PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 16
Puji syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan
Kemenkes Mataram.
4. Fitra Arsy Nur Cory’ah, SST.,M.Keb selaku dosen pengajar mata kuliah
psikologi perkembangan
6. Orang tua tercinta yang senantiasa memberikan kasih sayang dan dukungan
sehingga rasa semangat untuk menyelesaikan tugas tetap ada terimakasih tak
terhingga.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
mengetahui berbagai hal yang berhubungan dengan hidrosefalus dan
dapat merancang berbagai cara untuk mengantisipasi masalah
hidrosefalus serta mengetahui psikologis ibu yang janinnya mengalami
hidrosefalus
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengrtian dari Hidrosefalus
b. Mengetahui Tanda dan Gejala Hidrosefalus
c. Mengetahui Pemeriksaan Diagnostik dan Komplikasi pada
Hidrosefalus
d. Mengetahui factor factor yang mempengaruhi psikologi masa prenatal
e. Mengetahui Gangguan psikologi ibu hamil
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI
1. Kongenital
Merupakan hydrocphalus yang sudah diderita sejak bayi dilahirkan sehingga
pada saat lahir keadaan otak bayi terbentuk kecil, terdesak oleh banyaknya
cairan dalam kepala dan tingginya tekanan intrakranial sehingga
pertumbuhan sel otak terganggu
2. Non Kongenital
Bayi atau anak mengalaminya pada saat sudah besar dengan penyebabnya
yaitu penyakit – penyakit tertentu misalnya trauma, TBC yang menyerang
otak dimana pengobatannya tidak tuntas.Pada hydrocephalus didapat
pertumbuhan otak sudah sempurna, tetapi kemudian teganggu oleh sebab
adanya peninggian tekanan intrakranial sehingga perbedaan antara
hydrocephalus kongenital dan hydrocephalus non kongenital terletak pad
pembentukan otak dan kemungkinan prognosanya.Berdasarkan letak
obstruksi CSF hydrocephalus pada bayi dan anak ini juga dalam 2 bagian,
terbagi yaitu;
1. Hydrocephalus Komunikan (kommunucating hydrocephalus)
Pada hydrocephalus Komunikan obstruksinya terdapat pada rongga
subarachnoid, sehingga terdapat aliran bebas CSF dalam sistem
ventrikel sampai ke tempat sumbatan
2. Hydricephalus Non komunukan (nonkommunican hydrocephalus)
Pada hydrocephalus nonkomunikan obstruksinya terdapat dalam system
ventrikel sehingga menghambat aliran bebas dari CSF. Biasanya
gangguan yang terjadi pada hydrocephalus kongenital adalah pada
sistem ventikel sehingga terjadi bentuk hydrocephalus nonkomunikan.
B. TANDA DAN GEJALA
Pada bayi terlihat lemah dan diam tanpa aktivitas normal. Proses ini
pada tipe communicating dapat tertahan secara spontan atau dapat terus
dengan menyebabkan atrofi optik, spasme ekstremitas, konvulsi, malnutrisi
dan kematian, jika anak hidup maka akan terjadi retardasi mental dan fisik.
C. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
2. Transimulasi
3. Lingkaran kepala
Tetapi jika hidrosefalus telah ada sebelum penutupan suturan kranialis maka
penutupan sutura tidak akan terjadi secara menyeluruh.
4. Ventrikulografi
5. Ultrasanografi
6. CT Scan Kepala
Perasaan tidak berarti pada ibu hamil memiliki ciri-ciri sebagai berikut: sikap
sinisme, adanya keinginan untuk mengakhiri hidup, mempertanyakan akan
penderitaannya, perasaan tidak berguna, gangguan aktivitas seksual dan adanya
keinginan untuk terus merusak diri sendiri. Faktor penyebab terjadinya perasaan
tidak berarti yaitu rasa kesepian, perasaan tidak berdaya, meragukan
kredibilitasnya, keraguan atas keimanannya kepada tuhan sehingga merasa takut
bahwa tuhan tidak mendengarkan doanya selama masa hamil, sulit menerima
bantuan, perasaan ditolak dari kelompoknya.
Ciri-ciri perasaan kecewa yaitu putus asa, merasa tidak berarti, berusaha
untuk melarikan diri dari realita kehidupan, sering merasa sedih dan lesu, bersikap
masa bodoh, tidak mau berkomunikasi, tidak terlibat pada hal-hal spiritual, merasa
dikucilkan sehingga tidak menarima diri secara sosial. Faktorfaktor penyebab
perasaan kecewa pada ibu hamil adalah:
(1) Sikap, baik itu tindakan suami atau keluarga besarnya yang dianggap
kurang menyenangkan,
7. Tekanan Batin
Aprilia, W. (2020). Perkembangan pada masa pranatal dan kelahiran. Yaa Bunayya :
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(1), 40–55.
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/YaaBunayya/article/download/6684/4246
Apriyanto, Putra Agung, R., & Sari, F. (2013). Hidrosefalus Pada Anak. Jmj, 1, 61–
67.
Rahmawati. (2017). Hubungan Dukungan Suami dengan Psikologis Ibu pada Masa
Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Janti Kota Malang. University of
Muhammadiyah Malang, 9–40. https://www.google.com/url?
sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0CAMQw7AJa
hcKEwjA0cnV36P7AhUAAAAAHQAAAAAQAg&url=http%3A%2F
%2Feprints.umm.ac.id%2F41855%2F3%2Fjiptummpp-gdl-syoifarahm-47576-3-
babii.pdf&psig=AOvVaw2Mgj1QWFPjJfauHRURSQJq&ust