Anda di halaman 1dari 21

Psychological First Aid:

Upaya Dukungan Psikologis Awal Pasca


Bencana

Disampaikan Oleh:
Ajeng Safitri, M.Psi., Psikolog
Psikologi Islam – Fakultas Studi Islam UMRI
Acute Stress Disorder (ASD)

 Kondisi psikologis yang timbul sebagai respons setelah mengalami atau


menyaksikan peristiwa yang mengerikan atau traumatis, yang kemudian
menimbulkan reaksi emosional negatif yang kuat.
 Stres akut juga bisa mewujudkan diri sebagai gangguan kecemasan.
 Gejala ASD akan segera terjadi setelah peristiwa traumatik tersebut dan
terjadi dalam rentang waktu yang sangat singkat.
 Gejala ASD berlangsung dari tiga hari tapi kurang dari 4 minggu, dan akan
hilang setelah 4 minggu.
Trauma

 Pengalaman individu yang unik dari suatu kejadian/ peristiwa yang


mengancam hidup, kebutuhan jasmani dan kesehatan jiwanya
(Giller, 1999)
 Pengalaman yang menyebabkan seseorang menderita kerusakan fisik
maupun psikologis (Kartono & Gulo, 2000).
Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)

 Suatu stress emosional yang besar yang dapat terjadi pada hampir setiap
orang yang mengalami kejadian traumatic (Kaplan & Sadock, 1997).
 Gangguan mental yang bisa berkembang setelah seseorang mengalami
peristiwa yang penuh tekanan atau mengancam jiwanya (DSM V, 2013)
 Diagnosasis ditegakkan bila gangguan timbul dalam kurun waktu lebih dari 1
bulan setelah kejadian traumatic (DSM V, 2013).
Gejala PTSD Menurut Diagnostic & Statistical
Manual of Mental Disorder (DSM-V):
1. Instrusive Re-Experiencing, yaitu selalu kembalinya peristiwa traumatic
dalam ingatan.
2. Avoidance, yaitu selalu menghindari sesuatu yang berhubungan dengan
trauma dan perasaan terpecah.
3. Arousal, yaitu adanya perubahan kesadaran secara berlebihan seperti
masalah tidur, mudah tersinggung, ledakan kemarahan, sulit
berkonsentrasi, serangan panik, serangan kecemasan, mudah kaget,
gelisah.
Psychological First Aid (PFA)

PFA merupakan serangkaian keterampilan yang bertujuan untuk mengurangi


dampak negatif stres dan mencegah timbulnya gangguan kesehatan mental yang
lebih buruk yang disebabkan oleh bencana atau situasi kritis (Everly, Phillips,
Kane & Feldman, 2006)
PIRAMIDA INTERVENSI
Berbagai level intervensi dalam program dukungan psikososial

BENTUK & PELAKU INTERVENSI KONDISI PENYINTAS


Layanan kesehatan jiwa oleh spesialis Mengalami ganggunan
psikiater, psikolog, perawat jiwa Layanan psikologis serius (berat)
spesialis
Intervensi individu, keluarga,
kelompok oleh petugas Layanan
kesehatan: puskesmas, dokter, Mengalami persoalan kesehatan
terfokus
perawat, konselor terlatih. mental sedang
Non-spesialis
Aktivasi dukungan sosial di
komunitas  relawan, Memperkuat Stres dan masalah
pekerja sosial, fasilitator dukungan keluarga psikologis ringan
masyarakat, komunitas, dan komunitas
keluarga

Pemenuhan kebutuhan Pemenuhan Sebagian besar populasi


dasar dan rasa aman  kebutuhan dasar dan rasa aman terdampak bencana
relawan, masyarakat

Sumber: IASC - Mental Health and Psychosocial Support in Humanitarian Emergencies: What Should Humanitarian Health Actors
Know? (2010)
Piramida Penanganan Psikologis
Rumah Sakit Jiwa
10-30%
Profesional Kesehatan Mental
Sum Total
Relawan terlatih

Dokter,
Tokoh agama

Keluarga, Teman
PFA Relawan
Tujuan PFA
 Mengurangi dampak negatif dari peristiwa traumatis.
 Memperkuat proses pemulihan.
Psychological First Aid (PFA)

PFA
LANGKAH PFA
Langkah Persiapan
Memahami Situasi

Pembelajaran apa
yang bisa kita dapat
dari gambar di
samping ini?

Memulai Kontak
Tujuan: Memperkenalkan diri
(1) Kebutuhan personal orang yang
dengan cara yang membuat orang
memerlukan dukungan.
yang memerlukan dukungan
(2) Perhatikan aspek budaya
nyaman
Langkah 1: Memberikan Rasa Aman

Tujuan:
Mengembalikan rasa aman dan
menyediakan kebutuhan dasar
orang yang memerlukan
dukungan.

Langkah yang bisa dilakukan:


 Menghindarkan dari bahaya
 Menyediakan tempat yang aman
 Memenuhi kebutuhan dasar seperti makan, minum, dan
pakaian
 Menyediakan informasi yang dapat dipercaya
Langkah 2: Mendorong Keberfungsian
Adakah orang yang tidak terguncang
setelah kehilangan anggota keluarga,
rumah atau pekerjaannya?

Tujuan:
Memberikan kenyamanan, menenangkan,
mengupayakan kondisi yang lebih stabil
pada orang yang memerlukan dukungan (jika
diperlukan)

Langkah yang bisa dilakukan:


 Berikan perhatian melalui kata-kata dan perbuatan yang tidak menyakiti atau
menyinggung perasaan orang yang ingin kita bantu.
 Jaga keluarga penyintas agar tetap bersama dan berhubungan satu sama lain.
 Pertemukan kembali penyintas yang terpisah dengan keluarganya.
 Tanyakan pada penyintas adakah pihak lain yang ingin diberitahu penyintas
sehubungan dengan bencana yang baru saja terjadi.
Langkah 3: Membantu Merencanakan
Tindak Lanjut
Tujuan:
Mendorong orang yang memerlukan
dukungan untuk terlibat dalam proses
pemulihannya dan membantu menyusun
rencana tindak lanjut.

Langkah yang bisa dilakukan:


 Mendorong orang yang memerlukan dukungan untuk kembali pada
rutinitasnya.
 Libatkan orang yang memerlukan dukungan secara aktif dalam tugas-
tugas pemulihan

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai