dan
Kecerdasan
FG 2
Azzahra Istigfara Nindya Kirana 1906305436
Haqqi Islami Syafi’i 1906287830
Khanisa Faradiba 1906287862
Komponen Otak Manusia
● Tiga serangkai otak (The Triune Brain) : otak berevolusi dalam 3 periode
besar, membentuk 3 lapisan (MacLean, 1990)
● Lapisan paling tua dikenal sebagai R-complex
● Lapisan kedua disebut Limbic System
● Lapisan terakhir disebut Neocortex
R-complex
● Berkembang pada masa awal evolusi mamalia, sehingga disebut juga sebagai
Otak Mamalia.
● Terdiri dari dua struktur : Amygdala & Hippocampus
● Amydala berbentuk seperti biji almond, berfungsi untuk mengenali situasi
● Amygdala berfungsi untuk memahami ekspresi, emosi, dan bahasa tubuh orang
lain.
● Hippocampus berfungsi dalam ingatan, sehingga sangat penting untuk proses
belajar.
Neocortex
● Otak merupakan bagian penting dalam diri manusia. otak memiliki lapisan-
lapisan tersendiri yang menjalankan fungsi berbeda satu sama lain, namun
lapisan-lapisan yang terdapat di dalam otak tersebut saling berkolaborasi
sehingga membentuk suatu rangkaian kerja sama.
● Di sisi lain, otak juga terbagi menjadi dua bagian yaitu otak kanan dan otak kiri.
Menurut penelitian, kedua bagian otak tersebut memiliki fungsi dan karakter
yang berbeda. Oleh karena itu, agar fungsi otak kita dapat bekerja secara
maksimal, kita perlu mnyeimbangkan otak bagian kanan dan kiri kita.
Tiga Serangkai Otak
Sistem Limbik
● Sejak zaman Mesir dan Cina kuno, para tabib telah menyadari bahwa
terdapat dua bagian otak yang mengendalikan hemisfer tubuh secara
silang. Bagian otak kanan mengendalikan hemisfer tubuh kiri.
Sebaliknya, bagian otak kiri mengendalikan hemisfer tubuh kanan.
● Pada tahun 1960, Roger W. Sperry, seorang ahli neuropsikologi dan
neurobiologi, mengajukan sebuah temuan penelitian yan menunjukkan
bahwa selain mengendalikan hemisfer tubuh secara silang, otak kiri dan
kanan memiliki fungsi dan karakter yang berbeda pula.
Tabel Perbedaan Fungsi Otak Kanan dan Kiri
Basyir (2017)
● Belahan otak kiri sangat dihargai karena dianggap paling berperan terhadap
keberhasilan. Hal itu tidak mengherankan karena memang pendidikan di
sekolah banyak menuntut aktivitas yang lebih ditopang otak kiri.
● Otak kiri diyakini memiliki spesialisasi dalam menghadapi masalah sekuensial,
analitikal, bahasa lisan, operasi aritmatika, penalaran, dan operasi rutin (Sousa,
2003). Kemampuan-kemampuan di bidang tersebut sangat ditekankan di
sekolah. Individu yang bergerak di bidang sains dianggap memiliki belahan di
otak kiri yang lebih dominan. Mereka cenderung berpikir secara sistematis dan
taat pada aturan, namun kadang terlalu kaku.
Ciri-Ciri Individu dengan Otak Kiri Dominan
1. Lebih mudah menerima Informasi yang diproses secara dengar (auditorik)
2. Mengumpulkan informasi sedikit-sedikit, untuk mengetahui sesuatu secara gambaran utuh.
3. Mudah menangkap peraturan-peraturan pada tata bahasan dan mudah memahami bahasa asing.
4. Pola berpikirnya runtut (sekuensial), sangat logis dan analitik, senang membuat daftar.
5. Senang membuat aturan dan menaati aturan
6. Belajar lebih berhasil dengan mengetahui langkah demi langkah yang harus dikerjakan untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan.
7. Ingatan disimpan dalam bentuk kata-kata dibandingkan dengan diimajinasikan.
8. Biasanya sangat reliabel, dan prestasi di sekolah baik.
9. Menyukai sesuatu yang dikenalnya dan dapat diperkirakannya.
10. Tidak menyenangi tantangan, ide baru, dan perubahan pada rutinitas.
11. Mempunyai kecenderungan untuk menerima dan menghargai apa yang didengar dan dibaca daripada bertanya
dan berpikir secara mandiri.
Belahan Otak Kanan
● Belahan otak kanan sering dikaitkan dengan kreativitas karena sifatnya yang
bebas dan terlepas dari berbagai aturan serta kebiasaan. Berbeda dengan otak
kiri yang sistematis, otak kanan bersifat heuristic; sangat bebas, dan sangat
berperan dalam menemukan “jalan” sehingga mampu membuat terobosan-
terobosan baru.
● Otak kanan terutama berperan dalam mengahadapi masalah holistik, abstrak,
bahasa tubuh, pencerahan, dan operasi baru (Sousa, 2003). Seniman seringkali
dikatakan mempunyai otak kanan yang lebih dominan.
Ciri – Ciri Individu dengan Otak Kanan Dominan
a. Tipe pembelajaran visual (melalui rangsang mata).
b. Intuitif dan prosesnya acak (tidak berurutan).
c. Informasi disimpan dalam bentuk gambar.
d. Ingatan visualnya kuat, ingatan dengarnya lemah.
e. Terdapat keterlambatan dalam memproses sesuatu yang didengar, karena kata yang didengar harus diubah
menjadi gambar
f. Kurang mampu untuk menampilkan sesuatu secara logis, atau pekerjaan yang berhubungan dengan bahasa.
