Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEPERAWATAN MEDIKAL MEDAH

HIDROSEFALUS

Dosen Pengampu : Ns. Jupri Kartono M.Kep.,Sp.Kep.An

Mata Ajar : Keperawatan Anak

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 8

1. MASITOH
2. RIFKI HIFZIL WATON
3. TASYA ARSYTA KUSUMA

AKADEMI KEPERAWATAN PANCA BHAKTI

BANDAR LAMPUNG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang HIDROSEFALUS ini dengan baik,
meskipun masih banyak kekurangan di dalamnya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka


menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai penyakit
hidrosefalus. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah
ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah
yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang telah


membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna
bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.

Bandar lampung, 23 Februari 2020


BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Hydrocephalus telah dikenal sajak zaman Hipocrates, saat itu


hydrocephalus dikenal sebagai penyebab penyakit ayan. Di saat ini dengan
teknologi yang semakin berkembang maka mengakibatkan polusi didunia
semakin meningkat pula yang pada akhirnya menjadi factor penyebab
suatu penyakit, yang mana kehamilan merupakan keadaan yang sangat
rentan terhadap penyakit yang dapat mempengaruhi janinnya, salah
satunya adalah Hydrocephalus. Saat ini secara umum insidennya dapat
dilaporkan sebesar tiga kasus per seribu kehamilan hidup menderita
hydrocephalus. Dan hydrocephalus merupakan penyakit yang sangat
memerlukan pelayanan keperawatan yang khusus.

Hydrocephalus dapat terjadi pada semua umur tetapi paling banyak


pada bayi yang ditandai dengan membesarnya kepala melebihi ukuran
normal. Meskipun banyak ditemukan pada bayi dan anak, sebenarnya
hydrosephalus juga biasa terjadi pada oaran dewasa, hanya saja pada bayi
gejala klinisnya tampak lebih jelas sehingga lebih mudah dideteksi dan
diagnosis. Hal ini dikarenakan pada bayi ubun2nya masih terbuka,
sehingga adanya penumpukan cairan otak dapat dikompensasi dengan
melebarnya tulang2 tengkorak. Sedang pada orang dewasa tulang
tengkorak tidak mampu lagi melebar.

2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep teori asuhan keperawatn pada hidrosefalus?
2. Bagaimana asuhan keperawatan pada penyakit hidrosefalus?
3. Tujuan Pembelajaran
a. Tujuan umum

Adapun tujuan umum dari pembuatan makalah ini adalah untuk


mengetahui berbagai hal yang berhubungan dengan hidrosefalus dan
dapat merancang berbagai cara untuk mengantisipasi masalah serta
dapat melakukan asuhan pada kasus hidrosefalus.

b. Tujuan Khusus
1) Mengetahui definisi dari Hidrosefalus
2) Mengetahui Etiologi dan Patofisiologi dari Hidrosefalus
3) Mengetahui Pemeriksaan Diagnostik dan Komplikasi pada
Hidrosefalus
4) Mengetahui Penatalaksanaan dari Hidrosefalus
5) Mengetahui Asuhan Keperawatan pada pasien Hidrosefalus
BAB 2

PEMBAHASAN

1. DEFINISI

Hidrosefalus adalah akumulasi cairan serebrospinal dalam ventrikel


serebral, ruang subarachnoid, atau ruang subdural(Suriadi daan Yuliani,
2001).

Hydrocephalus merupakan keadaan patologis otak yang


mengakibatkan bertambahnya cairan cerebro spinalis tanpa atau pernah
dengan tekanan intrakranial yang meninggi sehingga terdapat pelebaran
ruangan tempat mengalirnya cairan serebro spinal (Ngatisyah, 1997).

Hydrochepalus yaitu timbul bila ruang cairan serebro spinalis


interna atau eksternal melebar ( Mumenthaler, 1995).

Hydrocephalus berkembang jika aliran serebro spinal terhambat


pada tempa sepanjang perjalanannya, timbulnya hydrocephalus akibat
produksi berlebihan cairan serebrospinal dianggap sebagai proses yang
intermitten setelah suatu infeksi atau trauma. Ini dapat terjadi kelainan yang
progresif pada anak – anak yang disebabkan oleh papyloma pleksus dapat
diatasi dengan operasi (Mumenthaler, 1995). Pembagiaan hydrocephalus
pada anak dan bayi.

