Anda di halaman 1dari 1

NAMA : PEBRIANTI PAUDI

NIM : 17081505

TUGAS : SELF REFLECTION BERKAITAN DENGAN KEBUDAYAAN

Tumbilotohe adalah perayaan berupa memasang lampu di halaman rumah-rumah


penduduk dan di jalan-jalan terutama jalan menuju masjid yang menandakan berakhirnya
ramadan di Gorontalo. Perayaan ini dilakukan pada 3 malam terakhir menjelang hari raya
idul fitri.

Self reflection berkaitan dengan kebudayaan Tumbilotohe dalam diri

Adanya kebudayaan tumbilotohe membuat saya selalu menanti-nanti datangnya


malam tumbilotohe tersebut. Apalagi saat ini saya sebagai mahasiswa rantau yang jauh dari
kampung halaman sehingga membuat saya selalu merindukan dan memikirkan apakah tahun
ini berkesempatan pulang ke gorontalo untuk merasakan suasana malam tumbilotohe. Selain
itu membuat saya selalu membanggakan kepada orang-orang mengenai tumbilotohe.

Tumbilotohe dikaitkan erat dengan malaikat yang turun kebumi saat tiga malam
terakhir ramadan sehingga pada malam tersebut diberikan penerangan disetiap jalan
menggunakan lampu botol dari minyak tanah. Selain itu dari cerita sejarah lampu yang
dipasang saat tumbilotohe bertujuan untuk menerangi masyarakat gorontalo saat berjalan
mengantarkan zakat fitra karena dulu daerah Gorontalo belum ada fasilitas penerangan.

Sampai sekarang dengan adanya nuansa tumbilotohe, dalam diri saya merasa pada
malam tersebut bagaikan malam yang suci, malam yang tentram dan penuh kedamaian
seiring dengan mengingat dan menikmati malam-malam terakhir ramadan. Kemudian
membuat saya termotivasi melakukan amal ibadah mengingat ramadan akan segera berakhir.
Lalu kebahagian tersendiri bagi saya dalam memasang lampu bersama-sama dengan
keluarga, sederhana tapi memiliki kesan yang mendalam. Selain itu, tumbilotohe membuat
saya bergegas untuk mempersiapkan diri menyambut hari kemenangan yaitu hari raya idul
fitri.

Anda mungkin juga menyukai