PEMBELAJARAN BERBASIS
NEUROSAINS
Disusun Oleh:
Kelompok 5
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Yustina, M.Si
Dr. Wan Syafi’i, M.Si
Dra. Mariani Natalina, M.Pd
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah ini dalam keadaan sehat wal
alfiat. Shalawat serta salam penulis ucapkan kepada Nabi junjungan alam yakni Nabi
Muhammad SAW, yang telah memperjuangkan Islam dan menghadiahkan kepada kita semua
kepada jalan yang benar menuju ridho Allah SWT. Penulisan ini diajukan untuk melengkapi
tugas mata kuliah Inovasi Pendidikan dengan judul “Pembelajaran Berbasis Neurosains”.
Penulisan ini dapat terselesaikan dari bantuan berbagai pihak. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada dosen pembimbing dan teman–teman yang telah memberikan bimbingan
serta dorongan. Penulisan makalah ini belum merupakan penulisan yang menarik, namun ini
sudah merupakan usaha yang maksimal yang telah penulis kerjakan.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan dan perbaikan
makalah ini, penulis berharap hal ini juga dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi semua
pihak. Akhir kata penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala urusan kita. Aamiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Neurosains........................................................................................................3
2.2 Karakteristik Pembelajaran Berbasis Neurosains...............................................................3
2.3 Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Neurosains......................................................4
2.4 Keunggulan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Neurosains.....................................4
2.5 Penerapan Pembelajaran Berbasis Neurosains dalam Pembelajaran Biologi....................5
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUA
N
Neurosains merupakan satu bidang kajian mengenai sistem saraf yang ada di dalam
otak manusia. Neurosains juga mengkaji mengenai kesadaran dan kepekaan otak dari segi
biologi, persepsi, ingatan, dan kaitannya dengan pembelajaran. Bagi teori Neurosains, sistem
saraf dan otak merupakan asas fisikal bagi proses pembelajaran manusia. Neurosains dapat
membuat hubungan diantara proses kognitif yang terdapat di dalam otak dengan tingkah laku
yang akan dihasilkan. Hal ini dapat diartikan bahwa, setiap perintah yang diproses oleh otak
akan mengaktifkan daerah-daerah penting otak (Harun, 2003).
Neurosains adalah suatu bidang penelitian saintifik tentang sistem saraf, utamanya
otak. Neurosains merupakan penelitian tentang otak dan pikiran. Studi tentang otak menjadi
landasan dalam pemahaman tentang bagaimana kita merasa dan berinteraksi dengan dunia
luar dan khususnya apa yang dialami manusia dan bagaimana manusia mempengaruhi yang
lain (Schneider, 2011).
Mengutamakan kemampuan antar neuron atau saraf yang saling terhubung berpusat
pada otak sebagai koordinasi berfikir kognitif,dan afektif
Optimalisasi kecerdasan pendidikan
Keseimbangan fungsi otak kanan dan kiri
Proses pembelajaran berupa perlakuan antara pemberi pembelajaran terhadap
penerima pembelajaran.
2.3 Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Neurosains
1. Tahap persiapan
Tahap persiapan yang memberikan kerangka kerja bagi pembelajaran baru dan
mempersiapkan otak pembelajar dengan koneksi-koneksi yang memungkinkan. Tahap
ini meliputi sebuah tinjauan terhadap subjek dan sebuah persentasi visual dari topik
terkait. Semakin banyak latar belakang yang dimiliki pembelajar menenai subjeknya,
semakin cepat mereka menyerap dan memproses informasi baru.
2. Tahap akuisi
Tahap kedua adalah akuisi tahap ini dapat dicapai baik melalui sarana langsung
seperti dengan penyediaan lembar informasi atau saran tidak langsung seperti dengan
menempatkan visual-visual yang terkait. Kedua pendekatan ini dapat berjalan dan
sebetulnya keduanya saling melengkapi.
3. Tahap elaborasi
Tahap ketiga yaitu elaborasi mengeksplorasi interkoneksi dari topik-topik tersebut
dan mendorong terjadinya pemahaman lebih dalam.