2. ETIOLOGI
 Penyebab hidrosefalus terbagi dua, yaitu :
Kongenital: disebabkan gangguan perkembangan janin dalam rahim
(misalnya Malformasi Arnold Chiari)
 Didapatkan: disebabkan oleh infeksi, neoplasma, atau perdarahan
3. MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis dibedakan menjadi dua, yaitu pada bayi dan masa
kanak-kanak.

Masa bayi

 Kepala membesar, fontanel anterior menonjol, vena pada kulit kepala


dilatasi dan terlihat jelas pada saat bayi menangis, terdapat bunyi (tanda
setting sun), mudah terstimulasi, lemah, kemampuan makan kurang,
perubahan kesadaran, opisthotonus, dan spatik pada ekstermitas bawah
 Pada bayi dengan melformasi Arnold Chiari, bayi mengalami kesulitan
menelan, bunyi nafas stidor, kesulitan benrafas, apnea, aspirasi, dan
tiak ada refleks muntah.
 Sakit kepala, muntah, papil edema, stabismus, ataxia, mudah
terstimulasi, letargi, apatis, bingung, bicara inkoheren.

4. PATOFISIOLOGI
 Hidrosefalus terjadi karena ada gangguan absorbsi CFS dalam
subarachnoid (comunicating hidrosefalus) dan atau adanya obstruksi
dalam ventrikel yang mencegah CSP masuk ke rongga subarachnoid
karena infeksi, neoplasma, perdarahan, atau kelainan bentuk
perkembangan otak janin. (noncomunicating idrosefalus).
 Cairan terakumulasi dalam ventrikel dan mengakibatkan dilatasi
ventrikel dan penekanan organ yang terdapat dalam otak.
Pathway
Infeksi, neoplasma,
perdarahan, malformasi perkembangan otak janin

gangguan absorbsi cairan obstruksi aliran cairan


serebrospinal di ruang serebrospinal melalui
subarachnoid (comunicating sistem ventrikel non
hydrocephalus) comunicating
hydrocephalus)

akumulasi cairan serebrospinal di ventrikel

ventrikel dilatasi dan menekan organ organ yang terdapat di dalam otak di
ventrikel

5. KOMPLIKASI
 Peningkatan tekanan intrakranial
 Kerusakan otak
 Infeksi : septikemia, endokarditis, infeksi luka, nefritis, meningitis,
ventrikulitis, obses otak
 Shunt tidak berfungsi dengan baik akibat obstruksi mekanik
 Hematomi subdural, peritonitis, abses abdomen, perforasi, organ dalam
rongga abdomen, fistula, hernia, dan ileus
 Kematian
6. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
 Lingkar kepala pada masa bayi
 CT dan MRI : menunjukan pembesaran ventrikel

7. PENATALAKSAAN TERAUPETIK
Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi hidrosefalus, menangani
komplikasi, mengatasi efek hidrosefalus atau gangguan perkembangan.
Penatalaksaan terdiri dari:
 Non pembedahan: pemberian acetazolamide dan isosorbide atau
furosemid mengurangi produksi cairan serebro spinal.
 Pembedahan : pengangkatan penyebab obstruksi misalnya neoplasma,
kista, atau haematom ; pemasangan shunt yang bertujuan untuk
mengalirkan cairan serebrospinal yang berlebihan dari ventrikel ke
ruang ekstra kranial misalnya ke rongga peritoneum, atrium kanan, dan
rongga pleural.
BAB 3

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN
 Riwayat keperawatan
 Kajian adanya pembesaran kepala pada bayi, vena terlihat jelas pada
kulit kepala, bunyi cracked-pot pada perkusi, tanda setting-sun,
penurunan kesadaran, opisthotonus, dan spatik pada ekstremitas
bawah, tanda peningkatan tekanan intrakranial (muntah, pusing, papil
edema) bingung
 Kaji lingkar kepala
 Kaji ukuran ubun-ubun, bila menangis ubun-ubun menonjol
 Kaji perubahan tanda vital khususnya pernafasan
 Kaji pola tidur, perilaku dan interaksi

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan
meningkatnya volume cairan serebrospinal, meningkatnya tekanan
intrakranial
 Risiko injury berhubungan dengan pemasangan shunt
 Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan tindakan untuk
mengurangi tekanan intrakranial, meningkatkan tekanan intrakranial
 Risiko infeksi berhubungan dengan efek pemasangan shunt
 Perubahan proses keluarga berhubungan dengan kondisi yang
mengancam kehidupan anak
 Antisipasi berduka berhubungan dengan kemungkinan kehilangan
anak
3. PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
 Anak akan menunjukkan tidak adanya tanda-tanda komplikasi dan
perfusi jaringan serebral adekuat.
 Anak akan menunjukkan tabda-tanda terpasangnya shunt dengan tepat
 Anak tidak akan menunjukkan tanda tanda injury
 Anak tidak akan menunjukkan tanda-tanda infeksi
 Dan 6. Orang tua akan menerima anak dan akan mencari bantuan
mengatasi rasa berduka

4. PERENCANAAN PEMULANGAN
 Ajarkan teknik merawatan dan balutan pemasangan shunt dan
jelaskan tanda-tanda infeksi dan malfungsi dari shunt
 Anjurkan untuk melapor ke perawat atau dokter bila ada sumbatan
 Jelaskan tentang obat obatan yang diberikan ; efek kebutuhan
mempertahankan tekanan darah( seperti anti kejang )
 Jelaskan pentingnya kontrol ulang
BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Hidrocephalus adalah suatu keadaan patologis otak yang
mengakibatkan bertambahnya cairan cerebrospinal (CSS) dengan atau
pernah dengan tekanan intra kranial yang meninggi sehingga terdapat
pelebaran ruangan tempat mengalirnya CSS.

Merupakan sindroma klinis yang dicirikan dengan dilatasi yang


progresif pada sistem ventrikuler cerebral dan kompresi gabungan dari
jaringan – jaringan serebral selama produksi CSF berlangsung yang
meningkatkan kecepatan absorbsi oleh vili arachnoid. Akibat
berlebihannya cairan serebrospinalis dan meningkatnya tekanan
intrakranial menyebabkan terjadinya peleburan ruang – ruang tempat
mengalirnya liquor. Berdasarkan letak obstruksi CSF hidrosefalus pada
bayi dan anak ini juga terbagi dalam dua bagian yaitu :

1. Hidrochepalus komunikan
2. Hidrochepalus non-komunikan
3. Hidrochepalus bertekanan normal

4.2 Saran

Tindakan alternatif selain operasi diterapkan khususnya bagi


kasus-kasus yang yang mengalami sumbatan didalam sistem ventrikel.
Dalam hal ini maka tindakan terapeutik semacan ini perlu.

Semoga makalah yang kami susun dapat dimanfaatkan secara


maksimal, sehingga dapat membantu proses pembelajaran, dan dapat
mengefektifkan kemandirian dan kreatifitas mahasiswa. Selain itu,
diperlukan lebih banyak referensi untuk menunjang proses pembelajaran.
DAFTAR ISI

Cover .....................................................................................................i
Kata pengantar ....................................................................................ii
Daftar isi ...............................................................................................iii
Bab 1 pendahuluan ..............................................................................1
1. Latar belakang .................................................................................1
2. Rumusan masalah ............................................................................1
3. Tujuan ..............................................................................................2

Bab 2 pembahasan ...............................................................................3

4. Definisi ............................................................................................3
5. Etiologi ............................................................................................3
6. Manifestasi klinik ............................................................................3
7. Patofisiologi (Phatway) ...................................................................4
8. Komplikasi ......................................................................................5
9. Pemeriksaan diagnostik ...................................................................6
10. Penatalaksanaan teraupetik ..............................................................6

Bab 3 konsep asuhan keperawatan ....................................................7

11. Pengkajian .......................................................................................7


12. Diagnosa keperawatan .....................................................................7
13. Perencanaan asuhan keperawatan ....................................................8

Bab 4 penutup ......................................................................................9

14. Saran ................................................................................................9


15. Kesimpulan .....................................................................................9

Anda mungkin juga menyukai