetikan, penulisan kutipan, penulisan sumber bacaan/daftar pustaka. Aspek isi tulisan,
meliputi keseluruhan bagian inti KTI mulai dari pendahuluan, tinjauan pustaka dan metode
studi kasus secara lengkap. Pada proses penyajian, yang dinilai adalah ketepatan waktu,
kejelasan, penggunaan media dan penampilan. Kemampuan mempertanggung jawabkan
proposal dinilai dalam aspek responsi yang meliputi: ketepatan menjawab, kemampuan
mengemukakan argumentasi, penguasaan dan penampilan selama tanya jawab berlangsung
(format penilaian seminar proposal terlampir).
Proses seminar berlangsung selama 1 jam, dengan rincian: 10 menit untuk
penyajian, 45 menit tanya jawab oleh 3 penguji (masing-masing 15 menit), dan 5 menit
terakhir untuk penentuan hasil seminar proposal.

B. Ujian Sidang
Ujian Sidang dilaksanakan setelah mahasiswa melalui proses pengambilan data,
bimbingan penulisan hasil serta telah dinyatakan layak untuk diuji oleh pembimbing. Tim
Penguji 3 orang terdiri dari: Ketua Penguji dan 2 Anggota Penguji (pada saat seminar
proposal pembimbing bertindak sebagai moderator). Proses Ujian dipimpin oleh Ketua
Penguji. Ketua Penguji ditetapkan sesuai ketetapan Direktur. Penguji seminar proposal
sama dengan Penguji Hasil.
Aspek yang dievaluasi adalah sistematika dan cara penulisan, isi tulisan, penyajian
dan responsi. Sistematika penulisan meliputi: kerangka penulisan, kesinambungan antar
alinea, antar Bab KTI. Cara penulisan meliputi: penggunaan bahasa, susunan kalimat,
pengetikan, penulisan kutipan, penulisan sumber bacaan/daftar pustaka. Aspek isi tulisan,
meliputi keseluruhan bagian inti KTI mulai dari pendahuluan, tinjauan pustaka dan metode
studi kasus secara lengkap, hasil studi kasus dan pembahasan serta kesimpulan dan saran.
Pada proses penyajian, yang dinilai adalah ketepatan waktu, kejelasan, penggunaan media
dan penampilan. Kemampuan mempertanggung jawabkan hasil dinilai dalam aspek

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 29


responsi yang meliputi: ketepatan menjawab, kemampuan mengemukakan argumentasi,
penguasaan dan penampilan selama tanya jawab berlangsung.

Proses ujian berlangsung selama 1 jam, dengan rincian : 10 menit untuk penyajian,
45 menit tanya jawab oleh 3 Penguji (masing-masing 15 menit), dan 5 menit terakhir
untuk penentuan Hasil Ujian Sidang. Disamping itu penilaian seminar proposal dan ujian
sidang, juga diberikan penilaian untuk proses pembimbingan mulai sejak awal penulisan
proposal sampai penyusunan hasil studi kasus oleh kedua orang pembimbing.

C. Penilaian Karya Tulis Ilmiah


Skor akhir merupakan keseluruhan dari nilai proses penulisan karya tulis, penggunaan
tata bahasa, keterkaitan antara judul dan isi karya tulis, tata cara penggunaan referensi,
dan penguasaan terhadap isi karya tulis. Setiap bagian perlu diberikan pembobotan
secara proporsional dan nilai akhir karya tulis ilmiah diperoleh dari rerata jumlah skor.
Kemudian, nilai akhir dialihkan menjadi huruf mutu mengacu kepada Standar Nasional
Pendidikan Tinggi. Penilaian Review literatur ditetapkan dengan Huruf Mutu atau
Lambang yang merupakan konversi dari dari nilai absolut dapat berpedoman nilai
absolut dan angka mutu seperti Tabel 1 di bawah ini:

Tabel 1 Range Konversi Nilai


Konversi Nilai

No. Nilai Absolut Angka Mutu Huruf Mutu Kategori


1. 79 – 100 3,51 – 3,74 A Sangat Baik

2. 68 – 78 2,75 – 3,50 B Baik

3. 56 – 67 2,00 – 2,74 C Cukup

4. 41 – 55 1,00 – 1,99 D Kurang

5. 0 – 40 0,00 – 0,99 E Sangat kurang

Keterangan :
Batas Lulus minimal : B (2,75)

Penetapan nilai akhir melalui proses diskusi diantara Dewan Penguji. Bila terdapat
selisih nilai antar penguji adalah 10 (rentang skor 0-100) atau 0,5 (rentang skor 0-4)
nilai absolut. Jika lebih dari selisih nilai maka dilakukan diskusi oleh Dewan
Penguji untuk mendapatkan kesepakatan dan kesepahaman.

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 30


BAB VII
FORMAT DAN PENATAAN LAPORAN KASUS

A. Kertas
Kertas yang digunakan adalah jenis HVS putih tanpa garis 80 gr, dengan ukuran A4
(21,5 x 29,7 cm).

B. Pengetikan
1. Laporan kasus diketik memakai komputer dengan huruf “Time New Roman ”
berukuran (font):
a. Naskah : 12
b. Judul Bab : 14
c. Judul laporan : 14 – 16 (tergantung pada panjang pendeknya judul)
d. Judul bab dan judul laporan diketik tebal (bold).
2. Pengetikan naskah dilakukan pada satu sisi halaman saja (tidak timbal balik). Jarak
ketikan adalah 1.5 spasi
3. Batas pengetikan 4 cm dari tepi kiri, 2,5 cm dari tepi kanan, 2,5 cm dari tepi atas
dan 2,5 cm dari tepi bawah.
4. Setiap bab dimulai pada halaman baru. Nomor bab menggunakan huruf Romawi.
5. Judul bab diketik simetris menggunakan huruf besar, tanpa penggaris bawahan atau
pembubuhan titik di akhir kalimat.
6. Penulisan judul tidak diakhiri dengan titik. Judul sub bab diketik dari batas kiri
bidang pengetikan.
7. Awal alinea 1 ‘tab” Atau enam ketukkan dari batas kiri bidang pengetikan. Pada
sub bab, awal alinea dimulai 1 “tab” dari batas huruf pertama sub bab.

C. Jarak baris
Jarak antara judul bab dan awal naskah adalah 4 spasi. Jarak antara akhir naskah dengan
sub-bab maupun antara sub bab dan anak sub bab adalah 4 spasi. Sedangkan jarak antar
alinea sama dengan jarak antar baris, yaitu 1,5 spasi.

D. Penomoran Halaman
Bagian pendahuluan/persiapan laporan kasus (preliminaries) diberi nomor halaman
dengan angka romawi kecil, sedangkan bagian naskah/isi dan bagian akhir laporan
dengan angka (1,2,3, dst). Nomor halaman diletakkan di sebelah kanan atas, kecuali

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 31


untuk halaman bab baru di bagian bawah naskah. Sebelah nomor halaman diketik
dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas.

E. Pemenggalan Halaman
Pengetikkan laporan kasus dalam satu halaman harus terisi penuh, kecuali halaman
pada akhir bab.
1. Untuk pengetikan tabel diusahakan dalam satu halaman pengetikkan tabel yang
tidak dapat ditulis dalam satu halaman dapat dipenggal dengan mencantumkan
nomor kolom sebagai judul tabel.
2. Pemenggalan anak sub bab atau pemenggalan antar nomor pada halaman
berikutnya harus berisi :
a. Satu pointer harus berisi minimal 3 baris.
b. Untuk pointer yang kurang dari tiga baris minimal harus terdapat 2 pointer

F. Pemberian tanda bagian Laporan Kasus


Penomoran atau pemberian tanda pada judul sub bab atau anak sub bab
harus tetap konsisten. Bila menggunakan angka Arab harus tetap demikian sampai
akhir naskah. Bila menggunakan gabungan dari angka Arab dan Angka Romawi dan
Abjad, cara yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:
I
A
1
a
1)
a)
(1)
(a)

G. Riwayat Hidup Penulis


Dalam riwayat hidup penulis, selain nama, tempat dan tanggal lahir, juga dicantumkan
riwayat pendidikan dan pekerjaan penulis (jika sudah bekerja), oleh karena karya tulis
ilmiah, hanya dicantumkan hal-hal yang perlu diketahui serta berkaitan dengan bidang
pekerjaan dan pendidikan penulis.

