Anda di halaman 1dari 6

TUGAS BIOPSIKOLOGI

DISKUSI KELOMPOK
Dosen : Winda Kartika N., M.Psi., Psikolog

Nanda Indriani 17081144


Puput Putri Febriani 17081167
I Putu Gede Ngurah Belawa K. 17081175
Nurhaqilah M Usman 17081266
Liesabella Nahda El-Huzni 17081407
Rahel Aurora Tobing 17081430
Pebrianti Paudi 17081505
Atika Windiana Pasaribu 17081799
DISKUSI KELOMPOK

A. Fungsi
Berdasarkan penelitian Roger W. Sperry menemukan bahwa otak manusia
memiliki pengkhususan fungsi pada belahan otak kanan dan kiri, sehingga
menyebabkan masing-masing otak mempunyai tugas yang berbeda satu sama lainnya.

a. Fungsi Hemisfer Kanan


1. Lebih luas asosiasi visualnya
2. Berfungsi untuk menyadarkan dan pengenalan pola-pola. Di bidang auditif ini
berarti penyadaran dan pengenalan pola-pola nada, misalnya mengenal pola
musik
3. Berperan penting dalam mengenal gambar, membayangkan secara mental, juga
mengolahnya di ruang
4. Mempunyai konsentrasi noradrenalin yang dapat mempengaruhi pengarahan
perhatian dan serotoninlebih besar yang berperan aktif dalam menentang depresi
dan perasaan takut
5. Memberi reaksi terhadap contoh, ilustrasi dan simbol
6. Simbol dan bentuk dipakai untuk menata logika
7. Melukis dan mengatur benda
8. Mencoba secara acak dan longgar
9. Bebas atau spontan dengan perasaan
10. Mahir mengerti simbol
11. Intuisi dipakai untuk menyelesaikan masalah

b. Fungsi Hemisfer Kiri


1. Lebih mempunyai representasi-representasi sensori dan motori
2. Lebih bisa mengelola informasi temporal (informasi mengenai jangka waktu
yang berhubungan dengan tekanan dan penghentian) dan dengan ini ia lebih
canggih dalam penangkapan pola-pola bicara
3. Dalam hal pengaturan waktu, memberi urutan pada sesuatu dan soal-soal
pembagian, hemisfer kiri mengambil peran lebih besar
4. Bekerja lebih analitis, lebih memperhatikan detail
5. Bereaksi kepada penjelan dan instruksi verbal
6. Kurang mahir dalam hal menangkap bahasa gerak
7. Lebih suka berbicara dan menulis
8. Mencoba secara sistematis dan terkendali
9. Perasaan terkendali
10. Lebih suka memakai logika dalam menyelesaikan masalah

Ketika seorang manusia melaksanakan beberapa tugas dalam satu waktu,


kedua hemisfer tersebut bekerja bersamaan dengan fungsi yang berbeda, ada yang
dinamakan elektode dan pemindai otak yang digunakan sebagai pengukur aktifitas
hemisfer. Ada beberapa pernyataan tentang pengaruh hemisfer-hemisfer yang
berpegaruh pada tingkah laku, seperti seorang yang tidak kidal dan kidal mereka
memproses bahasa pada hemisfer kiri. Fungsi lain dari hemisfer yang akan lebih aktif
ketika seseoang dituntut untuk berfikir tentang sesuatu yang bersifat simbolik, logis
dan berangkai seperti memecahkan persoalan hitung-hitungan (matematika) dan
memahami materi yang bersifat teknis.
Sedangakan hemisfer kanan memiliki kemampuan lebih didalam
memecahkan persoalan-persoalan yang menuntut visual-spasial, misalnya membaca
letak georafis di peta, membaca ekspresi wajah dan yang lainnya. Terkadang otak
kanan juga di sebut dengan otak yang merupakan sumber dari sebuah kesenian.
Sehingga hemifer kanan akan lebih aktif ketika manusia sedeng melaukan aktifitas
yang berkaitan dengan kreatifitas dan kesenian atau musik karena hemisfer kanan
juga memilki fungsi lain seperti mengendalikan bunyi-bunyi non-verbal seperti suara-
suara binatang.

B. Berpikir Konvergen dan Divergen


1. Berpikir Konvergen
Berfikir konvergen yang bersumber dari fungsi belahan otak kiri, merupkan
cara berpikir vertikal, rasional, metodis analitis, dan linier menuju pada suatu
kesimpulan tertentu. Orang dengan kecendrungan berpikir secara konvergen mampu
menangkap detail obejek stimuli dengan baik, banyak membutuhkan fakta real untuk
mebuat suatu kesimpulan, lebih mementingkan struktur dan kepastian, serta
menggunakan bahasa dan logika dalam berpikir. Pemikir konvergen cenderung
menyukai tugas-tugas praktis, kegiatan yang terstruktur, bekerja dengan fakta, berfikir
dan bertindak secara bertahap, serta memandang setiap persoalan secara serius. Cara
berpikir konvergen adalah cara berfpikir dimana seseorang didorong untuk
menemukan jawaban yang benar atas suatu permasalahan. Cara berpikir konvergen
nyaris terfokus, intens, cepat, dan terbatas pada informasi yang tersimpan dalam
lokasi memori tertentu. Stratei ini diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang
berhubungan dengan angka-angka, memecahkan masalah analogi verbal, atau
mengingat ejaan dari suatu kata, dan berkaitan dengan kemampuan intelektual.

