BAB III
BIOPSIKOLOGI DAN PROSES SENSORIS MOTORIS
A. OTAK
Ψ JELAJAHI KEKUATAN OTAK
Pendahuluan
Pada dasarnya setiap orang dapat menjadi jenius. Idealnya memang harus dipersiapkan sejak kecil dengan
mengaktifkan fungsi otak untuk mengembangkan kecerdasan-kecerdasan yang menunjang proses pembelajaran.
Bagi kita yang telah memasuki usia remaja juga dapat memberdayakan otak secara optimal, untuk itu kita harus
mengetahui terlebih dahulu cara kerja otak tersebut.
Percayakah anda bahwa otak manusia lebih hebat dari komputer tercanggih pada saat ini.
Mengapa kita tidak lebih baik dalam memahami sesuatu hal padahal otak kita mempunyai lebih dari 100 triliun
kemungkinan koneksi/sambungan? (Ini akan menjadi computer yang paling canggih)
Mengapa kita tidak lebih kreatif padahal kita rata-rata melakukan 4000 pemikiran setiap 24 jam (Itu berarti Rp
400.000,-/hari apabila satu sen per pikiran)
Anda penasaran..?
Ingin tahu jawabannya..?
Jawabannya sederhana, kebanyakan dari kita mempunyai kebiasaan masuk ke dalam potongan kecil dari seluruh
kemampuan otak kita. Menurut para ilmuwan di Sanford Research Institute kita hanya menggunakan 10 persen
dari kemampuan otak kita. Dari 10 persen itu sebagian besar hanya mengoptimalkan belahan otak kiri. Nah,
sekarang bisa kita bayangkan mengapa akhir-akhir ini banyak kita dapati orang menjadi stress, sibuk
memikirkan pelajaran, pekerjaan atau masalah-masalah lain. Hal ini disebabkan karena mereka hanya
mengoptimalkan sbagian kecil dari fungsi otak sedangkan bagian yang lainnya tidak dimanfaatkan (90 persen
potensi kemampuan otak tetap tidak dikeluarkan).
Struktur Otak
Berdasarkan fungsinya otak terbagi beberapa bagian, berikut struktur otak beserta fungsinya.
- Otak Reptil
- Limbik/Mamalian
- Neocortex
Sistem pengamanan otak kita , utamanya dikendalikan oleh system atau otak reptile kita. Otak reptil ini terletak
di lapisan paling dalam dari sel otak kita. Ia bekerja secara instinctive otomatis. Pada situasi aman ia bekerja
dengan cara normal, seperti biasanya kita. Sedangkan dalam situasi berbahaya atau mengancam ia bekerja
dengan cepat dan mengerahkan seluruh kekuatan untuk melawan bahaya atau melarikan diri menghindari
bahaya.
Untuk keperluan belajar dan berpikir kreatif, mestinya otak reptile dikondisikan aman. Dalam kondisi aman,
otak reptile mampu bekerja dengan baik dan mendukung bagian otak lain untuk belajar. Bahkan dalam kondisi
aman ini, memungkinkan otak untuk lebih berani mengungkapkan ide-ide baru. Ide-ide baru yang mungkin
belum pernah ditemukan orang, sehingga berkembanglah pemikiran-pemikiran kreatif. Sementara itu dalam
situasi terancam otak reptile akan memberintak. Termasuk hal-hal yang mengancam otak reptile adalah takut
pada guru, takut tidak lulus, cemas mendapatkan nilai jelek atau ketakutan lainnya.
BAB III 1
Biopsikologi dan Proses Sensoris Motoris
Lampiran Materi
Sebuah luar dari lapisan otak reptile terdapat lapisan otak mamalia –lymbic system-lapisan tengah. Otak
mamalia berfungsi mengendalikan emosi dan perasaan kita. Peran emosi dalam kehidupan dan dan belajar telah
diteliti dengan baik oleh Daniel Goleman, yang dikenal dengan Emotional Intelligence atau EQ.
Pada situasi yang membosankan dan jenuh, otak mamalia bekerja secara negative. Misalkan pada siang yang
panas, kita diminta untuk membuat suatu karangan di dalam kelas. Apa yang kita rasakan?
Mungkin malas, bosan atau jenuh. Sebaliknya apabila otak mamalia kita dibuat tergugah, termotivasi, terpancing
dan bersemangat maka kita akan mampu menyelesaikan beragam persoalan dengan lebih baik. Untuk contoh di
atas apabila diberikan alternative penyelesaian yang lebih menarik, misalkan siswa boleh membuat karangan di
mana saja yang dianggap nyaman. Boleh di taman, di perpustakaan, dan lain-lain. Bila otak mamalia sudah
mendukung hasil belajar akan lebih optimal.
Lapisan sebelah luar dari otak mamalia adalah lapisan otak neocortex. Lapisan terluar yang hanya dimiliki oleh
manusia tidak oleh mahluk lain. Keberadaan otak neocortex menjadi keistimewaan manusia. Dengan neocortex
manusia mampu membaca dan menulis puisi, mampu melakukan perhitungan yang rumit, menyusun rumus-
rumus dan sebagainya. Tak ada satupun binatang yang mampu melakukannya.
Satu hal penting yang harus digarisbawahi adalah otak neocortex dapat bekerja secara optimal jika didukung
oleh dua lapisan otak yang lebih bawah yaitu mamalia dan reptile. Neocortex dapat berpikir secara kreatif jika
emosinya senang, bersemangat, termotivasi dan instinknya merasa aman. Sebaliknya otak neocortex tidak dapat
bekerja dengan baik jika otak mamalia bosan dan otak reptile terancam.
Keberbakatan, kepandaian dan kreatifitas ditentukan oleh struktur otak. Cerebaral cortex otak dibagi dalam dua
belahan, belahan otak kiri (left hemisphere) dan belahan otak kanan (right hemisphere) yang disambung oleh
segumpal serabut yang disebut corpus callosum.
Belahan otak kanan menguasai dan mengatur belahan kiri badan, sedangkan belahan otak kiri menguasai dan
mengatur belahan kanan badan.
Respon, tugas dan fungsi belahan otak kiri dan kanan berbeda dalam menghayati berbagai pengalaman belajar,
sebagaimana seseorang mengalami realitas secara berbeda-beda dan unik. Belahan otak kiri terutama berfungsi
untuk berpikir rasional, analitis, berurutan, linier, saintifik (seperti untuk belajar membaca, bahasa, aspek
berhitung dari matematika). Jadi bagian otak ini yang digunakan untuk berpikir mengenai halhal yang bersifat
matematis dan ilmiah. Kita dapat memfokuskan diri pada garis dan rumus, dengan mengabaikan kepelikan
tentang warna dan irama.
Belahan otak kanan berfungsi untuk berpikir holistic, spasial, metaphoric dan lebih banyak menyerap konsep
matematika, sintesis, mengetahui secara intuitif, elaborasi, dan variable serta dimensi humanistic mistik. Otak
kanan ini mengurusi masalah pemikiran yang abstrak dengan penuh imajinasi. Misalnya warna, ritme, musik,
dan proses pemikiranlain yang memerlukankreativitas, orisinalitas, daya cipta, dan bakat artistic. Pemikiran otak
kanan lebih santai, kurang terikat oleh parameter ilmiah dan matematis. Kita dapat melibatkan diri dengan segala
rupa dan bentuk, warna-warni dan kelembutan, dan mengabaikan segala ukuran dan dimensi yang mengikat.
Seseorang yang semata-mata menggunakan salah satu sisi otak saja seringkali mengalami kesulitan
menggunakan sisi otak yang lain secara bergantian. Karena itulah mereka yang terdidik untuk lebih dominant
berpikir secara logis akan cenderung mengabaikan kemampuan kreativitasnya, sehingga akan mengalami
keterbatasan kemampuan untuk berpikir di luar batas rasional yang telah diajarkan padanya. Ia akan menjadi
seseorang yang berpikir dengan dimensi tunggal dan meyakini bahwa caranya tersebut adalah yang paling
efektif.
Misalnya seseorang yang tidak pernah diajarkan untuk menggunakan pola piker yang logis dan rasional akan
menjadi seorang pelukis dan desainer yang hebat, tetapi kurang terbiasa dengan gambar arsitektural yang
memerlukan pemikiran logis dengan susunan dan perhitungan analitis.
BAB III 2
Biopsikologi dan Proses Sensoris Motoris
Lampiran Materi
Juga ditemukan fakta,bahwa salah satu sisi otak yang kurang dipergunakan tersebut diaktifkan, seringkali
hasilnya akan menjadi jauh lebih efektif dibandingkan hanya salah satu bagian saja yang aktif. Ternyata, bila
kedua sisi otak tersebut dapat bekerja secara bergantian sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi maka
akan terjadi suatu sinergi yang memberikan hasil akhir yang lebih baik.
Pemberian beban yang sama kepada kedua dimensi pikiran ini, kita dapat berpikir lebih efektif dengan santai.
Daripada hanya terbiasa dengan pola berpikir secara ilmiah atau imajinatif, tentu akan jauh lebih baik lagi bila
kita mampu berpikir dengan kedua pola tersebut secara terpadu. Untuk memperoleh kemampuan tersebut, anda
hanya perlu melatih pengembangan kekuatan otak anda seluruhnya, dan potensi tersebut terdapat pada diri setiap
orang, termasuk ANDA!!!!!!!!!!!!
a. Menghafal Cepat
Ada 6 tips kita dapat menghafal dengan cepat.
1. Indera
Keterampilan memperhatikan perlu kita pelajari, karena akan sulit mengingat sesuatu apabila kita tidak
memperhatikan dari awal. Dengan menggunakan kombinasi penglihatan (mata), bunyi (telinga), gerak
(tangan dan kaki), bau (hidung), dan rasa (lidah), akan menciptakan memori terkuat.
2. Buat Kesan
Untuk membuat sesuatu dapat diingat buat menjadi berkesan, buat kesan objek yang akan kita ingat
secara imajinatif dan berlebih-lebihan.
3. Mainkan Emosi
Kesan yang bermuatan cinta, kebahagiaan, dan kesedihan mudah untuk diingat. Dengan menggunakan
kesan dari perasaan hangat, perasaan yang membuat jantung kita berdegup kencang dan memancarkan
kebahagiaan, akan membantu memori kita.
5. Repitisi
Berkonsentrasilah secara penuh pada materi yang sedang dipelajari dan mengulangnya dengan cara yang
berbeda dan kreatif seperti mengucapkannya keras-keras dan lebih baik bila dibuat peta pikiran.
6. Buat Password
Usahakan mengingat bagian pertama dan terakhir karena bagian tersebut paling mudah untuk diingat.
Buat password untuk bagian-bagian tersebut dan jadikan keyword untuk mengingat bagian-bagian lain.
2. Renungkanlah apa yang telah diperoleh dari langkah pertama, hubungkan masing-masing sub judul
dengan judul. Pikirkan dengan cara menerka-nerka apa yang kira-kira dibahas dalam judul. Dengan
menerka-nerka berarti mengaktifkan fungsi kerja otak.
3. Baca kembali kata-kata penting satu kalimat pertama untuk setiap paragraph, karena biasanya ide utama
setiap paragraph ada di kalimat utama yaitu kalimat pertama masing-masing paragraph, terutama untuk
tulisan karya ilmiah.
4. Renungkan kembali apa yang telah kita peroleh. Biasanya kita telah memahami isi tulisan secara umum
dan menyeluruh. Apabila muncul pertanyaan dalam tulisan yang sedang kit abaca untuk mengetahui
lebih detil lagi, tebaklah jawaban-jawaban yang mungkin menurut kita. Benar atau salah tebakan kita
bukan masalah yang jelas dengan menebak otak kita menjadi lebih aktif
BAB III 3
Biopsikologi dan Proses Sensoris Motoris
Lampiran Materi
5. Bacalah bagian bacaan yang menurut kita perlu atau menarik. Renungkan kembali apa yang telah kita
peroleh. Ulangi langkah ini, lengkapi dengan membuat peta pikiran.
c. Berhitung Cepat
Ada banyak teknik berhitung cepat, berikut beberapa teknik yang dapat membantu kita untuk berhitung lebih
cepat.
1. Kuadrat 2 angka
a. Bila angka satuannya berupa angka 5, kerjakan dengan cara sebagai berikut:
452 = 2025 dari 4x(4+1) = 20 dan 52 = 25 menjadi 2025
152 = 225 dari 1x(1+1) = 2 dan 52 = 25 menjadi 225
2. Perkalian 11
12 x 11 = 132
Perhatikan angka 12 nya saja; dari kiri ke kanan, tambahkan kanannya;
2 + 0 = 2 dan 1 + 2 = 3 dan 0 + 1 = 1
14 x 11 = 154
4 + 0 = 4 dan 1 + 4 = 5 dan 0 + 1 = 1
17 x 11 = 187
7 + 0 = 7 dan 1 + 7 = 8 dan 0 + 1 = 1
Penutup
Setelah membaca rubrik ini anda sudah memiliki pengetahuan tentang bagaimana otak kita bekerja dan
bagaimana cara mengoptimalkan kerjanya. Sekarang anda dapat membaca dan berhitung lebih cepat dan efisien,
memecahkan masalah dengan lebih mudah, dan meningkatkan memori apabila anda mau mengaplikasikannya.
Pendahuluan
Manusia merupakan mahluk yang mulia yang diberikan berbagai kelebihan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Manusia diberikan akal, sehingga dengan akal tersebut manusia dapat berpikir. Seiring dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, kita mengetahui bahwa pusat manusia dalam berpikir ada pada otak yang
dimiliki manusia.
Berbagai studi menunjukkan begitu hebatnya otak yang dimiliki manusia. Penelitian mutakhir menunjukan
bahwa otak manusia terdiri atas dua belahan otak, belahan otak kiri dan belahan otak kanan. Kedua belahan otak
tersebut memiliki fungsi dan peran yang berbeda, akan tetapi kedua belahan otak tersebut saling melengkapi satu
sama lainnya. Walaupun demikian setiap orang biasanya memiliki kecenderungan untuk dominan pada salah
satu belahan otak tersebut. Kondisi yang merugikan adalah apabila dominansi itu menyebabkan fungsi belahan
otak yang lainnya menjadi lemah, hal ini tentunya akan membuat kemampuan berpikir kita akan menjadi kurang
optimal. Yang paling bagus adalah dapat memanfaat kedua belahan otak tersebut secara keseluruhan.
BAB III 4
Biopsikologi dan Proses Sensoris Motoris
Lampiran Materi
Sayangnya, sistem pendidikan formal yang ada, umumnya cenderung lebih menghargai kemampuan otak kiri.
Hal ini tentunya akan merugikan para siswa yang otak kanannya lebih dominan. Pendidikan formal merugikan
sebagaian besar siswa, kerena hanya 15 % dari semua anak yang diteliti diketahui dominan belahan otak kirinya.
Dalam tulisan ini kita akan mendapati bagaimanakah kita dapat menggunakan otak kita secara optimal, yaitu
dengan menggunakan seluruh belahan otak kita, baik belahan otak kiri, maupun belahan otak kanan.
Bagian-Bagian Otak
Untuk memahami bagaimana kita dapat mengoptimalkan kerja dua belahan otak yang kita miliki, tentunya kita
harus mengetahui dan memahami bagian-bagian apa sajakah yang ada dalam otak kita.
Otak manusia adalah benda yang paling kompleks yang pernah dikenal di alam semesta. Inilah satu-satunya
organ yang sangat berkembang sehingga dapat mempelajari dirinya sendiri. Jika dirawat oleh tubuh yang sehat
dan lingkungan yang menimbulkan rangsangan, otak yang berfungsi dapat tetap aktif dan reaktif selama lebih
dari seratus tahun.
Apabila kita lihat otak dari depan atau muka maka kita akan dapat melihat bahwa otak kita mempunyai tiga
bagian dasar: batang otak atau otak reptil, sistem limbik atau otak mamalia, dan neokorteks.
Perilaku yang ada dalam otak repril berkaitan dengan insting mempertahankan hidup, dorongan untuk
mengembangkan spesies. Perhatiannya adalah pada makanan, tempat tinggal, reproduksi, dan perlindungan
wilayah. Ketika kita merasa tidak aman, otak reptil ini spontan bangkit dan bersiaga atau melarikan diri dari
bahaya. Inilah yang kita namakan reaksi “hadapi atau lari”.
Di sekeliling otak reptil ini terdapat sistem limbik yang sangat kompleks dan luas. Sistem limbik ini dikenal juga
dengan otak mamalia, hal ini dikarenakan otak ini juga dimiliki oleh semua mamalia. Sistem limbik ini terletak
di bagian tengah dari otak kita. Fungsinya bersifat emosional dan kognitif; yaitu ia menyimpan perasaan kita,
pengalaman kita yang menyenangkan, dan kemana pun belajar kita. Selain itu, sistem ini juga mengendalikan
bioritme (pengaturan biologis tubuh) kita, seperti pola tidur, lapar, haus, tekanan darah, detak jantung, gairah
seksual, temperatur dan kimia tubuh, metabolisme, dan sistem kekebalan. Sistem limbik ini jelas merupakan
bagian yang penting dalam mempertahankan kehidupan manusia. Kenyataan bahwa bagian otak kita yang
mengendalikan emosi, juga mengendalikan fungsi tubuh kita. Hal ini menjelaskan mengama emosi dapat secara
langsung mempengaruhi kesehatan. Sistem limbik adalah kontrol utama kita yang menggunakan informasi dari
indera penglihatan, pendengaran, sensasi tubuh, indera peraba, dan penciuman, kemudian informasi tersebut
didistribusikan ke bagian pemikir di dalam otak kita, yaitu neokorteks.
Neokorteks terbungkus di sekitar bagian atas dan sisi-sisi limbik, yang membentuk 80% dari seluruh materi otak.
Bagian otak ini merupakan tempat bersemayamnya kecerdasann kita. Inilah yang mengatur pesan-pesan yang
diterima melalui penglihatan, pendengaran, perabaan, dan penciuman. Proses yang berasal dari pengaturan ini
adalah penalaran, berpikir secara intelektual, pembuatan keputusan, perilaku waras, bahasa, kendali motorik
sadar, dan penciptaan gagasan. Neokorteks terdiri dari 12 – 15 juta sel saraf yang disebut neuron. Sel-sel ini
dapat berinteraksi dengan sel-sel lain melalui vibrasi di sepanjang cabang-cabang yang disebut dendrit. Setelah
kita melihat bagian-bagain otak apabila kita lihat dari arah depan, maka, otak juga dapat kita lihat dari arah atas.
Jika kita melihat dari arah atas maka kita akan mendapati otak seperti terdiri atas dua belahan, yaitu belahan otak
kiri, dan belahan otak kanan.
Proses pada belahan otak kiri lebih lambat. Berpikir otak kiri sering terlihat berlawanan dengan emosi dan lebih
dekat dengan prose-proses yang bersifat objektif. Belahan otak kiri lebih peka terhadap “saya” dalam suatu
proses dan sering dipersepsikan lebih rasional. Belahan otak kiri juga merupakan pusat pengambilan keputusan,
berpikir abstrak. Belahan otak kiri menitikberatkan kerjanya pada proses yang berkaitan dengan sesuatu yang
intelek. Intelek tentunya berbeda dengan kreatif, karena intelek biasanya mengarahkan kita untuk lebih spesifik,
sedangkan kreatif meluaskan atau melebarkannya pada suatu konteks.
Kedua belahan otak yang dimiliki manusia merupakan dua bagian yang tidak terpisah tanpa ada hubungan.
Kedua belahan otak tersebut tetap saja memiliki hubungan (koneksi), walaupun setiap belahan otak bentunya
memiliki fungsi yang berbeda satu dengan yang lain. Proses berpikir otak kiri bersifat: logis, linier (searah),
rasional, sistematis, dan detail.
