Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

Dosen Pengampu:

Dr. Solha Eirifda, S.Pd, M.Kes

Disusun Oleh
Kelompok 2:
Venika Marsela Barus (PO71200190003)
Rizki Amanda (PO71200190013)
Lisa Afriani (PO71200190023)
Putri Mei Risliani (PO71200190035)
Serly Permata Sari (PO71200190041)
Ledya Dayani Anderson (PO71200190045)
Febi Anggraini (PO71200190055)

PRODI D-III JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN JAMBI

KEMENTRIAN KESEHATAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah promosi kesehatan tentang pedoman
promosi kesehatan di puskesmas, rumah sakit,kabupaten/kota dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

Jambi, 05 Maret 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat merupakan sarana


kesehatan yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Untuk itu
peranan puskemas hendaknya tidak lagi menjadi sarana pelayanan pengobatan dan
rehabiliatif saja tetapi juga lebih ditingkatkan pada upaya promotif dan preventif. Oleh karena
itu promosi kesehatan (promkes) menjadi salah satu upaya wajib di puskesmas

B.     Rumusan Masalah


1. Bagaimana Pedoman Promosi Kesehatan Di Puskesmas ?
2. Bagaimana Pedoman Promosi Kesehatan Di Rumah Sakit ?
3. ?
4. ?

C.    Tujuan
1. Mengetahui Pedoman Promosi Kesehatan Di Puskesmas

2. Mengetahui Pedoman Promosi Kesehatan Di Rumah Sakit


3.
BAB II PEMBAHASAN

1. Pedoman Promosi Kesehatan Di Puskesmas

Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat merupakan


sarana kesehatan yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Untuk itu peranan puskemas hendaknya tidak lagi menjadi sarana
pelayanan pengobatan dan rehabiliatif saja tetapi juga lebih ditingkatkan pada upaya
promotif dan preventif. Oleh karena itu promosi kesehatan (promkes) menjadi salah
satu upaya wajib di puskesmas. Promosi kesehatan di puskesmas merupakan upaya
puskesmas dalam memberdayakan pengunjung dan masyarakat baik didalam maupun
di luar puskesmas agar berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mengenali
masalah kesehatan, mencegah dan menanggulanginya. Dengan promosi kesehatan
juga menjadikan lingkungan puskesmas lebih aman, nyaman, bersih dan sehat dalam
mendukung perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Promosi kesehatan dipuskesmas merupakan tanggung jawab bersama antara
petugas, pengunjung maupun masyarakat. Petugas puskesmas diharapkan menjadi
teladan perilaku sehat dimasyarakat dan melahirkan gerakan pemberdayaan
masyarakat. Sedang para pengunjung puskesmas yaitu para pasien dan keluarganya
dapat menerapkan perilaku sehat juga aktif menjadi penggerak atau kader kesehatan
dimasyarakat. Upaya dimaksud juga menjadi tangung jawab pemerintah
kabupaten/kota beserta jajaran sektor terkait untuk memfasilitasi puskesmas agar
dapat melaksanakan promosi kesehatan di puskesmas.

 STRATEGI PROMOSI KESEHATAN


Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1193/Menkes/SK/X/2004 tentang Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan dan Surat
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1114/Menkes/SK/II/2005 tentang Pedoman
Promosi Kesehatan di Daerah, strategi dasar promosi kesehatan adalah :
(1) Pemberdayaan,
(2) Bina Suasana dan
(3) Advokasi serta dijiwai semangat
(4) Kemitraan.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
585/Menkes/SK/V/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di
Puskesmas, strategi promosi kesehatan di puskesmas juga mengacu pada strategi
dasar tersebut dan dapat dikembangkan sesuai sasaran, kondisi puskesmas dan tujuan
dari promosi tersebut.
 SUMBER DAYA PROMOSI KESEHATAN
Sumber daya utama yang diperlukan untuk penyelengaraan promosi kesehatan
di puskesmas adalah tanaga, sarana-prasarana dan dana atau anggaran. Standar tenaga
khusus promosi kesehatan di puskesmas menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan
RI Nomor 1114/Menkes/SK/II/2005 tentang Pedoman Promosi Kesehatan di Daerah
adalah sebagai berikut: KWALIFIKASI JUMLAH KOPETENSI UMUM SDM
kesehatan minimal D3 kesehatan+minat & bakat dibidang promosi 1 orang
1. Membantu tenaga kesehatan lain merancang pemberdayaan kesehatan
2. Melakukan binasuasana & advokasi Standar sarana-prasarana promosi kesehatan
puskesmas minimal sebagai berikut: NO JENIS SARANA-PRASARANA JUMLAH
1 Flipcharts & stand 1 set 2 LCD Projector 1 buah 3 Amplifier & wireless
microphone 1 set 4 Kamera foto 1 buah 5 Megaphon/Public Address System 1 set 6
Portable Generator 1 buah 7 Tape/casset recorder/player 1 buah 8 Papan Informasi 1
buah Pada unsur pendanaan promosi kesehatan puskesmas memang tidak ditentukan
standarnya, tetapi puskesmas/dinas kesehatan diharapkan menyediakan anggaran yang
cukup untuk melaksanakan kegiatan promosi kesehatan di puskesmas.

 KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DI DALAM GEDUNG PUSKESMAS


Promosi kesehatan di dalam gedung puskesmas adalah promosi kesehatan
yang dilaksanakan dilingkungan dan gedung puskesmas seperti di tempat pendaftaran,
poliklinik, ruang perawatan, laboratorium, kamar obat, tempat pembayaran dan
halaman puskesmas, dengan perincian sebagai berikut:
A. Di Tempat Pendaftaran Jenis informasi yang disediakan antara lain adalah:
1. Alur pelayanan puskesmas
2. Jenis pelayanan kesehatan
3. Denah poliklinik
4. Informasi masalah kesehatan yang menjadi issu pada saat itu
5. Peraturan kesehatan seperti; dilarang merokok, dilarang meludah sembarangan,
membuang sampah pada tempatnya dan lain-lain.
6. Petugas memberikan salam dan sambutan yang menyenangkan pada pengunjung
puskesmas dengan baik.
B. Di Poliklinik Jenis informasi yang disediakan antara lain adalah:
1. Petugas meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan2 pasien tentang penyakit &
obatnya.
2. Menyediakan berbagai media seperti lembar balik (flashcard), poster, gambar-
gambar, model anatomi dan brosur (leaflet).
3. Di ruang tunggu perlu dipasang media seperti poster, brosur, peutaran film,
pemutaran radio, tape recorder dan media lain yang berisi penyakit dan cara
pencegahannya serta berbagai jenis pelayanan yang bisa diperoleh dipuskesmas
tersebut.
C. Di Ruang Pelayanan KB & KIA Jenis informasi yang disediakan antara lain adalah:
1. Petugas meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan2 pasien tentang penyakit &
obatnya serta pelayanan2 lain yang berhubungan dengan bayi, anak, ibu hamil, ibu
menyusui maupun alat kontra sepsi.
2. Menyediakan berbagai media seperti lembar balik (flashcard), poster, gambar-
gambar, model anatomi dan brosur (leaflet) khususnya masalah penyakit pada bayi,
anak dan seputar kehamilan, persalinan dan lain sebagainya termasuk informasi
tentang Keluarga Berencanan (KB).
3. Di ruang tunggu perlu dipasang media seperti poster, brosur, pemutaran film,
pemutaran radio dan media lain yang berisi penyakit dan cara pencegahannya serta
berbagai jenis pelayanan yang bisa diperoleh dipuskesmas tersebut terutama
penyakit pada bayi dan anak, pentingnya memeriksakan kehamilannya secara
teratur, tablet Fe bagi ibu hamil, imunisasi lengkap bagi bayi, tumbuh kembang
balita, KB dan lain sebagainya.
D. Di Ruang Perawatan Inap Jenis informasi yang disediakan antara lain adalah:
1. Di tempat tidur Dilakukan oleh petugas di tempat tidur kepada pasien yang masih
belum dapat atau masih belum bisa meninggalkan tempat tidurnya, akan lebih efektif
apabila menggunakan lembar balik (flashcard) yang sedikit kalimatnya dan atau alat
peraga yang tepat lainnya.
2. Penggunaan bahan bacaan (biblioterapi) Dilakukan dengan peminjaman bahan2
bacaan dan atau bedside health promotion dengan cara patugas membacakan bahan
bacaan sambil melakukan promosi kesehatan.
3. Penyuluhan berkelompok Dilakukan kepada pasien atau keluarga dikumpulkan pada
suatu tempat (misalnya aula) dengan maksud untuk meningkatkan pengetahuan serta
mengubah sikap dan perilaku sekaligus menjadi salah satu media sosialisasi antar
pasien. Kegiatan ini lebih bersifat menghibur, santai dan dapat diselingi rekreasi
(misalnya dihalaman puskesmas).
Metode ini akan lebih efektif menggunakan alat peraga atau media promosi yang
bersifat menghibur seperti simulasi atau permainan. Media yang bisa digunakan
antara lain; flipchart, poster, standing banner,laptop, LCD projector dan lain
sebagainya.
4. Pemanfaatan ruang tunggu Ruang tunggu yang memadahi sangatlah cocok untuk
digunakan sebagai sarana untuk binasuasana bagi para pengunjung. Di dalam ruang
tunggu juga perlu disediakan berbagai media promosi seperti poster, brosur,
pemutaran film, pemutaran radio, TV dan media lain.
5. Pendekatan keagamaan Petugas kesehatan baik secara mandiri ataupun melalui
bantuan pemuka agama dapat mengajak pasien/keluarga untuk berdo’a sesuai
keyakinan agamanya, menyediakan bahan bacaan keagamaan, kitab suci dan
membimbing membacanya atau membuat acara keagamaan yang dilakukan secara
personal maupun kelompok. Frekwensinya bisa bersifat harian, mimgguan atau
bulanan secara rutin.
E. Di Laboratorium Umumnya pengunjung diruang ini tidak terlalu lama menunggu, oleh
kerena itu jenis informasi yang disediakan harus bersifat swalayan (self service) seperti
poster/standing banner yang dapat di baca dan leaflet yang dapat diambil yang berisikan
informasi tentang pentingnya penegakaan diagnosis, manfaat screening kesehatan secara
berkala, jenis pelayanan maupun pola tarifnya dan lain sebagainya.
F. Di Kamar Obat Jenis informasi yang disediakan di ruang ini adalah poster/standing banner
yang dapat di baca, leaflet yang dapat diambil , pemutaran TV, tape recorder atau player
yang berisikan informasi tentang manfaat obat generik & keuntungan menggunakannya,
kesabaran & kedisiplinan menggunakan obat sesuai petunjuk dokter serta pentingnya
Taman Obat Keluarga (TOGA).
G. Di Tempat Pembayaran Sebelum pasien/keluarga pulang sebaiknya seluruh petugas
memberi pelayanan yang hangat sebagai salam perpisahan, ucapan terima kasih maupun
selamat jalan semoga bertambah sehat serta jangan lupa sampaikan kapanpun
membutuhkan pelayanan lagi jangan ragu-ragu untuk datang lagi di Puskesmas anda.
Akan lebih terkesan lebih baik apa bila fase terminasi ini dimanfaatkan untuk promosi
pelayanan dengan memberikan cindera mata sederhana seperti, leaflet, kalender, buku
saku, CD dan lain sebagainya yang bermanfaat bagi kesehatan.
H. Di Klinik Khusus Pada umumnya poliklinik khusus di puskesmas antara lain klinik gizi,
klinik sanitasi, klinik konsultasi remaja, klinik PHBS dan lain sebaginya. Oleh karena itu
promosi kesehatan yang paling efektif adalah berupa konseling dengan didukung oleh
semua media dan alat peraga diatas sesuai kebutuhan masing-masing pasien/klien seperti;
lembar balik, leaflet, poster, banner, buku saku, CD, pantoom, TV dan lain sebagainya.
I. Di Halaman Puskesmas Jenis informasi yang disediakan antara lain adalah:
1.Di tempat parkir Karena tempat ini biasanya berupa lapangan parkir, sebaiknya promosi
kesehatan bersifat umum seperti himbauan ber-PHBS, larangan merokok, larangan
menyalahgunakan Narkoba, bahaya napza dan lain sebagainya dengan menggunakan
media baliho/bilboard, spanduk dan media serupa lainya.
2.Di taman puskesmas Taman puskesmas disamping diperlukan sebagai media
memperindah halaman dapat dijadikan sebagai model promosi kesehatan dengan
memberikan contoh-contoh Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan contoh tanaman
bergizi seperti sayuran dan buah-buahan (warung hidup) sekaligus diberikan penjelasan
kandungan gizi maupun manfaatnya.
3.Di dinding puskesmas Dinding puskesmas dapat dimanfaatkan untuk promosi kesehatan
dengan menggunakan poster dan media serupa lainnya yang ditata seindah dan serapi
mungkin (jangan terlalu banyak) yang berisi pesan-pesan umum tentang kesehatan dan
PHBS.
4.Di pagar puskesmas Pada waktu-waktu tertentu, misalnya pada waktu peringatan Hari
Kesehatan Nasional (HKN), hari tembakau, hari gizi dan lain sebagainya, pagar dapat
dimanfaatkan sebagai media promosi melalui pemasangan spanduk, rontek, umbul-
umbul atau bahkan murral, semuanya harus dipertimbangkan agar tidak merusak
keindahan.
5.Di kantin/warung kawasan puskesmas Di tempat ini sebaiknya pesan yang disampaikan
berisikan tentang makanan sehat, pesan gizi seimbang, keluarga sadar gizi dan PHBS
dengan menggunakan poster, neon box, leaflet, selebaran dan lain sebagainya.
6.Di tempat ibadah Di tempat ibadah (seperti musholla) akan lebih tepat digunakan untuk
menyampaikan informasi seputar kesehatan rokhani (jiwa) dikaitkan dengan perintah-
perintah agama dengan menggunakan poster, neon box, leaflet, selebaran buku saku,
bahan bacaan dan lain sebagainya yang bersifat gratis.

 KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DI LUAR GEDUNG PUSKESMAS


Kegiatan ini berupa promosi kesehatan yang dilakukan dengan sasaran
masyarakat yang berada di wilayah kerja puskesmas yang bersangkutan sebagai upaya
untuk meningkatkan PHBS dengan pengorganisaian masyarakat. Pelaksanaan promkes
diluar gedung dilaksanakan puskesmas bekerjasama dengan berbagai fihak potensial
melalui metode advokasi, binasuasana, gerakan pemberdayaan yang dijiwai semangat
kemitraan dengan kegiatan sebagai berikut:
A. Promosi kesehatan melalui pendekatan individu
B. Promosi kesehatan melalui pendekatan kelompok (TP PKK, karang taruna,
posyandu, SBH, majlis taklim dan lain sebagainya)
C. Promosi kesehatan melalui pendekatan organisasi masyarakat (ormas) seperti kelompok
kesenian tradisional dan lain sebagainya
D. Penggerakan dan pengorganisaian masyarakat melalui:
1. Kunjungan rumah
2. Pemberdayaan berjenjang
3. Pengorganisasian masyarakat melalui Survei Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD)
 PEMANTAUAN DAN EVALUASI
A. Pemantauan Kegiatan ini berfungsi untuk mengetahui sejauhmana pencapaian
pelaksanaan promkes dengan mekanisme; petugas membuat catatan secara berkala yang
dilaporkan kepada kepala puskesmas dan kunjungan lapangan dibebepa lokasi terpilih.
B. Evaluasi Evaluasi sebaiknya dilaksanakan pada setiap tahap menejerial mulai dari
perencanaan, pelaksanaan dan hasil sekurang-kurang pada tiap pertengahan tahun dan
akhir tahun dengan menggunakan indikator pada setiap tahapan.
C. Indikator Keberhasilan
a. Indikator masukan
1. Adanya komitmen Kepala Puskesmas yang mencerminkan dalam Rencana Umum
Pengembangan promkes Puskesmas.
2. Adanya komitmen seluruh jajaran yang tercermin dalam Rencana Operasional
Promkes Puskesmas
3. Adanya tenaga PKM sesuai dengan acuan dalam standar SDM promkes puskesmas
4. Adanya tenaga PKM dan tenaga kesehatan lain dipuskesmas yang sudah dilatih
5. Adanya sarana dan peralatan promkes puskesmas sesuai acuan dalam standar
sarana promkes puskesmas
6. Adanya dana di puskesmas yang mencukupi untuk penyelenggaraan promkes
puskesmas.
b. Indikator proses
1. Dilaksanakannya kegiatan promkes didalam gedung (setiap tenaga kesehatan
melakukan promosi atau diselenggarakan klinik khusus, pemasangan poster dan lain-lain)
dan atau frekuensinya
2. Kondisi media komunikasi yang digunakan (poster, leaflet, spanduk dan lain-lain)
masih bagus dan relevan
3. Dilaksanakannya kegiatan promkes di masyrakat (kunjungan rumah &
pengorganisasian masyarakat).
c. Indikator keluaran
1. Semua tenaga kesehatan puskesmas telah melaksanakan promkes
2. Berapa banyak pasien/klien yang sudah terlayani oleh berbagai kegiatan promkes
dalam gedung (konseling, bibliografi dan lain-lain)
3. Berapa banyak keluarga yang telah mendapat kunjungan rumah oleh puskesmas
4. Berapa banyak kelompok masyarakat yang sudah digarap puskesmas dengan
pengorganisasian masyarakat
5. Puskesmas sebagai model institusi kesehatan yang ber-PHBS, yaitu dengan
puskesmas bebas rokok, lingkungan bersih, bebas jentik dan jamban sehat
d. Indikator dampak Indikator ini mengacu pada tujuan dilaksanakannya promkes
dipuskesmas yaitu terciptanya PHBS di masyarakat untuk semua tatanan. Tatanan yang
dianggap mewakili untuk dievaluasi adalah tatanan rumah tangga (dalam Kebijakan
Nasional Promkes tahun 2010). Adapaun indikator PHBS unruk 5 tatanan adalah sebagai
berikut:
1. Tatanan Rumah Tangga
1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2) Memberi bayi ASI ekslusif
3) Menimbang balita
4) Menggunakan air bersih
5) Mencuci tangan dengan air bersih dan memakai sabun
6) Menggunakan jamban sehat
7) Memberantas jentik
8) Makan sayur buah
9) Melakukan aktifitas fisik
10) Tidak merokok didalam rumah
2. Tatanan Institusi Kesehatan
1) Menggunakan air bersih
2) Menggunakan jamban
3) Membuang sampah pada tempatnya
4) Tidak merokok di Institusi Kesehatan
5) Tidak meludah sembarangan
6) Memberantas jentik nyamuk
7) Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun
3. Tatanan Institusi Pendidikan
1) Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun
2) Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
3) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
4) Olahraga yang teratur dan terukur
5) Memberantas jentik nyamuk
6) Tidak merokok di sekolah
7) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan
8) Membuang sampah pada tempatnya
4. Tatanan Institusi Tempat Kerja
1) Tidak merokok di tempat kerja
2) Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja
3) Melakukan olahraga secara teratur / aktivitas fisik
4) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah
buang air besar dan buang air kecil
5) Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja
6) Menggunakan air bersih
7) Menggunakan jamban saat buang air kecil dan air besar
8) Membuang sampah pada tempatnya
9) Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan
5. Tatanan Institusi Pasar
1) Menggunakan air bersih
2) Menggunakan jamban
3) Membuang sampah pada tempatnya
4) Tidak merokok di pasar
5) Tidak meludah sembarangan
6) Memberantas jentik nyamuk
6. Tatanan Institusi Tempat Ibadah
1) Menggunakan air bersih
2) Menggunakan jamban
3) Membuang sampah pada tempatnya
4) Tidak merokok di tempat ibadah
5) Tidak meludah sembarangan
6) Memberantas jentik nyamuk
7. Tempat Makan (Rumah Makan)
1) Menggunakan air bersih
2) Menggunakan jamban
3) Membuang sampah pada tempatnya
4) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
5) Tidak merokok di tempat makan
6) Menutup makanan dan minuman
7) Tidak meludah sembarangan
8) Memberantas jentik nyamuk
8. Transportasi Umum
1) Menggunakan air bersih
2) Menggunakan jamban
3) Membuang sampah pada tempatnya
4) Tidak merokok di angkutan umum
5) Tidak meludah sembarangan

2. Pedoman Promosi Kesehatan Di Rumah Sakit


Pada umumnya sebagian masyarakat di Indonesia lebih banyak menunggu sampai
ada yang menderita sakit, barulah mencari pengobatan atau rawat inap di rumah sakit.
Sesudah sembuh pasien di pulangkan, lalu kambuh dengan penyakit yang sama sehingga
yang bersangkutan memerlukan perawatan kembali dirumah sakit. Demikian siklus yang
terus berlangsung namun pasien atau keluarga tidak memahami apa yang seharusnya
dilakukan setelah kembali kerumah.
Peran Rumah Sakit menjadi bagian penting agar setiap orang tahu untuk melakukan
pencegahan dibandingkan pengobatan.
Rumah Sakit sebagai penyedia pelayanan kesehatan membutuhkan media promosi
untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Namun pelayanan rumah
sakit merupakan jenis pelayanan yang unik dan berbeda bila dibandingkan dengan bidang
jasa pelayanan yang lainnya.
Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) berusaha mengembangkan pengertian
pasien, keluarga, dan pengunjung rumah sakit tentang penyakit dan pencegahannya. Selain
itu, PKRS juga berusaha menggugah kesadaran dan minat pasien, keluarga, dan pengunjung
rumah sakit untuk berperan secara positif untuk penyembuhan dan pencegahan penyakit.
Oleh karena itu, PKRS merupakan bagian yang tidak terpisah dari program pelayanan
kesehatan rumah sakit.
Pembangunan Kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan Kesehatan diselenggarakan dengan
berdasarkan pada peri kemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata serta
pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu,
bayi, anak, lanjut usia (lansia), dan keluarga miskin. Tujuan Promosi Kesehatan Rumah Sakit
adalah terciptanya masyarakat rumah sakit yang menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat melalui perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku pasien rumah sakit serta
pemeliharaan lingkungan rumah sakit dan termanfaatnya dengan baik semua pelayanan yang
disediakan Rumah Sakit. Meningkatkan kualitas pelayanan medis dengan memberikan
informasi medis yang selektif, terpercaya dan menyeluruh kepada setiap pasien dan
keluarganya yang datang kerumah sakit dengan cara menyediakan informasi yang dibutuhkan
pasien maupun keluarganya seperti rencana promotif, rencana preventif, diagnosis kerja,
rencan diagnostik, rencana terapi, prognosis, dan rencana rehabilitatif.

3. Pedoman Promosi Kesehatan Di Kabupaten/Kota

Keputusan Menteri Kesehatan No. 128/Menkes/SK/II/2004 menyatakan bahwa Pusat


Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari dinas
kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan disuatu wilayah kerja.
Sebagai UPT dari dinas kesehatan kabupaten/kota (UPTD). Puskesmas berperan
menyelenggarakan sebagian tugas teknis operasional dinas kesehatan kabupaten/kota dan
merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di
Indonesia.
Pembangunana kesehatan adalah penyelengaraan upaya kesehatan oleh bangsa
Indonesia, untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan
diwilayah kabupaten/kota adalah dinas kesehatan kabupaten/kota.
Sedangkan Puskesmas bertanggung jawab hanya untuk sebagian upaya pembangunan
kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten/ kota sesuai dengan
kemampuannya.

Perbedaan Pedoman Promosi Kesehatan Di Puskesmas dan Rumah Sakit, yang penting diketahui
seorang nakes/promotor kesehatan di Puskesmas, Rumah Sakit kab/kota atau daerah bermasalah
kesehatan:
Jawaban :
Perbedaannya adalah ( ini belum sa, lagi dk bisa mikir aku wkwkwk, bagi be dengan kawan kawan
yang lain sa hihi)
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/261931920/Pedoman-Pelayanan-Promosi-Kesehatan-Rumah-
Sakit
https://promkes.kemkes.go.id/?p=7172
https://dinkes.bantulkab.go.id/berita/304-promosi-kesehatan-di-puskesmas

Anda mungkin juga menyukai