Stres merupakan salah satu bentuk gangguan psikologis yang kerap menghinggapi manusia,
terutama di era modern ini. Semakin kompleksnya permasalahan hidup dan semakin
bertambahnya populasi manusia telah meningkatkan peluang seseorang terkena stres.
Kondisi fisik dan psikologis seseorang seringkali saling terkait. Dari sakit fisik bisa
muncul gangguan psikologis. Sebaliknya pula, dari gangguan psikologis bisa muncul
sakit fisik. Dalam mengkaji hubungan di antara keduanya, analisis permasalahan
meliputi pencarian/penggalian dan penjelasan hubungan antara kepribadian dan penyakit
fisik yang diikuti dengan pendekatan penelitian kontemporer. Apa sebenarnya perbedaan
antara gangguan psikologis seperti cemas dan depresi dengan gangguan fisik seperti
penyakit infeksi dan kanker? Secara langsung, gangguan psikologis dapat dijelaskan
dengan mengetahui penyebab psikologis itu sendiri seperti stres, pengalaman trauma, dan
masalah kanak-kanak. Sementara itu, gangguan fisik diakibatkan oleh penyebab fisik.
Dari situ diketahui bahwa gangguan psikologis seharusnya disembuhkan dengan sarana
psikologi seperti psikoterapi dan terapi perilaku, sedangan gangguan fisik disembuhkan
secara medis
Stres dapat dikonseptualisasikan dari berbagai macam titik atau pandang, yaitu stres
sebagai stimulus, stres sebagai respon, dan stres sebagai interaksi antara individu dan
lingkungan
- Sumber-sumber stres
1) Dalam diri
a. Kesakitan: tingkatan stres yang muncul tergantung pada keadaan rasa sakit
dan umur individu
b. Penilaian dari kekuatan motivasional yang melawan, bila seseorang
mengalami konflik. Konflik merupakan sumber stres yang utama. Menurut
teori Kurt lewin, kekuatan motivasional yang melawan akan menyebabkan
dua kecenderungan yang berlawanan, yaitu pendekatan dan penghindaran
2) Dalam keluarga
Stres dapat bersumber dari interaksi di antara para anggota keluarga, seperti
perselisihan dalam masalah keuangan, perasaan saling acuh tak acuh, hingga tujuan
yang saling berbeda
Ada delapan strategi coping yang berbeda yang secara umum dikenal dalam psikologi,
yaitu: 1. konfrontasi, 2. mencari dukungan sosial, 3. merencanakan pemecahan masalah
dikaitkan dengan problem-focused coping, 4. kontrol diri, 5. membuat jarak, 6. penilaian
kembali secara positif, 7. menerima tanggung jawab, dan 8. lari atau penghindaran.
Tidak ada satu metode pun yang dapat digunakan untuk semua situasi stres. Tidak ada
strategi coping yang paling berhasil. Strategi coping yang paling efektif adalah strategi
yang sesuai dengan jenis stres dan situasi. Keberhasilan coping lebih tergantung pada
penggabungan strategi coping yang sesuai dengan ciri masing-masing kejadian yang
penuh stres, daripada mencoba menemukan satu strategi coping yang paling berhasil.
Perbedaan individu dalam menyesuaikan diri terhadap berbagai macam stres di antaranya
dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki (misal inteligensi, kreativitas, kecerdasan
emosional), pengaruh lingkungan, pendidikan, pengembangan diri, dan usia. Ada pula
beberapa penyesuaian yang dapat bersifat mengurangi gejala stres. Penyesuaian yang
tidak disadari yaitu dengan menggunakan defense mechanisms (mekanisme pertahanan
diri), sedangkan penyesuaian yang disadari di antaranya membicarakan masalah yang
dihadapi dengan orang lain, melakukan pekerjaan lain yang mengurangi gejala stres, atau
sekadar tertawa.