2. Berpikir Divergen
Menurut beberapa ahli, divergen adalah cara pola berfikir seseorang yang
lebih didominasi oleh berfungsinya belahan otak kanan, berfikir lateral, menyangkut
pemikiran sekitar atau yang menyimpang dari pusat persoalan (Crowl, Keminsky, &
Podell, 1997). Berpikir divergen adalah berfikir kreatif, berfikir untuk memberikan
bermacam kemungkinana jawaban berdasarkan informasi yang diberikan dengan
penekanan pada kuantitas, keragaman, dan originalisat jawaban (Utami Munandar,
1992). Cara berfikir divergen menunjukan pada poola berfikir yang meuju ke berbagai
arah dengan ditandai oleh adanya kelancaran (fluency), kelenturan (fleksibility), dan
keaslian (originality) (Briggs & Philip, 1993).

C. Individu Dengan Dominasi Belahan Otak Kanan atau Otak Kiri


Dominasi otak dalam bahasa inggris dikenal dengan brain dominance.
Mengacu pada pendapat Hilda Rammer Ross, dalam disertasinya dijelaskan bahwa,
Brain dominance is identified as the tendency for one hemisphere to control the
processing of Information in a particular task. Hemispheric dominance refers to the
brain hemisphere more likely to be used when a person is faced with the need to solve
a problem.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa, dominasi otak
merupakan kecenderungan salah satu belahan otak untuk mengontrol pengolahan
informasi dalam tugas tertentu. Dominasi belahan otak mengacu pada salah satu
belahan otak yang lebih mungkin untuk digunakan ketika seseorang dihadapkan
dengan kebutuhan untuk memecahkan masalah.
Individu yang dominan otak kanan dan yang dominan otak kiri memang
berbeda. Kontrol fungsi otak yang menyebabkan adanya dominan pada salah satu
belahan tertentu. Individu dengan otak kanan cenderung lebih kreatif dan intuitif, baik
dibidang seni yang kreatif, maupun di bidang-bidang lainnya. Individu tersebut
memiliki waktu yang tepat untuk memprioritaskan hal-hal yang sulit, karena sebagian
keputusan yang dibuat pada saat akhir. Pada umumnya setiap orang biasanya
memiliki kecenderungan untuk dominan pada salah satu belahan otak tersebut. Ada
yang dominan otak kiri, ada yang dominan otak kanan. Dominasi peran belahan otak
dapat terjadi karena dipengaruhi oleh lingkungan yang melingkupi orang tersebut,
misalnya: sistem pendidikan di keluarga, di sekolah, dan di masyarakat. Kondisi yang
merugikan adalah apabila dominasi itu menyebabkan fungsi belahan otak lainnya
menjadi lemah. Kalau hal ini terjadi, maka akan membuat kemampuan berpikir kita
menjadi tidak optimal. Dominasi belahan otak kiri dan otak kanan akan berpengaruh
terhadap kemampuan seseorang dalam menyerap informasi, dalam belajar, dalam
memecahkan masalah, dan dalam proses berpikir.
\
D. Dampak Pada Kemampuan Akademik Siswa
Dalam akademik siswa yang menggunakan otak kiri lebih condong ke ilmu-
ilmu pasti seperti matematika, fisika dan kimia karena otak kiri berfungsi dalam hal
logika (berpikir logis), linier, rasional, sistematis, detail, berbicara, membaca,
menulis, dan analisis. Sedangan siswa yang menggunakan otak kanan lebih condong
ke kecerdasan yang tinggi dalam hal kreativitas karena otak kanan memliki fungsi
yang berkebalikan dengan otak kiri yang linear yaitu berpikir acak dan imaji
pralinguistik yang tidak membutuhkan kata-kata. Biasanya orang yang dominan
menggunakan otak kanan kurang dianggap pintar dalam bidang akademik. Namun
sebenarnya mereka adalah orang cerdas karena kemampuan berfikirnya melampaui
kecerdasan-kecerdasan orang yang berfikir secara linier. Orang otak kanan tidak
terpaku pada teks sebagaimana orang-orang otak kiri, namun mereka melihat dan
berfikir terhadap konteks.

E. Solusi
Orang yang dominan pada otak kanan bukan berarti otak kirinya tidak
berfungsi dengan baik begitupun sebaliknya. Jadi walaupun seseorang dominan pada
salah satu belahan otaknya namun ia juga harus mengasah belahan otak lainnya
karena kondisi yang dominan pada salah satu belahan otak akan menyebabkan fungsi
belahan otak lainnya melemah. Dan jika sampai hal itu terjadi, maka kemampuan
berpikir akan menjadi tidak optimal.
DAFTAR PUSTAKA

Budiyono S. (2011) Anatomi Tubuh Manusia. Bekasi : Laskar Aksara


Haryanto. (2015) Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, 8 (1), 37-38
Reni I.I. Dharmaperwira-Prins. (2004) Gangguan-gangguan Komunikasi pada
Disfungsi Hemisfer Kanan dan Pemeriksaan Komunikasi Hemisfer Kanan, terj. Yita
Dharma Hillyard. Jakarta: Djambatan
Sumardi. 2014 “Perbandingan Kinerja Otak Kiri dan Otak kanan Dalam Perkuliahan
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alaudin
Makssar” Skripsi. Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Fisika pada Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar

Anda mungkin juga menyukai