Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PNEUMONIA

Dosen Pengampu: Ns. Jupri Kartono, M.Kep., Sp.Kep. An

Mata Ajar: Keperawatan Anak

DISUSUN OLEH:

Kelompok 14

1). Eka Anggi Septia Pratiwi

2). Muklis Ilyasa

3). Septian Rizqi Pratama

4). Riza Fitri

AKADEMI KEPERAWATAN PANCA BHAKTI

BANDAR LAMPUNG

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalh yang berjudul
“Pneumonia” tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas dosen Ns. Jupri Kartono, M.Kep.,Sp.Kep, An pada mata ajar
keperawatan anak. Selain itu, makalah juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang pneumonia bagi para pembaca dan penulis.

Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagai pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya
menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. oleh karna itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Bandar Lampung, 23 Februari 2020

penulis

2
DAFTAR ISI

COVER.............................................................................................................i

KATA PENGANTAR......................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................1

a) Latar belakang......................................................................................1
b) Tujuan...................................................................................................3
c) Manfaat.................................................................................................3

BAB II KONSEP PENYAKIT.........................................................................5

a) Definisi.................................................................................................5
b) Etiologi.................................................................................................5
c) Menifestasi klinik.................................................................................5
d) Patofisiologi .........................................................................................5
e) Komplikasi............................................................................................6
f) Pemeriksaan penunjang........................................................................6
g) Penataalaksaan medis...........................................................................7

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN............................................................8

a) Pengkajian.............................................................................................8
b) Diagnosa keperawatan..........................................................................9
c) Perencanaan asuhan keperawatan.........................................................9

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................10

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pneumonia merupakan infeksi akut di perenkim paru-paru dan sering mengganggu


pertukaran gas. Bronkopneumonia melibatkan jalan napas distal dan alveoli,
pneumonia lobular melibatkan bagian dari lobus, dan pneumonia lobur melibatkan
seluruh lobus. Komplikasi meliputi hipoksemia, gagal respiratorik, efusipleura,
empiema, abses paru, dan bakteremia, disertai penyebaran infeksi ke bagian tubuh
lain yang menyebabkan meningitis, endokarditis,dan perikarditis. Umumnya,
prognosisnya baik bagi orang yang memiliki paru-paru normal dan ketahanan tubuh
yang cukup baik sebelum pneuminia menyerang. Akan tetapi, pneumonia merupakan
penyebab tertinggi ketujuh dari kematian di Amerika Serikat, dan pada tahun 2003
muncul tipe pneumonia baru dan mematikan yang disebut sindrom respiratorik akut
parah (Paramita, 2011). Penyakit saluran napas menjadi penyebab angka kematian
dan kecacatan yang tinggi di seluruh dunia. Sekitar 80% dari seluruh kasus baru
praktek umum berhubungan dengan infeksi saluran napas yang terjadi di masyarakat
(pneumonia komunitas) atau di dalam rumah sakit (pneumonia nosokomial).
Pneumonia yang merupakan bentuk infeksi saluran napas bawah akut di parenkim
paru yang serius di jumpai sekitar 15-20%. Pneumonia nosokomial di ICU lebih
sering daripada Pneumonia nosokomial di ruangan umum yaitu 42%: 13%, dan
sebagian besar yaitu sejumlah 47% terjadi pada pasien yang menggunakan alat bantu
mekanik. Kelompok pasien ini merupakan bagian terbesar dari pasien yang
meninggal di ICU akibat Pneumonia nosokomial (Dahlan, 2001). Pneumonia dapat
terjadi pada orang normal tanpa kelainan imunitas yang jelas. Namun pada
kebanyakan pasien dewasa yang menderita pneumonia didapati adanya satu atau
lebih penyakit dasar yang mengganggu daya tahan tubuh. Pneumonia semakin sering
dijumpai pada orang lanjut usia (lansia) dan sering terjadi pada penyakit paru

4
obstruksi kronik (Dahlan, 2007). Pneumonia adalah penyakit infeksius yang sering
menyebabkan kematian di Amerika Serikat. Dengan pria menduduki peringkat ke-
empat pria dan wanita peringkat ke-lima sebagai akibathospitalisasi. Penyakit ini juga
di obati secara luas dibagian rawat jalan (Brunner & Suddar, 2002). Pneumonia yang
didapat di masyarakat (community-acquired) mengenai sekitar 12/1000 orang dewasa
pertahun. Satu dari 1000 perlu dirawat di rumah sakit, dan mortalitas dalam pasien ini
sekitar 10% ( Rubenstein, Wayne, Bradley, 2008). Pneumonia sebenarnya bukan
penyakit baru, American Lung Association misalnya, menyebutkan data yang baru
pneumonia menjadi penyebab kematian nomor satu di Amerika. Penggunaan
antibiotik membuat penyakit ini bisa di kontrol beberapa tahun kemudian, namun
pada tahun 2000 kombinasi pneumonia dan influenza kembali merajalela dan menjadi
penyebab kematian ke tujuh di negara itu (Misnardiarly, 2008).

3 Indonesia merupakan negara dengan tingkat kejadian pneumonia tertinggi ke-6 di


seluruh dunia menurut laporan UNICEF dan WHO pada tahun 2006. Berdasarkan
Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 1992, 1995 dan 2001
didapatkan pneumonia sebagai urutan terbesar penyebab kematian pada balita. Hasil
ini juga sesuai dengan survey mortalitas terhadap 10 propinsi di Indonesia yang
dilakukan oleh Subdit ISPA Departemen Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) 2007 mencatat pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian
terbanyak yaitu sejumlah 15,5% (IDAI, 2009). Di daerah Surakarta terdapat 610
orang penderita penyakit pneumonia yang menyerang pada orang dewasa dengan
keluhan panas, batuk dan sesak pada tahun 2009 di RSUD Dr.Moewardi Surakarta
(Rekam Medik, 2009).

5
B.Tujuan penulisan

1.Umum

Untuk menganalisa tentang asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem
pernapasan pneumonia.

2.Khusus

A. Melakukan pengkajian yang tepat pada pasien dengan pneumonia


B. Merumuskan dan menegakkan diagnosa keperawatan pada pasien dengan
pneumonia
C. Melakukan penyusunan intervensi keperawatan pada pasien dengan
pneumonia d.Melakukan pelaksanaan implementasi keperawatan pada pasien
dengan pneumonia e.Melakukan evaluasi keperawatan pada pasien dengan
pneumonia

C.Manfaat

1. Mahasiswa Menambah pengetahuan / pengalaman nyata dalam


penatalaksanaan dan pendokumentasian terhadap penyakit pneumonia.
2. Pasien dan keluarga Diharapkan pasien dan keluarga dapat mengetahui
tentang penyakit pneumonia yang di derita pasien dan mengetahui cara
perawatan penyakit pneumonia dengan benar.
3. Institusi Mengetahui tingkat kemampuan dan sebagai cara untuk
mengevaluasi materi yang telah diberikan kepada mahasiswa.
4. Rumah sakit Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan mutu pendidikan
terutama dalam bidang dokumentasi keperawatan keluarga dan sebagai bahan
bacaan untuk menambah wawasan tentang kualitas dokumentasi asuhan
keperawatan keluarga.

6
BAB II

KONSEP PENYAKIT

a). .Definisi

Pneumonia adalah suatu peradangan alveoli atau pada parenchyma paru yang terjadi
pada anak.

b). .Etiologi

1. Virus
2. Bakteri
3. Mycoplasma
4. Aspirasi benda asing

c). Manisfestasi klinis

 Serangan akut dan membahayakan


 Demam tinggi (pneumonia virus bagian bawah )
 Rales (ronki)
 Wheezing
 Sakit kepala,malaise,myalgia
 Nyeri abdomen

d). Patofisiologi

 Adanya gangguan pada terminal jalan nafas dan alveoli oleh mikroorganisme
pathogen yaitu virus dan staphylococcus aurens , H.influenzue dan
streptococcus pneumonae bakteri
 Terdapat infiltrate yang biasanya mengenai pada multiple lobus. Terjadinya
destruksi sel dengan menanggalkan debris cellular kedalam lumen yang
mengakibatkan gangguan fungsi alveolar dan jalan nafas.

7
 Pada anak kondisi ini dapat akut dan kronik misalnya : AIDS, Cystic fibrosis,
aspirasi benda asing dan konginetal yang dapat meningkatkan resiko
pneumonia

Pathway

Streptococcus pneumonia

Respon peradangan

Edema alveolar Pembentukan exudate

Alveoli dan bronkiolus terisi cairan exudat, sel darah, fibrin bakteri

e). Komplikasi

 Gangguan pertukaran gas


 Obstruksi jalan nafas
 Gagal pernafasan pleural effusion (bacterial pneumonia)

f).Pemeriksaan penunjang

 Photo rontgen
 WBC ( white blood cell ) biasanya kurang dari 20.000 cells mm3-

g). Penatalaksanaan medis/ Terapi

- Pengobatan supportive bila virus pneumonia


- Billa kondisi berat harus dirawat

8
- Berikan oksigen, fisioterapi dada, dan cairan intravena
- Antibiotik sesuai dengan program
- Pemeriksaan sensitivitas untuk pemberian antibiotic

9
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

a). Pengkajian
- Kaji status pernapasan
- Kaji tanda-tanda distress pernapasan
- Kaji adanya demam, tachycardia, malaise, anorexia, kegelisahan dan
perubahan kondisi
b). Diagnosa keperawatan
1. Tidak efektif bersihan jalan nafas berhubungan dengan meningkatnya
secret
2. Tidak efektif pola nafas berhubungan dengan obstruksi bronchial
3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan meningkatnya sekresi
dan akumulasi eksudat
4. Kurangnya volume cairan berhubungan dengan demam, menurunnya
intake dan tachypnea
5. Kecemasan berhubungan dengan dipsnea dan hospitalisasi
6. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan proses penyakit dan
perawatan dirumah

c). Perencanaan Asuhan Keperawatan

1. Jalan nafas bersih yang ditandai dengan tidak ada bising suara
nafas(rales atau ronki)
2. Pola nafas efektif yang ditandai dengan pernafasan teratur, rhythm dan
tidak ada penggunaan otot accessory pernafasan
3. Pertukaran adekuat yang ditandai dengan anak tidak gelisah, dan tidak
ada sianosis

10
4. Cairan seimbang yang ditandai dengan turgor kulit normal, urin output
sesuai, membrane mukosa lembab, dan berat badan dapat
dipertahankan
5. Kecemasan menurun yang ditandai dengan anak tidak labil,
meningkatkan istirahat, tanda vital dalam batas normal, dan postur
tubuh rilek
6. Orang tua secara verbal memahami proses penyakit dan perawatan
pada anak

11
DAFTAR PUSTAKA
Rita Yuliani, Skp, M.Psi dan Suriadi, Skp, Msn (2020). Asuhan Keperawatan Pada Anak,
Edisi 2. Jakarta: Sagung Seto

12

Anda mungkin juga menyukai