0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan11 halaman
Hidrosefalus adalah kelainan otak dimana cairan serebrospinal menumpuk di ventrikel otak akibat ketidakseimbangan produksi dan absorbsi cairan. Penyebabnya dapat bawaan atau akibat infeksi dan komplikasinya berupa peningkatan tekanan otak, kerusakan otak, infeksi, dan kematian. Penatalaksanaannya meliputi terapi obat, pembedahan untuk memasang shunt, dan mengeluarkan cairan berlebih.
Hidrosefalus adalah kelainan otak dimana cairan serebrospinal menumpuk di ventrikel otak akibat ketidakseimbangan produksi dan absorbsi cairan. Penyebabnya dapat bawaan atau akibat infeksi dan komplikasinya berupa peningkatan tekanan otak, kerusakan otak, infeksi, dan kematian. Penatalaksanaannya meliputi terapi obat, pembedahan untuk memasang shunt, dan mengeluarkan cairan berlebih.
Hidrosefalus adalah kelainan otak dimana cairan serebrospinal menumpuk di ventrikel otak akibat ketidakseimbangan produksi dan absorbsi cairan. Penyebabnya dapat bawaan atau akibat infeksi dan komplikasinya berupa peningkatan tekanan otak, kerusakan otak, infeksi, dan kematian. Penatalaksanaannya meliputi terapi obat, pembedahan untuk memasang shunt, dan mengeluarkan cairan berlebih.
Nama: Marta delva kusnadi Pengertian Hidrosefalus adalah kelainan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinal dengan dan pernah dengan tekanan intrakranial yang meninggi, sehingga terdapat pelebaran ventrikel. Pelebaran ventrikuler ini akibat ketidakseimbangan antara produksi Hidrosefalus adalah kelainan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinal dengan dan danabsorbsi pernah dengan cairan tekananserebrospinal. Hidrosefalus intrakranial yang meninggi, selalu sehingga terdapat bersifat pelebaran ventrikel. Pelebaran ventrikuler ini akibat ketidakseimbangan antara produksi dan absorbsi cairan serebrospinal. Hidrosefalus selalu sekunder, sebagai bersifat sekunder, akibat sebagai akibatpenyakit penyakit atauatau kerusakan kerusakan otak. Adanyaotak. Adanyatersebut kelainan-kelainan kelainan-kelainan menyebabkan kepala tersebut menyebabkan menjadi besar kepala serta terjadi pelebaran menjadi sutura-sutura dan besar ubun-ubun serta terjadi pelebaran sutura-sutura dan ubun-ubun Penyebab hidrosefalus salah satunya adalah bakteri. Pada daerah perkotaan yang padat penduduk, memungkinkan terjadi penyebaran bakteri dengan cepat salah satunya bakteri yang menyebabkan hidrosefalus. Selain itu, pada daerah perkotaan yang padat penduduk masih banyak penduduk yang tingkat kesejahteraannya rendah.Tingkat kesejahteraan yang rendah dapat mempengaruhi nutrisi pada ibu hamil. Nutrisi pada ibu hamil juga mempengaruhi perkembangan janin. Pada ibu dengan nutrisi yang kurang, maka perkembangan janin pun akan terganggu sehingga dapat menimbulkan kelainan kongenital seperti hidrosefalus. Kebanyakan kasus hidrosefalus dialami oleh neonatus. Hidrosefalus terjadi bila terdapat penyumbatan aliran CSS pada salah satu tempat antara tempat pembentukan CSS dalam sistem ventrikel dan tempat absorbsi dalam ruang subarackhnoid. Akibat penyumbatan, terjadi dilatasi ruangan CSS diatasnya. Penyumbatan aliran CSS yang sering terjadi pada bayi dan anak disebabkan oleh : 1. Kongenital : disebabkan gangguan perkembangan janin dalam rahim,atau infeksi intrauterine meliputi : a. Stenosis aquaductus sylvi b. Spina bifida dan kranium bifida c. Syndrom Dandy-Walker d. Kista arakhnoid dan anomali pembuluh darah 2. Dapat : disebabkan oleh infeksi, neoplasma, atau perdarahan a. Infeksi Akibat infeksi dapat timbul perlekatan meningen. Secara patologis terlihat penebalan jaringan piameter dan arakhnoid sekitar sisterna basalis dan daerah lain. Penyebab lain