Anda di halaman 1dari 27

KONSEP DAN

PENGELOLAAN TIM
INTERVENSI KRISIS DI
PEMASYARAKATAN
Winanti, S.Psi, M.Si, Psikolog
• Krisis dapat terjadi kapan saja & dimana saja
dalam berbagai level (individu, keluarga,
kelompok, komunitas, dan bangsa).

SITUASI KRISIS • Krisis dipicu oleh peristiwa yang dinilai berbahaya.


• Penekanan ada pada persepsi & respon individu
yang bersifat pribadi, bukan pada peristiwa.
• Perlu perhatian khusus pada individu yang
mengalami krisis berulang yang berdampak pada
trauma.
APA ITU KRISIS?

“REAKSI SUBYEKTIF seorang individu atas suatu peristiwa yang dinilai sangat
menekan / stressful, sehingga mempengaruhi kestabilan (psikologis) individu yang
kemudian menurunkan kemampuannya untuk mengatasi masalah dan
keberfungsiannya secara umum”
(Bard dan Ellison dalam Yeager dan Roberts, 2015).
KRITERIA KRISIS

01 02 03
Kejadian dinilai Kejadian dipersepsi Individu menilai
bersifat akan menimbulkan bahwa ia tidak
membahayakan dan masalah lanjutan, sanggup mengatasi
atau memicu stress kekecewaan, dan masalah lanjutan,
atau gangguan kekecewaan, dan
atau gangguan
INTERVENSI
KRISIS

Intervensi Krisis dapat dilakukan


dengan model psikososial berupa
dukungan psikologis awal (DPA)
PERBEDAAN
INTERVENSI KRISIS &TERAPI
INTERVENSI KRISIS TERAPI
WAKTU Petugas Harus Tanggap dan Aktif dalam Terdapat Waktu yang Cukup untuk Asesmen dengan
Menangkap Kebutuhan Pasien/Klien Berbagai Instrumen Diagnosa. Hasil asesmen untuk
Rencana Treatment dan Bantuan.

KESELAMATAN Fokus pada Keselamatan Pasien/Klien dan Keselamatan Klien Bukan Fokus Utama Kecuali ada
Hadirkan Rasa Aman untuk Mereka. Tanda Bahaya yang Mengancam.

TINDAKAN Fokus pada Pemberian Stabilisasi Emosi (dengan Fokus Pada Penyebab yang Mendasarinya;
Trauma) dan Perawatan dengan Tim Medis (dengan Dilakukan oleh Pakar Secara Individu atau Tim
Luka Fisik).

KECENDERUNGAN - ETIOLOGI Bangun Solidaritas serta Rasa Percaya dan Aman Secara Afektif, Pasien Tidak Mampu Menjelaskan
antar Pasien/Klien Keadaan Emosi. Secara Kognitif, Pasien
Menunjukkan Rasa Panik Berlebih.
DIAGNOSIS Skala Prioritas berdasarkan Beratnya Luka/Penyakit Diagnostik Lengkap dengan Observasi: Latar
(Intervensi Gawat Darurat) Belakang Sosial, Pendidikan, Pekerjaan, Intektual,
Kepribadian, dan tes Psikologis.
PASTIKAN KEAMANAN- Hadirkan Rasa Aman dan Nyaman untuk Pemetaan Pencegahan dan Kebutuhan Masa Depan
PENCEGAHAN Pasien/Klien berdasarkan Asesmen Kebutuhan dan SDM
KONSULTASI Pengarahan Psikolog dan Ahli Lainnya Dilakukan Kehadiran Pakar dan Ahli Diperlukan untuk
Hanya Bila Diperlukan. Pemulihan (Tindak Lanjut)

KONDISI KLIEN/PASIEN Secara Afektif, Pasien Tidak Mampu Menjelaskan Pasien/Klien dalam Kondisi Stabil (Emosi dan Fisik)
Keadaan Emosi. Secara Kognitif, Pasien dan Rasional (Kognitif bekerja dengan baik).
Menunjukkan Rasa Panik Berlebih
DUKUNGAN PSIKOLOGIS AWAL (DPA) -
Psychological First Aid

• Dilakukan agar dampak, akibat, pengaruh serta daya


yang negatif tidak menyebar
• DPA adalah “Serangkaian keterampilan dan
pengetahuan yang digunakan untuk membantu orang
yang berada dalam keadaan stress, sehingga mampu
untuk menjadi lebih tenang dan merasa didukung untuk
menghadapi permasalahan atau tantangannya dengan
lebih baik” (International Federation of Red Cross and
Red Crescent Societies Reference Centre for
Psychosocial Support, 2020)
MENGAPA PERLU DILAKUKAN DPA?
• Setiap orang pada dasarnya memiliki kemampuan untuk bangkit setelah
mengalami hal yang sulit (biasa dikenal dengan istilah resiliensi), sehingga
bisa mencegah terjadinya gangguan psikologis akibat mengalami peristiwa
sulit itu. Orang lain di sekitar individu itupun memiliki kemampuan untuk
menolong individu untuk pulih
• Tidak semua orang yang mengalami kejadian traumatis atau peristiwa
yang sulit dihadapi membutuhkan layanan profesional, seperti psikolog
atau psikiater.
• Jumlah penyedia layanan kesehatan mental yang masih terbatas dan
kurang merata di berbagai daerah, sehingga tidak semua kasus bisa
ditangani secara langsung
Memberikan perawatan dan dukungan yang praktis, namun
tidak menginterupsi;

Mencanangkan kebutuhan dan hal-hal yang harus


diperhatikan;

YANG Membantu orang-orang untuk mendapatkan akses terhadap


kebutuhan dasar (contohnya: makanan dan minuman, informasi);
TERMASUK
Menjadi pendengar, namun tidak memaksa mereka untuk
DUKUNGAN berbicara;

PSIKOLOGIS Menghibur orang-orang dan membantu mereka merasa


tenang;
AWAL (DPA) Membantu orang-orang untuk terhubung pada penyedia
informasi, layanan-layanan lain, dan sosial;

Melindungi orang-orang dari bahaya yang lebih lanjut


APA YANG TIDAK
TERMASUK DPA
Suatu hal yang hanya boleh dilakukan professional

Konseling professional atau terapi

Membahas secara rinci mengenai kejadian yang menyebabkan


stress
Meminta untuk menganalisa apa yang terjadi pada dirinya

Memaksa untuk bercerita secara detail mengenai apa yang


terjadi
Memaksa untuk berbagi perasaan dan reaksi yang muncul
terhadap suatu kejadian
TUJUAN DAN MANFAAT DPA

DPA bertujuan untuk memenuhi


kebutuhan mendesak dasar,
mengurangi tingkat stres yang dialami,
dan memperkuat daya adaptasi alami
sehingga bisa mencegah dampak
gangguan yang lebih parah dan
membantu proses pemulihan alami
DPA DILAKUKAN UNTUK SIAPA?

• Penyintas bencana, dan orang-orang yang


mengalami trauma dari berbagai rentang
usia.
• Orang-orang yang pekerjaannya
mengalami kerentanan terhadap trauma.
• Orang-orang di sekitar kita yang mulai
menunjukkan gejala trauma dan terlihat
meminta bantuan
INGAT!

DPA bukan terapi atau


bantuan profesional, dan DPA juga tidak ditujukan
tidak ditujukan untuk untuk menghilangkan
menyembuhkan atau reaksi-reaksi emosional
menghilangkan gangguan- yang wajar dalam kondisi
gangguan psikologis tidak wajar.
serius
SIAPA SAJA YANG DAPAT
MELAKUKAN DPA

Pertolongan Psikologis Awal dapat dipelajari


dan dilakukan oleh siapa saja, karena bersifat
umum dan sederhana, dan bukan merupakan
tindakan penanganan profesional.
KUALITAS
PERSONAL
• Hadir
hadir secara utuh saat membantu
atau mendampingi orang yang
memerlukan dukungan
• Penerimaan
menghargai keberadaan orang yang
ingin dibantu
• Congruence (Kesesuaian)
Pikiran, perasaan, dan pemahaman
kita harus serasi
• Empati
memahami orang lain dari sudut
pandang orang tersebut
Persiapan Sebelum
Pemberian DPA Pelajari tentang situasi krisis, peran
dan tanggung jawab sebagai
TAHAP 1 pemberi dukungan.

Pertimbangkan kesehatan diri


sendiri, dan masalah pribadi atau
Apakah pemberi dukungan siap keluarga yang dapat menyebabkan
memberikan bantuan? stres berat saat pemberi dukungan
mengambil peran dalam membantu
orang lain.

Buat keputusan yang jujur tentang


apakah pemberi dukungan siap
untuk membantu dalam situasi
krisis tertentu dan pada waktu
tertentu
Persiapan Sebelum
Pemberian DPA
TAHAP 2

Apakah pemberi dukungan terhubung


dengan kelompok atau organisasi tertentu
untuk memberikan keamanan bekerja dan
memudahkan koordinasi?
STRATEGI DPA
Look (Amati)

Prinsip pertama mencakup bagaimana penolong mengamati


lingkungan serta kondisi yang mengelilingi para penyintas. Di sini,
akan lebih baik untuk penolong untuk bisa lebih sensitif terhadap
penyintas dengan reaksi yang cukup serius.

Fokus pada kondisi yang ada di sekitar, kontak mata perlu dilakukan
dan segera menganalisa kondisi sekitar
Mendengarkan aktif merupakan komponen
utama dalam prinsip ini.

Listen Di proses kedua, kita dapat mendekati dengan


(Dengar) membangun rapport dan mengembangkan
kemampuan mendengarkan aktif untuk
memahami apa yang mereka rasakan.

Dengan mendengarkan aktif, pemberi dukungan


juga dapat lebih mendalami hal-hal yang
menjadi kebutuhan utama bagi para penyintas.
Link (Hubungkan)

• Prinsip terakhir ini merupakan penerapan dari prinsip


sebelumnya, dimana pemberi dukungan
akan membantu penyintas untuk dapat memenuhi kebutuhan
dasar serta mengatasi permasalahan yang mereka alami.
• Tidak hanya berhenti sampai di situ, pemberi dukungan juga
dapat memberikan informasi yang mereka ketahui dan
mencoba menghubungkan penyintas pihak-pihak terkait yang
memiliki bantuan yang dibutuhkan oleh penyintas.
SELAMA PEMBERIAN DPA

Bagaimana pemberi
Bagaimana cara Bagaimana pemberi
dukungan dan
pemberi dukungan dukungan
rekan kerja dapat
menjaga kesehatan mengetahui
saling memberikan
fisik dan mental? keterbatasannya?
dukungan?
SETELAH Bagaimana cara pemberi dukungan
PEMBERIAN untuk mengambil waktu istirahat,
memulihkan kondisi, dan
DPA merefleksikan pengalaman?
Kebutuhan obat untuk menstabilkan kondisi individu

Kebutuhan untuk penguatan keagamaan

Kebutuhan untuk konseling maupun psikoterapi dari


SITUASI YANG profesional
MEMBUTUHKAN Terdapat kesulitan dalam mengatasi masalah (empat
RUJUKAN minggu atau lebih setelah terjadinya krisis)

Masalah perkembangan yang signifikan pada anak dan


remaja

Ketika individu meminta rujukan


MENGELOLA TIM INTERVENSI KRISIS
• Kelelahan pada Tim
Tim intervensi krisis dapat mengalami
kelelahan, tekanan dan beban, terutama
yang bersumber dari hal-hal yang tidak
terduga atau yang tidak bisa mereka
bayangkan.
• Perawatan Diri
Cara-cara dalam merawat diri dalam situasi
krisis adalah melakukan tata laksana
pengelolaan stres dan berkegiatan fisik
secara rutin serta seimbang.

Anda mungkin juga menyukai