Anda di halaman 1dari 11

PEMBELAJARAN BERBASIS NEUROSAINS

PPG
Pendidikan Biologi FKIP Unsri
PENDAHULUAN
 Pembelajaran berbasis neurosains ini dikaji dengan tujuan;
Saudara Mahasiswa sebagai guru nantinya akan dapat
mengoptimalkan potensi perkembangan otak peserta didik
dalam proses pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan pedagogi dan teknologi yang tepat.
 Dengan menguasai pembelajaran inovatif berbasis neurosains
diharapkan Saudara Mahasiswa sebagai guru akan mampu
menghantarkan peserta didik untuk memiliki kemampuan
memecahkan masalah-masalah yang mereka hadapi secara
kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif sesuai prinsip-
prinsip kerja otak.
Inti

1. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari keseluruhan materi pada
Kegiatan Belajar 2 Modul 3 ini, Saudara
Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan
tahap-tahap dan prinsip pembelajaran berbasis
Neurosains dalam pembelajaran di kelas
2. Sub Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari materi dalam KB 2 modul 3 ini, secara lebih
rinci diharapkan Saudara Mahasiswa dapat :
a. menjelaskan pengertian neurosains, kapasitas dan fungsi bagian
otak manusia;
b. menjelaskan cara otak kita belajar;
c. menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran berbasis neurosains
dalam proses pembelajaran di sekolah
d. menerapkan tahapan pembelajaran berbasis neurosains dalam
proses pembelajaran di sekolah.
3. Pokok-Pokok Materi
a. Pengertian neurosains, kapasitas dan Fungsi Bagian Otak
Manusia
b. Cara otak kita belajar
c. Prinsip-prinsip pembelajaran berbasis neurosains
d. Tahap-tahap pembelajaran berbasis neurosains
4. Uraian Materi
a. Pengertian Neurosains, Kapasitas dan Fungsi Bagian Otak
Manusia.
 Perlu Saudara Mahasiswa ketahui, secara etimologi (asal kata)
neurosains merupakan ilmu neural yang mempelajari sistem
 syaraf, terutama neuron (sel syaraf otak) dengan pendekatan
multidisiplin (Pasiak, 2012); sedangkan secara terminologi
(istilah), neurosains adalah bidang ilmu yang menggeluti pada
kajian saintifik terhadap sistem syaraf, terutama syaraf otak.
 Neurosains merupakan penelitian tentang sistem saraf otak dan
bagaimana otak berfikir (Schneider, 2011).
 Berangkat dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa,
neurosains merupakan ilmu yang mempelajari sistem syaraf otak
dengan seluruh fungsinya, seperti bagaimana proses berfikir
terjadi dalam otak manusia.
Fungsi-fungsi Pokok Bagian Otak
b. Cara Otak Kita Belajar ?
c. Prinsip-prinsip pembelajaran berbasis Neurosains
1). Secara umum, memori jangka pendek otak kita berada pada
kondisi terbaik untuk menyimpan informasi pada pagi hari dan
paling tidak efektif pada sore hari, sebaliknya memori jangka
panjang kita berada pada kondisi terbaik untuk menyimpan
informasi pada sore hari.
2). Otak kita memiliki siklus bio-kognitif terkait perhatian yang naik
turun setiap 90 menit.
3). Pembelajaran akan lebih optimal, apabila mampu
mengembangkan kedua belahan otak kanan dan kiri secara
seimbang.
4). Belahan otak kanan dan kiri kita mengalami siklus efisiensi
secara bergantian setiap sembilan puluh sampai seratus menit,
dari spasial tinggiverbal rendah-verbal tinggi-spasial rendah.
5). Pembelajaran mencapai hasil terbaik apabila difokuskan pada
pembahasan materi, dipecah kegiatan lain seperti kerja kelompok,
kemudian difokuskan kembali pada pembahasan materi.
6). Pembelajaran akan menarik perhatian otak, jika memperhatikan
perubahan gerakan, cahaya, kekontrasan, dan warna.
7). Proses pembelajaran agar optimal perlu memperhatikan
beberapa faktor lingkungan, diantaranya yaitu: suhu ruangan,
pilihan warna kelas, desain warna tampilan media, pengaturan
ruang kelas termasuk setting tempat duduk, pencahayaan,
tanaman, musik, aroma, perbandingan luas ruangan dengan jumlah
peserta didik, ketersediaan air minum, dan media pembelajaran.
8). Proses pembelajaran akan lebih optimal jika peserta didik
memperoleh asupan gizi dan nutrisi yang cukup, sehingga anak
memiliki hemoglobin dalam darah (HB) yang tinggi.
9). Emosi memicu perubahan zat kimiawi dalam tubuh yang dapat
mengubah suasana hati dan perilaku peserta didik.
d. Tahap-tahap pembelajaran berbasis neurosains
Menurut Jensen (2008) pembelajaran berbasis neurosains
dapat dilaksanakan menggunakan lima tahap pembelajaran
yaitu:
(1) persiapan,
(2) akuisisi,
(3) elaborasi (koreksi kesalahan & pendalaman),
(4) formasi memori (pembelajaran menggabungkan sandi),
dan
(5) integrasi fungsional (penggunaan yang diperluas).

Dari kelima tahapan tersebut, terdapat tiga tahap yang


paling penting, yaitu akuisisi, elaborasi, dan formasi.
Penutup

Rangkuman
Otak manusia memiliki potensi kecerdasan yang luar biasa besar,
dimana jumlah koneksi sel neuron pada otak kita diestimasi
sekitar seratus triliun (Jensen, 2008).

Anda mungkin juga menyukai