Anda di halaman 1dari 14

PSIKOLOGI

KEBENCANAAN
Dosen Pengampu : Dr. IGAA Noviekayati, M.Si., Psikolog
TOPIK 3 : ASESMEN
DALAM BENCANA

Anggota Kelompok 3
1. Nabila Dyah Ayu Pramesti (1512000238)
2. Irine Oktaviany (1512000242)
3. Ghama Ilham Ardiansyah (1512000250)
4. Alfina Dewi Pertiwi (1512000254)
5. Muhammad Rafly Nafrullah R. (1512000258)
6. Faizin Ilham Romadhon (1512000269)
7. Marshal Muchtadin Satrio B. (1512000275)
5. Karakteristik Survivor Bencana
Karena Manusia
4. Karakteristik Survivor
Bencana Alam

3. Teknik - Teknik Asessmen

1. Langkah – Langkah Pencegahan


Bencana : Individu, Masyarakat,
Pemerintah
2. Definisi Assesment Dalam
Bencana
Back

LANGKAH LANGKAH PENCEGAHAN


LANGKAH - LANGKAH PENCEGAHAN TERHADAP BENCANA
TERHADAP BENCANA INDIVIDU MASYARAKAT
1. Menjaga kehidupan social masyarakat 1. Berpartisipasi pembuatan analisis
yang harmonis. risiko bencana
2. Memelihara keseimbangan, 2. Melakukan penelitian terkait
keserasian, keselarasan, dan kebencanaan,
kelestarian fungsi lingkungan hidup. 3. Melakukan upaya pencegahan
3. Memberikan informasi kejadian bencana,
bencana ke BPBD atau instansi terkait 4. Bekerjasama dengan pemerintah
4. Melakukan evakuasi mandiri. dalam upaya mitigasi,
5. Melakukan kaji cepat dampak bencana. 5. Mengikuti pendidikan, pelatihan dan
6. Berpartisipasi dalam respon tanggap sosialisasi penanggulangan bencana
darurat sesuai bidang keahliannya. 6. Bekerjasama mewujudkan Kampung
Siaga Bencana (KSB)
Next

Langkah Langkah Pencegahan


Terhadap Bencana Pemerintah

1. Upaya Menanggulangi Banjir


2. Upaya Pengurangan Bencana Angin puting
Beliung
3. Upaya Penanggulangan Bencana Tanah
Longsor
4. Upaya Penanggulangan Kekeringan
5. Upaya Penanggulangan Abrasi

POlar Bear
Next

Pengertian asesmen, Asesmen adalah identifikasi atas sebuah analisis dari


situasi tertentu yang menjadi landasan bagi sebuah proyek, program, atau
kegiatan. Asesmen merupakan elemen penting dalam penyusunan perencanaan
program yang berkaitan dengan pengembangan program Kesiapsiagaan
Bencana dan Tanggap Darurat Bencana. Asesmen akan memberikan informasi-
informasi dasar dari sebuah keputusan yang akan diambil.

Asesmen adalah langkah-langkah strategis pertama yang harus dilakukan


sebelum mendesain sebuah program.
Back Next
TEKNIK ASESMEN DALAM
KEBENCAAN
Asesmen Teknik Tes Asesmen Teknik Non Tes
Tes ialah suatu prosedur sistematik untuk Berikut ini teknik asesmen dalam kebencaan
mengamati tingkah laku dan memerikan tingkah teknik non tes terdiri atas:
laku itu menggunakan bantuan skala berangka
(numerikal) atau kategori yang tetap. Tes 1. Teknik Observasi
psikologis merupakan bagian dari kegiatan Teknik observasi sebagai salah satu teknik
asesmen yang perlu diberikan perhatian dalam merekam data tingkah laku individu melalui
bimbingan dan konseling di sekolah. proses pengamatan oleh orang lain baik
Pengukuran dengan teknik tes dapat langsung dan/atau tidak langsung dalam suatu
dikategorikan menjadi 2, yaitu (1) tes hasil belajar kegiatan untuk memperoleh gambaran
—asesmen autentik dan (2) tes psikologis— observable behavior (Cartwright, 1984).
kecerdasan, bakat, dan minat vokasional.: Adapun manfaat observasi untuk
pemahaman individu/konseli, dengan rincian
Tes Hasil Belajar Autentik sebagai berikut :
- Tes Hasil Belajar Autentik contohnya adalah : - Diperoleh data perilaku spontan secara natural,
- Tes Kecerdasan (inteligensi) - Diketahui intensitas perilaku secara detail, dan
- Tes Bakat - Diketahui penyebab munculnya perilaku.
- Tes Minat Vokasional
Back
3. Teknik Sosiometri
2. Self-Report—Angket, Teknik sosiometri merupakan alat untuk meneliti
Wawancara, Otobiografi struktur sosial sekelompok individu dengan dasar
penelaahan terhadap relasi sosial, status sosial dari
Manfaat Wawancara untuk masing-masing anggota kelompok yang bersangkutan.
kepentingan pemahaman diri Sosiometri dapat juga dikatakan sebagai alat yang
konseli di antaranya adalah digunakan untuk mengumpulkan data tentang dinamika
(1) mengungkap langsung kelompok (Warters, 1964).
Manfaat Teknik Sosiometri sebagai berikut:
pandangan, sikap, dan
(1) untuk memperbaiki hubungan insani (human
pendapat individu/konseli
relationship)
(2) mengungkap struktur (2) untuk menentukan kelompok kerja tertentu,
kognitif dan makna (3) untuk 39 meneliti kemampuan memimpin seseorang
kehidupan individu, dan dalam kelompok pada suatu kegiatan tertentu,
(3) (3) mengeksplorasi (4) untuk mengatur tempat duduk dalam kelas, dan
informasi personal individu. (5) (5) untuk mengetahui kekompakan dan perpecahan
anggota kelompok.
Back
4. Teknik Inventori Daftar Cek Masalah
Daftar cek masalah adalah sebuah daftar kemungkinan masalah yang disusun untuk
merangsang atau memancing pengutaraan masalah yang pernah atau sedang dialami oleh
seseorang, yang menyangkut keadaan pribadi, seperti: sikap, minat, kondisi jasmaniah,
hubungan sosial kejiwaan, kondisi rumah dan keluarga, dan lain-lain (Hidayah, 2000).
Daftar Cek Masalah ini dibuat dan digunakan karena beberapa pertimbangan-pertimbangan
faktor tertentu, (1) Efisiensi, (2) Intensifikasi, dan (3) Validitas dan reliabilitas.
Manfaat DCM adalah
(1) untuk melengkapi data yang sudah ada,
(2) untuk mengenal individu yang perlu segera memperoleh bimbingan khusus,
(3) sebagai pedoman penyusunan program bimbingan kelompok pada umumnya, dan
(4) untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang individu maupun kelompok.
Back
5. Teknik Catatan Kumulatif.
Catatan kumulatif adalah sebuah catatan perkembangan konseli yang mencakup: identitas
diri dan keluarga, perkembangan akademik, perkembangan kesehatan atau fisik, perkembangan
psikologis, perkembangan sosial, permasalahan-permasalahan dan hambatan (Hidayah, 1998,
2010).
Jenis catatan kumulatif dapat berupa: file berbasis komputerisasi, buku pribadi, dan catatan
pribadi. Pada akhir dekade disarankan Guru BK atau konselor sudah menggunakan catatan
kumulatif berbasis komputer (Hidayah, 2010), karena jenis tersebut memiliki keunggunlan,
seperti: efisien, fleksibel, dan inovatif.