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 32


BAB VIII
KUTIPAN DAN DAFTAR PUSTAKA

Suatu karya tulis yang baik harus dilengkapi dengan acuan kepada sumber informasi untuk
menguatkan pernyataan penulis. Sumber informasi tersebut dikumpulkan dalam suatu daftar acuan
yang disebut DAFTAR PUSTAKA. Daftar pustaka adalah suatu daftar sumber informasi yang
telah digunakan dalam skripsi. Semua bahan pustaka yang dikutip penulis dicantumkan dalam
daftar pustaka yang ditempatkan setelah bab terakhir KTI.
Sumber data atau informasi yang tidak dipublikasikan, berasal dari komunikasi langsung ataupun
catatan kuliah tidak dicantumkan dalam daftar pustaka. Untuk sumber informasi semacam itu,
pengacuan dalam teks dicantumkan keterangan dalam kurung siku.
Contoh: (data tidak dipublikasikan) atau (T. Samsul, wawancara, 20 Juni 2002).
A. Kutipan dalam Naskah Karya Tulis Ilmiah (KTI)
Di dalam naskah KTI, pengacuan pada sumber informasi dapat merupakan bagian
kalimat dengan mencantumkan nama penulis yang di acu, tahun serta halaman yang memuat
informasi tersebut dalam tanda kurung.
Contoh: …………(Montgomery, 1992: 14) atau Montgomery (1992:14) menyatakan
bahwa………….dst.
Kutipan yang pendek dapat dimasukan ke dalam naskah dengan diberi tanda kutip pada
permulaan dan akhir kutipan. Bila kutipan terdiri dari bebrapa baris, maka kutipan tesebut harus
dimulai pada alinea baru dan diketik satu spasi dengan satu tab ke dalam. Untuk beberapa
bagian dari kutipan yang perlu dihilangkan, karena tidak dianggap penting maka bagian tersebut
diberi tiga titik.
1. Kutipan dari Sumber Pertama
Kandungan Fe dalam air menyebabkan air berminyak (Djasio, 1995 : 17) atau dapat ditulis
Djasio (1995 : 17) menyatakan kandungan Fe didalam air menyebabkan air berminyak.
2. Kutipan dari sumber kedua
Menurut Dinda (2000:3) yang mengutif pendapat Budiono bahwa kesehatan kerja
merupakan penyerasian antrara beban kerja , kapasitas kerja dan lingkungagan kerja. Atau
dapat pula ditulis dengan menurut Budiono ( ) dalam Dinda (2000:3) kesehatan kerja
adalah penyerasian Beban kerja, Penyerasian Kapasitas kerja dan Penyersian Lingkungan
kerja.

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 33


B. Penggunaan Catatan Kaki
Penggunaan catatan kaki hanya dilakukan bila penulis merasa perlu mengacu pada suatu
sumber informasi yang bila dimasukan kedalam naskah akan mengganggu alur pembahasan.
Hal lain adalah bila penulis hendak membuat ulasan tambahan untuk menjelaskan pembahasan
dalam naskah tanpa mengganggu pokok pikiran dalam naskah. Untuk menyebutkan sumber
informasi yang tidak dipublikasikan juga perlu dibuatkan catatan kaki. Disarankan agar catatan
kaki ini digunakan hanya bila perlu benar.
Catatan kaki dituliskan pada halaman yang sama dengan tempat kutipan dicantumkan
an diberi nomor dengan angka arb yang diurutkan dari BAB I sampai terakhir. Penempatan
catatan kaki dipisahkan dari naskah oleh garis sepanjang 4 cm mulai dari batas kiri bawah
naskah dan jarak antara baris terakhir naskah adalah 2 spasi.

C. Daftar Pustaka
Sumber informasi yang dicantumkan dalam daftar pustaka adalah buku atau artikel seperti :
1. Buku
2. Salah satu bab atau bagian dari buku
3. Monografi
4. Artikel dalam majalah
5. Artikel jurnal
6. Makalah dari suatu pertemuan ilmiah
7. Laporan atau penerbitan resmi suatu badan / intansi
8. Naskah yang sedang dipersiapkan untuk diterbitkan dengan mencantumkan keterangan
(sedang dicetak).
9. Artikel Jurnal elektronik dan web sites.
10. Sumber informasi yang dimasukkan dalam daftar pustaka harus yang benar- benar dibaca
secara langsung oleh penulisnya. Sumber informasi tersebut harus relevan dengan kasus
yang diasuh.

D. Kelengkapan daftar pustaka.


Judul daftar pustaka diketik secara simetris dibatas atas bidang pengetikan. 4 spasi
dibawahnya, dibatas kiri bidang pengetikan diketik pustaka acuan pertama. Baris kedua dan
selanjutnya untuk tiap pustaka acuan dimulai satu bab ke dalam dari batas kiri bidang
pengetikan, dengan jarak baris dua spasi. Pustaka acuan berikutnya dimulai dari batas kiri
bidang pengetikan. Tiap tanda baca diberi jarak 1 ketukan bebas, kecuali antara kependekan
nama depan pengarang. Judul buku dan majalah digaris bawahi atau dicetak miring. Sumber

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 34


informasi dalam daftar pustaka tidak diberi nomor, tetapi dibuat menurut abjad berdasarkan
nama akhir pengarang.
Setiap pustaka acuan dalam DAFTAR PUSTAKA sebaiknya dicantumkan data
biliografi sumber informasinya selengkap mungkin. Data yang perlu dicantumkan adalah:
Nama lengkap penulis, editor atau lembaga yang bertanggung jawab atas penerbitan pustaka
tersebut, Judul buku, artikel, bab dari buku atau makalah. Data penerbitan untuk buku, berikut
jilid, edisi, tahun terbit, penerbit, kota dan tebal (jumlah halaman) buku. Data penerbitan
untuk majalah adalah judul majalah, volume/tahun, nomor, tahun penerbitan dan halaman
artikel tersebut. Dalam daftar pustaka nama penulis dituliskan dengan nama keluarga atau
nama akhir mendahului nama kecil atau inisialnya pengarang, maka kedua nama pengarang
dituliskan dengan menambahkan tanda ampersand “&” diantara kedua nama pengarang
tersebut, untuk menggantikan kata “dan” atau “and”. Sedangkan untuk sumber informasi
yang ditulis oleh lebih dari 3 orang pengarang, hanya dituliskan nama pengarang pertama
disertai kata “et.al”

Contoh:
Pencantuman daftar Pustaka untuk buku :

Pohan, S. I. (2007). Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. Jakarta: EGC Kedokteran.

Marquis, B.L., & Houston, C.J. (2003). Leadership Roles and Management
Functions in Nursing Theory and Application. Philadelphia:
Lippincot Williams & Wilkins
.
Pencantuman daftar Pustaka untuk majalah :
Sjaaf, AC. 1991. Analisis Biaya Layanan Kesehatan Rumah Sakit. Medika, 17(10) : 819 –
824.

Jamison, D.T & Mosley, W.H. 1991. Disease Control priorities in Developing Countries,
Health Policy responses to Epidemiological Change. Am.J. Public Health 81
(1) : 15 – 22.
Catatan:
1. Singkatan nama majalah disesuaikan dengan peraturan Internasional yang berlaku.
Ketentuan untuk itu dikemukakan antara lain dalam Cummulated index Medicus edisi
Januari.
2. Nama majalah dicetak miring atau digaris bawahi. Volume majalah dalam majalah
Indonesia biasanya dinyatakan dengan tahun, nomor majalah dicetak antara tanda
kurung. Bila data volume tidak ada, maka majalah dicetak tanpa tanda kurung.

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 35


Pencantuman daftar pustaka untuk artikel jurnal elektronik

Chaboyer, W., McMurray, A., Wallis, M., & Chang, H. Y. (2008). Standard
Operating Protocol For Implementing Bedside Handover in Nursing.
Journal of Nursing Management, 7, 29-36.

Iedema, R., Merrick, E. T., Kerridge, R., Herkes, R., Lee, B., Anscombe, M.
(2009). Handover : enabling learning in communication for safety
(HELICs) : a report on achievements at two hospital sites. Journal of
Advance Management, 190 (11), 133 – 136.

Pencantuman daftar pustaka untuk web sites

Howarth, T., & Hyde, G. (2008). Developing and implementing new clinical
communication practices : changing the nursing handover. Dari
http://www.changechampions.com.au/resource/Gerard_Hyde.pdf .
Diperoleh/Diunduh pada 10 Februari 2020.

2. Penulisan nama Pengarang.


Berikut ini beberapa contoh untuk menentukan cara penulisan nama pengarang :
a. Untuk pengarang Indonesia yang menggunakan lebih dari satu bagian nama selain
nama keluarga, maka penulisannya tetap nama akhirnya mendahului nama kecilnya.
b. Bagi nama pengarang yang bagian akhir namanya dituliskan dengan inisial dan tidak
diketahui kepanjangannya, maka namanya diurutkan pada bagian pertama yang
tertulis lengkap.
c. Sebutan “Sr” atau “Jr” atau urutan keturunan dicantumkan setelah nama keluarga
pengarang. Contoh : Hamengkubuwono IX, Sri Sultan.
d. Nama ganda dituliskan berdasarkan nama pertamanya,
Contoh: Wai – on Phoon menjadi Phoon, W.
Untuk penulisan nama selanjutnya dapat dilihat dari standar penentuan tajuk entri yang
diterbitkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (1981).
Bila sumber informasi merupakan karya ilmiah yang dimuat dalam suatu kumpulan karya,
maka acuan menuliskan nama penulis yang karyanya digunakan, disertai keterangan
lengkap mengenai himpunan karyanya yang menjadi asal acuan tersebut.
Contoh:
Pratomo, H. 1991. Pengantar riset kualitatif vs kuantitatif. Dalam:
Jatipura, S & Yovsyah (eds). 1991. Prosiding Lokakarya dan Pelatihan Metodologi
Penelitian Kesehatan, 22/3-12/4, 1991. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia, Jakarta: 54-61.

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 36


CONTOH HALAMAN JUDUL /SAMPUL DEPAN (PROPOSAL)

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMBERIAN PROSEDUR


TERAPI MUSIK PADA PASIEN MENARIK DIRI
DI.......TAHUN..........................

PROPOSAL
KARYA TULIS ILMIAH

RUDIANSYAH
NIM. PO.......

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN JAMBI JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2021

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 37


CONTOH HALAMAN JUDUL DENGAN SPESIFIKASI CONTOH 2
(HASIL KTI)

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMBERIAN


PROSEDUR TERAPI MUSIK PADA PASIEN MENARIK DIRI
DI.......TAHUN..........................

KARYA TULIS ILMIAH

STUDI KASUS

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan


Dalam Menyelesaikan Pendidikan
Diploma III Keperawatan

RUDIANSYAH
NIM. PO.......

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN JAMBI JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2021

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 38


(Contoh lembar persetujuan ujian proposal KTI)

LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal Karya Tulis Ilmiah oleh -------------------------- NIM ---------------------


dengan judul
“------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------”
telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan dihadapan tim penguji Proposal Karya Tulis
Ilmiah Program Studi DIII Keperawatan politeknik kesehatan kemenkes jambi
.

...................., .............. 20...

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

-------------------------------------- ---------------------------------------

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 39


(Contoh lembar persetujuan lanjut ke studi kasus)

LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal Karya Tulis Ilmiah oleh -------------------------- NIM ---------------------


dengan judul
“------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------”
Telah diujikan dan disetujui Tim penguji Proposal Karya Tulis Ilmiah Program Studi DIII
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi untuk dilanjutkan ke tahapan
pengambilan kasus.

Jambi, .....................................

Tim Penguji

Penguji Ketua Penguji Anggota I Penguji Anggota II

-------------------------------------- ------------------------------------ -------------------------------------

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 40


Contoh Pernyataan keaslian tulisan Contoh : 3

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : ....................................................
NIM : .....................................................
Program Studi : .....................................................
Institusi :

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini adalah
benar-benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan pengambilalihan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya aku sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Karya Tulis Ilmiah ini hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

.................., ................. 20...

Pembuat Pernyataan

-------------------------------

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 41


(CONTOH HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN KTI)

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah oleh -------------------------- NIM --------------------- dengan


judul
“------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------”
telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan dihadapan tim penguji karya tulis ilmiah
Program Studi DIII Keperawatan politeknik kesehatan kemenkes jambi
.

...................., .............. 20...

