NIM : 20010007
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berbagai
kemudahan, petunjuk serta karunia yang tak terhingga sehingga penulis dapat
Hidrocefalus ”.
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
Marta
DAFTAR ISI
COVER...............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ......................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.....................................................................................................Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
D. Manfaat..................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Penyakit Hidrosefalus...............................................................................3
B. Konsep Asuhan Keperawatan Hidrosefalus........................................................10
BAB III PENUTUP
A........................................................................................................Kesimpulan 17
B..................................................................................................................Saran 17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
yang meninggi, sehingga terdapat pelebaran ventrikel. Pelebaran ventrikuler ini akibat
selalu bersifat sekunder, sebagai akibat penyakit atau kerusakan otak. Adanya
Insidensi hidrosefalus kongenital adalah 0,5-1,8 pada tiap 1000 kelahiran dan 11%-
43% disebabkan oleh stenosis aqueductus serebri. Tidak ada perbedaan bermakna
insidensi untuk kedua jenis kelamin, juga dalam hal perbedaan ras. Hidrosefalus dapat
terjadi pada semua umur. Pada remaja dan dewasa lebih sering disebabkan oleh
otak, 50% karena perdarahan subaraknoid dan meningitis, dan kurang dari 4% akibat
tumor fossa posterior. Kematian pada hidrosefalus yang tidak ditangani dapat terjadi
oleh karena herniasi tonsil sekunder yang dapat meningkatkan tekanan intracranial,
yang padat penduduk, memungkinkan terjadi penyebaran bakteri dengan cepat salah
satunya bakteri yang menyebabkan hidrosefalus. Selain itu, pada daerah perkotaan
hamil.
Nutrisi pada ibu hamil juga mempengaruhi perkembangan janin. Pada ibu
dengan nutrisi yang kurang, maka perkembangan janin pun akan terganggu sehingga
khusus dan benar karena pada anak yang mengalami hidrosefalus ada kerusakan saraf
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas yang telah diuraikan maka perumusan masalah
C. TUJUAN
D. MANFAAT
1. Secara Teoritis
Laporan ini dapat menjadi bahan acuan dan bacaan untuk meningkatkan
2. Secara Praktis
TINJAUAN TEORITIS
A. Definisi Hidrocefalus
spinalis tanpa atau pernah dengan tekanan intracranial yang meninggi sehingga
2017).
Hidrosefalus merupakan sindroma klinis yang dicirikan dengan dilatasi yang progresif
pada system ventrikuler cerebral dan kompresi gabungan dari jaringan – jaringan
B. Etiologi Hidrosefalus
Hidrosefalus terjadi bila terdapat penyumbatan aliran CSS pada salah satu tempat
antara tempat pembentukan CSS dalam sistem ventrikel dan tempat absorbsi dalam
Penyumbatan aliran CSS yang sering terjadi pada bayi dan anak disebabkan oleh :
intrauterine meliputi :
c. Syndrom Dandy-Walker
kraniofaringioma.
c. Perdarahan
Arif, 2018
C. Klasifikasi Hidrosefalus
1. Waktu pembentukan
a. Communicating, yaitu kondisi hidrosefalus dimana CSS masih bisa keluar dari
yang terjadi disalah satu atau lebih jalur sempit yang menghubungkan
ventrikelventrikel otak.
4. Proses Penyakit
a. Acquired, yaitu hidrosefalus yang disebabkan oleh infeksi yang mengenai otak
atauathrophy
Stephen, 2018
Manifestasi klinis Hidrosefalus dibagi menjadi 2 yaitu : anak dibawah usia 2 tahun,
c. Dahi nampak melebar dan kulit kepala tipis, tegap mengkilap dengan
e. Perubahan pada mata. Bola mata berotasi kebawah oleh karena ada tekanan
dan penipisan tulang supra orbita. Sclera nampak diatas iris, sehingga iris
f. Strabismus divergens
g. Nystagmus
Yang lebih menonjol disini ialah gejala-gejala peninggian tekanan intra kranial
Stephen, 2018
1. Pemeriksaan fisik
untuk mengetahui kadar protein dan menyingkirkan kemungkinan ada infeksi sisa.
3. Pemeriksaan radiologi
a. X-ray kepala: tampak kranium yang membesar atau sutura yang melebar
1. Terapi Medikamentosa
50 mg/kg BB. Pada keadaan akut dapat diberikan manitol. Diuretika dan
diamox atau furocemide juga dapat diberikan. Tanpa pengobatan “pada kasus
2. Pembedahan
1. Penanganan sementara
Terapi konservatif medikamentosa ditujukan untuk membatasi evolusi
reseksi radikal lesi massa yang mengganggu aliran likuor atau perbaikan
suatu malformasi. saat ini cara terbaik untuk malakukan perforasi dasar
Operasi pintas bertujuan mambuat saluran baru antara aliran likuor dengan
infeksi dan pemantauan kelancaran dan fungsi alat shunt yang dipasang.
Marianne, 2021
G. Komplikasi Hidrosefalus
2. Kerusakan otak
abses otak.
6. Kematian
Marianne, 2021
A. Anamnesa
perifer.
pada waktu lahir menangis keras atau tidak. Kekejangan : Mulut dan
Arif, 2018
B. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi :
2) Pembesaran kepala
b. Palpasi
c. Pemeriksaan Mata
1) Akomodasi
4) Konvergensi
Didapatkan hasil : alis mata dan bulu mata keatas, tidak bisa melihat
keatas
Arif, 2018
C. Diagnosa Klinis
Transimulasi kepala bayi yang akan menunjukkan tahap dan lokalisasi dari
(Mercewen’s Sign)
komputer.
Marianne, 2021
E. Intervensi
F. Implementasi
kondisi saat itu dan kebutuhan yang dirasakan oleh pasien. Implementasi
harus dilakukan.
direncanakan.
dilakukan.
G. Evaluasi
Menurut Debora (2017) evaluasi keperawatan adalah tahap akhir dari proses
keperawatan. Pada tahap ini perawat membandingkan hasil tindakan yang yang
telah dilakukan dengan kriteria hasil yang sudah ditetapkan serta nilai apakah
masalah yang terjadi sudah teratasi seluruhnya, hanya sebagian atau bahkan belum
pasien saat ini, perlu atau tindakan dirujuk ke tempat kesehatan lain, dan apakah
perlu menyusun ulang prioritas diagnosa agar kebutuhan pasien dapat terpenuhi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
cairan serebrospinal dengan dan pernah dengan tekanan intrakranial yang meninggi,
selalu bersifat sekunder, sebagai akibat penyakit atau kerusakan otak. Adanya
Bakteri adalah salah satu penyebab terjadinya hidrosefalus, selain itu nutrisi
pada ibu hamil juga mempengaruhi perkembangan janin. Pada ibu dengan nutrisi
yang kurang, maka perkembangan janin pun akan terganggu sehingga dapat
khusus dan benar karena pada anak yang mengalami hidrosefalus ada kerusakan saraf
B. SARAN
https://emedicine.medscape.com/article/1135286-overview.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560875/
Marianne Belleza RN. 2021. Hydrocephalus Nursing Care Management. Nurses Labs.
https://nurseslabs.com/hydrocephalus/#nursing_management
PPNI, 2017. Standart Diagnosis Keperawatan Indonesia edisi 1 cetakan II. DPP PPNI.
Jakarta
PPNI, 2018. Standart Intervensi Keperawatan Indonesia edisi 1 cetakan II. DPP PPNI.
Jakarta
PPNI, 2019. Standart I Luaran Keperawatan Indonesia edisi 1 cetakan II. DPP PPNI.
Jakarta