Karya tulis Ilmiah (KTI) adalah sebuah karya tulis yang disusun oleh mahasiswa
Diploma III Keperawatan dalam rangkaian kegiatan yang terstruktur dengan tujuan
memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk menyusun laporan secara komprehensif
sebagai penugasan akhir pendidikan.
Dalam pendoman KTI secara khusus akan memaparkan tentang bentuk studi kasus
dengan harapan dapat membantu pembimbing dalam mengarahkan mahasiswa dan membantu
mahasiswa dalam menyusun suatu karya ilmiah sebagai tugas akhir pendidikannya.
Pedoman Karya Tulis Ilmiah ini telah disusun oleh panitia penyusunan pedoman Karya
Tulis Ilmiah Program Studi DIII Keperawatan Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Jambi.
Hal
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang………………………………………………………….. 1
B. Dasar Hukum…………………………………………………………… 1
C. Deskriptor KKNI Level 5………………………………………………. 2
3
D. Tujuan…………………………………………………………………...
3
E. Ruang lingkup…………………………………………………………...
BAB II KARYA TULIS ILMIAH………………………………………………... 4
A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah………………………………………... 4
B. Model Karya Tulis Ilmiah……………………………………………. 5
C. Pembimbing Karya Tulis Ilmiah……………………………………… 5
D. Penguji Karya Tulis Ilmiah…………………………………………… 6
E. Tugas Pembimbing……………………………………………………. 7
BAB III PROSES PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH.………………….. 8
A. Pengusulan Tema…………………………………………………….. 8
B. Penyusunan Proposal…………………………………………………. 9
C. Pelaksanaan Studi Kasus……………………………………………… 9
D. Ujian Sidang KTI……………………………………………………... 9
BAB IV Desain Studi Kasus………………………..……………………………… 11
A. Pengertian Studi Kasus Deskriptif…………………………………… 11
B. Tujuan Studi Kasus…………………………………………………….. 12
C. Ciri-ciri Studi Kasus…………………………………………………… 12
D. Desain Studi Kasus…………………………………………………….. 13
E. Metode Studi Kasus……………………………………………………. 13
BAB V Kerangka Penulisan……………………………………………………….. 15
A. Kerangka Penulisan……………………………………………………. 15
B. Penjelasan dan Contoh penulisan……………………………………… 16
BAB VI Evaluasi Karya Tulis Ilmiah……………………………………………… 31
A. Seminar Proposal……………………………………………………… 31
B. Ujian Sidang…………………………………………………………… 32
Kutipan dan Daftar Pustaka
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.
2. Undang-Undang no 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
1
5. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
8. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang KKNI.
9. Permendiknas Nomor 17 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Plagiat di Perguruan Tinggi.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. Nomor 73 Tahun 2013 tentang
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
11. Permenristek Dikti Nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi.
12. Kurikulum Inti Pendidikan Diploma III Keperawatan Indonesia tahun 2014.
E. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman bagi penyelenggara pendidikan Diploma III Keperawatan
khususnya kepada pembimbing dan untuk memberikan panduan bagi mahasiswa
dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah dengan desain studi kasus.
2. Tujuan Khusus
a. Dipahaminya latar belakang perlunya penulisanKTI.
b. Dipahaminya alur penyusunan KTI.
c. Dipahaminyadesain studi kasus deskriptif.
d. Dipahaminya kerangka acuan penyusunan KTI.
e. Dipahaminya teknik penulisan KTI.
f. Dipahaminyacara evaluasi KTI.
B. Model KTI
Dalam Pedoman ini, yang dimaksud model KTI bagi mahasiswa Diploma III
Keperawatan adalah studi kasus yang berorientasi pada asuhan keperawatan atau prosedur
tindakan keperawatan tertentu yang dilakukan pada individu, keluarga dan masyarakat
(kelompok khusus).
E. Tugas Pembimbing
1. Pembimbing I
Secara umum mengarahkan laporan kasus (materi/ substansi laporan) sesuai dengan
kasus yang diambil, pendahuluan, hasil, pembahasan dan pemantauan kepustakaan
mahasiswa yang sedang menyelesaikan laporan kasus. Secara rinci meliputi hal-hal
sebagai berikut:
a. Membantu mahasiswa dalam pembuatan laporan kasus yang disesuaikan dengan
sumber daya dan jangka waktu yang tersedia.
b. Membantu mahasiswa dalam menyusun latar belakang maslah dengan melihat
gambaran umum kasus.
c. Membantu mahasiswa dalam menyusun landasan teori yang terdiri dari konsep
dasar medis dan konsep dasar keperawatan
d. Membantu mahasiswa dalam menyusun dan menelaah kasus sesuai dengan
tahapan proses keperawatan, mulai dari pengkajian, analisa data, rumusan
diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi.
e. Proses bimbingan dicatat dalam lembar konsultasi/bimbingan sebagai bukti
komunikasi antara mahasiswa dan pembimbing dan dikumpulkan oleh mahasiswa
pada saat mendaftar ujian Karya Tulis Ilmiah.
2. Pembimbing II
Mengarahkan teknik penulisan laporan kasus, meliputi:
a. Memberi petunjuk kepada mahasiswa mengenai tata cara penulisan laporan kasus.
b. Membantu mahasiwa dalam penulisan dengan menggunakan tata bahasa yang
benar.
c. Memberi petunjuk kepada mahasiswa mengenai cara penulisan daftar pustaka.
d. Memberikan petunjuk pada mahasiswa dalam mencari bahan pustaka dan
pengumpulan data sekunder.
e. Proses bimbingan dicatat dalam lembar konsultasi/bimbingan sebagai Bukti
komunikasi antara mahasiswa dan pembimbing dan dikumpulkan oleh mahasiswa
pada saat mendaftar ujian skripsi.
G. Mekanisma Bimbingan
1. Proses bimbingan terdokumentasi pada lembar konsultasi/ bimbingan sebagai
alat komunikasi antara mahasiswa dan pembimbing.
2. Lembar bimbingan untuk pembimbing I dan pembimbing II dibuat berbeda.
3. Bukti bimbingan dan lembar pengesahan untuk ujian laporan kasus diserahkan
kepada Sub Unit Pendidikan Jurusan keperawatan setelah selesai akhir
bimbingan dan selanjutnya bagian akademik akan menetapkan tanggal dan
waktu ujian laporan kasus.
4. Laporan kasus harus selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan
5. Bila pada akhir waktu yang ditentukan mahasiswa belum dapat menyelesaikan
laporan kasus-nya maka Bagian Pendidikan akan memanggil mahasiswa tersebut
untuk evaluasi proses bimbingan, dan akan dipertimbangkan untuk penggantian
pembimbing bila terbukti proses bimbingan tidak berjalan efektif.
6. Bila terjadi pengantian pembimbing Utama maka pembimbing pendamping
menjadi pembimbing utama, dan pembimbing pendamping ditunjuk oleh Ketua
Jurusan dengan SK Direktur Politeknik Kesehatan Jambi.
H. Masa Bimbingan
Pembimbingan mulai berlaku pada saat pembimbing menerima Surat Keputusan
Pembimbing KTI yang dikeluarkan Oleh Direktur Politeknik Kesehatan Jambi, masa
bimbingan berlaku selama satu semester dengan Rata-rata jumlah
pertemuan/pembimbingan selama penyelesaian tugas akhir/ kasus ≥ 8 kali. Masa
bimbingan bila memungkinkan dapat dilakukan perpanjangan atas permintaan dari
mahasiswa dan masa bimbingan berakhir hingga mahasiswa menyerahkan perbaikan
laporan kasus setelah ujian sidang karya tulis ilmiah dilaksanakan.
Penyusunan karya tulis ilmiah dilakukan oleh mahasiswa yang telah memenuhi
persyaratan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
A. Langkah Pertama (Penentuan tema):
1. Mahasiswa menentukan dan melakukan kajian tentang kasus yang ditemukan
dilahan praktik
2. Setiap mahasiswa mendapatkan dosen pembimbing.
Pada bagian ini akan diuraikan secara rinci hal-hal yang harus dituliskan dalam Karya
Tulis Ilmiah lengkap beserta contohnya.
A. Kerangka Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Kerangka penulisan proposal maupun Karya Tulis Ilmiah untuk studi kasus deskriptif, baik
desain studi kasus maupun survei terdiri dari: 1) Bagian Awal, 2) Bagian Inti dan 3)
Bagian Akhir.
B. Kerangka Penulisan Proposal KTI
Bagian Awal
1. Halaman Sampul Depan
2. Halaman Sampul Dalam
3. Halaman Bebas plagiasi
4. Halaman Orisinalitas
5. Halaman Persetujuan
6. Halaman Daftar Isi
7. Halaman Daftar Tabel
8. Halaman Daftar Gambar
9. Halaman Daftar Lampiran
Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Studi kasus
D. Manfaat Studi kasus
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Dasar yang relevan (dapat terdiri dari beberapa sub bab yang relevan
dengan topik studi kasus)
B. Kerangka Konsep Studi kasus (untuk desain studi kasus survei saja)
Bagian Akhir
Daftar Pustaka
Lampiran
1) Jadwal Kegiatan
2) Informasi & Pernyataan Persetujuan (Informed Consent)
3) Bukti proses bimbingan
4) Instrumen Studi kasus, dst
Seperti halnya halaman judul dan sampul, halaman ini juga dicetak dengan
komposisi huruf dan letak masing-masing bagian secara simetris.
e. Kata Pengantar
Di dalam halaman Kata Pengantar dicantumkan ucapan terima kasih penulis
Karya Tulis Ilmiah yang ditujukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi
f. Abstrak
Abstrak hanya untuk Hasil Studi kasus. Pada bagian awal dan terpisah dari teks
Abstrak, dicantumkan Judul Karya Tulis Ilmiah secara lengkap (termasuk sub
judul) yang diketik dengan huruf kecil kecuali huruf-huruf pertama dari masing-
masing kata dan bukan kata penghubung. Nama Penulis Karya Tulis Ilmiah
dicantumkan di bawah judul, diikuti dengan tahun lulus Ujian Karya Tulis
Ilmiah yang diketik dalam tanda kurung. Di bawah nama dituliskan nama
Program Studi (tidak boleh disingkat) dan nama Institusi. Kemudian
dicantumkan nama Dosen Pembimbing Utama dan Pendamping lengkap dengan
gelar akademiknya. Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan di
bawah nama dosen pembimbing. Jumlah kata kunci ini sekitar lima buah. Kata
kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata
kunci, kita bisa menemukan judul-judul karya tulis beserta abstraknya dengan
mudah.Di dalam teks abstrak disajikan secara padat inti sari Karya Tulis Ilmiah
yang mencakup latar belakang, tujuan studi kasus, metode yang digunakan,
hasil-hasil yang diperoleh, kesimpulan yang dapat ditarik, dan saran yang
diajukan. Teks Abstrak diketik dengan spasi tunggal (satu spasi) dan panjangnya
tidak lebih dari 200 kata, merupakan satu paragraf ditulis dalam bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris.
g. Daftar Isi
Daftar Isi merupakan petunjuk bagi pembaca tentang topik tertentu dalam Karya
Tulis Ilmiah dan nomor halaman. Daftar Isi memuat judul besar (bab), judul
kecil (sub bab atau sub-sub bab) diketik dengan spasi tunggal jika lebih dari satu
baris dan disertai nomor halamannya.
i. Daftar Tabel
Daftar Tabel memuat nomor urut tabel, judul tabel, nomor halaman letak tabel.
Judul tabel yang memerlukan lebih dari 2 baris diketik dengan spasi tunggal,
antara judul tabel yang satu dengan judul tabel yang lain diberi jarak 2 spasi.
j. Daftar Gambar
Daftar Gambar memuat nomor urut gambar, judul gambar, nomor halaman letak
gambar. Judul gambar yang memerlukan lebih dari 2 baris diketik dengan spasi
tunggal, antara Judul gambar yang satu dengan Judul gambar yang lain diberi
jarak 2 spasi.