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

-------------------------------------- ---------------------------------------

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 42


Lampiran 5: Contoh Lembar Pengesahan

LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah oleh ---------------------------------------- NIM--------------------- dengan

judul

“ -----------------------------------------------------------------------------------------------------------

-------------------------------------------------------“

telah dipertahankan dan disahkan lulus oleh tim penguji karya tulis ilmiah Program Studi

DIII Keperawatan Jurusan keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi

Pada tanggal ..........................

Tim Penguji

Penguji Ketua Penguji Anggota I Penguji Anggota II

-------------------------------------- ------------------------------------ -------------------------------------

Mengetahui
Ketua Jurusan

------------------------------------

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 43


Lampiran 6: Contoh Lembar konsultasi

KEMENTERIAN ..............................................
Logo INSTITUSI .......................................................
Poltekkes PROGRAM STUDI ..........................................

LEMBAR KONSULTASI
BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH

NAMA MAHASISWA :
JUDUL KTI :
NAMA PEMBIMBING : (UTAMA/PENDAMPING)

NO TANGGAL REKOMENDASI PEMBIMBING PARAF


PEMBIMBING

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 44


Lampiran 7: Contoh Penjelasan Mengikuti Penelitian (PSP)

PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN


(PSP)

1. Kami adalah Peneliti berasal dari institusi/jurusan/program studi --------------------------


--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------ dengan ini meminta anda untuk berpartisipasi dengan sukarela dalam
penelitian yang berjudul

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------

2. Tujuan dari penelitian studi kasus ini adalah --------------------------------------------------


------------------------------------------------------------------------ yang dapat memberi
manfaat berupa -------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------. Penelitian ini akan berlangsung selama --------------------. .
3. Prosedure pengambilan bahan data dengan cara wawancara terpimpin dengan
menggunakan pedoman wawancara yang akan berlangsung lebih kurang 15-20 menit.
Cara ini mungkin menyebabkan ketidaknyamanan tetapi anda tidak perlu khawatir
karena penelitian ini untuk kepentingan pengembangan asuhan/ pelayanan
keperawatan.

4. Keuntungan yang anda peroleh dalam keikutsertaan anda pada penelitian ini adalah
Anda turut terlibat aktif mengikuti perkembangan asuhan / tindakan yang diberikan.

5. Nama dan jati diri anda beserta seluruh informasi yang saudara sampaikan akan tetap
dirahasiakan.
6. Jika saudara membutuhkan informasi sehubungan dengan penelitian ini, silakan
menghubungi peneliti pada nomor Hp: ..............................

PENELITI

---------------------------

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 45


Lampiran 8: Contoh Lembar Informed Consent

INFORMED CONSENT
(Persetujuan menjadi Partisipan)

Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapat
penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai studi kasus yang akan dilakukan oleh
------------------------- dengan judul -------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini secara
sukarela tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan mengundurkan diri,
maka saya dapat mengundurkan sewaktu-waktu tanpa sanksi apapun

................, …………….20..
Yang memberikan
persetujuan

--------------------------------

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 46


CONTOH DAFTAR PUSTAKA CONTOH 9

DAFTAR PUSTAKA

Adikoesoemo, S. (2003). Manajemen Rumah Sakit, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Alvarado, K., Lee, R., Christoffersen, E., Fram, N., Boblin, S., Poole, N., et al.
(2006). Transfer of acountability : Transforming shift handover to enhance
patient safety. Journal of Health Care Quarterly. Special Issue (9), 75 – 79 .

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka


Cipta.

Calalang,V.H.,& Javier. (2010). Standards of Effective Communication. Dari


http://www.rmf.harvard.edu/files/documents/Forum_V25N1. Diperoleh 4
Februari 2014.

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 47


CONTOH DAFTAR RIWAYAT HIDUP CONTOH 10

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Budi Arianto


Tempat /Tanggal lahir : Jambi,...Oktober 19....
Status : Belum kawin
Nama Bapak : Adam
Nama Ibu : Hawa
Riwayat Pendidikan : SD.....Tamat 19...
SMP.....Tamat 20...
SMA.....Tamat 20....
Jurusan Keperawatan- sekarang

PEDOMAN PENULISAN KTI 2021 48

Anda mungkin juga menyukai