Lebih memilih menggambar dan berkreasi dibanding menulis dan bicara.
g. Menyukai pekerjaan dimana mereka dapat bergerak bebas dan tidak perlu duduk diam.
h. Tidak menyukai aturan, impulsif, dan sering bertanya.
i. Menyenangi tantangan baru, penuh ide, sangat kompetitif, dan perfeksionis.
j. Cara berpikirnya menyeluruh (holistik).
k. Berpikirnya spasial (ruang) dan tiga dimensi.
Kreativitas
● Otak kanan sering dianggap berperan pada terciptanya produk kreatif, karena
otak kanan memang penuh dengan gagasan baru. Namun, karena sifatnya yang
bebas dan kurang taat pada aturan, sering kali gagasan hebat itu tidak sampai
menghasilkan produk kreatif.
● Dengan demikian, dibutuhkan otak kiri yang lebih teratur untuk
mewujudkannya. Oleh karena itu, kreativitas dapat dikatakan merupakan hasil
kerja sama kedua belah otak.
Individu dengan Otak Kanan-Kiri
● Begitu pun dengan Einstein, ilmuwan tentunya mempunyai otak kiri yang unggul.
Namun, kita tahu bahwa ia adalah seorang pemain biola yang andal. Kerja sama kedua
belahan otaknyalah yang membawanya pada teori relativitas yang mengagumkan.
Jenis-Jenis Kecerdasan
Konsep kecerdasan pendapat Darwin, yaitu spesies yang dapat bertahan hidup
adalah spesies yang mampu beradaptasi dengan baik.
Manusia yang unggul adalah manusia yang dapat beradaptasi. Bentuk adaptasi
yang dimaksud adalah kecerdasan.
Kecerdaasan Kecerdasan
Kecerdasan Spiritual
Intelejensi Emosional
Jenis-Jenis Kecerdasan
IQ (intelligence quotient)
● Sebagai hasil dari pengukuran kecerdasan.
● Menekankan kemampuan analitis – biasanya digunakan untuk seleksi
pendidikan, karena pendidikan berfokus pada analitis.
● Pada awal abad kedua puluh : Semakin tinggi IQ seseorang berarti semakin tinggi
kecerdasan yang ia miliki.
● Sejak akhir abad kedua puluh : Gardner berpendapat bahwa kecerdasan
diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk menciptakan karya yang bernilai
bagi masyarakat.
Jenis-Jenis Kecerdasan
IQ (intelligence quotient)
Linguistik
Matematika-Logika
Spasial
Kinestetik
Musical
Naturalistik
Jenis-Jenis Kecerdasan
Kecerdasan Emosional
2. mengendalikan emosi,
FG 2
Azzahra Istigfara Nindya Kirana 1906305436
Haqqi Islami Syafi’i 1906287830
Khanisa Faradiba 1906287862
Tipologi Kepribadian :
Extraversion / Introversion OUTLINE
Sensing / Intuition
Thinking / Feeling
Judging / Perceiving
Tipologi Temperamen :
Idealis
Rasional/ Konseptualis
Guardian
Artisan/ Experiencers
Pembimbing/ Tradisionalis
Tipologi Kepribadian
Teori ini berasal dari Myers-Briggs yang merupakan pengembangan dari teori Carl
Jung. MBTI berfungsi dalam menentukan tipe psikologi seseorang.
1. Extraversion / Introversion
2. Sensing / Intuition
3. Thinking / Feeling
4. Judging / Perceiving
Extraversion Introversion
Mendapatkan energy dari Membutuhkan waktu
hubungan interpersonal menyendiri
Tes tipologi
Sensing Intuitif kepribadian
Mengambil informasi melalui Mengambil informasi yang berupa kuisioner
hal yang ditangkap indera tersirat menggolongkan
kepribadian
Thinking Feeling menjadi 16 tipe
Mengutamakan fakta dan Mengutamakan perasaan
logika
Judging Perceiving
Fokus pada tujuan yang Tujuannya diadaptasikan
sudah dibuat dari awal pada lingkungannya
1. Dimensi Extraversion / Introversion
EXTRAVERSION INTROVERSION
Seseorang dengan tipe Extravert umumnya Seorang Introvert lebih tertarik melakukan
senang bergaul, bekerja dalam kelompok, kegiatan-kegiatannya sendiri dalam
dan berada di tengah keramaian. Orang ketenangan. Faktor-faktor yang berpengaruh
extravert merupakan pribadi yang segala bagi Introvert ialah faktor subjektif yaitu
sesuatunya ditentukan oleh faktor objektif faktor-faktor yang berasal dari dunia batin
atau faktor luar. sendiri
Perbedaan Extraverts dan Introverts
2. Dimensi Sensing / Intuition
SENSING INTUITION
Seseorang dengan tipe sensing lebih mudah Tipe intuition memproses data dengan
menangkap informasi melalui pancaindra. melihat pola dan hubungan, pemikir abstrak,
Orang ini lebih memperhatikan hal-hal fisik serta cepat menangkap makna dari sebuah
yang dapat dilihat, diraba, dicium, maupun fakta. Namun harus hati-hati saat
dirasakan. menangkap fakta dengan indranya karena
kurang jeli dan kadang-kadang keliru.
Perbedaan Sensing dan Intuition
3. Dimensi Thinking / Feeling
THINKING FEELING
Thinking adalah mereka yang selalu Tipe feeling ialah mereka yang melibatkan
menggunakan logika dan kekuatan analisa perasaan, empati serta nilai-nilai yang
untuk mengambil keputusan. Sebelum diyakini ketika hendak mengambil
mengambil keputusan mereka memikirkan keputusan. Mereka berorientasi pada
hal-hal terkait benar salahnya, baik hubungan dan subjektif.
buruknya, aturannya.
Perbedaan Thinking dan Feeling
4. Dimensi Judging dan Perceiving
JUDGING PERCEIVING
Dapat diartikan sebagai orang yang Lebih suka hidup secara spontan dan
selalu bertumpu pada sesuatu yang lebih menyukai kehidupan yang luwes.
sistematis, teratur dan terencana.
Orang dengan dimensi perceiving
Seorang judgers memilih cara hidup yang bagus dalam menghadapi perubahan
terencana atau teratur, suka mengatur dan situasi mendadak
segala sesuatunya dan mengatur, merasa
lebih nyaman ketika keputusan dibuat,
dan ingin mengendalikan hidup sebanyak
mungkin
Perbedaan Judging dan Perceiving
Tipologi Temperamen
Tipologi temperamen
Menggolongkan 4 tipe temperamen dominan dari 16 tipe
kepribadian MBTI
Artisan
ESTP ESFP
Mereka adalah orang yang terus terang dan Seorang ESFP suka berkomunikasi dengan
seorang pengambil resiko. Tipe ini adalah orang lain dan mencari pengalaman baru.
orang yang ramah dan langsung bicara apa Mereka sangat menikmati ketika menjadi
adanya. Mereka penuh semangat dan gairah, pusat perhatian. ESFP sangat menyukai
senang untuk melakukan sesuatu. Mereka drama dalam kehidupannya, mereka senang
seolah hidup di dunia yang penuh dengan hal yang heboh. Namun, tipe ini mudah
aksi. Namun, tipe kepribadian ini tidak bosan, emosional, dan cenderung
sabaran dan kurang sensitif. menghindar ketika ada konflik.
Artisan
ISFP ISTP
Orang berkepribadian ISFP adalah seorang ISTP merupakan orang yang lebih cenderung
yang introvert, mereka pendiam terutama di pendiam dan suka menyendiri. Mereka suka
lingkungan yang tidak mereka kenal. Mereka informasi yang jelas dari pada info yang
fokus pada detail dan sanggup abstrak dan hanya konsep saja. ISTP, ketika
menghabiskan waktu untuk berpikir tentang membuat keputusan menggunakan
yang terjadi saat ini dari pada memikirkan logikanya. Seorang ISTP lebih sering tidak
masa depan. Seorang ISFP cukup teliti, merencanakan sesuatu, mereka akan
terutama pada suara, rasa, perasaan, dan membiarkan pilihan tetap ada.
bau. Namun, tipe ini tidak menyukai rencana
jangka panjang.
Idealis
ENFJ INFJ
Orang-orang yang berorientasi pada oranglain. Mereka senang keteraturan dan sistematika
Mereka sangat suka membuat orang lain senang untuk interaksi mereka dengan dunia luar.
karena mendapatkan kesenangan tersendiri. Mereka Namun, mengatur diri mereka dengan penuh
juga mampu mendapatkan reaksi yang mereka kespontanan membuat terlihat kurang
inginkan dari orang lain sehingga mereka termasuk teratur. Mereka memiliki kepercayaam yang
orang yang persuasif. tinggi terhadap insting mereka sehingga
terkadang keras kepala dan selalu berpegah
Namun, terkadang terlalu berpusat pada kepentingan teguh pada prinsip mereka.
orang lain sehingga kepentingan mereka sendiri
menjadi terbengkalai. Mereka juga cenderung
tertutup mengenai pendapat pribadi karena takut
menjadi hambatan untuk orang lain.
Idealis
ENFP INFP
Orang-orang yang sangat ceria dan pandai Orang-orang yang fokus untuk membuat
berbicara. Walaupun kadang terlihat tidak dunia menjadi sebuah tempat yang lebih
terarah dan tidak memiliki tujuan, mereka baik lagi. Mereka selalu tekun mencari
sebenarnya adalah orang-orang yang kebenaran dan makna kehidupan serta
konsisten dan berprinsip. Akan tetapi, tujuan hidup. Mereka adalah pendengar dan
mereka cenderung tidak memperhatikan penengah konflik yang baik, terutama
detail karena mereka tidak menyenangi yang kepada orang-orang terdekat mereka. Akan
demikian. Selain itu, mereka juga memiliki tetapi, mereka akan menjadi orang yang
kesenangan yang kuat akan kebebasan agresif defensif apabila salah satu nilai hidup
sehingga tidak suka diatur dan dikendalikan. mereka terlanggar.
Rasional
ENTJ INTJ
ENTP INTP
ESTJ ESFJ
ESTJ dikenal karena tanggung jawabnya, Seorang ESFJ adalah pribadi yang hangat
tekun, dan sikapnya yang cepat bertindak. dan mencintai orang lain. Mereka
Kecakapan ini dilengkapi dengan menggunakan kemampuan sensing dan
kemampuan mengambil keputusan dan judging untuk mencari informasi mengenai
perhatian terhadap detail. Sifat ESTJ seseorang dengan detail. ESFJ akan
dikenali dari bicaranya yang blak-blakan, menggunakan informasi yang didapat untuk
efisien, dan rendah hati. menilai dan mendukung orang lain. Namun,
tipe ini mudah tertekan dan tidak ingin
keluar dari zona nyaman.
Guardian
ISTJ ISFJ
Orang dengan tipe kepribadian ISTJ memiliki Seorang ISFJ adalah orang yang berhati
karakter yang suka berpikir logis, integritas, hangat dan baik, suka kerjasama dan
dan akan mendedikasikan dirinya untuk keharmonisan. Mereka bahkan sangat
pekerjaan. Seorang ISTJ merupakan orang sensitif terhadap orang lain. Namun, tipe
yang dapat dipercaya, loyal, dan kamu bisa kepribadian ini sangat pemalu.
mengandalkannya. Mereka bisa diandalkan,
baik itu di lingkungan keluarga maupun
komunitasnya.
Myers-Briggs Type Indicator (MBTI)
GUARDIAN RASIONAL
(Sensing Judger) (Intuitive Thinker)
Fokus pada keteraturan dan
tradisi Beorientasi pada
pengetahuan
Mengutamakan tanggung
jawab Logis
ARTISAN IDEALIS
(Sensing Perceiver) (Intuitive Feelers)
52
Keluarga
53
Definisi
Keluarga adalah unit terkecil yang
dibentuk melalui hubungan pernikahan
sepasang laki-laki dan perempuan yang
memiliki tujuan bersama.
Menurut Takwin (2016), “Keluarga adalah
unit dari kelompok terkecil yang kelak
membentuk masyarakat”.
54
Karakteristik Keluarga
Murdock (dalam Lestari, 2012 : 3)
menyatakan bahwasannya keluarga memiliki tiga
karakteristik, yaitu:
● Tinggal bersama
● Bekerja sama memenuhi kebutuhan
ekonomi
● Melakukan reproduksi
55
Fungsi Keluarga
1. Tempat berlindung anggota
keluarganya
2. Tempat pertama bagi seorang anak
untuk menerima pelajaran agama,
budaya, sosial, dan pendidikan (baca,
tulis, hitung)
3. Menjamin kondisi ekonomi
anggotanya
4. Melanjutkan garis keturunan
56
Steven Barkan (2016) dalam bukunya Sociology : Understanding and Changing the Social World,
mengemukakan bahwa keluarga setidaknya memiliki empat fungsi yang berperan dalam berperan aktif dalam
kehidupan bermasyarakat;
1. Mendidik anak yang terlahir di keluarga tersebut.
2. Sumber dukungan praktis dan emosional bagi anggota keluarganya
3. Berperan dalam meregulasi kegiatan seksual dan reproduksi seksual
4. Memberi identitas sosial
Apabila keluarga tidak menjalankan fungsinya, maka akan dengan mudah terjadi konflik internal anggotanya.
57
Bentuk Keluarga
Murdock (dalam Lestari, 2012 : 3)
menyatakan bahwa terdapat tiga tipe keluarga di
dunia, yaitu:
1. Keluarga inti (nuclear family)
2. Keluarga besar (extended family)
3. Keluarga poligami (polygamous family)
Apabila dilihat dari segi keberadaan anggotanya,
keluarga poligami tidak termasuk.
58
Keluarga Inti
59
Keluarga Besar
Keluarga besar artinya memiliki lebih dari tiga posisi sosial yang dimiliki keluarga inti.
Keluarga besar dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu:
● Keluarga bercabang (stem family)
Keluarga yang salah satu anak yang sudah menikah tinggal dengan orangtuanya
● Keluarga berumpun (lineal family)
Keluarga yang lebih dari satu anak yang sudah menikah tinggal dengan orangtuanya
● Keluarga beranting (fully extended)
Dalam satu keluarga terdapat tiga generasi dengan anak masih tinggal dengan orang tua
60
Trend Keluarga Baru di Negara Barat
1. Keluarga Kohabitasi (cohabitation family)
Keluarga yang pasangan laki-laki dan
perempuannya tidak menikah
2. Keluarga homoseksual (homosexual family)
Keluarga yang pasangannya adalah sesama
jenis (suami-suami, istri-istri)
61
Peran Keluarga Dalam Mempersiapkan Generasi
Muda Di Era Globalisasi
1. Mendidik anak muda untuk mencintai
budaya bangsanya sendiri
2. Menanamkan norma-norma yang ada di
Indonesia kepada anak cucunya
3. Menerapkan nilai-nilai Pancasila di
kehidupan sehari-hari anak
4. Menjaga agar anak tidak mencontoh semua
gaya hidup asing yang tidak cocok dengan
nilai bangsa Indonesia
62
Kelompok
Pertemanan
63
Definisi
Berteman merupakan salah satu pengalaman paling
mendasar yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial
(Österberg, 2007)
64
Konsep pertemanan
Allan (1979) berependapat bahwa konsep pertemanan
ini merujuk pada jenis khusus dari hubungan sosial
yang sifatnya menerima serta memiliki sejumlah
karateristik, yaitu :
● Adanya perasaan emosional
● Rasa empati
● Simpati
● Saling pengertian satu sama lain
65
Konsep Pertemanan
Suparlan (1991), mengkategorikan pertemanan sebagai
suatu hubungan sosial dengan ciri :
1. Spontan dan pribadi yang penuh perasaan dan emosi
2. Adanya interaksi tatap muka di antara pelaku yang
bersangkutan
3. Adanya pertukaran benda dan jasa yang relatif tetap
di antara pelaku tersebut.
66
Peer Group (Teman Sebaya)
Menurut Santosa (2004), secara umum peer group dapat
diartikan sebagai sekumpulan orang (sebaya/seumuran) yang
mempunyai perasaan serta 2 kesenangan yang relatif sama.
67
Dampak Positif Pertemanan
● Terciptanya kerja sama yang baik
● Saling membantu satu sama lain dalam susah maupun
senang
● Memberikan peranan sosial baru, seperti peran sebagai
pemimpin
● Memberikan pengenalan tentang orgnaisasi sosial yang baru
● Dapat mengembangkan potensi diri secara lebih terbuka
● Mendorong perkembangan kebebasan dalam berpendapat.
Bertindak (sesuai aturan), dan menentukan identitas (jati)
diri
68
Dampak Negatif Pertemanan
● Seseorang cenderung menutuo diri kepada orang-orang yang
bukang anggota kelompoknya.
● Terlalu memprioritaskan kepentingan kelompok pertemanan
● Timbulnya pertentangan dan masalah antarkelompok, yang
biasanya disebabkan oleh perbedaan pendapat dan terlalu
mementingkan ego masing-masing
● Toxic peer group yang membawa atau menggiring seseorang
ke arah yang lebih buruk. Contohnya seperti
perilaku/kebiasaan yang berubah dari yang tadinya rajin
menabung menjadi pribadi konsumtif dan hedonisme ( Yusi,
Suntoro dan Nurmalisa, 2017)
69
Pengaruh Kelompok Pertemanan
Santrock (1998) berpendapat bahwa kelompok pertemanan
teman sebaya ini dapat mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan, seperti aktivitas sosial, akademik, penampilan,
bahasa yang digunakan, sikap, dan nilai-nilai yang dianut.
70
Kelompok
Sosial
71
Definisi
Kelompok sosial merupakan himpunan manusia yang
saling berinteraksi dan bekerja sama sedemikian rupa
sehingga menumbuhkan perasaan kebersamaan.
● Terdapat dorongan atau motif yang sama antar individu satu dengan yang lain
● Adanya penegasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang jelas dan terdiri dari peranan-
peranan dan kedudukan masing-masing
● Adanya peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dalam
kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan yang ada.
● Berlangsungnya suatu kepentingan.
● Adanya pergerakan yang dinamik.
73
Menurut Soerjono Soekanto, himpunan manusia dapat disebut sebagai kelompok sosial bila
memenuhi persyaratan sebagai berikut (Soekanto, 1982).
1. Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang
bersangkutan.
2. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya.
3. Ada suatu faktor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan antara mereka bertambah
erat, misalnya: nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik
yang sama, dan lain-lain.
4. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
5. Bersistem dan berproses.
74
Macam-macam Kelompok Sosial
● Kelompok Primer
Jika interaksi sosial terjadi secara tidak langsung, berjauhan, dan sifatnya
kurang kekeluargaan. Hubungan yang terjadi biasanya bersifat lebih objektif.
Misalnya, partai politik, perhimpunan serikat kerja dan lain-lain.
● Kelompok Formal
Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik,
dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Kelompok ini terjadi pembagian
tugas yang jelas tapi bersifat informal dan hanya berdasarkan
kekeluargaan dan simpati. Misalnya, kelompok arisan dan sebagainya.
Faktor Pembentuk Kelompok Sosial
Kedekatan (proximity) Kesamaan (similarity). Kesamaan
Kedekatan geografis tempat yang dimaksud adalah kesamaan
tinggal. Kelompok tersusun atas minat, kepercayaan, nilai, usia,
individu-individu yang saling tingkat intelegensi, atau karakter-
berinteraksi, semakin dekat karakter personal lain.
jarak geografis antara dua orang ➢ Kesamaan kepentingan
maka semakin mungkin mereka ➢ Kesamaan keturunan
saling melihat, berbicara, dan ➢ Kesamaan nasib
bersosialisasi.
77
Tipologi Kelompok Berdasarkan
Efektivitasnya
Definisi Kelompok
● Menurut KBBI, kelompok adalah kumpulan orang yang memiliki beberapa atribut sama atau hubungan
dengan pihak yang sama
● Menurut Johnson dan Johnson, Kelompok adalah gabungan beberapa orang yang bermaksud mencapai
tujuan yang sama
Kelompok berdasarkan efektivitasnya:
● Kelompok Pseudo
● Kelompok Tradisional
● Kelompok Efektif
● Kelompok Kinerja Tinggi
Kelompok Pseudo
● Kelompok Tradisional adalah kelompok yang mendapat tugas untuk bekerja sama.
● Mereka sadar harus bekerja sama, namun anggota kelompok percaya bahwa mereka
dinilai sebagai individu, bukan sebagai anggota kelompok.
● Mereka berusaha mendapatkan informasi dari yang lain, tetapi tidak bermotivasi untuk
membagi informasi pada anggota yang lain
● Beberapa anggota kelompok bermalas-malasan dan menggantungkan diri pada anggota
yang lebih serius
● Hasil kerja anggota yang lebih serius akan lebih baik hasilnya kalau bekerja sendiri
dibandingkan bila mereka bekerja dalam kelompok
● Contoh : kelompok pada kelas-kelas yang ditetapkan oleh guru/dosen
Kelompok Efektif
MEMBANGUN
HUBUNGAN
ANTARPRIBADI
Pengertian Persepsi
● Secara etimologis, persepsi atau perception berasal dari Bahasa latin, “perception” yang artinya menerima atau
mengambil.
● Dalam KBBI, persepsi adalah tanggapan langsung dari suatu serapan atau proses seseorang mengetahui
beberapa hal melalui panca indera.
● Persepsi adalah interpretasi hal-hal yang kita indera dan melibatkan kognisi tingkat tinggi dalam
penginterpretasian terhadap informasi sensorik.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
● Faktor Internal:
○ Fisiologis
○ Perhatian
○ Minat
○ Suasana Hati
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
● Faktor Eksternal
○ Warna objek
MEMBANGUN
HUBUNGAN
ANTARPRIBADI
Pengertian Komunikasi
● Menurut Shannon dan Weaver (1949) komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi
satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga
dalamn hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.
Pengertian Komunikasi Antarpribadi
● Komunikasi dalam lingkup hubungan antarpribadi dapat diartikan sebagai pertemuan antara dua atau lebih
yang terjadi sangat spontan dan tidak berstruktur.
● Komunikasi antarpribadi juga dapat diartikan sebagai bentuk komunikasi yang dapat mempengaruhi masing-
masing pihak
Peran Komunikasi dalam Hubungan Antarpribadi
● Komunikasi antarpribadi membantu perkembangan intelektual dan sosial kita.
● Identitas atau jati diri kita terbentuk dalam dan lewat komunikasi dengan orang lain.
● Perbandingan sosial (social comparison) hanya dapat dilakukan jika kita berkomunikasi dengan orang lain.
● Kesehatan mental kita sebagian besar juga ditentukan oleh kualitas komunikasi atau hubungan kita dengan
orang lain.
Strategi Menangani Konflik
MEMBANGUN
HUBUNGAN
ANTARPRIBADI
Pengertian Konflik
● Konflik merupakan sesuatu yang nyata terjadi pada setiap organisasi.
● Konflik adalah sebuah pertentangan, percekcokan atau perselisihan yang terjadi antara beberapa pihak (KBBI,
2019).
● Konflik dalam tim yang berkolaborasi dapat didefinisikan sebagai ekspresi pertentangan kebutuhan,
dorongan, keinginan, atau tuntutan internal maupun eksternal dari anggota yang berada dalam tim (Greer et
al., 2012).
Tahapan Manajemen Konflik
Secara umum, terdapat 3 tahap manajemen konflik yang dikemukakan oleh Overton dan Lowry (2013), yaitu:
● Tahap 1: Kesepakatan
Pada tahap ini, pihak yang memiliki konflik sudah harus sadar bahwa konflik yang terjadi perlu ditemukan
penyelesaiannya.
● Tahap 2: Persiapan
Pada tahap ini, pihak yang memiliki konflik harus bisa menentukan sebab dan jenis konflik yang terjadi. Setelah itu,
semua pihak harus menyadari pula motivasi dan sasaran yang ingin dicapai, menentukan intensitas konflik, dan
menyadari respons emosi yang terjadi pada pihak-pihak yang berkonflik.
● Tahap 3: Melakukan Pembicaraan
Tahapan ini dimulai dengan mencoba menetapkan aturan dasar lalu mencoba memahami paa yang terjadi,
dilanjutkan dengan mendengarkan pandangan dan pendapat dari pihak-pihak yang berkonflik. Setelah itu, haruslah
mencari penentuan pemecahan masalah dengan kesamaan dan kompromi yang dapat diterima semua pihak.
Pengertian Kemarahan
● Kemarahan merupakan emosi dasar manusia, seperti juga takut, sedih, dan gembira.
● Kemarahan terjadi sebagai respon terhadap stimulus, baik dari luar maupun dalam, langsung dan tidak
langsung.
Jenis-Jenis Kemarahan di Lingkungan Kerja
1. Kemarahan terhadap sistem
2. Persepsi terhadap keadilan
3. Sasaran yang terhambat
4. Perbedaan nilai-nilai
5. Hubungan dengan atasan
Manajemen Pribadi
Manajemen
Kemarahan ● Dalam manajemen kemarahan pribadi, ada beberapa hal yang bisa
dilakukan, yaitu menghindari kemarahan, meredakan tanda-tanda
fisik kemarahan yang terjadi, berpikir logis, mengeskpresikan
perasaan secara efektif dan sesuai, menemukan solusi dari masalah
yang menyebabkan kemarahan, dan membiarkan masalah yang
terjadi pergi dari pikiran.
○ Apabila tujuan maupun hubungan dianggap sama pentingnya, untuk menyelesaikan konflik, individu akan memilih pemecahan
masalah melalui negosiasi.
○ Dalam menghadapi konflik dengan orang lain, strategi ini cenderung lebih mempertahankan kualitas hubungan mereka dan
mengorbankan tujuannya sendiri.
○ Individu akan mencoba untuk mempengaruhi/mengalahkan lawan dengan memaksa mereka, sehingga ia dapat mencapai tujuannya.
Strategi Penanganan Konflik
4. Strategi Rubah (Kompromi)
○ Deal to deal situation, belum tentu kedua belah pihak merasa puas dengan solusi.
5. Strategi Kura-Kura (Menghindari)
KEPEMIMPINAN
DALAM
KELOMPOK
Kepemimpinan
● Suatu kegiatan memimpin dimana seseorang mempengaruhi sekelompok orang sehingga dapat bekerja
sungguh-sungguh untuk meraih tujuan kelompoknya.
● Dalam penelitian Oluseyi dan Hammed (2009), ditunjukkan bahwa keefektivan kepemimpinan yang
diperankan dengan baik oleh seorang pemimpin mampu memotivasi anggota kelompok untuk bekerja lebih
baik, dan membuat mereka lebih hati-hati seta berusaha untuk mencapai target yang diinginkan.
Kompetensi yang Dibutuhkan Pemimpin
Seorang pemimpin perlu mempunyai minimal tiga kompetensi agar menjadi pemimpin yang dapat mempengaruhi
anggota dalam mencapai tujuan organisasi, yatiu (Whitehead et al., 2009):
● Kemampuan untuk mendiagnosis atau memahami situasi yang ingin dipengaruhi
● Beradaptasi dengan lingkungan dan sumber daya pendukung
● Kemampuan untuk berkomunikasi yang menjadi bekal dalam mempengaruhi anggota.
Hubungan Antara Peran Komunikasi dan
Kepemimpinan
Memudahkan koordinasi dan
Komunikasi yang efektif
kolaborasi para anggota tim
Kepemimpinan
yang baik
Sifat yang Diperlukan Pemimpin
KEPEMIMPINAN
DALAM
KELOMPOK
Pengertian Pemimpin
● Pemimpin memiliki arti orang yang memimpin, seseorang yang ditunjuk untuk memimpin sebuah organisasi
(Setiawan, n.d.)
● Seorang pemimpin memerlukan sekelompok orang untuk menjadi pengikut.
Sifat-sifat yang Diperlukan Seorang Pemimpin
1. Tertantang dalam Proses
2. Menginspirasi Visi Bersama secara Jelas
3. Memungkinkan Orang Lain untuk Bertindak
4. Model Bagaimana Kelompok Berfungsi
5. Mendorong Berkembangnya Semangat Kebersamaan
PENGERTIAN KOMUNIKASI
● Secara Etimologis, istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin communication, yang asal katanya
berasal dari kata communis. Communis = sama. Komunikasi bertujuan untuk dapat mengerti apa
yang orang lain sampaikan, dan agar suatu gagasan dapat diterima oleh orang lain.
● Secara terminologis komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang
kepada orang lain. Komunikasi yang di maksud di sini adalah komunikasi manusia (human
communication), atau yang sering kali disebut sebagai komunikasi sosial atau komunikasi
kemasyarakatan.
PENGERTIAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
● Secara umum komunikasi antarpribadi dapat diartikan sebagai suatu proses pertukaran makna antara orang-
orang yang saling berkomunikasi. Di mana dalam proses pertukaran tersebut, ada kesamaan pemahaman
diantara orang-orang yang berkomunikasi terhadap pesan-pesan yang digunakan dalam proses komunikasi
(Deddy Mulyana, 2003)
HAMBATAN KOMUNIKASI
Menurut (Badudu-zain, 1994:489), hambatan diartikan sebagai halangan atau rintangan yang dialami.
Tidak efektifnya proses komunikasi disebabkan oleh 3 hal pokok unsur utama
komunikasi :
1. Komunikator
2. Isi pesan
3. Komunikan
Efektivitas komunikasi sangat bergantung pada besarnya hambatan komunikasi
yang terjadi. Hambatan komunikasi adalah segala sesuatu yang menghalangi atau
mengganggu tercapainya komunikasi yang efektif yang akan mempersulit dalam
mengirim pesan yang jelas, mempersulit pemahaman terhadap pesan yang
dikirimkan, serta mempersulit dalam memberikan umpan balik yang sesuai.
Faktor Pendukung Hambatan
Komponen faktor pendukung hambatan komunikasi Menurut Fajar (2009),
terdapat beberapa faktor yang memengaruhi hambatan dalam komunikasi ,
yaitu:
Hambatan dari pengirim pesan
● Pelaku menyampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini
dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional sehingga mempengaruhi
motivasi, yaitu mendorong seseorang untuk bertindak sesuai keinginan,
kebutuhan atau kepentingan.
Hambatan dalam penyandian/simbol
● Pelaku terbiasa menggunakan bahasa yang tidak jelas sehingga mempunyai
arti lebih dari satu, ditambah simbol yang digunakan antara si pengirim
dengan si penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
Faktor Pendukung Hambatan
Hambatan media
● Hambatan media merupakan hambatan yang terjadi dalam penggunaaan
media komunikasi, misalnya gangguan suara radio sehingga tidak dapat
mendengarkan pesan dengan jelas.
Hambatan dalam bahasa sandi
● Kumpulan karakter yang digunakan oleh pengguna jaringan atau sistem
hanya dapat dimengerti oleh pengirim dan sulit ditafsirkan oleh
penerima.
Hambatan dari penerima pesan
● Dapat terjadi karena kurangnya perhatian pada saat
menerima/mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru
dan tidak mencari informasi lebih lanjut. Pada akhirnya, penerima tidak
akan mengerti mengenai isi pesan tersebut.
HAMBATAN SOSIOLOGIS
Hambatan sosiologis adalah hambatan yang menyangkut status sosial atau hubungan seseorang. Hambatan ini
mengatur cara seseorang berkomunikasi dengan orang lain berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat kekayaan,
tingkat kekuasaan, dll.
Ferdinand Tonnies, Seorang sosiolog yang berasal dari jerman mengklasifikasikan kehidupan manusia dalam
masyarakat menjadi dua jenis pergaulan :
1. Gemeinschaft adalah pergaulan hidup yang bersifat pribadi, statis dan tidak rasional, seperti kehidupan
didalam rumah tangga.
2. Gesellschaft adalah pergaulan hidup yang bersifat tidak pribadi, dinamis, dan rasional, seperti pergaulan di
kantor atau dalam organisasi.
HAMBATAN SEMANTIS
Hambatan semantis merupakan hambatan berkomunikasi yang berhubungan dengan
bahasa yang digunakan oleh komunikator sebagai media untuk menyalurkan pikiran
dan perasaannya kepada komunikan.
Mrenurut Cangara, hambatan semantis sering terjadi karena beberapa faktor:
1. Kata-kata yang digunakan terlalu banyak menggunakan bahasa asing sehingga sulit
dimengerti oleh khalayak tertentu.
2. Bahasa yang digunakan pembicara berbeda dengan bahasa yang digunakan oleh
penerima.
3. Struktur bahasa yang digunakan tidak sebagaimana mestinya sehingga
membingungkan penerima.
4. Latar belakang budaya yang menyebabkan salah persepsi terhadap simbol-simbol
bahasa yang digunakan.