2. Bagian Inti
Bagian Inti dari Karya Tulis Ilmiah sebagai berikut:
BAB 1: Pendahuluan
Pada Bab Pendahuluan memuat:
A. Latar Belakang
Latar Belakang berisi uraian tentang (1) apa yang menjadi perhatian atau
masalah dalam Studi Kasus, (2) alasan mengapa masalah itu dianggap penting,
(3) masalah tersebut didukung oleh fakta empiris (pemikiran induktif) termasuk
hasil-hasil studi kasus terdahulu, sehingga dapat mempertegas bahwa masalah
tersebut perlu diteliti dengan studi kasus, namun pada studi kasus studi kasus,
diperbolehkan tanpa data yang berupa angka-angka kejadian di lapangan (studi
pendahuluan). (4) harapan dari peneliti tentang pentingnya dilakukan studi
C. Fokus Studi
Fokus studi adalah kajian utama dari masalah yang akan dijadikan titik acuan
studi kasus.
Contoh Fokus Studi:
a) Kebutuhan nutrisi pada pasien Diabetus Mellitus.
b) Penerapan prosedur terapi musik pada pasien menarik diri.
D. Definisi Operasional
Pada bagian ini berisi tentang penjelasan/definisi yang dibuat oleh peneliti
tentang fokus studi yang dirumuskan secara operasional yang akan digunakan
pada studi kasusdan bukanmerupakan definisi konseptual berdasarkan literature.
F. Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data dan instrumen pengumpul data yang digunakan
dalam studi kasus, diuraikan pada bagian ini.
Penyusunan bagian awal instrumen dituliskan karakteristik responden: umur,
pekerjaan, sosial ekonomi, jenis kelamin, dll. Jenis instrument yang sering
digunakan pada ilmu keperawatan diklasifikasikan menjadi 5 bagian (Nursalam,
2003), yaitu:
a. Biofisiologis (Pengukuran yang berorientasi pada dimensi fisiologis
manusia, baik invivo maupun invitro).
b. Observasi (terstruktur dan tidak terstruktur)
Observasi dapat dilaksanakan dengan menggunakan beberapa model
instrumen, antara lain:
1) Catatan Anecdotal: mencatat gejala-gejala khusus atau luar biasa
menurut urutan kejadian
2) Catatan Berkala: mencatat gejala secara berurutan menurut waktu namun
tidak terus menerus
3) Daftar Cek List: menggunakan daftar yang memuat nama observe
disertai jenis gejala yang diamati
G. Penyajian Data
Penyajian data disesuaikan dengan desain studi kasus deskriptif yang dipilih.
Untuk studi kasus, data disajikan secara tekstular/narasi dan dapat disertai
dengan cuplikan ungkapan verbal dari subyek studi kasus yang merupakan data
pendukungnya.
B. Pembahasan
Pembahasan atas temuan-temuan studi kasus yang telah dikemukakan di dalam
hasil studi kasus, mempunyai arti penting bagi keseluruhan kegiatan studi kasus.
Adapun tujuan pembahasan adalah: menjawab masalah studi kasus dengan merujuk
bagaimana tujuan studi kasus dapat dicapai. Pembahasan menjelaskan dan
mengintegrasikan keterkaitan temuan-temuan dalam studi kasus dengan teori yang
mendasarinya dalam Bab 2. Pembahasan akan menjadi lebih menarik dan relevan
jika di dalamnya dicantumkan juga temuan-temuan orang lain yang sudah lebih
dulu melakukan studi kasus dan mendukung hasil studi kasus yang disajikan. Dapat
juga dicantumkan hasil studi kasus orang lain yang berbeda sehingga penulis
mampu memberikan penjelasan teoritis.
C. Keterbatasan
Pada Bagian ini uraikanlah tentang hal-hal yang mempengaruhi hasil studi kasus.
Keterbatasan studi kasus, meliputi aspek teoritis, metodologis maupun hal-hal yang
menghambat jalannya studi kasus.
3. Bagian Akhir
Bagian akhir dari Karya Tulis Ilmiah bisa memuat Daftar Rujukan, Pernyataan
Keaslian Tulisan dan Lampiran-Lampiran.
a. Daftar Rujukan
Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan
dalam teks Karya Tulis Ilmiah. Artinya, bahan pustaka yang hanya dipakai
sebagai bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks karya tulis ilmiah tidak
boleh dimasukkan dalam daftar rujukan. Bahan Pustaka termasuk text book
maupun jurnal ilmiah nasional/internasional. Sebaliknya, semua bahan pustaka
yang disebutkan dalam batang tubuh Karya Tulis Ilmiahharus dicantumkan
dalam daftar rujukan. Tatacara penulisan daftar rujukan disesuaikan dengan
kebijakan institusi.
b. Lampiran-Lampiran
Lampiran-lampiran hendaknya berisi keterangan-keterangan yang dipandang
penting untuk Karya Tulis Ilmiah seperti instrumen studi kasus, data mentah
hasil studi kasus, surat ijin, dan tanda bukti telah melaksanakan pengumpulan
data studi kasus, dan masih bisa ditambah dengan hal yang lain. Keterangan
penting itu ditaruh dalam lampiran dengan maksud agar tidak mengganggu
kelancaran informasi yang terdapat dalam bagian inti Karya Tulis Ilmiah. Untuk
mempermudah pemanfaatannya, setiap lampiran harus diberi nomor urut dengan
menggunakan angka Arab.
A. Seminar Proposal
Seminar Proposal dilaksanakan setelah mahasiswa melalui proses bimbingan dan
proposal dinyatakan layak untuk diseminarkan. Penguji 2 - 3 orang terdiri dari: Ketua
Penguji dan 1 atau 2 orang Anggota Penguji. Proses seminar dipimpin oleh Ketua Penguji.
Ketua Penguji ditetapkan sesuai ketetapan Institusi.
Aspek yang dievaluasi adalah sistematika dan cara penulisan, isi tulisan, penyajian
dan responsi. Sistematika penulisan meliputi: kerangka penulisan, kesinambungan antar
alinea, antar Bab KTI. Cara Penulisan meliputi: penggunaan bahasa, susunan kalimat,
pengetikan, penulisan kutipan, penulisan sumber bacaan/daftar pustaka. Aspek isi tulisan,
meliputi keseluruhan bagian inti KTI mulai dari pendahuluan, tinjauan pustaka dan metode
studi kasus secara lengkap. Pada proses penyajian, yang dinilai adalah ketepatan waktu,
kejelasan, penggunaan media dan penampilan. Kemampuan mempertanggung jawabkan
proposal dinilai dalam aspek responsi yang meliputi: ketepatan menjawab, kemampuan
mengemukakan argumentasi, penguasaan dan penampilan selama tanya jawab berlangsung
(format penilaian seminar proposal terlampir).
Proses seminar berlangsung selama 1 jam, dengan rincian: 10 menit untuk
penyajian, 45 menit tanya jawab oleh 3 penguji (masing-masing 15 menit), dan 5 menit
terakhir untuk penentuan hasil seminar proposal.
B. Ujian Sidang
Ujian Sidang dilaksanakan setelah mahasiswa melalui proses pengambilan data,
bimbingan penulisan hasil serta telah dinyatakan layak untuk diuji oleh pembimbing. Tim
Penguji 3 orang terdiri dari: Ketua Penguji dan 2 Anggota Penguji (pada saat seminar
proposal pembimbing bertindak sebagai moderator). Proses Ujian dipimpin oleh Ketua
Penguji. Ketua Penguji ditetapkan sesuai ketetapan Direktur. Penguji seminar proposal
sama dengan Penguji Hasil.
Aspek yang dievaluasi adalah sistematika dan cara penulisan, isi tulisan, penyajian
dan responsi. Sistematika penulisan meliputi: kerangka penulisan, kesinambungan antar
alinea, antar Bab KTI. Cara penulisan meliputi: penggunaan bahasa, susunan kalimat,
pengetikan, penulisan kutipan, penulisan sumber bacaan/daftar pustaka. Aspek isi tulisan,
meliputi keseluruhan bagian inti KTI mulai dari pendahuluan, tinjauan pustaka dan metode
studi kasus secara lengkap, hasil studi kasus dan pembahasan serta kesimpulan dan saran.
Pada proses penyajian, yang dinilai adalah ketepatan waktu, kejelasan, penggunaan media
dan penampilan. Kemampuan mempertanggung jawabkan hasil dinilai dalam aspek
Proses ujian berlangsung selama 1 jam, dengan rincian : 10 menit untuk penyajian,
45 menit tanya jawab oleh 3 Penguji (masing-masing 15 menit), dan 5 menit terakhir
untuk penentuan Hasil Ujian Sidang. Disamping itu penilaian seminar proposal dan ujian
sidang, juga diberikan penilaian untuk proses pembimbingan mulai sejak awal penulisan
proposal sampai penyusunan hasil studi kasus oleh kedua orang pembimbing.
Keterangan :
Batas Lulus minimal : B (2,75)
Penetapan nilai akhir melalui proses diskusi diantara Dewan Penguji. Bila terdapat
selisih nilai antar penguji adalah 10 (rentang skor 0-100) atau 0,5 (rentang skor 0-4)
nilai absolut. Jika lebih dari selisih nilai maka dilakukan diskusi oleh Dewan
Penguji untuk mendapatkan kesepakatan dan kesepahaman.
A. Kertas
Kertas yang digunakan adalah jenis HVS putih tanpa garis 80 gr, dengan ukuran A4
(21,5 x 29,7 cm).
B. Pengetikan
1. Laporan kasus diketik memakai komputer dengan huruf “Time New Roman ”
berukuran (font):
a. Naskah : 12
b. Judul Bab : 14
c. Judul laporan : 14 – 16 (tergantung pada panjang pendeknya judul)
d. Judul bab dan judul laporan diketik tebal (bold).
2. Pengetikan naskah dilakukan pada satu sisi halaman saja (tidak timbal balik). Jarak
ketikan adalah 1.5 spasi
3. Batas pengetikan 4 cm dari tepi kiri, 2,5 cm dari tepi kanan, 2,5 cm dari tepi atas
dan 2,5 cm dari tepi bawah.
4. Setiap bab dimulai pada halaman baru. Nomor bab menggunakan huruf Romawi.
5. Judul bab diketik simetris menggunakan huruf besar, tanpa penggaris bawahan atau
pembubuhan titik di akhir kalimat.
6. Penulisan judul tidak diakhiri dengan titik. Judul sub bab diketik dari batas kiri
bidang pengetikan.
7. Awal alinea 1 ‘tab” Atau enam ketukkan dari batas kiri bidang pengetikan. Pada
sub bab, awal alinea dimulai 1 “tab” dari batas huruf pertama sub bab.
C. Jarak baris
Jarak antara judul bab dan awal naskah adalah 4 spasi. Jarak antara akhir naskah dengan
sub-bab maupun antara sub bab dan anak sub bab adalah 4 spasi. Sedangkan jarak antar
alinea sama dengan jarak antar baris, yaitu 1,5 spasi.
D. Penomoran Halaman
Bagian pendahuluan/persiapan laporan kasus (preliminaries) diberi nomor halaman
dengan angka romawi kecil, sedangkan bagian naskah/isi dan bagian akhir laporan
dengan angka (1,2,3, dst). Nomor halaman diletakkan di sebelah kanan atas, kecuali
E. Pemenggalan Halaman
Pengetikkan laporan kasus dalam satu halaman harus terisi penuh, kecuali halaman
pada akhir bab.
1. Untuk pengetikan tabel diusahakan dalam satu halaman pengetikkan tabel yang
tidak dapat ditulis dalam satu halaman dapat dipenggal dengan mencantumkan
nomor kolom sebagai judul tabel.
2. Pemenggalan anak sub bab atau pemenggalan antar nomor pada halaman
berikutnya harus berisi :
a. Satu pointer harus berisi minimal 3 baris.
b. Untuk pointer yang kurang dari tiga baris minimal harus terdapat 2 pointer
Suatu karya tulis yang baik harus dilengkapi dengan acuan kepada sumber informasi untuk
menguatkan pernyataan penulis. Sumber informasi tersebut dikumpulkan dalam suatu daftar acuan
yang disebut DAFTAR PUSTAKA. Daftar pustaka adalah suatu daftar sumber informasi yang
telah digunakan dalam skripsi. Semua bahan pustaka yang dikutip penulis dicantumkan dalam
daftar pustaka yang ditempatkan setelah bab terakhir KTI.
Sumber data atau informasi yang tidak dipublikasikan, berasal dari komunikasi langsung ataupun
catatan kuliah tidak dicantumkan dalam daftar pustaka. Untuk sumber informasi semacam itu,
pengacuan dalam teks dicantumkan keterangan dalam kurung siku.
Contoh: (data tidak dipublikasikan) atau (T. Samsul, wawancara, 20 Juni 2002).
A. Kutipan dalam Naskah Karya Tulis Ilmiah (KTI)
Di dalam naskah KTI, pengacuan pada sumber informasi dapat merupakan bagian
kalimat dengan mencantumkan nama penulis yang di acu, tahun serta halaman yang memuat
informasi tersebut dalam tanda kurung.
Contoh: …………(Montgomery, 1992: 14) atau Montgomery (1992:14) menyatakan
bahwa………….dst.
Kutipan yang pendek dapat dimasukan ke dalam naskah dengan diberi tanda kutip pada
permulaan dan akhir kutipan. Bila kutipan terdiri dari bebrapa baris, maka kutipan tesebut harus
dimulai pada alinea baru dan diketik satu spasi dengan satu tab ke dalam. Untuk beberapa
bagian dari kutipan yang perlu dihilangkan, karena tidak dianggap penting maka bagian tersebut
diberi tiga titik.
1. Kutipan dari Sumber Pertama
Kandungan Fe dalam air menyebabkan air berminyak (Djasio, 1995 : 17) atau dapat ditulis
Djasio (1995 : 17) menyatakan kandungan Fe didalam air menyebabkan air berminyak.
2. Kutipan dari sumber kedua
Menurut Dinda (2000:3) yang mengutif pendapat Budiono bahwa kesehatan kerja
merupakan penyerasian antrara beban kerja , kapasitas kerja dan lingkungagan kerja. Atau
dapat pula ditulis dengan menurut Budiono ( ) dalam Dinda (2000:3) kesehatan kerja
adalah penyerasian Beban kerja, Penyerasian Kapasitas kerja dan Penyersian Lingkungan
kerja.
C. Daftar Pustaka
Sumber informasi yang dicantumkan dalam daftar pustaka adalah buku atau artikel seperti :
1. Buku
2. Salah satu bab atau bagian dari buku
3. Monografi
4. Artikel dalam majalah
5. Artikel jurnal
6. Makalah dari suatu pertemuan ilmiah
7. Laporan atau penerbitan resmi suatu badan / intansi
8. Naskah yang sedang dipersiapkan untuk diterbitkan dengan mencantumkan keterangan
(sedang dicetak).
9. Artikel Jurnal elektronik dan web sites.
10. Sumber informasi yang dimasukkan dalam daftar pustaka harus yang benar- benar dibaca
secara langsung oleh penulisnya. Sumber informasi tersebut harus relevan dengan kasus
yang diasuh.
Contoh:
Pencantuman daftar Pustaka untuk buku :
Marquis, B.L., & Houston, C.J. (2003). Leadership Roles and Management
Functions in Nursing Theory and Application. Philadelphia:
Lippincot Williams & Wilkins
.
Pencantuman daftar Pustaka untuk majalah :
Sjaaf, AC. 1991. Analisis Biaya Layanan Kesehatan Rumah Sakit. Medika, 17(10) : 819 –
824.
Jamison, D.T & Mosley, W.H. 1991. Disease Control priorities in Developing Countries,
Health Policy responses to Epidemiological Change. Am.J. Public Health 81
(1) : 15 – 22.
Catatan:
1. Singkatan nama majalah disesuaikan dengan peraturan Internasional yang berlaku.
Ketentuan untuk itu dikemukakan antara lain dalam Cummulated index Medicus edisi
Januari.
2. Nama majalah dicetak miring atau digaris bawahi. Volume majalah dalam majalah
Indonesia biasanya dinyatakan dengan tahun, nomor majalah dicetak antara tanda
kurung. Bila data volume tidak ada, maka majalah dicetak tanpa tanda kurung.
Chaboyer, W., McMurray, A., Wallis, M., & Chang, H. Y. (2008). Standard
Operating Protocol For Implementing Bedside Handover in Nursing.
Journal of Nursing Management, 7, 29-36.
Iedema, R., Merrick, E. T., Kerridge, R., Herkes, R., Lee, B., Anscombe, M.
(2009). Handover : enabling learning in communication for safety
(HELICs) : a report on achievements at two hospital sites. Journal of
Advance Management, 190 (11), 133 – 136.
Howarth, T., & Hyde, G. (2008). Developing and implementing new clinical
communication practices : changing the nursing handover. Dari
http://www.changechampions.com.au/resource/Gerard_Hyde.pdf .
Diperoleh/Diunduh pada 10 Februari 2020.
PROPOSAL
KARYA TULIS ILMIAH
RUDIANSYAH
NIM. PO.......
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN JAMBI JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2021
STUDI KASUS
RUDIANSYAH
NIM. PO.......
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN JAMBI JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN
-------------------------------------- ---------------------------------------
LEMBAR PERSETUJUAN
Jambi, .....................................
Tim Penguji
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini adalah
benar-benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan pengambilalihan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya aku sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Karya Tulis Ilmiah ini hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Pembuat Pernyataan
-------------------------------
LEMBAR PERSETUJUAN
-------------------------------------- ---------------------------------------
LEMBAR PENGESAHAN
judul
“ -----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------“
telah dipertahankan dan disahkan lulus oleh tim penguji karya tulis ilmiah Program Studi
Tim Penguji
Mengetahui
Ketua Jurusan
------------------------------------
KEMENTERIAN ..............................................
Logo INSTITUSI .......................................................
Poltekkes PROGRAM STUDI ..........................................
LEMBAR KONSULTASI
BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH
NAMA MAHASISWA :
JUDUL KTI :
NAMA PEMBIMBING : (UTAMA/PENDAMPING)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------
4. Keuntungan yang anda peroleh dalam keikutsertaan anda pada penelitian ini adalah
Anda turut terlibat aktif mengikuti perkembangan asuhan / tindakan yang diberikan.
5. Nama dan jati diri anda beserta seluruh informasi yang saudara sampaikan akan tetap
dirahasiakan.
6. Jika saudara membutuhkan informasi sehubungan dengan penelitian ini, silakan
menghubungi peneliti pada nomor Hp: ..............................
PENELITI
---------------------------
INFORMED CONSENT
(Persetujuan menjadi Partisipan)
Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapat
penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai studi kasus yang akan dilakukan oleh
------------------------- dengan judul -------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini secara
sukarela tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan mengundurkan diri,
maka saya dapat mengundurkan sewaktu-waktu tanpa sanksi apapun
................, …………….20..
Yang memberikan
persetujuan
--------------------------------
DAFTAR PUSTAKA
Alvarado, K., Lee, R., Christoffersen, E., Fram, N., Boblin, S., Poole, N., et al.
(2006). Transfer of acountability : Transforming shift handover to enhance
patient safety. Journal of Health Care Quarterly. Special Issue (9), 75 – 79 .