Selalu ngeramein, konyol, gila dll, mungkin itu sebagian kecil sebutan buat aku yang
tengah menginjak status mahasiswa di sebuah Universitas Islam Negeri di Surabaya. Meski
sebutan itu kurang enak didengar atau justru malah menyakitkan hati, bagiku itu tanda
perhatian dari temanku. Karena mereka tidak mungkin menge-Cap aku seperti itu kalau
Tapi setelah berjalan 2 semester, tanpa aku sadari kehidupanku mulai bergeser dan
sedikit berubah. Yang awalnya aku cuek, dan pasif menjadi orang yang super sibuk.
Kehidupan di rumah pun bisa dihitung jari. Aku lebih banyak menghabiskan waktuku untuk
kegiatan yang luar biasa di dalam UKM kampus. Awalnya sih iseng dan ragu-ragu untuk
masuk, eh tidak menyangka kalau dari keisenganku itu membawa sebuah pelajaran yang
Dari banyak UKM, banyak pula yang membuat aku tertarik untuk masuk dan
berkecimpung di dalamnya. Disinilah takdir turun tangan untuk membantu aku menemukan
pengalaman yang sesuai dengan karakterku dan tentunya cocok buat aku. Entah kenapa dari
sekian banyak UKM yang aku pilih, seperti Iqma, Padus dan Pencak Silat, hanya satu yang
selalu dapat aku ikuti kegiatannya yaitu UKM Pencak Silat. Setiap organisasi yang lainnya
mengadakan perkumpulan ataupun pengakraban anggota baru, selalu waktu yang tidak
menakdirkan aku untuk datang. Pernah waktu UKM Iqma mengadakan kumpul bareng,
bertepatan dengan acara bersama keluarga. Anehnya ketika UKM Pencak Silat
memberitahukan untuk datang dalam acaranya selalu disaat aku free alias tidak ada kerjaan.
Nah, dari berbagai kejadian tersebut aku memilih untuk serius pada satu UKM, yaitu Pencak
Silat.
Meski sudah masuk dan aktif dalam UKM, karakter konyol dan gilaku pun belum bisa
menghilang dari diriku. Aku masih sering bersikap seenaknya dimanapun dan dalam keadaan
apapun, meski itu dalam keadaan rapat yang seharusnya dengan suasana serius tetapi malah
jadi rame dan heboh karena aku. Tapi itu tidak dipermasalahkan oleh teman-temanku. Mereka
terlihat bisa menerima aku dan nyambung ketika bergaul denganku. Dan mungkin itu
merupakan awal dari sebuah keseriusanku untuk bertahan di dalam UKM itu.
Menginjak 1 tahun di UKM ku atau bisa dibilang kuliahku sudah menginjak semester
empat, karakter cuek, dan lainnya, sudah mulai berkurang dariku. Prestasi penting aku
dapatkan di UKM ku itu, yaitu sering mendapatkan sebagi juara 3 2 dan 1 di berbagai
kejuaraan Pencak Silat antar kampus di tingkat Jawa Timur dan Nasional, bahkan di tingkat
Internasional pun.
Tidak pernah aku menyangka kalau aku bisa mendapatkan posisi tersebut. Rasa
bahagia, terharu selalu aku rasakan di hatiku. Dan rasa itulah yang selalu membuat aku
semangat terus dalam berlatih dan berprestasi. Salah satu pelatihku yang bernama Ubed
pernah mengatakan sebuah perkataan yang membuat aku selalu semangat dan aku ingat terus
seperti ini. “Kamu itu orangnya sulit di atur tetapi tanggung jawab, aku melihat ada jiwa
juara di dalam dirimu”, mendengar itu aku tidak percaya, bahwa orang lain bisa
mempercayakan sebuah tanggung jawab kepadaku, seorang yang cuek dan sulit untuk serius.
Sungguh itu sebuah pernyataan yang tidak pernah aku harapkan dari seseorang.
Dari kata-kata tersebutlah yang membuat aku semakin yakin dan percaya diri untuk
bisa menjalankan apa yang sudah menjadi tanggung jawabku. Tidak ada karakter yang
berubah saat ketika aku menjalankan tugasku sebagai seorang atlit. Semua aku lakukan
dengan apa adanya diriku. Seperti contohnya ketika berlatih, aku pun selalu berlatih dengan
seorang cowok. Seorang cowok yang menjadi rekan latihanku kini menjadi seorang cowok
yang mengisi hatiku. Seperti kata pepatah “Cinta datang karena terbiasa”. Dia adalah kakak
tingkat di UKM Pencak Silat. Karena kita latihan bareng jadi kita sering bertemu dan
Itu contoh pesan singkat dari dia, terkadang malah lebih panjang dari itu, mulai dari
membahas tentang UKM sampai membahas hal yang tidak penting. Tetapi itulah yang
Waktu berjalan begitu cepat, tak terasa aku sekarang menjadi seorang pelatih. Menjadi
seorang pelatih yang harus bisa mencetak generasi-generasi berprestasi untuk UKM ku ini.
Dan yang sangat aku bahagiakan juga, sekarang aku bisa selalu melatih bareng bersama