Anda di halaman 1dari 3

1.

CARA KERJA OTAK


Otak terletak dalam batok kepala dan melanjut menjadi saraf tulang
belakang (medulla spinalis). Berat otak kurang lebih 1400 gram atau kira –
kira 2% dari berat badan. Tidak ada hubungan langsung antara berat otak
dan besarnya kepala dengan tingkat kecerdasan.  Otak bertambah besar,
namun tetap berada dalam tengkorak sehingga semakin dalam lekukan
pertanda semakin banyak informasi yang disimpan, dan semakin cerdaslah
pemiliknya.
Secara antomis, bongkahan otak dapat dibagi menjadi otak besar
(cerebrum), otak kecil (cerebellum), dan batang otak (brain stem).
Pembelajaran sangat berhubungan dengan otak besar, sedangkan otak kecil
lebih bertanggung jawab dalam proses koordinasi dan keseimbangan, dan
batang otak mengatur denyut jantung serta proses pernafasan yang sangat
penting bagi kehidupan. Dalam rangka mengkaji sistem pendidikan, otak
besar akan lebih banyak dieksplorasi. Di dasar lekukan ada sekumpulan
serat yang menghubungkan kedua belahan otak yang disebut dengan
corpus callosum.Apabila otak dibelah secara vertikal, akan terlihat otak
bagian luar (cortex cerebrib) yang berwarna abu-abu dan otak bagian
dalam yang berwarna putih.
Cortex cerebri mempunyai tiga fugsi yaitu: 1) sensorik yang
berfungsi untuk menerima masukan; 2) asosiasi yang bertugas mengolah
masukan, dan 3) motorik yang bertugas mereaksi masukan dengan gerakan
tubuh. (snell, 1996)
Masukan informasi dari luar ditangkap melalui panca indra baik
pengelihatan, pendengaran, penciuman, peradaban, maupun
pengecapan.Contohnya apabila telinga menerima masukan suaramaka
akan dibawa oleh saraf pendengaran kepusatnya di cortex bagian samping.
Selanjutnya masukan dikirim kedaerah asosiasi untuk dicocokan makna
katanya. Akhirnya dikirim kepusat bicara di cortex depan untuk kemudian
diperintahkan  lidah dan telinga dan tangan agar bertindak sebagai
reaksinya. Semua proses tersebut disimpan digudang memori dalam cortex
untuk sewaktu-waktu dapat dipanggil kembali. Kejadian puluhan tahun
yang lalu  yang diturunkan dari generasi ke generasi. Hal inilah yang
kemmudian membentuk insting dan reaksi tak terduga dari manusia jika
berhadapan dengan hal yang dahulu pernah dihadapi oleh nenek
moyangnya. (Goleman, 1997).
Otak menyimpan informasi dengan menggunakan asosiasi. Apabila
ada penguatan informasi lama dan penambahan informasi baru maka sel-
sel otak segera berkembang membentuk hubungan-hubungan baru.
Semakin banyak jalinan saraf terbentuk, semakin lama dan kuat informasi
itu disimpan.
Otak bekerja dengan menggunakan prinsip alur (sirkuit) dan tidak
kerja sendiri. Fungsi dapat terpenuhi karena semua bagian otak bekerja
dalam sebuah sirkuit canggih. Setiap bagian otak menyumbang
kelebihannya masing-masing dalam sirkuit ini. Misalnya, fungsi spiritual
dapat terjadi karena seluruh bagian otak memberikan sumbangsih dalam
sebuah “sirkuit spiritual” yang dapat melahirkan perasaan mistis atau
perasaan tertentu yang berkaitan dengan rasa damai dan nyaman. Sirkuit
otak bekerja dengan mengikuti prinsip-prinsip dibawah ini, yang
berkembang dalam rentang waktu panjang kehidupan manusia;
1. Prinsip resiprokal.
2. Hubungan bersifat divergen.
3. Susunan serial atau paralel atau keduanya.
4. Fungsi-fungsi spesifik.1

2. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEORI KERJA OTAK


Sebagai suatu teori pembelajaran berbasis kemampuan otak
(Neuroscience), tentu saja memiliki kelebihan dan kelemahan.
A. Kelebihan-kelebihannya adalah sebagai berikut:
 Memberikan suatu pemikiran baru tentang bagaimana otak manusia
bekerja.

1
Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta: PT. Rineka Cipta2004) hal: 78
 Memperhatikan kerja alamiah otak si pebelajar dalam proses
pembelajaran.
 Menciptakan iklim pembelajaran dimana pebelajar dihormati dan
didukung.
 Menghindari terjadinya pemforsiran terhadap kerja otak.
 Dapat menggunakan berbagai model-model pembelajaran dalam
mengaplikasikan teori ini. Dianjurkan untuk memvariasikan model-
modelpembelajaran tersebut, supaya potensi pebelajar dapat
dibangunkan.2

B. Kelemahan-kelemahannya adalah sebagai berikut:


 Tenaga kependidikan di Indonesia belum sepenuhnya mengetahui
tentang teori ini (masih baru).
 Memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk dapat memahami
(mempelajari)bagaimana otak kita bekerja.
 Memerlukan biaya yang tidak sedikit dalam menciptakan
lingkungan pembelajaran yang baik bagi otak.
 Memerlukan fasilitas yang memadai dalam mendukung praktek
pembelajarant teori ini.3

2
Antonio Damasio, Memahami Kerja Otak, (Yogyakarta: PT. BACA! 2009) hal: 98
3
Ibid, hal 99

Anda mungkin juga menyukai