ASESMEN TEKNIK NON TES DALAM BENCANA


Teknik Observasi sebagai salah satu teknik merekam data tingkah laku individu
melalui proses pengamatan oleh orang lain baik langsung dan/atau tidak langsung
dalam suatu kegiatan untuk memperoleh gambaran observable behavior (Cartwright,
1984).
Back

Kode Etik Penggunaan Asesmen Teknik Tes


dan Teknik NonTes

Tes psikologis dibuat secara obyektif melalui uji coba dan data empiris.
Sebelum pendistribusian atau penggunaan secara luas telah didahului
dengan penelitian berahuntahun dalam berbagai kelompok individu,
sehingga diperoleh norma atau skor dan klasifikasi kemampuan yang baku
atau terstandar. Standar alatnya dan standar pengadministrasiannya.
Ciri-ciri tes yang baik adalah memiliki: validitas, reliabilitas, kesukaran,
diskriminasi, balans, efisiensi, obyektivitas, kespesifikasikan, dan
kecepatan.
 KARAKTER SURVIVOR  Back
BENCANA ALAM
Karakter Survivor adalah intervensi terhadap bencana KARAKTERISTIK
macam-macam treatment terhadap bencana alam, memahami
kelompok yang terlibat dalam bencana dan memahami sistem SURVIVOR BENCANA
penanganan bencana, etika sebagai relawan, mengenai KARENA MANUSIA
langkah langkah pencegahan serta memahami fenomena
bencana dan membandingkan penanganan bencana dari
berbagai negara. - Mencari siapa yang harus
Asesmen Psikologi terhadap Survivor yakni disalahkan dan menghukumnya
menandakan bahwa ternyata orang – orang yang merasakan
damnpakn bencana menunjukkan penerimaan atas situasi - Terhentinya proses pemulihan
kondisi yang dialaminya. Faktor karakter survivor yakni : mungkin terjadi
- Kelapang Dada
- Kesiapan Psikologis - Bisa menerima tetapi tergantung
- Keyakinan dan Kesanggupan pada tingkat kesengajaan
- Pertaubatan
- Pemaafan berisiko tinggi mengalami reaksi
- Berpikir Positif pasca-trauma
Thanks
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon and
infographics & images by Freepik.
DAFTAR PUSTAKA
Hanjar. 2018. Bahan Pembelajaran Pencegahan dan Mitigasi. Jakarta : Kementrian Pertahanan RI Badan
Pendidikan dan Pelatihan
World Health Organization. (2011). Psychological First Aid - Guide for field workers. Who. 
Jurnal Tematik, Vol 3, No.1, Juni 2021, pp 35 – 41 (URL : https://journals.usm.ac.id/index.php/tematik)
https://lampungprov.go.id/detail-post/peran-masyarakat-dalam-penanggulangan-bencana
http://bpbd.pamekasankab.go.id/penanggulangan/
Palang Merah Indonesia. 2015. Panduan - Asesmen Tanggap Darurat Bencana. Jakarta: Markas Pusat
Palang Merah Indonesia
Ayu Dwi N. (2008) PENGALAMAN ADJUSTMENT SURVIVOR GEMPA BUMI. Bantul ; Universitas
Paramadina Jakarta.
Rubonis A., Bickman L. (1991) Psychological impairment in the wake of disaster: the disaster–
psychopathology relationship. Psychology Bulletin, 109: 384–399.
Poerwandari. E. K. (2005) Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian Psikologi.Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia: LPSP3
Halpern, J. and Vermeulen, K. (n.d.). Self-Study Guide, to be read prior to attending the Fundamentals of
Disaster Mental Health training.
https
://www.urmc.rochester.edu/MediaLibraries/URMCMedia/flrtc/documents/OMH-Fundamentals-Self-study-Guide-w_o-
watermark.pdf
.

Anda mungkin juga menyukai