Anda di halaman 1dari 25

KONSELING KRISIS

PENGERTIAN KRISIS
• krisis adalah “kejadian atau peristiwa penting dan
genting atau titik pengambilan keputusan, dimana jika
tidak diatasi dengan cara dan waktu yang tepat, maka
akan mengakibatkan bencana dan tragedi. (Business
Dictionary )
• Krisis sebagai suatu masa yang gawat/kritis sekali dan
suatu titik balik dalam sesuatu. Krisis dipakai untuk
menunjukkan suatu reaksi dalam diri seseorang
terhadap suatu bahaya dari luar. (Webster)
• Menurut Wikipedia, krisis adalah situasi dari suatu
sistem yang kompleks (keluarga, ekonomi,
masyarakat) yang tidak berfungsi dengan baik,
sehingga penting mengambil keputusan segera
MENGALAMI KRISIS KARENA APA?
• Mengalami perampokan
• Mengalami begal
• Mengalami Musibah
• Mengalami terbebas dari pembunuhan
• Dibekap dan diikat
• Mengalami tindak kekerasan
• Dibully
• Diperkosa
EFEK MENGALAMI KRISIS
Rasa malu,
Rasa bersalah,
Stigma sosial
Rasa takut
Rasa percaya diri rendah,
Depresi,
Tidak percaya siapa pun,
Marah dan bencian
Dendam
PROSES KONSELING KRISIS
PROSES
KONSELING KRISIS
1. Mengupayakan Intervensi Segera

Crisis dapat diartikan dalam


keadaan “bahaya”; suatu
kondisi kacau yang dialami
klien atau suatu tingkat
distress yang tinggi. Orang
yang sedang krisis umumnya
tidak dapat menahan stress-
nya dalam jangka waktu lama.
Mereka butuh intervensi
segera.
Dalam fase ini, penting
untuk memberikan teknik
dukungan untuk
mengurangi kecemasan, rasa
bersalah, ketegangan, dan
memberikan dukungan
emosi. Usaha-usaha ini
dalam rangka
mengupayakan kembali
keseimbangan mereka.
3. Mengambil Tindakan
• Orang yang dalam keadaan krisis cenderung
berperilaku termangu-mangu; bingung; oleh
karena itu perlu mengarahkan mereka ke
perilaku yang berarti dan bertujuan.
• Tahap ini bukan waktu yang tepat untuk
meminta mereka mengisi kuesioner,
memberikan tes psikologi atau mengeskplorasi
riwayat hidup mereka.
• Konselor perlu aktif dan berpartisipasi terhadap
masalah klien. Mendengarkan adalah hal yang
sangat penting dalam mengumpulkan
informasi.
• Penting: ketrampilan berkomuniksi;
mempertimbangkan persepsi, memperhatikan
perasaan klien.
Tahap ini bukan untuk mengubah kepribadian
namun mengembalikan keseimbangan klien
dan menghindari/ mencegah kondisi yang lebih
buruk.
Cara: memperhatikan informasi-informasi yang
klien berikan dan menunjukkan kemampuan-
kemampuan/kekuatan dirinya.
5. Membantu Mengembangkan Harapan
dan Kemungkinan Positif
 Karena orang yang krisis merasa tak berdaya dan tak
punya harapan, penting untuk membantu mereka
menumbuhkan harapan. Jangan beri mereka janji-
janji, namun dorong mereka untuk mengatasi
masalahnya.

Keyakinan konselor terhadap kemampuan klien untuk


mengatasi masalahnya adalah penting!!
Intervensi krisis meliputi
pemberian dukungan. Awalnya,
mungkin kita sebagai konselor
adalah satu-satunya orang yang
memberikan dukungan itu.
Namun klien perlu diajak untuk
mengembangkan jaringan
dukungan dari orang lain juga
misalnya: sahabat, orang tua dan
sebagainya.
7. Fokuskan Pada Problem Solving

Problem solving merupakan


tulang punggung dari
konseling krisis. Konselor
dan klien mencoba
menetapkan problem utama
yang menyebabkan krisis,
kemudian membantu klien
merencanakan dan
mengimplementasikan cara-
cara tersebut.
Yang perlu dilakukan :
1. Brainstrorming alternatif-alternatif pemecahan masalah
yang mungkin
2. Menolong klien mempertimbangkan konsekuensi dari
alternatif-alternatif yang ada, baik sisi positif maupun sisi
negatif. Biarkan klien yang melakukan terlebih dahulu,
baru konselor.
3. Menolong klien untuk menetapkan tindakan. Konselor
perlu mendorong bahkan mungkin mendesak klien untuk
menetapkan tindakan. Minta komitmen dari klien atas
keputusan/pilihan tindakan yang diambilnya misalnya:
mulai kapan dan bagaimana dia akan melakukannya.
4. Membantu klien menghadapi perasaan “sakit”.
Lakukan secara gradual, yang membuat klien merasa
aman dan nyaman dalam menghadapi kenyataan
sepenuhnya.
5. Konselor perlu menanamkan kepercayaan diri dan
perasaan bernilai/harga diri klien bahwa dirinya mampu
menghadapi persoalannya.
6. Hindari klien bergantung pada konselor; tumbuhkan
rasa tanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
SELAMAT JUMPA
Slamat jumpa-slamat jumpa-slamat jumpa kawanku
Apa kabar- apa kabar – apa kabar kawanku
Gembira-gembira-gembira hem.. hem.. hai
Cia: Konsultasi sewaktu Trauma.. Biaya
Dewan: Contoh crisis
Zikra: Orang yang seperti apa membutuhkan konseling
Susi: Bisakah diberikan pada org yang masih shock
Vivi Yuliani: bagaimana keefektifan konseling di masa
krisis
PSYCHOLOGICAL FIRST AID

• PERTOLONGAN PSIKOLOGIS PERTAMA


Komponen PFA
(1) Kontak dan janji untuk memberi bantuan kepada yang
selamat;
(2) Mempertahankan keamanan dan kenyamanan;
(3) Menstabilkan emosi jika terindikasi,
(4) Mengumpulkan informasi;
(5) Memberikan bantuan praktis;
(6) menjalin hubungan dengan keluarga, teman dan kelompok
dukungan sosial lainnya;
(7) Melakukan upaya penanggulangi krisis secara efektif dan
mengurangi maladaptasi;
(8) Menghubungkan ke layanan yang mungkin diperlukan di
masa depan (Nash & Watson, 2012), (NCTSN, 2006).
ELEMEN PFA
Autralian Psychological Society, 2013)

 Keamanan (Safety),
Tenang (Calm),
Keterhubungan (Connectedness),
Kemampuan diri (Self-Efficacy)
kemampuan kelompok (Group
Efficacy),
Harapan (hope)
PRINSIP TINDAKAN
UNTUK MEMBANTU DALAM
PFA
1. Look,
2. Listen dan
3. Link.
LANGKAH-LANGKAH PFA
Langkah 1. Persiapan
Langkah 2. Memperkenalkan diri dan Memulai
kontak
Langkah 3. Memberi Rasa Aman; Dalam tahap ini
yang diperlukan oleh pemberi layanan PFA adalah
memberi rasa aman dan menyediakan kebutuhan
dasar penyitas
Langkah 4. Mendorong keberfungsian
Langkah 5. Memfasilitasi penyitas Untuk Pemulihan

Anda mungkin juga menyukai