infeksi adalah toksoplasmosis. b. Neoplasma Hidrosefalus oleh obstruksi mekanik dapat terjadi di setiap tempat aliran CSS. Pada anak, penyeban terbanyak penyumbatan ventrikel IV / akuaduktus sylvii bagian terakhir biasanya suatu glioma yang berasal dari cerebelum, penyumbatan bagian depan ventrikel III disebabkan kraniofaringioma. c. Perdarahan Perdarahan sebelum dan sesudah lahir dalam otak, dapat menyebabkan fibrosis leptomeningfen terutama pada daerah basal otak, selain penyumbatan yang terjakdi akibat organisasi dari darah itu sendiri. Manifestasi Klinis Hidrosefalus Manifestasi klinis Hidrosefalus dibagi menjadi 2 yaitu : anak dibawah usia 2 tahun, dan anak diatas usia 2 tahun. 1. Hidrosefalus dibawah usia 2 tahun a. Sebelum usia 2 tahun yang lebih menonjol adalah pembesaran kepala. b. Ubun-ubun besar melebar, terba tegang/menonjol dan tidak berdenyut. c. Dahi nampak melebar dan kulit kepala tipis, tegap mengkilap dengan pelebaran vena-vena kulit kepala. d. Tulang tengkorak tipis dengan sutura masih terbuka lebar cracked pot sign yakni bunyi seperti pot kembang yang retak pada perkusi. e. Perubahan pada mata. Bola mata berotasi kebawah oleh karena ada tekanan dan penipisan tulang supra orbita. Sclera nampak diatas iris, sehingga iris seakan-akan seperti matahari yang akan terbenam. f. Strabismus divergens g. Nystagmus h. Refleks pupil lambat i. Atropi N II oleh karena kompensi ventrikel pada chiasma optikum. j. Papil edema jarang, mungkin oleh sutura yang masih terbuka. Pemeriksaan Penunjang Hidrosefalus 1. Pemeriksaan fisik Pengukuran lingkaran kepala secara berkala. Pengukuran ini penting untuk melihat pembesaran kepala yang progresif atau lebih dari normal. 2. Pemeriksaan cairan serebrospinal Analisa cairan serebrospinal pada hidrosefalus akibat perdarahan atau meningitis untuk mengetahui kadar protein dan menyingkirkan kemungkinan ada infeksi sisa. 3. Pemeriksaan radiologi a. X-ray kepala: tampak kranium yang membesar atau sutura yang melebar b. USG kepala: dilakukan bila ubun-ubun besar belum menutup. c. CT Scan kepala: untuk mengetahui adanya pelebaran ventrikel dan sekaligus. Penatalaksanaan Medis Hidrosefalus 1. Terapi Medikamentosa Hidrosefalus dengan progresivitas rendah dan tanpa obstruksi pada umumnya tidak memerlukan tindakan operasi. Dapat diberi asetazolamid dengan dosis 25 – 50 mg/kg BB. Pada keadaan akut dapat diberikan manitol. Diuretika dan kortikosteroid dapat diberikan meskipun hasilnya kurang memuaskan. Pembarian diamox atau furocemide juga dapat diberikan. Tanpa pengobatan “pada kasus didapat” dapat sembuh spontan ± 40 – 50 % kasus. 2. Pembedahan Tujuannya untuk memperbaiki tempat produksi LCS dengan tempat absorbsi. Misalnya Cysternostomy pada stenosis aquadustus. Dengan pembedahan juga dapat mengeluarkan LCS kedalam rongga cranial yang disebut : a. Ventrikulo Peritorial Shunt b. Ventrikulo Adrial Shunt Pemasangan pintasan dilakukan untuk mengalirkan cairan serebrospinal dari ventrikel otak ke atrium kanan atau ke rongga peritoneum yaitu pintasan ventrikuloatrial atau ventrikuloperitonial. Pintasan terbuat dari bahan bahan silikon khusus, yang tidak menimbulkan raksi radang atau penolakan, sehingga dapat ditinggalkan di dalam tubuh untuk selamanya. Penyulit terjadi pada 40-50%, terutama berupa infeksi, obstruksi, atau dislokasi. Komplikasi Hidrosefalus 1. Peningkatan tekanan intrakranial 2. Kerusakan otak 3. Infeksi : septikemia, endokarditis, infeksil uka, nefritis, meningitis, ventrikulitis, abses otak. 4. Shunt tidak berfungsi dengan baik akibat obstruksi mekanik. 5. Hematoma subdural, peritonitis, abses abdomen, perporasi organ dalam rongga abdomen, fistula, hernia, dan ileus. 6. Kematian Terimakasih