HIDROSEFALUS
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 8
1. MASITOH
2. RIFKI HIFZIL WATON
3. TASYA ARSYTA KUSUMA
BANDAR LAMPUNG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang HIDROSEFALUS ini dengan baik,
meskipun masih banyak kekurangan di dalamnya.
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep teori asuhan keperawatn pada hidrosefalus?
2. Bagaimana asuhan keperawatan pada penyakit hidrosefalus?
3. Tujuan Pembelajaran
a. Tujuan umum
b. Tujuan Khusus
1) Mengetahui definisi dari Hidrosefalus
2) Mengetahui Etiologi dan Patofisiologi dari Hidrosefalus
3) Mengetahui Pemeriksaan Diagnostik dan Komplikasi pada
Hidrosefalus
4) Mengetahui Penatalaksanaan dari Hidrosefalus
5) Mengetahui Asuhan Keperawatan pada pasien Hidrosefalus
BAB 2
PEMBAHASAN
1. DEFINISI
2. ETIOLOGI
Penyebab hidrosefalus terbagi dua, yaitu :
Kongenital: disebabkan gangguan perkembangan janin dalam rahim
(misalnya Malformasi Arnold Chiari)
Didapatkan: disebabkan oleh infeksi, neoplasma, atau perdarahan
3. MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis dibedakan menjadi dua, yaitu pada bayi dan masa
kanak-kanak.
Masa bayi
4. PATOFISIOLOGI
Hidrosefalus terjadi karena ada gangguan absorbsi CFS dalam
subarachnoid (comunicating hidrosefalus) dan atau adanya obstruksi
dalam ventrikel yang mencegah CSP masuk ke rongga subarachnoid
karena infeksi, neoplasma, perdarahan, atau kelainan bentuk
perkembangan otak janin. (noncomunicating idrosefalus).
Cairan terakumulasi dalam ventrikel dan mengakibatkan dilatasi
ventrikel dan penekanan organ yang terdapat dalam otak.
Pathway
Infeksi, neoplasma,
perdarahan, malformasi perkembangan otak janin
ventrikel dilatasi dan menekan organ organ yang terdapat di dalam otak di
ventrikel
5. KOMPLIKASI
Peningkatan tekanan intrakranial
Kerusakan otak
Infeksi : septikemia, endokarditis, infeksi luka, nefritis, meningitis,
ventrikulitis, obses otak
Shunt tidak berfungsi dengan baik akibat obstruksi mekanik
Hematomi subdural, peritonitis, abses abdomen, perforasi, organ dalam
rongga abdomen, fistula, hernia, dan ileus
Kematian
6. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Lingkar kepala pada masa bayi
CT dan MRI : menunjukan pembesaran ventrikel
7. PENATALAKSAAN TERAUPETIK
Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi hidrosefalus, menangani
komplikasi, mengatasi efek hidrosefalus atau gangguan perkembangan.
Penatalaksaan terdiri dari:
Non pembedahan: pemberian acetazolamide dan isosorbide atau
furosemid mengurangi produksi cairan serebro spinal.
Pembedahan : pengangkatan penyebab obstruksi misalnya neoplasma,
kista, atau haematom ; pemasangan shunt yang bertujuan untuk
mengalirkan cairan serebrospinal yang berlebihan dari ventrikel ke
ruang ekstra kranial misalnya ke rongga peritoneum, atrium kanan, dan
rongga pleural.
BAB 3
1. PENGKAJIAN
Riwayat keperawatan
Kajian adanya pembesaran kepala pada bayi, vena terlihat jelas pada
kulit kepala, bunyi cracked-pot pada perkusi, tanda setting-sun,
penurunan kesadaran, opisthotonus, dan spatik pada ekstremitas
bawah, tanda peningkatan tekanan intrakranial (muntah, pusing, papil
edema) bingung
Kaji lingkar kepala
Kaji ukuran ubun-ubun, bila menangis ubun-ubun menonjol
Kaji perubahan tanda vital khususnya pernafasan
Kaji pola tidur, perilaku dan interaksi
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan
meningkatnya volume cairan serebrospinal, meningkatnya tekanan
intrakranial
Risiko injury berhubungan dengan pemasangan shunt
Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan tindakan untuk
mengurangi tekanan intrakranial, meningkatkan tekanan intrakranial
Risiko infeksi berhubungan dengan efek pemasangan shunt
Perubahan proses keluarga berhubungan dengan kondisi yang
mengancam kehidupan anak
Antisipasi berduka berhubungan dengan kemungkinan kehilangan
anak
3. PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
Anak akan menunjukkan tidak adanya tanda-tanda komplikasi dan
perfusi jaringan serebral adekuat.
Anak akan menunjukkan tabda-tanda terpasangnya shunt dengan tepat
Anak tidak akan menunjukkan tanda tanda injury
Anak tidak akan menunjukkan tanda-tanda infeksi
Dan 6. Orang tua akan menerima anak dan akan mencari bantuan
mengatasi rasa berduka
4. PERENCANAAN PEMULANGAN
Ajarkan teknik merawatan dan balutan pemasangan shunt dan
jelaskan tanda-tanda infeksi dan malfungsi dari shunt
Anjurkan untuk melapor ke perawat atau dokter bila ada sumbatan
Jelaskan tentang obat obatan yang diberikan ; efek kebutuhan
mempertahankan tekanan darah( seperti anti kejang )
Jelaskan pentingnya kontrol ulang
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hidrocephalus adalah suatu keadaan patologis otak yang
mengakibatkan bertambahnya cairan cerebrospinal (CSS) dengan atau
pernah dengan tekanan intra kranial yang meninggi sehingga terdapat
pelebaran ruangan tempat mengalirnya CSS.
1. Hidrochepalus komunikan
2. Hidrochepalus non-komunikan
3. Hidrochepalus bertekanan normal
4.2 Saran
Cover .....................................................................................................i
Kata pengantar ....................................................................................ii
Daftar isi ...............................................................................................iii
Bab 1 pendahuluan ..............................................................................1
1. Latar belakang .................................................................................1
2. Rumusan masalah ............................................................................1
3. Tujuan ..............................................................................................2
4. Definisi ............................................................................................3
5. Etiologi ............................................................................................3
6. Manifestasi klinik ............................................................................3
7. Patofisiologi (Phatway) ...................................................................4
8. Komplikasi ......................................................................................5
9. Pemeriksaan diagnostik ...................................................................6
10. Penatalaksanaan teraupetik ..............................................................6