Contoh Hambatan Semantis
Hambatan semantis ini sering sekali terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh di suatu perdesaan seorang
ibu lebih senang dipanggil dengan panggilan “mamak”. Sehingga ketika ada teman/sahabat anaknya datang dari
daerah lain memanggilnya dengan sebutan “ibu”, sang ibu merasa tidak nyaman, ia melarang hal tersebut karena ia
lebih senang dipanggil mamak karena dia menginterpretasikan makna panggilan ibu ini adalah seorang yang bekerja
dikantoran atau tepatnya sebagai wanita karir, sedangkan ia hanya seorang ibu rumah tangga maka ia merasa tidak
pantas dipanggil ibu tetapi lebih pantas dipanggil “mamak”
Hambatan Antropologis
Contohnya seorang pemirsa televisi mungkin menerima acara yang disiarkan dengann baik karena gambar yang
tampil pada pesawat televisi amat terang dan suara yang keluar amat jelas. Tapi mungkin pemirsa tidak akan
menerima ketika seorang pembaca berita mengatakan daging babi itu enak sekali.
Hambatan Mekanis
Hambatan mekanis dijumpai pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Banyak contoh yang
kita alami dalam kehidupan sehari – hari seperti telefon yang krotokan, ketikan huruf yang buram pada surat kabar,
suara yang hilang muncul pada pesawat radio, berita surat kabar yang sulit dicari sambungan kolomnya, gambar
yang meliuk – liuk pada pesawat televisi.
Hambatan mekanis, biasanya disebabkan media yang dipergunakan dalam melaksanakan komunikasi. Mengatasi
hambatan mekanis ini dengan memperbaiki saluran atau kabel-kabel yang dipergunakan misalnya pada pengeras
suara, mengarahkan fokus yang tepat pada gangguan OHP. Pada penulisan surat yang tidak jelas dengan
memperbaiki atau mengganti dengan tulisan atau huruf yang lebih jelas.
Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis merupakan hambatan yang didasari rasa emosional. Komunikasi ini biasanya terjadi
jika komunikan sedang sedih, bingung, marah, merasa kecewa, dan kondisi psikologis lainnya. Selain itu
hambatan psikologis dapat terjadi karena komunikan yang masih trauma karena tertimpa musibah bencana
alam.
Pada dasarnya hambatan psikologis berasal dari audience (penerima)nya. Manusia sebagai komunikan
memiliki kecendrungan untuk acuh tak acuh, meremehkan sesuatu, salah menafsirkan, atau tidak mampu
mengingat dengan jelas apa yang diterimanya dari komunikator. Menurut Suprapto, ada tiga hal yang
mendasari hal tersebut, yaitu:
1. Selective attention
2. Selective perception
3. Selective retention
Hambatan Ekologis
Hambatan ekologis disebabkan oleh gangguan lingkungan terhadap proses berlangsungnya komunikasi,
jadi datangnya dari lingkungan. Seperti gangguan yang diakibatkan oleh proses alam. Contoh hambatan
ekologis adalah suara riuh orang – orang atau kebisingan lalu lintas, suara hujan atau petir, suara pesawat
terbang lewat, dan lain – lain pada saat komunikator sedang berpidato atau saat proses komunikasi sedang
berlangsung.
Situasi komunikasi yang tidak menyenangkan ini dapat diatasi dengan mengusahakan tempat komunikasi
yang bebas dari gangguan suara. Dalam menghadapi gangguan yang datangnya tiba – tiba tanpa diduga
terlebih dahulu, maka komunikator dapat melakukan kegiatan tertentu, misalnya berhenti dahulu sejenak
atau memperkeras suaranya.
Dampak dari Hambatan Komunikasi secara Umum
Memicu perselisihan
Menimbulkan kesalahpahaman
Johnson, David W., dan Johnson, Frank P. 1997. Joining together: group theory and group skills 6th ed.
Boston: Allyn and Bacon.
Meliono, I., dkk. 2017. Buku Ajar MPKT A. Depok. Universitas Indonesia
Daftar Pustaka
1. Takwin, B, et al. (2016). Buku Ajar MPKT A. Depok : Universitas Indonesia
2. Lestari, Sri. (2012). Psikologi Keluarga : Penanaman Nilai dan Penanaman Konflik Dalam Keluarga. Jakarta :
KENCANA
3. Barkan, Steven. (2016). Sociology : Understanding and Changing the Social World. Minneapolis : University of
Minnesota
4. Santosa, S. (2004). Dinamika Kelompok. Jakarta: PT Bumi Aksara
5. Susanto, Iwan. (2016). Skripsi: Pengaruh Kelompok Teman Sebaya Terhadao Perilaku Menyimpang Peserta Didik
di Sekolah. [online] repository.upnas.ac.id
6. Yusi, D.A., Suntoro, I., Nurmalisa, Y. 2017 . Pengaruh Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Sikap
Materialistis Dan Sikap Hedonisme Remaja. [online] Jurnal.fkip.unila.ac.id.
7. Österberg, E. (2007). Vönskap : en lång historia. Stockholm : Atlantis, 2007 (Malmö : Printing Malmö).
8. Suparlan, Parsudi. 1984. Kemiskinan di Perkotaan. Jakarta: Yayasan Obor.
9. Allan, A. Graham. 1979. Sociology of Friendship and Konship. London. George Allen & Unwim Ltd.
10. Wening, Sri. 2012. Skripsi: Pembentukan Karakter Bangsa Melalui Pendidikan Nilai. [online] Jurnal Pendidikan
Karakter; journal.uny.ac.id.
11. Santrock, J.W. 1998. Adolescence 7th edition. New york: Mcgraw-Hill.
132
Referensi
Martin C.R., dkk. (1997). Look at Type: The Fundamentals. Center for Applications of
Psychological Type (CAT).
Meliono, I., dkk. (2017). Buku Ajar MPKT A Tim Revisi. Depok
Shiner R.L., dkk. (2012). What is Temperament Now? Assessing Progress in Temperament Research
on The Twenty-Fifth Anniversary of Goldsmith et al (1987). The Society for Research in Child
Development.
TERIMA KASIH
andin - haqqi - khanisa