Stress, dan
TraumaDisusun Oleh :
Kelompok 4
Menurut (Devlin, 2007) a “crisis” is an unstable time for an organization, with a distinct possibility for an
undesirable outcome.
(Banks, 1996) Fearn Banks (1996:1) mendefinisikan krisis sebagai “a major occurrence with a potentially
negative outcome affecting an organization, company or industry, as well as its publics, products, services or good
name”.
KARAKTERISTIK KRISIS
Krisis (acute crisis) Tahap krisis akan terjadi ketika situasi tidak dapat di manajemen dengan
02 baik oleh organisasi sehingga situasi tersebut menyebar luas ke luar organisasi.
Pasca krisis (post crisis) Terjadi ketika krisis sudah teratasi dan organisasi berupaya
mempertahankan citranya atau kehilangan citra tersebut.
03
Teori Trauma
Pengertian Trauma
Cavanagh dalam Mental Health Channel menyatakan pengertian trauma adalah suatu peristiwa yang luar biasa yang
menimbulkan luka dan perasaan sakit, tetapi juga sering diartikan sebagai suatu luka atau perasaan sakit berat akibat suatu
kejadian luar biasa yang menimpa seseorang langsung atau tidak langsung baik luka fisik maupun psikis atau dari
kombinasi keduanya.
4 tipe trauma
1. trauma situasional : sering terjadi akibat bencana alam, kecelakaan kenderaan, kebakaran, perampokan, perkosaan perceraian,
kehilangan pekerjaan, ditinggal mati oleh orang yang dicintai, kegagalan dalam bisnis, tidak naik kelas bagi beberapa siswa, dan
sebagainya.
2. trauma perkembangan : sering terjadi pada setiap tahap perkembangan, seperti penolakan teman sebaya, kelahiran yang tidak
dikehendaki, peristiwa yang berhubungan dengan kencan, berkeluarga dan sebagainya.
3. Trauma intrapsikis : ini sering terjadi akibat kejadian internal seseorang yang memunculkan perasaan cemas yang sangat kuat,
seperti munculnya homo seksual, munculnya perasaan benci pada seseorang yang seharusnya dicintai, dan sebagainya.
4. Trauma eksistensional : ini sering terjadi akibat munculnya kurang keberartian dan merasa kurang berhasil dalam kehidupannya.
Symptom Trauma (Gejala)
Intrusive Symptoms (Gejala yang mengganggu)
Dapat mengalami kembali peristiwa dalam gambaran, pikiran, kenangan, lamunan dan mimpi
buruk, bertindak dan merasa seolah –olah peristiwa tersebut datang kembali. Secara
simbolis mengingat kembali penderitaan yang di hadapi.
Ketika eustress (stres yang berdampak baik) dialami seseorang, maka terjadilah peningkatan kinerja dan
kesehatan (Greenberg, 2006). Bahwa stres yang bisa berdampak positif (eustress) terhadap kesehatan dan
kinerja adalah pada saat stres itu tidak melebihi tingkat maksimal.
ketika seseorang mengalami distress (stres yang berdampak buruk), maka mengkibatkan semakin
buruknya kinerja, kesehatan dan timbul gangguan hubungan dengan orang lain. stres yang yang
berlebihan atau melebihi tingkat maksimal bisa memberikan dampak negatif (distress) terhadap kinerja
dan kesehatan.
“Timbulnya stres yang berdampak positif atau negatif ditentukan oleh jumlah tuntutan-tuntutan
yang diterima dan kemampuan yang tersedia baik secara fisik dan psikologis untuk menghadapi
sumber stres”.
Daftar Pustaka
Ayu Puspitasari, F. (2020). STRATEGI KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
DALAM MENANGANI KOMUNIKASI KRISIS TERKAIT KASUS COVID-19 DI
INDONESIA (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Ponorogo).
Gaol, N. T. L. (2016). Teori stres: stimulus, respons, dan transaksional. Buletin psikologi, 24 (1), 1-11.
Hatta, K. (2016). Trauma dan pemulihannya suatu kajian berdasarkan kasus pasca konflik dan
tsunami. " Ar-Raniry Press".
THANK YOU