BAB III 5
Biopsikologi dan Proses Sensoris Motoris
Lampiran Materi
1. Logis
Logis merupakan suatu cara berpikir di mana bentuk dari berpikir itu sudah terpola dengan baku. Sebuah
kesimpulan dalam cara berpikir logik didapat melalui suatu proses yang taat/terikat pada pola tersebut. Misalnya
ada sebuah pernyataan bahwa semua manusia pasti mati (premis mayor). Kemudian ada pernyataan berikutnya
yang mengatakan bahwa Tono adalah manusia (premis minor). Dari dua pernyataan tersebut dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa Tono pasti mati. Pada cara berpikir logis, sebuah kesimpulan didapat melalui sebuah
penalaran yang sudah berpola.
2. Linier
Linier merupakan suatu cara berpikir di mana apa yang dipikirkan selalu searah. Misalnya apabila kita masuk ke
dalam suatu ruangan yang gelap maka kita tidak akan dapat melihat, semakin gelap maka semakin tidak dapat
melihat. Berpikir linier selalu melihat suatu hubungan berjalan searah.
3. Rasional
Rasional merupakan berpikir dengan menggunakan rasio sebagai dasar berpikirnya. Ide atau gagasan yang
diperoleh didapat melalui suatu proses pertama informasi di tangkap oleh indera, kemudian diolah di otak,
dihubungkan dengan pengetahuan sebelumnya, kemudian menghasilkan sebuah ide atau gagasan. Ini berbeda
dengan berpikir intuitif di mana ide atau gagasan tiba-tiba muncul entah dari mana asalnya.
4. Sistematis
Sistematis merupakan proses berpikir di mana berpikir merupakan tahapan, dari tahap yang paling awal,
kemudian, dan akhir. Dalam berpikir sistematis tidak diperkenan melewati satu tahapan dalam berpikir (loncat-
loncat).
5. Detail
Berpikir detail merupakan berpikir di mana apa yang kita pikirkan kita bagi pada bagian yang rinci. Kemudian
kita telaah secara spesifik dan mendalam.
Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa, setiap individu memiliki kecenderungan untuk
dominan pada salah satu dari dua belahan otak yang ada, bisa dominan pada fungsi belahan otak kanan, atau
dominan pada fungsi belahan otak kiri. Individu yang dominan pada belahan otak kiri merupakan individu yang
akan nampak teratur, mengerjakan sesuatu dengan aturan yang jelas, ia akan mengerjakan sesutu secara bertahap
sebagaimana yang telah ia buat. Individu dengan dominasi otak kiri merupakan individu yang berpikir secara
detail. Dalam melihat suatu masalah biasanya ia menganalisa secara mendalam dan rinci. Orang-orang dengan
dominan pada belahan otak kiri biasanya merupakan pemikir yang serius dengan mengkaitkan pada logika dan
penalaran yang rasional
Kebanyakan anak-anak lahir dengan kecenderungan dominan pada otak kanan. Belahan otak kanan ini lebih
bermanfaat ketika mereka membentuk peristiwa-peristiwa ke dalam suatu pola selama mereka menemukan
dunia. Anak-anak pada tahan awal belajar memberikan respon pada bentuk, bau, dan suara yang sudah
dikenalinya. Ketika mereka tumbuh dan hubungan antara dua belahan otak mulai dibangun, mereka mulai
memperlihatkan kemampuan kognitif yang lebih kuat pada belahan otak kanan baru kemudian belahan otak kiri.
Belahan otak kanan adalah sumber intuisi, insight, kiasan, imajinasi. Belahan otak kanan ini memiliki banyak
muatan dalam keterlibatannya pada proses kretaifitas. Suka melucu adalah salah satu ciri dari belahan otak
kanan. Karakteristik itu juga yang kita dapat temui pada orang-orang yang kreatif.
BAB III 6
Biopsikologi dan Proses Sensoris Motoris
Lampiran Materi
Belahan otak kanan memiliki fungsi yang khusus yang berlainan dengan belahan otak kiri. Belahan otak kanan
memiliki fungsi: acak, tidak teratur, intuitif, dan menyeluruh.
1. Acak
Acak yang dimaksud di sini adalah bahwa belahan otak kanan bekerja menghasilkan suatu ide, atau suatu
kesimpulan tidak melalui suatu proses berpikir yang kaku. Dalam menghasilkan suatu lukisan yang indah
seorang pelukis menemukan idenya tanpa harus berpikir logik. Ia berimajinasi dari suatu peristiwa pada
peristiwa yang lain, dari suatu keadaan kepada keadaan yang lain.
2.Tidak teratur
Belahan otak kanan memiliki karakterisik untuk berpikir tidak teratur. Ia dapat langsung pada ide pokoknya baru
pada bagian lain yang lebih kecil, atau memulai sesuatu tanpa ada tahapan yang jelas.
3. Intuitif
Berpikir intuitif adalah berpikir di mana ide atau gagasan didapat tanpa melalui proses berpikir yang rasional.
Ide atau gagasan itu muncul saja dari dalam pikirannya tanpa ia mengetahui dari mana asal pikiran itu. Ketika
berada dalam kamar mandi terkadang muncul solusi atas permasalahan yang sebelumnya tidak kita ketemukaan
jawabannya. Atau tiba-tiba kita ingin sekali pergi menemui ibu kita di rumah tanpa ada sesutu yang terjadi
sebelumnya. Itulah berpikir intuitif.
4. Menyeluruh
Berpikir menyeluruh adalah berpikir dengan mempertimbangkan banyak hal. Melihat sesuatu dari berbagai
sudut pandang, berbagai aspek. Dengan fungsi otak kanan ini, manusia dapat berpikir bahwa yang menyebabkan
banjir bukan hanya karena hujan besar, akan tetapi banyak faktor lain lagi, seperti perilaku membuang sampah di
kali, hilangnya daerah serapan air, banyaknya bangunan, dan lain sebagainya.
Cara berpikir otak kanan bersifat acak, tidak teratur, intuitif, dan menyeluruh. Cara berpikirnya sesuai dengan
cara-cara untuk mengetahui yang bersifat nonverbal, seperti perasaan, dan emosi, kesadaran yang berkenaan
dengan perasaan (perasaan kehadiran suatu benda atau orang), kesadaran ruang, pengenalan bentuk dan pola,
musik, seni, kepekaan warna, kreativitas, dan visualisasi.
Individu yang dominan pada belahan otak kanan merupakan individu yang acak dalam berpikir. Tidak seperti
individu dengan dominan pada otak kiri yang linier (searah), individu dengan dominan pada belahan otak kanan
lebih dapat melihat suatu pada sisi yang berbeda-beda. Dalam melihat suatu masalah individu dengan dominan
pada otak kanan melihat masalah lebih luas dan menyeluruh. Karena mereka berpikir acak, biasanya mereka
memiliki punya banyak ide. Ide-ide tersebut bermunculan dari pikiran mereka secara intuitif (langsung dari
dalam dan tidak melalui proses berpikir yang logis). Kekurangannya tentu saja terkadang mereka memiliki
banyak sekali ide atau gagasan akan tetapi tidak fokus. Individu dengan dominasi pada otak kanan biasanya
memiliki kreatifitas yang tinggi. Mereka dapat menghubungkan hal-hal yang ada untuk memunculkan hal-hal
yang baru. Seorang yang kreatif ketika melihat kursi, melihat ban bekas, akan dapat menghubungkannya dengan
membuat kursi dengan ban bekas tersebut.
Kedua belahan otak penting artinya. Orang yang memanfaatkan kedua belahan otak ini secara simbang, maka
belajar terasa sangat mudah karena mereka mempunyai pilihan untuk menggunakan bagian otak yang diperlukan
dalam setiap pekerjaan yang sedang dihadapi. Orang yang masuk dalam kategori otak kiri dan ia tidak
melakukan upaya tertentu memasukkan beberapa aktivitas otak kanan dalam hidup kita, ketidak seimbangan
tersebut dapat mengakibatkan orang tersebut stress dan juga kesehatan mental dan fisik yang buruk. Kita dapat
menggunakan beberapa strategi untuk menyeimbangkan fungsi belahan otak kiri dan belahan otak kanan.
BAB III 7
Biopsikologi dan Proses Sensoris Motoris
Lampiran Materi
Menyeimbangkan di sini tentu berarti membuat kedua belahan otak tersebut berfungsi ketika kita melakukan
sesuatu. Strartegi yang dapat kita gunakan seperti menggunakan musik dalam melakukan aktifitas berpikir, serta
berolahraga teratur.
Yang terpenting dalam kedua teknik tersebut adalah memunculkan keadaan yang relaks. Karena dengan keadaan
relaks tersebut akan membuat koneksi atau hubungan antara kedua belahan otak menjadi cepat. Hal ini dapat kita
lihat pada pemikir-pemikir bagaimana mereka menemukan ide dan inspirasi yang menghasilkan teori dan
penemuan. Pada saat logika proses mengalami kemandegan, maka relaksasi dari sebuah kerja yang serius pun
diperlukan. Enstein telah menulis banyak ide terbaik yang datang ketika bermimpi atau sedang bercukur.
Seorang pemain drama terkenal Yunani, Euripides, ketika berendam dalam bak mandi, menemukan
displacement teori. Newton, menemukan bayak ide-ide hebat ketika bermanja dalam kasih sayang ibunya.
Dalam contoh-contoh di atas insight tidak datang pada saat konsentrasi penuh pada apa yang kita pikirkan,
walaupun tahap berpikir focus merupakan hal yang penting untuk perisapan berpikir. Hal ini memberikan
gambaran pada kita pentingnya belahan otak kanan pada kehidupan manusia.
Menggunakan Musik
Musik tentunya adalah sesuatu yang dekat dengan kehidupan manusia. Musik merupakan ekspresi perasaan
manusia, sehingga biasanya manusia menyukai musik karena hal itu seperti merefleksikan perasaannya, dan hal
itu membuat manusia menjadi senang, dan nyaman. Hal inilah yang mungkin membuat manusia menyukai
musik dan menjadikan musik bagian dari kehidupannya.
Untuk menyeimbangkan kecenderungan masyarakat terhadap otak kiri, perlu dimasukkan musik dan estetika
dalam pengalaman belajar kita, dan memberikan umpan balik positif bagi diri kita. Semua itu menimbulkan
emosi positif, yang membuat otak kita lebih efektif. Emosi yang positif mendorong ke arah kekuatan otak, yang
berujung kepada keberhasilan, sehingga kita memperoleh kehormatan diri yang lebih tinggi, yang membuat
emosi menjadi lebih positif.
Dalam belajar misalnya, kita dapat berpikir sambil mendengarkan musik yang memang kita sukai. Dengan kita
mendengarkan musik yang kita sukai membuat kita merasa senang, relaks sehingga merangsang fungsi belahan
otak kanan, yang akan sangat membantu dalam proses belajar yang menggunakan belahan otak kiri.
Cobalah eksperimen kecil ini. Berikanlah pertanyaan ini kepada teman kita”apa maksudnya ketika kita berkata
fakta adalah cara mempermudah memahami pengetahuan”. Apakah mata teman kita bergerak ke kanan? Jika ya,
maka berikanlah pertanyaan “bayangkanlah rumahmu dan hitunglah berapa jumlah jendela yang ada?”. Apakah
matanya melihat kearah kiri ?. pada umumya, terutama pada orang-orang yang menggunakan tangan kanannya,
sesunguhnya ia mengaktifkan fungsi belahan otak kiri (berhubungan dengan bahasa), maka akan dibarengi oleh
aktifitas tubuh bagian kanan atau yang berorientasi pada bagian kaanan. Ketika belahan otak kanan berfungsi
(berhubungan dengan gambar, atau tugas-tugas yang berhubungan dengan ruang) maka akan dibarengi oleh
aktifitas tubuh bagian kiri.
Eksperimen di atas memberikan gambaran adanya koneksi atau hubungan antara belahan otak kiri dengan tubuh
bagian kanan, dan belahan otak kanan dengan tubuh bagian kiri. Agar otak kita dapat berfungsi secara optimal
dalam arti kita memfungsikan kedua belahan otak tersebut, maka penting sekali kiranya kita terbiasa
menggerakan kedua bagian tubuh kita dengan sama baiknya. Misalnya tidak selalu menulis dengan tangan
kanan, dan sama sekali tidak memberikan latihan pada tangan kiri untuk beraktifitas. Menggerakkan seluruh
angota tubuh baik pada bagian kanan, mapun pada bagian kiri akan terasa mudah apabvila itu dilakukan dalam
konteks berolahraga. Senam misalnya, merangsang seluruh bagian tubuh untuk bergerak dan hal baik untuk otak
karena merangsang berfungsinya kedua belahan otak, baik otak kiri, maupun otak kanan.
Penutup
Menyeimbangkan kerja kedua belahan otak tentunya tidak sama dengan menggunakannya separuh-separuh
dalam setiap pekerjaan, akan tetapi artinya mengaktifkan kedua belahan otak pada saat mengerjakan suatu
pekerjaan. Menyeimbangkan belahan otak kanan dan belahan otak kiri ini, menjadi penting karena dalam
kehidupan sehari-hari kita selalu dihadapkan pada suatu tugas yang beragam, yang menuntut kerja otak yang
melibatkan seluruh belahan otak. Sekarang bagaimanakah cara kita menyeimbangkan kerja belahan otak kiri dan
belahan otak kanan. Pertama yang perlu diingat adalah bahwa, kedua belahan otak yang kita memiliki tidak
merupakan bagian yang terpisah, akan tetapi terdapat hubungan (koneksi) antara kedua belahan otak tersebut.
BAB III 8
Biopsikologi dan Proses Sensoris Motoris
Lampiran Materi
Terdapat dua cara yang dapat kita lakukan untuk menyeimbangkan kerja kedua belahan otak kita, pertama
ciptakan sebuah kondisi yang nyaman, relaks sehingga otak dapat bekerja secara lepas dan bebas. Hal ini dapat
kita lakukan dengan mengerjakan sesuatu sambil mendengarkan musik yang kita sukai. Kedua, untuk dapat
menyeimbangkan kerja kedua belahan otak kita, olah raga merupakan alternatif yang sangat baik. Pertama,
karena olah raga membuat fisik kita lebih sehat, dan kedua adalah karena dengan berolahraga kita membiasakan
menggerakan seluruh anggota badan kita baik, bagian kiri, maupun bagian kanan dengan kecepatan yang tinggi.
Pada era sekarang, orang mulai tidak terlalu mendudukan otak kiri lebih dari otak kanan. Orang semakin percaya
kedua belahan otak tersebut bukanlah merupakan sesuatu yang lebih tinggi dari yang lain akan tetapi memiliki
fungsi yang sama pentingnya. Yang terpenting sekarang adalah bagaimana menyeimbangkan kedua belahan otak
tersebut sehingga kerja otak itu lebih optimal.
Referensi
Glickman, Rosalene. 2002 Optimal Thinking. New York: John Wiley & Sons, Inc.
Eiffert, Stephen D. 1999. Cross -Train your Brain. New York: AMA Publication
De Porter, Bobbi & Mike, Hernacki (Penerjemah Alwiyah Abdurrahman). 2000. Quantum Learning (terjemahan). Bandung : Kaifa.
Jensen, Eric & Karen, Markowitz. (Penerjemah Lala Herawati Dharma). Otak Sejuta Gigabyte. Bandung : Kaifa.
Rose, Colin. (penerjemah femmi Syahrani ). 1999. Accelerated Learning. Bandung: Kaif
BAB III 9
Biopsikologi dan Proses Sensoris Motoris
Lampiran Materi
Pada akhir bulan ketiga, beberapa organ-organ dalam cukup berkembang sehingga dapat mulai
berfungsi. Denyut jantung janin dapat diketahui sekitar minggu kelima belas.
Pada akhir bulan kelima, berbagai organ dalam telah menempati posisi hampir seperti posisi di
dalam tubuh dewasa.
Sel-sel saraf, yang ada sejak minggu ketiga, jumlahnya meningkat pesat selama bulan-bulan
kedua, ketiga, dan keempat. Apakah peningkatan pada saat ini akan terus berlangsung atau
tidak, tergantung pada kondisi di dalam tubuh ibu, seperti kekurangan gizi yang sebaliknya
mempengaruhi perkembangan sel saraf terutama dalam bulan-bulan terakhir periode pranatal.
Biasanya gerak-gerak janin tampak pertama kali antara minggu kdelapan belas dan dua puluh.
Kemudian meningkat cepat sampai akhir bulan kesembilan di mana gerakan mulai berkembang
karena penuhnya pembungkus janin dan tekanan pada otak janin pada saat janin mengambil
posisi kepala di daerah pinggul dalam persiapan untuk lahir. Gerak-gerak janin ini berlainan
macamnya, yaitu menggelinding dan menendang, gerak pendek atau cepat.
Pada akhir bulan ketujuh, janin sudah cukup berkembang dan dapat hidup bila lahir sebelum
waktunya.
Pada akhir bulan kedelapan, tubuh janin sudah lengkap terbentuk, meskipun lebih kecil
dibandingkan dengan bayi normal yang cukup bulannya.
BAB III 10
Biopsikologi dan Proses Sensoris Motoris
Lampiran Materi
3. Periode Bayi
Berlangsung dua tahun pertama setelah periode bayi yang baru lahir dua minggu.
Ciri khusus periode masa bayi :
Masa dasar
Masa di mana pertumbuhan dan perubahan berjalan pesat
Masa berkurangnya ketergantungan
Masa meningkatnya individualitas dan permulaan sosialisasi
Permulaan berkembangnya penggolongan peran seks
Masa yang menarik
Merupakan permulaan kreatifitas
Masa berbahaya
Tugas-tugas Perkembangan Periode Bayi :
o Belajar makan makanan padat
o Belajar berjalan
o Mempelajari dasar-dasar berbicara
o Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh
o Mencapai stabilitas fisiologis yang baik
o Berhubungan secara emosional dengan orang tua dan saudara kandung
Pola emosional yang umum pada periode bayi :
Kemarahan
Ketakutan
Rasa ingin tahu
Kegembiraan
Afeksi
BAB III 11
Biopsikologi dan Proses Sensoris Motoris
Lampiran Materi
BAB III 12
Biopsikologi dan Proses Sensoris Motoris
Lampiran Materi
dianggap juga sebagai periode tumpang tindih karena mencakup tahun-tahun akhir masa kanak-kanak
dengan awal masa remaja ( 6 – 13 tahun).
Ciri-ciri periode masa puber :
Periode tumpang tindih
Periode yang singkat
Terbagi dalam tahapan-tahapan : prapuber, puber, pascapuber
Merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang pesat
Merupakan fase negatif
Terjadi pada berbagai usia
BAB III 13
Biopsikologi dan Proses Sensoris Motoris
Lampiran Materi
BAB III 14
Biopsikologi dan Proses Sensoris Motoris
Lampiran Materi
BAB III 15
Biopsikologi dan Proses Sensoris Motoris
Lampiran Materi
- Selalu cemas
- Kurang semangat
- Merasa kesepian
- Selalu mengeluh dan mengkritik
- Menolak ikut serta dalam kegiatan orang usia lanjut
C. PROSES SENSORIS
Proses sensoris merupakan proses mekanisme persarafan yang ada hubungannya dengan sensor untuk
panca indra.
1. Proses Penglihatan ( Mata )
2. Proses Pendengaran ( Telinga )
3. Proses Perabaan ( Kulit )
4. Proses Penciuman ( Hidung )
5. Proses Perasa ( Lidah )
D. PROSES MOTORIS
Proses motoris / gerakan yang langsung melibatkan otot untuk bergerak dan proses persarafan yang
menjadikan seseorang mampu untuk menggerakkan anggota tubuhnya ( tangan, kaki serta anggota tubuh
yang lainnya ).
DAFTAR PUSTAKA
Asrori, HM. (2003). Perkembangan Peserta Didik. Penerbit Wineka Media. Malang.
Kartono, Kartini. (1995). Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). CV. Mandar Maju. Bandung.
BAB III 16
Biopsikologi dan Proses Sensoris Motoris