4. Formasi memori pembelajaran
Tahap keempat, formasi memori pembeljaran yang merekatkan supaya apa yang telah
dipelajari sebelumnya masih teringat.
5. Tahap integrasi fungsional
Tahap yang kelima, yaitu integrasi fungsional, mengingatkan untuk menggunakan
pembelajaran baru tersebut supaya dapat diperkuat dan diperluas pendekatan ini dapat
berjalan dan sebetulnya keduanya saling
Konsep neorosains yang dijelaskan oleh Harun (2003) merupakan suatu bidang kajian
mengenai sistem saraf yang terdapat di dalam otak manusia yang berhubungan dengan
kesadaran dan kepekaan otak dari segi biologi, persepsi, ingatan, dan kaitannya dengan
pembelajaran. Otak sebagai struktur yang kompleks berperan besar dalam keberhasilan
proses pembelajaran yang melibatkan kemampuan berpikir siswa. Tantangan zaman yang
selalu berubah ini erat kaitannya dengan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi,
khususnya dalam pembelajaran IPA. Kusairi (2011) mengungkapkan bahwa pembelajaran
IPA perlu mengantisipasi perkembangan teknologi komputer dan informasi. Penggunaan
teknologi dalam pembelajaran biologi diwujudkan dalam multimedia untuk mendukung
komplemen pembelajaran tatap muka dengan E-learning atau yang disebut blended learning.
Adanya penggabungan pembelajaran berbasis teknologi internet ini erat hubungannya dengan
perwujudan persepsi visual dan saraf untuk siswa dengan karakteristik belajar yang berbeda.
Karakter belajar siswa yang berbeda-beda dapat difasilitasi dengan penggunaan multimedia
yang memberikan manfaat dalam mengembangkan motivasi belajar siswa.
a) Platform Pembelajaran
Google Classroom
Google meet
b) Media Pembelajaran
PPT
Video pembelajaran
Quiziz
c) Sumber belajar
LKPD
Mind mapping
(Tahap Elaborasi)
Guru memberikan kesempatan otak siswa dalam
memperdalam proses pembelajaran. Siswa dapat
mengeksplorasi hewan baik invertebrata maupun
vertebrata yang ada disekitarnya kemudian mereka dapat
mempresentasikan apa yang telah mereka temui,
permasalahan apa yang mereka temukan dan mereka
saling berdiskusi.
3.1 Kesimpulan
Neurosains merupakan bidang kajian mengenai kesadaran dan kepekaan otak dari segi
biologi, persepsi, ingatan, dan keterkaitannya terhadap pembelajaran. Otak sebagai struktur
yang kompleks berperan besar dalam keberhasilan proses pembelajaran yang melibatkan
kemampuan berpikir siswa. Pembelajaran neurosains memiliki karakteristik yaitu
mengutamakan kemampuan antar neuron atau saraf yang saling terhubung berpusat pada otak
sebagai koordinasi berfikir kognitif,dan afektif, optimalisasi kecerdasan pendidikan,
keseimbangan fungsi otak kanan dan kiri, dan proses pembelajaran berupa perlakuan antara
pemberi pembelajaran terhadap penerima pembelajaran.
Pembelajaran Neurosains memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya salah
satunya ialah memberikan suatu pemikiran baru tentang bagaimana otak manusia bekerja.
Salah satu kelemahannya adalah memerlukan waktu yang panjang untuk memahaminya dan
pembelajaran ini masih tergolong baru.
3.1 Saran
Setelah membaca mengenai pembelajaran berbasis neurosains, dapat diketahui bahwa
pembelajaran neurosains sangat mengedepankan pada pengembangan kemampuan otak untuk
melakukan beberapa tindakan atau upaya untuk meningkatkan kemampuan mengingat,
kesadaran dan kepekaan siswa. Maka dari itu diharapkan kepada kita semua sebagai calon
guru di masa depan agar memahami dengan baik materi ini agar ketika kita mengetahui
pentingnya penerapan pembelajaran berbasis neurosains sehingga dapat menjadikan generasi
Indonesia yang cerdas dan berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA