Disusun Oleh :
Kelompok 3
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan limpahan rahmat-Nya lah maka saya bisa menyelesaikan tugas keperawatan maternitas
dengan judul Laporan Pendahuluan Hidrosefalus dengan tepat waktu.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bilamana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat
kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca. Dengan ini kami mempersembahkan
makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini
sehingga dapat memberikan manfaat kepada kita semua.
Semoga makalah ini bermanfaat, Amin
Penulis kel.3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….
A. Latar Belakang………………………………………………………………………….
B. Kata Pengantar…………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………..
1. Definisi hidrosefalus
2. Etiologi hidrosefalus
3. Manisfestasi klinis hidrosefalus
4. Patofisiologi hidrosefalus
5. Pemeriksaan penunjang hidrosefalus
6. Pengkajian focus pada anak dengan hidrosefalus
7. Diagnosa keperawatan pada anak dengan hidrosefalus
8. Intervensi keperawatan hidrosefalus
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hidrosefalus sendiri merupakan kerusakan jaringan saraf otak karena
antarkeluarga (antara ayah dengan ibu, maupun orangtua dengan anak atau
sosial karena tidak dapat diterimanya kondisi fisik anak karena berbeda
bahkan kematian. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Hani Yahya
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi hidrosefalus ?
2. Apa etiologi hidrosefalus ?
3. Apa manisfestasi klinis hidrosefalus ?
4. Bagaimana patofisiologi hidrosefalus ?
5. Bagaimana pemeriksaan penunjang hidrosefalus ?
6. Bagaimana pengkajian focus pada anak dengan hidrosefalus ?
7. Apa diagnosa keperawatan pada anak dengan hidrosefalus ?
8. Apa saja intervensi keperawatan hidrosefalus ?
C. Tujuan Penulisan
9. Menjelaskan definisi hidrosefalus
10. Menjelaskan etiologi hidrosefalus
11. Menjelaskan manisfestasi klinis hidrosefalus
12. Menjelaskan patofisiologi hidrosefalus
13. Menjelaskan pemeriksaan penunjang hidrosefalus
14. Menjelaskan pengkajian focus pada anak dengan hidrosefalus
15. Menjelaskan diagnosa keperawatan pada anak dengan hidrosefalus
16. Menjelaskan intervensi keperawatan hidrosefalus
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI HIDROSEFALUS
Hidrosefalus adalah akumulasi cairan serebro spinal dalam ventrikelserebral, ruang
subarachnoid atau ruang subdural (Suriadi dan Yuliani, 2001).
Hidrosefalus merupakan keadaan patologis otak yang mengakibatkan bertmbahnya
cairan serebro spinalis tanpa atau pernah dengan tekanan intracranial yang meninggi sehingga
terdapat pelebaran ruangan tempat mengalirnya cairan serebro spinal (Ngastiyah,2007).
Hidrosefalus merupakan sindroma klinis yang dicirikan dengan dilatasi yang progresif
pada system ventrikuler cerebral dan kompresi gabungan dari jaringan – jaringan serebral
selama produksi CSF berlangsung yang meningkatkan kecepatan absorbsi oleh vili
arachnoid. Akibat berlebihannya cairan serebrospinalis dan meningkatnya tekanan
intrakranial menyebabkan terjadinya peleburan ruang – ruang tempat mengalirnya liquor
(Mualim, 2010)
B. ETIOLOGI HIDROSEFALUS
Hidrosefalus terjadi bila terdapat penyumbatan aliran CSS pada salah satu tempat antara
tempat pembentukan CSS dalam sistem ventrikel dan tempat absorbsi dalam ruang
subarackhnoid. akibat penyumbatan, terjadi dilatasi ruangan CSS diatasnya. Penyumbatan
aliran CSS sering terdapat pada bayi dan anak ialah:
1. Kongenital : disebabkan gangguan perkembangan janin dalam rahim,atau infeksi
intrauterine meliputi :
· Stenosis aquaductus sylvi
· Spina bifida dan kranium bifida
· Syndrom Dandy-Walker
· Kista arakhnoid dan anomali pembuluh darah
2. Didapat : disebabkan oleh infeksi, neoplasma, atau perdarahan
· Infeksi
Akibat infeksi dapat timbul perlekatan meningen. secara patologis terlihat penebalan jaringan
piameter dan arakhnoid sekitar sisterna basalis dan daerah lain. penyebab lain infeksi adalah
toksoplasmosis.
· Neoplasma
Hidrosefalus oleh obstruksi mekanik yang dapat terjadi di setiap tempat aliran CSS. pada
anak yang terbanyak menyebabkan penyumbatan ventrikel IV / akuaduktus sylvii bagian
terakhir biasanya suatu glioma yang berasal dari cerebelum, penyumbatan bagian depan
ventrikel III disebabkan kraniofaringioma.
· Perdarahan
Perdarahan sebelum dan sesudah lahir dalam otak, dapat menyebabkan fibrosis
leptomeningfen terutama pada daerah basal otak, selain penyumbatan yang terjakdi akibat
organisasi dari darah itu sendiri.
D. PATOFISIOLOGI HIDROSEFALUS
Jika terdapat obstruksi pada system ventrikuler atau pada ruangan subarachnoid,
ventrikel serebral melebar, menyebabkan permukaan ventrikuler mengkerut dan merobek
garis ependymal. White mater dibawahnya akan mengalami atrofi dan tereduksi menjadi pita
yang tipis. Pada gray matter terdapat pemeliharaan yang bersifat selektif, sehingga walaupun
ventrikel telah mengalami pembesaran gray matter tidak mengalami gangguan. Proses
dilatasi itu dapat merupakan proses yang tiba – tiba / akut dan dapat juga selektif tergantung
pada kedudukan penyumbatan. Proses akut itu merupakan kasus emergency. Pada bayi dan
anak kecil sutura kranialnya melipat dan melebar untuk mengakomodasi peningkatan massa
cranial. Jika fontanela anterior tidak tertutup dia tidak akan mengembang dan terasa tegang
pada perabaan.Stenosis aquaductal (Penyakit keluarga / keturunan yang terpaut seks)
menyebabkan titik pelebaran pada ventrikel lateral dan tengah, pelebaran ini menyebabkan
kepala berbentuk khas yaitu penampakan dahi yang menonjol secara dominan (dominan
Frontal blow). Syndroma dandy walkker akan terjadi jika terjadi obstruksi pada foramina di
luar pada ventrikel IV. Ventrikel ke IV melebar dan fossae posterior menonjol memenuhi
sebagian besar ruang dibawah tentorium. Klein dengan type hidrosephalus diatas akan
mengalami pembesaran cerebrum yang secara simetris dan wajahnya tampak kecil secara
disproporsional.
Pada orang yang lebih tua, sutura cranial telah menutup sehingga membatasi
ekspansi masa otak, sebagai akibatnya menujukkan gejala : Kenailkan ICP sebelum ventrikjel
cerebral menjadi sangat membesar. Kerusakan dalam absorbsi dan sirkulasi CSF pada
hidrosephalus tidak komplit. CSF melebihi kapasitas normal sistim ventrikel tiap 6 – 8 jam
dan ketiadaan absorbsi total akan menyebabkankematian.
Pada pelebaran ventrikular menyebabkan robeknya garis ependyma normal yang
pada didning rongga memungkinkan kenaikan absorpsi. Jika route kolateral cukup untuk
mencegah dilatasi ventrikular lebih lanjut maka akan terjadi keadaan kompensasi.
Pathway HIDROSEFALUS
LAPORAN PENDAHULUAN HIDROSEFALUS
F. KOMPLIKASI HIDROSEFALUS
· Peningkatan tekanan intrakranial
· Kerusakan otak
· Infeksi:septikemia,endokarditis,infeksiluka,nefritis,meningitis,ventrikulitis,abses otak.
· Shunt tidak berfungsi dengan baik akibat obstruksi mekanik.
· Hematomi subdural, peritonitis,adses abdomen, perporasi organ dalam rongga
abdomen,fistula,hernia, dan ileus.
· Kematian
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang dengan menggunakan USG dapat mendeteksi
hidrosefalus pada periode prenatal, dapat pula digunakan untuk mengukur dan memonitor
ukuran ventrikel, terutama digunakan pada anak prematur. CT Scan dapat digunakan untuk
mengukur dilatasi ventrikel secara kasar dan menentukan sumber obstruksi. CT Scan dapat
menilai baik secara fungsional maupun anatomikal namun tidak lebih baik daripada MRI,
namun karena pemeriksaannya cukup lama maka pada bayi perlu dilakukan pembiusan.
Asuhan Keperawatan
NO DIAGNOSA NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Resiko cidera Setelah dilakukan kunjungan1. Kendalikan
selama 3x diharapkan keluarga lingkungan dengan :
mampu menciptakan lingkungan Menyingkirkan bahaya
kondusif dengan kriteria hasil: yang tampak jelas,
mengurangi potensial
Keselamatan fisik dapat cedera akibat jatuh
dipertahankan ketika tidur misalnya
Adanya pelindung dan alat menggunakan
bantu untuk klien
penyanggah tempat
tidur, usahakan posisi
tempat tidur rendah,
gunakan pencahayaan
malam hari siapkan
lampu panggil
2. Jelaskan pada keluarga
pentingnya
keselamatan pada anak
dan cara pencegahan
untuk cidera.
3. Anjurkan pada
keluarga untuk
mengawasi segala
aktifitas klien yang
membahayakan
keselamatan.
4. Beri alat bantu
misal:tongkat
2. Resiko gangguan nutrisi : Setelah dilakukan kunjungan
1. Berikan makanan
kurang dari kebutuhan tubuh selama 3x diharapkan keluarga lunak tinggi kalori
mampu melakukan perawatan tinggi protein.
sederhana dirumah dengan kriteria
2. Berikan klien makan
hasil: dengan posisi semi
Berat badan ideal fowler dan berikan
Tidak muntah waktu yang cukup
Tidak terjadi malnutrisi untuk menelan.
3. Ciptakan suasana
lingkungan yang
nyaman dan terhindar
dari bau – bauan yang
tidak enak..
4. Timbang berat badan
bila mungkin.
5. Jagalah kebersihan
mulut ( Oral hygiene)
6. Berikan makanan
ringan diantara waktu
makan
7. Beri penjelasan pada
keluarga tentang
makanan yang baik
dikonsumsi anak
3. Deficit self care Setelah dilakukan kunjungan1. Kaji ketidakmampuan
selama 3x diharapkan keluarga klien dalam perawatan
dapat menciptakan lingkungan diri
kondusif dengan kriteria hasil: 2. Kaji tingkat fungsi
fisik
Klien dapat melakukan3. Kaji hambatan dalam
perawatan diri dengan berpartisipasi dalam
mandiri atau dibantu perawatan diri,
Klien bersih dan tidak bau identifikasi untuk
modifikasi lingkungan
4. Jelaskan pada keluarga
pentingnya kebersihan
diri
5. Jelaskan dan ajarkan
cara perawatan diri
meliputi:mandi,
toileting , berpakaian.
4. Perubahan fungsi keluarga b.d Setelah dilakukan kunjungan 1. Jelaskan secara rinci
situasi krisis ( anak dalam catat selama 3x diharapkan Keluarga tentang kondisi
fisik ) menerima keadaan anaknya, penderita, prosedur,
mampu menjelaskan keadaan terapi dan
penderita dengan kriteria hasil: prognosanya.
Keluarga berpartisipasi dalam 2. Ulangi penjelasan
merawat anaknya dan secra verbal tersebut bila perlu
keluarga dapat mengerti tentang dengan contoh bila
penyakit anaknya. keluarga belum
mengerti
3. Klarifikasi kesalahan
asumsi dan
misskonsepsi
4. Berikan kesempatan
keluarga untuk
bertanya.
BAB III
PENUTUPAN
1. Kesimpulan
Hidrosevalus adalah suatu keadaan patofisiologis otak yang mengakibatkan
bertambahnya cairan cerebrospinal dengan atau pernah dengan tekanan intra kranial
yang meninggi sehingga terdapat pelebaran dengan tempat mengalirnya CCS
Merupakan sindrom klinis yang dicirikan dengan dilatasi yang progresif pada sistem
ventrikuler cerebral dan kompresi gabungan dari jaringan jaringan serebral selama
produksi CSF berlangsung yang meningkatkan kecepatan absprbsi oleh vili
arachnoid.
2. Saran
Tindakan alternaif selain operasi diterapkan khusus bagi kasus kasus yang mengalami
sumbatan didalam sistem ventrikel. Dalam hal ini tindakan terapetik semacam ini
perlu.
DAFTAR PUSTAKA
Berikut link dari beberapa jurnal online :
https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=hidrosefalus+pada+bayi&oq=hidrose#d=gs_qabs&u=%23p
%3DaYBZOhA3gqgJ
https://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/JIK/article/download/1343/512
http://www.jurnal-ppni.org/ojs/index.php/jppni/article/view/22
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/view/741
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=intervensi+hidrosefalus+pada+anak&oq=intervensi+hidrose#d=gs_qabs&u
=%23p%3DyW67XtIbPeoJ