Anda di halaman 1dari 3

TEORI NEUROSAIN PISIKOLOGI PENDIDIKAN

1. Pengertian Teori Neurosain


Neurosains merupakan satu bidang kajian mengenai sistem saraf yang ada di dalam otak
manusia. Bagi teori Neurosains, sistem syaraf dan otak merupakan asas fisikal bagi proses
pembelajaran manusia. Neurosains adalah suatu bidang penelitian saintifik tentang sistem saraf,
utamanya otak. Neurosains merupakan penelitian tentang otak dan pikiran. Neurosains adalah
sistem pendidikan baru yang mempelajari tentang sistim kerja syaraf. Neurosains juga disebut
sebagai ilmu yang mempelajari otak dan seluruh fungsi-fungsi syaraf lainnya.

2.Teori Neurosain Menurut Para Ahli

1. Schneider
Mengatakan bahwa neurosain merupakan Studi tentang otakyang menjadi landasan
dalam pemahaman tentang bagaimana kita merasa dan berinteraksi dengan dunia luar
dan khususnya apa yang dialami manusia dan bagaimana manusia mempengaruhi yang
lain.
2. Donald Olding Hebb
merupakan seorang psikolog yang memiliki spesialisasi di bidang neuropsikologi. Dalam
bidang ini, Hebb mencoba untuk mempelajari bagaimana sebuah neuron dapat
berpengaruh terhadap proses psikologis seperti dalam proses pembelajaran. Ia dikenal
karena teori pembelajaran Hebbian, yang ia perkenalkan pada tahun 1949 dalam
bukunya: The Organization of Behavior (Pengaturan Perilaku).Ia juga digambarkan
sebagai bapak ilmu neuropsikologi dan jaringan saraf tiruan.Pandangannya terhadap
suatu proses pembelajaran, berkontribusi pada penggambaran tingkah laku dan proses
berpikir terkait dengan fungsi otak. Ia juga menjelaskan bagaimana proses kognitif dalam
kaitannya dengan susunan sel-sel neuron.
3. Charles Sherrigon
menemukan bahwa neuron tidak hanya dapat bersifat aktif  tapi juga ada yang
menggunakan terminal untuk menghentikan sel penerima menyampaikan informasi atau
bersifat penghambat
4. Paulin Pasiak
Mengatakan otak hanya bisa didefinisikan jika dikaitkan dengan pikiran. Tanpa
pengertian ini, otak tidak memberikan makna apa-apa selain sebuah benda yang tidak
berbeda dengan benda-benda biologis lainnya. Demikian pula dengan jiwa-badan dan
akal-hati. Semuanya tidak dapat dipisahkan satu sama lain dengan otak. Semua entitas itu
(pikiran, jiwa, dan hati/rasa) bersumber (software) pada otak manusia.

3. Pandangan Terhadap Perkembangan Fisik,Otak dan Kognitif Dalam


Kesiapan Belajar
Beberapa pandangan mengenai fisik dan otak agar pembelajaran mampu berjalan dengan baik
dan efektif

 Model Pembelajaran
Sistem pendidikan yang baik harus dapat menyediakan model pembelajaran untuk
optimalisasi kedua belah otak. Seperti telah disebut, pola pendidikan yang ada sekarang
terlalu berfokus ke otak kiri, padahal untuk menjadi pintar otak kanan harus diberi
pekerjaan seperti otak kiri. Otak kiri dengan kata-kata dan bahasa, sedangkan otak kanan
dengan musik, gambar, dan warna. Ruangan kelas harus dikelola menjadi ruangan yang
santai dengan nuansa musik lembut, bau wangi, dan rasa humor tinggi.
 Pemahaman Emosi
Memahami emosi dari peserta didik merupakan salah satu kunci untuk membangun
motivasi belajar mereka. Jika informasi pembelajaran hanya dikemas dalam bentuk kata,
ia hanya disimpan dalam otak kiri, sedangkan apabila dikemas juga dalam bentuk gambar
yang penuh warna, otak kanan juga akan ikut menyimpannya. Dengan demikian
informasi yang disajikan dalam paduan kata dan gambar akan lebih cepat terserap dan
tersimpan. Dalam hal ini,pendidik juga perlu mengetahui emosi seperti ap yang bisa
dikembangkan agar peserta didik tidak hanya berpatokan pada satu tumpuan.
 Whole Brain Approach
yaitu Pemanfaatan pendekatan otak secara keseluruhan dengan mengacu pada belahan
otak kiri dan kanan akan secara jelas memperlihatkan tidak dapatnya dipisahkan masalah
kognisi dengan emosi sebagai satu kesatuan. kunci untuk memperbaiki kekuarangan
dalam pelajaran tertentu adalah mengetahui dalam aspek-aspek pelajaran yang mana
seorang siswa mengalami kesulitan dan kemudian berupaya menanganinya secara
khusus. Contohnya, pengajaran strategi kognitif untuk kelemahan-kelemahan anak-anak
dapat dipadukan dengan pengajaran membaca tradisional
Teori kerja otak /neurosain memiliki implikasi baik terhadap pengajar maupun pembelajar.
Diantara implikasi tersebut yaitu

 Guru di tuntut untuk memiliki kreativitas yang tinggi agar mampu menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan.
   Di butuhkannya variasi pada setiap pembelajaran yang dilakukan.
 Dengan pembelajaran yang menyenangkan siswa akan mampu menerima informasi
dengan baik dan akan masuk pada memori jangka panjang.
 Siswa dalam mengolah informasi membutuhkan sebuah rangkaian panjang atas langkah-
langkah yang harus dilakukan.

  kesimpulannya Pembelajaran yang pasif dan menegangkan (peserta didik hanya


duduk terdiam sambil mendengarkan ceramah guru) tidak banyak mengaktivasi otak peserta
didik sehingga hasilnya kurang optimal. Sebaliknya, pembelajaran yang aktif dan menyenangkan
(peserta didik diajak bergerak, tertawa, dan bertanya), lebih banyak mengaktifkan area-area
otak sehingga pembelajaran jauh lebih berhasil.

4. Kelebihan Dan Kelemahan Teori Neurosain


Kelebihan
 Teori ini mendukung siswa mencapai apa yang di inginkan sesuai pada kemampuan kerja
otaknya.
  Guru sebagai pengubah keberhasilan siswa.
 Siswa dapat memaksimalkan fungsi kerja otak mereka. 

Kelemahan
 Sebagian besar pendidikan di Indonesia lebih menekankan pada aspek kognitif atau
intelektualnya saja dan yang berkembang hanya otak belahan kiri.
 Siswa pemikirannya konvensional (fikiran yang berasaskan pendapat-pendapat lama
yang telah kukuh dan diterima ramai sebelum ini)
 Guru kurang membantu siswa (apabila guru kurang memahami teori belajar yang
berbeda pada masing-masing siswa) menemukan keinginan belajar, dan kurang
mendukung siswa mencapai apa yang mereka inginkan.
 

Anda mungkin juga menyukai