Anda di halaman 1dari 14

A Blueprint in the Brain?

Could Any Linguistik Information Conceivably be innate?


MAKALAH

Dosen Pengampu:
Drs. Muhtarom, M.Ed, Gred, Dip.Tesol
Oleh Kelompok 5:

Agik Nurfayi (B01216004)


Amanda Putri Nadzario (B91216049)
Elvira Iffah Diah (B01216014)
Ismy Nurus Sobah (B01216021)

PROGRAM STUDI KOMUKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
yang berjudul “A Blueprint in the Brain? (Could Any Linguistik Information
Conceivably be innate?)” ini dengan lancar tanpa halangan suatu apapun.

Pada kesempatan kali ini, kami mengucapkan terima kasi h kepada;

1. Drs. Muhtarom, M.Ed, Gred, Dip.Tesol selaku dosen mata kuliah


Psikolinguistik atas segala pengorbanan waktu dan tenaga, dalam
memberikan arahan dan bimbingan sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

2. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam,


UIN Sunan Ampel Surabaya yang telah banyak memberikan dorongan,
kritik, dan masukan dalam penyelesaian makalah ini.

Selanjutnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi


semua pihak dan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca serta pendengar.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini, masih terdapat banyak


kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran
dari semua pihak yang sifatnya membangun demi kesempurnaan dan kebaikan
makalah ini.

Surabaya, Oktober 2018

II
II
1

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................... i

Kata Pengantar .......................................................................................................... ii

Daftar Isi ........................................................................................................... 1

BAB I Pendahuluan .................................................................................................


BAB II Pembahasan ................................................................................................

A. Pengertian dan bagian otak ............................................................ 3

B. Pengertian Blueprint (Perencanaan) .............................................. 6

C. Pengertian Bahasa .......................................................................... 7

D. Kaitan antara bahasa dan otak ....................................................... 9

BAB III Penutup .......................................................................................................

A. Simpulan ...................................................................................... 10

B. Saran ................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 11


2

BAB I

PENDAHULUAN

Proses berbahasa dimulai dari enkode semantik,enkode gramatikal,enkode


fonologi,yang dilanjutkan dengan dekode fonologi,dekode gramatika,dan diakhiri
dengan dekode semantik. Proses enkode semantik dan dekode gramatika terjadi
didalam otak penutur,sedangkan enkode fonologi dimulai dari otak penutur lalu
dilaksanakan oleh alat ucap didalam rongga mulut penutur. Sebaliknya,dekode
fonologi dimulai dari telinga pendengar dengan dilanjutkan ke dalam otak
pendengar dengan lanjutannya berupa dekode gramatika dan berakhir pada
dekode semantik. Bila alat-alat fisiologi penutur dan pendengar berada dalam
keadaan sehat-normal,maka pesan semantik yang dikirimkan penutur dapat
diterima dengan baik oleh otak pendengar. Artinya,proses berbahasa itu berjalan
dengan baik.
Oleh karena itu, proses berbahasa lebih bersifat dua arah,bersifat bolak-balik
antara pentur dan pendengar,maka seorang penutur kemudian bisa menjadi
pendengar,dan seorang pendengar kemudian bisa menjadi penutur. Begitulah
proses terjadi bergantian yang secara teoretis berjalan terlalu lama dan panjang.
Namun,sebenarnya dapat berlangsung dalam waktu singkat dan cepat. Semua
proses ini dikendalikan oleh otak yang merupakan alat pengatur dan pengendali
gerak semua aktivitas manusia
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan bagian Otak

Otak adalah mesin dibentuknya ide dan imajinasi agar manusia dapat
memaksimalkan kreativitasnya.1 Otak memiliki kemampuan untuk berpikir
kreatif. Ini adalah fungsi otak yang lebih tinggi. Selain itu, salah satu kunci
kognitif yang tinggi adalah kemampuan otak untuk membuat konsep.2

Terdapat beberapa bagian otak serta fungsinya masing-masing. Otak


memiliki 3 bagian utama, yakni cerebrum (otak besar), cerebellum (otak kecil)
dan brainstem (batang otak).

1. Otak Besar (Cerebrum)

Cerebrum merupakan bagian otak yang terbesar. Cerebrum dibagi


menjadi dua bagian yakni belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Otak
kanan merupakan bagian holistik, pembentukan pola, emosional, spasial,
musikal. Sisi kanan banyak berkaitan dengan seni, imaginasi, dan daya
cipta. Sedangakn otak kiri merupakan bagian analitis, logika, verbal,
numerik, sekuensial. Sisi kiri sangat teratur, bersifat logis, rasional, dan
linear.3

2. Otak Kecil (Cerebellum)

Cerebellum atau otak kecil terletak di bawah otak besar pada bagian
belakang otak, tepatnya di bawah lobus oksipital. Sama seperti otak besar,
otak kecil juga memiliki dua belahan otak dan berwarna abu-abu dan
putih. Otak kecil bertanggung jawab terhadap pengaturan gerakan,

1
Febe Chen. Be Creative: Menjadi Pribadi Kreatif (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2010),
hlm. 25.
2
Ibid, hlm. 27
3
Ibid, hlm. 26
4

keseimbangan, mengatur sikap atau posisi/postur tubuh, hingga koordinasi


otot. Cerebellum penting dalam kemampuan seseorang untuk melakukan
tindakan cepat dan berulang seperti bermain video game. Tapi juga
penting untuk mengendalikan gerakan halus seperti ketika dokter
melakukan prosedur bedah atau orang yang sedang melukis.

3. Batang Otak (Brainstem)


Batang otak adalah seikat jaringan saraf di dasar otak. Ini berfungsi
sebagai stasiun pemancar yang menghubungkan otak besar ke saraf tulang
belakang, serta mengirim dan menerima pesan antara berbagai bagian
tubuh dan otak. Batang otak terdiri dari tiga struktur utama, yakni otak
tengah, pons, dan medulla oblongata. Otak tengah adalah pusat gerak
okular penting, sementara pons terlibat dalam koordinasi gerakan mata dan
wajah,menangkap sensasi di wajah, pendengaran dan keseimbangan.
Adapun, medulla oblongata mengendalikan fungsi pernapasan, tekanan
darah, irama jantung, dan menelan. Pesan dari korteks ke saraf tulang
belakang dan saraf yang bercabang dari saraf tulang belakang dikirim
Batang otak juga memiliki saraf kranial yang berfungsi mengendalikan
pendengaran, gerakan mata, menelan, dan gerakan pada otot wajah, leher,
bahu, dan lidah. Saraf kranial untuk penciuman dan penglihatan berasal
dari otak besar.

Pada tahun 1950an seorang dokter dan peneliti bernama Paul MacLean
mengemukakan teori baru yang kontroversial, konsep “Triune Brain Model”. Paul
D MacLean memaparkan bahwa, melalui masa evolusioner, otak manusia mulai
berkembang dan menjadi lebih kompleks. Menurut penelitiannya, otak manusia
mempunyai tiga bagian dasar, yaitu:

1. R-Kompleks (Otak Reptil)


R Kompleks, yang juga disebut “otak reptil”, adalah bagian otak
pertama dan terletak di dasar otak. Otak reptil merupakan pusat perilaku
inderawi dan naluriah yang memiliki tugas mengatur kebutuhan mendasar
5

seperti bertahan hidup, berkembang biak, dan perawatan diri. Selain itu,
otak reptil juga mengambil tanggung jawab mengendalikan fungsi tubuh
otonom, seperti detak jantung, pernapasan paru-paru dan regulasi suhu
tubuh. Karena peran inilah, otak reptil dikatakan bersifat “kebinatangan
dan primitif”, bertindak berdasarkan nafsu. Inilah sebabnya mengapa R-
Kompleks sering disebut sebagai “otak reptil”, karena fungsinya sangat
mirip dengan otak reptil yang dimiliki reptilia. Ketika otak reptil ini
sedang aktif, yang berperan adalah insting dan reaksi spontan. Ia aktif
apabila seseorang merasa ketakutan, stres, merasa terancam, marah,
kurang tidur, atau kondisi tubuh lelah

2. Sistem Limbik (Otak Mamalia)


Sistem limbik atau otak mamalia membungkus batang otak dengan
hipotalamus dan amigdala sebagai komponen utamanya. Hipotalamus
memproduksi hormon pertumbuhan, seperti testosteron dan progesteron.
Sistem limbik berperan besar dalam mengatur emosional dan kognitif.
Juga berfungsi mengendalikan bioritme tubuh, seperti pola tidur, rasa
lapar, rasa haus, tekanan darah, detak jantung, gairah seksual, temperatur,
kimia tubuh, metabolisme dan sistem kekebalan. Sistem limbik adalah
kontrol utama menangkap informasi dari indera penglihatan, pendengaran,
sensasi tubuh, indera peraba, dan penciuman. Kemudian informasi tersebut
disalurkan ke bagian pemikir pada neokorteks. Salah satu contoh fungsi
sistem limbik sebagai pengatur emosi yaitu ketika seseorang melakukan
sesuatu yang melibatkan emosi mendalam, sehingga ia mengingatnya
dalam jangka panjang.

3. Neokorteks (Otak Berpikir)


Neokorteks berada pada bagian atas dan merupakan 80% dari seluruh
materi otak manusia, bisa disebut “otak berpikir”. Bagian ini
mengendalikan proses tingkat tinggi seperti logika, penalaran, pemikiran
kreatif, bahasa dan integrasi informasi sensorik. Saat Anda membaca
6

artikel ini berarti neokorteks Anda bekerja. Neokorteks terdiri dari sel-sel
saraf yang disebut neuron, bentuknya seperti selimut setebal 3 mm dan
memiliki 6 lapisan. Masing-masing lapisan tersebut memiliki tugas yang
berbeda-beda. Neuron disebut juga sebagai sel saraf, berfungsi
mengirimkan pesan atau impuls yang berupa rangsang atau tanggapan.
Jutaan sel saraf membentuk suatu sistem saraf. Sebuah neuron biasanya
terdiri dari 3 bagian utama, yaitu sel, dendrit, dan akson.
Perkembangan atau pertumbuhan otak manusia berlangsung dengan
sangat cepat,sejak bayi hingga akhir masa remaja. Pengenalan terhadap
lingkungan baru pada rentang usia tersebut,memicu lahirnya jutaan sel-sel
baru dan pertumbuhan ini masih akan terus berlangsung pada usia
dewasa,hanya agak sedikit lambat.
Perkembangan atau pertumbungan otak manusia menurut Volpe (1987)
terdiri atas enam tahap,yaitu:
a. Pembentukan tabung neural
b. Profilerasi selular untuk membentuk calon sel neoron dan glia
c. Perpindahan selular dari germinal subependemal ke korteks
d. Deferensasi selular menjadi neouron spesifik
e. Perkembangan akson dan dendrit yang menyebabkan bertambahnya
sinaps (perkembangan dendrit tergantung fungsi daerah tersebut)
f. Elimenisi selektif neuron,sinaps,dan sebagnya untuk spesifikasi.

B. Pengertian Blueprint (Perencanaan)

Blueprint adalah kerangka kerja terperinci (arsitektur) sebagai landasan


dalam pembuatan kebijakan yang meliputi penetapan tujuan dan sasaran,
penyusunan strategi, pelaksanaan program dan fokus kegiatan serta langkah-
langkah atau implementasi yang harus dilaksanakan oleh setiap unit di
lingkungan kerja. Ditemukan pada abad ke-19, proses ini memungkinkan
reproduksi cepat dan akurat dari dokumen yang digunakan dalam bangunan
dan industri. Ciri-ciri proses cetak-biru adalah garis berwarna terang pada latar
belakang biru, sebuah negatif dari aslinya. Proses ini tidak dapat menghasilkan
7

warna atau bayangan abu-abu. Dalam ilmu manajemen Blueprint adalah


sebuah rancangan yang dirumuskan dengan tujuan memberikan arahan
terhadap kegiatan organisasi/ komunitas/ lembaga secara berkesinambungan
sehingga setiap kegiatan memiliki kebersesuaian dengan tuntutan, tantangan,
dan kebutuhan lingkungan sekitar, merupakan suatu kerangka kerja yang
terperinci sebagai landasan dalam pembuatan kebijakan yang meliputi:
Penetapan tujuan dan sasaran, penyusunan strategi, pelaksanaan program dan
fokus kegiatan, serta langkah-langkah atau implementasi yang harus
dilaksanakan oleh setiap unit di lingkungan kerja, umpamanya adalah bagunan
yang akan dibangun, segala bentuk perencanaan pembuatan bangunan itu
tercantum dalam blue print.

Dalam susunan otak, ada tiga bagian otak yang sangat populer, yaitu otak
reptilia, mamalia, dan neokorteks. Salah satu bagian otak manusia yang
berfungsi sebagai kehebatan dan kekuatan manusia sejati adalah bagian otak
neokorteks. Salah satu fungsinya adalah bisa membuat visi, impian, dan yang
terpenting mampu membuat dengan jelas “blueprint”, gambar sangat jelas yang
terbayangkan dalam pikiran seolah-olah sudah terjadi. Padahal, dalam
kenyataannya belum terjadi.4 Blueprint dapat dibentuk dan untuk
melakukannya harus menyatukan segala sesuatu yang kita ketahui dan segala
sesuatu yang kita bisa fahami tentang cara kerja otak dalam berbagai bidang,
seperti: molekul-molekul otak, sel-sel otak, dan sirkuit otak. Dengan tujuan
tersebut dalam pikiran, ahli yang merupakan tim penyusun Blueprint Otak
Manusia mencakup banyak ahli saraf, dokter, fisikawan, matematikawan, pakar
komputer dan ahli etika.

C. Pengertian Bahasa
Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol
bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Berbahasa merupakan proses
mengomunikasikan bahasa tersebut. Proses berbahasa sendiri memerlukan

4
Nanang Qosim Yusuf. 7 Kesadaran hati dan jiwa menuju manusia diatas rata-rata (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2009), hlm. 216.
8

pikiran dan perasaan yang dilakukan oleh otak manusia untuk menghasilkan
kata-kata atau kalimat. Secara teoritis proses berbahasa dimulai dengan enkode
semantik, enkode gramatika dan enkode fonologi. Enkode semantik dan
enkode gramatika berlangsung dalam otak, sedangkan enkode fonologi dimulai
dari otak lalu diteruskan pelaksanaannya oleh alat-alat bicara yang melibatkan
sistem syaraf otak bicara. Ketiga enkode tersebut berkaitan dalam kegiatan
produksi bahasa seseorang yang juga berkaitan erat dengan hubungan antara
otak dan organ bicara seseorang.5
Bahasa adalah sistem yang memungkinkan banyak orang membuat sebuah
kreativitas. Kreativitas yang dimaksud kan bukan seperti orang yang menulis
esai, fiksi, atau puisi. Sebaliknya, kreativitas linguistik yang lumrah untuk
setiap orang yang mengetahui bahasa. Kreativitas dari bahasa manusia berbeda
dengan sistem komunikasi hewan dalam sejumlah hal. Untuk satu, penutur
bahasa dapat membuat dan memahami kalimat baru untuk seumur hidup.
Pakar bahasa jerman ia berpendapat bahasa (tata bahasa) suatu masyarakat
menetukan perkembangan hidup masyarakat menurut bahasa itu. Bahasa
merupakan suatu kegiatan yang memiliki prinsip-prinsip sendiri, pernyataan ini
ada kesamaan pendapat yang di kemukan oleh Leonard Bloomfield, Linguis
asal Amerika, dalam kajiannya dalam kajiannya mengalisis bahasa sudah di
pengaruhi oleh aliran Mentalisme dan aliran Behaviorisme, ia berpendapat
bahwa, berbahsa dimulai dari melahirkan pengalaman yang luar biasa.
1. Melahirkan pengalaman dalam bentuk bahasa merupakan tekanan emosi
2. Jika pengalaman ini lahir oleh keinginan berkomunikasi maka lahirlah
ucapan (kalimat) deklarasi
3. Jika keinginan berkomunikasi bertukar menjadi ingin tahu maka muncullah
ucapan (kalimat) interograsi.6

5
Soenjono Dardjowidjojo. Psikolinguistik: Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia (Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia, 2003), h. 189-191.
6
Ibid
9

D. Kaitan antara Bahasa dan Otak


Bahasa difungsikan sebagai bentuk untuk berkomunikasi oleh manusia,
yang keluar melalui alat ucap manusia. Namun, siapakah yang menerima dan
memberi perintah kepada alat ucap manusia untuk berbahasa? Sehingga bahasa
itu dimengerti dan menjadi komunikasi? Tentu ada pemproses dasar dari
bahasa, hingga ia menjadi sebuah komunikasi. Pemproses itu adalah otak
manusia. Dalam kajian psikolinguistik, yang merupakan kajian interdisipliner
antara kebahasaaan dan psikologi, otak merupakan bagian yang harus dikaji,
karena dari otaklah semua yang diproduksi dan dilakukan manusia—termasuk
bahasa—diolah dan dikendalikan. Otaklah sistem utama dari manusia itu.
Manusia sampai saat ini terus melakukan penelitian tentang otak. Dalam
kajian bahasa, otak mendapat tempat utama sebagai pembentuk internal
bahasa. Selain itu, alasan lain kenapa otak penting dikaji dalam bidang
kebahasaan, karena ditemukannya masalah-masalah dalam berbahasa atau
gangguan berbahasa, pada manusia. Alasan ini diperkuat oleh pendapat Chaer
(2009: 148), bahwa manusia akan mencari jawaban terhadap fenomena-
fenomena gangguan berbahasa yang terjadi itu. Melalui penelitian-penelitian
terhadap hal ini, manusia menyimpulkan bahwa Otak berada pada faktor yang
pertama dan terdapat dua faktor gangguan berbahasa. Pertama, akibat faktor
medis dan kedua adalah akibat faktor lingkungan sosial.
10

BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Dalam susunan otak, ada tiga bagian otak yang sangat populer, yaitu otak
reptilia, mamalia, dan neokorteks. Salah satu bagian otak manusia yang
berfungsi sebagai kehebatan dan kekuatan manusia sejati adalah bagian otak
neokorteks. Salah satu fungsinya adalah bisa membuat visi, impian, dan yang
terpenting mampu membuat dengan jelas “blueprint”, gambar sangat jelas
yang terbayangkan dalam pikiran seolah-olah sudah terjadi. Padahal, dalam
kenyataannya belum terjadi.

B. SARAN
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat memberikan sedikit
pengetahuan kepada teman-teman dan penulis secara pribadi. Sehingga
menjadi suatu amal kebaikan yang akan diterima oleh Allah SWT. Kami
sebagai pemakalah menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan pada
makalah yang kami buat ini.
Maka dari itu kami mengharap saran dan kritik terutama dari Ibu Dosen
Pengampu dan segenap mahasiswa/i demi hasil yang lebih maksimal dan
memuaskan pada tugas-tugas baik mata pelajaran yang sama atau yang
lainnya di kemudian hari
11

DAFTAR PUSTAKA

Chen, Febe Chen. (2010) Be Creative: Menjadi Pribadi Kreatif. Jakarta: PT


Gramedia Pustaka Utama
Yusuf, Nanang Qosim (2009) 7 Kesadaran hati dan jiwa menuju manusia diatas
rata-rata. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Dardjowidjojo, Soenjono. (2003) Psikolinguistik: Pengantar Pemahaman Bahasa
Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai