Anda di halaman 1dari 22

Di rangkum oleh:

GULSHENDEEP KAUR
eMail: gulshendp@gmail.com
Kelompok III
Pembelajaran yang
Ramah Otak
GULSHENDEEP KAUR 220519020

SELVI NATALIA LAIA 220519016

ELFINAWATI HARITA 220519006

WILFINES“To know
NDRURU that we know what we know,
and to know that we do not know what
we do not know, that is true knowledge.”
(Nicolaus Copernicus)
PENTINGNYA BELAJAR RAMAH OTAK
 Kegiatan belajar-mengajar melibatkan tidak
hanya dari faktor intelektual kognitif
melainkan melibatkan berbagai aspek
holistik yang saling melengkapi satu sama
lain. Seperti: faktor kejiwaan, emosi, faktor
biologis (faktor neuron dan fungsionalisasi
otak).
Prof. Dr. Taruna Ikrar, MD., M.Pharm., Ph.D

Belajar dan mengajar tanpa


ilmu tentang otak adalah
mustahil
Jika guru ingin materi ajarannya diterima dengan baik
dalam proses belajar, maka guru wajib memahami:
Bagaimana batang otak merespons
lingkungan belajar.
Bagaimana amygdala merespons emosi
positif atau negative siswa saat belajar.
Bagaimana neokorteks serta prefrontal
korteks mengolah informasi pengetahuan.
Bagaimana hippocampus menyimpan
memori hasil belajar.
Bagaimana sinaps membentuk
pengetahuan baru.
LIMBIC SYSTEM
NEOKORTEKS SERTA PREFRONTAL KORTEKS
Neokorteks adalah bagian otak yang menyimpan
kecerdasan yang lebih tinggi sedangkan Prefrontal
korteks adalah bagian otak yang mengatur fungsi
eksekutif. Fungsi eksekutif adalah kemampuan untuk
merencanakan, membuat keputusan, memecahkan
masalah, mengontrol diri, mengingat instruksi, dan
menimbang konsekuensi.
Prefrontal korteks terletak di bagian terdepan dari otak, tepatnya di
lobus frontal. Bagian otak ini hanya dimiliki oleh manusia dan dianggap
sebagai pusat kepribadian.

Prefrontal korteks juga bertanggung jawab atas hal-hal yang berkaitan


dengan perilaku manusia, seperti: perhatian, perencanaan, memori kerja,
pengekspresian emosi, perilaku sosial yang sesuai norma di Masyarakat.
Prefrontal korteks mulai terbangun di usia 18 hingga 35 tahun.
HIPPOCAMPUS

Hippocampus
adalah bagian otak
“pembelajaran” dan
penyimpanan serta
pengolahan memori
jangka panjang.
AKSON, SINAPS, NEUROTRANSMITTER

Akson dilapisin dengan mielinnya yang bertugas untuk menghantarkan


informasi dari satu bagian otak ke otak lainnya.. Mielin memilki peran utama
untuk mempercepat arus informasi melewati jutaaan, miliaran sampai triliunan
sel saraf di otak kita. Mielin mengalami pematangan dalam perilaku otak,
seiring adanya perkembangan kognitif dan perilaku. Serta ia juga berperan
menjamin komunikasi antar sel saraf dalam otak yang cepat dan efisien.

Sinaps adalah suatu celah di ujung akson, tempat persambungan antar sel-sel
saraf dan dilepasnya neurotransmitter.

Neurotransmitter adalah zat kimia yang di otak yang mengatur perilaku dan
kerja otak secara keseluruhan. Ada zat kimia untuk mengatur gerak motor,
focus, atensi, perilaku serta kerja otak lainnya.
AKSON, SINAPS, NEUROTRANSMITTER
KONSEPSI BELAJAR
MENGAJAR RAMAH OTAK

“Brain Based Learning”


Pengajaran yang berbasis otak
Menurut Bonomo (2017):
Bahwa telah karena meningkat minat dalam belajar dan sebagai
upaya untuk mensintesis penelitian di bidang pembelajaran
berbasis otak saat ini, baik dari pendekatan teoritis dan praktis akan
membantu mendefinisikan dan menggambarkan karakteristik
pembelajaran berbasis otak.

Menurut Jensen (2005):


Memiliki prinsip “belajar dengan otak dalam pikiran”, yang artinya
“pembelajaran otak adalah pemeriksaan realitas”. Oleh karena itu,
pendidik harus melakukannya dengan menggabungkan temuan
penelitian otak untuk meningkatkan teknik pengajaran sebab otak
adalah apa yang kita miliki serta bagaimana menggunakannya
secara tepat.
Menurut Barbara (2002):
“Teaching to the Brain’s Natural Learning Sistems”
Menjelaskan tentang fungsi otak di mana memandang pentingnya
neurosains dalam kegiatan belajar mengajar.

Lima system pembelajaran yang difokuskan adalah emosional,


sosial, kognitif, fisik, dan reflektif.

Menurut Elrick (2018):


Kita semua mengalamai dunia dengan cara yang unik, dan dengan
itu muncul variasi dalam cara kita belajar yang terbaik. Salah
satunya guru dapat memahami perbedaan dalam jenis gaya belajar
anak yang unik untuk mencapai tujuan dari pembelajaran.
MENGAJAR DENGAN
PRINSIP KERJA OTAK

1) Memulai menceritakan dengan penemuan-penemuan


baru. Otak manusia berprinsip “to use it or lost it”.
2) Memberikan waktu jeda setelah 20 menit sekali.
3) Mengiringi belajar dengan music klasik.
(untuk menyimbangkan fungsi otak kanan dan kiri)
4) Belajar dengan melibatkan emosi anak.
GAYA
BELAJ
AR
Keterampilan Berpikir Tingkat Lebih Tinggi (HOTS), melibatkan 3 aspek:
1) Transfer of knowledge: hal ini erat kaitannya dengan ranah (Taksonomi
Bloom) yakni kognitif, afektif, dan psikomotor yang menjadi satu kesatuan
dalam proses belajar dan mengajar. Model pembelajaran penyingkapan
/penemuan (Discovery/Inquiry Learning).
2) Critical Thinking & Creative Thinking: Secara esensial merupakan proses
aktif, Dimana anak diharapkan dapat berpikir segala hal secara mendalam,
mengajukan berbagai pertanyaan, menemukan informasi yang relevan
dan mengelaborasi dengan konteks masalah. Model pembelajaran
berbasis masalah (Problem-based Learning/PBL).
3) Problem Solving: anak diberi tugas dalam memecahkan masalah yang
diajukan bisa dalam bentuk studi kasus, pengamatan, eksperimen dan
berbagaia tantangan pembelajaran lainnya agar terbiasa dalam
memecahkan masalah yang ada di sekitarnya. Model pembelajaran
berbasis projek (Project-based Learning/PJBL).
BELAJAR MENG-QUANTUM

1) Learning is most effective when it’s fun. (Peter Kline)


2) To learn it, do it. (Robert C. Schank)
3) Your brain is like a sleeping giant. (Tony Buzan)
4) The traditional education system is absolute.
(Richard L. Measelle)
5) Six main pathways to the brain: we learn by what we see,
what we hear, what we taste, what we touch,
what we smell, and what we do. (Gordon Dryden)
6) An idea is a new combination of old elements. (Gordon Dryden)
MINDSET

Napoleon Hill, mengemukakan


“kamu akan kalah jika berpikir kalah dan akan merasa
keluar dari dunia ini. Maka kesuksesan sejatinya ada
dalam pikiran”

Pentingnya mindset dan pikiran positif karena


pikiran itu ibarat magnet yang akan menarik
apa pun yang ada di otak kita.
PRINSIP MINDSET (Buchanan)
1) Mindsets are habits of mind;
2) Mindsets are created by experiences;
3) Mindsets create blind spots;
4) Mindsets are self-deceptive;
5) Mindsets shape our everyday lives;
6) Mindsets create our shared world;
7) Mindsets can be developed in complexity;
8) Mindsets can be transcended.
MODEL PEMBELAJARAN RAMAH OTAK

1) Sistem pembelajaran emosional;


2) Sistem pembelajaran sosial;
3) Sistem pembelajaran kognitif;
4) Sistem pembelajaran fisik;
5) Pembelajaran reflektif.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai